Anda di halaman 1dari 9

INDUSTRI DIGITAL KONTEMPORER:

"THE WINNER
TAKES ALL DI ERA
DIGITAL:
PERSPEKTIF
GLOBAL"
Present by: Kelompok 8
PERKENALAN
KELOMPOK

ADISTY YUSMIRA RAMA


LATAR BELAKANG
Di setiap industri dan negara, perusahaan tertentu menciptakan hampir semua nilai
baru bagi pemegang saham. Atomisasi adalah kekuatan pendorong kesuksesan.
Terdapat kesenjangan kinerja yang besar di saham pasar global. Ada seorang CEO
yang mengklaim bahwa kinerja industri merupakan penggerak utama harga saham.
Namun dengan adanya globalisasi dan teknologi, perusahaan yang produk dan
model layanannya sedikit lebih unggul dalam persaingan dapat dengan cepat
memanfaatkan keunggulannya. Para investor mengamati dan menyaring
perusahaan-perusahaan yang kinerjanya hanya rata-rata dan menginvestasikan
sebagian besar kekayaan mereka kepada beberapa pemain teratas. Fenomena di
atas telah menciptakan dinamika “The Winner Takes All” yang mana 5-10%
perusahaan dalam industri tertentu menciptakan nilai bagi pemenang saham.
FENOMENA THE
WINNER KES ALL
AND MARKET
The Winner Takes All" (WTA) terjadi ketika satu entitas mendominasi
pasar, sering ditemukan di sektor teknologi digital. Hal ini didorong
oleh efek jaringan, di mana produk menjadi lebih bernilai seiring
bertambahnya pengguna, serta skala ekonomi dan pengakuan merek
yang kuat.
Contoh perusahaan WTA termasuk Google, Apple, Amazon, dan
WhatsApp, yang mendominasi bidang seperti pencarian online, ponsel,
dan e-commerce. Konsekuensi WTA meliputi monopoli atau oligopoli
yang menghambat persaingan, serta risiko keterikatan pelanggan pada
platform tertentu. Untuk mencegah efek negatif, regulasi dan kebijakan
diperlukan, bersama dengan inovasi dan diversifikasi untuk menjaga
persaingan yang sehat dan mendorong peluang baru.
DAMPAK THE
WINNER TAKES
ALL AND MARKET
1. Pertama, konsumen memperoleh manfaat melalui
peningkatan efisiensi, biaya yang lebih terjangkau, dan
produk beserta layanan yang lebih baik.
2. Kedua, dapat mengurangi persaingan dan menyebabkan
konsentrasi pasar serta berpotensi menimbulkan ancaman
terhadap privasi dan inovasi konsumen dalam jangka
panjang
ETIKA DAN MORALITAS
DALAM PERSAINGAN
EKONOMI DIGITAL
1. Kurangnya strategi branding yang tepat terkait dengan platform pemasaran digital.
Pemasar digital menghadapi masalah branding.
2. Tantangan penjualan produk atau layanan ilegal di platform pemasaran digital. Setiap
produk yang dijual Perusahaan kepada konsumen, khususnya konsumen muslim, melalui
saluran pemasaran digital harus benar-benar halal atau disetujui dalam Islam.
3. Masalah membangun kepercayaan pelanggan. Pelanggan sering kali ragu dalam
menggunakan platform pemasaran digital, terutama dalam hal mengungkapkan informasi
pribadi dan keuangan.
4. Keamanan siber merupakan perhatian utama bagi bisnis pemasaran digital karena
mereka menangani Informasi sensitif pelanggan dan transaksi keuangan.
5. Ketersediaan konten yang tidak pantas merupakan tantangan besar lainnya. Internet,
yang dapat menjadi Platform bagi pemasar digital atau segala bentuk transaksi online,
memberikan manusia akses ke sejumlah besar Data. Karena Internet tidak dikendalikan
oleh siapa pun, jenis datanya tidak dapat dikontrol.
HASIL

sebagai era ekonomi digital yang sedang berlangsung dan yang meningkatkan multiliterasi, variasi
kompetensi sumber daya manusia, dan praktik pemasaran digital. Praktik pemasaran digital tidak
hanya sekedar transformasi dari pemasaran tradisional ke digital, tetapi pemasaran tradisional juga
akan terus diadopsi dan tetap sangat berguna. Pada masa lalu, media konvensional, seperti surat
kabar, bergantung pada pendapatan iklan dan sirkulasi untuk berkembang. Namun, internet
memberikan peluang baru munculnya website (laman) untuk koran, melahirkan koran elektronik
(epaper), dan sekaligus membuka peluang adanya advertorial (iklan) di laman itu.

KESELURUHAN INI MENUNJUKKAN BAHWA DI ERA DIGITAL,


PEMENANG YANG KUAT DAN UNGGUL ADALAH YANG AKAN
MENGUASAI PASAR, DAN TEKNOLOGI DIGITAL DAN
INFORMASI MEMBERIKAN PELUANG YANG TAK KECIL UNTUK
MENGUBAH CARA BISNIS DAN PEMBIAYAAN.
KESIMPULAN
Untuk memperkuat posisi mereka di pasar, platform dominan ini dapat
memanfaatkan basis pengguna dan data yang besar. Semakin banyak
pengguna yang menggunakan platform-platform ini, semakin sulit bagi
pesaing yang lebih kecil untuk bersaing. Pertama, konsumen
memperoleh manfaat melalui peningkatan efisiensi, biaya yang lebih
terjangkau, dan produk beserta layanan yang lebih baik. Kedua, dapat
mengurangi persaingan dan menyebabkan konsentrasi pasar serta
berpotensi menimbulkan ancaman terhadap privasi dan inovasi
konsumen dalam jangka panjang. Tujuan dari praktik pemasaran, baik
Islami maupun konvensional, adalah menjalankan bisnis dengan cara
yang jujur dan bermoral. Pemasar harus menyadari pentingnya norma
dan peraturan ini dalam pemasaran (baik konvensional maupun Islami)
dan praktik pemasaran etis Islami.
TERIMA
KASIH!!!!
APAKAH ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai