Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah:

Issue Management and Communications Crisis

Program Studi Pendidikan Jarak Jauh Ilmu Komunikasi


Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Multimedia Nusantara
Tahun Ajaran 2023/2024
Nama : Sylvia Margaretha NIM : 00000061788

Kelas : PJJIK-Strategic Communication Kode Kelas: ESC5503-A

Dosen Pengajar: Tipe Tugas: Individu


Pengumpulan :

Pernyataan Pengerjaan Tugas


Saya/Kami dengan ini menyatakan bahwa:

 Tugas/laporan/penelitian ini adalah hasil kerja sendiri/kelompok berdasarkan pelajaran yang


telah didapat.
 Tidak ada satu bagian dari tugas/laporan/penelitian ini yang merupakan hasil jiplakan/salinan
dari tugas/laporan/penelitian lain terkecuali yang telah kami sertakan narasumbernya.
 Tugas/laporan/penelitian ini belum pernah diserahkan/dikumpulkan dalam mata kuliah atau
kelas lain terkecuali sudah mendapatkan izin dari pengajar/koordinator yang bertanggung jawab.

Saya/kami menyetujui apabila melanggar pernyataan tersebut, maka kami diserahkan kepada
Disciplinary Unit Universitas Multimedia Nusantara dan akan ditindak sesuai dengan peraturan
universitas yang berlaku.

Nama: Sylvia Margaretha NIM: 00000061788

Setiap tugas yang dikumpulkan akan melewati Plagiarism Detection Program


*T uliskan setiap nama anggota apabila tugas dikerjakan dalam kelompok
Soal :
Temukan 1 contoh issue yang terjadi di Indonesia, kemudian uraikan dan jawab dengan
pertanyaan pokok dalam menilai issue!

Kasus Bakso Afung Buang Seluruh Alat Makan Usai Seorang Influencer Ketahuan Makan
Kerupuk Babi di dalam Resto

Sejauh mana kasus, informasi, kecenderungan (trend) tertentu dapat menjadi isu besar?

1. Kasus ini akan berjalan semakin jauh jika terjadi nya sebuah pelanggaran norma pada
masyarakat apabila pelanggaran norma itu di lakukan oleh publik figur di negara yang
menjunjung tinggi tentang norma keagamanaan seperti di Indonesia. Kasus ini berawal dari
sebuah unggahan story seorang influencer yang bernama Jovi Adhiguna. Jovi mengunggah
videonya yang sedang makan Bakso Afung, di outlet Bakso Afung Bandara Ngurah Rai. Dalam
video tersebut, terlihat Jovi yang makan Bakso Afung bersamaan dengan "Kerupuk Babi" yang
notabenenya merupakan makanan non Halal. Hal ini menjadi kericuhan di dunia maya, sebab
Bakso Afung sudah memiliki sertifikasi Halal. Insiden ini diakui oleh Jovi tanpa maksud tertentu
dan mengaku tidak berpikir panjang ketika melakukan hal tersebut, pihak Jovi pun sudah
meminta maaf secara langsung kepada pihak Bakso Afung maupun masyarakat Indonesia, dan
bersedia untuk mengganti seluruh alat makan di outlet tersebut. Meski niat baiknya diterima oleh
pihak Bakso Afung, Bakso Afung akan bertanggung jawab secara penuh terkait penggantian alat
makan pada outlet yang berada di Bandara Ngurah Rai tersebut.

Bagaimana dampaknya pada perusahaan?

2. Dampak yang dapat tercipta dengan terjadinya kasus ini adalah menurunnya kepercayaan dan
rasa aman konsumen Bakso Afung kepada produk yang jual terutama umat muslim dan
konsumen lainnya yang tidak mengkonsumsi makanan tidak halal. Meskipun hal ini tidak
termasuk dalam krisis utama dalam bahasan ini, pihak Jovi Adhiguna yang merupakan seorang
influencer juga terancam. Jovi sendiri merupakan seorang pemilik usaha makanan korea yang
bernama Gildak (Aprilia N, 2023). Jika Jovi tidak bijak dalam mengambil keputusan untuk
menyikapi permasalahan ini, bukan hanya reputasinya sebagai seorang influencer yang terancam,
namun kepercayaan publik pada bisnis makanan yang ia bangun juga dapat terimbas.

Kapan isu akan memuncak, jangka pendek-jangka panjang?

3. Isu ini memiliki kecendurangan untuk menjadi sangat viral mengingat reputasi Bakso Afung
yang sudah berdiri sejak 2006 dan memegang sertifikasi Halal untuk 87 outletnya di Indonesia
(Sari, 2023). Kasus yang disebabkan oleh unggahan story Instagram seorang influencer pun
menambah parameter cepatnya penyebaran informasi kepada masyarakat. Tidak perlu
membutuhkan waktu lama, dalam hitungan 1 x 24 jam unggahan tersebut sudah ramai di bahas
di media sosial, beberapa video Tiktok pun membahas kasus ini dengan sentiment yang beragam
(Prawira, 2023).

Sumber : Instagram @joviadhiguna

Mulai dari sentiment negatif yang mengangkat isu insensitive yang dilakukan oleh Jovi sebagai
pelaku utama yang membawa makanan tidak halal ke restoran yang sudah bersetifikasi halal.
Namun, ada pula yang memahami bahwa Jovi yang notabenenya non muslim, tidak mengetahui
larangan umat muslim yang tidak hanya jenis makanan halal dan non halal saja yang wajib
diperhatikan namun faktor pendukung lainnya seperti cara menyembelih bahkan sampai alat
makan yang digunakan. Jika penanganan kasus ini tidak langsung disegerakan, kemungkinan
yang terjadi dalam jangka pendek adalah penurunan rasa kepercayaan konsumen dengan Bakso
Afung dan rusaknya citra serta image dari Brand. Dalam jangka panjang, jika penurunan
kepercayaan dan depresiasi konsumen terhadap citra dan image perusahan terjadi, maka angka
penjualanan Bakso Afung akan terus menurun mengingat konsumen Bakso Afung di Indonesia
memiliki keberagaman agama serta budaya yang masing-masing memiliki kultur mengenai
makanan yang berbeda-beda.

Siapa pelaku utama?

4. Pelaku utama dalam kasus ini adalah Jovi Adhiguna yang merupakan pelaku serta karyawan
yang bekerja di outlet Bakso Afung Bandara Ngurah Rai yang tidak tegas dalam menertibkan
larangan bawa makanan dari luar resto.

Apa yang dapat dilakukan dalam meredam isu?

5. Dalam menangani krisis terutama yang berkaitan dengan opini publik, menyadari perusahaan
sedang dalam ancaman adalah hal yang pertama kali perlu dilakukan untuk dapat menentukan
langkah-langkah yang bijak dalam menyikapi krisis.
Untuk kasus Bakso Afung yang cukup menarik perhatian publik seperti ini, hal yang dapat
dilakukan untuk meredam masalah ada mengakui kelalaian manajemen kepada publik sehingga
tidak ada asumsi-asumsi liar, kemudian memberikan tindakan lanjutan terhadap masalah secara
nyata. Publikasi juga perlu dilakukan pada saat menindak lanjuti masalah, upaya ini dilakukan
untuk meredam opini liar media dan publik.

Apa yang harus dilakukan agar upaya meredam isu berhasil?

6. Sejauh kasus ini berjalan, upaya yang dilakukan baik dari pihak Jovi Adhiguna kepada Bakso
Afung dan Bakso Afung sendiri sebetulnya sudah sangat baik. Pada unggahan story Instagram
Jovi Adhiguna tanggal 17 Juli 2023 tepat sehari setelah kasus tersebut mencuak ke publik, Jovi
langsung meminta maaf kepada publik dan pihak Bakso Afung. Dalam unggahannya, Jovi
mengatakan bahwa kelalaian tersebut merupakan tindakannya yang tidak dipikir panjang dan
Jovi bersedia untuk mengganti segala kerugian termasuk mengganti seluruh alat makan pada
outlet Bakso Afung tersebut. Hal ini kemudian ditanggapi dengan pernyataan permintaan maaf
kepada publik, serta menyampaikan tindakan yang akan dilakukan oleh Bakso Afung untuk
mengatasi kasus ini untuk menjaga kepercayaan konsumen setia Bakso Afung yang sudah
bersertifikat Halal ini. Bakso Afung mengatakan bahwa untuk menjaga komitmennya untuk
menyediakan makanan yang Halal maka langkah yang diambil dalam kasus ini adalah dengan
menghancurkan seluruh peralatan makan yang ada di outlet Bakso Afung di Bandara Domestik
Keberangkatan Ngurah Rai Bali. Hal ini kemudian diikuti dengan publikasi yang membuktikan
bahwa statement yang diberikan tersebut benar dilakukan. Seluruh dokumentasi mengenai
penghancuran alat makan dapat ditemukan di dalam unggahan Instagram Creativox yang juga
membahas kasus viral ini.
Permintaan maaf Jovi tentang kasusnya :

Sumber : Instagram @joviadhiguna

Klarifikasi Bakso Afung terkait kasus :

Sumber : Instagram @basoafung


Sumber daya dan dana yang dapat dipersiapkan?

7. Dalam penanganan krisis ini, sumber daya dan dana yang perlu dipersiapkan adalah Sumber
Daya Public Relation yang baik dan mengerti pentingnya Management Issue agar dapat
memberikan saran mengenai solusi yang perlu diupayakan oleh perusahaan. Sedangkan dari sisi
ssumber dana, yang perlu dipersiapkan adalah dana penggantian seluruh alat makan di outlet
Bakso Afung serta biaya publikasi.

Bagaimana mencegah jangan sampai penanganan isu, menjadi isu tersendiri?

8. Seperti yang sudah dibahas di atas, jika penanganan kasus yang memiliki sentiment cukup
sensitif dengan melibatkan perhatian banyak publik akan memberikan dampak yang cukup besar
kepada perusahaan dan pelaku, maka penanganan krisis harus dapat dilakukan secepatnya
dengan bijak. Dengan penanganan yang cukup bijak dan tidak berlarut-larut seperti yang
dilakukan Bakso Afung pada kasus ini, maka kepercayaan publik yang mungkin sempat
menurun dapat dikendalikan. Sebaliknya, jika pengambilan keputusan dilakukan secara bertele-
tele oleh Bakso Afung dan Jovi Adhiguna, hal ini justru akan melahirkan krisis lain. Salah satu
sentimen negatif yang dikatakan oleh konsumen adalah mengenai kekhawatirannya untuk
makan-makanan di luar semakin meningkat. Hal ini akan menjadi isu yang bukan saja
berdampak kepada pemilik outlet Bakso Afung namun pemilik usaha makanan yang lain.
Referensi
Aprilia N. (2023, Juli 25). Biodata dan Profil Jovi Adhiguna, Viral Makan Bakso Campur Kerupuk Babi.
Retrieved from IDN Times: https://www.idntimes.com/hype/viral/aprilia-nurohmah/biodata-dan-profil-
jovi-adhiguna?page=all
Prawira, A. E. (2023, Juli 18). Viral Jovi Adhiguna Makan Bakso A Fung Campur Kerupuk Babi, Warganet:
Bikin Overthinking Makan di Luar. Retrieved from Liputan6:
https://www.liputan6.com/health/read/5347085/viral-jovi-adhiguna-makan-bakso-a-fung-campur-
kerupuk-babi-warganet-bikin-overthinking-makan-di-luar?page=4
Sari, Y. M. (2023, Juli 20). 4 Fakta Baso A Fung yang Legendaris dan Sudah Halal. Retrieved from DetikFood:
https://food.detik.com/info-kuliner/d-6832998/4-fakta-baso-a-fung-yang-legendaris-dan-sudah-halal

Anda mungkin juga menyukai