Anda di halaman 1dari 18

TUGAS RESPONSI MODUL “2”

“TRANSPORTATION AND DUMMY”


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Praktikum Riset Operasi

Disusun Oleh:
Muhammad Hanif Al Fakhri (182230083)
12

LABORATORIUM OPTIMASI DAN PEMODELAN LOGISTIK


PROGRAM STUDI S1-MANAJEMEN LOGISTIK
FAKULTAS LOGISTIK, TEKNOLOGI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LOGISTIK DAN BISNIS INTERNASIONAL
BANDUNG
2024
BAB 1
SOAL DAN PEMBAHASAN

1. SOAL
1. Aerostreet produk sepatu asal Indoneisa yang saat ini tengah digemari oleh seluruh
kalangan umur. Hal ini disebabkan karena Aerostreet memiliki desain sepatu yang
beragam dan memiliki harga sepatu yang tergolong murah. Dikarenakan banyaknya
pesanan Aerostreet mempunyai 3 Pabrik sepatu di Indonesia, yaitu berada di
Surabaya,Cikarang,dan Cimahi. Setiap pabrik yang dimiliki oleh Aerostreet
memiliki kapasitas nya masing masing dalam membuat sepatu, yakni di pabrik
Surabaya memiliki kapasitas 6000 unit, pabrik Cikarang memiliki kapasitas 10.000
unit, dan terakhir pabrik Cimahi memiliki kapasitas 8000 unit. Dari hasil sepatu
yang dibuat oleh ketiga pabrik tersebut, selanjutnya sepatu didistribusikan ke kota
besar yaitu Jakarta,Bandung, dan Malang. Adapun permintaan dari masing masing
kota yaitu Jakarta 10.200 unit, Bandung 7000 unit dan Malang 6800 unit.
Sedangkan data biaya trasnportasi sebagai berikut :

2. LOPL GRUP adalah sebuah perusahaan distributor tepung untuk dikirim toko
toko kue yang cukup ternama. LOPL GRUP ini memiliki 3 pabrik tepung yang
selanjutnya akan dikirim ke 5 kota demand. Berikut tabel data biaya transportasi
serta supply demand pada LOPL GRUP:
Berdasarkan data yang diketahui, hitunglah total biaya transportasi paling optimal
menggunakan:
a) Metode North West Conrner (manual tulis tangan)
b) Metode Least Cost (manual tulis tangan)
c) Metode VAM (manual tulis tangan)
Simpulkan metode mana yang menghasilkan biaya transportasi paling optimal bagi
LOPL GRUP.

2. PEMBAHASAN
1. Soal Pertama
1. Penyelesaian Excel Solveer
2. Penyelesaian POM-QM
2. Soal Kedua
1. Penyelesaian Metode North West Corner
2. Penyelesaian Metode Least Coast
3. Penyelesaian Metode VAM
BAB 2
ANALISIS DAN KESIMPULAN

1. ANALISIS
Soal 1
a. Excel Solver

Kota Surabaya memiliki supply produk Sepatu sebanyak 6000 unit dan
mengalokasikan persediaan produk sepatunya ke kota Jakarta sebanyak 0 unit,
ke kota Bandung sebanyak 6000 unit, ke kota Malang sebanyak 0kg.
Persediaan produk sepatu kota Cikarang dialokasikan ke kota Jakarta
sebanyak 10.000 unit, ke kota Bandung sebanyak 0 unit, ke kota Malang
sebanyak 0kg. Lalu Persediaan produk sepatu kota Cimahi dialokasikan ke
kota Jakarta sebanyak 200 unit, ke kota Bandung sebanyak 1000 unit, ke
kota Malang sebanyak 6800kg. Dengan total cost atau total biaya minimum
yang harus dibayarkan sebesar Rp. 10.185.000.
b. POM QM

Didapatkan optimal cost/total biaya minimum sebesar Rp. 10.185.000.dan


dalam tabel, dapat terlihat bahwasanya Kota Surabaya memiliki supply produk
Sepatu sebanyak 6000 unit dan mengalokasikan persediaan produk sepatunya
ke kota Jakarta sebanyak 0 unit, ke kota Bandung sebanyak 6000 unit, ke
kota Malang sebanyak 0kg. Persediaan produk sepatu kota Cikarang
dialokasikan ke kota Jakarta sebanyak 10.000 unit, ke kota Bandung
sebanyak 0 unit, ke kota Malang sebanyak 0kg. Lalu Persediaan produk sepatu
kota Cimahi dialokasikan ke kota Jakarta sebanyak 200 unit, ke kota
Bandung sebanyak 1000 unit, ke kota Malang sebanyak 6800kg.

Soal 2
a. Metode North West Corner

Jadi, dengan menggunakan metode North West Corner didapatkan biaya


minimum sebesar: Min. Z = 40(400) + 60(400) + 40(500) + 30(100) +
60(600) + 40(500) = Rp.119.000.
Dengan alokasi:
▪ Gudang 1 akan mengirimkan tepung ke medan sebanyak 400, dan ke padang
sebanyak 400.
▪ Gudang 2 akan mengirimkan tepung ke padang sebanyak 100, ke Jogja
sebanyak 400, dan ke Palembang sebanyak 100.
▪ Gudang 3 akan mengirimkan tepung ke Palembang sebanyak 500, ke
bandung sebanyak 600 dan sisa 100 akan dikirimkan ke Dummy atau tetap
disimpan.

b. Metode Least Cost

Jadi, dengan menggunakan metode Least Coast didapatkan biaya minimum


sebesar: Min. Z = 40(400) + 60(400) + 30(600) + 80(500) + 60(600) =
Rp.134.000.
Dengan alokasi:
▪ Gudang 1 akan mengirimkan tepung ke medan sebanyak 400, dan ke jogja
sebanyak 400.
▪ Gudang 2 akan mengirimkan tepung ke bandung sebanyak 600.
▪ Gudang 3 akan mengirimkan tepung ke Padang sebanyak 500, ke palembang
sebanyak 600 dan sisa 100 akan dikirimkan ke Dummy atau tetap disimpan.
c. Metode VAM

Jadi, dengan menggunakan metode VAM didapatkan biaya minimum


sebesar: Min. Z = 40(400) + 60(400) + 40(500) + 30(100) + 60(600) +
40(500) = Rp.119.000.
Dengan alokasi:
▪ Gudang 1 akan mengirimkan tepung ke medan sebanyak 400, dan ke jogja
sebanyak 400.
▪ Gudang 2 akan mengirimkan tepung ke padang sebanyak 500, ke bandung
sebanyak 100.
▪ Gudang 3 akan mengirimkan tepung ke Palembang sebanyak 600, ke
bandung sebanyak 500 dan sisa 100 akan dikirimkan ke Dummy atau tetap
disimpan.

2. KESIMPULAN
Soal 1
1. Biaya transportasi paling optimal menggunakan excel solver adalah Rp.
10.185.000.
2. Biaya transportasi paling optimal menggunakan excel POM QM adalah Rp.
10.185.000.
Biaya transportasi dari excel solver, dan POM QM sama sama menghasilkan
biaya transportasi paling optimal yaitu Rp.10.185.000.
Soal 2
Metode yang menghasilkan biaya transportasi paling optimal adalah Metode North
West Corner dan Metode VAM dengan biaya Rp.119.000. sedangkan Metode Least
Cost menghasilkan biaya yang lebih tinggi yaitu 134.000.

Anda mungkin juga menyukai