Anda di halaman 1dari 3

Kertas Kerja 1.

Pertemuan 1

Nama : Riska Dian Pratiwi


NIm : 23142119
Kelas :2-C
No Tahapan Sejarah Tokoh Catatan Kritis

1 Sidang BPUPKI Muhammad Yamin BPUPKI menggelar 2


sidang dalam masa
organisasinya, yaitu
sidang pertama untuk
membahas tentang
dasar negara Indonesia
pada 29 Mei sampai 1
Juni 1945.
Sementara sidang
kedua membahas
rancangan Undang-
Undang Dasar (UUD)
pada 10-17 Juli 1945
2 Pembentukan BPUPKI Dr. KRT Radjiman BPUPKI adalah badan
Wedyodiningrat hukum yang dibentuk
pada masa pendudukan
Jepang di Indonesia
pada tahun 1945.
3 Pembentukan RIS Sri Sultan Negara plagam RIS
Hamengkubuwana IX berdasarkan

1. Negara Republik
Indonesia.
2. Negara Indonesia
Timur.
3. Negara Pasundan.
4. Negara Jawa Timur
5. Negara Madura.
6. Negara timur.
Sumatra
7. Negara sumatra
Selatan
4. Konferensi meja bundar Mohammad Hatta 1.Mendirikan NRI
2.Penyerahan
kedaulatan kepada RI.
3.Didirikan uni anatara
5 Pembentukan PPKI Ir.Soekarno 1.Mengesahkan UUD
2. memilih presiden dan
wakil presiden.
3. Membentuk KNIP
Kertas Kerja 2 Pertemuan 2

Nama Kelompok : 1. Dewi Sekar Sari

2. Riska Dian Pratiwi

3. Sintia Vionit

Ketua kelompok : Sintia Vionita

Anggota Kelompok :( Tiga Orang )

Tema Diskusi :

Pelaksanaan Pancasila di Era Reformasi

Masa Reformasi dimulai setelah Soeharto memutuskan mundur dari kursi jabatannya dan digantikan
oleh BJ Habibie. Dalam pemerintahannya, BJ Habibie berusaha memperbaiki sistem ekonomi,
mereformasi bidang politik dan hukum, mengeluarkan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Menyatakan Pendapat di Muka Umum, dan sebagainya. Mulai masa Reformasi, penerapan Pancasila
sebagai ideologi negara juga terus dikembangkan sampai saat ini. Masa sebelumnya, penerapan
Pancasila di era Orde Lama dan Orde Baru dianggap tidak berhasil.

Pada tahun 1998, Indonesia memasuki era Reformasi yang membawa perubahan yang signifikan dalam
sejarah politik dan sosial negara ini. Orde Baru yang otoriter berakhir, dan masyarakat Indonesia
berusaha membangun masyarakat yang lebih demokratis dan adil. Di tengah transisi ini, Pancasila, yang
menjadi panduan moral dan ideologis dalam pembentukan negara Indonesia, mendapatkan kembali
peran sentralnya dalam membimbing perubahan positif di negara ini.

1.Demokrasi dan Hak Asasi Manusia

Salah satu poin utama dari Pancasila adalah demokrasi yang berlandaskan pada musyawarah untuk
mencapai mufakat. Di masa Reformasi, nilai-nilai ini menjadi fokus utama. Indonesia melaksanakan
pemilihan umum yang bebas dan adil sebagai sarana untuk memberikan suara kepada warga negara dan
memilih pemimpin mereka. Ini merupakan penerapan konkret dari prinsip musyawarah dalam Pancasila.
Selain itu, hak asasi manusia diberikan perlindungan yang lebih kuat, termasuk kebebasan berpendapat
dan berorganisasi.

2.Keadilan Sosial

Pancasila mengajarkan pentingnya keadilan sosial, dan hal ini menjadi sorotan utama di masa Reformasi.
Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi antara berbagai lapisan
masyarakat. Program-program bantuan sosial diperluas untuk membantu mereka yang kurang
beruntung, dan upaya dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih rentan.

3.Keragaman Budaya dan Agama

Pancasila menghargai dan menganjurkan toleransi terhadap keragaman budaya dan agama. Di masa
Reformasi, Indonesia berusaha memelihara harmoni antaragama dan antarsuku. Dialog antarbudaya
dipromosikan sebagai sarana untuk memahami dan menghormati perbedaan-perbedaan ini.

4.Ketahanan Nasional

Pancasila menekankan pentingnya kedaulatan dan ketahanan nasional. Di tengah globalisasi, Indonesia
berkomitmen untuk menjaga kedaulatannya dan melindungi kepentingan nasionalnya. Ini mencakup
berbagai aspek, termasuk kebijakan luar negeri dan pertahanan nasional.

5.Kepemimpinan yang Baik

Salah satu prinsip Pancasila adalah kepemimpinan yang baik dan berintegritas. Reformasi menciptakan
budaya politik yang lebih terbuka, dengan fokus pada transparansi, akuntabilitas, dan penanggulangan
korupsi.

6.Pendidikan dan Pembangunan Manusia

Pancasila menekankan pentingnya pendidikan dan pembangunan manusia. Selama masa Reformasi,
investasi dalam pendidikan meningkat, dan pengembangan sumber daya manusia menjadi prioritas. Ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan menciptakan generasi muda yang
berpendidikan.

7.Hubungan Internasional

Pancasila juga memainkan peran penting dalam hubungan internasional Indonesia. Negara ini terus
mempromosikan prinsip luar biasa dan nonblok dalam diplomasi internasionalnya. Indonesia juga aktif
dalam mendukung perdamaian dan kerjasama internasional.

Penerapan Pancasila di masa Reformasi adalah sebuah perjalanan yang berkelanjutan. Meskipun telah
ada kemajuan yang signifikan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan di
Indonesia, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Upaya terus menerus diperlukan untuk memastikan
bahwa nilai-nilai Pancasila tetap menjadi pedoman dalam pembangunan negara yang lebih baik di masa
depan. Reformasi adalah bukti bahwa Pancasila tetap menjadi fondasi kuat bagi perubahan positif di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai