Anda di halaman 1dari 5

Isnan Sayid M

AKS 6B

"PENGARUH DISKRIMINASI DAN PEMERIKSAAN PAJAK


TERHADAP PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
MENGENAI PENGGELAPAN PAJAK DI KOTA SIDOARJO
BARAT"

1. Fenomena
membahas tentang pengaruh diskriminasi dan pemeriksaan pajak terhadap persepsi wajib
pajak orang pribadi mengenai penggelapan pajak. Topik ini penting karena penggelapan pajak
merupakan masalah yang sering terjadi dan mengakibatkan pendapatan negara berkurang.
Beberapa poin penting yang diangkat antara lain kurangnya ketegasan pemerintah dalam
menanggapi kecurangan pajak sehingga wajib pajak merasa punya peluang melakukan
penggelapan. Perlakuan diskriminatif dari aparat pajak juga dapat mendorong perilaku
penggelapan.

kemudian membahas tinjauan pustaka terkait konsep-konsep kunci seperti definisi pajak,
wajib pajak, fungsi pajak, sistem pemungutan pajak, persepsi, diskriminasi pajak, pemeriksaan
pajak, dan penggelapan pajak. Juga membahas penelitian-penelitian terdahulu yang relevan
dengan topik ini.

1) Belum maksimalnya penerimaan negara dari sektor pajak, meskipun pajak merupakan
sumber pendapatan terbesar negara. Ini menunjukkan adanya kesenjangan antara
potensi dan realisasi penerimaan pajak.
2) Sering terjadinya kecurangan wajib pajak dalam membayar kewajiban pajak, salah
satunya dengan cara melakukan penggelapan pajak. Ini menunjukkan masih rendahnya
tingkat kepatuhan wajib pajak.
3) Ada peluang yang dirasakan wajib pajak untuk melakukan penggelapan pajak akibat
kurang tegasnya pemerintah dalam menanggapi kecurangan pajak. Ini menunjukkan
perlunya penguatan sistem dan sanksi yang ada.
4) Terjadinya perlakuan diskriminatif dari aparat pajak terhadap wajib pajak tertentu. Ini
berpotensi mendorong perilaku penggelapan pajak.
5) rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap petugas pajak akibat adanya kasus
penyalahgunaan dana pajak. Ini menunjukkan perlunya peningkatan integritas aparat
pajak.
6) Motivasi mengurangi beban pajak yang dirasakan baik oleh wajib pajak perorangan
maupun badan. Ini menjadi faktor pendukung terjadinya penggelapan pajak.

2. Kerangka Pikir

variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (independent variable)


- Diskriminasi (X1)
- Pemeriksaan pajak (X2)
Diskriminasi dan pemeriksaan pajak merupakan variabel bebas yang diujikan
pengaruhnya terhadap variabel terikat.

2. Variabel terikat (dependent variable)


- Persepsi wajib pajak orang pribadi mengenai penggelapan pajak (Y)
Persepsi wajib pajak orang pribadi mengenai penggelapan pajak merupakan variabel
yang dipengaruhi oleh variabel bebas diskriminasi dan pemeriksaan pajak.
3. Variabel kontrol
Tidak disebutkan secara eksplisit, namun berdasarkan konteks dapat diduga variabel
kontrolnya adalah:
- Jenis usaha wajib pajak
- Besaran penghasilan wajib pajak
- Jumlah pemeriksaan pajak yang pernah dilakukan

3. Uji Variabel
"Hasil penelitian ini menunjukkan diskriminasi dan pemeriksaan pajak secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap persepsi wajib pajak mengenai penggelapan pajak."
Artinya:
1. Uji simultan (secara bersamaan) terhadap pengaruh variabel diskriminasi dan
pemeriksaan pajak terhadap persepsi penggelapan pajak menunjukkan hasil yang
signifikan.
Kemudian diterangkan:
"Secara parsial diskriminasi dan pemeriksaan berpegaruh signifikan terhadap persepsi
wajib pajak mengenai penggelapan pajak."
Artinya:
2. Uji parsial (secara terpisah) terhadap masing-masing variabel diskriminasi dan
pemeriksaan pajak juga menunjukkan hasil yang signifikan terhadap persepsi
penggelapan pajak.
Jadi secara ringkas, hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara simultan
maupun parsial, variabel diskriminasi dan pemeriksaan pajak berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat yaitu persepsi penggelapan pajak.

4. Metode Penelitian
metode penelitian yang digunakan adalah:
1. Jenis penelitian:
- Kuantitatif, karena menguji hubungan pengaruh antar variabel secara statistik.
2. Populasi dan sample:
- Populasi: Wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Sidoarjo Barat
- Teknik sampling: Accidental sampling
- Besar sample: 87 wajib pajak

3. Variabel dan indikator:


- Variabel tidak dijelaskan secara rinci indikatornya

4. Instrumen pengumpulan data:


- Kuesioner, kemungkinan untuk mengukur persepsi subjek

5. Analisis data:
- Uji asumsi klasik
- Uji hipotesis (uji F dan uji t parsial)

5. Cara Mengukur tiap Variabel


1. Diskriminasi (X1)
Diukur menggunakan kuesioner/skala sikap untuk mengetahui tingkat persepsi wajib
pajak terhadap adanya perlakuan diskriminatif dari aparat pajak. Misalnya frekuensi,
intensitas, dan bentuk diskriminasi yang dirasakan.
2. Pemeriksaan Pajak (X2)
Diukur berdasarkan catatan administrasi pajak, seperti jumlah, frekuensi, hasil
temuan, sanksi yang diterima oleh wajib pajak selama masa pemeriksaan terakhir.

3. Persepsi Penggelapan Pajak (Y)


Diukur dengan kuesioner mengenai tingkat persetujuan wajib pajak terhadap
anggapan bahwa penggelapan pajak dapat dilakukan tanpa sanksi berarti, atau merupakan
tindakan yang wajar/dibenarkan.
kesimpulkan hasil penelitian tersebut adalah:

1. Secara simultan (bersamaan), variabel diskriminasi dan pemeriksaan pajak


berpengaruh signifikan terhadap persepsi wajib pajak mengenai penggelapan pajak.
Artinya pengaruh kedua variabel tersebut secara bersama-sama terbukti berpengaruh
terhadap persepsi penggelapan pajak.

2. Secara parsial (terpisah), baik variabel diskriminasi maupun pemeriksaan pajak


masing-masing terbukti berpengaruh signifikan terhadap persepsi penggelapan pajak.
Artinya pengaruh tiap variabel secara individu juga terbukti berpengaruh.

3. Dengan kata lain, hipotesis penelitian yang menyatakan adanya pengaruh diskriminasi
dan pemeriksaan pajak terhadap persepsi penggelapan pajak dapat diterima dan terbukti.

Anda mungkin juga menyukai