e-mail: divaistighfarinayusetianti@gmail.com
ABSTRAK
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perubahan-perubahan terjadi pada berbagai
aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi. Dari keadaan ini semua pihak terkena
dampaknya terutama pada dunia usaha. Perkembangan dunia usaha saat ini telah
membawa pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan
konsumen. Bandung Supermal harus berusaha menciptakan strategi, yang mana tujuan
utama setiap perusahaan adalah meningkatkan pencapaian laba yang maksimal dengan
adanya strategi pemasaran. Salah satu usaha yang perlu dilakukan perusahaan untuk tetap
bertahan adalah dengan memasarkan produk perusahaan melalui strategi promosi.
Penelitian ini menekankan pada bauran promosi yang berbentuk periklanan. Hal ini
disebabkan karena keberhasilan dari suatu perekonomian secara nasional banyak
ditentukan oleh kegiatan-kegiatan periklanan dalam menunjang usaha penjualan yang
menentukan kelangsungan hidup produksi suatu perusahaan.Strategi yang dilakukan untuk
mempromosikan informasi mengenai perusahaan, Bandung Supermal memiliki stasiun TV
lokal yang juga belum dimiliki oleh Mal – Mal lainnya yang dinamakan Iconers. Iconers
sendiri merupakan media televisi yang menginformasikan berita mengenai fashion,
makanan, musik / literatur / seni, craft / games / toys, berita tentang komunitas BSM, trend
tentang tenant / retailer, holiday / events, acara saat ini, maupun promosi-promosi lainnya
yang ada di Bandung Supermal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media
televisi lokal Iconers terhadap pengambilan keputusan pembelian (studi kasus pada promosi
tenant di Bandung Supermal).Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu, variabel bebas
Media Iklan televisi, sedangkan variabel terikatnya adalah Pengambilan Keputusan
Pembelian. Populasi penelitian ini adalah seluruh mayarakat yang pernah mengunjungi
Bandung Supermal.
Kata Kunci : Media Iklan Televisi, Pengambilan Keputusan Pembelian.
BAB 1
PENDAHULUAN
sebagai berikut.
1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
2. Mudah melakukan komunikas.
3. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).
4. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran.
5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri.
6. Mudah memenuhi kebutuhan.
Hal yang tidak dapat dihindari dari perkembangan tegnologi selain dampak
positif globalisasi adalah dampak negatif. Menurut Anggara (2019) dampak
negatif globalisasi antara lain:
Dampak globalisasi dalam dunia pendidikan dapat dilihat dari sekolah yang
menerapkan bahasa asing sebagai bahasa yang wajib dipelajari, penggunaan alat
bantu berupa komputer dan internet sebagai aplikasi pembelajaran, beberapa
perubahan dalam penyelenggaraan pendidikan dilakukan agar pendidikan di
Kewarganegaraan.
c. Sebagai dasar untuk kegiatan penelitian selanjutnya yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa:
1) Dapat membiasakan belajar secara mandiri dengan bantuan fasilitas
internet.
pelanggan. Faktor tersebut adalah harga dan kualitas produk. Kedua faktor ini
akan ditinjau untuk menganalisis kepuasan pelanggan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan
Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penelitian
BAB 2
Tinjauan Pustaka
Pada era globalisasi ini, masyarakat sudah tidak asing lagi dalam menggunakan sosial
media. Twitter adalah salah satu media sosial yang sering digunakan oleh masyarakat
untuk menuangkan segala pikiran dan perasaannya terkait hal-hal tertentu. Hal ini
dikarenakan twitter merupakan penghasil data yang terbesar dari sosial media lainnya.
Dengan adanya data twitter tersebut maka akan dapat membantu untuk melakukan
analisis sentimen publik terhadap hal-hal tertentu, salah satunya adalah sinetron
Indonesia.
Manusia adalah makhluk yang berpikir dan hal itulah yang membedakan antara
manusia dengan binatang. Ketika manusia mempunyai keinginan untuk memikirkan
sesuatu hal yang baru dan melakukannya maka manusia mampu mengubah dirinya
sendiri termasuk prilaku dan memunculkan kebiasaankebiasaan yang baru pula yang
tentunya mengakibatkan adanya perubahan, misalnya perubahan kehidupan menjadi
lebih baik ataupun sebaliknya. Kebanyakan orang ingin menjadi lebih baik akan tetapi
mereka merasa enggan untuk mengubah pola pikirnya padahal perubahan bisa terjadi
setelah seseorang mengubah pemikirannya.
Kemajuan di setiap bidang apapun kunci utama adalah perubahan pola pikir
terhadap sebuah persoalan. Ketika berbuat sesuatu karena ia terlebih dahulu berpikir
seperti masyarakat Pakuniran mempunyai pandangan bahwa pendidikan sangat
berpengaruh untuk merubah kehidupan menjadi lebih baik. Sebelum itu terjadi
masyarakat Pakuniran tentunya berpikir di era globalisasi pendidikan penting untuk
dijadikan bekal dalam kehidupan sehari-hari, misalnya di dalam dunia kerja.
Perubahan adalah suatu hal yang tidak bisa dipungkiri oleh masyarakat.
Masyarakat mengalami perubahan terkait pendidikan karena mereka memiliki sebuah
keinginan, baik itu keinginan untuk mengubah kehidupan menjadi lebih baik ataupun
keinginan lainnya. Hal tersebut terkait dengan gerak sebuah pikiran.
Ada beberapa proses berpikir menurut Karl Albrecht diantaranya yaitu: pertama,
berpikir verbal ialah “mendengarkan, suara mental” persis seolaholah kita
mengekspresikan proses mental dengan suara yang langsung ke dalam kata-kata, frasa
dan kalimat. Kedua, berpikir visual yaitu “melihat gambar atau mental” yang sering kabur,
terpisah-pisah dan biasanya diingat kembali dari memori sebagai gambar gabungan
seperti gambar, bagian-bagian gambar dan adegan yang diamati atau dapat dibayangkan
serta susunan ruang.
Selain perubahan pola pikir tentunya pendidikan juga merupakan komponen hal
yang penting di dalam sebuah kemajuan. Pendidikan merupakan pengalaman belajar yang
berlangsung dalam lingkungan. Jadi pendidikan bukan hanya mencakup belajar di ruang
sekolah melainkan belajar dari segala lingkungan karena pendidikan itu tidak hanya
berbentuk formal melainkan ada non formal dan informal
2. Pendidikan dan Pembagian Kerja
Pembagian kerja muncul karena adanya spesialis kemampuan di dalam individu itu
sendiri. Kemampuan dan keterampilan tersebut bisa didapatkan melalui pendidikan.
Seseorang akan mempunyai kemampuan terbatas untuk melakukan pekerjaan karena ia
akan bisa mengerjakan pekerjaan sesuai bidang keahliannya.
Era Globalisasi membuka mata masyarakat untuk melihat masa depan yang penuh
dengan persaingan dan penuh tantangan. Adanya sebuah globalisasi menjadikan
masyarakat di seluruh belahan dunia saling ketergantungan di berbagai aspek kehidupan,
misalnya aspek politik, ekonomi, budaya, social dan lain sebagainya. Globalisasi adalah
masalah kehidupan modern yang tidak terhindarkan.
Globalisasi berawal dari proses perdangan yang tidak hanya mencakup satu
bangsa melainkan antar bangsa. Beberapa bangsa menyadari bahwa ia tidak bisa
memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga untuk mencukupi
kebutuhan rakyatnya di dalam sebuah negara membutuhkan kerja sama atau yang sering
kita kenal dengan kata menjalin hubungan perdagangan antar bangsa. Negara dunia
ketiga yaitu seperti Indonesia belum lepas dari eksploitasi dari negara luar. Namun
eksploitasi antara masa lalu dengan sekarang berbeda. Adapun perbedaannya eksploitasi
pada masa lalu yaitu eksploitasi dengan cara kekerasan namun pada eksploitasi sekarang
dengan melalui mekanisme ketergantungan.
Globalisasi bisa di analisis di berbagai aspek seperrti kultural, ekonomi, politik, dan
institusional. Untuk setiap jenis analisis, perbedaan mendasar adalah tentang apakah kita
melihat semakin meningkatnya homogenitas atau heterogenitas. Globalisasi budaya
dapat di pandang sebagai ekspansi berbagai aturan dan parktik umum yang transnasional
(homogenitas) atau sebagai proses yang di dalamnya ada perpaduan budaya lokal dan
global yang nantinya akan melahirkan semacam pastiche atau pencampuran sehingga
akan mengarah terwujudnya beragam paduan budaya.
Di era globalisasi yang di tandai dengan kemajuan tekonolgi merupakan hal yang
dapat di ambil manfaatnya, contoh kecil misalnya dengan adanya teknologi yang awalnya
ingin bertanya tentang keadaan kerabatnya harus datang ke lokasi yang di tempati oleh
kerabatnya yang ada di Malaysia, namun dengan adanya teknologi informasi seperti
handphone sudah bisa bertanya tentang kabarnya. Selain itu efek globalisasi dapat
mengetahui informasi secara global melalui handphone dan televisi. Masyarakat
Pakuniran bisa mengetahui negara lain dengan cara teknologi informasi, misalnya
mengetahui pendidikan yang ada di Finlandia, bisa mengetahui budaya dari berbagai
negara dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Asmita, Emita Wahyu, 2001. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Dalam Pemilihan
Profesi Akuntan Publik dan Non Publik Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi.
KOMPAK. No. 1, Januari 2001, hlm 57 – 84.
[3] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
[4] Gujarati, Damodar, 1995. Ekonometrika Dasar, Alih Bahasa Indonesia Zein
Sumarmo. Jakarta. Erlangga.
Merumuskan Menguji
Kesimpulan Hipotensi
1. Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan hal yang paling penting dalam penelitian. Merumuskan
masalah merupakan serangkaian pertanyaan mengenai apa, mengapa ataupun
bagaimana tentang suatu objek yang akan kita teliti. Dalam merumuskan masalah, harus
jelas tentang batasan-batasan serta diketahui mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah.
2. Marumuskan Hipotesis
Rumusan hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan pernyataan yang akan
diajukan dan merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang kembangkan yang masih
memerlukan pembuktian berdasarkan data yang akan dianalisis, misalnya ada pengaru
suhu terhadap bahan semikonduktor (Ha) dan Tidak ada pengaruh suhu terhadap bahan
semikonduktor (H0).
3. Mengumpulkan data
Dalam penelitian ilmiah pada hakekatnya perlu dilakukan uji hipotesis dimana kita tidak
dapat membenarkan atau menyalahkan hipotesis, tetapi kita haya menerima atau
menolak hipotesis yang telah dirumuskan. semakin tinggi tingkat akurasi data maka
tingkat kepercayaan terhadap hasil penelitian akan semakin besar pula. sebaliknya jika
tingkat akurasi rendah maka penelitian tidaka dapan dipercaya.
5. Merumuskan kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
[3] David, 2004. Konsep Manajemen Strategis, Edisi VII (terjemahan). Jakarta, PT
Indeks.
[5] Karwati, E. – Donni, J.P., 2013. Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah :
Membangun Sekolah yang Bermutu. Bandung: Alfabeta.