Anda di halaman 1dari 1

Artikel Polusi Udara

Polusi Udara

Polusi udara adalah bercampurnya molekul berbahaya baik yang disebabkan oleh kegiatan
manusia juga terbentuk secara alami dari Bumi. Bahkan, sebanyak 9 dari 10 manusia saat ini
menghirup udara yang mengandung polutan lebih dari batas yang ditetapkan oleh World Health
Organization (WHO). Negara yang paling terdampak adalah negara dengan penghasilan rendah
dan menengah.
Penyebab polusi udara adalah kegiatan industri, mobil, pesawat, dan penggunaan aerosol
dari produk kaleng. Selain itu, asap rokok juga merupakan polusi udara. Bahkan, kegiatan di
dalam rumah juga bisa membuat polusi, seperti membakar kayu dan arang untuk perapian atau
menggunakan minyak tanah. Polusi udara yang berasal dari alam adalah gas yang secara
natural muncul dari gunung berapi. Kebakaran hutan akibat musim panas yang terjadi secara
alami juga merupakan polusi udara yang berasal dari alam.

Ada 2 dampak polusi udara pada manusia yaitu jangka pendek biasanya merupakan efek
sementara yang akan menghilang jika polutan menghilang atau dengan pengobatan ringan.
Contoh dampak jangka pendek antara lain iritasi pada mata dan tenggorokan, sakit kepala, dan
pusing. Sedangkan dampak yang lebih parah antara lain pneumonia dan bronkitis.dan dampak
jangka panjang biasanya disebabkan oleh paparan polusi udara selama bertahun-tahun dengan
dosis yang terlalu besar. Dampak buruknya tidak langsung muncul namun terakumulasi
sehingga menimbulkan dampak yang lebih besar. Contoh dampak jangka panjang akibat polusi
udara antara lain, kanker paru-paru, penyakit jantung, emfisema, hingga gangguan saraf dan
organ lainnya.

Dampak berikutnya adalah dampak polusi udara pada lingkungan,contohnya pemanasan


global. Pemanasan global disebabkan oleh tingginya emisi karbon di atmosfer. Gas karbon
dioksida merupakan salah satu gas rumah kaca yang akan menahan panas matahari untuk tidak
dipantulkan keluar dari atmosfer Bumi. Jika terus terakumulasi, maka suhu Bumi akan meningkat
dan menimbulkan masalah yang lebih serius, seperti mencairnya gunung es di kutub.

Anda mungkin juga menyukai