Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

METODE PENELITIAN KUALITATIF


“ PERILAKU KONSUMTIF KARYAWAN XAVIER MARKS DALAM
BELANJA ONLINE MELALUI SHOPEE “
Dosen Pengampu : Lukman Wijaya Baratha S.Sos., M.A

Nama : Anis wahda fadilla adsana


NIM : 210910302072

Prodi Sosiologi
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini arus globalisasi yang semakin hari makin kuat daya tariknya tidak dapat terhalangi
oleh apapun misalnya kelompok, individu maupun institusi lainya. Sehingga dalam arus
globalisasi saat ini mau tidak mau harus diterima oleh semua kalangan dengan terbuka sebab
arus globalisasi juga berdampak dengan aspek kehidupan manusia saat ini .

Pada saat ini perkembangan teknologi juga sudah semakin pesat, dimana dengan
perkembangannya yang makin maju tiap zaman memberikan dampak yang dapat terlihat
perubahannya pada gaya hidup masyarakat , dampak lainnya juga dapat terlihat dalam
masyarakat saat ini yang turut aktif pada dunia online, adanya perkembangan teknologi yang
makin canggih ini membuat manusia mudah dalam berbagai faktor , khususnya dalam bidang
ekonomi , kita juga dapat dengan mudah untuk mengakses apapun itu, arus globalisasi juga
sebenarnya berkesinambungan dengan kebutuhan manusia saat ini.

Disamping itu perlu diketahui bahwa manusia merupakan mahluk sosial, dimana manusia
dituntut harus bekerja serta berusaha guna memenuhi kebutuhan hidupnya , salah satu
kebutuhan manusia yaitu konsumsi, dimana konsumsi merupakan kebutuhan agar manusia
bertahan hidup , manusia tidak luput dari kegiatan konsumsi yang merupakan aktifitas yang
tidak dapat terlepas dari manusia , kegiatan konsumsi merupakan kegiatan individu yang secara
langsung menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan baik kebutuhan yang
primer maupun sekunder , ataupun pemenuhuan membeli barang untuk kepuasan pribadi
sebagai self reward baginya.

Tanpa kita sadari seringkali kita melakukan gaya hidup yakni melakukan kegiatan
konsumsi yang berlebihan dimana perilaku ini merupakan Tindakan seseorang yang berlebihan
dalam membeli sesuatu membeli barang, bisa dikatakan juga, jika perilaku konsumtif
menggambarkan perilaku seseorang yang suka belanja secara khilaf , selalu tergiur apabila ada
apapun barang yang dirasa lucu dan menarik tanpa memikirkan apa fungsinya . Banyak
kegiatan belanja sehari hari yang tidak didasari oleh pertimbangan yang matang, kegiatan
belanja sebagai salah satu bentuk konsumsi, namun saat ini telah mengalami pergeseran fungsi.

2
Yang dulunya berbelanja hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup namun sekarang
beralih fungsi, belanja sudah menjadi gaya hidup, sehingga belanja dapat pula menunjukkan
status seseorang, sebab belanja berarti memiliki kaitan erat dengan segi material,
Kecenderungan ini terjadi karena individu mempunyai hasrat yang besar untuk memiliki benda
maupun yang lainya tanpa memperhatikan kegunaannya dan kebutuhannya, dalam perilaku
konsumsi, pembelian yang dilakukan dorongan dari keinginan untuk memenuhi hasrat
kesenangan semata. Karna tidak dapat dipungkiri semakin berkembangnya zaman dan semakin
banyak produk yang dipasarkan secara tidak langsung akan meningkatkan perilaku konsumsi
makin tinggi . namun kita tidak dapat menyimpulkan sepihak bahwa perilaku konsumtif salah,
sebab setiap kebutuhan serta keinginan masing-masing individu berbeda bias saja jika individu
tersebut membeli barang yang tidak dibutuhkan sebagai self reward bagi dirinya dan
sebenarnya perilaku konsumtif tidak menjadi masalah, selama kebiasaan tersebut di tunjang
oleh keadaan vinancial yang memadai.

Dalam hal ini tidak ada batasan usia dalam berperilaku konsumtif bahkan anak-anak
zaman sekarang pun sering kali berbelanja demi mengikuti trend sekarang,jika melihat model
terbaru ada hasrat ingin memiliki, perilaku konsumtif juga terdapat pada remaja dimana remaja
masa kini merupakan gen z perlu adanya edukasi dan juga pengawasan dalam kegiatan
konsumsi barang khususnya.

Namun dalam penelitian ini lebih memfokuskan kepada karyawan, dimana karyawan
merupakan mereka yang bekerja disuatu perusahaan atau Lembaga instransi untuk dapat
mengerjakan sebuah tugas operasional dan mengharap balas jasa ( gaji ) , baik laki-laki
maupun perempuan yang sedang bekerja memberikan skil serta kemampuannya untuk bekerja
di sebuah instansi baik negri maupun swasta , karyawan juga dibagi menjadi dua yakni ,
Karyawan tetap dimana karyawan yang sudah mempunyai perjanjian atau kontrak dengan
lembaha ataupun dengan perusahaan tempat kerjanya dengan jangka waktu yang tidak
ditetapkan, lalu yang satunya ada karyawan tidak tetap, dimana karyawan ini memiliki kontrak
kerja dalam waktu yang sudah ditentukan, umunya karyawan ini hanya bekerja saat dibutuhkan
saja, biasanya bisa diberhentikan sewaktu-waktu ketika jasanya sudah tidak dibutuhkan lagi,
karyawan tidak tetap mempunyai hak, namun cenderung lebih sedikit dari karyawan tetap,
Banyaknya angkatan kerja Di Indonesia pastinya ada juga peluang lapangan kerja misalnya
Perusahaan , dimana perusahaan sendiri merupakan tempat produksi dan berkumpulnya semua
factor produksi baik barang maupun jasa , Perusahaan yang bergerak dibidang barang ialah
Perusahaan yang memproduksi barang ,Di Indonesia banyak sekali Perusahaan yang bergerak

3
dibidang barang maupun jasa , dalam penelitian ini terfokus pada salah satu perusahaan yang
berdiri tepatnya di daerah timur pulau jawa yakni Jember merupakan sebuah kabupaten yang
terletak di Provinsi Jawa Timur ada salah satu perusahaan yang Bernama “XAVIER MARKS
” Yang meruakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Real Estate Agency, dimana Xavier
Marks merupakan perusahaan yang sudah berpengalaman dan dikenal sebagai perusahaan yang
handal dibidangnya.

Perusahaan ini telah hadir di kota Jember sudah satu tahun yang mana merupakan cabang
pertama yang buka di Jember , Kantor pusat berada di Surabaya dan juga Jakarta dan juga
kantor cabang yang menyebar diberbagai wilayah seperti Banyuwangi . namuan dalam
penelitian ini meneliti kantor cabang yang berada diwilayah Jember. Perusahaan ini merupakan
tangan kedua dalam penjualan Rumah , selain itu perusahaan ini juga bergerak dibidang
property , jual rumah, ruko, dalam perusahaan ini terdapat beberapa bidang dan juga
memperkerjakan karyawan dengan masing-masing bidang sesuai dengan yang dikuasai .

Pada penelitian ini lebih fokus terhadap karyawati yang bekerja di salah satu perusahaan
yang bergerak dalam bidang properti, dimana informan ini bekerja dibidang pemasaran yang
mana dalam sebuah perusahaan apalagi bidang pemasaran ada tuntutan dan kesadran dari
individu agar berpenampilan menarik dalam berpenampilan menarik ini pastinya perlu adanya
dukungan dari beberapa faktor yakni make up, fashion . selepas hal ini maka secara tidak
langsung mengharuskan karyawati tersebut untuk membeli barang tersebut walaupun itu
kebutuhan penunjang , mungkin lewat itu juga memberikan dampak untuk melakukan kegiatan
konsumsi secara berlebihan yang menjadi pembeda dari individu lainya.

Pada saat ini kita memasuki era digital dimana pada era saat ini tentunya beda dengan
era zaman nenek moyang kita, saat ini manusia memiliki gaya hidup baru yang tidak bila
delepaskan dari perangkat yang serba elektronik , Teknologi menjadi alat yang mampu
membantu sebagian besar dari kebutuhan manusia. Teknologi dapat kita gunakan untuk
mempermudah melakukan tugas pekerjaan, dan dalam bidang apapun. Era digital seperti saat
ini telah membawa bebagai perubahan yang baik sebagai dampak positif yang bisa digunakan
sebaik baiknya. Semakin canggihnya teknologi digital masa kini membuat perubahan besar
terhadap dunia, lahirnya berbagai teknologi digital semakin memudahkan berbagai kalangan
mudah untuk mengaksesnya . Era digital memberikan progress untuk berbagai bidang dalam
dunia Khusunya Indonesia, dimana dampak dari adanya Era digital ini pengaruh terhadap
berbagai bidang, politik, sosial, budaya dan salah satu yang terpenting yakni dalam bidang

4
Ekonomi dimana dalam era digital ini bidang Ekonomi mempunyai perubahan dan
memberikan dampak positif juga dalam berbagai hal berbisnis ,dimana saat ini perkembangan
yang pesat dampaknya dirasakan dalam proses pemasarannya dapat berupa ( iklan ) sebab
jaman sudah semakin canggih perkembangan tersebut membawa perubahan yang besar dalam
kehidupan manusia. Dulu iklan hanya dapat ditayangkan lewat televisi, radio dan juga brosur ,
namun dengan canggihnya sistem elektronik zaman sekarang iklan hanya cukup ditayangkan
lewat media sosial misalnya lewat aplikasi tiktok, video review dari para selebrgam dan masih
banyak lainya. Kemudahan juga membawa masyarakat yang dulunya kita membeli apapun
prodak yang tidak ada dikota kita, kita harus pergi keluar kota bahkan luar negri, hal itu juga
akan menambah pengeluaran namun sekarang kita tidak perlu mencari apapun keperluan kita
diluar , sebab canggihnya teknologi seperti sekarang ini membawa perubahan yang signifikan
, dimana perubahan tersebut memberikan lahan serta peluang besar bagi para pembisnis yang
telah disediakan Platfrom penjualan online yakni yang tersedia untuk belanja misalnya Shoppe
, dimana Shopee merupakan salah satu aplikasi yang bergerak dibidang jual beli secara online
dan dapat diakses secara mudah dengan menggunakan Smartphone, Shopee dalam bentuk
aplikasi yang memudahkan penggunanya dalam melakukan kegiatan berbelanja secara online
tanpa harus ribet menggunakan perangkat computer, namun cukup dengan menggunakan
Smartphoone , Shopee menawarkan beberbagai macam produk fashion hingga produk untuk
kebutuhan sehari-hari , Shoppe hadir di Indonesia pada bulan mei 2015 , yang merupakan anak
perusahaan dari Garena yang berbasis di Singapura.

Dalam hal ini memudahkan konsumen untuk membeli barang dari luar kota tanpa harus
mendatangi lokasi nya langsung, namun hanya melihat dari gambar maupun ulasan dari
pembeli lainya. Bagi generasi milenial saat ini belanja online sudah bukan menjadi hal yang
asing lagi, melainkan hal yang sering didengar , karna pada zaman sekarang semua sudah
dipermudah oleh teknologi, yang mana kita jika ingin membeli barang tidak harus pergi ke
tokonya, melainkan hanya buka akun Shopee semua barang yang kita mau sudah tersedia,
bahkan dalam pembayarannya shopee juga menawarkan berbagai cara salah satunya COD.

Pada penelitian ini tertarik untuk meneliti Karyawan , meskipun dalam berperilaku
konsumtif tidak ada batasan usia, namun usia produktif dalam berperilaku konsumtif biasanya
ada pada individu yang sudah bekerja , karna semestinya dalam berperilaku konsumtif harus
mempunyai modal atau uang, karna dalam hal ini Karyawan merupakan subjek yang tepat
untuk diteliti menurut peneliti, dimana karyawan merupakan individu yang bekerja
diperusahaan dan tentunya sudah mempunyai penghasilan , di Era seperti saat ini Karyawan

5
juga merupakan generasi milenial yang mana tentunya mengenal tren dalam bidang Fashion
misalnya. salah satu jika jiwa konsumtif sudah tertanam bisa jadi Tindakan yang dilakukan
tidak produktif sebab lebih suka mengkonsumsi ketimbang memproduksi. Apalagi sekarang
kebanyakan perusahaan penampilan merupakan kriteria dalam prosentase diterimanya
individu mejadi karyawan disebuah perusahaan, untuk semestinya karyawan akan menunjang
penampilan mereka agar berpenampilan menarik dengan cara merubah penampilan mereka
dengan modis dan seperti inilah yang dimanfaatkan oleh para produsen untuk memasarkan
barang hasil produksinya, sehingga mereka dapat dengan mudah menjual dan mendapatkan
hasil dari produksinya melalui Shopee, lewat Shopee juga para Karyawan dengan mudah untuk
mengaksesnya. Maka dari itu peneliti tertarik untuk menjadikan Kryawan sebagai subjek
penelitian.

Dengan penelitian yang relevan dan juga ingin mengetahui fakta yang terjadi lapangan
pada karyawan serta mencoba menggali yang lebih mendalam mengenai “ Perilaku Konsumtif
KaryawanXavier Marks dalam Belanja Online Melalui Shoppe”. Dan dari pemaparan diatas
menghasilkan sebuah rumusan masalah yang perlu diteliti.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Karyawan Xavier Marks dapat berperilaku konsumtif dalam belanja online
melalui Shopee ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui sebernarnya factor apa saja yang
mempengaruhi karyawan Xavier Marks berperilaku konsumtif dalam belanja online melalui
Shopee.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai factor yang mempengaruhi
Karyawan Xavier Marks berperilaku konsumtif dalam belanja online melalui Shopee, sehingga
dapat memberikan pelajaran terhadap kita para remaja maupun Angkatan kerja dalam
berperilaku konsumtif agar kedepannya dalam membeli sesuatu lebih mengutamakan fungsi,
dan ubah konsumtif dengan produktif.

6
BAB II

( KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR )

2.1 Kerangka Teoristis

Teori yang digunakan untuk mengkaji penelitian ini adalah perilaku konsumsi , dimana
Teori konsumsi yang dikemukakan oleh Jean Paul Budrillard , menurut peneliti dapat mengkaji
hasil peelitian yang dilakukan , Adapun teori ini yang digunakan dalan penelitian menganalisis
Konsumtif Karyawan Xavier Marks dalam belanja online melalui Shopee.

Konsumsi merupakan sebuah perilaku yang dilakukan aktif secara sadar oleh pelaku,
Tindakan konsumsi suatu barang maupun jasa tidak berdasarkan kegunaannya ,namun juga
bisa karna kebutuhan dan juga kesenangan dalam konsumsi . ada juga dalam konsumsi lebih
mengutamakan simbol yang melekat pada barang tersebut ( Baudrillard , 90-92: 2011 ) .
Adapun dibawah ini konsep mengenai Teori Konsumsi :

1. Autopsi atas Homo Economicus

Manusia yang memiliki kebutuhan-kebutuhan yang membawanya menuju pada objek


yang memberinya kepuasan, tema pengaturan kebutuhan melalui periklanan menjadi tema
favorit perbincangan masyarakat konsumsi, Disini dengan nyata iklan memainkan peran modal
( ide lain menjadi konversial ), iklan tersebut diselaraskan degan kebutuhan-kebutuhan individu
dan dengan barang-barang , melalui iklan sistem ini berusaha mendapatkan keuntungan dari
tujuan sosialnya, dan memaksakan tujuan-tujuan aslinya yakni tujuan sosial. Faktanya
konsumen adalah raja rimba keburukan, dimana kebiasaan memilih telah dipaksakan
kepadanya “ sistem kebutuhan adalah produk dari sistem produksi “, hal ini sunggih berbeda,
melalui sistem kebutuhan-kebutuhan, kita mengerti bahwa kebutuhan tidak dibuat satu persatu
dalam hubungan objek-objek lain , namun dibuat produksi sebagai kekuatan konsumtif . (
Baudrillard, 72-82 : 2011 ) dimana dalam konsep tersebut sama kaitannya dengan zaman

7
sekarang yang eranya digital jadi dengan mudah produk yang di keluarkan dari produsen
dengan mudah dapat dipromosikan lewat iklan yang menarik,iklan merupakan sebuah media
marketing atau bisa disebut juga alat proosi yang dapat digunakan oleh produsen untuk
memasarkan atau mengenalkan produknya kepada konsumen yang biasanya ditayangkan
dalam berbagai bentuk siaran media cetak, elektronik maupun media online.

Hal itu juga yang dapat mempengaruhi individu dalam berperilaku konsumsi yang tinggi ,
Adanya iklan yang dapat memicu individu untuk yang awalnya tidak mengetahui produk
yang sedang eksis dipasaran menjadi mengetahui dari hal ini timbul individu untuk membeli
barang tersebut sehingga individu tersebut dapat berperilaku konsumsi yang tinggi sebab
individu dapat gampang terpengaruh oleh iklan. Dalam hal ini iklan dapat memicu Karyawan
Xavier Marks dalam perilaku konsumsi yang berlebihan.

2. Fun-System atau Paksaan Kenikmatan

Manusia konsumen menganggap dirinya sisi depan kenikmatan, seperti sebuah proyek
kenikmatan dan kepuasan, sebagai sisi depan makhluk yang bahagia , penuh cinta, terpuji ,
penurut, eforis dan dinamis. Ini merupakan prinsip maksimalisasi eksistensi melalui pelipat
gandaan konteks relasi melalui penggunaan secara intensif tanda-tanda objek melalui
eksploitasi secara sistematis melalui potensi kenikmatan . tidak ada persoalan bagi konsumen,
penduduk modern untuk menghindari diri dari paksaan kebahagiaan dan kenikmatan yang
merupakan padanan dari etika baru dan dari paksaan tradisional pekerjaan dan produksi. Jadi
prinsip dan tujuan perilaku konsumsi tidak hanya mengenai kenikmatan saja setelah melakukan
perilaku konsumsi, namun paksaan tersebut dianggap sebagai kesenangan yang nyata (
Baudrillard, 89-90: 2011 ) , Dalam hal ini perilaku konsumsi yang dilakukan oleh individu
bukan hanya sebagai kesenangan semata, sebab dapat dipengaruhi oleh berapa faktor yang
berkaitan dengan subjek yang diteliti dalam penelitian ini, yang latar belakang pekerjaan dari
informan yang diteliti yakni sebagai karyawan Xavier Marks yang perusahaan nya bergerak
dibidang property yang mana penampilan yang menarik dapat menunjang dalam bekerja , maka
dari itu tingkat konsumsi ini bukan hanya mengenai kenikmatan saja melainkan ada faktor lain
yang mempengaruhi individu dalam berperilaku konsumtif yang tinggi .

3. Konsumsi sebagai kemunculan dan kontrol atas kekuatan produktif baru

Konsumsi merupakan sebuah perilaku aktif dan kolektif yang merupakan sebuah
paksaan sebuah moral , Masyarakat Konsumsi merupakan masyarakat pembelajaran konsumsi,
8
pelatihan sosial dalam konsumsi dalam hal ini kredit memaikan peranan yang menentukan
meski hanya bermain secara parsial dalam budget pengeluaran. Semua ideologi konsumsi
meyakinkan kita bahwa kita telah memasuki era baru yakni revolusi. Dalam hal ini syarat
mutlak yang merupakan syarat sitem ini berubah menjadi mentalitas, etika, dan ideologi sehari-
hari disitulah kelicikan besar dalam bentuknya yang berlawan dalam bentuk pembahasan
kebutuhan individu yang marak , dimana maraknya kesenangan, kelimpahruahan. Tema
pengeluaran , kesenangan, tanpa perhitungan ( beli sekarang bayar kemudian ) telah
menggantikan tema orang puritan mengenai penghematan.. kebutuhan dan kepuasan konsumen
merupakan kekuatan produktif yang sekarang menjadi paksaan yang disesuaikan seperti yang
lain. ( Baudrillard, 90-92: 2011 ) . dimana dalam hal ini individu melakukan konsumsi dengan
sadar bahkan adanya sistem transaksi yang memudahkan diera saat menunjang individu (
karyawati ) dalam belanja , perubahan sistem yang semakin memudahkan manusia dalam hal
apapun terkusus dalam hal belanja yang kini adanya sistem belanja online dan dipermudah juga
aksesnya melalui platform belanja online semakin memudahkan semua orang terkhusus bagi
kalangan anak muda ( karyawati ) dalam hal menunjang pekerjaan maupun kesenagan pada
dirinya.

2.2 Kerangka Berpikir

2.2.1 Skema Berfikir

KARYAWATI

( Perusahaan Xavier Marks )

3.Konsumsi Sebagai
1. Autopsi atas Homo 2.Fun –System Atau paksaan Kemunculan dan Kontrol
Economicus kenikmatan atas Kekuatan produktif
baru
( Belanja Online Shopee )

9
Perilaku Konsumtif
( Teori Kosumsi )

2.2.2 Alur Logika Penelitian

Dalam kehidupan manusia akan dilatar belakangi oleh prilaku, Perilaku merupakan
serangkaian Tindakan yang dilakukan oleh setiap individu baik dalam melakukan respon
terhadap sesuatu lalu dijadikan sebuah kebiasaan , perilaku juga merupakan aktivitas setiap
individu yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati oleh interaksi manusia . secara
rasional perilaku dapat diartikan sebagai respon organisme individu terhadap rancangan
subjek, dimana respon tersebut merupakan tanggapan dari berbagai organ yang saling berkaitan
dalam melakukan sesuatu dalam berperilaku. Jadi perilaku merupakan sikap yang muncul
dalam diri manusia untuk bertindak dalam melakukan sesuatu . Tindakan seseorang dalam
melakukan sesuatau atau menanggapi sebuah peristiwa akan berbeda pastinya, termasuk dalam
bertindk dalam menggunakan atau memanfaatkan suatu barang atau jasa. Sebenarnya da;am
perilaku konsumsi ini hamper terjadi dalam semua lapisan masyarakat.

Konsumsi merupakan tindakan dalam betuk ekonomi menggunakan barang dan jasa.
Ada juga dalam masyarakat yang melakukan Konsumsi berlebihan dimana penggunaan atau
membeli barang yang berlebihan untuk kebutuhan hidupnya . Jadi konsumsi meru[akan
kegiatan yang memanfaatkan, menghabiskan suatu barang untuk memenihi kebutuhan demi
kelangsungan hidupnya. Setiap individu mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda ada juga
individu dimana kebutuhannya tidak harus terpenuhi pada saat itu juga , namun ada juga
individu yang menginginkan suatu barang untuk bias dimiliki pada saat itu namanya keinginan
atau hasrat yang muncul dari diri individu. Setiap individu berhak memenuhi keinginanya,
namun tiap individu juga harus mengerti batasan-batasan yang dapat dilakukan untuk
mengurangi keinginanya yang ingin dicapai dalam mengkonsumsi suatu barang , sebab
keinginan dari tiap diri individu akan terus muncul selama hidupnya.

10
Jadi, perilaku konsumsi merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, dan juga menghabiskan produk , sebenarnya dalam perilaku
konsumsi dapat dikategorikan menjadi dua yakni salah satunya perilaku konsumsi yang
berlebihan , dalam melakukan konsumsi yang berlebihan individu juga dapat dipengaruhi oleh
iklan yang mana adanya iklan juga dapat mendorong pemasaran sebuah produk dan
menguntungkan dari pihak produsen untuk mengenalkan produknya , apalagi dizaman
sekarang yang eranya sudah digital , semakin mudah individu dalam mengakses apapun
termasuk penayangan iklan , sebab dalam penggunaan iklan tidak perlu dicetak melainkan
cukup dari media sosial yang sangat mudah untuk diakses oleh semua kalangan. Adanya
tampilan iklan yang menarik akan membuat individu tergiur untuk memiliki batrang tersebut
dengan ini produsen juga akan ikut diuntungkan. Globalisasi juga mempengaruhi mengenai
sistem pembayaran juga. Diamana saat ini semakin dipermudah untuk metode pembayarannya
yang memudahkan para konsumen dalam transaksi , adanya sistem transaksi yang
mempermudah berbelanja merupakan faktor untuk individu dalam melakukan konsumsi atau
berperilaku konsumsi yang berlebihan . apalagi jika disinggung pada era saat ini dimana adanya
belanja online juga memicu individu dapat bererilaku konsumsi yang tinggi, sebab semakin
memudahkan akses dalam belanja.

Komsumsi yang berlebihan juga membawa manusia yang mempunyai kebutuhan-


kebutuhan membawanya pada objek yang memberinya kepuasan, karna bagaimanapun juga
manusia tidak pernah merasa puas. Jean P. Baudrillard berpikir bahwa logika sosial konsumsi
tidak akan berfokus pada pemanfaatan nilai guna barang dan jasa oleh individu, namun terfokus
pada produksi dan menipulasi sejumlah penanda sosial (Ritzer, dalam Baudrillard, 2011 : xxii).

Saat ini merupakan era dimana orang membeli barang bukan karena nilai
kemanfaatannya namun karena gaya hidup , biasanya demi bentuk citra yang diarahkan dan
dibentuk sebab adanya iklan, model lewat televise, tayangan yang ada di media sosial . yang
ditawarkan iklan merupakan citra dan gaya untuk pemakaian nya , sedikit iklan yang titawarkan
melalui nilai gunanya suatu baarang tersebut. Sebab itulah yang kita konsumsi merupakan
makna yang diletakkan pada barang itu sebab itulah individu melakukan konsumsi yang
berlebihan terhadap suatu barang.

Selanjutnya dalam hal ini peneliti menjelaskan mengenai Perilaku konsumsi berlebihan
atau kerap disebut perilaku konsumtif . sebelumnya seperti uraian diatas kurang lebih sama
yang dimaksut perilaku konsumtif merupakan Tindakan Individu sebagai konsumen untuk

11
membeli, menggunakan dan mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan, tidak rasional
, menimbulkan pemborosan dan hanya mengutamakan keinginan atau kesenangan tanpa
mempertimbangkan kebutuhan atau manfaat daru barang atau jasa tersebut , bahkan hanya
untuk memperoleh pengakuan sosial, mengikuti kepuasan pribadi, sejatinya sebagai makhluk
sosial dalam konsumsi barang individu membeli suatu produk bukan hanya untuk memenuhi
kebutuhan yang primer, melainkan ada juga dorongan untuk memenuhi hasrat individu yang
dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek.

Seperti yang sudah dijelaskan pada latar belakang bahwasanya dalam perilaku
konsumsi berlebihan kerap disebut konsumtif individu yang diteliti memiliki beground yang
mendukung dalam penelitian ini , dalam hal itu yang mempengaruhi individu dalam
berperilaku konsumtif bias jadi sebab adanya tuntutan pekerjaan yang mengharuskan untuk
berpenampilan yang menaraik , selain itu juga disebabkan adanya iklan yang merupakan
sebuah cara untuk mempromosikan sebuah produk maupun jasa , yang mana perannya sendiri
sangat penting untuk sebuah bisnis apalagi jika kita lihat saat ini semakin ketatnya persaingan
unruk memperebutkan perhatian dari konsumen, adanya juga permudah dari sistem
pembayaran dan bias juga individu memaknai dengan belanja merupakan bentuk kepuasan dan
kenikmatan sendiri seperti yang sudah dijelaskan Fun-System dan juga konsumsi sebagai
kemunculaan dan kontrol atas kekuatan produktif baru.

Apalagi jika dikaitkan saat ini dalam berperilaku konsumtif juga didukung oleh era
sekarang yang mana belanja tidak perlu datang ketempatnya langsung, cukup dengan media
elektronik yakni belanja online Karna seiring dengan adanya perubahan globalisasi yang
memicu dalam bidan ekonomi, membuat perubahan dalam perilaku berlanja pada masyarakat
, perilaku belanja masyarakat yang taadinya tidak ada belanja online sekarang menjadi hall
umrah dan biasa, namun pada dasarnya hal ini bukan suatu kencenderungan yang aneh,
melainkan perilaku mereka merupakan konsekuensi yang logis sebab adanya perkembangan
dari teknologi yang secara tidak langsung menuntut individu untuk bisa survive pada zaman
sekarang. Jadi dapat dikatakan bahwa adanya iklan, kemudahan transaksi serta menilai bahwa
dengan melakukan konsumsi merupakan bentuk kenikmatan bagi individu hal tersebut
merupakan dorongan untuk individu berperilaku konsumsi yang berlebihan.

12
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini , menggunakan metode kualitatif, dimana dalam metode penelitian
kualitatif bermaksud mengetahui fenomena mengapa Karyawati ini dapat berperilaku
konsumtif , dengan menggunakan pendekatan kualitatif dapat mendeskripsikan suatu kondidi
yang berawal dari fenomena yang ada dalam kehidupan yakni mengenai perilakun konsumtif
karyawati dalam belanja online. Pendekatan kualitatif bertujuan untuk mengetahui sebenarnya
apa penyebab karyawati ini berperilaku konsumtif dalam belanja online peneliti sebagai
instrument yang penting sebab perannya dalam mengamati fenomena yang sedang diteliti
sangat besar melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.

Pendekatan Fenomenologi merupakan pendeskripsian pemaknaan umum dari individu


terhadap pengalaman hidup mereka terkait dengan konsep atau fenomena. Dalam pendekatan
fenomenologi memfokuskan untuk mendeskripsikan apa yang sama atau umum dari semua
informan Ketika mengalami sebuah fenomena.

Fenomenologi sendiri mencari makna dari suatu fenomena yang dialami oleh beberapa
indivdu. dalam ciri fenomenologi juga untuk mengidentifikasi pengalaman pribadi informan
dengan fenomena yang akan diteliti oleh peneliti , sehingga peneliti dapat fokus pada
pengalaman pribadi informan

Dengan menggunakan pendekatan fenomenologi dalam penelitian ini lebih memfokuskan


kepada beberapa informan saja untuk mendalami mengenai apa yang diteliti oleh peneliti yakni
mengenai perilaku konsumtif karyawan xiaver marks dalam belanja online melalui shopee
karna pendekatan fenomenologi mengenai pengalaman dari individu ataupun beberapa

13
individu . tujuan dari dipakainya pendekatan fenomenologi dalam penelitian ini yakni untuk
mereduksi pengalaman individu pada fenomena perilaku konsumtif karyawan xavier marks
dalam belanja onlin melalui shopee yang menjadi deskripsi mengenai esensi atau pengalaman
pribadi dari informan yang menjadi subjek peneleiti melalui pendekatan fenomenology dalam
penelitian ini yang berkaitan dengan teori konsumsi, dimana teori ini menjelaskan bahwa
perilaku konsumsi merupakan sebuah perilaku yang dilakukan aktif secara sadar oleh pelaku,
Tindakan konsumsi suatu barang maupun jasa tidak berdasarkan kegunaannya ,namun juga
bisa karna kebutuhan dan juga kesenangan dalam konsumsi. Maka dari itu dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan fenomenologi sebab peneliti ingin meneliti secara mendalam dengan
beberapa informan saja agar mendapatkan informasi yang mendalam terkait perilaku konsumtif
dalam belanja online melalui shopee.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini merupakan tempat atau objek untuk diadakan suatu penelitian . Lokasi
penelitian ini ada di Ruko Casablanca Blok D, Jl Wahid Hasyim No.25-27 Kebondalem,
Kepatihan, Kec. Kaliwates, Kabupaten Jember , Peneliti mengambil lokasi penelitian tersebut
sebab informan berkenan untuk memberikan informasi terkait fenomena yang diteliti oleh
peneliti, dalam hal ini mengapa peneliti mengambil lokasi tersebut, sebab sesuai dengan apa
yang diteliti yakni mengenai Karyawan Xavier Marks . sehingga peneliti dapat mencari
informasi mengenai perilaku konsumsi karyawan Xavier Marks dalam belanja online melalui
Shopee.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada saat informan selesai jam kerja sekitar pukul 18.00 Wib , sebab
informan berkenan untuk memberikan informasi pada saat selesai jam kerja . Penelitian
dilakukan kurang kebih dalam jangka waktu 12 September – 11 Oktober 2022 . dalam
penentuan waktu, informanlah yang memilih sebab dalam melakukan penelitian ini
membutuhkan waktu dan kesiapan, lebih utamanya bagi informan.

3.3 Penentuan Informan

14
Dalam penetuan informan pada penelitian ini menggunakan Teknik Purposive Sampling,
dimana informan menjadi sumber informasi yang mengetahui mengenai fenomena yang
sedang dilakukan oleh peneliti, dengan pertimbangan bahwa subjek inilah yang mengetahui
informasi yang diteliti. Pemilihan informan dengan dilakukan menggunakan Teknik Purposive
merupakan pemilihan secara sengaja , yang pastinya sudah ada pertimbangan dari peneliti.

Informan yang dimaksud merupakan informan yang dianggap peneliti terlibat dalam
Perilaku konsumtif dalam belanja online melalui Shopee, yakni Karyawati bagian pemasaran
yang bekerja disebuah perusahaan yang bergerak dibidang properti yang merupakan anak
cabang yakni Xiaver Marks yang satu-satunya anak cabang yang ada di wilayah Jember,

Dalam penelitian ini mengapa peneliti memilih informan dari Karyawan Xavier Marks
sebab kriteria yang dicari peneliti ada pada informan ini. Lalu pemilihan informan dalam
penelitian ini, diperoleh dengan melakukan kegiatan wawancara dengan salah satu Karyawan
yang bekerja di perusahaan Xiaver Marks .

Kriteria ditentukan oleh peneliti dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Karyawati yang bekerja disebuah perusahaan yang bergerak dibidang Properti


( Pemasaran ) yakni Xavier Marks
b. Dimana jika melihat realitas sekarang Karyawan dalam sebuah perusahaan dituntut
untuk berpenampilan yang menarik apalagi pada bagian pemasaran ,terutama yang
paling tersorot yakni Karyawati.
c. Informan dalam penelitian ini dikhususkan untuk usianya yang masih muda, karna jiwa
konsumsinya cenderung lebih tinggi.

3.4 Teknik Penggalian Data

Dalam mengumpulkan data-data serta informasi yang berkaitan dengan penelitian ini,
maka peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Dalam
teknik penggalian data merupakan cara yang digunakan oleh peneliti guna mengumpulkan data
dari subyek nya langsung maupun dari sampel penunjang lainya Adapun langkah-langkah dalm
teknik pengumpulan data dalam penelitian ini akan dimulai dengan observasi, dokumentasi
dan wawancara.

3.4.1 Observasi

15
Observasi merupakan Teknik penelitian yang terjun ke lapangan, dengan melakukan
pengumpulan data melalui pengamatan dan juga mencatat aspek aspek yang di teliti secara
sostematis, logis , objektif dan juga rasional dari fenomena yang diteliti , dalam situasi yang
sebenarnya untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam hal ini Peneliti menggunakan jenis Observasi terus terang dimana Teknik ini
peneliti mengungkapkan terus terang kepada narasumber atau informan bahwa peneliti sedang
melakukan observasi, sehingga seluruh proses penelitian diketahui. Alasan peneliti melakukan
observasi untuk menyajikan gambaran realistic mengenai pengalaman dari informan , serta
untuk melakukan evaluasi pengukuran terhadap aspek

Tujuan digunakannya observasi sebagai metode penelitian untuk terjun ke lokasi saat
melakukan wawancara terhadap informan dengan tujuan untuk mengetahui sebenarnya
mengenai fenomena yang akan diteliti oleh peneliti mengenai pengalaman dari informan. inti
dari dilakukannya Observasi ini merupakan perilaku yang tampak serta adanya tujuan yang
ingin dicapai oleh peneliti.. perilaku yang tampak berupa dapat didengar, dilihat , serta diukur.
Sebab peneliti dapat melihat dan mendengar penjelasan dari informan mengenai perilaku
konsumsi yang sudah dilakukan informan selama ini.

Dalam Observasi ini, peneliti akan memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai
hal-hal yang diteliti. Inti dari tujuan observasi dalam penelitian ini ialah menguak fakta
mengapa karyawan xavier marks dapat berperilaku konsumtif dalam belanja online melalui
shopee. Pengamatan fokus pada Tindakan konsumsi yang dilakukan oleh karyawan Xavier
Marks.manfaat dari observasi ini yakni, peneliti akan mampu memahami mengenai data
keseluruhan mengenai situasi sosial yang terjadi, sehingga akan dapat diperoleh pandangan
yang menyeluruh. Dari kegiatan observasi , peneliti dapat mengumpulkan data secara rinci
serta akurat dimana selanjutnya dilakukan tahap selanjutnya untuk memperoleh kesimpulan
dari apa yang diteliti.

3.4.2 Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini merupakan pelengkap dari penggunaan metode


observasi dan wawancara. Dimana Teknik dokumentasi merupakan pengumpulan dokumen
berupa foto yang menunjukkan moment disaat peneliti sedang mewawancarai informan waktu

16
observasi ataupun dari data yang diperlukan dalam permasalahan peneliti seperti informasi
yang didapatkan dari jurnal untuk memperkuat dan mempertajam penelitian, kemudian dari
data tersebut diteliti secara mendalam sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan
dan dapat memperlihatkan pembuktian atas suatu fenomena yang diteliti.

Pada teknik dokumentasi, peneliti dapat memperoleh informasi bukan hanya dari
informannya saja, melainkan juga memperoleh informasi dari macam-macam sumber baik itu
tertulis misalnya jurnal, penelitian terdahulu. Teknik dokumentasi dalam penelitian kualitatif
merupakan pelengkap dari metode observasi dan juga wawancara.

3.4.3 Wawancara

Wawancara merupakan Teknik pengumpulan data dengan proses mendapatkan


informasi untuk kepentingan peneliti dengan cara adanya dialog antara informan dan peneliti
sebagai pewawancara dengan informan .

Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan wawancara Semi Terstruktur terhadap informan
yakni Karyawati Xavier Marks, dalam wawancara Semi Terstruktur mempunyai ciri-ciri :

a. Pertanyaan Terbuka, namun ada batasan tema dan alur pembicaraan.


b. Kecepatan wawancara dapat diprediksi.
c. Fleksibel,namun juga terkontrol dalam hal pertanyaan maupun jawaban dari
informan.
d. Terdapat pedoman wawancara yang dijadikan patokan dalam alur,urutan maupun
penggunaan kata.

Wawancancara yang dilakukan terhadap informan yakni Kryawati Xavier Marks


dengan tujuan untuk memahami fenomena yang sedang diteliti mengenai perilaku konsumsi
dalam belanja online melalui shopee melalui pengalaman pribadinya , dengan cara inilah
peneliti mendapatkan informasi yang kompleks .

17
3.5 Teknik Analisis Data

Dalam analisis data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan jalannya
bekerjanya menggunakan data, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajaru dari
informan , disamping itu analisiss data merupakan proses dari pengolahan data .

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data ynag memanfaatkan sesuatau


yang lain diluar data sebagai keperluan pengecekan maupun sebagai pembanding tahap data
itu sendiri , dalam data tersebut dipengaruhi oleh kejujran informan, waktu pengungkapan dan
kondisi yang dialami. Maka dalam penelitian in perlu adanya triagulasi yakni pengecekan data
dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan juga waktu, sehingga ada trianggulasi dari
informan . Triangulasi data merupakan perbandingan berbagai sumber berdasarkan observasi,
dokumentasi seta wawancara. Dalam hal ini dilakukan dengan cara menguji informan lewat
pengumpulan data melalui metode .

Dalam hal ini sebenarnya triagulasi ada beberap amacam yakni :

a. Triangulasi teknik, dimana triangulasi teknik merupakan penggunaan teknik pengumpulan


data yang berbeda-beda guna mendapatkan data dari sumber yang sama.
b. Triagulasi sumber berarti peneliti menggunakan sumber yang berbeda-beda untuk
mendapatkan data dengan teknik yang sama.

Adapun dalam penelitian ini triagulasi dapat diaplikasikan berdasarkan data yang didapat
dari Karyawati yang bekerja di perusahaan Xavier Marks , melalui triangulasi teknik , dimana
penggunaan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda guna mendapatkan data dari sumber
yang sama , dalam penelitian ini dengan teknik Observasi, dokumentasi dan wawancara. arah
dari penelitian ini dan dilakukan dengan teknik triagulasi data dengan beberapa teknik melalui
obeservasi, dokumentasi dan juga wawancara agar mengetahui dan memperoleh data yang
valid dari informan, untuk mengungkap fakta yang ada dilapangan.

18
Daftar Pustaka

Baudrillard , J. P. (2011). Masyarakat Konsumsi . Wahyunoto .

Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Laily , I. N. (2022, January 25). Memahami arti konsumtif, Indikator, Faktor dan Dampaknya

Moedasir, A. (2022, Febriari 12). Karyawan. pengertian, jenis dan tugas karyawan .(
https://majoo.id/solusi/detail/karyawan-adalah )

Riyadi, H. (2022, Juni 11). pa itu shopee.( https://www.nesabamedia.com/apa-itu-shopee/)

Hayati, R. (2022, Juli 24). Pengertian Wawancara.

19

Anda mungkin juga menyukai