Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

‫ا ا ﻟ ﺰد و ا ج و ا ﻟﺴ ﺠ ﻊ و أ ﻧ ﻮ ا ﻋﻪ و ﺗ ﺤﻠ ﻴﻠ ﻪ ﻓ ﻲ ا ﻟ ﻨ ﺼ ﻮ ص ا ﻟﻌ ﺮ ﺑ ﻴ ﺔ‬
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Bayan Wal Badi
Dosen Pengampu : Maman Dzul Iman, S.Ag., MA

Disusun oleh :

Tatang Rahayu (2008102008)

Sri Rahayu (2008102096)

Kelompok 9

KELAS 5/A

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON


KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.


Hanya Berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
bapak , Shalawat serta Salam kami panjatkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, Dan para pengikutnya hingga
hari kiamat nanti. Alhamdulillah atas izin Allah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul
‫ااﻟﺰدواج واﻟﺴﺠﻊ وأﻧﻮاﻋﻪ وﺗﺤﻠﻴﻠﻪ ﻓﻲ اﻟﻨﺼﻮص اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ‬

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, hal itu
di Karenakan kemampuan pembuatan makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. Dan Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu. Penulis berharap dalam penulisan
makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi Penulis sendiri dan para
pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan
Untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan
datang.

Cirebon,20 November 2 0 2 2

Kelompok 9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa arab adalah bahasa yang terjaya dari bahasa-bahasa yang lainnya,
terbanyak pramasastranya, hingga ia dapat melayani kemajuan-kemajuan
ilmu pengetahuan disegala bidang. Untuk mengetahui saluk beluk bahasa
arab yang masyhur itu lebih jauh dan untuk menilai keindahan kalimat baik
prosa maupun puisi, maka sastrawan-sastrawan arab telah menetapkan
13 cabang ilmu yang bertalian dengan bahasa yang disebut dengan Ulumul
Arabiyah.

Ilmu balaghah adalah ilmu yang mengungkapkan metode untuk


mengungkapkan bahasa yang indah, mempunyai nilai estetis (keindahan
seni) memberikan makna sesuai dengan muktadhal hat (sikon), serta
memberi kesan sangat mendalam bagi pendengar dan pembacanya. Ilmu
balaghah terdiri dari 3 bagian : ilmu Bayan, ilmu ma‟ani, dan ilmu Badi‟.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimkasud denga izdiwaj ?


2. Apa yang dimaksud dengan Saja ?
3. Apasaja Macam Macam Saja ?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan Memahami Definisi izdiwaj
2. Mengetahui dan Memahami Definisi Saja
3. Memahami dan Mengetahui Macam Macam Saja
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Izdiwaj

Izdiwaj, Adalah Sejenisnya dua lafazh yang saling bersandingan, artinya


datangnya secara berurutan. Ciri dari Izdiwaj ini memiliki keserupaan
baik dalam panjang-pendeknya, susunanya, maupun sajaknya. Seperti:
‫ﻣﻦ ﺟﺪوﺟﺪ‬
Dan ‫ﺞ و ﻟﺞ‬
ّ ‫ ﻣﻦ ﻟ‬. Kata yang serupa dalam pelafalanya adalah Man jada dan
wa
Jada, yang pertama berarti (barangsiap bersungguh-sungguh), dan
yang kedua berarti (mendapatkan). kedua lafadz ini serupa dalam
pelafalan dan datang secara berurutan.Termasuk dalam izdiwaj ini dua
lafadz yang memiliki bentuk yang sama dan makna yang saling
menyatu , seperti contoh syair :

‫ﻦ اﻟﺤﺮﻳﺮ ﻣﻌﺎ ﺣﺮﻳﺮ‬


َ ‫ﺴ‬
ْ ‫ﻦ وﻣﺎ َﻟِﺒ‬
َّ ‫َاﺑَﺪاﻧُْﻬ‬

‫ﻦ ﻣﻦ اﻟﻌﺒﻴﺮ ﻣﻌﺎ ﻋﺒﻴﺮ‬


َ ‫ﺴ‬
ْ ‫ﺴ‬
ِ ‫ﻦ و ﻣﺎ َﻣ‬
َّ ‫ار داﻧْﻬ‬

Dalam syair dari Ar-Rumy tersebut, walaupun keduanya berbeda lafazh dan
makna tetapi memiliki makna yang saling menyatu. Pakaian terbuat dari
kain sutra disamakan dengan semerbak bau parfum.
B. Pengertian Saja’
Pengertian sajak dalam konteks ilmu badi’ seperti yang dinyatakan oleh Ali al-
jarimi dan Mustafa amin adalah
‫ﺗﻮا ﻓﻖ اﻟﻔﺎ ﺻﻠﺘﻴﻦ ﻓﻲ اﻟﺤﺮف اﻷﺧﻴﺮ و اﻓﻀﻠﻪ ﻣﺎ ﺗﺴﺎون ﻓﻘﺮه‬
“Kesamaan dua Fasilah (kata terakhir) mengenai huruf akhirnya, dan yang paling
baik adalah yang sama paragrafnya”
Contoh :
‫ﺟﺎِرَﻳٌﺔ‬
َ ‫ﻦ‬
ٌ ‫ﻋْﻴ‬
َ ‫ ِﻓﻴَﻬﺎ‬،‫ﻏَﻴًﺔ‬
ِ ‫ﺴَﻤُﻊ ِﻓﻴَﻬﺎ َﻟﺎ‬
ْ ‫ َﻟﺎ َﺗ‬،‫ﻋاِﻟَﻴٍﺔ‬
َ ‫ﺟَّﻨٍﺔ‬
َ ‫ِﻓﻲ‬،‫ﺿَﻴٌﺔ‬ ِ ‫ﺴْﻌِﻴَﻬﺎ َرا‬
َ ‫ِﻟ‬
Artinya: “Merasa senang karena usahanya, dalam syurga yang tinggi, tidak kamu
dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna,di dalamnya ada mata air yang
mengalir.” (QS. Al-Ghasyiyah: 9-12)
Contoh saja’ pada keempat ayat di atas adalah pada kata (‫ﺿَﻴٌﺔ‬ ِ ‫)َرا‬, (‫ﻋاِﻟَﻴٍﺔ‬
َ ), (‫ﻏَﻴًﺔ‬ِ ‫)َﻟﺎ‬,
dan (‫ﺟﺎِرَﻳٌﺔ‬
َ ).
C. Pembagian Saja’
Saja’ terbagi tiga:
1. Saja’ Mutharraf
‫ﺧِﺮ‬ِ ‫ف اْﻟﺄ‬ ِ ‫ﺤْﺮ‬ َ ‫ن َواَّﺗَﻔَﻘَﺘﺎ ِﻓﻰ اْﻟ‬ ِ ‫ﺻﻠﺘﺎُه ﻓﻰ اﻟَﻮْز‬ ِ ‫ﺖ َﻓﺎ‬ ْ ‫ﺧَﺘَﻠَﻔ‬ ْ ‫ﻫَﻮ َﻣﺎ ا‬ ُ
Yaitu dua fasilah yang berbeda wazannya tapi sama huruf akhirnya.
Contoh seperti firman Allah SWT:
‫ﻃَﻮاًرا‬
ْ ‫ﻢ َأ‬ْ ‫ﺧَﻠَﻘُﻜ‬َ ‫ َو َﻗْﺪ‬،‫ن ﻟﻠِﻪ َوَﻗﺎًرا‬ َ ‫ﺟْﻮ‬ ُ ‫ﻢ ﻻ َ َﺗْﺮ‬ ْ ‫َﻣاَﻟُﻜ‬
Artinya: “Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia
Sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian.”
(Q.S Nuh:13-14).
Kata (‫ )َوَﻗﺎًرا‬beda wazan (‫ﻃَﻮاًرا‬ ْ ‫ )َأ‬tapi sama-sama diakhiri huruf “ra”.
2. Saja’ Mutawazi
ْ ‫ﻦ َﻓَﻘ‬
‫ﻂ‬ ِ ‫ﺧَﺮ َﺗْﻴ‬ ِ ‫ﻦ اْﻟَﺎ‬ ِ ‫ق ِﻓْﻴِﻪ ِﻓﻰ اْﻟَﻜِﻠَﻤَﺘْﻴ‬ ُ ‫ن اْﻟِﺈِّﺗَﻔﺎ‬َ ‫َﻣﺎ َﻛﺎ‬
yaitu saja’ yang terdapat kesesuaian pada kata terakhirnya saja. Kalau saja’
mutharraf yang sama adalah huruf terakhirnya saja, kalau saja’ mutawazi yang
sama adalah kata terakhirnya.
Contoh:
‫ﻋٌﺔ‬َ ‫ﺿﻮ‬ ُ ‫ب َّﻣْﻮ‬ ُ ‫ َوَأْﻛَﻮا‬،‫ﻋٌﺔ‬ َ ‫ﺳُﺮْوُر َّﻣْﺮُﻓْﻮ‬ ُ ‫ِﻓْﻴَﻬﺎ‬
Artinya: “Di dalamnya ada tahta-tahta yang ditinggikan. dan gelas-gelas yang
terletak (di dekatnya).” (Q.S Al-Ghasyiyah: 13-14)
Kata (‫ﻋٌﺔ‬ َ ‫ )َﻣْﺮُﻓْﻮ‬dan (‫ﻋٌﺔ‬ َ ‫ﺿﻮ‬ ُ ‫ )َﻣْﻮ‬terdapat keseimbangan dalam wazannya.
3. Saja’ Murashsha’
‫ﺧَﺮى وزﻧﺎ وَﺗْﻘِﻔْﻴًﺘﺎ‬ ْ ‫ﻦ اْﻟِﻔْﻘَﺮِة اْﻟُﺄ‬
َ ‫ﻦ ُﻛُّﻠَﻬﺎ َأْو َأْﻛَﺜﺮﻫﺎ ِﻣْﺜﻞ َﻣﺎ ُﻳَﻘﺎِﺑُﻠَﻬﺎِﻣ‬ ِ ‫ﺣَﺪى ِﻓْﻘَﺮَﺗْﻴ‬ ْ ‫ن ِﻓْﻴِﻬَﺄْﻟَﻔﺎظ ِإ‬ َ ‫َﻣﺎ َﻛﺎ‬
yaitu saja’ yang seluruh atau sebagian besar lafadz-lafadzdari salah satu
rangkaiannya semisal bandingannya dari rangkaian yang lainya dalam wazan dan
kofiahnya.
Contoh syairkarya Al-Hariri:
‫ﻈِﻪ‬ِ ‫ﻋ‬ْ ‫ﺣِﺮ َو‬ِ ‫ع ِﺑَﺰَوا‬ َ ‫ﺳَﻤﺎ‬ْ َ ‫ع اﻷ‬ ُ ‫ َوَﻳْﻘَﺮ‬،‫ﻈِﻪ‬ ِ ‫ﻫِﺮ َﻟْﻔ‬ ِ ‫ﺠَﻮا‬ َ ‫ع ِﺑ‬َ ‫ﺠﺎ‬ َ ‫ﺳ‬ ْ َ ‫ﻄَﺒُﻊ اﻷ‬ ْ ‫ﻫَﻮ َﻳ‬ ُ
Artiya: Dia mencetak sajak-sajak dengan permata ucapannya dan mengetuk
pendengaran dengan teguran-teguran nasehatnya.
Keseimbangan kata dan wazan terdapat pada kata (‫ﻄَﺒُﻊ‬ ْ ‫ )َﻳ‬dengan (‫ع‬ ُ ‫)َﻳْﻘَﺮ‬, kata (‫اﻷ‬
َ‫ﺠﺎع‬ َ ‫ﺳ‬ ْ َ ) dengan (‫ع‬ َ ‫ﺳَﻤﺎ‬ْ َ ‫)اﻷ‬, kata (‫ﻫِﺮ‬ ِ ‫ﺠَﻮا‬ َ ‫ )ِﺑ‬dengan (‫ﺣِﺮ‬ ِ ‫)ِﺑَﺰَوا‬, dan kata (‫ﻈِﻪ‬ ِ ‫ )َﻟْﻔ‬dengan
(‫ﻈِﻪ‬ِ ‫ﻋ‬ ْ ‫)َو‬.
ْ ‫ﻄَﻠ‬
‫ﺖ‬ ِّ ‫ﻋ‬ ُ ‫ﺸﺎُر‬ َ ‫ َوِإَذا اْﻟِﻌ‬،‫ت‬ ْ ‫ﺳِّﻴَﺮ‬ ُ ‫ل‬ ُ ‫ﺠَﺒا‬ ِ ‫َوِإَذا اْﻟ‬
Artinya: “dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang
bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan).” (QS. At-Takwir: 3-4).
Keseimbangannya terdapat pada kata (‫ل‬ ُ ‫ﺠَﺒا‬ِ ‫ )اْﻟ‬dengan (‫ﺸﺎُر‬ َ ‫)اْﻟِﻌ‬, dan (‫ت‬ ْ ‫ﺳِّﻴَﺮ‬ ُ ) dengan
(‫ﺖ‬ْ ‫ﻄَﻠ‬ِّ ‫ﻋ‬ ُ )
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

- Pengertian Izdiwaj
Adalah Sejenisnya dua lafazh yang saling bersandingan, artinya datangnya secara
berurutan.
- Pengertian Saja’
Kesamaan dua Fasilah (kata terakhir) mengenai huruf akhirnya, dan yang paling baik
adalah yang sama paragrafnya.

- Pembagian Saja
a. Saja’ Mutharraf
b. Saja’ Mutawazi
c. Saja’ Murashosh

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hasyimy,jawahir al-Balaghoh,h,330
Muhammad ibn al-shamili “Al-Qoul Badi fi”ilm al-Badi”.
Ali al-jarimi dan mustofa amin op,cit h,273
Buku pintar untuk memahami “Balaghah” h,257-261

Anda mungkin juga menyukai