Indikator: Peserta didik mampu menentukan makna kata dalam cerpen dan
fabel
Suatu hari di saat matahari hampir tenggelam, seekor kucing kota dengan bulu
lebat dan menawan datang menjenguk saudaranya di desa. Sang kucing desa
menjamu kucing kota dengan makanan yang sederhana. Ia pun mengunyah
hidangan itu dengan sangat sopan meskipun itu hanyalah sekadar basa-basi
belaka. Setelah makan, mereka pun bercengkerama. Kucing desa sangat
tertarik mendengar cerita dari kucing kota itu dan ingin sekali merasakan hidup
di kota. Lalu, mereka berangkat ke kota dengan penuh harapan.
Sampailah mereka di sebuah rumah yang cukup besar dan mewah. Ketika
masuk, kucing desa kaget dengan makanan di atas meja, dia mencium aroma
yang sangat enak dan lezat. Tidak lama kemudian penghuni rumah datang dan
melihat kucing desa di atas meja mengendus makanan. Dengan penuh amarah,
penghuni rumah mengambil sapu lalu memukul kucing desa. Kucing desa pun
ketakutan. Lalu sang kucing kota menjelaskan kepada kucing desa bukan
begitu cara mendapatkan makanan di sini. “Pertama, biarkan para penghuni
rumah makan dengan tenang. Kemudian kau harus mendekatinya sambil
meminta-minta dan mengesek-gesekan tubuhmu kepada mereka. Dengan cara
itu, kau pasti mendapatkan makanan dari mereka.” jelas kucing kota. Kucing
desa pun mencobanya, tetapi ia hanya mendapat sisa makanan berupa tulang
belulang.
A. Bertukar piliran
B. Bercakap-cakap dengan senang
Jawaban: C
Suatu hari seekor anjing pergi mencari makanan ke sebuah danau. Di sana
kadang ada makanan, kadang tidak ada makanan. Sang anjing menggunakan
hidung, mata, dan telingannya untuk mencari makanan sampai ia mencium bau
anyir. Lalu, dia mengikuti arah bau itu dan sampailah dia di situ. Namun, dia
tidak menemukan ikan itu di tanah ataupun di dekat danau. Ketika dia
menengadah, ia melihat seekor bangau bertengger di sebuah pohon dengan
paruh berisi ikan. Burung bangau bukanlah burung yang sering dilihat oleh sang
anjing.
“Lihatlah kakimu yang besar dan kuat itu,” kata sang anjing, “tubuhmu yang
besar dan warna bulumu yang cerah seperti pelangi, sayapmu yang lebar itu
sangat cantik, dan paruhmu yang panjang itu sangat indah.” Rayu sang anjing,
“Burung indah seperti dirimu pasti memiliki suara yang cukup bagus dan
merdu. Kau adalah burung sempurna ketika kau bernyanyi dengan indah dan
aku akan memujimu selayaknya sang ratu burung yang indah.” Mendengar
rayuan sang anjing yang membuat senang hatinya, sang burung bangau kini
lupa akan rasa curiga dan ikan besar yang dipegang oleh mulutnya.
Sang burung bangau ingin sekali disebut-sebut sebagai sang ratu burung dan
kini dia membuka mulutnya dan mengeluarkan suara-suaranya yang cukup
keras tanpa sadar ia menjatuhkan ikan besarnya ke dekat sang anjing. Sang
anjing yang berhasil mengelabui bangau segera menyambar ikan yang
meluncur jatuh dari mulut bangau sembari berkata, “Kau memang burung
besar dan cantik, kau memiliki suara meskipun tidak semerdu burung lain,
tetapi di manakah otakmu? Kau menjatuhkan ikan yang cukup besar ini, aku
sangat berterima kasih.” Sang anjing menggigit dan pergi dari sang burung
sambil tersenyum manis dan sang burung kini menyesali perbuatannya.
Jawaban: B
Konflik dalam teks ini dapat dilihat pada paragraf kedua dan ketiga. Tokoh
anjing yang sedang kelaparan melihat ikan di mulut burung bangau. Ia
menggunakan akalnya untuk mendapakan ikan itu dengan cara membuat
bangau membuka mulutnya. Agar bangau membuka mulutnya, ia memuji
bangau memiliki rupa yang elok dan suara yang merdu. Setelah teperdaya
pujian anjing, bangau pun membuka mulutnya untuk memperdengarkan
suaranya yang merdu. Penyebab dari konflik di dalam teks ini adalah tokoh
melihat makanannya di dalam mulut sang bangau. Oleh sebab itu, jawaban
yang tepat adalah pilihan B.
Resolusi memuat bagian yang menjadi solusi dari masalah yang dihadapi tokoh
fabel. Pilihan A merupakan bagian orientasi, pilihan B bagian komplikasi,
pilihan C bagian resolusi, dan pilihan bagian koda. Jadi, jawaban yang tepat
adalah C.
Jawaban: C
Pembahasan:
Resolusi memuat bagian yang menjadi solusi dari masalah yang dihadapi tokoh
fabel. Pilihan A merupakan bagian orientasi, pilihan B bagian komplikasi,
pilihan C bagian resolusi, dan pilihan bagian koda. Jadi, jawaban yang tepat
adalah C.
Apabila ditinjau dari alur, kedua teks menggunakan alur maju karena rentetan
peristiwa disusun dari awal sampai akhir. Perbedaan kedua teks terlihat dari
penggunaan dialog atau tidak. Fabel I tidak menggunakan dialog untuk
membangun cerita, tetapi menggunakan paparan. Berbeda dengan fabel I,
fabel II justru menggunakan dialog untuk membangun cerita. Oleh sebab itu,
jawaban yang tepat adalah pilihan D.
Indikator: Peserta didik mampu menyusun urutan kalimat berbagai jenis teks
A. 1-2-3-4-5
B. 3-1-4-5-2
C. 4-1-3-2-5
D. 5-2-4-3-1