Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah fase awal dalam proses pendidikan yang
memiliki peran penting dalam pertumbuhan anak. Kemampuan kognitif memainkan peran
yang sangat vital dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Melalui perkembangan
kognitif, anak dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Pada usia pra-sekolah atau awal
Sekolah Dasar, anak sudah dapat diajari menulis, menggambar, melukis, dan berbaris. Melalui
perkembangan kognitif yang normal, anak dapat berinteraksi dan bermain dengan teman
sebaya. Selain stimulasi yang diberikan untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak,
perkembangan ini juga sangat penting bagi perkembangan anak.
Salah satu kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kognitif anak adalah mengenali
angka 1-10. Kegiatan ini bertujuan sebagai langkah awal untuk mempersiapkan anak dalam
menulis, terutama dalam menggenggam pensil. Salah satu masalah yang sering muncul pada
anak usia dini adalah kesulitan dalam aspek-aspek perkembangan seperti kognitif. Pada tahap
ini, anak-anak seringkali bingung dalam menyebutkan angka, misalnya 6 sering disebutkan
sebagai 9, dan sebaliknya. Mereka juga seringkali mengalami kesulitan dalam menulis angka,
seperti menulis angka 3 dan 7 yang seringkali terbalik.
TOPIK
Sebagai seorang guru, saya merasa tertantang untuk menemukan cara agar
anak-anak lebih termotivasi dalam belajar mengenal angka 1-10 dengan cara yang
menyenangkan dan sesuai dengan karakteristik mereka. Saya berharap dapat
menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan menghibur bagi mereka,
sehingga motivasi belajar dan hasilnya dapat meningkat.
B. ANALISIS SITUASI
Berdasarkan kasus yang saya hadapi, saya melakukan diskusi dengan rekan
sejawat dan kepala sekolah untuk membahas materi yang telah disampaikan
sebelumnya. Selain itu, saya juga mencari cara-cara untuk mengatasi masalah tersebut
dengan membaca berbagai sumber yang relevan dan mempelajari cara menyusun
indikator untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
C. ALTERNATIF SOLUSI
Dengan mengikuti hasil dari diskusi, saya memutuskan untuk melaksanakan
pembelajaran mengenal angka 1-10 dengan menerapkan Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBL) serta menggunakan media inovatif yang sesuai dengan karakteristik
anak-anak. Saya memulai pembelajaran dengan membuka kelas dan mengajak anak-
anak untuk bernyanyi sambil menuliskan bentuk angka 1-10 di papan tulis.
Selanjutnya, saya memberikan orientasi permasalahan menggunakan berbagai media,
termasuk video yang menampilkan bentuk angka 1-10 yang benar kepada anak-anak.
Hal ini membuat anak-anak semakin termotivasi karena mereka mendapatkan
beragam media inovatif yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Selain itu, setelah saya melakukan evaluasi dengan bantuan aplikasi, hanya 4
dari 18 anak yang memperoleh nilai kurang, sedangkan 14 anak lainnya memperoleh
nilai yang bagus. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar mengenal angka 1-10
meningkat secara signifikan setelah penerapan metode pembelajaran yang lebih
menyenangkan dan berbasis masalah.
.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada usia 4-5 tahun, ketika anak-anak memasuki kelas A, kemampuan koordinasi antara
tangan, lengan, dan jari-jemari semakin berkembang, memungkinkan mereka untuk melakukan
gerakan dengan tepat berdasarkan arahan visual. Stimulasi yang tepat diperlukan untuk
mengembangkan kemampuan kognitif mereka, termasuk mengenal angka 1-10. Salah satu
metode yang efektif adalah melibatkan mereka dalam kegiatan menyanyi sambil menulis
angka. Selain itu, eksplorasi aktif terhadap lingkungan sekitar oleh anak-anak juga sangat
membantu mereka dalam memanipulasi berbagai objek dan memperkuat pemahaman mereka
tentang angka dan konsep matematika lainnya.
study kasus emak rev1-
1709469816627
by By Turnitin
1
1
1
2
2
study kasus emak rev1-1709469816627
ORIGINALITY REPORT
20 %
SIMILARITY INDEX
20%
INTERNET SOURCES
5%
PUBLICATIONS
13%
STUDENT PAPERS
PRIMARY SOURCES
1
sumsel.tribunnews.com
Internet Source 11%
2
Submitted to Universitas Mataram
Student Paper 4%
3
es.scribd.com
Internet Source 3%
4
repo.uinsatu.ac.id
Internet Source 2%