Anda di halaman 1dari 3

karya FIKSI (cerpen)

Kelas VIII, Semester Genap

KONOTASI DAN DENOTASI


Konotasi adalah sebuah kata yang mengandung makna kias atau bukan kata sebenarnya. Sementara,
denotasi adalah sebuah kata yang memiliki arti yang sebenarnya dan apa adanya seperti yang sehari-
hari kita gunakan. Konotasi biasanya dijumpai pada pantun, cerpen, dan beberapa karya seni sastra
lainnya. Bertujuan memperindah sebuah kalimat ungkapan pada sebuah kata. Sementara, denotasi
sangat mudah dijumpai karena merupakan kata yang sebanarnya tertulis pada kalimat.

Kalimat Konotasi
Rumah Paijo hangus di lalap si jago merah. (jago merah: Api)
Para pedagang tersebut gulung tikar. (gulung tikar: bangkrut)
Benny orang yang pandai bersilat lidah. (bersilat lidah: pandai berbicara/pandai mencari alasan)
Dian hanya sebagai sapi perah bagi bosnya. (sapi perah: dimanfaatkan saja)
Irfan merupakan keturunan darah biru. (darah biru: bangsawan/terhormat)
Anisa menjadi buah bibir semenjak sukses mendirikan toko kue (buah bibir: pembicaraan orang
banyak)
Ahmad angkat kaki dari kosnya. (Angkat kaki: pindah/keluar)
Kenaikan BBM bukan hanya kabar angin. (kabar angin: isu/tidak pasti kebenarannya)
Ternyata dia adalah maling kelas kakap yang sudah insyaf (kelas kakap: hebat/berkuasa)
Didin sudah tahu akal bulus Bejo. (akal bulus: licik/ penipu)
Dian bisa kerja di kantor tersebut karena ada orang dalam. (orang dalam: kerabat atau kenalan yang
berwenang )
Rossi sangat lihai menunggangi kuda besinya. (kuda besi = motor balap)
Pengalaman pahit yang aku rasakan, menjadi penyemangat kesuksesanku. (pahit: tidak
menyenangkan hati)

Kalimat Denotasi
Padi di sawah bu Yusda masih hijau. (hijau: muda)
Sungai yang berada di belakang rumah Anggi meluap akibat hujan tadi malam. (meluap: melimpah
dengan banyak )
Adik kecilku sangat suka menggigit jari. (menggigit jari: memasukkan jari ke mulut dan di gigit)
Zakiyan memiliki seekor sapi perah. (sapi perah: sapi yang diambil air susunya)
Ibu Andi pergi dini hari tadi ke rumah nenek. (dini: pagi sekali)
Tangan Reno terbakar ketika bermain api. (bermain api: melakukan permainan dengan api)
Adik duduk di kursi empuk yang terbuat dari busa. (kursi empuk: kursi yang nyaman diduduki)
Suasana hari ini terasa sangat panas. (panas: keadaan pada suhu tinggi)
Neny sedang menggulung tikar. (tikar: anyaman yang biasanya digunakan untuk tempat duduk)
Warga Jamruj berhasil menangkap pencuri kambing bandot milik Andi. (menangkap: memegang
pencuri dan tidak melepaskan)
Ayam itu tenggelam di sungai. (tenggelam: masuk terbenam ke dalam air)
Makanan ini terasa pahit di mulut. (pahit: rasa tidak sedap seperti rasa empedu)
Anakku Ahmad, jangan banting tulang ayamnya ya! (banting tulang: kegiatan membanting tulang)
1. Akibat hujan dan angin ribut, pohon di depan rumahku….
Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah….
a. roboh b. jatuh c. tumbang d. runtuh

2. Kalimat yang mengandung makna konotasi positif adalah….


a. Penjahat itu telah mampus ditembak oleh polisi. c Bini Mang Udin telah melahirkan.
b. Istrinya yang belia telah mengandung. d. Ibu Tinah sedang bunting tujuh bulan.

3. Anak itu berangkat besar ketika ayahnya pergi ke Jepang.


Kata yang bermakna konotasi dalam kalimat di atas adalah….
a. Anak b. Berangkat c. Ayah d. pergi

4. Kalimat yang di dalamnya mengandung kata bermakna konotasi adalah….


a. Bunga melati tumbuh subur di halaman rumahku. c. Tolong, simpankan bunga itu di tempat yang aman.
b. Bunga tiruan banyak dijual di swalayan. d. Bunga desa itu sudah menjadi karyawan bank.

5. Gedung pencakar langit itu berdiri di kawasan metropolitan. Di daerah ini pemerintah melarang penduduk mendirikan
rumah mewah maupun wisma indah sebagai tempat tinggal. Hal itu telah diatur sesuai dengan rencana tata kota.Namun
demikian masih ada masyarakat yang nekat mendirikan gubuk-gubuk di belakang kemegahan gedung itu.
a. Gedung b. Rumah c. Wisma d. gubuk

6. Kalimat yang menggunakan kata berkonotasi negatif adalah….


a. Sebagai seorang istri harus pandai menyenangkan suami.
b. Biaya pemakaman para korban bencana alam ditanggung pemerintah setempat.
c. Para wanita tuna susila bekerja akibat tuntutan kebutuhan ekonomi.
d. Selama meringkuk di penjara, Roy berubah menjadi pendiam.

7. Pengambilan darah dilakukan pada donor darah yang telah memenuhi persyaratan. Hal tersebut dilakukan dengan
menggunakan alat-alat sekali pakai yang steril dengan sistem tertutup.
Makna denotasi kata steril pada paragraf di atas adalah….
a. Bersih dari kotoran b. Bebas dari penyakit c. Bebas dari kuman d. Bebas dari hama.

8. Koperasi memberikan kredit kepada anggotanya yang membutuhkan, terutama untuk kegiatan produksi.
Makna kata “produksi” pada kalimat di atas adalah….
a. Mengeluarkan barang b. Menyalurkan barang c. Pembuatan barang d. Pemasaran barang.

9. Walaupun dia seorang … pabrik dan istrinya seorang …, dia bercita-cita ingin menyekolahkan anaknya setinggi mungkin.
Kata-kata berkonotasi negatif untuk melengkapi kalimat di atas adalah….
a. Karyawan – pembantu b. Pegawai – babu c. Buruh – pembantu d. Buruh - babu

10. Kalimat di bawah ini yang menggunakan kata bermakna konotasi adalah….
a. Harga kambing hitam itu sangat mahal.
b. Dalam peristiwa itu, dia dijadikan kambing hitam.
c. Kambing hitam kesayangannya akan dijual ayahnya.
d. Dalam upacara adat itu dikorbankan seekor kambing hitam.

11. Kalimat yang menggunakan konotasi positif adalah….


a. Banyak gelandangan tidur di bawah jembatan.
b. Para tunawisma dipersilakan kembali kedaerah asalnya.
c. Andi memberi pengemis itu uang dan makanan.
d. Dari tadi Fitri memandangi orang gila di halaman rumahnya.

12. Gubuk-gubuk di pinggiran rel kereta api diobrak-abrik oleh petugas keamanan daerah.
Kata-kata dalam kalimat tersebut terdapat kata yang berkonotasi rendah adalah….
a. Gubuk
b. Pinggiran
c. Obrak-abrik
d. petugas
Temukan kata-kata berkonotasi dan maknanya pada kutipan cerpen di bawah ini!
Sebagai seorang adik kandung, kadang kala aku merasa kesal karena berbeda dengannya.
Kakakku adalah seorang Kembang Desa yang cantik, pintar, dan santun. Berbeda denganku
yang biasa-biasa saja. Banyak pemuda datang ke rumah hanya untuk sekadar megobrol
dengannya. Terkadang aku dibanding-bandingkan dengan tetangga sebelah rumah kami.
Pernah suatu kali kami berkeliling desa sambil berboncengan naik sepeda, para lelaki mata
keranjang tak lepasnya bersiul-siul dan memanggil-manggil nama kakakku.
Aku tersenyum kecut, kesal sekali. Ingin rasanya punya wajah cantik seperti kakak. Tak hanya itu
kepandaian kakak dalam berbahasa Inggris menjadi buah bibir di sekolah. Kakak sering ikut
lomba dan menjadi juara. Semua kesempurnaan yang kakak miliki tak membuatnya tinggi hati,
dia tetap baik, sopan, dan penyayang kepada siapa pun.
Kakak tau jika aku ingin sepertinya bahkan iri dengan kesempurnaannya. Dia selalu
membesarkan hatiku jika sudah besar nanti aku akan secantik dan sepintar dia. Oleh karena itu
dari sekarang aku berusaha belajar yang rajin dan juga merawat diri. Alhamdulillah, kami memiliki
orangtua yang tidak berat sebelah, menganggap kami berdua adalah anak emas mereka.

SCAN DAN KERJAKAN!

Anda mungkin juga menyukai