Anda di halaman 1dari 3

Tgl Efektif : 1 Juli 2009

No. Dok : FM-FAK-009


LEMBAR JAWABAN UJIAN No. Revisi : 01

TENGAH / AKHIR SEMESTER

Nama : Putri Adinda NILAI


Nim : 2006015093
Semester :4
Mata Kuliah : Persuasi Negosiasi
Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Juli 2022
Dosen : Dr. Hj. Novi Andayani Praptiningsih, M.Si

1. Tagar boikot JNE ramai di media sosial Twitter menyusul beredarnya pamflet online
lowongan pekerjaan sebagai kurir JNE Express, yang menyaratkan pelamar wajib
beragama Islam. Sebagian warganet menilai lowongan kerja tersebut diskriminatif.
Lowongan kerja ini dibuat mitra JNE yaitu CV Bangun Benua Lestari. Menanggapi hal
tersebut, VP of Marketing JNE, Eri Palgunadi mengatakan, kejadian ini merupakan
pelanggaran terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) dan nilai-nilai perusahaan
yang menghargai keberagaman dan perbedaan. Karena selama 31 tahun hadir di
Indonesia, karyawan JNE berasal dari berbagai suku bangsa, ras, agama. Manajemen
perusahaan pun menjunjung tinggi nilai tolerasnsi. Nilai-nilai perbedaan sering
direalisasikan dalam lingkungan perusahaan dari berbagai aspek pada aktifitas karyawan
JNE. Seperti kegiatan keagamaan karyawan, apresiasi perjalanan ibadah bagi karyawan
dengan masa kerja 10 tahun, pengiriman gratis Al-Quran & Alkitab ke berbagai taman
bacaan, santun ke panti asuhan, serta content reguler ibadah jumat & minggu di sosial
media.
Untuk menangani masalah tersebut, cara yang dilakukan JNE adalah dengan melalukan
klarifikasi di media sosial melalui platform instagram. Dalam klarifikasi tersebut JNE
menyatakan bahwa pamflet yang dikeluarkan oleh cabang JNE di Tamiang Layang yang
dikelola oleh CV Bangun Benua Lestari mengandung unsur SARA (suku, agama, ras,
antargolongan). Hal tersebut tentu saja melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP)
dan nilai-nilai perusahaan yang menghargai keberagaman dan perbedaan. Oleh
karenanya, JNE memutuskun untuk melakukan pemutusan kerja sama dengan pihak
mitra terkait pamflet online lowongan kerja tersebut, yaitu dengan CV Bangun Benua
Lestari. Selain itu, JNE juga akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada
oknum-oknum yang berkaitan dengan kasus ini dengan kesepakatan bersama. Persuasi
yang dilakukan pun dengan JNE berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan
maksimal kepada seluruh masyrakat Indonesia
2. Menurut pandangan saya, Direktur utama PT Inalum Orias Petrus seharusnya
memberikan penjelasan secara detail terkait skema utang yang digunakan untuk akusisi
saham PT Freeport Indonesia, serta pendanaan kembali untuk angsuran utang PT Inalum,
bukan malah tak membawa data apapun saat dipanggil oleh DPR untuk menjelaskan hal
tersebut berdasarkan data-data yang valid. Sehingga hal tersebut membuat Muhammad
Nasir geram dan menyuruh Orias untuk meninggalkan ruang rapat, namun seharusnya
Muhammad Nasir sebaiknya mendengarkan penjelasan apa yang disampaikan oleh Orias
mengenai langkah menerbitkan Global Bond untuk pendanaan kembali utang membayar
Freeport adalah untuk mitigasi ditengah pandemi dan sebagai wakit rakyat M. Nasir
seharusnya santun dalam menyikapinya tanpa harus berbicara dengan nada yang tinggi
atau arogansi apalagi yang dihadapinya adalah orang yang lebih tua. Sebaiknya jalankan
rencana dari Direktur PT Inalum, jika rencana itu tidak berhasil, maka harus ada
pertanggung jawaban. Selain itu juga Nasir secara tiba-tiba akan menyurati Erick Thohir
untuk menggantikan Orias Petrus sebagai Direktur PT Inalum, menurut saya pak Nasir
tidak boleh seenaknya untuk menggantikan posisi Orias tanpa kesepakatan bersama.
Serta menurut saya, pak Orias sangat pandai dalam menyikapi perilaku M. Nasir secara
sabar dan bijak tidak terpancing oleh perkatanya. Sebagai anggota dewan memang harus
melakukan kontrol, namun tetap harus menjaga lisan dan etika. Apalagi ini merupakan
perdebatan yang seharusnya adu argumentasi secara cerdas atas apa yang akan dibahas
kedepannya, namun M. Nasir melakukan kesalahan padahal sebagai anggota dewan harus
memberikan contoh komunikasi yang baik kepada rakyat indonesia dan memberikan
solusi terhadap permasalahan tersebut.

3. Persuasi dan adaptasi digital masyarakat di era pandemic yang beralih ke e-commerce
yaitu pasalnya dampak dari pandemi covid-19 ini untuk perdagangan umum sangat
menonjol, ketidakpastian permintaan dan penawaran berubah sangat cepat, akibatnya
banyak sektor-sektor bisnis mengalami perubahan sistem dan secara signifikan. Akibat
pembatasan sosial dimasyarakat mendorong untuk melakukan transaksi ke sistem digital
atau online, dan didukung dengan tersediannya para pembisnis e-commerce yang
menyediakan lapak gratis untuk masyarakat bisa berjualan online dan membeli barang
kebutuhan tanpa harus berbelanja secara langsung. Dan juha tumbuhnya e-commerce
menguntungkan pemilik marketplace dan juga masyarakat merasakan keuntungannya,
dengan meningkatnya pembelian online, maka banyak juga perusahaan jasa kurir yang
membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakatnya. Dengan persuasi dan negosiasi
masyarakat menjadi lebih efektif dan efisien dalam hal waktu, tenaga, dan pemilihan
harga dibanding dengan bertransaksi secara langsung. Dengan berkembanganya sektor e-
commerce pula mengharuskan masyarakat untuk beradaptasi dengan perkembangan
teknologi untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya dan mengubah pola kebiasaan
masyarakat dalam segala hal, termasuk dalam bisnis dan ekonomi.
Contoh : Disaat adanya covid-19 masyarakat dianjurkan untuk membersihkan tangan
dengan handsanitizer dan menggunakan masker, dengan adanya pembatasan sosial dari
pemerintah yang mengharuskan masyarakat untuk stay at home maka dari itu masyarakat
memanfaatkan e-commerce sebagai solusi untuk membeli kebutuhan tersebut secara
online agar terhindar dari kerumunan. Karna e-commerce juga memberikan kenyamanan
dan keamanan dalam bertranksasi tanpa harus membayar langsung menggunakan uang
yang kemungkinan akan terjadi penuluran covid-19.

4. Masyarakat maupun pribadi disaat adanya pandemi yaitu berubahnya cara pandang
masyarakat serta cara melalukan sosialisasi terhadap orang lain, sehingga bagaimanapun
caranya harus bisa beradaptasi dengan kondisi. Masyarakat banyak yang enggan untuk
bertemu atau melalukan komunikasi langsung dengan orang lain jika tidak ada yang
mendesak atau penting, sehingga membuat sosialisasi menurun. Kebiasaan masyarakat
sekarang saat ini tidak jauh dengan masker dan membawa handsanitizer menjadi benda
yang lumrah untuk dibawa kemana-mana. Namun dengan adanya covid-19, membangun
atau mengajak masyarakat untuk menjunjung tinggi perilaku hidup sehat untuk menjaga
kebersihan dan mencegah penularan. Keterbatasan waktu dalam berjualan pun bagi
pedagang juga menjadi berubah, karena masa waktu yang dibatasi sejak adanya covid-19.
Dan juga dalam pendidikan atau pekerjaan dilakukan secara online atau virtual, sehingga
teknologi menjadi sangat penting bagi masyarakat. Teknologi dan internet makin
diperlukan dimasa pandemi ini sebagai alat komunikasi. Nilai dan norma yang telah
berkembang dalam masyarakat terbukti telah berubah dengan munculnya pandemi covid-
19.
Contoh : Saat kita ingin pergi ke suatu tempat perbelanjaan, tempat beribadah, atau
tempat apapun dimana kita akan memasuki tempat tersebut masyarakat harus melakukan
pengecekan suhu tubuh oleh petugas, jika suhu tubuh kita rendah maka petugas akan
melarang kita untuk masuk ke tempat tersebut. Hal itu sudah menjadi hal lumrah atau
kebiasaan masyarakat di masa pandemi ini. Padahal sebelum adanya pandemi ini
masyarakat bisa masuk kesuatu tempat tanpa adanya pengecekan suhu tubuh.

Anda mungkin juga menyukai