Anda di halaman 1dari 4

Huruf Ra’

6. Yang merupakan contoh huruf Ra’ yang dibaca tafkhim


Pilih jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang adalah ....
(x) pada A, B, C, atau D! A. ‫ِم ْر َيٍة‬
1. Secara bahasa tarqiq artinya .... B. ‫َو َأْر َس َل‬
A. Kasar
B. Halus C. ‫َخ ٍرْي‬
C. Tebal D. ‫َش ِر ْيَك‬
D. Tipis
7. Hukum huruf Ra’ pada kata ( ‫ )َك ِب ٌري‬yang dibaca waqaf
2. Secara bahasa tafkhim artinya ....
adalah ....
A. Kasar
A. Izhar
B. Halus
B. Ikhfa’
C. Tebal
C. Tarqiq
D. Tipis
D. Tafkhim
3. Huruf dibaca tarqiq apabila ....
8. Perhatikan penggalan ayat berikut:
A. Ra’ berharakat fathah
... ‫ِاْر ِج ِعْي ِإىَل َر ِّبِك‬
B. Ra’ berharakat kasrah
C. Ra’ berharakat dhammah Kedua hukum huruf Ra’ pada penggalan di atas secara berurutan
D. Ra’ sukun sebelumnya fathah adalah ....
A. Tarqiq dan tafkhim
4. Perhatikan pernyataan berikut! B. Tafkhim dan tarqiq
1) Ra' sukun sebelumnya kasrah dan setelahnya huruf isti'la C. Tarqiq dan tarqiq
2) Ra’ sukun karena waqaf dan sebelumnya ya’ sukun D. Tafkhim dan tafkhim
3) Ra' sukun sebelumnya hamzah washal
4) Ra' sukun sebelumnya kasrah 9. Hukum huruf Ra’ pada kata ( ‫ )َخ ْيٌر‬bila dibaca waqaf adalah
Keadaan huruf Ra’ yang dibaca tafkhim ditunjukkan oleh nomor tarqiq karena ....
.... A. Ra’ berharakat dhammatain
A. 1 dan 3 B. Ra’ sukun sebelumnya fathah
B. 1 dan 4 C. Ra’ berharakat kasrah sebelumnya fathah
C. 2 dan 3 D. Ra’ sukun karena waqaf dan sebelumnya ya’ sukun
D. 2 dan 4
10. Hukum huruf Ra’ pada kata ( ‫ )ِقْر َطاٍس‬adalah tafkhim karena ....
5. Yang merupakan contoh huruf Ra’ yang dibaca tarqiq A. Ra’ berharakat kasrah
adalah .... B. Ra’ sukun sebelumnya kasrah
A. ‫َو ِفْر َعْو َن‬ C. Ra’ sukun sebelumnya kasrah dan bertemu huruf isti’la
B. ‫ِم ْر َص اًد ا‬ D. Ra’ sukun sebelumnya kasrah dan bertemu huruf berharakat
C. ‫َو ُرُس ِلِه‬ fathah
D. ‫ُعْر ًفا‬

Adapun dalam ilmu tajwid, hukum dibagi menjadi 3 bagian:


1. Tafkhim
Huruf ra' dibaca tafkhim apabila:
• Ra' berharakat fathah
‫ َناًر ا َذاَت‬- ‫َو اْم َر َأُتُه‬
• Ra' berharakat dhammah
‫ َناٌر َح اِم َيٌة‬- ‫َو ُرُس ِلِه‬
• Ra' sukun sebelumnya fathah
‫ِك‬
‫ َتاٌب َمْر ُقوٌم‬- ‫َو َأْر َس َل‬
• Ra' sukun sebelumnya dhammah
‫ ُعْر ًفا‬- ‫َو اْلُمْر َس اَل ِت‬
• Ra' sukun sebelumnya hamzah washal
‫ ِلَم ِن اْر َتَض ى‬- ‫ِاْر ِج ِعي‬
• Ra' sukun sebelumnya kasrah dan setelahnya huruf isti'la
‫ ِقْر َطاٍس‬- ‫ِم ْر َص اًدا‬
• Ra' sukun karena waqaf sebelumnya fathah
۞ ‫ َك اَّل اَل َو َز َر‬- ۞ ‫َو َخ َس َف اْلَق َمُر‬
• Ra' sukun karena waqaf sebelumnya dhammah
۞ ‫َأَهْلاُك ُم الَّتَك اُثُر‬
• Ra' sukun karena waqaf sebelumnya huruf sukun selain ya' dan sebelumnya lagi huruf berharakat fathah
۞‫ َو اْلَف ْج ِر‬- ۞‫َو اْلَعْص ِر‬
• Ra' sukun karena waqaf sebelumnya huruf mati selain ya' dan sebelumnya huruf berharakat dhammah
۞‫ ِم ْن ُفُطوٍر‬- ۞ ‫َلِف ي ُخ ْس ٍر‬
2. Tarqiq
• Ra' berharakat kasrah
‫ ِم ْن َخ ٍرْي‬- ‫ُطوِر ِس يِنَني‬
‫َو‬
• Ra' sukun sebelumnya kasrah
‫ِف َن – ِم ٍة‬
‫ْيِف ْر َي‬ ‫َو ْر َعْو‬
• Ra' sukun karena waqaf sebelumnya kasrah
۞ ‫ َيْو َم ُتْبَلى الَّس َر اِئُر‬- ۞ ‫ِإَّنُه َعَلى َر ْج ِعِه َلَق اِد ٌر‬
• Ra' sukun karena waqaf sebelumnya ya' sukun
۞ ‫َو َأْج ٌر َك ِبٌري۞ – َخ ْيٌر‬
• Ra' sukun karena waqaf sebelumnya huruf sukun selain ya' dan sebelumnya lagi huruf berharakat kasrah
۞ ‫ ِس ـْح ـٌر‬- ۞ ‫ِلِذ ي ِح ْج ٍر‬
3. Jawazul Wajhain
Yang dimaksud dengan jawazul wajhain adalah huruf ra' boleh dibaca tafkhim atau tarqiq. Dalam kitab Al-
Jazariyah dijelaskan:
‫َو اْلـُخ ْلـ ـُف يِف ِفـ ـ ـْر ٍق ِلَك ْس ـٍر ُيوَج ـُد‬
Artinya:
Dan berselisih (antara tarqiq dan tafkhim) pada kata ( ‫ )ِفـْر ٍق‬karena ada kasrah pada huruf qaf.
Ketika membaca kata ( ‫ )ِفـْر ٍق‬boleh dibaca tafkhim atau tarqiq karena huruf isti'lanya. Alasan dibaca tafkhim karena
ra’ sukun menghadapi huruf isti’la seperti halnya telah dijelaskan di pembahasan ra’ tafkhim. Dibaca tarqiq karena
huruf isti’lanya berharakat kasrah dan kasrah itu harakat rendah.
Adapun kata ( ‫ )ِفـْر ٍق‬dibaca waqaf hukumnya tafkhim saja. Jadi boleh tarqiq dan tafkhim itu ketika washal saja.
Contoh lainnya kata:
‫ِم ْن ِعْر ِضِه – ِحِب ْر ٍص‬
Huruf Lam Pilih jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang
(x) pada A, B, C, atau D!
1. Hukum Lam jalalah (Lam pada kata Allah) terbagi 6. Perhatikan penggalan ayat berikut!
menjadi .... ‫ُقِل الّٰل ُه َّم َفاِط َر الَّسٰم ٰو ِت َو اَأْلْر ِض‬
A. 2 hukum Lam lafaz Allah pada di atas hukumnya adalah ....
B. 3 hukum A. Idgham
C. 4 hukum B. Ikhfa’
D. 5 hukum C. Tafkhim
D. Tarqiq
2. Secara bahasa tafkhim artinya ....
A. Kasar 7. Berikut yang merupakan contoh Lam jalalah tafkhim
B. Halus adalah ....
C. Tebal A. ‫َو اُهلل‬
D. Tipis
B. ‫ِبْس ِم اِهلل‬
3. Secara bahasa tarqiq artinya .... C. ‫ِباِهلل‬
A. Kasar D. ‫ُقِل الّٰل ُه َّم‬
B. Halus
C. Tebal
8. Berikut yang merupakan contoh Lam jalalah tarqiq adalah ....
D. Tipis
A. ‫َالَّلُه َّم‬
4. Perhatikan pernyataan berikut! B. ‫ِباِهلل‬
1) Lam jalalah sebelumnya dhammah C. ‫َو اُهلل‬
2) Lam jalalah sesudahnya dhammah D. ‫َع ـْبُد الَّلِه‬
3) Lam jalalah sebelumnya kasrah
4) Lam jalalah sebelumnya fathah
Yang merupakan ketentuan Lam jalalah yang dibaca tafkhim 9. Lam jalalah pada kata ( ‫ )َالَّلُه َّم‬Hukumnya adalah tafkhim karena
ditunjukkan oleh nomor .... ....
A. 1 dan 3 A. Lam jalalah sebelumnya dhammah
B. 1 dan 4 B. Lam jalalah sesudahnya dhammah
C. 2 dan 3 C. Lam jalalah sebelumnya kasrah
D. 2 dan 4 D. Lam jalalah sebelumnya fathah

5. Perhatikan penggalan ayat berikut! 10. Perhatikan penggalan ayat berikut!


‫َو َعَلى الّٰلِه َفْلَيَتَو َّكِل اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن‬ ‫ِبْس ِم اِهلل الَّرمْح ِن الَّر ِح ْيِم‬
Lam lafaz Allah pada di atas hukumnya adalah .... Lam jalalah pada kata ayat di atas hukumnya adalah tarqiq
A. Idgham karena ....
B. Ikhfa’ A. Lam jalalah sebelumnya fathah
C. Tafkhim B. Lam jalalah sesudahnya kasrah
D. Tarqiq C. Lam jalalah sebelumnya kasrah
D. Lam jalalah sebelumnya fathah

Hukum Lam Jalalah (Lam pada lafadz Allah dan Alllahumma)


Hukum Lam Jalalah | Cara Membaca kata Allah dan Allahumma
Hukum Lam pada lafadz Allah (‫ )اهلل‬dan Allahuma ( ‫ )َالَّلُه َّم‬ada dua, yakni tafkhim tarqiq. Tafkhim dan tarqiq merupakan sifat
aridhah karena sifat ini muncul dalam kondisi tertentu saja. Adapun hukum tafkhim dan tarqiq dalam lam jalah akan dibahas
di bawah ini:

Skema Hukum Lam Jalalah


1.Tafkhim (‫)َتْف ِخ ْيم‬
Hukum pertama ketika kita membaca lam jalalah adalah tafkhim dan adapula yang menyebutnya dengan istilah taglizh.
Kedua istilah sama maknanya yakni tebal. Pengertian tafkhim atau taghlizh adalah:
‫ِت ا ِف ِعْنَد الُّنْطِق ِبِه ِل اْلَفِّم ِب َد ى ا ِف‬ ‫ِم‬
‫َص َحْلْر‬ ‫َفَيْم َت ُئ‬ ‫ُه َو َتْس ُنْي َصْو َحْلْر‬
Artinya:
Tafkhim adalah menebalkan bunyi huruf ketika diucapkan maka penuhlah mulut oleh gemanya huruf.
Lafadz lam pada kata “Allah” atau “Allahumma” dibaca tafkhim/tebal apabila huruf sebelumnya berharakat fathah atau
dhammah. Dalam kitab Muqaddimah Al-jazariyah dijelaskan:
‫ َفـْتٍح أ ٍّم َك ـ ُد الَّلِه‬. ‫َفِّخ ِم الَّال ِم ِن ا ِم الَّلِه‬
‫ْو َض َع ْب‬ ‫َعْن‬ ‫َم ْس‬ ‫َو‬
Artinya:
Dan tebalkanlah lam pada kata “Allah”, karena (sebelumnya) fathah atau dhammah seperti kata:
‫ـ ُد الَّلِه‬
‫َع ْب‬
Ketika lam dibaca tebal maka bunyinya menjadi “LO”. Contoh lam jalalah yang dibaca tebal:
‫َو اُهلل – ِإَّن اَهلل – َو ْجُه اُهلل – َالَّلُه َّم‬
2. Tarqiq (‫)َتْر ِقْيق‬
Hukum yang kedua dari cara membaca lam jalalh adalah tarqiq. Secara bahasa tarqiq artinya tipis. Adapun dalam istilah ilmu
tajwid, tarqiq didefinisikan:
‫ِت ا ِف ِعْنَد الُّنْطِق ِبِه َفاَل ْمَي ِل الفم ِب َد ى ا ِف‬ ‫ِح‬
‫َص َحْلْر‬ ‫َت ُئ‬ ‫ُه َو َتْن ْيُف َصْو َحْلْر‬
Tarqiq adalah menipiskan bunyi huruf ketika diucapkan sehingga tidak penuh mulut oleh gemanya huruf.
Lafadz lam kata “Allah” atau “Allahumma” dibaca tarqiq atau tipis apabila huruf sebelumnya berharakat kasrah. Ketika lam
dibaca tipis maka bunyinya normal yakni “LA”. Contoh lam jalalah yang dibaca tipis:
‫ِب ِم اِهلل – َكَف ى ِباِهلل‬
‫َو‬ ‫ْس‬
Peringatan:
Terdapat kesalahan dalam melafalkan lafadz Allah dengan menebalkan hamzahnya sehingga menjadi “AWLOH” atau
“AWLOHUMMA”. Hal ini pernah disinggung oleh Imam Al-jazari dalam bait:
‫ اِذ ْن َتفِخ ي َلْف ِظ اَألِلـِف‬. ‫َتِف ًال ِم َأْح ِف‬
‫َم‬ ‫ْن ُر َو َح َر‬ ‫َفَر ِّقَق ْن ُمْس‬
‫ِه‬ ‫ِل‬ ‫ِم‬ ‫ِد‬ ‫ِإ‬
‫ اُهلل َّمُث َال ـ َلـَنا‬.‫َك َهْم ِز َأَحْلْم ُد َأُعـْو ُذ ْه َنا‬
‫َّل‬
Artinya:
Dan tipiskanlah huruf-huruf yang memiliki sifat istifal, dan hati-hati (jangan) menebalkan alif
Seperti hamzah pada kata ( ‫)َأَحْلْم ُد‬, (‫)َأُعـْو ُذ‬, (‫)ِإْه ِدَنا‬, kemudian (jangan menebalkan) lam pada kata ( ‫)ِلَّلـِه‬.
Latihan:
‫َالّٰل ُه َّم َرَّبَن آ َاۡن ِزۡل َع َلۡي َن ا َم آِئَد ًة‬
‫َوَع َلى الّٰل ِه َف ۡل َيَتَو َّكِل اۡل ُم ۡؤ ِم ُن ۡو َن‬
‫ّٰل‬
‫ُق ِل ال ُه َّم َف اِط َر الَّس ٰم ٰو ِت َواَاۡلۡر ِض‬
‫ّٰل‬
‫َاۡن ُّيۡؤ ِم ُن ۡو ا ِبال ِه اۡل َع ِزۡي ِز اۡل َح ِمۡي ِد‬

‫َاَلۡي َس الّٰل ُه ِبَع ِزۡي ٍز ِذى اۡن ِتَقاٍم‬


Kesimpulan:
Hukum lam lafadz Allah atau Allahumma ada dua:
1. Tafkhim atau tebal apabila huruf sebelumnya berharakat fathah atau dhammah.
2. Tarqiq atau tipis apabila huruf sebelumnya berharakat kasrah.

Anda mungkin juga menyukai