Anda di halaman 1dari 14

KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP PELAYANAN DI ATAS KMP.

CAKALANG
PADA LINTAS PENYEBERANGAN LABUAN BAJO-SAPE

PASSENGER SATISFACTION OF SERVICE IN KMP. CAKALANG


FERRY CROSSING OF LABUAN BAJO-SAPE
1
Setio Boedi Arianto dan 2Dwi Heriwibowo
Puslitbang Perhubungan Darat dan Perkeretaapian, Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Lt. 3 Jakarta
10110
1
boedi.arianto@gmail.com
2
heyree_ltb@yahoo.com
Submited: 12 Agustus 2014, Revised: 19 Agustus 2014, Accepted: 9 September 2014

ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the level of service onboard on the ship of ferry crossing of Labuan
Bajo-Sape. The analytical method used is the Importance-Performance Analysis and Customer Satisfaction
Index (CSI). The results of this study showed that the service conditions onboard of KMP. Cakalang based on
CSI at 82.37%, it can be interpreted that passenger satisfaction with the services onboard of KMP. Cakalang is
in the category of Good and it implies to maintain the performance which has been achieved for the passengers
satisfied toward the service of the KMP. Cakalang and in the future is expected the passengger to get more
satisfying services.
Keywords: Labuan Bajo, Sape, KMP. Cakalang, passenger satisfaction

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pelayanan di atas kapal pada lintas penyeberangan Labuhan
Bajo-Sape. Metode analisis yang digunakan adalah Importance-Performance Analysis dan Customer Satisfaction
Index (CSI) dan berdasarkan hasil analisis maka kesimpulan penelitian ini adalah kondisi pelayanan di atas KMP.
Cakalang berdasarkan hasil perhitungan CSI sebesar 82,37%, hal ini dapat diinterpretasikan bahwa kepuasan
penumpang terhadap pelayanan di atas KMP. Cakalang termasuk dalam kategori Good dan kategori tersebut
bermakna bahwa kinerja yang sudah dicapai harus dipertahankan karena penumpang pada dasarnya puas terhadap
pelayanan di atas KMP. Cakalang dan dimasa yang akan datang diharapkan dapat merasakan pelayanan yang lebih
baik lagi.
Kata kunci: Labuan Bajo, Sape, KMP. Cakalang, kepuasan penumpang

PENDAHULUAN
Sektor transportasi merupakan salah satu sektor penyeberangan tidak diperlukan adanya bongkar
penunjang kebutuhan yang sangat penting dan muat barang di pelabuhan penyeberangan.
strategis dalam pengembangan wilayah di mana
Kualitas pelayanan angkutan penyeberangan lintas
transportasi mempunyai peran yang sangat vital Labuan Bajo-Sape seperti keamanan, kecepatan,
sebagai urat nadi perekonomian dan sebagai ketepatan, ketertiban, kemudahan, dan kenyamanan
penggerak potensi-potensi daerah. Angkutan serta keterjangkauan merupakan suatu kebutuhan
penyeberangan merupakan salah satu bentuk bagi pengguna jasa. Untuk memenuhi kualitas
sistem transportasi yang dapat menunjang dalam pelayanan yang baik maka perlu dilakukan
menghubungkan satu daerah ke daerah lain. perumusan standar baku pelayanan angkutan
Untuk menunjang transportasi yang handal, penyeberangan yang pada umumnya diadopsi dan
diperlukan sarana dan prasarana yang sesuai diratifikasi dari standar internasional seperti sistem
dengan kebutuhan masyarakat, dan selalu manajemen mutu ISO 9001 Versi 2000 dan revisi
dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan sistem manajemen keselamatan ISM Code sesuai
secara keseluruhan, sejalan dengan meningkatnya Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
aktivitas masyarakat. Nomor SK.73/AP.005/DRJD/2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Angkutan Penyeberangan,
Angkutan penyeberangan adalah jenis angkutan maka sudah selayaknya perlu dilakukan
yang memanfaatkan prasarana alam yang tersedia standardisasi pelayanan angkutan penyeberangan
berupa perairan yang memisahkan antar pulau. terkait dengan kondisi pelayanan di atas kapal pada
Sarana penyeberangan yang biasanya digunakan lintas penyeberangan Labuan Bajo-Sape yang
adalah kapal ro-ro yang berfungsi untuk masih perlu penyesuaian untuk distandarkan guna
mengangkut penumpang, kendaraan dan barang dapat memenuhi standar pelayanan untuk kepuasan
dalam kendaraan, sehingga dalam angkutan pelanggan atau pengguna jasa penyeberangan.

Kepuasan Penumpang Terhadap Pelayanan di Atas KMP Cakalang Pada Lintas Penyeberangan Labuan Bajo-Sape, 1Setio Boedi Arianto dan 2Dwi Heriwibowo 119
Berdasarkan uraian di atas, tujuan penelitian ini 2. Angkutan Laut adalah kegiatan angkutan
adalah untuk mengetahui tingkat pelayanan di yang menurut kegiatannya melayani
atas kapal pada lintas penyeberangan Labuhan kegiatan angkutan laut.
Bajo-Sape, sedangkan pokok permasalahan
dalam penelitian ini adalah bagaimana pelayanan 3. Angkutan Laut Dalam Negeri adalah
di atas KMP. Cakalang yang diberikan oleh kegiatan angkutan laut yang dilakukan di
operator (penyedia jasa) kepada pengguna jasa wilayah perairan Indonesia yang
penyeberangan. diselenggarakan oleh perusahaan
angkutan laut nasional.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Hukum 4. Angkutan Laut Luar Negeri adalah
kegiatan angkutan laut dari pelabuhan
Menurut Undang-undang Nomor 17 Tahun atau terminal khusus yang terbuka bagi
2008 tentang Pelayaran pada Pasal 22 ayat (1) perdagangan luar negeri ke pelabuhan
menyebutkan bahwa angkutan penyeberangan luar negeri atau dari pelabuhan luar
merupakan angkutan yang berfungsi sebagai negeri ke pelabuhan atau terminal khusus
jembatan yang menghubungkan jaringan jalan Indonesia yang terbuka bagi perdagangan
atau jaringan jalur kereta api yang dipisahkan
luar negeri yang diselenggarakan oleh
oleh perairan untuk mengangkut penumpang
perusahaan angkutan laut.
dan kendaraan beserta muatannya.
Pada ayat (2) menyatakan bahwa penetapan 5. Angkutan Sungai dan Danau adalah
lintas angkutan penyeberangan dilakukan kegiatan angkutan dengan menggunakan
dengan mempertimbangkan: kapal yang dilakukan di sungai, danau,
1. Pengembangan jaringan jalan dan/atau waduk, rawa, banjir kanal, dan terusan
jaringan jalur kereta api yang dipisahkan untuk mengangkut penumpang dan/atau
oleh perairan; barang yang diselenggarakan oleh
perusahaan angkutan sungai dan danau.
2. Fungsi sebagai jembatan;
3. Hubungan antara dua pelabuhan, antara 6. Angkutan Sungai dan Danau Untuk
pelabuhan dan terminal, dan antara dua Kepentingan Sendiri adalah kegiatan
terminal penyeberangan dengan jarak angkutan sungai dan danau yang
tertentu; dilakukan untuk melayani kepentingan
4. Tidak mengangkut barang yang sendiri dalam menunjang usaha
diturunkan dari kendaraan pokoknya.
pengangkutnya;
5. Rencana tata ruang wilayah; 7. Angkutan Penyeberangan adalah
6. Jaringan trayek angkutan laut sehingga angkutan yang berfungsi sebagai
dapat mencapai optimalisasi keterpaduan jembatan yang menghubungkan
angkutan antar dan intramoda. jaringan jalan dan/atau jaringan jalur
kereta api yang dipisahkan oleh
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 perairan untuk mengangkut penumpang
tentang Angkutan di Perairan Pasal 1 dan kendaraan beserta muatannya.
menjelaskan bahwa:
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 20
1. Angkutan di Perairan, Angkutan Laut
tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan
Khusus, Angkutan Laut Pelayaran-
Pasal (2) menyebutkan bahwa Peraturan
Rakyat, Pelayaran-Perintis, Kapal, Kapal
Pemerintah ini mengatur mengenai kegiatan
Asing, Trayek, Agen Umum, Usaha Jasa
Terkait, Pelabuhan, Pelabuhan Utama, angkutan laut, angkutan sungai dan danau,
Pelabuhan Pengumpul, Pelabuhan angkutan penyeberangan, angkutan di perairan
Pengumpan, Terminal Khusus, Badan untuk daerah masih tertinggal dan/atau
Usaha, dan Setiap Orang adalah wilayah terpencil, kegiatan jasa terkait dengan
sebagaimana dimaksud dalam Undang- angkutan di perairan, perizinan, pentarifan,
Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang kewajiban dan tanggung jawab pengangkut,
Pelayaran (Lembaran Negara Republik pengangkutan barang khusus dan barang
Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, berbahaya, pemberdayaan industri angkutan di
Tambahan Lembaran Negara Republik perairan, sistem informasi angkutan di
Indonesia Nomor 4849). perairan, dan sanksi administratif.

120 Jurnal Penelitian Transportasi Darat, Volume 16, Nomor 3, September 2014
B. Beberapa Definisi/Istilah Terkait Dengan untuk mengangkut orang, kendaraan
Penelitian dan barang.
1. Definisi Transportasi b. Kapal pedalaman adalah setiap
peralatan angkutan di atas air yang
Menurut Drs. Abbas Salim (1993) bukan kapal laut dan digerakkan
transportasi adalah kegiatan pemindahan dengan alat mekanis maupun alat
barang (muatan) dan penumpang dari bantu mekanis.
suatu tempat ke tempat lain. Fungsi
transportasi adalah sebagai angkutan c. Kapal sungai adalah kapal yang
penumpang, untuk angkutan penumpang daerah pelayarannya dibatasi untuk
ini menggunakan mobil atau kendaraan pelayanan sungai.
pribadi dan alat angkut lainnya, selain d. Kapal perairan daratan adalah alat
mobil pribadi yang digunakan untuk angkutan air yang digunakan
mengangkut penumpang, digunakan pula semata-mata untuk lalu lintas dan
kendaraan untuk angkutan umum seperti angkutan di perairan daratan, baik
bus, pesawat udara, kereta api, kapal laut, yang bermotor maupun tidak
kapal penyeberangan, dan pelayaran bermotor.
samudera luar negeri. Dari pengertian
diatas yang telah dikemukakan dapat 3. Definisi Pelayanan
ditarik kesimpulan bahwa transportasi Pelayanan yang diberikan kepada
adalah proses dari suatu kegiatan yang pengguna jasa apabila sesuai dengan
dilakukan untuk memindahkan barang harapan pengguna jasa akan memberikan
dan manusia dari suatu tempat ke tempat kepuasan. Dimana pelayanan di bidang
lain yang mana dibutuhkan suatu alat angkutan itu akan menghasilkan jasa
angkut untuk proses pemindahan dan yang disebut dengan jasa angkutan.
juga berfungsi sebagai sektor penunjang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
pembangunan dan pemberi jasa. (1998) pelayanan adalah melayani
kebutuhan orang lain. Menurut Soetopo
2. Definisi Kapal (1999) pelayanan adalah suatu usaha
Menurut Undang-undang Nomor 17 untuk membantu menyiapkan (mengurus)
Tahun 2008 tentang Pelayaran apa yang diperlukan orang lain.
menyebutkan bahwa Kapal adalah 4. Pengertian Trayek/Lintasan
kendaraan air dengan bentuk dan jenis
Adanya suatu trayek juga merupakan
tertentu, yang digerakkan dengan tenaga
faktor penentu terwujudnya suatu sistem
angin, tenaga mekanik, energi lainnya,
transportasi yang lancar, aman dan
ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan
teratur. Menurut Peraturan Menteri
yang berdaya dukung dinamis, kendaraan
Perhubungan Nomor: KM.58 Tahun
di bawah permukaan air, serta alat apung
2007 tentang Perubahan Atas Keputusan
dan bangunan terapung yang tidak
Menteri Perhubungan Nomor: KM.73
berpindah-pindah.
Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan
Menurut M. Nur Nasution (1996) kapal Angkutan Sungai dan Danau yang
adalah kendaraan air dengan bentuk dan selanjutnya dalam ketentuan ini disebut
jenis apapun, yang digerakkan tenaga trayek adalah lintasan untuk pelayanan
mekanik, tenaga angin atau ditunda jasa angkutan umum sungai dan danau
termasuk yang berdaya dukung dinamis, yang mempunyai asal dan tujuan
kendaraan dibawah permukaan air, perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal
kendaraan diatas permukaan air, serta alat tetap maupun tidak berjadwal.
apung atau bangunan apung yang tidak
berpindah-pindah. METODOLOGI PENELITIAN

Sedangkan menurut Himpunan Istilah A. Metode Pengumpulan Data


Perhubungan, bahwa: 1. Data Primer
a. Kapal adalah alat angkut di air Data primer diperoleh dengan melakukan
dalam bentuk apapun baik yang survei dan pengamatan langsung di
digerakkan dengan motor maupun lapangan, adapun metode pengumpulan
dengan tenaga lain yang digunakan data yang dilakukan antara lain:

Kepuasan Penumpang Terhadap Pelayanan di Atas KMP Cakalang Pada Lintas Penyeberangan Labuan Bajo-Sape, 1Setio Boedi Arianto dan 2Dwi Heriwibowo 121
a. Metode Observasi dalam menggunakan sebuah produk.
Importance analysis akan dilakukan
Metode observasi dilakukan dengan
terhadap pertanyaan seberapa
mengadakan pengamatan langsung
penting faktor-faktor yang menjadi
di tempat yang dijadikan penelitian
pertimbangan konsumen dalam
mengenai hal-hal yang dapat
memutuskan untuk memilih atau
dijadikan sebagai data yang dapat
tidak sebuah produk. Untuk
dianalisis sesuai dengan
mengukur tingkat kepentingan ini,
permasalahan yang ada. Data yang
digunakan Skala Likert (1932).
telah didapatkan di lapangan
kemudian dicatat dan digunakan b. Performance Analysis
untuk menganalisis permasalahan
Performance analysis merupakan
yang ada secara tepat, akurat dan
analisis untuk menentukan tingkat
pasti.
kepuasan konsumen terhadap atribut
b. Metode Penyebaran Kuesioner sebuah produk. Analisis akan
Penyebaran kuesioner dilakukan diterapkan terhadap pertanyaan
untuk mengetahui persepsi mengenai seberapa puas konsumen
penumpang terhadap kondisi terhadap atribut atau faktor produk
pelayanan di atas KMP. Cakalang dan pelayanan yang diberikan oleh
serta kondisi yang diharapkan. penyedia jasa. Untuk mengukurnya
digunakan Skala Likert yang terdiri
2. Data Sekunder dari lima tingkat, yaitu:
Data sekunder adalah data yang diperoleh 1) Sangat Puas atau Sangat
dalam bentuk yang sudah ada, sudah Penting, dengan bobot untuk
dikumpulkan dan diolah oleh instansi jawaban ini diberi nilai 5.
terkait, dan biasanya sudah dalam bentuk
publikasi. Penelitian ini menggunakan 2) Puas atau Penting, dengan
literatur-literatur serta buku-buku yang bobot untuk jawaban ini diberi
ada di perpustakaan Badan Litbang nilai 4.
Perhubungan ataupun buku yang lain 3) Netral atau Biasa, dengan bobot
yang berkaitan dengan penelitian ini. untuk jawaban ini diberi nilai 3.
Data sekunder yang dibutuhkan dalam 4) Tidak Puas atau Tidak Penting,
penelitian ini meliputi: dengan bobot untuk jawaban
a. Fasilitas KMP. Cakalang; ini diberi nilai 2.
b. Data jarak dan waktu tempuh
5) Sangat Tidak Puas atau Sangat
kapal penyeberangan lintas Labuan
Tidak Penting, dengan bobot
Bajo-Sape;
untuk jawaban ini diberi nilai 1.
c. Data produksi lintas penyeberangan
Labuan Bajo-Sape; Untuk menganalisis lebih lanjut tingkat
d. Layout Pelabuhan Penyeberangan kepentingan dan kepuasan, digunakan
Labuan Bajo-Sape. Importance-Performance Grid, yang
B. Metode Analisis dikembangkan oleh Richard L. Oliver
(1997). Model ini adalah matriks dua
1. Importance-Performance Analysis dimensi yang membandingkan antara
Analisis kepentingan dan kinerja persepsi tingkat kepentingan suatu
digunakan untuk membandingkan sampai atribut dalam mendorong responden
sejauhmana kinerja suatu kegiatan yang untuk menggunakan sebuah produk
dirasakan oleh pengguna jasa atau (high and low) dengan performansi
pelanggannya jika dibandingkan dengan atribut-atribut dari produk tersebut.
tingkat kepuasan yang diinginkan. Pemetaan faktor-faktor ini menggunakan
nilai mean dari hasil importance analysis
a. Importance Analysis dan performance analysis, yaitu:
Importance analysis merupakan n n
analisis untuk mengetahui persepsi X i Y i
mengenai tingkat kepentingan suatu X  i 1
dan Y  i 1
.......... (1)
atribut yang mendorong responden n n

122 Jurnal Penelitian Transportasi Darat, Volume 16, Nomor 3, September 2014
dengan: empat kuadran yang dibatasi oleh dua
X = skor rata-rata tingkat kepuasan; buah garis berpotongan tegak lurus pada
Y = skor rata-rata tingkat kepentingan; titik-titik (X,Y), diman X merupakan rata-
Xi = skor penilaian tingkat kepuasan; rata dari jumlah rata-rata skor tingkat
Yi = skor penilaian tingkat kepentingan; kepuasan seluruh atribut yang diteliti,
n = jumlah responden. sedangkan Y adalah rata-rata dari jumlah
rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh
Dengan pemetaan atribut dalam dua
atribut atau faktor yang diteliti (Supranto,
dimensi, maka faktor-faktor tersebut bisa
1997).
dikelompokkan dalam salah satu dari

Importance 1 2

3 4

Performance

Gambar 1. Kuadran Importance-Performance Grid


Adapun empat kuadran dalam model Kuadran 3 (Low Importance, Low
Importance-Performance Grid dapat Performance):
dijabarkan sebagai berikut. Faktor yang berada pada kuadran ini
Kuadran 1 (High Importance, Low kurang pengaruhnya bagi konsumen serta
Performance): pelaksanaannya oleh perusahaan biasa
saja, sehingga dianggap sebagai daerah
Pada posisi ini, jika dilihat dari dengan prioritas rendah, yang pada
kepentingan konsumen, faktor-faktor dasarnya bukan merupakan masalah.
produk atau pelayanan berada pada
Kuadran 4 (Low Importance, High
tingkat tinggi. Tetapi, jika dilihat dari
Performance):
kepuasannya, konsumen merasakan
tingkat yang rendah, sehingga Pada posisi ini, jika dilihat dari
konsumen menuntut adanya perbaikan kepentingan konsumen atribut-atribut
atribut tersebut. Untuk itu, pihak produk atau pelayanan kurang dianggap
perusahaan harus menggerakkan sumber penting, tetapi jika dilihat dari tingkat
daya yang ada dalam meningkatkan kepuasannya, konsumen merasa sangat
performansi atribut atau faktor produk puas.
tersebut. 2. Customer Satisfaction Index (CSI)
Kuadran 2 (High Importance, High CSI merupakan jenis pengukuran yang
Performance): digunakan untuk menentukan tingkat
kepuasan konsumen secara keseluruhan
Pada posisi ini, jika dilihat dari
dengan melakukan pendekatan yang
kepentingan konsumen, faktor-faktor
mempertimbangkan tingkat harapan
produk atau pelayanan berada pada
dari faktor-faktor yang diukur. Adapun
tingkat tinggi. Dilihat dari kepuasannya,
tahapan untuk mengukur CSI adalah
konsumen merasakan tingkat yang tinggi
sebagai berikut:
pula. Hal ini menuntut perusahaan untuk
dapat mempertahankan posisinya, karena a. Menghitung weighting factors yaitu
faktor-faktor inilah yang telah menarik dengan cara membagi nilai rata-rata
konsumen untuk memanfaatkan produk importance score yang diperoleh
tersebut. untuk setiap faktor dengan total

Kepuasan Penumpang Terhadap Pelayanan di Atas KMP Cakalang Pada Lintas Penyeberangan Labuan Bajo-Sape, 1Setio Boedi Arianto dan 2Dwi Heriwibowo 123
seluruh importance score. Hal ini c. Kemudian weighted score untuk
untuk mengubah nilai kepentingan setiap faktor dijumlahkan, hasilnya
(importance score) menjadi angka disebut weighted average.
persentase sehingga didapatkan total
d. Selanjutnya weighted average dibagi
weighting factors 100%.
skala maksimum yang digunakan
b. Setelah itu, nilai weighting factors dalam penelitian, dan kemudian
dikalikan dengan satisfaction score dikalikan 100% dan hasilnya adalah
sehingga diperoleh weighted score. satisfaction index.

Tabel 1. Interpretasi Hasil Perhitungan CSI

Angka Indeks Interpretasi


X ≤ 64% Very Poor
64 % < X ≤ 71 % Poor
71 % < X ≤ 77 % Cause For Concern
77 % < X ≤ 80 % Border Line
80 % < X ≤ 84 % Good
84 % < X ≤ 87 % Very Good
X > 87 % Excellent
Sumber: www.leadershipsfactors.com

HASIL DAN PEMBAHASAN (dua) unit milik swasta yaitu KMP.


Dharma Wahana dan KMP. Citra
A. Hasil Pengumpulan Data
Nusantara. Jarak tempuh lintas Labuan
1. Transportasi Penyeberangan Lintas Bajo-Sape adalah 75 mil dengan waktu
Labuan Bajo-Sape tempuh selama 7-8 jam. Jadwal
Angkutan penyeberangan lintas Labuan pemberangkatan lintas penyeberangan ini
Bajo-Sape merupakan angkutan adalah 2 trip per hari yaitu pukul 08.00
penyeberangan yang menghubungkan WIT dan pukul 16.00 WIT. Mengingat
Pulau Flores (Pelabuhan Penyeberangan sering tertundanya jadwal keberangkatan
Labuan Bajo) di Nusa Tenggara Timur kapal akibat kerusakan kapal/docking
dengan Pulau Sumbawa di Nusa serta seringnya cuaca yang kurang
Tenggara Barat (Pelabuhan bersahabat pada lintasan tersebut sehingga
Penyeberangan Sape). Lokasinya terletak banyak dikeluhkan oleh pengguna jasa
diantara Tempat Pelelangan Ikan karena pelayanan tidak lagi mampu untuk
Kampung (TPI) Ujung dan dermaga memenuhi kebutuhan mobilitas orang
penyeberangan boat ke Kepulauan maupun barang. Untuk itu pemerintah
Komodo. Jumlah kapal feri yang perlu membenahi manajemen
beroperasi saat ini sebanyak 4 (empat) penyeberangan tersebut karena pelabuhan
unit, 2 (dua) unit milik PT. ASDP Labuan Bajo merupakan pintu gerbang
Indonesia Ferry (Pesero) yaitu KMP. untuk masuk ke Pulau Komodo.
Cakalang dan KMP Cakalang II, serta 2

Gambar 2. Layout Pelabuhan Labuan Bajo

124 Jurnal Penelitian Transportasi Darat, Volume 16, Nomor 3, September 2014
2. Fasilitas KMP. Cakalang Bajo-Sape. Fasilitas yang dimiliki kapal
ini antara lain tempat duduk penumpang,
KMP. Cakalang merupakan sarana
ruang kemudi, ruang kendaraan, kantin,
transportasi penyeberangan yang dimiliki
serta kamar mandi/toilet.
oleh PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
yang dioperasikan pada lintas Labuan
Tabel 2. Fasilitas KMP. Cakalang

Fasilitas Jumlah Keterangan


 Tempat duduk

Kapasitas tempat duduk


Kondisi Baik
250 orang

 Ruang Kemudi

1 Unit Kondisi Baik

 Ruang Kendaraan (Car Deck)

Kapasitas Muat 18-23


Kondisi Baik
Unit Kend. Campuran

 Kantin

2 Unit Kondisi Baik

 KM/Toilet (WC)

4 Unit Kondisi Baik

Sumber: PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Sape

3. Karakteristik Responden b. Usia Responden


Menurut usia, responden yang
Survei penelitian ini dilakukan di atas berusia <20 tahun dan >50 tahun
KMP. Cakalang dengan responden masing-masing 20% (10 orang),
berjumlah 50 orang yang dikelompokkan antara 21-30 tahun 22% (11 orang),
dalam 7 (tujuh) karakteristik yaitu jenis antara 31-40 tahun 26% (13 orang),
kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, dan antara 41-50 tahun 12% (6
pendapatan, keperluan perjalanan, dan orang).
frekuensi perjalanan dalam 1 (satu) bulan
terakhir. c. Tingkat Pendidikan Responden
Berdasarkan tingkat pendidikan,
a. Jenis Kelamin Responden responden berpendidikan SD 8% (4
Berdasarkan jenis kelamin, maka orang), pendidikan SLTP 26% (13
responden perempuan berjumlah orang), pendidikan SLTA 20% (10
40% (20 orang), sedangkan laki-laki orang), D3 26% (13 orang) dan
berjumlah 60% (30 orang). pendidikan S1 20% (10 orang).

Kepuasan Penumpang Terhadap Pelayanan di Atas KMP Cakalang Pada Lintas Penyeberangan Labuan Bajo-Sape, 1Setio Boedi Arianto dan 2Dwi Heriwibowo 125
d. Pekerjaan Responden perjalanan bisnis 16% (8 orang),
Menurut pekerjaan, responden yang keperluan keluarga 24% (12 orang),
bekerja sebagai PNS 16% (8 orang), perjalanan wisata 18% (9 orang),
pegawai swasta/BUMN 18% (9 dan lainnya 22% (11 orang).
orang), wiraswasta/pedagang 22%
g. Frekuensi Perjalanan Responden
(11 orang), petani 4% (2 orang),
Berdasarkan frekuensi perjalanan
pensiunan 20% (10 orang), pelajar/
dalam satu bulan, responden yang
mahasiswa 2% (1 orang), dan
melakukan satu kali perjalanan 22%
lainnya 18% (9 orang).
(11 orang), dua kali perjalanan 20%
e. Pendapatan Responden (10 orang), tiga kali perjalanan 18%
Berdasarkan pendapatan, responden (9 orang), empat kali perjalanan
yang berpendapatan <Rp. 500.000,- 20% (10 orang), dan lima atau lebih
berjumlah 14% (7 orang), perjalanan 20% (10 orang).
berpendapatan antara Rp. 1 juta -
4. Persepsi Responden
Rp. 2 juta berjumlah 30% (15
orang), berpendapatan antara Rp. 2 a. Kondisi yang Dirasakan
juta - Rp. 3 juta berjumlah 20% (10 Berdasarkan hasil survei dengan
orang) dan berpendapatan >Rp 3 menggunakan kuesioner terkait
juta berjumlah 36% (18 orang). dengan persepsi penumpang
f. Keperluan Perjalanan Responden terhadap pelayanan di atas KMP.
Menurut keperluan perjalanan, Cakalang diketahui bahwa kondisi
responden yang melaku kan yang dirasakan penumpang secara
perjalanan dinas 20% (10 orang), umum adalah baik.
Tabel 3. Persepsi Penumpang Terhadap Kondisi yang Dirasakan di Atas KMP. Cakalang
Nilai Persepsi
Sangat

Sangat
Buruk

Buruk

Biasa
No. Variabel Jumlah

Baik

Baik
Saja

Jaminan asuransi yang diberikan, jika terjadi


kecelakaan atau musibah yang ditimbulkan oleh
1. 0 1 10 7 7 50
fasilitas/peralatan di atas kapal atau akibat
kelalaian crew kapal.
Penempatan dan kesiapan petugas keamanan di
2. atas kapal, termasuk di car deck (ruang tempat 0 0 7 11 7 50
kendaraan).
Tingkat keamanan di atas kapal, termasuk di car
3. deck (ruang tempat kendaraan), dari gangguan 0 3 6 10 6 50
tindak kriminal.
Kemudahan menemukan lokasi ruang tempat
4. 0 2 9 9 5 50
duduk di atas kapal, sesuai tiket yang dibeli.
Kemudahan menemukan lokasi fasilitas ruang
5. ibadah, kantin, toilet, tempat sampah, dan 0 1 6 11 7 50
fasilitas lainnya, di atas kapal.
Kemudahan menemukan tangga ke dek yang
6. 0 0 7 10 8 50
lebih atas atau lebih bawah, di atas kapal.
Kondisi lampu penerangan, kebersihan,
kenyamanan, dan lain-lain, pada tempat ibadah,
7. 0 0 9 12 4 50
ruang penumpang, car deck (ruang tempat
kendaraan), toilet, dan lain-lain, di atas kapal.
Ketrampilan, keramahan, sikap, dan kejujuran
8. 0 0 9 12 4 50
crew kapal.
Kualitas layanan informasi yang diberikan crew
9. 0 0 4 15 6 50
kapal.
Pengaturan dan ketertiban penumpang pada saat
10. 0 1 7 12 5 50
naik atau turun kapal.
Kemudahan menemukan alat atau fasilitas
11. 0 0 7 12 6 50
keselamatan di atas kapal.
Kemudahan menggunakan alat atau fasilitas
12. 0 0 9 10 6 50
keselamatan di atas kapal.
Ketersediaan layanan informasi cara
13. penggunaan alat atau fasiltas keselamatan di atas 0 1 6 13 7 50
kapal.

126 Jurnal Penelitian Transportasi Darat, Volume 16, Nomor 3, September 2014
Nilai Persepsi

Sangat

Sangat
Buruk

Buruk

Biasa
No. Variabel Jumlah

Baik

Baik
Saja
Kondisi dan jumlah alat atau fasilitas
14. 0 0 5 12 8 50
keselamatan di atas kapal.
Tingkat keselamatan pada saat naik atau turun
15. 0 0 5 11 9 50
dari kapal.
Ketepatan jadwal waktu pemberangkatan kapal
16. 0 1 7 12 5 50
dari pelabuhan asal.
Ketepatan jadwal waktu tiba kapal di pelabuhan
17. 0 3 9 6 7 50
tujuan.
Pelayanan terhadap penumpang di atas kapal
18. 0 2 4 14 5 50
secara umum.
Sumber: Hasil Survei, 2013

b. Kondisi yang Diharapkan terhadap pelayanan di atas KMP.


Cakalang diketahui bahwa kondisi
Berdasarkan hasil survei dengan
yang diharapkan penumpang secara
menggunakan kuesioner terkait
umum adalah sangat baik.
dengan persepsi penumpang
Tabel 4. Persepsi Penumpang Terhadap Kondisi yang Diharapkan di Atas KMP. Cakalang

Nilai Persepsi

Sangat

Sangat
Buruk

Buruk
No. Variabel Jumlah

Biasa

Baik

Baik
Saja
Jaminan asuransi yang diberikan, jika terjadi
kecelakaan atau musibah yang ditimbulkan oleh
1. 0 0 0 1 24 50
fasilitas/peralatan di atas kapal atau akibat
kelalaian crew kapal.
Penempatan dan kesiapan petugas keamanan di
2. atas kapal, termasuk di car deck (ruang tempat 0 0 0 1 24 50
kendaraan).
Tingkat keamanan di atas kapal, termasuk di car
3. deck (ruang tempat kendaraan), dari gangguan 0 0 1 0 24 50
tindak kriminal.
Kemudahan menemukan lokasi ruang tempat
4. 0 0 1 0 24 50
duduk di atas kapal, sesuai tiket yang dibeli.
Kemudahan menemukan lokasi fasilitas ruang
5. ibadah, kantin, toilet, tempat sampah, dan 0 0 1 0 24 50
fasilitas lainnya, di atas kapal.
Kemudahan menemukan tangga ke dek yang
6. 0 0 1 1 23 50
lebih atas atau lebih bawah, di atas kapal.
Kondisi lampu penerangan, kebersihan,
kenyamanan, dan lain-lain, pada tempat ibadah,
7. 0 0 1 0 24 50
ruang penumpang, car deck (ruang tempat
kendaraan), toilet, dan lain-lain, di atas kapal.
Ketrampilan, keramahan, sikap, dan kejujuran
8. 0 0 1 1 23 50
crew kapal.
Kualitas layanan informasi yang diberikan crew
9. 0 0 1 0 24 50
kapal.
Pengaturan dan ketertiban penumpang pada saat
10. 0 0 1 1 23 50
naik atau turun kapal.
Kemudahan menemukan alat atau fasilitas
11. 0 0 0 1 24 50
keselamatan di atas kapal.
Kemudahan menggunakan alat atau fasilitas
12. 0 0 1 1 23 50
keselamatan di atas kapal.
Ketersediaan layanan informasi cara
13. penggunaan alat atau fasiltas keselamatan di atas 0 0 1 1 23 50
kapal.
Kondisi dan jumlah alat atau fasilitas
14. 0 0 1 1 23 50
keselamatan di atas kapal.
Tingkat keselamatan pada saat naik atau turun
15. 0 0 1 2 22 50
dari kapal.
Ketepatan jadwal waktu pemberangkatan kapal
16. 0 0 0 1 24 50
dari pelabuhan asal.

Kepuasan Penumpang Terhadap Pelayanan di Atas KMP Cakalang Pada Lintas Penyeberangan Labuan Bajo-Sape, 1Setio Boedi Arianto dan 2Dwi Heriwibowo 127
Nilai Persepsi

Sangat

Sangat
Buruk

Buruk
No. Variabel Jumlah

Biasa

Baik

Baik
Saja
Ketepatan jadwal waktu tiba kapal di pelabuhan
17. 0 0 0 1 24 50
tujuan.
Pelayanan terhadap penumpang di atas kapal
18. 0 0 1 0 24 50
secara umum.
Sumber: Hasil Survei, 2013

B. Analisis dirasakan masih jauh dari yang diharapkan


atau belum optimal. Hasil penilaian tersebut
Hasil penilaian yang diberikan tampak bahwa
hendaknya menjadi perhatian agar perlu
nilai rata-rata persepsi penumpang lebih kecil
dilakukan peningkatan pelayanan di atas
jika dibandingkan dengan nilai rata-rata
KMP. Cakalang.
harapannya, hal ini berarti kondisi yang
Tabel 5. Penilaian Penumpang Terhadap Pelayanan di Atas KMP. Cakalang

Nilai Rata-rata Nilai Rata-rata


No. Variabel Persepsi Harapan
(Absis) (Ordinat)
Jaminan asuransi yang diberikan, jika terjadi kecelakaan atau
1. musibah yang ditimbulkan oleh fasilitas/peralatan di atas kapal atau 3,80 4,96
akibat kelalaian crew kapal.
Penempatan dan kesiapan petugas keamanan di atas kapal, termasuk
2. 4,00 4,96
di car deck (ruang tempat kendaraan).
Tingkat keamanan di atas kapal, termasuk di car deck (ruang tempat
3. 3,76 4,92
kendaraan), dari gangguan tindak kriminal.
Kemudahan menemukan lokasi ruang tempat duduk di atas kapal,
4. 3,68 4,92
sesuai tiket yang dibeli.
Kemudahan menemukan lokasi fasilitas ruang ibadah, kantin, toilet,
5. 3,96 4,92
tempat sampah, dan fasilitas lainnya, di atas kapal.
Kemudahan menemukan tangga ke dek yang lebih atas atau lebih
6. 4,04 4,88
bawah, di atas kapal.
Kondisi lampu penerangan, kebersihan, kenyamanan, dan lain-lain,
7. pada tempat ibadah, ruang penumpang, car deck (ruang tempat 3,80 4,92
kendaraan), toilet, dan lain-lain, di atas kapal.

8. Ketrampilan, keramahan, sikap, dan kejujuran crew kapal. 3,80 4,88

9. Kualitas layanan informasi yang diberikan crew kapal. 4,08 4,92

Pengaturan dan ketertiban penumpang pada saat naik atau turun


10. 3,84 4,88
kapal.

11. Kemudahan menemukan alat atau fasilitas keselamatan di atas kapal. 3,96 4,96
Kemudahan menggunakan alat atau fasilitas keselamatan di atas
12. 3,88 4,88
kapal.
Ketersediaan layanan informasi cara penggunaan alat atau fasiltas
13. 3,96 4,88
keselamatan di atas kapal.
14. Kondisi dan jumlah alat atau fasilitas keselamatan di atas kapal. 4,12 4,88

15. Tingkat keselamatan pada saat naik atau turun dari kapal. 4,16 4,84

16. Ketepatan jadwal waktu pemberangkatan kapal dari pelabuhan asal. 3,84 4,96

17. Ketepatan jadwal waktu tiba kapal di pelabuhan tujuan. 3,68 4,96

18 Pelayanan terhadap penumpang di atas kapal secara umum. 3,88 4,92

Nilai Rata-rata 3,90 4,91


Sumber: Hasil Analisis, 2013

128 Jurnal Penelitian Transportasi Darat, Volume 16, Nomor 3, September 2014
1. Importance-Performance Analysis dan sumbu ordinat dalam diagram pencar
adalah pada titik (3,90 ; 4,91). Tahap
Untuk memperoleh hasil importance
selanjutnya adalah melakukan pemetaan
performance, dilakukan pemetaan dengan
dari tiap pasang nilai persepsi dan nilai
menggunakan nilai rata-rata (mean)
harapan penumpang untuk mengetahui
persepsi yang diinterpretasikan sebagai
letak kuadran masing-masing variabel,
sumbu absis dan nilai rata-rata harapan
kemudian diinterpretasikan sesuai dengan
yang diinterpretasikan sebagai sumbu
letak kuadrannya.
ordinat. Hasil perpotongan sumbu absis

4,98

4,96 17 1 16 11 2

4,94
I II
Nilai Yang Diharapan

4,92 4 3 7 18 5 9

4,90

4,88 8 10 12 13 6 14

III IV
4,86

4,84 15

4,82
3,60 3,70 3,80 3,90 4,00 4,10 4,20
Nilai Yang Dirasakan Saat Ini

Gambar 3. Pemetaan Penilaian Penumpang Terhadap Pelayanan di Atas KMP. Cakalang


Sumber: Hasil Analisis, 2013

Hasil pemetaan menunjukkan bahwa dari adanya perbaikan atribut tersebut. Untuk
18 variabel yang diamati, terdistribusi itu, pihak operator (penyedia jasa) harus
dalam kuadran I, II, III, dan IV. Pada menggerakkan sumber daya yang ada
kuadran I terdapat variabel 1, 3, 4, 7, 16, dalam meningkatkan aspek pelayanan
17 dan 18 yaitu (1) jaminan asuransi yang tersebut.
diberikan, jika terjadi kecelakaan atau Pada kuadran II terdapat variabel 2, 5, 9
musibah yang ditimbulkan oleh fasilitas/ dan 11 yaitu (2) penempatan dan
peralatan di atas kapal/akibat kelalaian kesiapan petugas keamanan di atas kapal,
crew kapal, (3) tingkat keamanan di atas termasuk di car deck (ruang tempat
kapal, termasuk di car deck (ruang kendaraan), (5) kemudahan menemukan
tempat kendaraan), dari gangguan tindak lokasi fasilitas ruang ibadah, kantin,
kriminal, (4) kemudahan menemukan toilet, tempat sampah, dan fasilitas
lokasi ruang tempat duduk di atas kapal lainnya, di atas kapal, (9) kualitas layanan
sesuai tiket yang dibeli, (7) kondisi lampu informasi yang diberikan crew kapal dan
penerangan, kebersihan, kenyamanan, (11) kemudahan menemukan alat atau
dan lain-lain, pada tempat ibadah, ruang fasilitas keselamatan di atas kapal. Pada
penumpang, car deck (ruang tempat posisi ini jika dilihat dari kepentingan
kendaraan), toilet, dan lain-lain, di atas penumpang, aspek pelayanannya berada
kapal, (16) ketepatan jadwal waktu pada tingkat tinggi. Jika dilihat dari
pemberangkatan kapal dari pelabuhan kepuasannya, penumpang merasakan
asal, (17) ketepatan jadwal waktu tiba tingkat yang tinggi pula. Hal ini menuntut
kapal di pelabuhan tujuan, dan (18) pihak operator (penyedia jasa) untuk
pelayanan terhadap penumpang di atas dapat mempertahankan posisinya karena
kapal secara umum. Pada posisi ini jika faktor-faktor inilah yang telah menarik
dilihat dari kepentingan penumpang, konsumen untuk memanfaatkan produk
aspek pelayanannya berada pada tingkat tersebut.
tinggi. Jika dilihat dari kepuasannya, Pada kuadran III terdapat variabel 8, 10,
penumpang merasakan tingkat yang dan 12 yaitu (8) ketrampilan, keramahan,
rendah sehingga penumpang menuntut sikap, dan kejujuran crew kapal, (10)

Kepuasan Penumpang Terhadap Pelayanan di Atas KMP Cakalang Pada Lintas Penyeberangan Labuan Bajo-Sape, 1Setio Boedi Arianto dan 2Dwi Heriwibowo 129
pengaturan dan ketertiban penumpang keselamatan di atas kapal, (14) kondisi
pada saat naik atau turun kapal, dan (12) dan jumlah alat atau fasilitas keselamatan
kemudahan menggunakan alat atau di atas kapal, dan (15) tingkat
fasilitas keselamatan di atas kapal. Faktor keselamatan pada saat naik atau turun
yang berada pada kuadran ini kurang dari kapal. Pada posisi ini jika dilihat dari
pengaruhnya bagi penumpang serta kepentingan penumpang atribut-atribut
pelaksanaannya oleh penyedia jasa biasa produk atau pelayanan kurang dianggap
saja sehingga dianggap sebagai daerah penting, jika dilihat dari tingkat
dengan prioritas rendah yang pada kepuasannya, penumpang puas.
dasarnya bukan merupakan masalah.
2. Customer Satisfaction Index (CSI)
Pada kuadran IV terdapat variabel 6, 13,
14 dan 15 yaitu (6) kemudahan Hasil perhitungan persepsi penumpang
menemukan tangga ke dek yang lebih terhadap pelayanan di atas KMP.
atas atau lebih bawah, di atas kapal, (13) Cakalang dengan menggunakan CSI
ketersediaan layanan informasi cara diperoleh nilai dalam rentang
penggunaan alat atau fasil itas antara 80%-84%.

Tabel 6. Perhitungan CSI Persepsi Penumpang Terhadap Pelayanan di atas KMP. Cakalang

Nilai Weighting Nilai


Weighted
No. Faktor Penilaian Rata-rata Factor Rata-rata
Score
Harapan (%) Persepsi

Jaminan asuransi yang diberikan, jika terjadi


kecelakaan atau musibah yang ditimbulkan oleh
1. 3,80 0,21 4,96 5,61
fasilitas/peralatan di atas kapal atau akibat kelalaian
crew kapal.
Penempatan dan kesiapan petugas keamanan di atas
2. 4,00 0,22 4,96 5,61
kapal, termasuk di car deck (ruang tempat kendaraan).
Tingkat keamanan di atas kapal, termasuk di car deck
3. (ruang tempat kendaraan), dari gangguan tindak 3,76 0,21 4,92 5,56
kriminal.
Kemudahan menemukan lokasi ruang tempat duduk di
4. 3,68 0,20 4,92 5,56
atas kapal, sesuai tiket yang dibeli.
Kemudahan menemukan lokasi fasilitas ruang ibadah,
5. kantin, toilet, tempat sampah, dan fasilitas lainnya, di 3,96 0,22 4,92 5,56
atas kapal.
Kemudahan menemukan tangga ke dek yang lebih atas
6. 4,04 0,22 4,88 5,52
atau lebih bawah, di atas kapal.
Kondisi lampu penerangan, kebersihan, kenyamanan,
dan lain-lain, pada tempat ibadah, ruang penumpang,
7. 3,80 0,21 4,92 5,56
car deck (ruang tempat kendaraan), toilet, dan lain-lain,
di atas kapal.
Ketrampilan, keramahan, sikap, dan kejujuran crew
8. 3,80 0,21 4,88 5,52
kapal.
9. Kualitas layanan informasi yang diberikan crew kapal. 4,08 0,23 4,92 5,56
Pengaturan dan ketertiban penumpang pada saat naik
10. 3,84 0,21 4,88 5,52
atau turun kapal.
Kemudahan menemukan alat atau fasilitas keselamatan
11. 3,96 0,22 4,96 5,61
di atas kapal.
Kemudahan menggunakan alat atau fasilitas
12. 3,88 0,21 4,88 5,52
keselamatan di atas kapal.
Ketersediaan layanan informasi cara penggunaan alat
13. 3,96 0,22 4,88 5,52
atau fasiltas keselamatan di atas kapal.
Kondisi dan jumlah alat atau fasilitas keselamatan di
14. 4,12 0,23 4,88 5,52
atas kapal.
Tingkat keselamatan pada saat naik atau turun dari
15. 4,16 0,23 4,84 5,47
kapal.
Ketepatan jadwal waktu pemberangkatan kapal dari
16. 3,84 0,22 4,96 5,61
pelabuhan asal.
17. Ketepatan jadwal waktu tiba kapal di pelabuhan tujuan. 3,68 0,21 4,96 5,61
Pelayanan terhadap penumpang di atas kapal secara
18. 3,88 0,22 4,92 5,56
umum.
Weighted Average 0,22

Nilai CSI (%) 82,37


Sumber: Hasil Analisis, 2013

130 Jurnal Penelitian Transportasi Darat, Volume 16, Nomor 3, September 2014
Hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa Likert, Rensis. 1932. A Technique for the Measurement
nilai CSI KMP. Cakalang sebesar of Attitudes. Archives of Psychology. New York:
82,37%. Hal ini dapat diinterpretasikan The Science Press.
bahwa kepuasan penumpang terhadap Nasution, Muhammad Nur. 1996. Manajemen
pelayanan di atas KMP. Cakalang Transportasi. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.
termasuk dalam kategori Good. Kategori
tersebut bermakna bahwa kinerja yang Oliver, Richard L. 1997. Satisfaction: A Behavioral
sudah dicapai harus dipertahankan. Nilai Perspective on the Consumer. New York: Irwin/
CSI tersebut memberikan indikasi bahwa McGraw-Hill.
penumpang pada dasarnya puas terhadap Salim, H.A. Abbas. 1993. Manajemen Transportasi.
pelayanan di atas KMP. Cakalang. Jakarta: Rajawali Pers.

KESIMPULAN Soetopo. 1999. Pelayanan Prima. Jakarta: Lembaga


Administrasi Negara Republik Indonesia.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa
pelayanan yang kurang memberikan kepuasan Supranto. 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan
pengguna jasa adalah jaminan asuransi yang Pelanggan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
diberikan, jika terjadi kecelakaan atau musibah Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang
yang ditimbulkan oleh fasilitas/peralatan di atas Pelayaran.
kapal atau akibat kelalaian crew kapal, tingkat
keamanan di atas kapal, termasuk di car deck Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang
(ruang tempat kendaraan) dari gangguan tindak Angkutan di Perairan.
kriminal, kemudahan menemukan lokasi ruang Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: KM.58 Tahun
tempat duduk di atas kapal sesuai tiket yang dibeli, 2007 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri
kondisi lampu penerangan, kebersihan , Perhubungan Nomor: KM.73 Tahun 2004 Tentang
kenyamanan, dan lain-lain pada tempat ibadah, Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau.
ruang penumpang, car deck (ruang tempat
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor:
kendaraan), toilet, dan lain-lain di atas kapal,
SK.73/AP.005/DRJD/2003 tentang Standar
ketepatan jadwal waktu pemberangkatan kapal dari
Pelayanan Minimal Angkutan Penyeberangan.
pelabuhan asal, ketepatan jadwal waktu tiba kapal
di pelabuhan tujuan, dan pelayanan terhadap
penumpang di atas kapal secara umum. Sedangkan
pelayanan yang memberikan kepuasan pengguna
jasa adalah penempatan dan kesiapan petugas
keamanan di atas kapal, termasuk di car deck
(ruang tempat kendaraan), kemudahan menemukan
lokasi fasilitas ruang ibadah, kantin, toilet, tempat
sampah, dan fasilitas lainnya di atas kapal, kualitas
layanan informasi yang diberikan crew kapal dan
kemudahan menemukan alat/fasilitas keselamatan
di atas kapal.

SARAN
Upaya yang harus dilakukan oleh pihak operator
adalah perlu adanya peningkatan kinerja terhadap
pelayanan yang kurang memberikan kepuasan
kepada pengguna jasa, sedangkan pelayanan
yang dinilai telah memberikan kepuasan agar
dipertahankan kinerjanya karena faktor-faktor
tersebut yang menjadi daya tarik penumpang
untuk menggunakan angkutan penyeberangan
lintas Labuan Bajo-Sape.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.
1989. Himpunan Istilah Perhubungan. Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.

Kepuasan Penumpang Terhadap Pelayanan di Atas KMP Cakalang Pada Lintas Penyeberangan Labuan Bajo-Sape, 1Setio Boedi Arianto dan 2Dwi Heriwibowo 131
132 Jurnal Penelitian Transportasi Darat, Volume 16, Nomor 3, September 2014

Anda mungkin juga menyukai