KELOMPOK 4
FATHIYA RODHIYAH PUTRI AISYAH
NIM: 21120030 NIM: 21120089
Hukum Bacaan Ro'
● Dalam ilmu tajwid hukum bacaan ro' dibagi menjadi dua , yaitu ro’ tafkhim dan ro’
tarqiq. Yang dimaksud dengan tafkhim adalah menebalkan suara dengan gema dalam
mulut. Adapun tarqiq artinya tipis, yaitu dengan sedikit senyum ketika melafalkan huruf
ro'.
● Makhroj ro' adalah ujung lidah (berdekatan dengan makhroj nun dan masuk pada
pungung lidah) dengan langit-langit mulut.
Sekarang coba perhatikan gambar berikut ini:
● - Tafkhim (()ا((لتفخىم
Dalam istilah Tahsin adalah Sifat
Tebal yang meliputi suara huruf
sehingga membuat rongga mulut
penuh dengan gema. Ini disebabkan
oleh terangkatnya pangkal lidah
sehingga suara naik ke langgit-langit
rahang. Tafkhim merupakan
Pengertian Tarqiq dan Tafkhim mustahaqnya sifat Isti’la.
● -Tarqiq ()ا((لترقئق
Dalam Istilah Tahsin adalah Sifat
Tipis yang meliputi suara huruf
sehingga tidak membuat rongga
mulut penuh dengan gema. Ini
disebabkan tidak terangkatnya
pangkal lidah sehingga suara tidak
naik ke langit-langit rahang. Tarqiq
merupakan mustahaqnya sifat Istifal.
Contoh Bacaan Hukum Ro’ ()ر
TAFKHIM
a) Apabila ro’berharakat fathah atau fathah tanwin
ات ذ
َ ا
ار َن - ٍ
ةر وس ق
َ ن ِ َفَّرت- وامرأَتُه
م
َ ً
b) Apabila ro’berharakat dhommah atau dhommah tanwin
ََ ْ ْ ْ ُ َْ َ
ٌ نَ ٌار َح ِاميَة- اج َه ُروا بِِه ِ
و َ
أ م ك
ُ َلو ق
َ ا
و ر
ُّ ِ وأ- ورسلِ ِه
َس
c) Apabila ro’sukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah
ْ ْ ْ َ ُ َُ
وم ُقرم اب َِ ك- وَأَرسل
ت
d) Apabila ro’sukun dan huruf sebelumnya berharakat dhommah
ٌ َْ ٌ ََْ
ِ والْمرساَل- وما أُرِسلُوا
ت عُْرفًا َ ُْ َ ْ ََ
e) Apabila ro’sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah aridhah atau kasrah
bukan asli yaitu kasrah yang terdapat pada hamzah washal, tetapi diwashalkan
sehingga hamzah itu tidak terbaca
ون ِإلَّا لِ َم ِن ْارتَ َضى
َ َول َا ي َ ْشفَ ُع- اِ ْرجِ ِعي
f) Ro’ sukun karena diwaqafkan dan huruf sebelumnya berharakat fathah
كَلَّاـ لَاـ َو َز َر- ۞سال ْ َق َم ُر َّ َو ُج ِم َع- ۞فل ْ َق َم ُر
الش ْم ُ َو ۞و َخ َس َ ا
َ
g) Ro’ sukun karena diwaqafkan dan huruf sebelumnya berharakat dhommah
۞ أَل َْهاك ُُم التَّك َاثُ ُر
h) Ro’ sukun karena diwaqafkan dan sebelumnya huruf mati selain ya’ yang sebelumnya
ada fathah
ع ْش ٍر
َ ال
ٍ َ َول َي- ۞ج ِر
ْ َ َوالْف- ۞۞وال َْع ْص ِر
َ
i) Ro’ sukun karena diwaqafkan dan sebelumnya huruf mati selain ya’ yang
sebelumnya ada dhommah
ٍ ِم ْن ف ُُط- ۞ور
ور ُ ان ل َ ِفي
ُ َو ُه َو ال َْع ِزي ُز ال ْ َغ ُف- ۞خ ْس ٍر َ ۞ ِإ َّن الِْإـن ْ َس
j) Apabila ada ro’ sukun yang huruf sebelumnya berharakat kasrah dan
huruf sesudahnya adalah huruf isti’la ( )خ ص ض ط ظ غ قyang tidak berharakat
kasrah
ٍ عل َيْ َك ِكتَابًا ِفي ِق ْر َط
اس ً ت ِم ْر َص
َ َول َْو ن َ َّزلْنَا- ادا ْ َ ِإ َّن َج َهن ّ ََم ك َان
k) Ro’ sukun karena diwaqafkan dan sebelumnya huruf isti’la yang mati.
عيْ َن ال ْ ِق ْط ِر
َ – ۞۞ ِم ْن ِ ّم ْص َر
NB: Imam Al-Jazari mentafkhimkan ( ) ِم ْن ِ ّم ْصـ َرdan mentarqiqan () َعيْ َنا ـْل ِق ْط ِر
TARQIQ
ٌ ۞وَأ َ ْج ٌر ك َ ِب
ير۞ – َخيْ ٌر
NB: Ada juga ro’ yang boleh dibaca tafkhim atau tarqiq yaitu ro’ sukun
sebelumnya kasroh dan sesudahnya huruf isti’la yang berharokat kasroh
ِب ِح ْر ٍص- ِم ْن ِع ْر ِض ِه