metode massa(publik).
1. Metode Individual (Perorangan)
Metode individual dalam pendidikan kesehatan digunakan untuk membantu perilaku baru atau
membina seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
Contohnya seorang ibu hamil yang tertarik terhadap imunisasi tetanus toksoid (TT) setelah
mendapat/mendengarkan penyuluhan kesehatan. Pendekatan agar ibu hamil segera minta
imunisasi adalah ibu hamil tersebut didekati secara perorangan. Pendekatan pada perongan
diartikan tidak hanya ibu saja yang didekati tetapi juga suami atau keluarga dari ibu hamil
tersebut.
Bentuk pendekatan pada metode individual antara lain:
a. Interview (wawancara)
Interview atau wawancara sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan.
Wawancara petugas kesehtan dengan klien ditujukan untuk menggali informasi mengapa
individu tidak atau belum menerima perubahan, individu tertarik atau belum mnerima
perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu
mem[punyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan
yang lebih mendalam.
b. Bimbingan dan penyuluhan
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas kesehatan lebih intensif .Setiap masalah
yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan
dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut.
2. Metode Kelompok
Memilih metode kelompok harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan
formal dari sasaran.
a. Kelompok Besar
Kelompok besar adalah apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk
kelompok besar antara lain ceramah dan seminar.
1. Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
2. Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah ke
atas.Seminar adalah suatu penyajian dari seorang ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu
topik yang dianggap penting dan dianggap hangat di masyarakat.
b. Kelompok Kecil
Bila peserta kegiatan kurang dari 15 orang biasanya kita sebut kelompok kecil.Metode metode
yang cocok untuk kelompok kecil adalah:
1. Diskusi Kelompok
Semua anggota kelompok dalam diskusi kelompok dapat bebas berpartisipasi dalam diskusi,
maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadap-
hadapan atau saling memandang satu sama lain. Misal dalam bentuk lingkaran atau segi empat.
Pimpinan diskusi juga duduk diantara peserta sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih
tinggi.
Ketika memulai diskusi pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-pancingan yang dapat
berupa pertanyaan-pertanyaan atau kasus sehubungan dengan topik yang dibahas. Agar terjadi
diskusi yang hidup maka pemimpin kelompok harus mengarahkandan mengatur sedemikian rupa
sehingga semua orang dapat kesempatan berbicara dan tidak menimbulkan dominasi peserta
diskusi.
2. Curah Pendapat (brain storming)
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya sama dengan metode
diskusi kelompok. Bedanya pada permulaan pemimpin kelompok memancing dengan satu
masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban atau tanggapan (curah pendapat).
Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam flipchart atau papan
tulis. Sebelumsemua peserta mencurahkan pendapatnya tidak boleh dikomentari oleh siapapun.
Baru setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya tiap anggota dapat mengomentari dan
akhirnya terjadi diskusi.
3. Bola salju (snow Bolling)
Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang 2 orang) dan kemudian dilontarkan suatu
pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang 5 menit maka tiap 2 pasang bergabung menjadi
satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut dan mencarai kesimpulannya.Kemudian tiap
2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan
demikian seterusnya sehingga akhirnya akan terjadi diskusi seluruh anggota kelompok
4. Kelompok-kelompok kecil (Buzz Group)
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (buzz group) yang kemudian
diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak sama dengan kelompok lain. Masing-masing
kelompok mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya hasil dari tiap kelompok didiskusikan
kembali dan dicari kesimpulannya.
5. Bermain peran (Role Play)
Metode ini terdiri beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu untuk
memainkan peranan, misalnya sebagai perawat atau bidan sedangkan anggota lainnya sebagai
pasien atau anggota m atau anggota masyarakat. Mereka memperagakan misalnya bagaimana
interaksi atau berkomunikasi sehari-hari dalam melaksanakan tugas.
6. Permainan simulasi (Simulation Game)
Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.pesan-pesan akan
kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli. Cara
permainan persis seperti main monopoli dengan mengunakan dadu, gaco(petunjuk arah) selain
beberan atau papan main. Beberapa orang menjadi pemain dan sebagian lagi berperan sebagai
nara sumber
Metode Promosi Kesehatan dapat digolongkan berdasarkan Teknik Komunikasi, Sasaran yang
dicapai dan Indera penerima dari sasaran promosi.
1. Berdasarkan Teknik Komunikasi
a. Metode penyuluhan langsung.
Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan
sasaran. Termasuk di sini antara lain : kunjungan rumah, pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di
balai desa, pertemuan di Posyandu, dll.
b. Metode yang tidak langsung.
Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka
dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan perantara (media).
Umpamanya publikasi dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukan film, dsb
b. Pendekatan Kelompok
Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan sekolompok
sasaran. Beberapa metode penyuluhan yang masuk dalam ketegori ini antara
lain : Pertemuan, Demostrasi, Diskusi kelompok, Pertemuan FGD, dan lain-lain
c. Pendekatan Masal
Petugas promosi kesehatan menyampaikan pesannya secara sekaligus
Kepada sasara yang jumlahnya banyak. Beberapa metode yang masuk dalam
golongan iniadalah : Pertemuan umum, pertunjukan kesenian, Penyebaran
tulisan/poster/media cetak lainnya, Pemutaran film,dll
c. Metode “Kombinasi”. Dalam hal ini termasuk : Demonstrasi cara (dilihat, didengar,
dicium,diraba dan dicoba)
Cara melakukannya metode kunjungan rumah dengan memperhatikan hal-hal seperti berikut :
1. Ada maksud dan tujuan tertentu
2. Tepat waktunya dan tidak membuang-buang waktu
3. Rencanakan beberapa kunjungan berurutan untuk menghemat waktu
4. Kunjungi pula sasaran yang jauh dan terpencil
5. Metode ini untuk memperkuat metode-metode lainnya atau bila metode-metode lainnya
tidak mungkin.
2. Pertemuan Umum
Pertemuan umum adalah suatu pertemuan dengan peserta campuran dimana
disampaikan beberapa informasi tertentu tentang kesehatan untuk dilaksanakan oleh masyarakat
sasaran.
Cara melakukannya dengan segala perencanaan dan persiapan yang diperlukan, seperti :
1. Datang jauh sebelum kegiatan di mulai untuk memeriksa peralatan dan bahan
yangdiperlukan
2. Mengatur tempat sebaik mungkin, sehingga semua peserta dapat melihatnya dan ikut
dalam diskusi
3. Demonstrasi dilakukan tahap demi tahap sambil membangkitkan keinginan peserta untuk
bertanya-tanya
4. Berikan kesempatan pada wakil peserta untuk mencoba ketrampilan perilaku yang baru
5. Berikan selebaran yang cepat (brosur, dll) yang bersangkutan dengan demostrasi itu
Anjuran :
6. Pilihlah topik yang berdasarkan keperluan masyarakat
7. Demonstrasi dilakukan tepat masanya
8. Pengumuman yang luas sebelum waktunya untuk menarik banyak perhatian danpeserta
9. Pergunakan alat-alat yang mudah di dapat orang
10. Hilangkan keraguan-raguan, tetapi hindarikan pertengkaran mulut
11. Hargai cara-cara yang biasa dilakukan masyarakat