Anda di halaman 1dari 6

RMK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENJALANKAN


PERDAGANGAN ELEKTRONIK (E-COMMERCE )”

Oleh :

Kelompok 4

Kelas C7 /Semester 7

I Putu Jhonanda Juristika (202032121375)


Sang Ayu Kompyang Mira Yosiani (202032121387)
Ni Kadek Padma Hasti Angreni (202032121389)
I Putu Aditya Sastra Wiguna (202032121393)
I Komang Suardikayasa (202032121397)
Ni Putu Septyandari Arthayani (202032121400)
Ni Komang Nia Pusparini (202032121409)
Agus Suardana Putra (202032121426)

UNIVERSITAS WARMADEWA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

TAHUN AJARAN 2022/2023


PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENJALANKAN
PERDAGANGAN ELEKTRONIK (E-COMMERCE)

A. Perdagangan Elektronik
Perdagangan elektronik, yang juga dikenal sebagai e-commerce (electronic
commerce), merujuk pada proses pembelian dan penjualan barang dan jasa
menggunakan jaringan komputer dan internet sebagai media utamanya. Ini adalah
bentuk perdagangan modern yang telah berkembang pesat seiring dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Berikut adalah beberapa konsep
dasar tentang perdagangan elektronik:
1. Jenis-Jenis E-commerce :
• B2C (Business-to-Consumer): Perdagangan elektronik antara perusahaan
(penjual) dan individu (konsumen). Contohnya adalah toko online seperti
Amazon, eBay, dan Walmart.
• B2B (Business-to-Business): Perdagangan elektronik antara perusahaan
(perusahaan ke perusahaan). Ini sering terjadi dalam rantai pasokan, di
mana perusahaan membeli barang dan layanan dari pemasok mereka secara
online.
• C2C (Consumer-to-Consumer): Perdagangan elektronik antara individu ke
individu. Contoh terkenal adalah platform lelang online seperti eBay atau
situs web yang memungkinkan orang untuk menjual barang bekas mereka
kepada orang lain.
• C2B (Consumer-to-Business): Perdagangan elektronik antara individu
(konsumen) yang menawarkan produk atau layanan kepada perusahaan
atau organisasi. Misalnya, seorang influencer yang menjual promosi kepada
perusahaan.
2. Keuntungan Perdagangan Elektronik :
• Akses global: Perdagangan elektronik memungkinkan perusahaan untuk
mencapai pasar global tanpa batasan geografis.
• Efisiensi operasional: Proses otomatisasi dapat mengurangi biaya
operasional dan waktu pemrosesan.
• Kemudahan berbelanja: Konsumen dapat berbelanja kapan saja, di mana
saja, dan dengan berbagai pilihan produk.
• Analitik dan personalisasi: Data konsumen dapat digunakan untuk
menganalisis preferensi dan memberikan pengalaman yang lebih personal.
3. Tantangan Perdagangan Elektronik :
• Keamanan: Risiko keamanan siber seperti peretasan dan pencurian data
merupakan tantangan serius.
• Persaingan: Pasar e-commerce yang kompetitif memerlukan upaya lebih
untuk bersaing.
• Logistik: Pengiriman dan pemenuhan pesanan yang efisien adalah kunci
kesuksesan.
• Masalah regulasi: Peraturan yang berbeda-beda di berbagai negara dapat
menjadi hambatan.
4. Model Bisnis E-commerce:
• E-tailers: Penjual online yang menjual produk fisik atau digital kepada
konsumen akhir.
• Marketplace: Platform yang memungkinkan penjual dan pembeli
berinteraksi, seperti Amazon atau eBay.
• Subscription: Bisnis berlangganan yang menawarkan layanan atau produk
secara berkala, seperti Netflix atau Spotify.
• Dropshipping: Penjual yang menjual produk tanpa perlu menyimpan stok
sendiri, mereka mengirimkan pesanan langsung dari pemasok.
Perdagangan elektronik telah mengubah cara bisnis dilakukan di seluruh dunia
dan terus berkembang dengan cepat. Konsumen dan perusahaan sama-sama telah
mengadopsi model bisnis ini untuk meningkatkan aksesibilitas, efisiensi, dan
kenyamanan dalam berbelanja dan berbisnis.
B. Inteligensi Bisnis
Intelligence Bisnis (Business Intelligence atau disingkat BI) adalah konsep dan
teknologi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengumpulkan, mengelola,
menganalisis, dan menginterpretasikan data bisnis agar dapat diambil keputusan yang
lebih baik. Tujuan utama dari Business Intelligence adalah untuk membantu organisasi
menghasilkan wawasan yang mendalam tentang operasi bisnis mereka,
mengidentifikasi peluang, mengatasi masalah, dan mencapai tujuan mereka dengan
lebih efisien. Berikut adalah beberapa komponen penting dalam Intelligence Bisnis:
1. Pengumpulan Data: BI memulai prosesnya dengan mengumpulkan data dari
berbagai sumber, seperti basis data internal, sistem perangkat lunak, sumber data
eksternal, dan bahkan media sosial. Data ini dapat berupa angka-angka, teks,
gambar, atau bentuk lainnya.
2. Pemrosesan Data: Data yang dikumpulkan harus diolah agar menjadi informasi
yang lebih berarti. Ini melibatkan transformasi data, pembersihan data,
penggabungan data dari berbagai sumber, dan penyimpanan data dalam format
yang bisa diakses.
3. Analisis Data: Ini adalah langkah kunci dalam BI. Data yang telah diolah dianalisis
menggunakan berbagai teknik seperti analisis statistik, pemodelan data, dan
pemrosesan data berbasis aturan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi tren,
pola, dan wawasan yang dapat digunakan untuk membuat keputusan bisnis yang
informasional.
4. Pelaporan dan Visualisasi: Hasil analisis data disajikan dalam bentuk laporan,
dashboard, grafik, dan visualisasi data lainnya yang mudah dipahami. Ini membantu
pemangku kepentingan bisnis untuk memahami hasil analisis dengan cepat dan
efisien.
5. Pengambilan Keputusan: Dengan informasi yang diberikan oleh BI, pemimpin
bisnis dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih terinformasi. Keputusan
ini bisa berkaitan dengan strategi bisnis, operasi, pemasaran, keuangan, dan lain-
lain.
6. Manajemen Kinerja: BI juga digunakan untuk memantau kinerja bisnis secara
berkelanjutan. Ini melibatkan pengukuran kinerja berdasarkan data historis dan
pembandingan hasil aktual dengan target bisnis.
7. Prediksi dan Peramalan: BI dapat digunakan untuk memprediksi tren masa depan
dan peramalan berdasarkan data historis. Ini membantu organisasi untuk
merencanakan langkah-langkah berdasarkan perkiraan masa depan.
8. Keamanan Data: Karena BI mengakses dan memproses data bisnis sensitif,
keamanan data sangat penting. Ini mencakup perlindungan terhadap akses tidak sah,
enkripsi data, dan langkah-langkah keamanan lainnya.
BI telah menjadi alat penting dalam mengelola bisnis modern. Ini membantu
perusahaan untuk menjadi lebih responsif terhadap perubahan pasar, meningkatkan
efisiensi operasional, mengidentifikasi peluang bisnis baru, dan meningkatkan daya
saing. Dengan teknologi yang terus berkembang, BI juga semakin kompleks dan kuat,
memungkinkan analisis data yang lebih mendalam dan pemahaman yang lebih baik
tentang bisnis.
C. Strategi E-commerce dan sistem interorganisasional
Strategi e-commerce dan sistem interorganisasional merujuk pada pendekatan
yang digunakan oleh perusahaan dalam memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) untuk mengembangkan dan mengelola operasi perdagangan
elektronik mereka. Berikut adalah beberapa strategi e-commerce dan sistem
interorganisasional yang dapat diidentifikasi:
1. Strategi Platform Marketplace :
Beberapa perusahaan e-commerce mengadopsi strategi menjadi "pemain
platform" dengan membuka pasar online yang memungkinkan berbagai penjual untuk
memasarkan dan menjual produk mereka di bawah merek platform tersebut. Contohnya
adalah Amazon Marketplace dan eBay. Strategi ini menciptakan ekosistem yang kuat
untuk penjual dan pembeli.
2. Strategi Keanggotaan dan Berlangganan :
Beberapa perusahaan e-commerce menawarkan program keanggotaan atau
berlangganan yang memberikan keuntungan khusus kepada pelanggan mereka.
Misalnya, Amazon Prime yang memberikan pengiriman gratis dan akses ke konten
digital eksklusif. Strategi ini meningkatkan retensi pelanggan.
3. Strategi Omnichannel :
Strategi omnichannel melibatkan integrasi berbagai saluran penjualan, seperti
toko fisik, situs web, aplikasi seluler, dan media sosial, untuk memberikan pengalaman
berbelanja yang seragam kepada pelanggan. Ini memungkinkan pelanggan untuk
berinteraksi dengan merek di berbagai platform.
4. Strategi Penyediaan Logistik Sendiri :
Beberapa perusahaan e-commerce, seperti Amazon, telah mengadopsi strategi
penyediaan logistik internal. Ini memungkinkan mereka memiliki kendali lebih besar
atas rantai pasokan mereka dan meningkatkan kecepatan pengiriman.
5. Strategi Data-Driven :
Perusahaan e-commerce mengumpulkan data pelanggan dan data operasional
dalam skala besar. Strategi data-driven melibatkan penggunaan analisis data untuk
mendapatkan wawasan tentang perilaku pelanggan, tren pasar, dan efisiensi
operasional.
6. Strategi Internasionalisasi :
Beberapa perusahaan e-commerce memilih untuk memperluas operasi mereka
ke pasar internasional. Ini melibatkan adaptasi strategi bisnis dan teknologi untuk
memenuhi kebutuhan dan preferensi pelanggan di berbagai negara.
7. Sistem Interorganisasional :
Sistem interorganisasional mengacu pada integrasi teknologi informasi dan
komunikasi antara berbagai organisasi dalam rantai pasokan. Ini mencakup pertukaran
data dan informasi secara otomatis antara perusahaan, pemasok, dan mitra bisnis
lainnya untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kolaborasi.
8. Integrasi dengan Pemasok dan Pihak Ketiga :
Strategi ini melibatkan integrasi sistem e-commerce dengan sistem pemasok
dan pihak ketiga untuk memfasilitasi proses seperti pengiriman, inventarisasi, dan
pemrosesan pembayaran dengan lebih efisien.
Setiap perusahaan e-commerce akan mengadopsi kombinasi strategi yang
sesuai dengan tujuan bisnis mereka, target pasar, dan lingkungan persaingan. Penting
untuk terus beradaptasi dengan perubahan teknologi dan tren pasar untuk tetap
kompetitif dalam industri e-commerce yang terus berkembang.

Anda mungkin juga menyukai