Anda di halaman 1dari 4

Dalen Darbec Anew / 170110200051

Administrasi Publik – Universitas Padjadjaran


Dasar-Dasar Ilmu Administrasi

STRATEGI KOMUNIKASI CSR SELAMA PANDEMI COVID-19


Secara umum, mahasiswa yang berpendapat bahwa penggunaan internet ini
sangat penting tidak lepas adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya, salah satunya
adalah adanya seseorang yang menjadi influencer. Menurut Jurnal “Pengaruh Infuencer
Marketing sebagai Strategi Pemasaran Digital Era Modern”, terdapat penjelasan bahwa
sang Influencer memerankan sebagai pembeli atau pengguna suatu merek yang mampu
merepresentasikan tentang hal-hal positif yang dimiliki merek sehingga dapat
meningkatkan tingkat penjualan dari merek produk tersebut. berdasarkan data dan
definisi yang ada ini maka peneliti ingin mengetahui peran dari influncer ini sebagai salah
satu strategi pemasaran digital di era moderen (Novi Tri Hariyanti, 2018).
Tindakan seperti ini disebut sebagai Endorsement. Namun, terdapat kelebihan dan
kekurangan dalam penerapan perlakuan ini, yaitu mengenai kelebihan, Endorsement
dapat menambah daya tarik tersendiri dalam membeli produk karena seseorang yang
mempromosikan produk ini sebagian besar merupakan orang-orang terkenal, seperti artis,
musisi, ataupun tokoh-tokoh masyarakat yang banyak diketahui sebagian besar pihak di
bidangnya masing-masing.
Mengeni loyalitas merek, konsumen dalam melakukan pembelian produk barang
atau jasa disebabkan oleh adanya peminatan yang hampir sama dikalangan target atau
segmentasi penjualan sesuai dengan tingkat atau volume pembelian tersebut. Sebagian
besar mahasiswa yang sedang menimba ilmu melakukan pembelian di toko Online yang
sama, hal ini disebabkan gaya hidup antar mahasiswa yang sama serta persamaan selera
pada saat ini, seperti contoh seorang membeli sepatu dengan Brand lokal, seperti merk
Compass, Ventela, ataupun Wellborn Company. Karena adanya persaingan atau rasa
tidak mau kalah antar teman, mahasiswa lain yang menjadi temannya ikut membeli
produk-produk local juga. Hal ini disebut juga Tindakan “Mainstream” atau aliran yang
mengikuti suatu hal sesuai dengan perkembangan zaman pada masa tertentu.
Tindakan ini Sebagian besar berpengaruh negatif terhadap konsumen dan positif
bagi penjual. Bagi konsumen, pembelian “Mainstream” tidak pernah selesai sampai
tingkat keegoisan masing-masing individu menurun, hal ini disebabkan Sebagian besar
mahasiswa yang membeli produk ini hanya melihat kualitas serta perkembangan zaman
saat ini, tidak berdasarkan selera individu masing-masing, sehingga terjadi kerugian baik
material maupun mental seseorang ikut menurun. Bagi penjual, akan sangat
menguntungkan dari segi finansial dan terus melakukan inovasi-inovasi sesuai dengan
perkembangan zaman saat ini untuk dapat memperluas pasar, tidak hanya satu segmen
saja seperti mahasiswa dalam penelitian ini, namun dapat digunakan bagi semua umur.
Kemendikbud atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia juga
mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses belajar
dan mengajar dengan menggunakan sistem Online (Daring). Dengan menggunakan
sistem pembelajaran ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa
dan guru, seperti materi pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh guru kemudian
guru mengganti dengan tugas lainnya,. Tidak hanya itu, terkadang guru tidak terlalu
memahami pertanyaan yang diajukan oleh siswa atau mahasiswanya sehingga membuat
anak muridnya menjadi bosan dalam mengikuti pembelajaran ini. Hal tersebut menjadi
keluhan bagi siswa karena tugas yang diberikan oleh guru lebih banyak.
Permasalahan lain dari adanya sistem pembelajaran secara Online adalah akses
informasi yang terkendala oleh sinyal yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses
informasi, terutama dalam menggunakan aplikasi Video Call seperti Zoom, Google
Classroom, Google Meet, ataupun Whatsapp. Siswa terkadang tertinggal dengan
informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai karena dapat diketahui bahwa internet
yang dibutuhkan dalam aplikasi ini cukup besar sehingga seringkali murid dan juga guru
memiliki kuota internet yang terbatas.
Akibat dari itu, siswa terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan
oleh guru. Belum lagi bagi guru yang memeriksa banyak tugas yang telah diberikan
kepada siswa, membuat ruang penyimpanan dalam gawainya semakin terbatas.
Penerapan pembelajaran online juga membuat pendidik berpikir kembali, mengenai
model dan metode pembelajaran yang akan digunakan. Pada awalnya seorang guru sudah
mempersiapkan model pembelajaran yang akan digunakan, kemudian harus mengubah
model pembelajaran tersebut.
Tindakan berjauhan demi kebaikan atau Social Distancing ini juga dirasakan oleh
umat Kristiani yang mengalami perubahan cara beribadah yang tadinya pergi ke gereja
setiap minggu, sekarang hanya bisa beribadah lewat gawai seperti Laptop untuk melihat
Khotbah pendeta mengenai Firman Tuhan. Namun, kita sebagai mahasiswa yang lebih
memiliki imun tubuh lebih kuat harus memberikan kekuatan kepada orang lain untuk
tidak menyerah dan selalu mengutamakan Tuhan dalam segala kegiatan yang
berhubungan dengan ketulusan hati. Sehingga pada saat masa-masa dirumah seperti ini,
semua masyarakat dapat belajar bahwa memiliki etika dalam menggunakan media,
khususnya media sosial sangat penting untuk menjaga toleransi dari satu pihak ke pihak
lainnya.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi CSR selama
pandemi Virus Corona bergantung pada ketertarikan pelanggan terhadap promosi dalam
pemasaran secara digital sangat bergantung dari kualitas produk berupa barang dan jasa
dan perkembangan zaman pada saat ini, dapat dilakukan melalui Endorsement oleh
orang-orang terkenal atau desain visual yang menarik. Hal ini semua bergantung
preferensi atau selera masing-masing yang “Kebetulan” tertarik dengan produk barang
atau jasa yang disajikan oleh penjual dalam bentuk Marketplace, Live Streaming, atau
fitur pembelajaran secara Online.
DAFTAR PUSTAKA
Ambadar, J. (2013). CSR dalam Praktik di Indonesia. Elex Media Komputindo.
Arifin, A. (1984). Pengantar Ringkas Strategi Komunikasi. Bandung: Armico.
Arifin, A. (1984). Strategi komunikasi: sebuah pengantar ringkas. Penerbit Armico.
Flor, A. (2018). Komunikasi Lingkungan: Penanganan Kasus-Kasus Lingkungan Melalui
Strategi Komunikasi. Prenada Media.
Laksamana, A. (2018). Public Relations in the Age of Disruption: 17 Pengakuan
Professional PR & Kunci Sukses Membangun Karier pada Era Disrupsi. Bentang
B first.
Nadie, L. (2019). Media Massa dan Pasar Modal: Strategi Komunikasi Bagi Perusahaan
GoPublic. Jakarta: Pustaka Kaji. Hal, 8.
Putra, D. (2019). Komunikasi CSR politik: membangun reputasi, etika, dan estetika PR
politik. Prenada Media.
Radyati, M. R. N. (2014). Sustainable Business & Corporate Social Responsibility (CSR):
2014 (Vol. 1). CECT Universitas Trisakti.
Rusmana, A. (2019). The Future of Organizational Communication In The Industrial Era
4.0: Book Chapter Komunikasi Organisasi. Media Akselerasi.
Untung, H. Budi. (2014). CSR dalam dunia bisnis. Andi Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai