Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-2

NAMA : MUHAMMAD ISMAIL AL GHIFARI

NIM : 049416323

1. Jelaskan kebijakan apa yang dapat dilakukan pemerintah pusat dan daerah dalam
mengembangkan investasi untuk kesejahteraan masyarakat?
JAWAB :

Kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah dalam
mengembangkan investasi untuk kesejahteraan masyarakat antara lain:

 Meningkatkan iklim investasi: Pemerintah dapat menciptakan kebijakan yang


mendukung investasi, seperti menyederhanakan prosedur perizinan,
memberikan insentif fiskal, dan memperbaiki infrastruktur.
 Mendorong investasi sektor strategis: Pemerintah dapat mengidentifikasi sektor-
sektor yang memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
seperti sektor pariwisata, pertanian, atau industri kreatif, dan memberikan insentif
khusus untuk menarik investasi di sektor-sektor tersebut.
 Memperkuat kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta: Pemerintah dapat
bekerja sama dengan sektor swasta dalam mengembangkan investasi, misalnya
melalui kemitraan publik-swasta atau program konsesi.

2. Apakah kebijakan ekonomi pemerintah saat ini sejalan dengan upaya perwujudan
demokratisasi ekonomi melalui proses koperasi? Jelaskan!
JAWAB :

Kebijakan ekonomi pemerintah saat ini sejalan dengan upaya perwujudan demokratisasi
ekonomi melalui proses koperasi. Koperasi merupakan bentuk usaha ekonomi yang
berbasis pada prinsip keanggotaan, partisipasi demokratis, dan keadilan sosial. Beberapa
kebijakan ekonomi pemerintah yang mendukung perwujudan demokratisasi ekonomi
melalui koperasi antara lain:
 Mendorong pembentukan dan pengembangan koperasi: Pemerintah memberikan
dukungan dalam bentuk pelatihan, pendampingan, dan pembiayaan untuk
membantu koperasi tumbuh dan berkembang.
 Memberikan insentif fiskal: Pemerintah memberikan insentif fiskal, seperti
pembebasan pajak atau keringanan pajak, bagi koperasi yang berkontribusi
pada pemberdayaan ekonomi masyarakat.
 Meningkatkan akses ke pasar dan pembiayaan: Pemerintah memfasilitasi akses
koperasi ke pasar dan pembiayaan melalui kebijakan yang mempermudah akses
terhadap sumber daya dan jaringan bisnis.

3. Jelaskan 2 pendekatan dalam reformasi BUMN di Indonesia?


JAWAB :

Terdapat dua pendekatan dalam reformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di
Indonesia:

 Pendekatan struktural: Pendekatan ini melibatkan restrukturisasi organisasi


BUMN, termasuk perubahan dalam struktur kepemilikan, manajemen, dan tata
kelola. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas
BUMN.
 Pendekatan fungsional: Pendekatan ini berfokus pada peningkatan kinerja
BUMN melalui perbaikan operasional dan manajemen. Hal ini meliputi
peningkatan produktivitas, efisiensi, dan inovasi dalam kegiatan bisnis BUMN.
 Kedua pendekatan ini dapat dilakukan secara bersamaan atau terpisah,
tergantung pada kondisi dan kebutuhan BUMN yang akan direformasi.
Reformasi BUMN bertujuan untuk meningkatkan kontribusi BUMN dalam
pembangunan ekonomi negara dan kesejahteraan masyarakat.
4. Hutang luar negeri didasari oleh ajaran neoliberalisme yang mengutamakan
pertumbuhan ekonomi dari pada pemerataan ekonomi. Utang luar negeri yang besar
menyebabkan Indonesia mengalami keterjebakan. Terangkanlah kondisi keterjebakan
Indonesia pada utang luar negeri secara singkat!
JAWAB :

Keterjebakan Indonesia pada Utang Luar Negeri


Keterjebakan Indonesia pada utang luar negeri terjadi ketika negara
mengalami kesulitan dalam membayar kembali utang-utangnya. Hal ini dapat
terjadi karena beberapa faktor, seperti:
1. Utang yang besar: Jumlah utang luar negeri yang besar dapat
menyebabkan beban pembayaran yang berat bagi negara. Jika pendapatan
negara tidak cukup untuk membayar utang, maka negara akan terjebak
dalam siklus utang yang terus bertambah.
2. Ketergantungan pada utang: Jika negara terlalu bergantung pada utang
luar negeri untuk membiayai pembangunan dan kegiatan ekonomi, maka
ketika terjadi masalah dalam perekonomian, negara akan kesulitan
untuk membayar utang tersebut.
3. Kondisi ekonomi yang buruk: Jika negara mengalami perlambatan ekonomi
atau krisis keuangan, pendapatan negara akan menurun. Hal ini membuat
negara sulit untuk membayar utang luar negeri yang jatuh tempo.
4. Depresiasi mata uang: Jika nilai tukar mata uang negara mengalami
penurunan, maka beban pembayaran utang luar negeri akan semakin berat.
Negara akan membutuhkan lebih banyak mata uang lokal untuk membayar
utang dalam mata uang asing.
Keterjebakan Indonesia pada utang luar negeri memiliki dampak negatif,
antara lain:
 Pembatasan anggaran: Negara harus mengalokasikan sebagian besar
pendapatan untuk membayar utang, sehingga anggaran untuk
pembangunan dan pemerataan ekonomi menjadi terbatas.
 Ketergantungan pada negara pemberi pinjaman: Negara yang terjebak
dalam utang luar negeri cenderung menjadi tergantung pada negara atau
lembaga keuangan internasional yang memberikan pinjaman. Hal ini
dapat membatasi kebijakan ekonomi dan kebijakan publik yang dapat
diambil oleh negara.
 Krisis keuangan: Jika negara tidak mampu membayar utang luar negeri,
hal ini dapat memicu krisis keuangan yang berdampak negatif pada
perekonomian secara keseluruhan.

Untuk menghindari keterjebakan pada utang luar negeri, penting bagi negara
untuk memiliki kebijakan fiskal yang bijaksana, memperkuat sektor ekonomi
domestik, dan mengelola utang dengan hati-hati. Selain itu, diversifikasi
sumber pendapatan dan pengembangan sektor ekonomi yang berkelanjutan
juga dapat membantu mengurangi risiko keterjebakan pada utang luar negeri.

5. Jelaskan solusi yang dapat ditempuh oleh pemerintah dalam upaya mengurangi
beban utang luar negeri?
JAWAB :

Solusi Mengurangi Beban Utang Luar Negeri


Pemerintah memiliki beberapa solusi yang dapat ditempuh untuk mengurangi
beban utang luar negeri. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan:
1. Meningkatkan Pendapatan Negara: Pemerintah dapat meningkatkan
pendapatan negara melalui berbagai cara, seperti meningkatkan pajak,
mengurangi pengeluaran yang tidak penting, atau meningkatkan efisiensi
dalam pengelolaan sumber daya negara. Dengan meningkatkan pendapatan
negara, pemerintah dapat mengurangi ketergantungan pada utang luar
negeri.
2. Mendorong Investasi Asing: Pemerintah dapat mendorong investasi asing
dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik bagi
investor asing. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan insentif pajak,
menyederhanakan prosedur investasi, dan meningkatkan kepastian
hukum. Dengan meningkatnya investasi asing, pemerintah dapat
mengurangi kebutuhan akan utang luar negeri.
3. Meningkatkan Ekspor: Pemerintah dapat mendorong peningkatan ekspor
dengan memberikan dukungan kepada sektor ekspor, seperti memberikan
insentif pajak, memperbaiki infrastruktur, dan meningkatkan akses pasar.
Dengan meningkatnya ekspor, pemerintah dapat mendapatkan devisa
yang dapat digunakan untuk membayar utang luar negeri.
4. Mengelola Utang dengan Bijak: Pemerintah perlu mengelola utang dengan
bijak, termasuk mengelola jangka waktu, suku bunga, dan jenis utang yang
diambil. Pemerintah juga perlu melakukan restrukturisasi utang jika
diperlukan, seperti mengubah jangka waktu pembayaran atau mengurangi
suku bunga. Dengan mengelola utang dengan bijak, pemerintah dapat
mengurangi beban pembayaran utang luar negeri.
5. Meningkatkan Efisiensi Pengeluaran: Pemerintah perlu meningkatkan
efisiensi dalam pengeluaran, termasuk mengurangi pemborosan,
memperbaiki tata kelola keuangan publik, dan meningkatkan transparansi.
Dengan meningkatkan efisiensi pengeluaran, pemerintah dapat mengurangi
kebutuhan akan utang luar negeri.
6. Mengembangkan Sumber Daya Domestik: Pemerintah perlu
mengembangkan sumber daya domestik, seperti meningkatkan sektor
pertanian, industri, dan pariwisata. Dengan mengembangkan sumber daya
domestik, pemerintah dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan
meningkatkan pendapatan negara.
7. Menggalakkan Program Pemberdayaan Ekonomi: Pemerintah perlu
menggalakkan program pemberdayaan ekonomi, seperti memberikan
pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat, mendorong kewirausahaan,
dan meningkatkan akses ke modal usaha. Dengan meningkatkan
pemberdayaan ekonomi, pemerintah dapat mengurangi kemiskinan dan
meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga mengurangi kebutuhan
akan utang luar negeri.

Dengan mengimplementasikan solusi-solusi di atas, pemerintah dapat


mengurangi beban utang luar negeri dan mencapai keberlanjutan keuangan
negara. Namun, perlu diingat bahwa setiap solusi memiliki tantangan dan
risiko tersendiri, sehingga perlu dilakukan analisis yang matang dan koordinasi
yang baik antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.

SUMBER : BUKU ESPA4314

Anda mungkin juga menyukai