(Agroeko) Laporan Hasil Praktikum Iii Kelompok 7
(Agroeko) Laporan Hasil Praktikum Iii Kelompok 7
AGROEKOLOGI KELOMPOK 7
Dari tabel di atas setelah melakukan pengamatan di lahan pangan polbangtan bogor
di temukan 29 komponen ekosistem yang dapat dibagi menjadi 2 yaitu biotik dan abiotik.
Dengan adanya 29 komponen tersebut yang saling melengkapi maka terbentuklah suatu
ekosistem
Yang kompleks di lahan pangan polbangtan bogor, namun apabila dilihat dari populasi
katak yang di temui dan tidak ditemukannya ular maupun predator alami lainnya selama
pengamatan maka kami menyimpulkan bahawa rantai makanan telah terputus yang dapat
menyebabkan gangguan pada ekosistem seperti populasi katak yang tak terkendali.
b. Gambar Ekosistem
Pada lahan pangan tersebut terdapat berbagai komponen yang hidup saling
berdampingan.
c. Apakah agroekekosistem yang di tentukan sudah memenuhi prinsip ekologi?
Prinsip-prinsip ekologi yang relevan dengan agroekosistem pada lahan pangan sawah
dapat bervariasi tergantung pada konteks spesifik dan tujuan pengelolaan lahan tersebut.
Namun, secara umum, terdapat beberapa prinsip ekologi yang penting untuk dipertimbangkan
dalam pengelolaan agroekosistem, termasuk:
1. Keanekaragaman Hayati pada lahan pangan sudah memenuhi prinsip ekologi.
Pengelolaan agroekosistem yang efektif harus mempertahankan atau meningkatkan
keanekaragaman hayati. Ini mencakup keanekaragaman tanaman, hewan,
mikroorganisme tanah, dan ekosistem yang terlibat dalam siklus nutrien dan energi.
2. Kestabilan Ekosistem pada lahan pangan sudah terpenuhi karena agroekosistem yang
sehat memiliki kemampuan untuk tetap stabil dalam menghadapi gangguan eksternal
seperti perubahan iklim, penyakit tanaman, atau serangan hama. Pemeliharaan
keanekaragaman hayati dapat membantu dalam menciptakan kestabilan ekosistem.
3. Pemanfaatan Sumber Daya Alam secara Berkelanjutan pada lahan pangan belum
sepemuhnya terpenuhi karena Pengelolaan agroekosistem harus mempertimbangkan
keberlanjutan penggunaan sumber daya alam seperti tanah, air, dan energi. Namun,
pada pengamatan yang di lakukan pencemaran lingkungan seperti adanya sampah
plastik yang kurang.
4. Siklus Nutrien yang Seimbang pada lahan pangan juga masih belum cukup terpenuhi
karena sumber daya alam masih tercemar oleh sampah, sedangkan agroekosistem harus
mampu mempertahankan siklus nutrien yang seimbang, termasuk pemulihan dan daur
ulang bahan organik seperti sisa tanaman dan pupuk hijau, untuk memelihara kesuburan
tanah.
5. Interaksi Simbiosis pada lahan pangan prinsip ini terpenuhi dimana dalam prinsip ini
mencakup hubungan simbiosis antara tanaman, hewan, dan mikroorganisme di dalam
agroekosistem. Contohnya adalah hubungan mutualisme antara tanaman dan mikroba
tanah yang membantu dalam penyerapan nutrien.
Penting untuk mempertimbangkan prinsip-prinsip ini dalam merancang dan mengelola
agroekosistem pada lahan pangan sawah. Dengan memperhatikan aspek ekologi ini, dapat
diharapkan bahwa agroekosistem tersebut dapat berfungsi secara optimal dalam menghasilkan
hasil pertanian yang berkelanjutan sambil mempertahankan keseimbangan lingkungan.
Kondisi homeostatis pada lahan pertanian tergantung pada kondisi lingkungan yang
ditempati. Nah, Homeostasis pada lahan sawah merupakan keseimbangan yang sangat penting
untuk menjaga produktivitas pertanian. Lahan sawah merupakan suatu sistem yang kompleks
di mana berbagai faktor seperti ketersediaan air, nutrisi tanaman, keseimbangan tanah, dan
aktivitas biologis berinteraksi secara dinamis. Salah satu aspek utama dari homeostasis pada
lahan sawah adalah pengaturan air. Air harus tersedia dalam jumlah yang cukup untuk
pertumbuhan tanaman, namun juga harus diatur agar tidak terlalu banyak sehingga dapat
menyebabkan genangan atau kekurangan oksigen di dalam tanah serta jangan sampai terdapat
sampah plastik yang berhamburan sekitaran lahan sawah karena akan sangat berpengaruh
buruk terhadap tanaman padi. Selain itu, keseimbangan nutrisi dalam tanah juga penting untuk
homeostasis lahan sawah. Nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium harus tersedia dalam
jumlah yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman padi secara optimal. Kehadiran
organisme tanah seperti bakteri dan cacing juga berperan penting dalam menjaga
keseimbangan nutrisi dan proses dekomposisi bahan organik.
Faktor lain yang mempengaruhi homeostasis lahan sawah adalah penggunaan pestisida
dan pupuk kimia. Penggunaan yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem
tanah dan menyebabkan kerusakan lingkungan serta menurunkan kualitas tanah dalam jangka
panjang. Dengan memahami dan memperhatikan semua faktor ini, petani dapat bekerja untuk
menjaga homeostasis lahan sawah, memastikan bahwa sistem pertanian mereka berkelanjutan
dan produktif dalam jangka panjang.