Anda di halaman 1dari 3

ISI

A. Tujuan
Untuk mengamati komponen bioti dan abiotic serta hubungannya di ekosistem sawah
Banjarwaru.

B. Deskripsi
 Pengertian
Ekosistem merupakan sistem yang terbentuk dari hubungan timbal balik dan tidak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem sawah yaitu ekosistem yang berada pada area persawahan.
 Komponen Biotik dan Abiotik
A. Komponen Biotik
Komponen biotik merupakan komponen penyusun ekosistem berupa makhluk
hidup. Komponen biotik pada persawahan di daerah Banjarwaru
Yaitu:
1. Sawah
Pada ekosistem sawah, tanaman padi memiliki peran sebagai produsen, begitu
juga dengan rumput yang ada di sekitar sawah. Tanaman padi ataupun rumput
dapat menjadi bahan makanan bagi makhluk hidup lainnya untuk
melangsungkan kehidupannya.
2. Keong Sawah (Pila ampullacea)
Keong sawah (Pila ampullacea) adalah sejenis siput air yang mudah dijumpai
di perairan tawar Asia tropis, seperti di sawah, aliran parit, serta danau.Hewan
bercangkang ini dikenal pula sebagai Keong gondang, siput sawah, siput air,
atau tutut. Hewan ini juga memiliki peranan penting pada interaksi dalam
ekosistem. Selain itu juga memiliki peran untuk menjaga ekosistem tanah.
Peranannya dalam menjaga ekosistem tanah adalah karena hewan ini
memakan dedaunan. Yang pada akhirnya akan menyumbangkan bahan
organik hasil pencernaannya ke permukaan tanah.
3. Belalang
Belalang memiliki peran sebagai pemakan organisme mati atau bangkai,
pemangsa detritus material organik yaitu hewani dan nabati, pemakan organ
tumbuhan hidup dan mati, dan menjadi predator alami dari berbagai kelompok
serangga lainnya
4. Katak
Katak memiliki peranan penting dalam suatu ekosistem, karena memiliki
kepekaan terhadap lingkungan yang tinggi sehingga dapat menjadi bio-
indikator lingkungan. Selain itu, katak memilki peranan bagi manusia
terutama petani. Katak akan menjadi predator yang dianggap hama oleh petani
seperti serangga.
5. Burung
burung sangat penting sebagai penyeimbang lingkungan dalam komponen
ekosistem, karena burung memiliki peran sebagai pemecah biji, penyerbuk,
predator hama dan pemangsa puncak.
6. Ular
Di sisi lain ular berperan penting bagi ekosistem yaitu sebagai predator dan
mangsa dalam rantai makanan. Ular merupakan predator alami serangga
sehingga dapat menjaga populasi hama tetap terkendali.
7. Bakteri
Bakteri merupakan salah satu komponen biotik yang berperan sebagai
pengurai atau dekomposer dari bangkai atau jasad makhluk hidup.
8. Tikus
Tikus adalah komponen biotik yang berperan sebagai konsumen tingkat I pada
ekosistem sawah.
9. Kerbau
-

B. Komponen Abiotik
Komponen abitoik adalah komponen penyusun ekosistem yang tidak hidup, yaitu
berasal dari factor lingkungan. Komponen abiotic pada eksosistem persawahan di
daerah Banjarwaru yaitu:
1. Cahaya Matahari
Cahaya matahari cahaya matahari adalah salah satu komponen abiotik dalam
ekosistem sawah yang berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan
tanaman padi dan beberapa tanaman lainnya yang ada di ekosistem sawah.
2. Tanah
Tanah adalah sebuah komponen abiotik dalam ekosistem sawah yang
membantu menjadi tempat ditanamnya tanaman padi.
3. Udara
Udara adalah salah satu komponen abiotik yang berada di sekitar ekosistem
sawah berupa oksigen maupun karbon dioksida yang dihasilkan oleh tanaman.
4. Air
Air ialah komponen abiotik dalam sawah yang berfungsi untuk membantu
irigasi dan menjadi salah satu sumber energi untuk makhluk hidup di
sekitarnya
5. Kelembapan Udara
Kelembaban udara adalah salah satu komponen abiotik pada ekosistem sawah
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dari mikroorganisme dalam
ekosistem tersebut.
C. Hubungan
1. Simbiosis Komensalisme
Burung Cici Padi Membuat Sarang di Pohon Padi
Ketika musim kawin tiba, burung cici padi akan membuat sarang berupa
mangkuk yang ditutupi dengan jahitan beberapa daun atau rumput dibagian
atasnya untuk menutupi dan menyamarkan sarang.
Dengan memanfaatkan kerimbunan tanaman padi, burung cici padi membuat
sarangnya tersembunyi dan aman dari predator.
Dari interaksi tersebut, burung cici padi mendapatkan keuntungan karena
dapat membuat sarang ditempat yang tersembunyi dan tanaman padi tidak
mendapatkan keuntungan maupun kerugian dengan adanya burung cici padi.

2. Simbiosis Mutualisme
Hubungan antara kerbau dan burung jalak
Burung jalak mendapatkan keuntungan dengan mendapatkan kutu dari tubuh
kerbau untuk menjadi makanannya, sedangkan kerbau mendapat keuntungan
karena kutu di kulitnya berkurang.

3. Simbiosis Parasitisme
Hubungan tikus dan manusia
tikus dan manusia khususnya bagi mereka yang berprofesi sebagai petani.
Adanya tikus sebagai salah satu hama di lingkungan persawahan dapat
merugikan petani karena dapat menyerang padi. Sementara tikus diuntungkan
karena mendapat makanan.

C. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil pengamatan ekosistem di daerah persawahan
Banjarwaru antara lain:

i. Siswa dapat mengetahui pengertian dari ekosistem sawah Banjarwaru.


ii. Siswa dapat mengetahui komponen penyusun ekosistem sawah
Banjarwaru.
iii. Siswa dapat mengetahui hubungan atau simbiosis antar organisme di
ekosistem persawahan Banjarwaru.

Anda mungkin juga menyukai