Disusun oleh :
Nama : Ningrum Prihatini
Nirem : 03.05.19.0096
Semester : 5 (tiga)
Kelas : Agribisnis Hortikultura 2
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Tidak lupa
sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
SAW, sehingga penyusunan Makalah Pemberdayaan Masyarakat Sekolah Lapang Good
Handling Practices (SL GHP) Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) ini dapat
terselesaikan. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penyelesaian Makalah Pemberdayaan Masyarakat Sekolah Lapang
Good Handling Practices (SL GHP) Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah dirasa masih belum sempurna. Oleh
karena itu diharapkan adanya kritik dan saran untuk perbaikannya di masa yang akan datang.
Penyusun berharap Makalah Pemberdayaan Masyarakat Sekolah Lapang Good Handling
Practices (SL GHP) Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca.
Penulis
I
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................................I
DAFTAR ISI.............................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1. Pengumpulan Data/Fakta.............................................................................................3
2.2. Analisis Data/Fakta.....................................................................................................3
2.3. Perumusan Masalah.....................................................................................................3
2.4. Perumusan Tujuan.......................................................................................................4
2.5. Perumusan Pemecahan Masalah..................................................................................4
2.6. Perencanaan Kegiatan.................................................................................................4
2.7. Pelaksanaan Program...................................................................................................5
2.8. Keberhasilan yang akan dicapai.................................................................................5
BAB III KESIMPULAN............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7
LAMPIRAN...............................................................................................................................8
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
Practices (GHP) untuk mendapatkan produk yang aman dikonsumsi dan bermutu sesuai
standar, ramah terhadap lingkungan dan dapat memberikan keuntungan bagi pelaku usaha
(Direktorat Penanganan Pasca Panen , 2007)
Berdasarkan uraian diatas, pemberdayaan masyarakat pada petani khususnya Kelompok
Tani Sido Makmur dilaksanakan dengan metode Sekolah Lapang untuk memberikan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam melaksanakan penanganan pasca panen bawang
merah yang baik sesuai Good Handling Practices (GHP Bawang Merah.
2
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
3
a. Bagaimana penanganan pasca panen yang baik pada bawang merah sesuai dengan
Good Handling Practice (GHP) Bawang Merah ?
b. Bagaiamana cara merubah perilaku petani dan pelaku usaha agar menerapkan
penanganan pasca panen sesuai Good Handling Practice (GHP) Bawang Merah ?
2.4. Perumusan Tujuan
Tujuan dari pemberdayaan masyarakat di Kelompok Tani Sidomakmur dan pelaku
usaha bawang merah yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam
melaksanakan penanganan pasca panen bawang merah yang baik sesuai Good Handling
Practice (GHP) Bawang Merah. Selain itu, menghasilkan produk bawang merah yang
bermutu dan berdaya saing tinggi sehingga dapat terjalin kemitraan dengan pelaku usaha
bawang merah.
2.5. Perumusan Pemecahan Masalah
Solusi dari permasalahan yang ada, maka dapat dilakukan pemberdayaan
masyarakat dengan metode Sekolah Lapang (SL) penerapan penanganan pasca panen
yang baik pada bawang merah atau sesuai Good Handling Practice (GHP) Bawang
Merah.
2.6. Perencanaan Kegiatan
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat ini akan dilaksanakan di Ruang Serbaguna
PT. Sinergi Brebes Inovatif yang berada di Desa Sidamulya, Kecamatan Wanasari,
Kabupaten Brebes. Pelaksanaannya dengan metode Sekolah Lapang (SL) Good
Handling Practices (GHP) Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) yang dihadiri oleh
30 orang anggota kelompok tani Sidomakmur yang bersedia dan Pelaku Usaha Bawang
Merah (PT.Sinergi Brebes Inovatif).
Kegiatan Sekolah Lapang Good Handling Practices (GHP) Bawang Merah
(Allium ascalonicum L.) diawali dengan pemaparan materi oleh narasumber kemudian
melaksanakan langsung penanganan pasca panen bawang merah yang masih didampingi
oleh narasumber dan PPL setempat. Kegiatan Pasca Panen diawali dengan memindahkan
Ikatan bawang merah hasil panen dari lahan ke tempat pengeringan dengan cara
ditumpuk kemudian diikat dengan salang dan dipikul untuk diangkut ke tempat
pengeringan. Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air pada daun dan leher
umbi bawang merah. Pengeringan dilakukan selama 2-3 hari untuk pasar local, dan
selama 7-12 hari untuk pasar antar pulau. Alat pengering digunakan bila tidak ada sinar
matahari yaitu dengan cara penghembusan udara panas bersuhu 46ºC selama 16 jam
dengan kelembaban 70-80%. Alas Bambu/widig digunakan untuk alas pengeringan.
4
Ikatan umbi bawang merah disusun diatas widig dengan membaut larikan agar mudah
dalam penutupan plastic. Setelah kering bawang merah digedeng setiap 4 ikatan
dijadikan satu. Setelah pengeringan, perlu dilakukan pembersihan dan sortasi (butik)
untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada umbi dan memperoleh umbi yang
berkualitas baik. Sortasi dilakukan untuk memisahkan antara umbi yang baik (bernas,
tidak cacat fisik atau busuk, berukuran seragam) dengan umbi yang tidak layak, rusak
atau busuk. Penyimpanan biasanya dilakukan di dalam gudang berventilasi dengan
kelembaban sekitar 50%, sinar matahari cukup dan tempat penyimpanan harus bersih.
Pengemasan biasanya dilakukan dengan menggunakan karung jala dengan kapasitas
yang sesuai tujuan pasar. Untuk mengirim jarak dekat dikemas dengan berat 90-100 kg.
Untuk pengiriman jarak jauh/antar pulau dikemas dengan berat 20-25 kg.
2.7. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat Sekolah Lapang Good Handling
Practices (SL-GHP) Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dibuat bersama dengan
petani dan pelaku usaha agar tidak mengganggu kegiatann masyarakat yang lain. Untuk
Jadwal Pelaksanaan selengkapnya terlampir.
2.8. Keberhasilan yang akan dicapai
Keberhasilan yang diharapkan dapat tercapai yaitu Perubahan sikap anggota
kelompok tani Sido Makmur dalam menerapkan Teknologi dan Manajemen Good
Handling Practices (GHP) Bawang Merah, peningkatan mutu produk dan daya saing
bawang merah serta terjalinnya kemitraan dengan pelaku usaha bawang merah.
5
BAB III
KESIMPULAN
6
DAFTAR PUSTAKA
BPS Kabupaten Brebes. (2020). Kabupaten Brebes Dalam Angka 2020. Brebes: BPS
Kabupaten Brebes.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Brebes. (2011). Pedoman
Teknologi Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Brebes.
Direktorat Penanganan Pasca Panen . (2007). Cara Penanganan Pasca Panen Hortikultura
yang baik (Good HAndling Practices) . Jakarta: Direktorat Jenderal Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian.
7
LAMPIRAN
1 Seleksi a. Identifikasi lokasi PPL dan Desa Minggu ke-1 Petani dari Kelompok
Lokasi/Wilayah dan potensi lokasi Mahasiswa Sidamulya, Kec. Bulan April Tani Sido Makmur dan
Wanasari, Kab. Pelaku usaha yang akan
Brebes terlibat
8
c. Identifikasi pihak PPL, Petani, Desa Minggu Ke-2 Mengetahui yang pihak
pendukung Pelaku Usaha dan Sidamulya, Kec. Bulan April pendukung (Pemateri)
pelaksanan kegiatan Mahasiswa Wanasari, Kab. dalam pelaksanaan
(Pemateri) Brebes kegiatan
2 Sosialisasi Pertemuan persiapan PPL, 30 orang PT. Sinergi Minggu ke- 2 Rencana Kegiatan yang
pelaksanaan Sekolah anggota Brebes Inovatif, Bulan Mei telah disepakati
Lapang Good Handling Kelompok Tani Desa bersama
Practices (SL GHP) Sido Makmur, Sidamulya, Kec.
Bawang Merah Pelaku usaha dan Wanasari, Kab.
Mahasiswa Brebes
3 Proses a. Pemaparan Materi Kelompok Tani PT. Sinergi Minggu ke-1 Kelompok Tani dan
Penanganan Pasca Sido Brebes Inovatif, Bulan Juni Pelaku Usaha
Panen Bawang Makmur,Pelaku Desa mengetahui
Merah yang baik Usaha, PPL, Sidamulya, Kec. Penanganan Pasca
sesuai Good Mahasiswa dan Wanasari, Kab. Panen Bawang Merah
Handling Practices Narasumber Brebes yang baik sesuai Good
(GHP) Bawang Handling Practices
Merah (GHP) Bawang Merah
4 Pemandirian a. Monitoring dan Kelompok Tani Desa Minggu ke-3 Kelompok Tani dan
9
Evaluasi Kegiatan Sido Sidamulya, Kec. Bulan Juni Pelaku Usaha dapat
Secara periodik Makmur,Pelaku Wanasari, Kab. berkembang dan ada
Usaha, PPL, Brebes kemajuan dalam
Mahasiswa dan penanganan pasca
Narasumber panen bawang merah
b. Kelompok Tani Kelompok Tani Desa Minggu ke-3 Kelompok Tani dan
Sido Makmur dan Sido Makmur dan Sidamulya, Kec. Bulan Juni Pelaku Usaha
Pelaku Usaha Pelaku Usaha. Wanasari, Kab. melaksanakan kegiatan
melaksanakan Brebes pasca panen dan terjalin
Penanganan Pasca kemitraan secara
Panen yang baik mandiri.
secara mandiri
10