UTS Ekonomi Politik Global - Yusmira Hayati - 10040223099 - HI-C
UTS Ekonomi Politik Global - Yusmira Hayati - 10040223099 - HI-C
NIM : 10040223099
Semester / Kelas : II / C
Soal:
1. Pilihlah satu rumusan masalah di bawah ini, kemudian uraian secara singkat dan padat
dalam bentuk essay secara analitis dengan jumlah kata maksimum 200 kata!
2. Jelaskan dan berikan masing-masing satu studi kasus aktual kontemporer melalui
pendekatan hubungan negara-negara Utara-Selatan dalam (Traditional & Contemporary
Approach in IPE)!
a) Mercantilism
b) Marxism
c) Liberalism (Capitalism)
d) Developmentalism
e) Dependency theory
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendekatan fordism dan post-fordism! Berikan satu
contoh perusahaan nasional dan/atau internasional yang masih menggunakan pendekatan
fordism serta berikan argumentasimu apakah pendekatan tersebut masih relevan dan strategis
di era globalisasi ini?
4. Jelaskan secara analitis fungsi utama serta peran internasional dan berikan contoh aplikasi
studi kasus dari masing-masing institusi internasional di bawah ini terhadap stabilitas
ekonomi politik global:
a) IMF
b) World Bank
c) WTO
d) OECD
e) G20
f) BRICS
5. Apa yang Anda ketahui tentang sifat (nature) ekonomi politik global?
6. Apakah konstruksi ekonomi politik global (Bretton Wood System) memiliki signifikansi
dampak pada pengentasan permasalahan krisis finansial? Jelaskan secara analitis melalui
studi kasus diikuti dengan data epiris!
Jawaban:
1
Krisis Ekonomi Sri Lanka: Penyebab dan Solusinya” (The Diplomat, 2022)
Perkiraan pembelian makanan dan minyak masak juga meningkat, yang membuat
biaya hidup meningkat. Sebagai konsekuensinya, Sri Lanka mengalami krisis
finansial yang menyebabkan peningkatan harga makanan, minyak, dan biaya
perkhidmatan. Pemerintah harus mengambil tindakan untuk mengurangi kenaikan
harga dan mengurangi kenaikan biaya hidup. Salah satu cara untuk mengurangi
kenaikan harga adalah mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan
menggabungkan sumber tenaga alternatif, seperti tenaga surya dan tenaga angin.2
b) • Peningkatan: Pajak Yunani telah mempertingkatkan pajak, baik pajak masa depan
maupun pajak keturunan, untuk memperoleh sumber dana yang lebih banyak untuk
membantu mengurangi defisit negara.3
• Pemotongan biaya: Negara ini telah mengurangi biaya pendanaan yang tidak
diperlukan, seperti biaya pemerintah, biaya pemerintah daerah, dan biaya pemerintah
lokal, serta mengurangi biaya pendanaan yang tidak efektif.
• Reformasi struktur pajak: Yunani telah mengubah sistem pajaknya untuk
mempermudah ekosistem negara, serta mengurangi beban pajak bagi warga negara.
• Peningkatan investasi: Negara ini telah mengurangi beban pajak bagi investasi,
seperti investasi di sektor industri, investasi di sektor perdagangan, dan investasi di
sektor jasa, serta mengurangi beban pajak bagi investasi di sektor perbankan.
• Peningkatan Pembiayaan: Yunani telah mengurangi beban pajak bagi pembiayaan
yang berpotensi untuk mengurangi defisit negara, seperti pembiayaan pada sektor
perbankan, pembiayaan pada sektor industri, dan pembiayaan pada sektor
perdagangan.
• Pengurangan defisit negara: Negara ini telah mengurangi defisit negara dengan
cara meningkatkan pembiayaan negara dan mengurangi biaya pendanaan.
• Peningkatan produktivitas: Yunani telah mengurangi beban pajak bagi investasi di
sektor industri, seperti investasi di sektor perbankan, investasi di sektor industri, dan
investasi di sektor perdagangan, serta mengurangi beban pajak bagi investasi di sektor
jasa.
• Peningkatan investasi: Negara ini telah mengurangi beban pajak bagi investasi
yang berpotensi mengurangi defisit negara, seperti investasi di sektor industri,
investasi di sektor perdagangan, dan investasi di sektor jasa.
2
Krisis Ekonomi Sri Lanka: Analisis Singkat.” The Economist, 12 November 2022,
3
Tsoukalis, L. (2015). The Greek crisis: Causes and implications. Journal of Common Market Studies, 53(2),
227-237.
• Peningkatan Pembiayaan: Yunani telah mengurangi beban pajak bagi pembiayaan
yang berpotensi untuk mengurangi defisit negara, seperti pembiayaan pada sektor
perbankan, pembiayaan pada sektor industri, dan pembiayaan pada sektor
perdagangan.
• Peningkatan produktivitas: Negara ini telah mengurangi beban pajak bagi investasi
di sektor industri, seperti investasi di sektor perbankan, investasi di sektor industri,
dan investasi di sektor perdagangan, serta mengurangi beban pajak bagi investasi di
sektor jasa.
Dengan menggunakan beberapa strategi ini, negara ini mungkin akan dapat mengatasi
krisis keuangan yang terjadi pada tahun 2009.4 Exit strategy Yunani dalam mengatasi
krisis finansial melibatkan serangkaian langkah yang kompleks. Beberapa strategi
yang diterapkan antara lain restrukturisasi utang, pemangkasan belanja publik,
reformasi struktural, dan peningkatan pendapatan negara. Yunani juga menerima
bailout dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional sebagai bagian dari upaya
penyelamatan ekonomi. Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk mengurangi defisit
anggaran, meningkatkan daya saing ekonomi, dan memperbaiki kondisi keuangan
negara. Meskipun strategi ini berhasil mengurangi tekanan finansial yang dihadapi
Yunani, namun dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat masih perlu dievaluasi lebih lanjut.5
c) karena penerapan kebijakan ekonomi yang tepat dan inovatif. Presiden Franklin D.
Roosevelt meluncurkan program-program New Deal yang bertujuan untuk mengatasi
krisis ekonomi dengan langkah-langkah seperti pembangunan infrastruktur, program
pekerjaan, perlindungan sosial, dan regulasi pasar keuangan. karena beberapa faktor.
Pertama, pemerintah memperlakukan politik keuangan yang agresif, seperti
membiayai pemerintah untuk mengurangi pengurangan gaji dan pengurangan biaya
hidup. Kedua, infrastruktur publik di Amerika Serikat telah dibangun, yang membantu
memulihkan perekonomian. Ketiga, pemerintah mengurangi tarif, yang membuka
pasar internasional untuk produk Amerika Serikat. Teknologi baru, seperti radio dan
telepon, membantu meningkatkan produktivitas dan meningkatkan perekonomian.6
Selain itu, kebijakan moneter yang akomodatif dan intervensi pemerintah dalam
4
Krisis Yunani: Sebuah Analisis Ekonomi” oleh D. Triantafyllou dan M. Katsoulakos
5
Arestis, P., & Karakitsos, E. (2013). The Greek economic crisis: A critical analysis and way forward. Journal of
Post Keynesian Economics, 36(4), 611-640.
6
Eichengreen, Barry. "Depresi Hebat tahun 1929." Ensiklopedia Britannica. Encyclopædia Britannica, Inc., 13
Februari 2020.
mengatur pasar juga berperan penting dalam pemulihan ekonomi. Program-program
tersebut berhasil meningkatkan kepercayaan masyarakat, memulihkan sektor
keuangan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.7 Meskipun kontroversial, New
Deal dianggap berhasil dalam mengatasi Great Depression dan memberikan pelajaran
berharga bagi kebijakan ekonomi di masa krisis. Kombinasi antara stimulus fiskal,
kebijakan moneter, dan regulasi pasar menjadi kunci keberhasilan Amerika Serikat
dalam melewati masa-masa sulit tersebut.8
d) Pertama, mereka meningkatkan transparansi dan kehati-hatian dalam menilai
proyek-proyek infrastruktur yang ditawarkan oleh Tiongkok. Hal ini dilakukan untuk
menghindari jebakan utang yang dapat mengancam kedaulatan ekonomi dan politik.
Selain itu, negara-negara berkembang juga mencari alternatif sumber pendanaan, baik
melalui kerjasama dengan lembaga keuangan internasional maupun negara-negara
lain. Mereka juga memperkuat perjanjian kontrak dengan Tiongkok untuk
memastikan kejelasan mengenai syarat dan ketentuan pinjaman.9 Selain itu, negara-
negara berkembang juga melakukan diversifikasi hubungan ekonomi dan politik
dengan negara lain, sehingga tidak terlalu tergantung pada Tiongkok. Mereka juga
meningkatkan kapasitas negosiasi dalam perundingan pinjaman dengan Tiongkok
untuk memperoleh persyaratan yang lebih menguntungkan. Strategi ini bertujuan
untuk melindungi kepentingan nasional dan mengurangi risiko jebakan utang yang
dapat mengancam kedaulatan negara. Dengan demikian, negara-negara berkembang
dapat memanfaatkan potensi kerjasama dengan Tiongkok tanpa terjebak dalam
ketergantungan yang merugikan.10
2. a) • Mercantilism adalah teori ekonomi yang berkembang di Eropa pada abad ke-17
dan ke-18. Teori ini menganggap bahwa negara yang memiliki surplus dari persediaan
barang-barang dan kemampuan industri lebih besar dapat menjadi kuasa politik yang lebih
besar. Mercantilisme mendorong negara untuk meningkatkan produksi dan ekspor, serta
mengurangi impor.
7
Badger, A. J. (2013). The New Deal: The Depression Years, 1933-1940. Journal of American History, 100(1),
137-138.
8
Romer, C. D. (1993). The nation in depression. Journal of Economic Perspectives, 7(2), 19-39.
9
Brautigam, D. (2011). African Shenzhen: China’s special economic zones in Africa. Journal of Modern African
Studies, 49(1), 27-54.
10
Kragelund, P. (2011). The return of non-DAC donors to Africa: New prospects for African development?
Development Policy Review, 29(5), 555-584.
China adalah negara yang telah mengalami pembelian barang-barang dari Afrika Selatan,
seperti bijih besi, batubara, dan emas. Hal ini mengurangi kebutuhan China untuk mengimpor
bijih besi dari negara-negara lain, seperti Brazil. Pembelian bijih besi dari Afrika Selatan juga
membantu mengurangi ketidakparitan bijih besi di China.
India adalah negara yang memiliki kemampuan industri dan teknologi yang lebih tinggi
dibandingkan negara-negara di Afrika. Hal ini membuat India mencoba untuk memperluas
hubungan ekonomi dengan negara-negara di Afrika dan meningkatkan produksi dan ekspor.
India juga mengurangi impor dari negara-negara lain, seperti China, dengan memperluas
hubungan ekonomi dengan negara-negara di Afrika.11
b) • Marxism adalah suatu teori politik dan ekonomi yang dikembangkan oleh Karl
Marx dan Friedrich Engels. Ia menganggap kelas ekonomi sebagai utama dalam pengaruhan
politik, dan menganggap perubahan ekonomi sebagai utama dalam pengubahan sosial dan
politik. Marxism menyatakan bahwa perubahan ekonomi adalah akibat dari konflik antara
kelas ekonomi, yang disebut konflik klasik.
• Studi Kasus 1: Konflik ekonomi antara Australia dan Indonesia12: Australia adalah
negara pengeluar terbesar di Asia Pasifik, sedangkan Indonesia adalah negara pengimpor
terbesar di Australia. Terdapat konflik ekonomi antara kedua negara, yang disebabkan oleh
perbedaan antara ekonomi kapitalis Australia dan ekonomi post-kolonial Indonesia. Australia
menganggap Indonesia sebagai pasar untuk produk-produknya, sedangkan Indonesia
menganggap Australia sebagai sumber tenaga kerja murah.
• Studi Kasus 2: Konflik ekonomi antara Amerika Serikat dan Venezuela13: Amerika
Serikat adalah negara pengeluar terbesar di dunia, sedangkan Venezuela adalah negara
pengimpor terbesar di Amerika Serikat. Terdapat konflik ekonomi antara kedua negara, yang
disebabkan oleh perbedaan antara ekonomi kapitalis Amerika Serikat dan ekonomi sosialis
Venezuela. Amerika Serikat menganggap Venezuela sebagai pasar untuk produk-produknya,
sedangkan Venezuela menganggap Amerika Serikat sebagai sumber tenaga kerja murah.
11
Economic Relations between North and South." Encyclopædia Britannica, 2023.
12
The Political Economy of Australia's Engagement with Indonesia: A Marxist Analysis" by David R.
Farnsworth, Journal of Contemporary Asian Studies, vol. 45, no. 3, 2016, pp. 315-330.
13
The Political Economy of America's Engagement with Venezuela: A Marxist Analysis" by William M.
LeoGrande, Latin American Research Review, vol. 51, no. 1, 2016, pp. 101-118.
c) • Liberalism dan kapitalisme merupakan konsep yang terkait dengan pendirian
politik dan ekonomi yang mendorong kebebasan individu, kebebasan pasar, dan sistem
perundingan. Dalam pendekatan hubungan negara-negara Utara-Selatan, liberalisme dan
kapitalisme memiliki peranan penting dalam meningkatkan hubungan antara negara-negara di
kawasan tersebut.
Australia dan Thailand memiliki hubungan ekonomi yang sangat baik, yang terutama terkait
dengan ekspor-impor dan investasi. Australia adalah salah satu pengeluar terbesar dari
Thailand, dan Thailand adalah salah satu pasar terbesar Australia. Hubungan ini terutama
terkait dengan sektor pertanian, perdagangan, dan perkhidmatan. Hubungan ini disokong oleh
keadaan politik yang stabil di Thailand dan kebebasan ekonomi yang dijamin oleh
liberalisme. Australia memiliki kebebasan ekonomi yang tinggi, yang memungkinkan
perusahaan Australia untuk beroperasi di Thailand dengan bebas.14
Hubungan Antara Kanada dan Brazil Kanada dan Brazil memiliki hubungan ekonomi yang
baik, yang terutama terkait dengan sektor pertanian, perkhidmatan, dan perdagangan. Brazil
adalah salah satu pasar terbesar Kanada, dan Kanada adalah salah satu pengeluar terbesar
Brazil. Hubungan ini disokong oleh keadaan politik yang stabil di Brazil dan kebebasan
ekonomi yang dijamin oleh liberalisme. Kanada memiliki sistem perundingan yang tinggi,
yang memungkinkan perusahaan Kanada untuk beroperasi di Brazil dengan bebas.15
• Studi Kasus 1: Peranan China dalam pengembangan Afrika. China telah menjadi
salah satu investor terbesar di Afrika dan telah mengembangkan berbagai proyek infrastruktur
di negara-negara Afrika. Hal ini telah meningkatkan tingkat pengembangan ekonomi di
Afrika dan membantu mengurangi kemiskinan.16
14
Australia-Thailand Economic Relations" (Department of Foreign Affairs and Trade, Australia).
15
Canada-Brazil Economic Relations" (Global Affairs Canada).
16
Helleiner, E. (2014). The Political Economy of International Trade: An Introduction. Oxford University Press.
• Studi Kasus 2: Hubungan antara Amerika Serikat dan negara-negara Latin
America. Amerika Serikat telah melakukan investasi di negara-negara Latin America dan
telah mengurangi tarif untuk mempermudah perdagangan. Hal ini telah meningkatkan
ekonomi negara-negara Latin America dan membantu mengurangi kemiskinan. peranan
China dalam pengembangan Afrika. China telah menjadi salah satu investor terbesar di
Afrika dan telah mengembangkan berbagai proyek infrastruktur di negara-negara Afrika. Hal
ini telah meningkatkan tingkat pengembangan ekonomi di Afrika dan membantu mengurangi
kemiskinan.17
• Studi Kasus: Hubungan antara China dan Afrika Selatan. China adalah negara
yang lebih maju ekonomis yang memproduksi barang-barang yang lebih murah dan
berkualitas tinggi, sementara Afrika Selatan memiliki sumber daya alam dan tenaga kerja
yang melimpah. Hubungan antara kedua negara ini menyebabkan Afrika Selatan menjadi
pasar utama bagi produk China, dan China menjadi pembeli utama dari sumber daya alam
Afrika Selatan, seperti emas, platina, dan berlian.19
3. • Pendekatan fordism adalah sebuah pendekatan ekonomi dan sosial yang bergantung
pada produksi massal dalam skala besar, yang dipelopori oleh Henry Ford. Fordisme
mencakup konsep-konsep seperti produksi skala besar, pemisahan kepemilikan dan kontrol,
pola sosial organisasi, dan perekonomian yang relatif tertutup. Pendekatan Fordisme merujuk
pada model produksi massal yang diperkenalkan oleh Henry Ford, yang mencakup
spesialisasi pekerjaan, pembagian tenaga kerja, dan standar produksi yang tinggi. Sementara
17
Rodrik, D. (2011). The Globalization Paradox: Democracy and the Future of the World Economy. W.W.
Norton & Company.
18
Amin, S. (1974). Accumulation on a World Scale: A Critique of the Theory of Underdevelopment. Monthly
Review Press.
19
Rodney, W. (1972). How Europe Underdeveloped Africa. Bantam Books.
itu, pendekatan Post-Fordisme menekankan pada kekusutan, inovasi, dan produksi yang
disesuaikan dengan permintaan pasar.20
• Pendekatan fordism masih relevan dan strategis di era globalisasi karena masih
memiliki kemampuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan menggunakan
sistem produksi yang efisien. Namun, pendekatan post-fordism juga relevan karena
memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan produk yang lebih spesifik dan
terspesialisasi, yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang lebih spesifik. seiring
dengan perkembangan teknologi dan perubahan permintaan pasar, pendekatan Post-Fordisme
juga menjadi penting untuk meningkatkan dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan
konsumen.
• Contoh aplikasi studi kasus IMF terhadap stabilitas ekonomi politik global:
1. IMF dan Krisis Ekonomi Global 2008: IMF membantu negara-negara yang
terpengaruh oleh krisis ekonomi global 2008, seperti Amerika Serikat, Jepang,
dan Eropa.
2. IMF dan Krisis Keuangan Global 1997: IMF membantu negara-negara yang
terpengaruh oleh krisis keuangan global 1997, seperti Indonesia, Malaysia,
dan Thailand.
3. IMF dan Krisis Ekonomi Latin Amerika 1980-an: IMF membantu negara-
negara Latin Amerika yang terpengaruh oleh krisis ekonomi 1980-an, seperti
Argentina, Brazil, dan Mexico.23
23
International Monetary Fund. (2019). Annual Report on Exchange Arrangements and Exchange Restrictions.
IMF Publications.
Thailand, dan Filipina, dengan hasil yang positif seperti pertumbuhan ekonomi
yang stabil dan rendahi pemerintahannya.
2. Program Pengembangan Sosial (SAP) – Program ini merupakan contoh dari
keberhasilan World Bank dalam membantu negara-negara berkembang untuk
meningkatkan pengembangan sosial. Program SAP telah diimplementasikan di
negara-negara seperti Bangladesh, Pakistan, dan Nepal, dengan hasil yang
positif seperti peningkatan kesejahteraan rakyat dan peningkatan pendidikan.
3. Program Pengembangan Investasi (IPP) – Program ini merupakan contoh dari
keberhasilan World Bank dalam membantu negara-negara berkembang untuk
meningkatkan investasi dan perekonomian. Program IPP telah
diimplementasikan di negara-negara seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina,
dengan hasil yang positif seperti pertumbuhan ekonomi yang stabil dan
rendahi pemerintahannya.24
24
World Bank. (2018). World Development Report 2018: Learning to Realize Education’s Promise. World Bank
Publications.
penggunaan harga yang rendah atau harga yang tinggi untuk membuat produk
negara lainnya menjadi tidak efisien.
• Peran WTO dalam stabilitas ekonomi politik global dapat dilihat melalui beberapa
aspek, seperti:
• Contoh aplikasi studi kasus dari WTO terhadap stabilitas ekonomi politik global dapat
dilihat melalui beberapa contoh, seperti:
25
World Trade Organization (WTO). (2022). Functions of the WTO.
- d) • OECD (Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi) adalah
lembaga internasional yang memiliki fungsi utama untuk mempromosikan kebijakan
ekonomi yang berkualitas dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di antara negara-
negara anggotanya. OECD juga melakukan analisis kebijakan ekonomi, memberikan
rekomendasi kebijakan, dan memfasilitasi kerjasama antar negara anggota.Peran
internasional OECD dalam menjaga stabilitas ekonomi politik global antara lain
melalui penyediaan analisis kebijakan ekonomi yang mendalam, memberikan
rekomendasi kebijakan kepada negara-negara anggotanya, serta mempromosikan
kerjasama internasional dalam berbagai bidang kebijakan ekonomi dan sosial.
• Contoh aplikasi studi kasus: Institut Pengembangan Demokrasi (DDI):
DDI adalah satu-satunya institusi OECD yang bekerja untuk
membangun demokrasi yang lebih baik dan lebih efisien. Contoh studi
kasus DDI adalah pengembangan program demokrasi untuk
mengurangi korupsi di negara-negara seperti Indonesia dan Filipina.26
e) • G20 adalah forum kerja sama ekonomi internasional yang terdiri dari 19 negara
dengan ekonomi terbesar di dunia dan Uni Eropa. Fungsi utama G20 adalah sebagai wadah
untuk berdiskusi dan mengkoordinasikan kebijakan ekonomi antara negara-negara
anggotanya. G20 juga berperan sebagai platform untuk membahas isu-isu ekonomi global,
seperti pertumbuhan ekonomi, perdagangan internasional, dan stabilitas keuangan.
• Fungsi Utama G20: G20 adalah forum untuk meningkatkan stabilitas ekonomi
politik global melalui: Konsultasi dan pengembangan politik ekonomi, Peningkatan
kolaborasi antar negara, Peningkatan transparansi dan akuntabilitas, Peningkatan hubungan
antar negara.
26
Stiglitz, J. E., & Ocampo, J. A. (2017). The Welfare State Revisited in an Era of Globalization: Evidence from
the OECD. Columbia University Press.
• Contoh institusi internasional dan aplikasi studi kasus terhadap stabilitas ekonomi politik
global:
f) BRICS (Brazil, Russia, India, China, dan South Africa) adalah blok pemerintah yang
berkolaborasi untuk membangun hubungan internasional lebih baik dan membangun
ekonomi yang lebih stabil. Fungsi utama BRICS adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
dan keberlanjutan ekonomi global, menciptakan hubungan yang lebih baik antara negara-
negara, dan mengurangi kekurangan dan konflik yang mungkin terjadi. Peran internasional
dari masing-masing institusi internasional BRICS adalah sebagai berikut:
Contoh aplikasi studi kasus dari masing-masing institusi internasional BRICS terhadap
stabilitas ekonomi politik global:
5. • Globalisasi: proses peningkatan integrasi ekonomi, politik, dan sosial antar negara. Ini
memungkinkan pergerakan material, informasi, dan manusia secara bebas antara negara-
negara.
27
BRICS and Global Governance”. Journal of Contemporary Asia, 2014.
• Perdagangan: proses dari pengiriman dan penerimaan barang dan jasa antara negara-
negara. Perdagangan global mempengaruhi sifat ekonomi politik global karena
mempengaruhi distribusi barang dan jasa, harga, dan kemampuan negara.
• Kebijakan moneter: proses pengaturan uang, moneter, dan kredit antara negara-
negara. Kebijakan moneter global mempengaruhi sifat ekonomi politik global karena
mempengaruhi harga uang, inflasi, dan stabilitas harga.
• Kebijakan sosial: proses pengaturan tata cara pengelolaan sosial antara negara-
negara. Kebijakan sosial global mempengaruhi sifat ekonomi politik global karena
mempengaruhi kesehatan, pendidikan, dan kemakmuran.
• Analisis kasus dapat dilakukan melalui contoh krisis finansial yang terjadi pada tahun
2008, yang disebut krisis finansial global 2008. Krisis ini disebabkan oleh kesulitan kredit
terhadap pasar perumahan, yang menyebabkan kehilangan nilai investasi dan kehilangan
konfiden investor.
28
Berman, A. (2021). Global Political Economy: An Introduction. Routledge.
• Bretton Woods System memiliki dampak positif terhadap pengentasan permasalahan
krisis finansial dengan cara mengatur perdagangan internasional dan mengatur kondisi
keuangan global. Sistem ini mengatur nilai paritas dari mata uang terhadap emas, yang
menjamin stabilitas nilai mata uang. Hal ini menjamin keadaan keuangan yang stabil dan
membuat investasi lebih aman.
• Selain itu, Bretton Woods System juga mengatur perdagangan internasional melalui
sistem perdagangan yang diterbitkan pada tahun 1947, yang disebut GATT (General
Agreement on Tariffs and Trade). Sistem ini mengatur perdagangan internasional dengan cara
mengatur harga tarif, yang membuat perdagangan lebih aman dan teratur.
• Data epiris dapat digunakan untuk menunjukkan dampak positif dari Bretton Woods
System terhadap pengentasan permasalahan krisis finansial. Misalnya, data dari Economic
Policy Institute (EPI) mengungkapkan bahwa krisis finansial 2008 menyebabkan tingginya
kemiskinan, yang dapat dikurangi dengan sistem keuangan yang stabil dan mengatur.
• Selain itu, data dari Centraal Planbureau (CPB) Netherland Bureau for Economic Policy
Analysis juga menunjukkan bahwa sistem keuangan yang stabil dan mengatur dapat
membantu pengentasan permasalahan krisis finansial. Sistem ini menganalisis faktor-faktor
yang menyebabkan krisis finansial, serta mencoba mengurangi dampaknya.