DOSEN PEMBIMBING
Akhmad Rifky Setya Anugrah, M.Sc.
DISUSUN OLEH
Syifa Putri Damayanti
(B1021231082)
MANAJEMEN
2024
Latar Belakang
Istilah ideologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu ‘idein’ dan ‘logos’. ‘Idein’ yang
berarti memandang, melihat, ide, dan cita-cita. Sedangkan ‘Logos’ yang berarti logia atau
ilmu. Dapat diambil kesimpulan bahwa ideologi adalah seperangkat ide yang membentuk
keyakinan dan pemahaman untuk mewujudkan cita-cita manusia. Cita-cita yang dimaksud
adalah cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus menjadi dasar, pandangan, atau paham.
(Retia dan Serafica, 2023). Secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang
pengertian-pengertian dasar.
Ideologi yang berintikan seperangkat nilai yang bersifat menyeluruh dan mendalam
yang dimiliki dan dipegang oleh seseorang atau suatu masyarakat sebagai wawasan atau
pandangan hidup mereka. Melalui rangkaian nilai itu masyakatmengetahui bagaimana cara
yang paling baik, yaitu secara moral atau normatif dianggap benar dan adil, dalam bersikap
dan bertingkah laku untuk memlihara, memelihara, mempertahankan, membangun kehidupan
duniawi Bersama dengan berbagai dimensinya (Disdikpora, 2016).
Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila memegang erat pernanan penting dalam
berbangsa dan bernegara. Pancasila mendasarkan pada hakikat manusia sebagai makhluk
individual dan makhluk sosial. Oleh sebab itu ideologi Pancasila mengakui atas kebebasan
masyarakat. Selain itu, manusia menuntut Pancasila untuk memiliki kodrat sebagai makhluk
pribadi dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Dengan mempedomani Pancasila para
pejuan bisa mempersatukan berbagai golongan suku dan ras. Selain idelogi Pancasila, di
dunia ada banyak juga ideologi yang berkembang, yaitu ideologi Liberalisme, Kapitalisme,
Komunisme, dan Sosialisme.
Ideologi Liberal
Liberalisme adalah pandangan filosofis politik dan moral yang didasarkan pada
kebebasan, persetujuan dari yang diperintah, dan persamaan di depan hukum. Kaum liberal
mempunyai pandangan berbeda, namun umumnya mereka percaya pada hak-hak individu
(termasuk hak-hak sipil dan hak asasi manusia), demokrasi, sekularisme, kebebasan
berekspresi, dan kebebasan pers, kebebasan beragama, dan ekonomi pasar. Liberalisme
menjadi salah satu gerakan utama Pencerahan yangmendapatkan popularitas besar di kalangan
filsuf dan ekonom Barat. Liberalisme berusaha menggantikan norma-norma hak istimewa
yang diwariskan, agama negara, monarki absolut, hak ilahi raja, dan konservatisme tradisional
dengan demokrasi perwakilan dan supremasi hukum. Kaum Liberal juga menghapuskan
kebijakan merkantilis, monopoli kerajaan, dan hambatan perdagangan lainnya. Hal ini
bertujuan untuk mempromosikan perdagangan bebas dan pemasaran.
Pemikiran liberal yang terisolasi telah ada dalam filsafat Barat sejak Yunani Kuno dan
dalam filsafat Timur sejak periode Song dan Ming. Ide-ide ini pertama kali disatukan dan
disistematisasikan sebagai ideologi yang berbeda oleh filsuf Inggris John Locke, yang
umumnya dianggap sebagai bapak liberalisme modern. Tanda-tanda besar dari politik liberal
muncul di zaman modern. Ide-ide ini mulai menyatu pada saat Perang Saudara Inggris.
Selama masa perang, the Levellers, sebuah gerakan politik radikal, menyerukan kebebasan
beragama dan persamaan di hadapan hukum. Pengaruh dari ide-ide ini terus berkembang
selama abad ke-17 di Inggris, yang berpuncak pada Revolusi Agung 1688, yang
mengabadikan kedaulatan parlementer dan hak revolusi serta berpengaruh pada pembentukan
apa yang oleh banyak orang dianggap sebagai negara liberal modern pertama.
Setelah perang, para pemimpin berdebat tentang bagaimana cara untuk bergerak maju.
Pasal-Pasal Konfederasi, yang ditulis pada tahun 1776, sekarang tampak tidak memadai
untuk memberikan keamanan, atau bahkan pemerintahan yang fungsional. Kongres
Konfederasi yang disebut Konvensi Konstitusi pada tahun 1787 mengakibatkan penulisan
Konstitusi baru Amerika Serikat untuk membentuk pemerintah federal. Pada periode-periode
ini, Konstitusi adalah sebuah dokumen republik dan liberal. Konstitusi Amerika Serikat tetap
menjadi dokumen pemerintahan liberal tertua yang berlaku di dunia.
Di Eropa, liberalisme memiliki tradisi panjang terutama sejak abad ke-17. Revolusi
Perancis dimulai pada 1789. Dua peristiwa penting yang menandai kemenangan liberalisme
adalah penghapusan feodalisme di Prancis pada malam tanggal 4 Agustus 1789, yang
menandai runtuhnya hak-hak tradisional feodal dan hak-hak istimewa serta adanya
pembatasan kekuasaan dengan pengesahan Deklarasi Hak Man dan Citizen pada bulan
Agustus.
Di Amerika Latin, kerusuhan liberal dimulai pada abad ke-18, ketika agitasi liberal di
Amerika Latin menyebabkan kemerdekaan dari kekuasaan kekaisaran Spanyol dan Portugal.
Rezim-rezim baru ini umumnya liberal dalam pandangan politik mereka dan menggunakan
filosofi positivisme, yang menekankan kebenaran ilmu pengetahuan modern, untuk
menopang posisi mereka. Sedangkan di Amerika Serikat, perang saudara yang besar
menghasilkan penghapusan perbudakan di Selatan. Sejarawan Don Doyle berpendapat bahwa
kemenangan Union dalam Perang Saudara Amerika (1861–1865) memberikan dorongan
besar bagi jalannya liberalisme.
Seiring berjalannya waktu, arti kata liberalisme mulai menjadi berbeda di berbagai
belahan dunia. Menurut Encyclopædia Britannica: “Di Amerika Serikat, liberalisme
diasosiasikan dengan kebijakan negara kesejahteraan dari program New Deal dari
administrasi Demokrat Pres. Franklin D. Roosevelt, sedangkan di Eropa lebih sering
dikaitkan dengan komitmen pemerintahan yang terbatas dan kebijakan ekonomi laissez-
faire“. Akibatnya, di Amerika Serikat ide-ide individualisme dan ekonomi laissez-faire yang
sebelumnya dikaitkan dengan liberalisme klasik menjadi dasar bagi munculnya aliran
pemikiran libertarian dan merupakan bagian penting dari konservatisme Amerika.
Di Eropa dan Amerika Latin, kata liberalisme berarti bentuk moderat dari liberalisme
klasik, tidak seperti Amerika Utara. Istilah ini mencakup liberalisme konservatif kanan-
tengah (liberalisme kanan) dan liberalisme sosial kiri-tengah (liberalisme kiri).
Tidak seperti Eropa dan Amerika Latin, kata liberalisme di Amerika Utara hampir secara
eksklusif merujuk pada liberalisme sosial (liberalisme kiri). Partai Kanada yang dominan
adalah Partai Liberal dan Partai Demokrat biasanya dianggap liberal di Amerika Serikat. Di
Amerika Serikat, kaum liberal konservatif biasanya disebut konservatif dalam arti luas.
Perbedaan Ideologi Pancasila dan Ideologi Liberalisme
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Pancasila merupakan ideologi yang mengakui hak individu
tanpa mengabaikan kepentingan bersama yang didasarkan dengan tanggungjawab. Yang
kondisi sosialnya masyarakat dan pemerintah mempunyai hak dan kewajiban yang telah
diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan turunannya dan sejalan dengan amanat
Pancasila dan bersifat resipokal. Adapun sistem ekonomi yang bersifat kerakyatan dengan
berasaskan kekeluargaan, gotong royong, dan kerja sama. Sistem politik yang dianut oleh
Pancasila adalah demokrasi konstitusional yang kedaulatan masyarakatnya termanifestasi
dalam pemilihan parlemen dan presiden setiap lima tahun. Ketentuan Agama yang diatur
dalam Pancasila yaitu bebas memilih agama/kepervayaan masing-masing dan menjunjung
tinggi toleransi antar agama.
Sedangkan ideologi Liberalisme, Ideologi yang didasarkan oleh pemahaman bahwa
kebebasan dan persamaan hak merupakan nilai yang utama. Kebebasan disini merupakan
dalam berpikir individu, menolak adanya pembatasan yang khususnya dari pemerintah.
Kondisi sosial yang dimiliki oleh Liberalisme adalah kebebasan mayoritas menjadi dasar
utama atas kepemilikan sosial karena masyarakatnya tidak mengenal akan batasan. Adapaun
aspek ekonomi dijalankan dengan bebas atau free market, sehingga para masyarakat menolak
atas campur tangan oleh pemerintah dalam perdangangan ataupun sektor ekonomi. Sistem
politik yang dianut oleh Liberalisme adalah sistem multipartai, karena setiap individu bebas
mendirikan partai politik unutk berpartisipasi dalam pemilihan. Ketentuan Agama dalam
Liberalisme adalah menjunjung tinggi sekularisme, yaitu memisahkan urusan agama dengan
negara.
Daftar Pustaka
Admin Disdikpora. (2016, Oktober 7). Artikel Pengertian Ideologi. Retrieved from Dinas Pendidikan,
Pemuda, dan Olahraga :
https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/artikel-pengertian-ideologi-35
Aris. (n.d.). Pengertian Liberalisme: Filosofi, dan Sejarah Awal Ideologi Liberalisme. Retrieved from
Gramedia Blog: https://www.gramedia.com/literasi/liberalisme/
Khairi, M. Y. (2023, Juni 29). HARI LAHIR PANCASILA: SEJARAH DAN NILAI-NILAINYA. Retrieved from
BDK BANJARMASIN KEMENTRIAN AGAMA RI:
https://bdkbanjarmasin.kemenag.go.id/artikel/hari-lahir-pancasila-sejarah-dan-nilai-nilainya
Siregar, C. (2022, Agustus 4). Pancasila, Liberalisme dan Sosialisme. Retrieved from Binus University:
https://binus.ac.id/character-building/2022/08/pancasila-liberalisme-dan-sosialisme/