Anda di halaman 1dari 18

DAMPAK ERA GLOBALISASI PADA SAAT INI

Diva Istighfarin Ayu Setianti

Universitas Narotama Kota Surabaya

e-mail: divaistighfarinayusetianti@gmail.com

ABSTRAK

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perubahan-perubahan terjadi pada berbagai
aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi. Dari keadaan ini semua pihak terkena
dampaknya terutama pada dunia usaha. Perkembangan dunia usaha saat ini telah
membawa pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan
konsumen. Bandung Supermal harus berusaha menciptakan strategi, yang mana tujuan
utama setiap perusahaan adalah meningkatkan pencapaian laba yang maksimal dengan
adanya strategi pemasaran. Salah satu usaha yang perlu dilakukan perusahaan untuk tetap
bertahan adalah dengan memasarkan produk perusahaan melalui strategi promosi.
Penelitian ini menekankan pada bauran promosi yang berbentuk periklanan. Hal ini
disebabkan karena keberhasilan dari suatu perekonomian secara nasional banyak
ditentukan oleh kegiatan-kegiatan periklanan dalam menunjang usaha penjualan yang
menentukan kelangsungan hidup produksi suatu perusahaan.Strategi yang dilakukan untuk
mempromosikan informasi mengenai perusahaan, Bandung Supermal memiliki stasiun TV
lokal yang juga belum dimiliki oleh Mal – Mal lainnya yang dinamakan Iconers. Iconers
sendiri merupakan media televisi yang menginformasikan berita mengenai fashion,
makanan, musik / literatur / seni, craft / games / toys, berita tentang komunitas BSM, trend
tentang tenant / retailer, holiday / events, acara saat ini, maupun promosi-promosi lainnya
yang ada di Bandung Supermal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media
televisi lokal Iconers terhadap pengambilan keputusan pembelian (studi kasus pada promosi
tenant di Bandung Supermal).Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu, variabel bebas
Media Iklan televisi, sedangkan variabel terikatnya adalah Pengambilan Keputusan
Pembelian. Populasi penelitian ini adalah seluruh mayarakat yang pernah mengunjungi
Bandung Supermal.
Kata Kunci : Media Iklan Televisi, Pengambilan Keputusan Pembelian.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Kata globalisasi sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Globalisasi adalah hal yang
tidak dapat dipungkiri atau dihindari. Menurut Anggara (2019) “Globalisasi diambil dari kata
global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur
baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak maupun
elektronik”. Globalisasi yang semakin pesat akan membawa dampak bagi kehidupan
manusia di berbagai belahan dunia. Dampak tersebut dapat berupa hal yang positif maupun
negative.

Dampak positif globalisasi adalah :

sebagai berikut.
1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
2. Mudah melakukan komunikas.
3. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).
4. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran.
5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri.
6. Mudah memenuhi kebutuhan.

Hal yang tidak dapat dihindari dari perkembangan tegnologi selain dampak
positif globalisasi adalah dampak negatif. Menurut Anggara (2019) dampak
negatif globalisasi antara lain:

1. Informasi yang tidak tersaring.


2. Membuat tidak kreatif, karna prilaku konsumtif.

3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit.


4. Banyak meniru perilaku yang buruk.
5. Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu
negara.

Globalisasi juga memberikan dampak tersendiri bagi dunia pendidikan.


Sebagai solusinya pemerintah mengubah kurikulum yang ada dalam dunia
pendidikan. Akibat dari pergantian kurikulum karena tuntutan globalisasi,
mengakibatkan siswa cenderung bingung terhadap materi serta cara yang
disampaikan oleh guru, maka perlu usaha untuk mengatasi pendidikan akibat
pengaruh di era global.

Dampak globalisasi dalam dunia pendidikan dapat dilihat dari sekolah yang

menerapkan bahasa asing sebagai bahasa yang wajib dipelajari, penggunaan alat
bantu berupa komputer dan internet sebagai aplikasi pembelajaran, beberapa
perubahan dalam penyelenggaraan pendidikan dilakukan agar pendidikan di

Indonesia dapat bersaing dengan pendidikan di dunia


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan
penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pemanfaatan aplikasi internet dalam pembelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan di SMP Muhammadiyah 1 Surabaya tahun 2015/2016?

2. Bagaimanakah usaha yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam meningkatkan


pemanfaatan aplikasi internet dalam pembelajaran pada semua mata pelajaran
di SMP Muhammadiyah 1 Surabaya?

3. Bagaimanakah kendala pemanfaatan aplikasi internet dalam pembelajaran


Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Muhammadiyah 1 Surabaya tahun
2016/2017?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan pemanfaatan aplikasi internet dalam pembelajaran


Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Muhammadiyah 1 Surabaya tahun
2015/2016.

2. Untuk mendeskripsikan usaha yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam


meningkatkan pemanfaatan aplikasi internet dalam pembelajaran pada semua

mata pelajaran di SMP Muhammadiyah 1 Surabaya.


3. Untuk mendeskripsikan kendala pemanfaatan aplikasi internet dalam
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Muhammadiyah 1

Surabaya tahun 2016/2017.


1.4 MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan masukan terhadap dunia pendidikan khususnya pada


pemanfaatan aplikasi internet dalam pembelajaran pada mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan.

b. Memberikan tambahan pengetahuan mengenai berbagai macam aplikasi


internet dalam pembelajaran yang cocok bagi mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan.
c. Sebagai dasar untuk kegiatan penelitian selanjutnya yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa:
1) Dapat membiasakan belajar secara mandiri dengan bantuan fasilitas
internet.

2) Mempermudah siswa dalam mencari serta menerima materi Pendidikan


Kewarganegaraan.

3) Meningkatkan hasil belajar pada siswa. Khususnya mata pelajaran


Pendidikan Kewarganegaraan.
4) Memberikan informasi bagi siswa mengenai aplikasi internet dalam
pembelajaran secara baik.
b. Manfaat bagi guru:
1) Dapat mengembangkan kemampuan guru dalam memanfaatkan aplikasi
internet dalam pembelajaran.
2) Mengembangkan potensi guru dalam mengajar.
3) Membantu guru dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dengan

materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

c. Manfaat bagi pengelola sekolah:


1) Memberikan masalah mengenai peningkatkan mutu sekolah menuju
instasi pendidikan yang berdaya saing global.
2) Meberi masukan bagi pengelola sekolah dalam perbaikan prose
pembelajaran di semua mata pelajaran.
3) Menambah pengetahuan bagi pengelola sekolah mengenai peningkatkan
kualitas aplikasi internet dalam pembelajaran di sekolah.

4) Menambah teori-teori baru mengenai pemanfaatan aplikasi internet


dalam pembelajaran yang cocok di aplikasikan pada tiap mata pelajaran.
1.5 Batasan penelitian
Mengingat cakupan masalah dalam penelitian ini cukup luas, masalah
dalam penelitian ini akan dibatasi pada faktor yang menentukan kepuasan

pelanggan. Faktor tersebut adalah harga dan kualitas produk. Kedua faktor ini
akan ditinjau untuk menganalisis kepuasan pelanggan

1.6 SISTEMATIKA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan
Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penelitian
BAB 2
Tinjauan Pustaka
Pada era globalisasi ini, masyarakat sudah tidak asing lagi dalam menggunakan sosial
media. Twitter adalah salah satu media sosial yang sering digunakan oleh masyarakat
untuk menuangkan segala pikiran dan perasaannya terkait hal-hal tertentu. Hal ini
dikarenakan twitter merupakan penghasil data yang terbesar dari sosial media lainnya.
Dengan adanya data twitter tersebut maka akan dapat membantu untuk melakukan
analisis sentimen publik terhadap hal-hal tertentu, salah satunya adalah sinetron
Indonesia.

2.1 Penelitian Terdahulu


A. Didalam penelitian yang berjudul Perubahan Pemikiran Masyarakat Tentang
Pendidikan Pada Era Globalisasi Di Desa Pakuniran Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo ini, peneliti mengambil rujukan penelitian terdahulu yang nantinya akan
membedakan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

No. Penulis & Hasil Penelitian Relevansi Penelitian


Judul Penelitian
1. Ifan Setiawan Salah satu solusi untuk Relevansi dari penelitian,
(2018), pendidikan anak di era ialah dimana pentingnya
(Era Digital dan digital adalah model pendampingan ekstra dari
Tantangannya) parenting immun selfer. orang tua yang berguna bagi
Model parenting immun pertumbuhan anak.
selfer adalah model Pentingnya nilai interaksi,
pendampingan anak yang komunikasi dan dialog dalam
efektif khususnya dalam keluarga agar setiap apapun
parenting penggunaan yang dilakukan seorang anak
perangkat teknologi dalam menikmati gadgetnya
seperti gadget. Memberi
sistem imun pada anak dalam penuh pengawasa
sangat penting orang tuanya.
dikarenakan orang tua
tidak setiap saat dapat
berada disamping anak.
2. Muhammad Hayyumas Memasuki era digital Persamaan dari penelitian ini
(2017), perkembangan masif dimana dunia digital memang
(Pola Interaksi teknologi hadir membawa penting membentuk perilaku
Hubungan Orang Tua pengaruh ke seluruh seorang individu, maka
dengan Anak Di Era lapisan masyarakat dari disitulah nilai kolektif dari
Digital) dewasa hingga anak-anak. interaksi sangatlah penting
Orang tua saat ini dimana ruang-ruang dialog
memfasilitasi anak mereka atau bercengkrama sangat
dengan teknologi dibutuhkan.
informasi dan komunikasi,
sehingga berakibat anak-
anak menjadi
ketergantungan akan
teknologi yang
dimilikinya.
3. Nur Ahmad Yasin Pengguna teknologi yang Relevansi dalam penelitian
(2016), (Tanggung sering kita jumpai ini, pentingnya pengasuhan
Jawab Orang Tua sekarang ini adalah anak- dari orang tua terutama
Kepada Anak di Era anak. kepada anak dengan
Digital Perspektif Mereka tampak asik berkembangan digital yang
Hukum Keluarga Islam dengan teknologi canggih terus berkembang, dan kian
di Indonesia) yang ada di tangan. banyak jalan atau hal-hal
kelalaian orang tua yang akan diakses oleh anak.
memberikan gadget Maka dari itu orang tua harus
terhadap anak membawa mempunyai peran lebih
dampak yang berbeda, terhadap pola asuh anak agar
dampak yang diakibatkan
mereka cenderung tidak dari digital masih bisa dicerna
pernah memantau apa yang baik oleh seorang anak.
dilakukan oleh anaknya
dan cenderung lebih cepat
anaknya dalam
pemahaman terhadap
teknologi dibandingkan
dengan orang tuanya.
4. Firdanianty Pramono, Beberapa bukti Penelitian ini memiliki
Djuara P. Lubis, menunjukkan persamaan dimana hubungan
Herien Puspitawati, bahwa media elektronik koletif seorang kelaurga,
Djoko Susanto (2018). dapat meningkatkan hubungan kebersamaan dari
(Komunikasi Remaja hubungan teman sebaya setiap keluarga akan mulai
dengan Keluarga di Era dengan mengorbankan luntur dengan pengaruh
Digital), (Sekolah keluarga, terutama digital yang begitu hebat. Era
Tinggi Ilmu Sosial dan hubungan orang tua digital khususnya konsumsi
Ilmu Politik. dengan anak. Sebuah studi kepada media sosial akan
video selama empat tahun memangkas banyak
yang intens pada 30 hubungan orang tua dengan
keluarga berpendapatan anak, komunikasi anak
ganda (ibu dan bapak dengan orang tua.
bekerja) memberikan
sekilas peran teknologi
dalam kehidupan keluarga
modern.
5. Satria Yudatama, Keluarga merupakan Relevansi dari penelitian
Nurhadi, Atik Catur wadah dimana sejak dini dimana keluarga menjadi
Budiati (2019), seorang individu tempat penting bagi
(Smartphone dan dikondisikan dan kesadaran kolektif, keutuhan
Keluarga) dipersiapkan untuk kelak menjadi hal yang sangat
dapat melakukan peran- dominan dalam keluarga
perannya dalam kehidupan maka dari itu dibutuhkan
masyarakat luas. Dalam perhatian khusus dari
keluarga yang terdiri dari Keluarga dengan
ayah, ibu dan anak Memperhatikan setiap
terdapat hubungan timbal Anggotanya dalam
balik dari masing-masing Penggunaan media
anggota keluarga tersebut. khususnya smartphone yang
Dengan adanya kemajuan bisa menjadi ruang baru bagi
teknologi media berupa anggota keluarga yang secara
smartphone yang tidak langsung dapat
ditempatkan sebagai Menggantikan posisi
sebuah hal baru nantinya keutuhan keluarga itu sendiri.
mampu mewujudkan
dinamika relasi dalam
anggota-anggota keluarga.
6. Hubungan antara Penelitian menunjukkan Persamaan dengan penelitian
kohesivitas kelompok bahwa anggota kelompok ini dimana sebuah anggota
dan motivasi kerja kerja yang kohesivitasnya kelompok yang sudah
karyawan BRI Kantor tinggi akan berbeda memiliki kekuatan kolektif
Cabang Malang dengan kelompok kerja dan solidaritas yang kuat,
Martadinata (2016), Yang tingkat akan berbeda dengan sebuah
Muniroh. kohesivitasnya rendah, hal anggota kelompok yang
ini bisa dilihat dari memiliki kesadaran kolektif
komunikasi yang lebih yang begitu rendah. Terutama
baik, bekerja sama, dan dalam sebuah wujud apa yang
saling mempengaruhi satu menjadi cita-cita kelompok
sama lain, dan anggota tersebut jika kekuatan
kelompok juga berusaha kolektif akan dominan dalam
untuk meraih tujuan hal apapun.
kelompok.
B. Pendidikan di Era Globalisasi

1. Perubahan Pemikiran Masyarakat Tentang Pendidikan Pada Era Globalisasi

Manusia adalah makhluk yang berpikir dan hal itulah yang membedakan antara
manusia dengan binatang. Ketika manusia mempunyai keinginan untuk memikirkan
sesuatu hal yang baru dan melakukannya maka manusia mampu mengubah dirinya
sendiri termasuk prilaku dan memunculkan kebiasaankebiasaan yang baru pula yang
tentunya mengakibatkan adanya perubahan, misalnya perubahan kehidupan menjadi
lebih baik ataupun sebaliknya. Kebanyakan orang ingin menjadi lebih baik akan tetapi
mereka merasa enggan untuk mengubah pola pikirnya padahal perubahan bisa terjadi
setelah seseorang mengubah pemikirannya.

Kemajuan di setiap bidang apapun kunci utama adalah perubahan pola pikir
terhadap sebuah persoalan. Ketika berbuat sesuatu karena ia terlebih dahulu berpikir
seperti masyarakat Pakuniran mempunyai pandangan bahwa pendidikan sangat
berpengaruh untuk merubah kehidupan menjadi lebih baik. Sebelum itu terjadi
masyarakat Pakuniran tentunya berpikir di era globalisasi pendidikan penting untuk
dijadikan bekal dalam kehidupan sehari-hari, misalnya di dalam dunia kerja.

Perubahan adalah suatu hal yang tidak bisa dipungkiri oleh masyarakat.
Masyarakat mengalami perubahan terkait pendidikan karena mereka memiliki sebuah
keinginan, baik itu keinginan untuk mengubah kehidupan menjadi lebih baik ataupun
keinginan lainnya. Hal tersebut terkait dengan gerak sebuah pikiran.

Ada beberapa proses berpikir menurut Karl Albrecht diantaranya yaitu: pertama,
berpikir verbal ialah “mendengarkan, suara mental” persis seolaholah kita
mengekspresikan proses mental dengan suara yang langsung ke dalam kata-kata, frasa
dan kalimat. Kedua, berpikir visual yaitu “melihat gambar atau mental” yang sering kabur,
terpisah-pisah dan biasanya diingat kembali dari memori sebagai gambar gabungan
seperti gambar, bagian-bagian gambar dan adegan yang diamati atau dapat dibayangkan
serta susunan ruang.

Selain perubahan pola pikir tentunya pendidikan juga merupakan komponen hal
yang penting di dalam sebuah kemajuan. Pendidikan merupakan pengalaman belajar yang
berlangsung dalam lingkungan. Jadi pendidikan bukan hanya mencakup belajar di ruang
sekolah melainkan belajar dari segala lingkungan karena pendidikan itu tidak hanya
berbentuk formal melainkan ada non formal dan informal
2. Pendidikan dan Pembagian Kerja

Dalam tesisnya Durkheim yang berisi tentang penyangkalan bahwa teknologi


sebagai faktor yang mempengaruhi perubahan karena perubahan bukan dari faktor itu
saja melainkan ada yang lainnya. Durkheim mengatakan bahwa perubahan sosial lebih
dipicu oleh jumlah penduduk. Jadi teknologi bukanlah faktor utama yang menyebabkan
terjadinya sebuah perubahan.

Padatnya penduduk (individu yang saling berinteraksi) di dalam masyarakat


menyebabkan terjadinya pembagian kerja. Kepadatan penduduk akan memaksa
masyarakat untuk melakukan pembagian kerja secara spesifik sehingga setiap individu
akan menempati posisi atau peran tertentu di dalam masyarakat. Dari peran-peran
masyarakat yang spesifik akan saling ketergantungan akibat dari peran masing-masing
yang tidak bisa digantikan.

Pentingnya pendidikan di dalam masyarakat karena beberapa alasan di antaranya:


Pertama, syarat-syarat seseorang mempunyai keterampilan pekerjaan di dalam dunia
industri semakin meningkat karena perubahan teknologi. Kedua, berbagai macam
keterampilan disediakan oleh pendidikan formal.

Pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas, namun selain itu juga


mempunyai pengaruh penting misalnya mempersatukan atau sebagai faktor integratif.
Ketika berpikir secara pendek atau tidak luas pandangannya maka pembagian kerja
terlihat sebagai faktor memisahkan. Jika kita sadari setiap pembagian kerja akan
membentuk bagian-bagian yang nantinya akan saling melengkapi antara yang satu
dengan yang lainnya.

Pembagian kerja muncul karena adanya spesialis kemampuan di dalam individu itu
sendiri. Kemampuan dan keterampilan tersebut bisa didapatkan melalui pendidikan.
Seseorang akan mempunyai kemampuan terbatas untuk melakukan pekerjaan karena ia
akan bisa mengerjakan pekerjaan sesuai bidang keahliannya.

Adanya pembagian kerja dapat menjadikan seseorang terampil dalam


mengerjakan tugasnya karena tugasnya adalah di bidang tertentu saja. Pembagian kerja
yang baik akan menjamin kelancaran dan kestabilan di dalam sebuah pekerjaan.

3. Pendidikan Dalam Globalisasi

Era Globalisasi membuka mata masyarakat untuk melihat masa depan yang penuh
dengan persaingan dan penuh tantangan. Adanya sebuah globalisasi menjadikan
masyarakat di seluruh belahan dunia saling ketergantungan di berbagai aspek kehidupan,
misalnya aspek politik, ekonomi, budaya, social dan lain sebagainya. Globalisasi adalah
masalah kehidupan modern yang tidak terhindarkan.

Globalisasi berawal dari proses perdangan yang tidak hanya mencakup satu
bangsa melainkan antar bangsa. Beberapa bangsa menyadari bahwa ia tidak bisa
memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga untuk mencukupi
kebutuhan rakyatnya di dalam sebuah negara membutuhkan kerja sama atau yang sering
kita kenal dengan kata menjalin hubungan perdagangan antar bangsa. Negara dunia
ketiga yaitu seperti Indonesia belum lepas dari eksploitasi dari negara luar. Namun
eksploitasi antara masa lalu dengan sekarang berbeda. Adapun perbedaannya eksploitasi
pada masa lalu yaitu eksploitasi dengan cara kekerasan namun pada eksploitasi sekarang
dengan melalui mekanisme ketergantungan.

Teori globalisasi muncul merupakan akibat dari perkembangan teori sosial.


Globalisasi merupakan sebuah istilah yang begitu menarik. Kata tersebut selalu muncul
dimana-mana (di berbagai tempat), misalnya di dalam bidang politik dan bisnis serasa
tidak lengkap jika tidak menyebut istilah globalisasi. Di dunia akademis kata itu terdengar
di telinga dan mendorong untuk melakukan perdebatan intens bahkan globalisasi menjadi
pusat sebagian besar dari diskusi politik dan perdebatan ekonomi.

Globalisasi bisa di analisis di berbagai aspek seperrti kultural, ekonomi, politik, dan
institusional. Untuk setiap jenis analisis, perbedaan mendasar adalah tentang apakah kita
melihat semakin meningkatnya homogenitas atau heterogenitas. Globalisasi budaya
dapat di pandang sebagai ekspansi berbagai aturan dan parktik umum yang transnasional
(homogenitas) atau sebagai proses yang di dalamnya ada perpaduan budaya lokal dan
global yang nantinya akan melahirkan semacam pastiche atau pencampuran sehingga
akan mengarah terwujudnya beragam paduan budaya.

Ada dua pandangan yang sangat bertentangan muncul diantaranya yaitu:


beberapa orang menyatakan bahwa globalisasi merupakan mitos, atau paling banter
sebuah kelanjutan dari trend yang telah lama mapan. Tidak heran bila sebagian dari
mereka ingin mempertahankan aspek-aspek demokrasi sosial gaya lama tertarik dengan
pendapat ini. Bagi mereka globalisasi adalah ciptaan kaum neoliberal. Pada kutub lain
terdapat penulis dan penentu kebijakan mengatakan bahwa globalisasi tidak hanya riil,
tetapi telah maju perkembangannya. Keniche Ohmae seorang guru bisnis mengatakan
bahwa sekarang hidup dalam dunia.

Globalisasi bukan hanya sekilas tentang saling ketergantungan masalah ekonomi,


akan tetapi juga mencakup tranformasi waktu dan ruang dalam kehidupan. Sebuah
peristiwa yang terdapat di tempat yang jauh, entah itu berkaitan dengan ekonomi atau
tidak mempengaruhi kehidupan kita. Keputusan yang di ambil oleh individu-indivdu sering
kali memiliki implikasi global, misalnya masalah pakaian.

Globalisasi menciptakan sebuah tuntutan-tuntutan dan kesempatankesempatan


baru untuk pemuda penerus bangsa. Tuntutan yang di maksud disini masyarakat di Desa
Pakuniran dalam menghadapi dunia di era globalisasi harus mempunyai bekal yang kuat,
misalnya skill. Pendidikan di sini mempunyai peranan penting di dalam kehidupan. Meski
sebagai umat islam menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban namun di sisi lain juga
merupakan tuntutan sebagai bekal di masa depan. Mereka harus mengenyam pendidikan
untuk mendapatkan pengetahuan. Karena hidup di era sekarang masyarakat mulai
memprioritaskan pengetahuan. Selain itu globalisasi juga menciptakan wilayah ekonomi
dan kultural baru yang kadangkala melintasi batas-batas negara bangsa.
Globalisasi adalah intensifikasi hubungan social di seluruh dunia guna
menghubungkan daerah yang dekat atau yang jauh dalam sedemikian rupa. Dengan
demikian, kejadian lokal di bentuk peristiwa-peristiwa yang jauh. Pada gilirannya,
peristiwa yang jauh akan di bentuk oleh kejadian lokal Masyarakat yang menuju era
globalisasi secara tidak langsung di tuntut untuk mampu menghadapi persaingan yang
kompetitif baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Cara untuk mengantisipasi
persaingan tersebut adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
komprensif.

Di era globalisasi yang di tandai dengan kemajuan tekonolgi merupakan hal yang
dapat di ambil manfaatnya, contoh kecil misalnya dengan adanya teknologi yang awalnya
ingin bertanya tentang keadaan kerabatnya harus datang ke lokasi yang di tempati oleh
kerabatnya yang ada di Malaysia, namun dengan adanya teknologi informasi seperti
handphone sudah bisa bertanya tentang kabarnya. Selain itu efek globalisasi dapat
mengetahui informasi secara global melalui handphone dan televisi. Masyarakat
Pakuniran bisa mengetahui negara lain dengan cara teknologi informasi, misalnya
mengetahui pendidikan yang ada di Finlandia, bisa mengetahui budaya dari berbagai
negara dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Asmita, Emita Wahyu, 2001. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Dalam Pemilihan
Profesi Akuntan Publik dan Non Publik Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi.
KOMPAK. No. 1, Januari 2001, hlm 57 – 84.

[2] Boer, Germain B, 2000. Management Accounting Education. Issues in Accounting


Education, vol.15(2), 313-334.

[3] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

[4] Gujarati, Damodar, 1995. Ekonometrika Dasar, Alih Bahasa Indonesia Zein
Sumarmo. Jakarta. Erlangga.

[5] Istiwiyanti, Sujarwo, 1991. psikologi Perkembangan Sistem Pendidikan Sepanjang


Kehidupan. Terjemahan Child Development. Jakarta: Erlangga.

[6] Kurniawati, Indriani Budi, 2003. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat


Mahasiswa Jurusan Akuntansi FE UNS Mengikuti PPA. Skripsi S-1 (tidak
dipublikasikan). Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2003.
BAB 3
Metodologi Penelitian
3.1 Langkah Penelitian

Merumuskan Merumuskan Mengumpulkan


Masalah Hipotensi data

Merumuskan Menguji
Kesimpulan Hipotensi

1. Merumuskan Masalah

Merumuskan masalah merupakan hal yang paling penting dalam penelitian. Merumuskan
masalah merupakan serangkaian pertanyaan mengenai apa, mengapa ataupun
bagaimana tentang suatu objek yang akan kita teliti. Dalam merumuskan masalah, harus
jelas tentang batasan-batasan serta diketahui mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah.

2. Marumuskan Hipotesis

Rumusan hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan pernyataan yang akan
diajukan dan merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang kembangkan yang masih
memerlukan pembuktian berdasarkan data yang akan dianalisis, misalnya ada pengaru
suhu terhadap bahan semikonduktor (Ha) dan Tidak ada pengaruh suhu terhadap bahan
semikonduktor (H0).

3. Mengumpulkan data

Pengumpulan data dilakukan dilapangan dimana peneliti akan melakukan pengamilan


data. Dalam penelitian seorang peneliti yang sedang menerakpkan metode ilmiahnya
perlu melakukan pengumpulan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan.
Pengumpulan data erat kaitan dengan hipotesis, sebab data tersebut yang akan
digunakan untuk menguji hipotesis.
4. Menguji Hipotesis

Dalam penelitian ilmiah pada hakekatnya perlu dilakukan uji hipotesis dimana kita tidak
dapat membenarkan atau menyalahkan hipotesis, tetapi kita haya menerima atau
menolak hipotesis yang telah dirumuskan. semakin tinggi tingkat akurasi data maka
tingkat kepercayaan terhadap hasil penelitian akan semakin besar pula. sebaliknya jika
tingkat akurasi rendah maka penelitian tidaka dapan dipercaya.

5. Merumuskan kesimpulan

Langkah terakhir dalam melakukan penenlitian adalah merumuskan kesimpulan


berdasarkan data data yang telah diperoleh, apakah data tersebut menerima/menolah H0
atau Menerima/Menolak Ha. semua itu dapat dijawab berdasarkan data yang diperoleh
dalam penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Azzet, 2011. Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia: Revitalisasi Pendidikan


Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar dan Kemajuan Bangsa. Jakarta: Arruz
Media

[2] Balitbangpuskurbuk, 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter:


Berdasarkan Pengalaman Di Satuan Pendidikan Rintisan. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

[3] David, 2004. Konsep Manajemen Strategis, Edisi VII (terjemahan). Jakarta, PT
Indeks.

[4] Gunawan, H. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung:


Alfabeta.

[5] Karwati, E. – Donni, J.P., 2013. Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah :
Membangun Sekolah yang Bermutu. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai