Anda di halaman 1dari 10

‫للا‬

‫بسمى ى‬

‫السالمىعليكمىورمحةللاىوبركاته‬
‫ّ‬
‫ىشروِرىأَنْ ُف ِسنَاىوِمنىسيِئىَ ِ‬ ‫إنىال حم َد ِىلِلِىنَحم ُدهىونَستَعِي نُهىونَستَ ْغ ِفره‪،‬ىونَعوذُى ِِبهللِ ِ‬
‫اتى‬ ‫َ ْ َّ‬ ‫ُ‬
‫ْ ُ‬ ‫ن‬ ‫ىم‬ ‫َّ َ ْ ّ ْ َ ُ َ ْ ْ ُ َ ْ ُ ُ َ ُ‬
‫‪،‬ىوأَ ْش َه ُدىأَنىالَّىإِلَهَىإِالَّىللاى‬ ‫ضلِلىفَ َال ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫يىلَهُ َ‬
‫ىهاد َ‬
‫‪،‬ىوَم ْنىيُ ْ ْ َ‬ ‫ا‪،‬ىم ْنىيَ ْهدهىللاُىفَ َالى ُمض َّلىلَهُ َ‬‫أ َْع َمالنَ َ‬
‫ىوَر ُسولُه ى‬
‫ىع ْب ُدهُ َ‬
‫ىم َح َّمداً َ‬ ‫ىوأَ ْش َه ُدىأ َّ‬
‫َن ُ‬ ‫ىش ِريْ َ‬
‫كىلَهُ َ‬ ‫َو ْح َدهُ َىال َ‬
‫ىم ْسلِ ُمو َىن‬
‫ىح َّقىتُ َقاتِِىهۦى َوَالىََتُوتُ َّنىإَِّال َىوأَنْتُ ْم ُّ‬ ‫ينىءَ َامنُواىاتَّ ُقو َّ‬
‫اىالِلَ َ‬ ‫َ‬
‫ٰٓيأَيُّهاىالَّ ِ‬
‫ذ‬ ‫َ‬
‫ث ِىمْن ُه َماى‬ ‫اىوبَ َّ‬ ‫ه‬ ‫ج‬ ‫و‬‫اىز‬ ‫ه‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫س ٓىوِح َد ٍةىوخلَق ِ‬
‫ىم‬ ‫ٍ‬ ‫ف‬
‫ْ‬ ‫َّ‬
‫ىن‬ ‫ن‬ ‫ٰٓيأَيُّهاىالنَّاسىاتَّ ُقواىربَّ ُكمىالَّ ِذىىخلَ َق ُكم ِ‬
‫ىم‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ىعلَْي ُك ْم َىرقِيبًىا‬ ‫اىالِلَىالَّ ِذىىتَ َسآءَلُو َنىبِِىهىۦى َوا ْْل َْر َح َامىۚىإِ َّن َّ‬
‫ىالِلَى َكا َن َ‬ ‫اىونِ َسآءًى َۚىواتَّ ُقو َّ‬ ‫ِ‬
‫ِر َج ًاالى َكث ًري َ‬
‫صلِ ْحىلَ ُك ْمىأ َْع ٓملَ ُك ْم َىويَ ْغ ِفْرىلَ ُك ْمىذُنُوبَ ُك ْمىى‬ ‫ىس ِد ً‬
‫يدا‪،‬ىيُ ْ‬ ‫ينىءَ َامنُواىاتَّ ُقو َّ‬
‫اىالِلَ َىوقُولُواىقَ ْوًال َ‬
‫َّ ِ‬
‫ٰٓيأَيُّ َهاىالذ َ‬
‫اىع ِظ ًى‬
‫يمىا‬ ‫َوَم ْنىيُ ِط ِع َّ‬
‫ىالِلَ َىوَر ُسولَىهُىۥىفَ َق ْدىفَ َازىفَ ْوًز َ‬
‫ىأََّىماىبَى ْىع ُىد ى‬
‫ٍ‬ ‫ىالِلىوخريىا ْْل َدىىه َد ُ ٍ‬
‫ِ‬ ‫فَِإ َّنىخري ْ ِ ِ ِ‬
‫اىوُك ُّلىبِ ْد َع ىةى َ‬
‫ضالَلَىة‬ ‫ىىُمَ َّمد َىو َشُّرىاْل ُُموِر ُْ‬
‫ىُم َد ََث ُُتَ َ‬ ‫اب َّ َ َ ْ ُ ُ ُ‬ ‫ىاْلَديثىكتَ ُ‬ ‫َ َْ‬

‫‪1|Halaman‬‬
‫‪KAJIAN ILMU RABU MALAM – MENJELANG YANG DIRINDU‬‬
‫ىال ‪Ustadz Masykur Abu Mawaddah‬‬
‫ىع َى‬ ‫ِ‬
‫َحفظَهُىللاُىىتَ َ‬
‫ه‬1444‫ىرجبىى‬25‫ى–ى‬2022‫ىفرباير‬15‫ى‬,‫املسجدىاْلزهرى‬

Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa kita sudah berada di bulan Sya'ban, yang berarti
sebentar lagi insya Allah kita akan dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Semoga
pertemuan kita dengan bulan tersebut, disertai dengan kita mendapatkan ridho dari
Allah subhanallahu ta'ala.

Tahukah anda apa itu Ramadhan?

Ramadhan kalau dikembalikan dari kata kerjanya, "Romadho" yang artinya panas
yang sangat. Dinamakan bulan Ramadhan karena puncaknya hari-hari tersebut
terjadi musim panas. Bulan tersebut kalau dikaitkan dengan agama islam adalah
bulan yang penuh dengan keberkahan dan keistimewaan. Dan dengan keistimewaan
itu yang membuat bulan ini mulia.

Keistimewaan bulan Ramadhan :

1. Bulan ini adalah bulan yang diturunkan Al-Qur’an didalamnya.

Allah Ta’ala berfirman,

ۚ
‫ىش ِىه َد ِىمْن ُك ُمى‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ف‬‫ى‬ ِ
‫ان‬ ِ ٍ
َ ‫ىم َنىا ْْلُٓد‬
َ ْ َ َ َ‫ىىوالْ ُف ْرق‬ ِ ‫ىه ًدىىلِّلن‬
ّ ‫َّاس َىوبَيِّنٓت‬
ِِ ِ
ُ ‫ضا َنىالَّذ ْأيىاُنْ ِزَلىفْيهىالْ ُق ْرآ ُن‬
َ ‫َش ْه ُر َىرَم‬
ُ‫ص ْمىه‬
ُ َ‫َّهَرىفَ ْلي‬
ْ ‫الش‬
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu
ada di bulan itu, maka berpuasalah.” (Q.S. Al-Baqarah 185)

Ketika Allah menyebutkan Ramadhan, Allah juga menyebutkan Al-Qur’an. Beda


dengan puasa, Allah tidak menyebutkan Al-Qur’an, sebagaimana firman-Nya,

‫ىعلَىىاىلَّ ِذيْ َن ِىم ْنىقَ ْبلِ ُك ْمىلَ َعلَّ ُك ْمىتَتَّ ُق ْو َىن‬


َ ‫ب‬
ِ ِ
َ ‫ىالصيَ ُامى َك َماى ُكت‬
ّ ‫ىعلَْي ُك ُم‬
َ‫ب‬
ِ ِ َّ
َ ‫ٓأٰيَيُّ َهاىالذيْ َنىآ َمنُ ْواى ُكت‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Q.S. Al-Baqarah 183)

Karena Allah memerintahkan berpuasa di bulan Ramadhan sebabnya adalah Al-


Quran itu turun didalam bulan tersebut. Maka bulan Ramadhan ini seharusnya disebut
Syahrul Qur’an, baru setelah itu Syahrul Syiam. Karena tidak akan ada puasa wajib
dibulan Ramadhan kalau tidak ada Al-Quran turun didalamnya.

2|Halaman
KAJIAN ILMU RABU MALAM – MENJELANG YANG DIRINDU
Ustadz Masykur Abu Mawaddah ‫ىال‬
‫ىع َى‬ ِ
َ َ‫َحفظَهُىللاُىىت‬
Maka ini memberikan kita pelajaran bahwa keistimewaan bulan Ramadhan itu karena
(1) Ramadhan istimewa dengan Al-Quran. (2) Sebab terjadi perintah berpuasa wajib
di bulan itu karena sebab Al-Quran turun didalamnya. (3) Bulan Ramadhan ini
seharusnya kita hiasi dengan banyak membaca Al-Quran.

Sebagian ahli ilmu mengatakan bolehnya seseorang mengkhatamkan Al Quran di


Bulan Ramadhan kurang dari 3 hari. Selain Bulan Ramadhan tidak boleh seseorang
itu mengkhatamkan Al Quran kurang dari 3 hari. Sehari sekali maupun 2 hari sekali.
Tapi khusus di bulan Ramadhan diperbolehkan. Maka itu Imam Syafi’i rahimahullah
menghatamkan Al-Quran di bulan Ramadhan 60 kali, artinya beliau mengkhatamkan
Al Quran sehari 2 kali. Jangan jauhkan bulan Ramadhan ini dengan Al Quran, karena
ini adalah bulannya.

2. Dibukanya pintu surga, ditutupnya pintu neraka dan syaitan - syaitan


dibelenggu.

Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu dan yang lainnya, Rasulullah


shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

‫ي‬
‫ىوصفدتىالشياط ى‬،‫إذاىجاءىرمضانىفتحتىأبوابىاجلنةىوغلقتىأبوابىالنار‬
“Jika telah datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka
ditutup, dan setan-setan dibelenggu” (Muttafaqun ‘alaihi)

Dibulan ini pintu-pintu kebaikan dibuka seluas-luasnya, rahmat Allah, ampunan Nya,
keberkahan Nya, pembebasan dari api neraka disetiap malam dan siang, ditutup
semua pintu keburukan. Di Bulan Ramadhan keburukan itu sedikit, tidak sebanyak di
bulan selain Bulan Ramadhan. Di dalam hadits disebutkan syaitan-syaitan dibelenggu
di Bulan Ramadhan, tapi perbuatan maksiat di Bulan itu masih ada. Mengapa? Karena
yang dibelenggu itu dzatnya tapi bisikannya masih bisa dia lontarkan atau
kemungkinan kedua bisa jadi maksiat dan dosa yang dilakukannya selama ini sudah
menjadi karakter bagi orang tersebut. Maka maksiat itu terus berjalan. Selama 11
bulan hati kita dicambuk oleh dosa demi dosa, dan dosa itu sudah melukai hati, luka
tersebut dibiarkan tidak diobati, maka di Bulan Ramadhan malah dia membusuk.
Artinya kemaksiatan akan tetap dia lakukan. Wal’iyadzubillah

Di Bulan Ramadhan terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Yakni malam Lailatul Qadr.

Allah Ta’ala berfirman,

ِ ْ‫ىخ ْري ِىمنىأَل‬


‫ىش ْه ٍىر‬
َ ‫ف‬ ْ ٌ َ ‫لَْي لَةُىالْ َق ْد ِر‬
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (Q.S. Al-Qadr 3)

3|Halaman
KAJIAN ILMU RABU MALAM – MENJELANG YANG DIRINDU
Ustadz Masykur Abu Mawaddah ‫ىال‬
‫ىع َى‬ ِ
َ َ‫َحفظَهُىللاُىىت‬
Pada malam tersebut disebutkan juga malam yang penuh dengan keberkahan.
Keberkahan adalah kebaikan yang bertambah dan terus langgeng.

Allah Ta’ala berfirman,

‫َّاىمْن ِذ ِريْ َنى‬ ِ ٍ ُّ ‫اِ ََّّنأىاَنْزلْنٓه ِىِفىلَي لَ ٍة‬


ُ ‫ىم ٓ َربَكةىاَّنَّى ُكن‬ ْ ْ ُ َ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi (lailatul qadr)
Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.” (Q.S. Ad-Dukhan 3)

Malam lailatul qadr, malam yang lebih baik dari 1000 bulan, artinya sekitar lebih 83
tahun. Maka orang yang beribadah di malam itu, dan diikat dengan qiyamul lail,
seakan-akan dia telah beramal baik selama lebih dari 83 tahun. Jika seseorang
mendapatkan 10 kali lailatul qadr, berarti dia telah beramal kebaikan selama 830
tahun atau lebih. Maka kita bisa menyaingi umur umat terdahulu dalam amal.
Itulahyang kita kejar di bulan Ramadhan.

Persiapan dalam menyambutnya :

1. Memperbanyak taubat kepada Allah.

Malam inilah yang kita semua rindukan dan kita perlu mempersiapkan diri untuk
menyambut tamu yang istimewa ini. Persiapan yang paling penting adalah dengan
banyak bertaubat kepada Allah. Karena taubat adalah obat yang paling mujarab
dalam membersihkan hati kita dari dosa-dosa. Memperbanyak istighfar. Agar kita siap
menerima banyak amal kebaikan di bulan itu.

2. Mempersiapkan dengan ilmu.

Yaitu ilmu-ilmu dalam menjalankan ibadah didalam bulan Ramadhan. Ilmu tentang
bagaimana berpuasa yang benar, tentang sahur, tentang berbuka, tentang pembatal-
pembatalnya, dan yang lainnya.

3. Menumbuhkan rasa rindu untuk melakukan kebaikan demi kebaikan


didalamnya.

Karena rindu yang mendorong kita untuk berbuat baik. Terutama rindu untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Di bulan itu pula kita akan menemukan sarana-sarana
untuk mensucikan jiwa kita. Allah ta’ala sebutkan di dalam Al Qur’an tentang hikmah
dibalik berpuasa,

‫ىعلَىىالَّ ِذيْ َن ِىم ْنىقَ ْبلِ ُك ْمىلَ َعلَّ ُك ْمىتَتَّ ُق ْو َىن‬


َ ‫ب‬
ِ ِ
َ ‫ىالصيَ ُامى َك َماى ُكت‬
ّ ‫ىعلَْي ُك ُم‬
َ‫ب‬
ِ ِ َّ
َ ‫ٓأٰيَيُّ َهاىالذيْ َنىآ َىمنُ ْواى ُكت‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Q.S. 0Al-Baqarah 183)

4|Halaman
KAJIAN ILMU RABU MALAM – MENJELANG YANG DIRINDU
Ustadz Masykur Abu Mawaddah ‫ىال‬
‫ىع َى‬ ِ
َ َ‫َحفظَهُىللاُىىت‬
Ternyata hikmah dari diwajibkannya kita berpuasa adalah, sebuah ketakwaan.
Terdapat kebersihan serta kesucian bagi jiwa dan itulah yang dituju dalam berpuasa.
Orang yang mampu berpuasa dan menghasilkan ketakwaan ini hanyalah orang-orang
yang beriman, orang-orang yang sempurna keimanannya, yang benar keimannya,
yang tulus dalam beribadah kepada Allah azza wa jalla.

Kalau orang yang lemah imannya atau rapuh, mereka berpuasa tapi belum tentu
mereka bertakwa. Seperti contohnya seseorang yang berpuasa tapi berbuka puasa
dengan selingkuhannya. Maka mana fungsi dari puasanya? Padahal ia berpuasa juga
seharian, tapi begitu melewati maghrib ia bermaksiat. Ini adalah contoh dari lemahnya
iman. Mereka berpuasa namun kemaksiatan masih terus dikerjakan. Ketakwaan yang
menjadi tujuan dari puasa tidak ia dapatkan, fisiknya mampu menahan makan dan
minum dari pagi, tp imannya lemah. Karena yang mampu mewujudkan ketakwaan dari
puasanya, hanyalah orang yang bagus keimanannya.

Maka hal yang harus kita perkuat adalah, Iman. Orang yang berpuasa dengan
keimanan, tidak akan hobi jalan-jalan berwisata, atau istilahnya “ngabuburit”. Karena
ia sudah temukan kebahagian didalam hatinya. Ia tidak akan hobby ketempat-tempat
yang akan membuat luntur pahala puasanya. Dia benar-benar berambisi untuk
mencari kesucian jiwa dan dia sudah bahagia dengan itu. Saking bahagianya di
depannya hanya ada air satu gelas dan kurma untuk berbuka dia tetap bahagia.
Sebagaimana yang dikatakan Ibnu Katsir rahimahullah, “Didalamnya terdapat
kesucian dan kebersihan jiwa.” Puasa adalah amal yang dapat mendekatkan kita
dengan Allah di bulan Ramadhan, sarana ketakwaan yang luar biasa.

”Iman itu pula harus disertai dengan ilmu”.

Karena iman tidak bisa kuat tanpa ilmu demikan juga amal, tidak akan bisa benar
tanpa ilmu. Jangan sampai kita sudah berletih berpuasa, puasa kita sia-sia karena kita
tidak memiliki ilmunya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu, beliau menceritakan,

‫ىآميىآميىآميىفقيلىلهىىٰيرسولىللاى‬:‫أنىرسولىللاىصلىىللاىعليهىوىسلمىرقيىاملنربىفقالى‬
‫ىأرغمىللاىأنفىعبدىأوىبعدىدخلىرمضانى‬:‫ىقالىيلىجربيلى‬:‫ماىكنتىتصنعىهذاى؟ى!ىفقالى‬
‫ىرغمىأنفىعبدىأوىبعدىأدركىوىالديهىأوىأحدمهاىملىيدخلهى‬:‫ىآميىمثىقالىى‬:‫فلمىيغفرىلهىفقلتى‬
‫ى‬:‫ىرغمىأنفىعبدىأوىبعدىذكرتىعندهىفلمىيصلىعليكىفقلتى‬:‫ىآميىمثىقالى‬:‫اجلنةىفقلتى‬
‫آمي‬
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam naik mimbar lalu beliau mengucapkan, ‘Amin
… amin … amin.’ Para sahabat bertanya, ‘Kenapa engkau berkata demikian, wahai
Rasulullah?’ Kemudian, beliau bersabda, ‘Baru saja Jibril berkata kepadaku, ‘Allah
melaknat seorang hamba yang melewati Ramadan tanpa mendapatkan ampunan,’

5|Halaman
KAJIAN ILMU RABU MALAM – MENJELANG YANG DIRINDU
Ustadz Masykur Abu Mawaddah ‫ىال‬
‫ىع َى‬ ِ
َ َ‫َحفظَهُىللاُىىت‬
maka kukatakan, ‘Amin.’ Kemudian, Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba
yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun itu tidak membuatnya
masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua),’ maka aku berkata,
‘Amin.’ Kemudian, Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang tidak
bersalawat ketika disebut namamu,’ maka kukatakan, ‘Amin.””

(Hadis ini dinilai sahih oleh Al-Mundziri dalam At-Targhib wa At-Tarhib, 2:114, 2:406,
2:407, dan 3:295; juga oleh Adz-Dzahabi dalam Al-Madzhab, 4:1682. Dinilai hasan
oleh Al-Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid, 8:142; juga oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani
dalam Al-Qaulul Badi‘, no. 212; juga oleh Al-Albani di Shahih At-Targhib, no. 1679.)

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari
puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” Puasa yang dibutuhkan itu
tidak hanya puasa dari makan dan minum, tapi juga puasa dari amal dan perbuatan
yang diharamkan.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda,

َِِّ ‫ىالزوِرىوالْعملىبِِهىفَلَيس‬
َ ‫اجةٌ ِىِفىأَ ْنىيَ َد‬
ُ‫عىطَ َع َامهُ َىو َشَرابَىه‬ َ ‫ىح‬
َ ‫ىلِل‬ َ ْ َ َ َ َ ُّ ‫َم ْنى َملْىيَ َد ْعىقَ ْوَل‬

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya,


maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari).

”Perbanyaklah membaca Al-Quran pada bulan ini”.

Membaca Al Qur’an diluar bulan ramadhan saja keutamaannya luar biasa, bagaimana
dengan membacanya di bulan Ramadhan. Orang yang membaca Al Quran itu adalah
Ahlinya Allah.

Dari Anas bin Malik, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫ىه ْمىأ َْه ُل َِّى‬ ِ َِّ ‫ول‬ ِ ‫ي ِىم َنىالن‬ ِ َِِّ ‫إِ َّن‬
ُ‫اصتُىه‬
َّ ‫ىالِل َىو َخ‬ ُ ‫ىأ َْه ُلىالْ ُق ْرآن‬:‫الى‬
َ َ‫ىالِل؟ىق‬ َ ‫ىٰي َىر ُس‬
َ ‫ىه ْم‬
ُ ‫ىم ْن‬:‫اى‬
َ ‫َّاسىقَالُو‬ َ ‫ىلِلىأ َْهل‬
“Sesungguhnya Allah mempunyai banyak ahli (keluarga) dari kalangan manusia”.
Para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, siapakah mereka?” Beliau bersabda: “Ahli
Qur`an adalah ahli Allah dan orang-orang khusus-Nya.” (HR. Ahmad)

Hadits tersebut umum, bagaimana jika dikaitan dengan bulannya. Kejarlah untuk
mengkhatamkan Al Qur’an, karena kapan lagi. Jangan sampai kita termasuk ke dalam
hamba yang disebutkan.

6|Halaman
KAJIAN ILMU RABU MALAM – MENJELANG YANG DIRINDU
Ustadz Masykur Abu Mawaddah ‫ىال‬
‫ىع َى‬ ِ
َ َ‫َحفظَهُىللاُىىت‬
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam Al Qur’an,

َّ ‫بىاِ َّنىقَوِم‬
ِّ ‫ىالر ُس ْو ُلىيٓ َر‬
َ ‫اىه َذاىالْ ُق ْرآ َن‬
‫ىم ْه ُج ْوىًرىا‬ ٓ ‫ىىاَّتَ ُذ ْو‬ ْ َّ ‫ال‬َ َ‫َوق‬
Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu
sesuatu yang tidak diacuhkan". (QS. Al-Furqan 30)

”Hidupkan malamnya dengan salat malam”.

Menghidupkan malam-malam di bulan Ramadhan. Dari Abu Hurairah, Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫َّم ِىم ْنى َذنْبِ ِهى‬ ِ ُ‫اَّنىواحتِساِبىغ‬


َ َ َ ً َ ْ َ ً َ‫ضا َنىإِمي‬
‫د‬ ‫ق‬
َ ‫اىت‬
َ ‫ىم‬ُ‫ه‬‫ل‬
َ ‫ى‬ ‫ر‬‫ف‬ َ ‫َم ْنىقَ َام َىرَم‬
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan berharap pahala, maka
dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Perbanyak bersedekah”.

Diceritakan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma,

‫ىوكانىأجودىماىيكونىِفىرمضانىحيى‬،‫كانىرسولىللاىصلىىللاىعليهىوسلمىأجودىالناسى‬
‫ىفالرسولىللاىصلىىللاى‬،‫ىوكان ىيلقاهىِفىكلىليلةىمنىرمضانىفيُدارسهىالقرآنى‬،‫يلقاهىجربيلى‬
‫يحىاملرسلىة‬
َ ‫عليهىوسلمىأجودىِبخلريىمنىالر‬
ُ
“Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan. Dan
beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril
menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan
Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari)

Utamakan orang yang lebih dekat terlebih dahulu seperti, Anak, Istri, Orang Tua,
Tetangga, Kerabat. Perbanyak taubat. Jangan sampai kita keluar dari bulan
Ramadhan, Allah belum mengampuni dosa-dosa kita. Seperti yang didoakan oleh
Malaikat Jibril alaihi salam.

”Mendirikan solat malam di malam Lailatul Qadr”.

Dimanapun kita berada, terutama bagi mereka yang beritikaf di Masjid. Dirikan solat
malam pada malam Lailatul Qadr. Semua orang pasti mendapati malam Lailatul Qadr,
tapi yang menjadi pertanyaannya adalah apa yang sedang kita lakukan di malam
tersebut agar kita mendapati ibadah di malam yang lebih baik dari 1000 bulan.

7|Halaman
KAJIAN ILMU RABU MALAM – MENJELANG YANG DIRINDU
Ustadz Masykur Abu Mawaddah ‫ىال‬
‫ىع َى‬ ِ
َ َ‫َحفظَهُىللاُىىت‬
Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

‫َّم ِىم ْنى َذنْبِ ِهى‬ ِ ِ ‫اَّنىو‬


َ ‫ىماىتَ َقد‬ ْ َ ً َ‫ضا َنىإِمي‬
َ ُ‫ىغُفَرىلَه‬،‫احت َس ًاِب‬ َ ‫َم ْنىقَ َام َىرَم‬
“Barang siapa yang shalat malam di lailatulqadar dengan iman dan rasa harap pahala
maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari)

“Semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk beramal baik di malam itu.
Aamiin”.

8|Halaman
KAJIAN ILMU RABU MALAM – MENJELANG YANG DIRINDU
Ustadz Masykur Abu Mawaddah ‫ىال‬
‫ىع َى‬ ِ
َ َ‫َحفظَهُىللاُىىت‬
ِ ‫سبحانَكىاللَّه َّمىوِِبم ِد َكىأَ ْشه ُدىأَ ْنىالَىإِلهىإِالَّىأَنْتىأ‬
َ ‫بىإِلَْي‬
‫كى‬ ُ ‫َستَ ْغف ُرَك َىوأَتُ ْو‬
ْ َ َ َ ْ َ َ ُ َ َ ُْ
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada
Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

9|Halaman
KAJIAN ILMU RABU MALAM – MENJELANG YANG DIRINDU
Ustadz Masykur Abu Mawaddah ‫ىال‬
‫ىع َى‬ ِ
َ َ‫َحفظَهُىللاُىىت‬

Anda mungkin juga menyukai