Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


Fakultas Ekonomi dan Bisnis

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GENAP


TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Mata Kuliah : Aspek Hukum dalam Bisnis


Jurusan/Prodi : Akuntansi
Semester/Kelas : 2B
Hari/Tanggal : Jumat, 23 Juni 2023
Dosen : Prof. Dr. Ade Sofyan Mulazid
Waktu : 08.50 s.d 10.10
Sifat Ujian : Open Book

Nama : Jaziilah Rizki Putri Mawarni


NIM : 11220820000072

JAWABAN SOAL UAS

1. URGENSI E-COMMERCE dalam dunia ekonomi nasional dan global, yaitu:

 Aksesibilitas: Pelanggan dapat dengan mudah mengakses berbagai produk dan


layanan melalui platform e-Commerce kapan saja dan di mana saja.
Contohnya selama pandemi COVID-19, toko-toko fisik banyak yang ditutup
atau dibatasi operasionalnya. Dalam konteks ini, e-Commerce memainkan
peran penting dalam memberikan aksesibilitas produk dan layanan bagi
konsumen. Misalnya, banyak konsumen yang beralih untuk membeli
kebutuhan sehari-hari secara online melalui platform e-Commerce seperti
Amazon atau Tokopedia.

 Pertumbuhan Ekonomi: Dengan adanya platform e-Commerce, bisnis dapat


memperluas jangkauan mereka secara nasional dan global tanpa harus
membangun toko fisik di berbagai lokasi. Misalnya, di Indonesia, perusahaan
e-Commerce Bukalapak dan Tokopedia telah membantu ribuan UKM untuk
memasarkan produk mereka secara online dan meningkatkan penjualan. Hal
ini memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di tingkat
lokal dan nasional.

 Efisiensi dan Produktivitas: E-Commerce meningkatkan efisiensi dalam


proses bisnis. Contohnya Alibaba, perusahaan e-Commerce terbesar di China,
telah mengadopsi teknologi terbaru dalam rantai pasokannya. Mereka
menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan analitik data untuk
mengoptimalkan proses inventarisasi, pengiriman, dan manajemen pesanan.
Hal ini membantu meningkatkan efisiensi operasional mereka dan
memberikan kepuasan yang lebih baik kepada pelanggan.

 Inovasi dan Keunggulan Kompetitif: E-Commerce mendorong inovasi bisnis.


Perusahaan dapat mengadopsi teknologi terbaru, seperti kecerdasan buatan
dan analitik data, untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, personalisasi,
dan efisiensi operasional. Contohnya: Amazon, salah satu perusahaan e-
Commerce terbesar di dunia, telah mendorong inovasi dalam industri ritel.
Salah satu contohnya adalah pengembangan Amazon Go, toko tanpa kasir
yang menggunakan teknologi sensor dan pembayaran otomatis. Inovasi ini
memberikan pengalaman berbelanja yang lebih cepat dan efisien bagi
konsumen, serta meningkatkan daya saing Amazon di pasar e-Commerce.

 Ekspansi Global: Perusahaan dapat menjual produk mereka ke pelanggan di


berbagai negara tanpa harus memiliki kehadiran fisik di setiap pasar tersebut.
Ini membantu meningkatkan ekspor dan menguatkan integrasi ekonomi
global. Contohnya adalah perusahaan seperti Alibaba, yang membantu
produsen kecil di China untuk menjual produk mereka ke pasar internasional
melalui platform mereka. Ini memungkinkan pelaku bisnis kecil untuk
mencapai konsumen di seluruh dunia tanpa harus membangun infrastruktur
fisik di berbagai negara.

Lalu bagaimaan Etika ekonomi syariah dapat mewarnai e-Commerce? Yaitu


melalui prinsip keberlanjutan, keadilan, keseimbangan, transparansi, dan
kepercayaan. Dalam menjalankan e-Commerce dengan etika ekonomi syariah,
platform e-Commerce dapat memastikan ketersediaan produk halal, menjaga
integritas penawaran produk, dan memberikan informasi yang jelas kepada
konsumen. Mereka juga dapat memperhatikan kepentingan UKM dengan
memberikan dukungan khusus dan memastikan keadilan dalam kompetisi bisnis.
Selain itu, perusahaan e-Commerce dapat mempromosikan efisiensi dan penggunaan
sumber daya yang baik, seperti mengurangi pemborosan dan menggunakan teknologi
dengan bijak. Dalam ekspansi global, etika ekonomi syariah menekankan
transparansi, kejujuran, dan keadilan dalam hubungan bisnis, termasuk komunikasi
yang jujur, pembayaran yang adil, dan pemenuhan kontrak yang tepat waktu.

2. HAKI dapat didaftarkan di lembaga yang berwenang untuk pengelolaan dan


perlindungan HAKI di negara masing-masing. Lembaga yang berwenang di Indonesia
adalah Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) di bawah Kementerian
Hukum dan HAM.
Lalu, bagaimana prosedur pendaftarannya?
1) Identifikasi Objek HAKI: Misalkan Anda ingin mendaftarkan merek dagang
untuk produk baru yang Anda kembangkan, seperti merek dagang untuk pakaian
dengan nama "FashionTrend".
2) Penelitian Kelayakan: Melalui layanan penelusuran database online yang
disediakan oleh lembaga yang berwenang, Anda melakukan penelitian untuk
memastikan bahwa merek dagang "FashionTrend" belum dilindungi oleh pihak
lain. Jika tidak ada merek dagang serupa yang telah terdaftar, Anda dapat
melanjutkan proses pendaftaran.
3) Pengumpulan Dokumen: Anda menyiapkan dokumen-dokumen yang
diperlukan, seperti formulir aplikasi merek dagang, deskripsi produk yang
menggunakan merek dagang, gambar logo atau tampilan visual merek dagang,
dan bukti kepemilikan atau hak atas merek dagang tersebut.
4) Pengajuan Permohonan: Anda mengajukan permohonan pendaftaran merek
dagang "FashionTrend" ke lembaga yang berwenang, yaitu Direktorat Jenderal
Kekayaan Intelektual (DJKI). Permohonan dilakukan dengan mengisi formulir
aplikasi merek dagang sesuai dengan petunjuk yang diberikan dan melampirkan
semua dokumen yang diminta. Anda juga membayar biaya pendaftaran yang
ditetapkan.
5) Pemeriksaan dan Penilaian: Setelah permohonan diajukan, DJKI melakukan
pemeriksaan formalitas dan substansi atas permohonan merek dagang
"FashionTrend" Anda. Mereka memeriksa kelengkapan dokumen dan
memeriksa apakah merek dagang tersebut memenuhi persyaratan yang
ditetapkan, seperti tidak melanggar merek dagang yang sudah ada.
6) Pengumuman dan Keberatan: Jika DJKI menyetujui pendaftaran merek dagang
Anda setelah pemeriksaan, mereka akan mengumumkan pendaftaran tersebut
dalam publikasi resmi. Dalam waktu tertentu setelah pengumuman, pihak lain
dapat mengajukan keberatan jika mereka merasa hak mereka terganggu oleh
pendaftaran merek dagang Anda.
7) Sertifikat HAKI: Jika tidak ada keberatan atau penolakan yang diajukan dalam
periode yang ditentukan, Anda akan menerima sertifikat merek dagang
"FashionTrend" sebagai bukti kepemilikan. Sertifikat tersebut menyatakan
bahwa Anda memiliki hak eksklusif atas merek dagang "FashionTrend" dan
dapat menggunakannya untuk melindungi identitas produk Anda.

Jenis – Jenis Objek HAKI:


a. Paten: Hak eksklusif untuk menguasai dan memanfaatkan penemuan
baru dan penemuan yang memiliki tingkat inventivitas.
b. Merek Dagang: Hak eksklusif untuk menggunakan dan melindungi
nama, logo, atau simbol yang membedakan produk atau jasa dari
pesaing.
c. Hak Cipta: Hak eksklusif atas hasil karya kreatif dalam bidang sastra,
seni, dan ilmiah, seperti musik, film, buku, dan software.
d. Desain Industri: Hak eksklusif atas tampilan visual atau estetika dari
suatu produk industri, seperti desain produk, pola, warna, atau
kombinasi yang memberikan kesan visual yang unik.
e. Rahasia Dagang: Hak eksklusif atas informasi rahasia atau data bisnis
yang memiliki nilai ekonomi, seperti formula, proses produksi, metode
bisnis, atau pengetahuan yang tidak diketahui oleh publik umum.
f. Perlindungan Varietas Tanaman: Hak eksklusif atas pemuliaan dan
pengembangan varietas tanaman baru yang memiliki karakteristik yang
unggul, termasuk tanaman hibrida dan mutasi.
g. Indikasi Geografis: Hak eksklusif untuk menggunakan nama atau tanda
geografis yang menunjukkan asal geografis suatu produk yang memiliki
kualitas, reputasi, atau karakteristik yang khas dari wilayah tersebut.

3. Hak konsumen meliputi keamanan dan keselamatan, informasi yang akurat,


pemilihan tanpa diskriminasi, keadilan dalam transaksi, dan ganti rugi. Sebagai
contoh, konsumen berhak mendapatkan produk elektronik yang aman dan dapat
mengajukan klaim jika terjadi kerusakan yang mengancam keselamatan. Mereka juga
berhak mendapatkan informasi yang jelas tentang makanan, termasuk bahan, tanggal
kedaluwarsa, dan informasi sensitif lainnya. Diskriminasi dalam proses rekrutmen
atau layanan tidak diizinkan, dan konsumen berhak mendapatkan perlakuan yang adil.
Jika terjadi penipuan atau produk cacat, konsumen berhak mengembalikan barang
atau mendapatkan penggantian. Jika mengalami kerugian akibat pelanggaran hak
mereka, konsumen berhak mendapatkan kompensasi yang sesuai. Perlindungan
konsumen memiliki peran penting dalam memastikan keadilan dan keamanan dalam
perkembangan ekonomi Indonesia. Pelaku usaha juga memiliki hak-hak, seperti hak
untuk memperoleh keuntungan yang wajar dan beroperasi dalam lingkungan yang adil
dan bersaing. Perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh pelaku usaha, seperti Praktik
penipuan atau manipulasi informasi yang dapat menyesatkan konsumen, Praktik
monopoli atau persaingan usaha yang tidak sehat yang mengakibatkan kerugian bagi
konsumen, Penyediaan barang atau jasa yang tidak sesuai dengan standar yang
dijanjikan atau tidak memenuhi persyaratan keamanan dan kualitas, Penawaran atau
penjualan paksa, intimidasi, atau penekanan yang tidak etis dalam melakukan
transaksi bisnis dengan konsumen.
Klausula baku dalam UU Perlindungan Konsumen mengacu pada ketentuan
yang ditetapkan oleh pelaku usaha dalam kontrak atau perjanjian yang mengikat
konsumen. Klausula baku ini sering kali memberikan keuntungan yang tidak
seimbang antara pelaku usaha dan konsumen, sehingga melanggar hak-hak
konsumen. UU Perlindungan Konsumen melarang penggunaan klausula baku yang
merugikan konsumen dan memberikan otoritas kepada Badan Perlindungan
Konsumen (BPKN) untuk mengawasi dan mengatur penggunaan klausula baku dalam
kontrak.
Perlindungan Konsumen memiliki sisi penting dalam perkembangan
ekonomi Indonesia saat ini. Perlindungan Konsumen memberikan kepastian hukum
dan keadilan bagi konsumen, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,
dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap pasar. Dengan adanya undang-
undang yang melindungi hak-hak konsumen, pelaku usaha diharapkan melakukan
praktik bisnis yang etis, memberikan kualitas produk dan layanan yang baik, serta
memperhatikan kebutuhan dan kepentingan konsumen. Hal ini akan berkontribusi
pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing
Indonesia dalam pasar global. Perlindungan Konsumen juga dapat menciptakan
lingkungan bisnis yang lebih sehat dan adil, di mana pelaku usaha yang tidak
bertanggung jawab atau melanggar hak konsumen dapat ditindak secara hukum. Ini
membantu membangun kepercayaan konsumen dan menjaga integritas pasar.

4. Syarat-syarat agar suatu perusahaan dapat digugat pailit adalah sebagai berikut:

1) Terdapat dua atau lebih kreditor: Artinya, perusahaan harus memiliki


minimal dua kreditor yang memiliki tagihan yang jatuh tempo dan belum
dibayar oleh perusahaan. Kreditor dapat berupa pihak yang memiliki
piutang dagang, hutang pinjaman, atau tagihan-tagihan lainnya terhadap
perusahaan.

2) Kreditur dapat membuktikan adanya tunggakan pembayaran: Kreditur harus


dapat membuktikan bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban
pembayaran hutangnya. Bukti tunggakan pembayaran dapat berupa tagihan
yang jatuh tempo dan belum dibayarkan, penundaan pembayaran yang tidak
bisa ditanggulangi, atau ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansialnya.

Saya paparkan Ilustrasi sebagai berikut: Perusahaan ABC adalah


sebuah perusahaan manufaktur yang mengalami kesulitan keuangan dalam
beberapa bulan terakhir. Perusahaan ini memiliki hutang dagang kepada dua
kreditor utama, yaitu Supplier X dan Bank Y. Hutang dagang kepada
Supplier X senilai $50.000 dan hutang pinjaman kepada Bank Y senilai
$100.000. Kedua kreditor ini telah memberikan batas waktu pembayaran
yang sudah jatuh tempo, namun perusahaan ABC tidak dapat membayar
kedua hutang tersebut. Supplier X dan Bank Y memutuskan untuk
mengajukan permohonan pailit terhadap perusahaan ABC berdasarkan
ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pembayaran
hutangnya. Mereka dapat membuktikan adanya tunggakan pembayaran
berdasarkan faktur-faktur yang belum dibayar dan surat-surat peringatan
yang telah mereka kirim kepada perusahaan. Dengan memenuhi kedua
syarat di atas, pengadilan kemudian mempertimbangkan permohonan pailit
yang diajukan oleh Supplier X dan Bank Y. Jika pengadilan menyatakan
perusahaan ABC pailit, maka akan ada konsekuensi hukum yang signifikan.
Jika Pengadilan Niaga mengabulkan permohonan pernyataan pailit, akibat hukum
yang timbul adalah sebagai berikut:

1) Pengurus perusahaan diganti oleh kurator: Setelah putusan pailit, pengadilan


akan menunjuk kurator untuk mengelola dan mengurus kepentingan
kreditor. Kurator memiliki wewenang untuk menjual aset perusahaan dan
mendistribusikan hasil penjualan kepada kreditor sesuai dengan prioritas
yang ditentukan dalam hukum kepailitan.
2) Penundaan penagihan oleh kreditor: Setelah putusan pailit, kreditor tidak
dapat lagi menagih pembayaran langsung kepada perusahaan. Mereka harus
mengajukan klaimnya kepada kurator dan mengikuti proses yang ditentukan
dalam hukum kepailitan.
3) Likuidasi perusahaan: Jika upaya restrukturisasi gagal atau perusahaan tidak
dapat dibangkitkan, pengadilan dapat memutuskan untuk melikuidasi
perusahaan. Likuidasi bertujuan untuk menjual semua aset perusahaan dan
membagikan hasil penjualan kepada kreditor sesuai dengan prioritas yang
ditentukan.
4) Dampak reputasi dan keuangan: Putusan pailit dapat memiliki dampak
serius terhadap reputasi perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk
mendapatkan pembiayaan di masa depan. Perusahaan yang dinyatakan pailit
juga dapat kehilangan kepercayaan dari para mitra bisnis dan konsumen.

5. Negosiasi: Negosiasi adalah proses penyelesaian sengketa yang melibatkan pihak-


pihak yang bersengketa untuk mencapai kesepakatan secara sukarela. Misalnya,
dalam kasus sengketa antara dua perusahaan terkait pengiriman barang yang
terlambat, kedua pihak dapat duduk bersama untuk membahas masalah tersebut.
Mereka dapat melakukan perundingan untuk mencari solusi yang saling
menguntungkan, seperti penggantian barang atau perpanjangan jangka waktu
pengiriman. Dalam negosiasi, tujuan utama adalah mencapai kesepakatan yang
memuaskan bagi kedua belah pihak tanpa melibatkan pihak ketiga.

Mediasi: Mediasi melibatkan pihak mediator yang netral untuk membantu pihak yang
bersengketa mencapai kesepakatan. Misalnya, dalam sengketa antara seorang pekerja
dan majikan terkait konflik hubungan kerja, mediator akan bertindak sebagai pihak
yang membantu menciptakan dialog antara kedua belah pihak. Mediator akan
mendengarkan masalah yang dihadapi oleh masing-masing pihak dan membantu
mereka menemukan solusi yang dapat diterima bersama. Contohnya, mediator dapat
membantu merumuskan kesepakatan mengenai perubahan kondisi kerja atau
kompensasi yang memadai bagi pekerja.

Arbitrasi: Arbitrasi adalah proses penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang


melibatkan arbiter atau panel arbiter yang independen dan netral. Misalnya, dalam
kasus sengketa antara dua perusahaan terkait pelaksanaan kontrak, kedua pihak dapat
setuju untuk menjalani proses arbitrase. Arbiter akan mendengarkan argumen dan
bukti dari kedua belah pihak sebelum mengeluarkan keputusan yang mengikat.
Ilustrasinya, arbiter dapat memutuskan bahwa salah satu perusahaan harus membayar
ganti rugi kepada perusahaan lain sebagai akibat dari pelanggaran kontrak.

Penyelesaian melalui Pengadilan: Jika upaya penyelesaian melalui negosiasi, mediasi,


atau arbitrase tidak berhasil, pihak yang bersengketa dapat memilih untuk membawa
sengketa tersebut ke pengadilan. Misalnya, dalam kasus sengketa antara seorang
individu dan sebuah perusahaan terkait klaim ganti rugi atas kecelakaan kerja, pihak
yang bersengketa dapat memilih untuk mengajukan gugatan ke pengadilan. Dalam
proses peradilan, hakim akan mempertimbangkan argumen dan bukti dari kedua belah
pihak sebelum mengeluarkan putusan yang mengikat. Ilustrasinya, pengadilan dapat
memutuskan bahwa perusahaan harus membayar ganti rugi kepada individu yang
mengalami cedera dalam kecelakaan kerja.

ALHAMDULILLAH !

Anda mungkin juga menyukai