DISUSUN OLEH :
NIM : 4521060065
KELAS : 5c
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BOSOWA
T/A 2023/2024
1
1. berikut adalah perbedaan antara Hak Cipta, Paten, dan Merek dari
berbagai segi:
A. Ruang Lingkupnya:
•Merek: Melindungi identitas bisnis, seperti nama, logo, atau simbol tertentu
yang membedakan produk atau jasa dari pesaing.
B. Kewajiban Pendaftarannya:
•Hak Cipta: Hak cipta diberikan secara otomatis pada saat karya kreatif dibuat
dalam bentuk yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Namun,
pendaftaran hak cipta dapat dilakukan untuk memperkuat perlindungan hukum
di beberapa yurisdiksi.
C. Perpanjangan Perlindungannya:
•Hak Cipta: Umumnya berlaku sepanjang hidup pencipta ditambah jangka waktu
2
tertentu setelah kematian (misalnya, 50 atau 70 tahun).
•Hak Cipta: Mulai berlaku segera setelah karya tersebut dibuat dan biasanya
berlaku selama jangka waktu yang telah ditetapkan.
•Paten: Berlaku setelah pemberian paten oleh lembaga yang berwenang dan
berlangsung selama jangka waktu tertentu (umumnya sekitar 20 tahun).
3
Spotify atau Apple Music menunjukkan atribut hak cipta pada informasi lagu.
•Film di Layanan Streaming Video: Film-film yang ditayangkan di layanan
seperti Netflix atau Disney+ juga dilindungi hak cipta.
2. Paten (Patent):
Paten melindungi penemuan baru dan inovasi teknologi yang memiliki
nilai industri. Contoh dari paten bisa ditemukan di:
•Perangkat Elektronik: Misalnya, teknologi dalam ponsel cerdas (smartphone),
seperti teknologi layar sentuh atau sistem operasi, seringkali memiliki paten
yang melindungi inovasi teknis tertentu.
•Obat-obatan di Apotek: Banyak obat-obatan yang tersedia di apotek memiliki
paten untuk formula atau komponen khusus yang digunakan dalam produksinya.
•Mesin atau Alat-alat Industri: Mesin-mesin industri atau alat-alat tertentu yang
mempunyai keunggulan teknis sering kali dilindungi dengan paten.
3. Merek Dagang (Trademark):
Merek dagang melindungi identitas bisnis, seperti nama, logo, atau simbol
tertentu yang membedakan produk atau jasa dari pesaing. Contohnya dapat
ditemukan di:
•Produk-produk di Toko: Merek tertentu pada produk seperti pakaian, makanan,
minuman, atau barang konsumen lainnya menandakan identitas merek dan
melindungi produk dari peniruan.
•Restoran atau Warung Makan: Logo dan nama restoran atau warung makan
adalah contoh merek dagang yang membantu dalam mengidentifikasi dan
membedakan tempat makan dari yang lain.
•Situs Web dan Aplikasi: Merek dagang seringkali terlihat di situs web, aplikasi,
atau platform online, membedakan layanan atau produk yang mereka tawarkan
dari pesaing.
3. HKI yang terkait dengan kearifan lokal atau tradisional masyarakat dapat
menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi daerah jika dikelola dengan
bijaksana dan efisien. Kekayaan intelektual ini bisa berupa pengetahuan, teknik,
4
atau praktik tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi. Jika dikelola
dengan tepat, hal ini bisa memberikan manfaat ekonomi yang besar, terutama
untuk daerah asal kearifan tersebut. Berikut adalah beberapa gambaran
bagaimana hal tersebut dapat terjadi:
•Pariwisata dan Promosi Budaya: Kearifan lokal seringkali menjadi daya tarik
utama bagi pariwisata. Masyarakat lokal bisa mengembangkan tur atau
pengalaman yang menampilkan kearifan tradisional mereka kepada wisatawan,
sehingga meningkatkan pendapatan sektor pariwisata daerah.
•Kemitraan dan Lisensi: Dengan mengelola HKI dari kearifan lokal, daerah
dapat menjalin kemitraan dengan pihak-pihak eksternal untuk memanfaatkan
pengetahuan tersebut. Hal ini bisa berupa memberikan lisensi kepada pihak lain
untuk menggunakan kearifan lokal dalam produk atau layanan mereka dengan
imbalan royalti.
5
yang memadai, serta pendekatan yang berkelanjutan dalam mengelola dan
memanfaatkan kearifan lokal menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi
ekonomi dari warisan budaya ini.
•Penjualan Lisensi: Penjualan lisensi adalah salah satu bentuk komersialisasi HKI
di mana pemilik HKI (seperti paten, merek dagang, atau hak cipta) memberikan
izin kepada pihak lain untuk menggunakan hak tersebut dalam pertukaran atas
imbalan berupa royalti atau biaya lisensi. Misalnya, sebuah perusahaan teknologi
yang memiliki paten tertentu dapat menjual lisensi kepada perusahaan lain untuk
menggunakan teknologi tersebut.
•Produk dan Layanan Berbasis HKI: Bisnis juga bisa mengkomersialisasikan HKI
melalui produk atau layanan yang menggunakan hak cipta, merek dagang, atau
paten. Produk-produk unggulan yang dilindungi oleh HKI seringkali memperoleh
keunggulan kompetitif di pasaran.
6
HKI mereka sebagai jaminan untuk mendapatkan pendanaan. Mereka
menggunakan hak kekayaan intelektual mereka sebagai aset yang dapat
dijaminkan untuk mendapatkan pinjaman atau investasi.
•Kemitraan dan Aliansi Bisnis: Kerjasama antara pemilik HKI dengan pihak lain,
baik dalam bentuk kemitraan strategis, aliansi, atau joint venture, dapat menjadi
bagian dari strategi komersialisasi HKI. Kemitraan semacam ini sering kali
melibatkan penggunaan atau pengembangan bersama dari hak kekayaan
intelektual.
Pilihan komersialisasi HKI akan tergantung pada jenis hak kekayaan intelektual
yang dimiliki, tujuan bisnis, dan strategi pemasaran perusahaan. Setiap bentuk
komersialisasi memiliki keuntungan dan risiko tersendiri, oleh karena itu, penting
untuk mempertimbangkan dengan cermat sebelum memutuskan jenis
komersialisasi yang paling sesuai untuk mengoptimalkan nilai dari HKI tersebut.