Anda di halaman 1dari 3

Ekosistem digital memiliki pengaruh yang sangat besar pada dunia bisnis saat ini.

Pengaruh
ini mencakup berbagai aspek dalam operasi bisnis, strategi pemasaran, komunikasi, dan
hubungan pelanggan. Berikut adalah beberapa dampak utama ekosistem digital pada dunia
bisnis:
1. Akses Global: Ekosistem digital memungkinkan bisnis untuk mencapai pasar global
tanpa batasan geografis. Ini memberikan peluang pertumbuhan yang signifikan bagi
perusahaan, terutama yang memiliki produk atau layanan yang dapat dijual secara
online.
2. Efisiensi Operasional: Perangkat lunak dan platform digital memungkinkan bisnis
untuk mengotomatisasi banyak proses operasional, yang dapat menghemat waktu,
biaya, dan sumber daya. Ini dapat mencakup manajemen inventaris, akuntansi,
manajemen rantai pasokan, dan lainnya.
3. Pemasaran dan Promosi: Ekosistem digital memberikan platform yang kuat untuk
pemasaran dan promosi. Bisnis dapat menggunakan media sosial, iklan online, dan
konten digital untuk mencapai audiens target mereka dengan cara yang lebih tepat
sasaran.
4. Analisis Data: Data yang dihasilkan oleh ekosistem digital dapat digunakan untuk
menganalisis perilaku pelanggan, tren pasar, dan kinerja bisnis. Analisis ini dapat
membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat.
5. Peningkatan Komunikasi: Komunikasi antara bisnis dan pelanggan, serta antara tim
internal, menjadi lebih mudah dan cepat melalui alat komunikasi digital seperti email,
obrolan daring, dan platform kolaborasi.
6. Inovasi Produk dan Layanan: Ekosistem digital memungkinkan bisnis untuk terus
berinovasi dalam pengembangan produk dan layanan. Perusahaan dapat menerima
umpan balik pelanggan secara real-time dan meresponsnya dengan cepat.
7. Pengembangan Model Bisnis Baru: Digitalisasi telah membuka pintu untuk model
bisnis baru, seperti bisnis berbasis langganan, platform berbagi ekonomi, dan banyak
lagi. Ini memberikan peluang baru untuk pendapatan dan pertumbuhan bisnis.
8. Keamanan Informasi: Terlepas dari banyak manfaatnya, ekosistem digital juga
membawa tantangan keamanan informasi. Bisnis harus secara proaktif melindungi
data pelanggan dan informasi sensitif lainnya dari ancaman siber.
9. Persaingan yang Lebih Ketat: Digitalisasi telah membuat pasar lebih kompetitif
karena banyak perusahaan dapat memasuki pasar dengan mudah. Ini mendorong
bisnis untuk terus meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka.
10. Perubahan Model Bisnis Tradisional: Banyak bisnis tradisional harus beradaptasi
dengan cepat atau bahkan mengubah model bisnis mereka secara radikal untuk tetap
relevan dalam ekosistem digital.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, pengaruh ekosistem digital juga mempengaruhi hukum
persaingan usaha di Indonesia, dan keberadaan platform digital tidak hanya memberikan
tantangan dalam melindungi data pribadi tetapi juga dalam persaingan bisnis. Pelanggaran
persaingan komersial tidak sehat masih dapat terjadi pada struktur pasar, termasuk pasar
digital. Saat ini pasar digital hadir untuk kenyamanan konsumen dan berkembang cukup
pesat di Indonesia. Platform digital tidak hanya membawa banyak manfaat bagi masyarakat,
namun juga memungkinkan adanya kontrol signifikan terhadap data konsumen. Hal ini
menimbulkan banyak tantangan. Tidak hanya tantangan yang terkait dengan perlindungan
data pribadi, namun persaingan bisnis tidak sehat juga dapat muncul. Persaingan di pasar-
pasar digital utama seperti model bisnis berbasis platform, pasar multi-dimensi, dan efek
jaringan membuat permasalahan persaingan bisnis semakin pelik. kombinasi. berbeda dari
persaingan di pasar tradisional dalam beberapa hal. Sektor ini sering kali mencakup model
bisnis berbasis platform, pasar yang beragam, efek jaringan, dan skala ekonomi yang
membuat permasalahan persaingan menjadi lebih kompleks. Berbeda dengan sebagian besar
sektor ekonomi, dengan meningkatnya keterhubungan ekonomi digital, koordinasi dan kerja
sama antar dunia usaha tidak dapat dihindari dan bahkan dapat menjadi kompetitif. Selain itu,
pasar digital ditandai dengan tingginya tingkat investasi dan inovasi, yang mengarah pada
kemajuan teknologi yang pesat dalam industri dan peningkatan inovasi disruptif. Manfaat
dari pertumbuhan ekonomi digital menjadi perhatian pemerintah dan otoritas persaingan,
karena persaingan di pasar digital sangat berbeda dengan persaingan di pasar tradisional
(offline). Pasar digital sering kali mengandung beberapa karakteristik utama seperti model
bisnis berbasis platform, pasar, dan efek jaringan yang semakin memperumit subjek
persaingan. Oleh karena itu, identifikasi pasar merupakan proses penting sebelum melakukan
analisis hukum persaingan. Pasar bersangkutan mengacu pada ruang lingkup/wilayah
pemasaran tertentu yang dilakukan oleh badan usaha terhadap barang/jasa yang identik,
sejenis, dan substitusi. Badan ini menghadapi perilaku konsumen baru, pasar dengan banyak
segi yang menawarkan layanan gratis untuk memaksimalkan pengumpulan data yang
dipersonalisasi di suatu pasar dan kemudian memperoleh penghasilan dengan memonetisasi
data tersebut di pasar lain, seperti pasar periklanan dan perusahaan teknologi kecil yang
memiliki akses/kontrol terhadap jumlah besar data-data. Perusahaan-perusahaan ini
mempunyai kendali yang signifikan Di era digital, definisi pelaku ekonomi harus diperluas
terlebih dahulu; saat ini diatur secara cukup ketat dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat (UU No.5/1999).
Ketika mendefinisikan pasar bersangkutan, tidak hanya transaksi moneter tetapi juga arus
data yang terjadi di sana juga diperhitungkan. Otoritas persaingan usaha telah mulai
menggunakan kriteria tambahan untuk mengidentifikasi pelanggaran persaingan usaha tidak
sehat di sektor digital. Misalnya, Jerman mengubah undang-undang persaingan usahanya
pada tahun 2017 untuk memasukkan fitur-fitur baru ekonomi digital dengan mengubah
produk/layanan gratis yang disediakan oleh platform menjadi pasar tunggal. Di era digital
saat ini, banyak terjadi pelanggaran persaingan komersial, bahkan penyalahgunaan posisi
dominan. Dalam kondisi saat ini, pelaku ekonomi diasumsikan mempunyai kekuatan pasar
yang signifikan. Akses dan kontrol terhadap data konsumen memainkan peran penting dalam
memberikan kekuatan pasar pada platform digital. Kekuatan pasar platform digital semakin
meningkat seiring dengan tumbuhnya bisnis vertikal. Perkembangan komersial ini
meningkatkan kemampuan platform digital dalam mengumpulkan lebih banyak data,
meningkatkan kemampuannya bersaing dan menjadi pemilik toko online dan pengguna
aplikasi, sehingga posisi dominasi platform digital dapat disalahgunakan, misalnya dengan
melakukan diskriminasi terhadap pesaing di bisnis ritel, serta dalam perjanjian eksklusif
dengan konsumen, serta pemerintah. Menjual dengan kerugian dapat menyebabkan pesaing
kehilangan kemampuan bersaing di pasar dan menarik diri dari pasar.
Beberapa bentuk penyalahgunaan posisi dominan pada platform digital adalah penolakan
perdagangan, predatory pricing, penawaran monopoli, loyalitas dan diskon grup. Ada juga
kemungkinan kartel atau negosiasi. Selain itu, kemunculan platform digital telah membuat
harga menjadi transparan di antara para pesaing di pasar. Data dan algoritme memungkinkan
bisnis memprediksi tren pasar, memetakan konsumen, dan menyesuaikan strategi penetapan
harga. Tantangannya terletak pada perbedaan antara respons independen yang dilakukan oleh
pelaku ekonomi yang bertujuan memaksimalkan keuntungan atau aktivitas yang dihasilkan
dari hubungan dengan pesaing. Penetapan harga secara mikroalgoritmik dapat memudahkan
terjadinya kolusi antar pelaku ekonomi karena mudah dikendalikan (karena harga bersifat
transparan) dan memberikan sanksi terhadap pelaku ekonomi yang menyimpang dari
kesepakatan.

Anda mungkin juga menyukai