Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PERTEMUAN KE-8

RINGKASAN TAYANGAN YOUTUBE


EMPOWERING SOCIETY THROUGH DIGITAL MEDIA
MATA KULIAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Dosen : 1. Ir. Miftakhul Arifin, M.Pd


Pengampu 2. Dr. Epsi Euriga, SE., M.Sc

Disusun oleh :
Nama : Ningrum Prihatini
Nirem : 03.05.19.0096
Semester : 5 (tiga)
Kelas : Agribisnis Hortikultura 2

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS HORTIKULTURA


JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA-MAGELANG
KEMENTERIAN PERTANIAN

2021
Cara kita mengonsumsi media telah banyak berubah. Meskipun digital menggeliat
begitu besar, anggapan kebanyakan anak muda mendapatkan informasi melalui telepon, di
Indonesia, tv masih menjadi media utama. Meski trennya perlahan berubah. Karena informasi
ada dimana-mana, begitu cepat. Tantangan bagi jurnalis adalah bagaimana tetap relevan
untuk menyampaikan pesan melalui berbagai media. Ada cerita yang pernah saya takuti. Itu
menggambarkan bagaimana teknologi dapat dengan mudah mengubah hidup seseorang.
Seorang pelukis di Prancis. Sangat terkenal. Ernest Meissonier adalah namanya. Dia
meninggal pada tahun 1891. Sangat terkenal di Prancis. Artinya dia dikenal di dunia. Untuk
bakatnya melukis wajah seseorang sangat tepat. Hanya di wajah manusia. Benda apapun dia
lukis dengan akurat. Dia terus-menerus disebut-sebut sebagai pelukis yang akan tinggal
selamanya. Orang-orang percaya bahwa kemampuannya yang luar biasa akan membuatnya
dikenang sepanjang waktu. Tapi tiba-tiba, kamera ditemukan. Dan pada detik berikutnya,
keahliannya, bakatnya untuk melukis objek yang hampir nyata tidak lagi relevan. Itulah
gambaran bagaimana kita harus selalu mengikuti perubahan. Kita harus selalu mengikuti
perkembangan. Karena jika tidak, kita akan tertinggal. Benjamin Franklin pernah berkata,
"Jika kita selesai mengubah, kita selesai." Jadi, tidak ada pilihan untuk berubah.
Keterampilan menjadi Pembelajar seumur hidup akan membuat kita relevan kapanpun
dan dimanapun. Itulah latar belakangnya untuk mencoba belajar membuat sesuatu yang baru.
Hal yang dilakukan adalah mengumpulkan, belajar membuat berbagai konten. Kolaborasi
adalah kuncinya. Dalam dunia digital, kolaborasi adalah sesuatu yang dilakukan secara
bersama-sama. Contoh kerjasamanya, kami bekerjasama dengan Trans7 untuk menayangkan
Mata Najwa. Konten kami didorong luar biasa oleh Tribunnews. Jadi, berkolaborasi dengan
pihak yang berbeda adalah cara kami untuk belajar, mengetahui twist di dunia digital.
Beberapa orang- orang dari MetroTV memang memiliki mimpi yang sama, mempelajari hal
yang sama. Kemudian bergabunglah untuk membangun NarasiTV. Konten digital akan
bertahan selamanya. Jadi, cerita konten orisinal yang menarik dan menginspirasi itulah yang
diharapkan. Sehingga mampu melampaui generasi, membentuk wajah dan kepribadian atau
bangsa. Mata-mata NarasiTV di seluruh dunia adalah cara berkolaborasi untuk mendapatkan
konten. Apa yang dipelajari dalam 3 bulan terakhir ini memang, kuncinya ada pada 3 pilar.
Kolaborasi, konten, komunitas. Itu yang kami kerjakan dengan serius. Komunitas misalnya.
Sejak awal kami sudah membuat komunitas bernama Mata Kita. Sekarang, komunitas itu ada
di semua provinsi dan beberapa negara. Ini terdaftar hampir 1000 anggota. Dan apa yang
kami dorong untuk mereka lakukan adalah aktivitas apa pun yang akan kami bantu selama itu
sesuai dengan visi, misi, dan nilai yang kami yakini perlu disebarkan. Anti korupsi, toleransi,
dan berpartisipasi. Misalnya komunitas Mata Kita di Ambon, Maluku. Banyak aksi sosial
yang mereka lakukan. Saat kami ke sana misalnya, mereka berinisiatif mengecat gereja dan
mesjid. Masyarakat di Jawa Tengah lebih banyak bersandar pada isu literasi, kampanye
membaca. Intinya, komunitas itu bisa menjadi uluran tangan untuk menyebarkan nilai-nilai
yang kita yakini penting.
Kami percaya konten yang baik dapat menggerakkan orang, tetapi tidak hanya itu.
harus ada tempat bagi mereka untuk berpartisipasi secara langsung dan menyebarkan nilai-
nilai yang kita harapkan mereka dapatkan melalui konten. Itulah yang saya pelajari dalam 8
bulan terakhir. Bagaimana konten, kolaborasi, dan komunitas menjadi tiga pilar utama
NarasiTV. Dan saya rasa itu juga cara kami untuk bisa bersaing dengan berbagai konten dan
berbagai provider atau platform digital lainnya. Yang juga kami maksimalkan adalah media
sosial. Saya belajar cara membuat konten khusus untuk Instagram, Facebook, Youtube.
Ternyata, ada cara untuk membuat thumbnail yang menarik. Lalu bagaimana cara membaca
data analitik. Apa yang disukai dan tidak disukai orang. Tantangannya adalah membuat apa
yang kita anggap penting disukai. Tugas reporter itu sebenarnya. Buat hal-hal penting
menjadi menarik. Oleh karena itu, terasa lebih menarik dan lebih yakin bahwa kehendak
Tuhan, keputusan terjun bebas dari zona nyaman MetroTV, Alhamdulillah, saya belajar
banyak saat itu tetapi keputusan terjun bebas mencoba sesuatu yang baru semoga insya Allah
bermanfaat bukan hanya untukku tapi juga untuk orang lain.

Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari hasil ringkasan diatas adalah teknologi merupakan
kunci utamanya. Seiring perjalanan akan banyak perubahan yang nyata, sehingga kita perlu
mengikuti perkembangan. Jika tidak, kita akan tertinggal. Kemudian jadilah Pembelajar
seumur hidup yang akan membuat kita relevan kapanpun dan dimanapun. Selalu mencoba
belajar membuat sesuatu yang baru. Kuncinya ada pada 3 pilar yaitu Kolaborasi, Konten dan
Komunitas. Dengan berkolaborasi dapat mempelajari banyak hal terkait dalam membuat
konten orisinal yang menarik dan menginspirasi sehingga mampu melampaui generasi,
membentuk wajah dan kepribadian atau bangsa. Komunitas dapat menjadi wadah untuk
menyebarkan nilai- nilai yang penting dan bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri namun
juga bermanfaat untuk orang lain.

Anda mungkin juga menyukai