Anda di halaman 1dari 15

MENGELOLAH

PERUSAHAAN
DIGITAL
NAMA ANGGOTA KELOMPOK

Mclaus Kodongan (220611040272)


Gisela Mokoagouw (220611040267)
Abygail Sigar (220611040296)
Audrey Ante (220611040307)
Pretty Matindas (220611040273)
Adriana Bora (230614040284)
Getrudis Silfiati (230614040282)
Pengertian Perusahaan Digital

Perusahaan digital merupakan sebuah perusahaan


dimana hampir semua hubungan bisnis organisasi
penting dengan pelanggan, para penyalur, dan
karyawan dimungkinkan dapat ditengahi secara
digital.
proses bisnis inti [perusahaan digital terpenuhi melalui
jaringan digital yang memutar keseluruhan organisasi
atau penghubung berbagai organisasi.
untuk membentuk suatu perusahaan
digital tidak hanya sekedar
melakukan komputerisasi di bidang
penjualan, pembelian, persediaan
barang atau keuangan saja karena hal
itu baru sebagian kecil dari suatu
rencana induk pembentukkan
perusahaan digital.
Jenis-jenis Digital Business
E-commerce
E-commerce adalah jenis bisnis digital yang lebih fokus pada penjualan produk yang
dibuat oleh perusahaan itu sendiri. Sebagai contoh, perusahaan tas yang membuat
website agar pembeli bisa langsung memesan produk mereka di situs tersebut.

Marketplace
Marketplace adalah suatu platform online yang menyediakan tempat bagi para
penjual untuk berjualan dan konsumen untuk membeli produk secara aman serta
nyaman. Adapun contoh dari marketplace, seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak,
dan Lazada.
Ad-supported
Ad-supported atau Ad-based adalah jenis bisnis digital yang umumnya beroperasi di
media sosial, seperti Facebook, WhatsApp, atau Instagram. Sebuah perusahaan bisa
mendapatkan keuntungan dari setiap promosi, iklan, atau sponsor yang masuk ke
layanan mereka. Di Indonesia, contoh bisnis yang bergerak dengan cara ad-supported
atau ad-based ini umumnya adalah perusahaan aplikasi berbagi video singkat dan
aplikasi berita.

Subscription
Jenis bisnis digital lainnya adalah subscription, yang biasanya bergerak dalam bidang
konten digital, seperti Netflix, Spotify, Zoom, dan Disney+. Pada model subscription ini,
konten tersebut bersifat digital dan bisa dinikmati secara online tanpa harus membawa
produk fisiknya.
Indikator Dalam Perusahaan Digital
Sistem pengelolaan rantai pasokan
Melakukan otomatisasi terhadap sistem yang mengalirkan informasi
dari perusahaan kepada pemasoknya dan sebaliknya. Otomatisasi itu
dilakukan dalam usaha untuk mengoptimalkan perencanaan, persediaan
bahan baku, produksi, pengiriman produk dan jasa.

Sistem pengelolaan relasi pelanggan


Perusahaan tidak dapat menjaga kelangsungan hidupnya tanpa adanya
pelanggan, maka pelanggan merupakan faktor penting yang harus di kelola
dengan baik.
Sistem perusahaan
Indikator ketiga ini biasanya sudah lebih dahulu di bangun oleh perusahaan,
misalnya dengan membuat aplikasi sistem informasi penjualan, pembelian,
persediaan barang, keuangan, dan akuntansi.

Sistem pengelolaan pengetahuan


Indikator keempat merupakan puncak dari gelombang inovasi
teknologi informasi dalam suatu perusahaan digital, yaitu dengan
membangun sistem yang mendukung untuk menciptakan kreasi
solusi, mencatat, menyimpan dan menyebarkan pengetahuan dan
keahlian.
Tantangan Dalam Mengelolah
Bisnis Digital
Transformasi Digital
Dunia digital terus mengalami perubahan ke arah yang lebih maju setiap
harinya. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan manfaat, termasuk dalam
perkembangan dunia bisnis. Dengan teknologi, pebisnis bisa menghemat
waktu, tenaga, serta biaya dengan hasil yang cukup maksimal.
Akan tetapi, transformasi digital juga bisa menjadi sebuah tantangan apabila
bisnis tidak dapat mengikutinya. Misalnya, ketakutan pebisnis untuk
mengubah cara-cara lama yang bisa menimbulkan kegagalan.
Hal tersebut dapat disikapi dengan rasa optimis yang tinggi dan pantang
menyerah. Selain itu, bisnis juga harus mampu menyesuaikan diri dengan
teknologi yang terus berkembang. Tak semudah kedengarannya, untuk
mewujudkan hal tersebut pemilik bisnis harus memiliki keinginan untuk
terus meningkatkan skill bisnis.
Perubahan yang Cepat
Selain teknologi, perubahan selera, keinginan, dan kebutuhan
dari konsumen pun menjadi tantangan bisnis di era digital.
Sebab, saat konsumen mudah sekali bosan dengan satu hal dan
mempunyai keinginan yang cukup kompleks.
Apabila pemilik bisnis tidak mampu memenuhi keinginan
tersebut, konsekuensinya bisnis akan ditinggalkan oleh
konsumen secara perlahan.
Untuk itu, pemilik bisnis bisa mencoba untuk berkolaborasi
dengan teknologi. Sebab, bisnis yang dipadukan dengan
teknologi dapat melaju lebih pesat karena mengikuti
perkembangan pasar. Misalnya, mencoba untuk berpikir out
the box dalam membuat inovasi

Sumber Daya Manusia


Selain merekrut sumber daya manusia yang kompeten, sebagai
pemilik bisnis kamu juga perlu memberikan pelatihan tambahan
serta melakukan upgrade skill secara berkala pada karyawan kamu
supaya lebih update dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologisaat ini.
Persaingan Semakin Tinggi
Tantangan bisnis di era digital yang selanjutnya adalah
persaingan yang semakin tinggi.
Teknologi yang canggih, akan mampu mengintegrasi saluran
bisnis sehingga dapat dilakukan tanpa batasan ruang dan
waktu. Dengan begitu, sebuah bisnis bisa menjalin kerjasama
dengan bisnis lainnya dari berbagai belahan dunia.
Sebaliknya, sebuah bisnis juga bisa mendapatkan kompetitor
dari berbagai bisnis lain di beragam belahan dunia. Untuk itu,
sebuah bisnis harus terus berinovasi untuk bersaing secara
sehat dengan kompetitor. Dengan persaingan sehat, maka
akan terbentuk iklim bisnis yang baik pula.

Zero-Surveillance
Tantangan bisnis di era digital yang terakhir adalah Zero-
surveillance. Apa itu?
Zero-surveillance adalah kondisi di mana hilangnya sosok
pemimpin. Artinya, pemilik bisnis hanya berkomunikasi
dengan karyawannya mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan pekerjaan. Terlebih saat ini bisnis bisa dilakukan dan
dikontrol dari jarak jauh menggunakan website, email,
hingga fitur chatting.
Dampak-dampak Dalam
Mengelolah Perusahaan
Digital
Dampak Positif
1. Efisiensi operasional
2. Perluasan pasar
3. Tanggapan yang lebih cepat
4. Peningkatan pengalaman pelanggan
5. Pengurangan biaya operasional
6. Peningkatan inovasi
Dampak negatif
1. Ketergantungan pada teknologi
2. Penyebaran informasi palsu
3. Keterbatasan koneksi dan aksesibilitas
Kesimpulan
Dalam mengelola pengetahuan untuk perusahaan digital, suatu
perusahaan harus melengkapi 4 syarat indikator sebagai
perusahaan digital, harus bisa memanajemen pengetahuan
dalam suatu perusahaan, kita bisa menentukan sistem kerja
pengetahuan dalam perusahaan, dan harus tahu mengenai
kecerdasan tiruan maupun teknik kecerdasan lainnya yang bisa
digunakan dalam perusahaan.
Indikator yang harus dipenuhi dalam perusahaan digital yaitu
Sistem pengelolaan rantai pasokan, Sistem pengelolaan relasi
pelanggan, Sistem perusahaan, dan Sistem pengelolaan
pengetahuan.
Jika ada kekurangan kami minta maaf dan jika ada
kelebihannya tidak usah dikembalikan karena kami
orang yang ikhlas."

‘THANK YOU’

Anda mungkin juga menyukai