Anda di halaman 1dari 50

PEMBUATAN MESIN PENCACAH TEBON

UNTUK PAKAN TERNAK MULTIFUNGSI


(CHOPPER)

(Laporan Proyek Akhir)

Oleh:

Muhammad Hamim Mihada


1905101024

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
PEMBUATAN MESIN PENCACAH TEBON
UNTUK PAKAN TERNAK MULTIFUNGSI
(CHOPPER)

Oleh:

Muhammad Hamim Mihada


1905101024

Proyek Akhir
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
AHLI MADYA TEKNIK ( A.Md.T. )

Pada

Jurusan Teknik Mesin


Fakultas Teknik Universitas Lampung

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
ABSTRAK

PEMBUATAN MESIN PENCACAH TEBON UNTUK PAKAN TERNAK


MULTIFUNGSI (CHOPPER)

Oleh:

MUHAMMAD HAMIM MIHADA

Kebutuhan peternakan sapi terhadap tebon jagung sangat tinggi dengan adanya
teknologi peternakan ini produksi untuk pakan ternak akan semakin efisien dan
memberikan perubahan baik segi produktifitas dan layanan konsumen yang
signifikan. Mesin pencacah (chopper) rumput gajah ini menggunakan sistem
pemotong pisau putar (circular saw), maka diharapkan dapat mengurangi waktu
kerja, cara kerja lebih efesien dengan kapasitas yang lebih besar dan memberikan
keuntungan dari segi ekonomis.

Proses dilakukan dengan 3 bahan uji yang berbeda, yaitu tebon jagung, rumput
gajah, dan batang singkong. Hasil pengujian dari 3 bahan uji ini membuahkan hasil
yang sama, tetapi hasil cacah pada daun tidak sempurna tercacah dikarenakan daun
tipis dan teksturnya tidak keras, sehingga daun tidak ikut tercacah dengan
sempurna. Proses pencacahan tebon memakan waktu kurang lebih 5 detik pada
tebon jagung berukuran 1 meter. Penyusunan bagian utama mesin pencacah tebon
yaitu pemasangan motor bakar, pemasangan pulley dan v-belt, pemasangan poros,
dudukan pisau, dan pisau. Mesin ini menggunakan pisau dengan material HSS
(High Speed Steel), sehingga mampu mencacah bahan yang keras seperti batang
singkong dan batang sawit. Material ini juga mampu menahan panas sehingga
mesin pencacah ini mampu beroperasi dalam kurun waktu yang lama.

Kata kunci : pencacah tebon, high speed steel, circular saw

ii
ABSTRACT

MANUFACTURING OF CORN CUTTING MACHINE FOR MULTIFUNCTIONAL


ANIMAL FEED (CHOPPER)

By:

MUHAMMAD HAMIM MIHADA

The need for cattle farming for maize tebon is very high. With this livestock
technology, production for animal feed will be more efficient and provide
significant changes in terms of productivity and customer service. This elephant
grass chopper uses a circular saw cutting system, it is expected to reduce working
time, work more efficiently with a larger capacity and provide economic benefits.

The process was carried out with 3 different test materials, namely Tebon corn,
elephant grass, and cassava stems. The test results of these 3 test materials yielded
the same results, but the chopping results on the leaves were not perfectly chopped
because the leaves were thin and the texture was not hard, so the leaves were not
chopped perfectly. The cutting process of tebon takes approximately 5 seconds on
a 1-meter-sized corn husk. The main parts of the Tebon chopping machine are the
installation of the combustion motor, the installation of the pulley and v-belt, the
installation of the shaft, the knife holder, and the knife. This machine uses a knife
with HSS (High Speed Steel) material, so it is able to chop hard materials such as
cassava stems and palm trunks. This material is also able to withstand heat so that
this chopper is able to operate for a long time.

Keywords : corn cutting machine, high speed steel, circular saw

iii
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 14 November 2000


sebagai anak keempat dari empat bersaudara di
desa Candimas 1, Rt009, Rw004, Natar, Lampung
Selatan. Anak dari bapak Abdul Mudjib dan ibu Sri
Wahyuni. Penulis menyelesaikan pendidikan SD
Al-Kautsar Bandar Lampung pada tahun 2013.
Selanjutnya penulis menyelesaikan pendidikan di
SMP Al-Kautsar Bandar Lampung pada tahun
2016. Kemudian tahun 2019 penulis menyelesaikan
pendidikannya di SMA Global Madani Bandar Lampung pada tahun 2019. Dan
pada tahun 2019 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Lampung melalui jalur Penerimaan Mahasiswa Program
Diploma (PMDP).

Selama menjadi mahasiswa Universitas Lampung, penulis aktif berorganisasi


di Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HIMATEM) sebagai Anggota Bidang
Otomotif periode 2020 – 2022, kemudian aktif sebagai Anggota Keluarga
Mahasiswa Nahdlatul Ulama Universitas Lampung (KMNU UNILA),
kemudian juga aktif sebagai Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
desa Candimas. Selanjutnya pada tanggal 23 Agustus hingga 23 September
2021 penulis melaksanakan Kerja Praktik (KP) di CV. BUANA INTI
TEKNIK, Natar, Lampung Selatan.

Sejak bulan Maret 2022 penulis mulai mengerjakan Proyek Akhir tentang
Pembuatan Mesin Pencacah Tebon Untuk Pakan Ternak Multifungsi
(Chopper). Penulis mengerjakan Proyek Akhir di bawah bimbingan bapak
Agus Sugiri, S.T., M.Eng. dan dengan dosen penguji bapak M. Dyan Susila
ES, S.T., M.Eng.

vii
Motto

"Jangan kamu merasa lemah dan jangan bersedih, sebab kamu paling tinggi
derajatnya jika kamu beriman."
( Q.S Ali Imran: 139 )

“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan


kemampuannya.”
( QS. Al-Baqarah: 286 )

"Kebaikan tidak sama dengan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara
yang lebih baik sehingga yang memusuhimu akan seperti teman yang setia."
( Q.S Fusshilat: 34 )

“Pandai Membagi Waktu Dan Memanfaatkan Sisa Umur Yang Paling


Berharga Itu.”
( Hadratussyaikh hasyim asy'ari )

“Bagi saja keinginan itu menjadi dua, satu untuk akal dan kedua untuk ilmu.
Akal sebagai hakim dan ilmu alat untuk menganalisa dengan hati sebagai
rajanya yang akan mendorong keinginan kita bertindak semata-mata karena
Allah.”
( Habib Luthfi bin Yahya )

“Kemudahan adalah orang yang tidak pernah menyerah di setiap kesulitan


yang dihadapi dengan ikhlas.”
( Muhammad Hamim Mihada )

viii
PERSEMBAHAN

Dengan kerendahan hati

Ku persembahkan karya ini untuk :

Ayah, Ibu, dan Keluarga Tercinta

Almamater

Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung

Dan

Rekan – Rekan Seperjuangan

Teknik Mesin 2019

ix
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat, rahmat
dan karunia-Nya, sehingga proyek akhir yang bertempat di CV. Buana Inti Teknik,
Natar, Lampung Selatan. Pelaksanaan proyek akhir ini dimulai sejak bulan Mei
2022 sampai dengan bulan Juli 2022, dapat dilaksanakan dengan sebaik – baiknya
dan disusun proyek akhir ini tepat waktu.

Tujuan dari penyusunan laporan proyek akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat menyelesaikan mata kuliah praktik yang dilakukan oleh penulis. Laporan ini
disusun berdasarkan data yang sesungguhnya yang penulis dapatkan selama
mengerjakan proyek akhir di CV. Buana Inti Teknik, Natar, Lampung Selatan.

Selama melakukan proyek akhir ini penulis banyak menerima bantuan, baik berupa
moril maupun material dan bimbingan serta arahan dari semua orang terdekat.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Proyek Akhir ini tidak
lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, karena rahmat-Nya, hidayah-Nya, anugerah ilmu, kesempatan dan


kesehatan dari-Nya, penulis mampu melaksanakan laporan proyek akhir dengan
tepat waktu.

2. Orang Tua Bapak Abdul Mudjib dan Ibu Sri Wahyuni, atas nasehat, do’a restu,
cinta dan kasih sayangnya serta seluruh keluarga yang telah memberikan
dukungan, motivasi dan do’anya.

3. Bapak Dr. M. Irsyad, S.T.,M.T., Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas


Lampung.

4. Bapak Dr. Amrul, S.T., M.T. Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.

x
5. Bapak Agus Sugiri, S.T., M.Eng. Ketua Prodi D3 Teknik Mesin Universitas
Lampung.

6. Prof. Dr. Sugiyanto, M.T., DR., Prof., M.T. Pembimbing Akademik D3 Teknik
Mesin angkatan 2019.

7. Bapak Agus Sugiri, S.T., M.Eng. Selaku pembimbing yang telah menyediakan
banyak waktu untuk membimbing hingga laporan ini selesai.

8. Bapak M.Dyan Susila ES, S.T., M.Eng. Selaku penguji yang telah menyediakan
banyak waktu untuk menguji laporan hingga laporan ini selesai.

9. Kedua orang tua dan saudara-saudaraku yang selalu memberikan do’a restu,
dukungan berupa motivasi dan nasehat, bantuan moril maupun materil sehingga
laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

10. Teman-teman Teknik Mesin Angkatan 2019 yang telah memberikan motivasi,
dukungan, dan semangat sebanyak banyaknya.

11. Vivi Junita Sari yang telah memberikan semangat, dukungan, dan motivasi.

Terimakasih atas segala perhatian yang diberikan, semoga semua amalan yang kita
kerjakan menjadi ibadah disisi Allah SWT, aamiin ya Robbal ‘Alaamiin.

Bandar Lampung, 13 Juni 2022

Muhammad Hamim Mihada


Npm. 1905101024

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK..........................................................................................................................

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................viii

1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 11

1.2 Tujuan Proyek Akhir .............................................................................................. 12

1.3 Batasan Masalah ..................................................................................................... 12

1.4 Sistematika Penulian .............................................................................................. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 14

2.1 Mesin Chopper ....................................................................................................... 14

2.2 Tebon Jagung ......................................................................................................... 16

2.3 Pisau Potong ........................................................................................................... 17

2.4 Motor Penggerak .................................................................................................... 18

2.5 Sabuk ( V-belt )....................................................................................................... 22

2.6 Puli atau Pulley....................................................................................................... 23

2.7 Poros ( Planes ) ...................................................................................................... 24

2.8 Bantalan ( Bearing ) ............................................................................................... 26

2.9 Mur dan Baut .......................................................................................................... 27

BAB III METODOLOGI ............................................................................................... 29

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan............................................................................. 29

vi
3.1.1 Tempat Proyek Akhir ..................................................................................... 29

3.1.2 Waktu Pelaksanaan ......................................................................................... 29

3.2 Alat dan Bahan ....................................................................................................... 30

3.3 Prosedur Pembuatan ............................................................................................... 37

3.3.1 Tahap Desain Gambar .................................................................................... 37

3.3.2 Tahapan Pembuatan ........................................................................................ 38

3.4 Diagram Alur Pembuatan Alat ............................................................................... 40

BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................................. 41

4.1 Rancangan Mesin Pencacah Tebon dan Mesin yang Sudah di Buat ...................... 41

4.2 Spesifikasi Alat....................................................................................................... 43

4.3 Pembuatan Mesin Pencacah Tebon Multifungsi .................................................... 44

4.4 Penyusunan Akhir Alat .......................................................................................... 49

4.5 Cara Kerja Mesin Pencacah Tebon Untuk Pakan Ternak Multifungsi (Chopper). 51

4.6 Pengujian Mesin Pencacah Tebon Untuk Pakan Ternak Multifungsi (Chopper) .. 51

BAB V PENUTUP......................................................................................................... 53

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 53

5.2 Saran ....................................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 55

LAMPIRAN ................................................................................................................. 56

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mesin chopper menggunakan pisau strip ..................................... 15

Gambar 2.2 Tebon Jagung ................................................................................ 17

Gambar 2.3 Pisau potong menggunakan material High Speed Steel (HSS) ..... 18

Gambar 2.4 Motor Listrik ................................................................................. 20

Gambar 2.5 Motor Bakar .................................................................................. 21

Gambar 2.6 Sabuk tipe A ( V-Belt A ) ............................................................. 22

Gambar 2.7 Puli atau Pulley ............................................................................. 24

Gambar 2.8 Poros ( Planes ) ............................................................................. 25

Gambar 2.9 Bearing UCP-305.......................................................................... 27

Gambar 2.10 Mur dan Baut .............................................................................. 28

Gambar 3.1 Rangka Mesin ............................................................................... 30

Gambar 3.2 UCP-208 ....................................................................................... 30

Gambar 3.3 V-Belt Type A-47 ......................................................................... 31

Gambar 3.4 Puli / Pully .................................................................................... 31

Gambar 3.5 As Poros ........................................................................................ 32

Gambar 3.6 Dudukan Pisau .............................................................................. 32

Gambar 3.7 Gerinda ......................................................................................... 32

Gambar 3.8 Bor Tangan ................................................................................... 33

Gambar 3.9 Meteran ......................................................................................... 33

Gambar 3.10 Mesin Las.................................................................................... 33

Gambar 3.11 Kawat Las ................................................................................... 34

Gambar 3. 12 Kunci Pas ................................................................................... 34

Gambar 3.13 Tap 3/8 inch ................................................................................ 34

Gambar 3.14 Waterpass .................................................................................... 35


viii
Gambar 3.15 Motor Bakar 5.5 HP .................................................................... 35

Gambar 3.16 Besi Plat 1,2mm .......................................................................... 35

Gambar 3.17 Cat Besi ....................................................................................... 36

Gambar 3.18 Palu ............................................................................................. 36

Gambar 3.19 Desain Gambar Mesin Pencacah Tebon Jagung ......................... 37

Gambar 3.20 Diagram Alur Pembuatan Alat .................................................. 40

Gambar 4.1 Rancangan Mesin Pencacah Tebon .............................................. 41

Gambar 4.2 Mesin Pencacah Tebon yang Sudah Selesai ................................. 42

Gambar 4.3 Pengelasan Rangka Mesin ............................................................ 44

Gambar 4.4 Pemotongan Dudukan Pisau Menggunakan Blander ................... 45

Gambar 4.5 Hasil Pemotongan Bahan Untuk Dijadikan Pisau ........................ 45

Gambar 4.6 Proses Mengurangi Ketebalan Permukaan Pisau Potong ............. 46

Gambar 4.7 Hasil Pemotongan Besi Plat Untuk Cover .................................... 46

Gambar 4.8 Pengelasan Cover.......................................................................... 47

Gambar 4.9 Pemasangan Pisau Pada Dudukan Pisau....................................... 47

Gambar 4.10 Hasil Pengelasan Menggunakan Problem Steel ......................... 48

Gambar 4.11 Pemasangan Dudukan Pisau Pada As Poros ............................... 48

Gambar 4.12 Pembuatan Dudukan Mesin ........................................................ 49

Gambar 4.13 Hasil Pencacahan Tebon ............................................................. 52

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Komponen – komponen pendukung mesin pencacah tebon ............ 43

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jagung tebon adalah seluruh bagian tanaman termasuk batang, daun, dan
buah muda yang umumnya dipanen pada umur 45-65 hari. Jagung
merupakan tanaman pangan yang sangat bermanfaat bagi ternak karena
hampir seluruh bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan. Keberadaan
tanaman jagung sendiri diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan
kekurangan pakan ternak terutama pada saat musim kemarau.

Kebutuhan peternakan sapi tebon jagung sangat tinggi. Dengan teknologi


peternakan ini, produksi pakan ternak akan lebih efisien dan memberikan
perubahan yang signifikan dalam hal produktivitas dan pelayanan kepada
pelanggan. Peningkatan produktivitas ternak merupakan salah satu faktor
penting yang harus diperhatikan, penyediaan pakan ternak baik dalam
kualitas maupun kuantitas yang cukup, sehingga pemenuhan kebutuhan zat
pakan ternak dapat berkelanjutan.

Chopper merupakan adalah mesin yang digunakan untuk merajang rumput


rumputan sebagai bahan pakan ternak. Selain itu juga dapat pula digunakan
untuk merajang daun-daunan dan batang tumbuhan lainnya, seperti tebon,
batang sawit, rumput gajah dan batang singkong. Peternak skala kecil
melakukan proses pemberian pakan dengan cara dipotong-potong, dengan
cara manual menggunakan sabit ataupun alat pertanian konvensional
lainnya. Pencacahan rumput gajah secara manual yaitu dengan
menggunakan parang. Pencacahan secara manual berbeda jauh dengan
pencacahan menggunakan mesin pencacah, dimana mesin pencacah ini
menghasilkan keefisienan dalam segi waktu dan tenaga manusia yang relatif
11
sedikit.

Mesin pencacah (chopper) rumput gajah ini menggunakan sistem pemotong


pisau putar (circular saw), maka diharapkan dapat mengurangi waktu kerja,
cara kerja lebih efesien dengan kapasitas yang lebih besar dan memberikan
keuntungan dari segi ekonomis. Dalam penelitian ini, mesin pencacah
(chopper) tebon ini untuk mengetahui kinerja mesin pencacah dengan
pemanfaatan tebon jagung. Pencacahan diharapkan dapat meningkatkan
konsumsi pakan ternak dari hasil kualitas pencacahan. Selain itu mesin
pencacah juga diharapkan dapat mengurangi tenaga, waktu kerja sehingga
lebih efesien dan memberikan keuntungan dari segi ekonomis.

1.2 Tujuan Proyek Akhir

Adapun tujuan dari proyek akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Merancang mesin pencacah dengan pisau strip dan motor bakar agar
dapat multifungsi
2. Mengetahui cara kerja pemotongan pada mesin chopper

1.3 Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan proyek akhir ini, hanya dibatasi pada perancangan
pisau putar (circular saw).

1.4 Sistematika Penulian

Sistematika penulisan dalam menyusun laporan proyek akhir ini dibagi atas
5 bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan latar belakang dari judul proyek akhir, tujuan
proyek akhir, batasan masalah dan sistematika penulisan yang digunakan
penulis.

12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisikan tentang teori-teori yang diperlukan dalam landasan
penyusunan laporan proyek akhir ini.

BAB III METODOLOGI PROYEK AKHIR

Dalam bab ini berisikan tentang waktu dan tempat pelaksanaan alat dan
bahan, prosedur perancangan mesin pencacah tebon untuk pakan ternak
multifungsi (chopper).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang pembuatan dan perancangan mesin


pencacah tebon untuk pakan ternak multifungsi (chopper).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari proyek akhir.

DAFTAR PUSTAKA

Memuat referensi yang digunakan oleh penulis selama penyusunan laporan


proyek akhir.

13
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mesin Chopper

Mesin chopper atau sering juga disebut mesin pencacah, mesin ini
merupakan suatu mesin digunakan untuk mencacah rumput-rumputan
berukuran besar, ranting, dan batang sebagai pakan ternak. Mesin
pencacah ini merupakan suatu alat yang penggunaannya sangat
dibutuhkan oleh masyarakat pengusaha pakan ternak khususnya dalam
peternakan sapi. Untuk mengetahui definisi atau pengertian dari mesin
pencacah ini, kita perlu mengetahui pengertian dari mesin dan pencacahan
itu terlebih dahulu. Mesin adalah suatu alat yang dapat mengubah suatu
gaya menjadi energi, yang mana energi tersebut dapat memberikan banyak
manfaat bagi manusia.

Mesin adalah suatu alat atau perlengkapan yang cara kerjanya didasarkan
pada perubahan dua bentuk energi dalam suatu sistem tertentu. Kata
“mesin” sendiri biasanya melekat pada alat-alat buatan manusia, tetapi ada
juga mesin yang merupakan makromolekul biologis alami, seperti mesin
molekuler. Mesin dapat dijalankan atau digerakkan oleh manusia atau
hewan, oleh komponen alami seperti air dan angin, dan juga dapat berupa
listrik atau kimia.

14
Gambar 2.1 Mesin chopper menggunakan pisau strip

Selain mencacah mesin ini juga dapat digunakan untuk proses


penepungan. Sehingga selain peternak, petani juga memerlukan mesin ini.
Fungsi utama mesin chopper multifungsi ini adalah untuk mempercepat
pencacahan bahan baku yang akan dijadikan pakan ternak maupun kompos
dan menambah kapasitas produksi. Dengan adanya mesin ini proses
kegiatan usaha dapat dilakukan lebih cepat dan efisien tenaga, dan masih
banyak fungsi mesin chopper bagi peternak dan petani.

Fungsi mesin chopper bagi peternak dan petani diantaranya :

1. Mencacah rerumputan

Dengan hadirnya mesin chopper atau cacah sangat memudahkan


peternak saat mencacah rerumputan besar seperti rumput gajah
menjadi berukuran kecil. Dengan pakan ternak berukuran kecil akan
memudahkan hewan ternak mengolah makanannya. Sedangkan untuk
petani, rerumputan atau sampah organik sisa limbah pertanian dapat
dicacah kemudian difermentasi untuk dijadikan pupuk tanaman.

2. Menepung biji-bijian

Mesin cacah rumput multifugsi ini selain dilengkapi dengan pisau


pencacah, mesin ini digunakan untuk proses penepungan. Banyak
bahan yang dapat ditepung dengan mesin ini seperti bonggolan
jagung, sekam, biji jagung dan biji-bijian lainnya.

15
Mesin ini sangat membantu para pelaku usaha kecil menegah maupun
usaha sekala besar. Berikut ini manfaat menggunakan mesin chopper
multifungsi :

1. Efisiensi waktu dan tenaga

Memang proses pencacahan rumput dapat dilakukan secara manual


dengan tenaga manusia. Namun tentu konsistensi kecepatan dan
tenaga akan lebih cepat bila menggunakan mesin. Dengan
menggunakan mesin ini proses pencacahan dapat dilakukan dengan
cepat dan mudah.

2. Efesiensi biaya

Dengan melakukan efisiensi dalam waktu dan tenaga tentu cost dalam
usaha akan berkurang, sehingga akan menghemat biaya.

2.2 Tebon Jagung

Tebon jagung adalah seluruh bagian tanaman termasuk batang, daun, dan
buah muda yang umumnya dipanen pada umur tanaman 45-65 hari
(Soeharsono dan Sudaryanto, 2006) dengan kandungan nutrisi yaitu
protein kasar 12,06%, serat kasar 25,2%, kalsium 0,28% dan fosfor 0,23%
(Erna dan Sarjiman, 2007). Tanaman jagung merupakan salah satu
tanaman pangan yang sangat berguna bagi ternak karena hampir keseluruh
bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan.

Keberadaan dari tanaman jagung sendiri diharapkan dapat menjadi solusi


dari masalah kekurangan pakan ternak khususnya pada musim kemarau.
Tebon jagung merupakan salah satu sumber utama pakan hijauan yang
potensial dan sering diberikan pada ternak serta memiliki pertumbuhan
yang sangat cepat dan produksi sangat tinggi. Tebon jagung juga sangat
baik untuk campuran pakan ternak, terutama sapi.

16
Gambar 2.2 Tebon Jagung

2.3 Pisau Potong

Alat atau mesin yang mampu digunakan untuk pekerjaan memotong,


tentunya mempunyai komponen pemotong. Kebutuhan komponen mesin
yang berupa pisau potong, dijumpai pada mesin-mesin yang berfungsi
sebagai alat potong. Mesin-mesin ini umumnya merupakan penerapan
teknologi tepat guna yang digunakan untuk membantu industri
masyarakat. Pisau potong yang membutuhkan material dasar (raw
materials) yang mampu dikeraskan.

Material yang digunakan pada pembuatan pisau adalah baja per daun truk
bekas yaitu baja yang mempunyai kemampuan pegas tinggi. Untuk baja
jenis ini mempunyai kandungan karbon sekitar 0,50% sampai 0,65%
termasuk jenis baja 5160. Baja dari per daun tersebut setelah dilakukan uji
komposisi menggunakan SEM-EDAX menunjukkan kandungan karbon
sebesar 7,52%wt atau sama dengan 0,62%C berarti termasuk baja karbon
menengah, dengan paduan Cr (Kromium) dengan kadar 1,09%wt yang
menunjukkan baja paduan rendah (Low Alloy Steel). Baja paduan rendah
merupakan baja paduan yang elemen paduannya kurang dari 2,5%wt
misalnya unsur Cr, Mn, Ni, P dan lain-lain.

17
Gambar 2.3 Pisau potong menggunakan material High Speed Steel (HSS)

Pisau dan dudukan pisau merupakan salah satu bagian dari mesin chopper
yang berfungsi untuk mecacah tebon jagung yang nantinya pisau dan
dudukan pisau ini diputar oleh motor pengerak yang ditranmisikan oleh
puli kemudian diterima oleh poros yang selanjutnya akan memutar pisau
dan dudukan pisau.

2.4 Motor Penggerak

Motor penggerak merupakan salah satu bagian penting dalam alat ini.
Motor penggerak merupakan teknologi yang banyak digunakan untuk
mengubah tegangan konstan dari catu daya listrik ac menjadi tegangan
yang dapat divariasikan untuk mengontrol torsi motor dan kecepatan
motor yang ideal untuk menggerakkan beban peralatan mekanis. Motor
penggerak juga sebagai alat yang digunakan untuk menggerakkan poros
dalam silinder, yang mana penyambung putaran tersebut menggunakan
puli. Dengan adanya motor maka mesin dapat dioperasikan. Pada
pembuatan ini menggunakan motor bensin yang tersedia dipasaran.

Mesin penggerak adalah suatu mesin yang amat vital dalam proses
permesinan yang berhubungan dengan gaya mekanik yang bertujuan untuk
mendapat efek gerakan pada suatu komponen yang diam dengan adanya

18
mesin penggerak maka komponen itu berkerja dengan semestinya. Ada
pun secara umum pengklasifikasi mesin penggerak yaitu ada 2 mesin
penggerak listrik dan motor bakar.

1. Motor Listrik

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik
dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin,
mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.

Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa


yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran
tenaga putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban
umumnya dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok:

- Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran


energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun
torsinya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan
adalah conveyor, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.

- Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang


bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi
variabel adalah pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai
kwadrat kecepatan).

- Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan


torsi yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan.
Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-
peralatan mesin.

19
Gambar 2.4 Motor Listrik

2. Motor Bakar

Motor bakar adalah salah satu pesawat kalor yang mengubah energi
panas hasil pembakaran bahan bakar dalam selinder menjadi energi
mekanik yang keluar pada poros engkol. Bahan bakar yang dihisap ke
dalam selinder kemudian di kompres sehingga tekanan dan
tempraturnya meningkat yang selanjutnya terjadi proses pembakaran
baik oleh percikan bunga api busi pada motor bensin atau terbakar
dengan sendirinya jika menggunakan solar.

Motor bakar adalah mesin kalor atau mesin konversi energi yang
mengubah energi kimia menjadi energi mekanik berupa kerja (rotasi).
Pada dasarnya mesin kalor (Heat Engine) dikategorikan menjadi dua
(2), yaitu:

- External Combustion Engine

Yaitu mesin yang menghasilkan daya dengan menggunakan


peralatan lain untuk menghasilkan media yang dapat digunakan
untuk menimbulkan daya seperti turbin uap, dimana uap yang
digunakan untuk menghasilkan daya berasal dari proses lain yang
terjadi di boiler, di boiler tersebut air dipanaskan sehingga
menghasilkan uap (superheated steam) dan kemudian uap ini
dikirim ke turbin uap untuk menghasilkan daya.

20
- Internal Combustion Engine

Merupakan mesin yang mendapatkan daya dari proses


pembakarannya yang terjadi dalam mesin itu sendiri, hasil
pembakaran bahan bakar dan udara digunakan langsung untuk
menimbulkan daya. Contohnya mesin yang menggunakan piston
seperti gasoline engine, diesel engine, dan mesin dengan turbin
penggerak (turbin gas).

Konsumsi bahan bakar diperlukan untuk mengetahui berapa banyak


bahan bakar yang digunakan selama pengoperasian mesin (Fadli,
2015). Rumus yang digunakan sebagai berikut :

• P=T.n÷R (1)

Dimana :

P = Konsumsi bahan bakar (ml)


T = Waktu proses pencacahan (s)
n = Kapasitas produksi (gr)
R = Kecepatan putaran mesin (rpm)

Gambar 2.5 Motor Bakar

21
2.5 Sabuk ( V-belt )

Sabuk v-belt adalah salah satu transmisi penghubung yang terbuat dari
karet dan mempunyai penampang trapesium. Sabuk merupakan bahan
fleksibel yang melingkar tanpa ujung, yang digunakan untuk
menghubungkan secara mekanis dua poros yang berputar. Bagian sabuk
yang membelit akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian
dalamnya akan bertambah besar. Sabuk memindahkan tenaga dari
crankshaft (poros engkol mesin) menuju poros penggerak seperti pulley
AC, pulley hidrolik power steering, pulley alternator, hingga pulley untuk
menggerakkan water pump. Menghasilkan daya bagi komponen yang
membutuhkan penggerak.

Gambar 2.6 Sabuk tipe A ( V-Belt A )

V-belt memiliki kelebihan dari pada menggunakan rantai dan sproket,


yaitu :

- V-Belt digunakan untuk mentransmisidaya yang jaraknya relatif jauh.


- Faktor slip lebih kecil.
- Mampu digunakan untuk putaran tinggi.
- Lebih murah
- Tidak berisik

22
- Sedikit penyetelan atas jarak sumbu biasanya diperlukan sewaktu
sabuk sedang dipakai.
- Suatu alat pengubah perbandingan kecepatan ekonomis yang didapat
dengan puli yang bertingkat.

V-belt digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu ke


poros yang lainnya melalui pulley yang berputar dengan kecepatan sama
atau berbeda. Puli V-belt merupakan salah satu elemen mesin yang
berfungsi untuk mentransmisikan daya seperti halnya sproket rantai dan
roda gigi.

2.6 Puli atau Pulley

Pulley adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai komponen atau
penghubung putaran yang diterima dari motor penggerak kemudian
diteruskan dengan menggunakan sabuk atau belt ke benda yang ingin
digerakkan. Puli sering digunakan untuk memindahkan daya dari satu
poros ke poros yang lain dengan alat bantu sabuk. Karena perbandingan
kecepatan dan diameter berbanding terbalik, maka pemilihan puli harus
dilakukan dengan teliti agar mendapatkan perbandingan kecepatan yang
diinginkan. Diameter luar digunakan untuk alur sabuk dan diameter dalam
untuk penampang poros.

Puli V-belt dibuat dari besi cor atau dari baja. Untuk kontruksi ringan
diterapkan puli dari paduan aluminium. Puli sabuk baja terutama untuk
kecepatan sabuk yang tinggi di atas 35 m/s. (Suwandi, 2007). Puli
merupakan mekanisme pada mesin yang simpel dan mudah dengan banyak
manfaat yang kompleks. Secara matematis untuk mencari diameter puli
pada poros menggunaka persamaan :

 𝑵𝟏 𝐱 𝐃𝟏 = 𝑵𝟐 𝐱 𝐃𝟐
(2)

23
Dimana :

𝑵𝟏 = Kecepatan putaran motor (rpm)


𝑫𝟏 = Diameter puli pada motor bakar (mm)
𝑵𝟐 = Kecepatan putaran poros (rpm)
𝑫𝟐 = Diameter puli pada poros (mm)

Gambar 2.7 Puli atau Pulley

2.7 Poros ( Planes )

Poros merupakan komponen alat yang mentransmisikan gerak berputar


dan daya. Poros adalah satu dari kesatuan dari sebarang sistem mekanis
dimana daya di transmisikan dari penggerak utama, misalnya motor listrik
atau motor bakar, ke bagian lain yang berputar dari sistem (mott et al.,
2017).

24
Gambar 2.8 Poros ( Planes )

Sistem mesin modern pada saat ini umumnya menggunakan mekanisme


mesin rotasi seperti turbin gas, gear train, mesin tool presisi dan lain-lain.
Akibat terjadinya pergerakan tiba-tiba dan overload dalam operasi maka
respon dinamik dari sistem poros rotor menjadi tidak stabil dan dalam
kondisi tertentu dapat menjadi penyebab kegagalan sistem.

Poros merupakan salah satu elemen mesin yang sangat penting, karena
hampir setiap mesin memiliki poros. Pada sebuah mesin, poros berfungsi
untuk menyalurkan daya yang disertai dengan putaran, selain itu juga
berfungsi untuk menahan beban.

Pada perhitungan poros, yang akan dihitung adalah bahan dan


diameternya. Tegangan yang diterima oleh poros dapat berupa : tegangan
bending, tegangan torsi, tegangan kombinasi, dsb. Bila poros hanya
menerima beban puntir yang besarnya konstan, maka besarnya tegangan
puntir pada poros adalah momen puntir (Mt) dibagi dengan momen
tahanan puntir (Wt).

𝐌𝝉 𝟓,𝟏 𝑴𝝉
 𝝉𝟏 = 𝝅𝒅𝒔² = ≤ |𝝉𝟏| (3)
𝒅𝒔³
𝟏𝟔

𝑵
 M𝝉 = 63.000 𝝅 (4)

25
Mt = momen torsi (N.m)
N = daya yang ditransmisikan (HP)
N = putaran poros (rpm)
ds = diameter poros (inch)

2.8 Bantalan ( Bearing )

Bantalan merupakan elemen mesin yang mampu menumpu poros yang


memiliki beban, sehingga gesekan bolak baliknya dapat berlangsung
secara halus, aman dan panjang usia pemakaiannya. Bantalan harus cukup
kokoh untuk memungkinkan poros suatu mesin bekerja dengan baik.
Bantalan Pada umumnya bantalan memiliki dua jenis, yaitu none friction
bearing dan plain bearing. Menurut arah beban yang dimiliki oleh elemen
(none friction) maka bantalan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu
bantalan radial, bantalan axial dan bantalan khusus.

Umur bantalan dapat dipengaruhi dari aspek pemakaian beban kerja


bantalan dan pemasangan yang dilakukan pada bantalan terhadap
porosnya. Perawatan pada bantalan tidak memerlukan perhatian khusus,
akan tetapi perlu adanya pemberian pelumasan yang secara terus menerus
sesuai dengan beban kerja yang dimilikinya. Selain melindungi bantalan,
pelumasan juga mampu mencegah terjadinya korosi. Pada umumnya
pelumasan yang dilakukan menggunakan vaselin (grace) dan oli.

26
Gambar 2.9 Bearing UCP-305

2.9 Mur dan Baut

Mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting dalam suatu
rangkaian mesin. Untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan pada mesin,
pemilihan mur dan baut sebagai pengikat harus dilakukan dengan teliti
untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan beban yang diterimanya.
Mur dan baut adalah pasangan yang memiliki fungsi utama untuk
menyambungkan dua benda atau lebih. Tipe sambungan yang digunakan
adalah sambungan tidak tetap yang artinya sambungan tersebut dapat
dilepas kembali tanpa harus merusak sambungan kedua benda.

Sebagian besar baut dan mur digunakan sebagai pengerat dengan memutar
searah dengan jarum jam yang disebut dengan ulir kanan. Sedangkan baut
dan mur dengan ulir kiri digunakan pada kebutuhan tertentu yang
berlawanan dengan arah jarum jam. Baut dan mur banyak dipergunakan
dalam industri otomotif dan konstruksi. Seringkali kita temukan
komponen ini dalam kendaraan bermotor baik itu mobil maupun motor
serta menjadi bagian dalam pembuatan jembatan dan kontruksi lainnya.
Selain itu, baut dan mur juga digunakan dalam pembuatan mesin. Pada
mesin ini, mur dan baut digunakan untuk mengikat beberapa komponen,
antara lain :

27
1. Pengikat pada bantalan.
2. Pengikat pada dudukan motor bakar.
3. Pengikat pada cover ke rangka mesin.

Untuk menentukan jenis dan ukuran mur dan baut, harus memperhatikan
berbagai faktor seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, cara kerja mesin,
kekuatan bahan, dan lain sebagainya. Adapun gaya-gaya yang bekerja
pada baut dapat berupa :

1. Beban statis aksial mur.


2. Beban aksial bersama beban punter.
3. Beban geser.
4. Sekrup

Gambar 2.10 Mur dan Baut

28
BAB III

METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Adapun tempat dan waktu pelaksanaan proyek akhir yang dilakukan oleh
penulis adalah sebagai berikut :

3.1.1 Tempat Proyek Akhir

Tempat pelaksanaan atau pengerjaan proyek akhir ini berketempatan


di CV. Buana Inti Teknik Candimas, Natar, Lampung Selatan.

3.1.2 Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan proyek akhir ini dimulai sejak bulan Mei 2022 sampai
dengan bulan Juli 2022

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Proyek Akhir

Kegiatan Maret Mei Juni Juli

1. Studi Literatur

2. Perancangan Alat

3. Pembuatan Alat

4. Pengujian Alat

5. Laporan Akhir

29
3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan proyek akhir
ini adalah sebagai berikut :

1. Rangka Mesin

Gambar 3.1 Rangka Mesin

2. Bantalan UCP-208 ( Bearing )

Gambar 3.2 UCP-208

30
3. Sabuk ( V-Belt A-47 )

Gambar 3.3 V-Belt Type A-47

4. Puli / Pully

Gambar 3.4 Puli / Pully

31
5. As Poros

Gambar 3.5 As Poros

6. Dudukan Pisau

Gambar 3.6 Dudukan Pisau

7. Gerinda

Gambar 3.7 Gerinda


32
8. Bor Tangan

Gambar 3.8 Bor Tangan

9. Meteran

Gambar 3.9 Meteran

10. Mesin Las

Gambar 3.10 Mesin Las

33
11. Kawat Las

Gambar 3.11 Kawat Las

12. Kunci Pas

Gambar 3. 12 Kunci Pas

13. Tap

Gambar 3.13 Tap 3/8 inch

34
14. Waterpass

Gambar 3.14 Waterpass

15. Motor Bakar

Gambar 3.15 Motor Bakar 5.5 HP

16. Besi Plat

Gambar 3.16 Besi Plat 1,2mm

35
17. Cat Besi

Gambar 3.17 Cat Besi

18. Palu

Gambar 3.18 Palu

36
3.3 Prosedur Pembuatan

Langkah – langkah pembuatan mesin pencacah tebon untuk pakan ternak


multifungsi ( chopper ) ini adalah sebagai berikut :

3.3.1 Tahap Desain Gambar

Dalam pembuatan mesin pencacah tebon untuk pakan ternak


multifungsi ( chopper ) ini tahapan kerja pertama yaitu mendesain
gambar mesin. Tujuan pembuatan gambar ini untuk mempermudah
pembuatan alat sesuai dengan keinginan dan langkah kerja. Software
Autodesk Inventor adalah salah satu aplikasi yang memudahkan
desain perancangan alat tersebut. Berikut ini adalah gambar dari
perancangan mesin chopper.

Gambar 3.19 Desain Gambar Mesin Pencacah Tebon Jagung

37
3.3.2 Tahapan Pembuatan

Langkah – langkah atau prosedur pembuatan adalah sebagai


berikut :

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Memotong besi hollow 5cm x 5cm dengan panjang 60cm


sebanyak 4 buah, 65cm sebanyak 4 buah, 70cm sebanyak 2
buah, dan 50cm sebanyak 3 buah.

3. Memotong masing – masing besi hollow dengan teknik


chamfering 45º pada masing – masing ujung besi hollow yang
memiliki panjang 60cm sebanyak 2 buah dan 70cm sebanyak 2
buah.

4. Memotong besi siku 5cm x 5cm dengan panjang 60cm


sebanyak 1 buah.

5. Membuat rangka dengan menyatukan besi hollow dengan


ukuran yang telah ditentukan dengan menggunakan mesin las
dan menggunakan kawat las RB-26 2,6mm.

6. Memotong As 1 ½ inch dengan panjang 64cm lalu di chamfer


ujung – ujung as tersebut.

7. Memotong besi cor menggunakan blander membentuk desain


yang telah ditentukan.

8. Memotong material berbahan HSS (high speed steel) dengan


panjang 15cm dan lebar 6cm sebanyak 5 buah, lalu di chamfer
membentuk ujung pisau yang tajam.

9. Pisau yang sudah dipotong lalu dibubut yang semula 15mm


menjadi 6mm.

10. Melubangi pisau dan dudukan pisau lalu di tap dan diberi baut.

38
11. Memotong baut pada dudukan pisau lalu dilas menggunakan
kawat las problem steel MG –NOX 29 dan setelah itu
digerinda.

12. Memasang dudukan pisau pada planes di as poros.

13. Memasang bantalan dan as pisau di rangka mesin.

14. Memotong bahan plat 1,2mm dengan ukuran yang sudah


ditentukan.

15. Membengkokkan plat yang sudah dipotong membentuk cover


lalu dilas sembari dipukul dengan palu sedikit demi sedikit.

16. Memasang cover pada rangka mesin.

17. Memasang puli – puli pada motor bakar dan as poros.

18. Memasang v-belt pada puli – puli.

19. Mengecat rangka mesin dan cover.

20. Selesai

39
3.4 Diagram Alur Pembuatan Alat

Mulai

Perancangan Mesin Pencacah Tebon


Untuk Pakan Ternak Multifungsi

Perencanaan Konsep Pisau Potong


Multifungsi

Proses Pembuatan Rangka dan Cover

Proses Assembly atau Proses


Menyatukan Bagian – bagian
Komponen

Pengujian Mesin

Selesai

Gambar 3.20 Diagram


Alur Pembuatan Alat

40
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pembuatan alat mesin press karet yang telah di
lakukan, maka dapat simpulan bahwa :

1. Mesin pencacah tebon untuk pakan ternak multifungsi ini


mengandalkan bahan bakar bensin untuk menggerakkan motor bakar
pada saat proses pencacahan berlangsung.

2. Proses pencacahan tebon memakan waktu kurang lebih 5 detik pada


tebon jagung berukuran 1 meter.

3. Penyusunan bagian utama mesin pencacah tebon yaitu pemasangan


motor bakar, pemasangan pulley dan v-belt, pemasangan poros,
dudukan pisau, dan pisau.

4. Karena mesin pencacah tebon ini hanya mengandalkan bensin sebagai


sumber energi utama, maka mesin pencacah ini tidak dapat digunakan
pada saat motor bakar mati atau tidak bergerak.

5. Mesin ini menggunakan pisau dengan material HSS (High Speed


Steel), sehingga mampu mencacah bahan yang keras seperti batang
singkong dan batang sawit. Material ini juga mampu menahan panas
sehingga mesin pencacah ini mampu beroperasi dalam kurun waktu
yang lama.

53
5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan pada pembuatan laporan proyek akhir
ini adalah sebagai berikut :

1. Pada saat pembuatan sebaiknya diberikan stopper pada bagian input di


mesin pencacah tebon ini agar tidak berbahaya saat pengujian.

2. Sebaiknya saat pembuatan mesin ini, diberikan suatu alat agar mesin
pencacah ini dapat mencacah daun dengan sempurna.

3. Sebaiknya mesin pencacah ini menggunakan motor listrik sebagai


penggerak agar tidak bising dan putaran as poros pisau lebih stabil.

54
DAFTAR PUSTAKA

RALA, M. Andrian Soni; ASMARA, Sandi; SUHARYATUN, Siti. Pengaruh


kecepatan putar terhadap unjuk kerja mesin pencacah pelepah Kelapa
Sawit (Chopper) Tipe TEP-1. Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal
of Agricultural Engineering), 2018, 6.3: 189-196.

NARDIATI, Millani Ika. Rancang Bangun Mesin Chopper Multifungsi Rumput


Gajah Dan Kotoran Kambing. 2021. PhD Thesis. Politeknik Negeri
Jember.

HASMAN, Elvin, et al. Aplikasi dan uji kinerja disksaw chopper untuk
pembuatan pupuk organik. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 2015,
19.1: 34-38.

PARK, Joon Wook; LEE, Huo Choon; LEE, Sunghak. Composition,


microstructure, hardness, and wear properties of high-speed steel
rolls. Metallurgical and Materials Transactions A, 1999, 30.2: 399-409.

KUSWANTO, Bambang. Perlakuan pack carburizing pada baja karbon rendah


sebagai material altrenatif untuk pisau potong pada penerapan teknologi
tepat guna. Prosiding SNST Fakultas Teknik, 2010, 1.1.

TRIHUTOMO, Prihanto. Analisa kekerasan pada pisau berbahan baja karbon


menengah hasil proses hardening dengan media pendingin yang
berbeda. Jurnal Teknik Mesin, 2016, 23.1.

BINOL, Didin, et al. Penggunaan pakan lengkap berbasis tebon jagung terhadap
kecernaan serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen sapi Fries
Holland. Zootec, 2020, 40.2: 493-502.

HIDAJAT, Raymundus Lullus Lambang G.; SUSILO, Didik Djoko. Pengaruh


Variasi Kecepatan Putaran Terhadap Efektifitas Metode Two-Plane
Balancing Untuk Sistem Poros Piringan Overhung. Mekanika, 2009, 7.2.

55

Anda mungkin juga menyukai