Anda di halaman 1dari 1

Studi Kasus

Profil Pasien
Ny. G, seorang wanita berusia 49 tahun, datang ke puskesmas karena keluhan kelelahan kronis yang
dirasakan sejak 2 minggu terakhir. Ny. G mengakui mengalami pascamenopause. Dalam setahun terakhir,
sejak menstruasinya berhenti, Ny. G mengalami rasa panas diperut yang dirasakan setiap hari dan
mengganggu tidurnya tidur. Ny. G mengatakan tidak ada riwayat penyakit kronis. Pada hari kerja biasa Ny.
G minum dua cangkir teh panas di pagi hari dan satu gelas kopi di sore hari. Saat ini Ny. G mengonsumsi
diphenhydramine untuk tidur. Suami Ny. G, yang menemaninya ke puskesmas, menyatakan bahwa
dengkuran suaminya semakin keras dan mengganggu tidurnya.
Data Subjektif
 Keluhan rasa panas dan berkeringat di malam hari
 Mengeluh lelah dan letih di siang hari
 Ny. G menyatakan kesulitan untuk tidur dan tetap tertidur pada malam hari
Data Objektif
Pemeriksaan fisik
 Laboratorium dalam batas normal
 Obesitas
 TD 155/92 mm Hg
Pemeriksaan Diagnostik
 Pemeriksaan polisomnografi malam hari menunjukkan terjadinya episode apnea tidur obstruktif
Terapi Kolaboratif
 CPAP setiap malam
 Dirujuk untuk konseling penurunan berat badan
Pertanyaan Diskusi!
1. Apa saja faktor risiko apnea tidur yang dialami Ny. G?
2. Praktik Sleep Hygine spesifik apa yang dapat dilakukan Ny. G untuk meningkatkan kualitas
tidurnya?
3. Bagaimana cara kerja CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)?
4. Berdasarkan data di atas, apa saja risiko kesehatan yang dapat muncul dari apnea tidur?
5. Perawatan kolaboratif apa yang harus ditambahkan ke dalam rencana perawatan Ny. G?
6. Keputusan Prioritas: Berdasarkan data pengkajian yang diberikan, diagnosis keperawatan apa
yang menjadi prioritas Ny. G?
7. Keputusan Prioritas: Apa intervensi keperawatan prioritas untuk Ny. G (SLKI dan SIKI)?

Anda mungkin juga menyukai