ا ا ﻟ ﺰد و ا ج و ا ﻟﺴ ﺠ ﻊ و أ ﻧ ﻮ ا ﻋﻪ و ﺗ ﺤﻠ ﻴﻠ ﻪ ﻓ ﻲ ا ﻟ ﻨ ﺼ ﻮ ص ا ﻟﻌ ﺮ ﺑ ﻴ ﺔ
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Bayan Wal Badi
Dosen Pengampu : Maman Dzul Iman, S.Ag., MA
Disusun oleh :
Kelompok 9
KELAS 5/A
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, hal itu
di Karenakan kemampuan pembuatan makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. Dan Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu. Penulis berharap dalam penulisan
makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi Penulis sendiri dan para
pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan
Untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan
datang.
Cirebon,20 November 2 0 2 2
Kelompok 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa arab adalah bahasa yang terjaya dari bahasa-bahasa yang lainnya,
terbanyak pramasastranya, hingga ia dapat melayani kemajuan-kemajuan
ilmu pengetahuan disegala bidang. Untuk mengetahui saluk beluk bahasa
arab yang masyhur itu lebih jauh dan untuk menilai keindahan kalimat baik
prosa maupun puisi, maka sastrawan-sastrawan arab telah menetapkan
13 cabang ilmu yang bertalian dengan bahasa yang disebut dengan Ulumul
Arabiyah.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Izdiwaj
Dalam syair dari Ar-Rumy tersebut, walaupun keduanya berbeda lafazh dan
makna tetapi memiliki makna yang saling menyatu. Pakaian terbuat dari
kain sutra disamakan dengan semerbak bau parfum.
B. Pengertian Saja’
Pengertian sajak dalam konteks ilmu badi’ seperti yang dinyatakan oleh Ali al-
jarimi dan Mustafa amin adalah
ﺗﻮا ﻓﻖ اﻟﻔﺎ ﺻﻠﺘﻴﻦ ﻓﻲ اﻟﺤﺮف اﻷﺧﻴﺮ و اﻓﻀﻠﻪ ﻣﺎ ﺗﺴﺎون ﻓﻘﺮه
“Kesamaan dua Fasilah (kata terakhir) mengenai huruf akhirnya, dan yang paling
baik adalah yang sama paragrafnya”
Contoh :
ﺟﺎِرَﻳٌﺔ
َ ﻦ
ٌ ﻋْﻴ
َ ِﻓﻴَﻬﺎ،ﻏَﻴًﺔ
ِ ﺴَﻤُﻊ ِﻓﻴَﻬﺎ َﻟﺎ
ْ َﻟﺎ َﺗ،ﻋاِﻟَﻴٍﺔ
َ ﺟَّﻨٍﺔ
َ ِﻓﻲ،ﺿَﻴٌﺔ ِ ﺴْﻌِﻴَﻬﺎ َرا
َ ِﻟ
Artinya: “Merasa senang karena usahanya, dalam syurga yang tinggi, tidak kamu
dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna,di dalamnya ada mata air yang
mengalir.” (QS. Al-Ghasyiyah: 9-12)
Contoh saja’ pada keempat ayat di atas adalah pada kata (ﺿَﻴٌﺔ ِ )َرا, (ﻋاِﻟَﻴٍﺔ
َ ), (ﻏَﻴًﺔِ )َﻟﺎ,
dan (ﺟﺎِرَﻳٌﺔ
َ ).
C. Pembagian Saja’
Saja’ terbagi tiga:
1. Saja’ Mutharraf
ﺧِﺮِ ف اْﻟﺄ ِ ﺤْﺮ َ ن َواَّﺗَﻔَﻘَﺘﺎ ِﻓﻰ اْﻟ ِ ﺻﻠﺘﺎُه ﻓﻰ اﻟَﻮْز ِ ﺖ َﻓﺎ ْ ﺧَﺘَﻠَﻔ ْ ﻫَﻮ َﻣﺎ ا ُ
Yaitu dua fasilah yang berbeda wazannya tapi sama huruf akhirnya.
Contoh seperti firman Allah SWT:
ﻃَﻮاًرا
ْ ﻢ َأْ ﺧَﻠَﻘُﻜَ َو َﻗْﺪ،ن ﻟﻠِﻪ َوَﻗﺎًرا َ ﺟْﻮ ُ ﻢ ﻻ َ َﺗْﺮ ْ َﻣاَﻟُﻜ
Artinya: “Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia
Sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian.”
(Q.S Nuh:13-14).
Kata ( )َوَﻗﺎًراbeda wazan (ﻃَﻮاًرا ْ )َأtapi sama-sama diakhiri huruf “ra”.
2. Saja’ Mutawazi
ْ ﻦ َﻓَﻘ
ﻂ ِ ﺧَﺮ َﺗْﻴ ِ ﻦ اْﻟَﺎ ِ ق ِﻓْﻴِﻪ ِﻓﻰ اْﻟَﻜِﻠَﻤَﺘْﻴ ُ ن اْﻟِﺈِّﺗَﻔﺎَ َﻣﺎ َﻛﺎ
yaitu saja’ yang terdapat kesesuaian pada kata terakhirnya saja. Kalau saja’
mutharraf yang sama adalah huruf terakhirnya saja, kalau saja’ mutawazi yang
sama adalah kata terakhirnya.
Contoh:
ﻋٌﺔَ ﺿﻮ ُ ب َّﻣْﻮ ُ َوَأْﻛَﻮا،ﻋٌﺔ َ ﺳُﺮْوُر َّﻣْﺮُﻓْﻮ ُ ِﻓْﻴَﻬﺎ
Artinya: “Di dalamnya ada tahta-tahta yang ditinggikan. dan gelas-gelas yang
terletak (di dekatnya).” (Q.S Al-Ghasyiyah: 13-14)
Kata (ﻋٌﺔ َ )َﻣْﺮُﻓْﻮdan (ﻋٌﺔ َ ﺿﻮ ُ )َﻣْﻮterdapat keseimbangan dalam wazannya.
3. Saja’ Murashsha’
ﺧَﺮى وزﻧﺎ وَﺗْﻘِﻔْﻴًﺘﺎ ْ ﻦ اْﻟِﻔْﻘَﺮِة اْﻟُﺄ
َ ﻦ ُﻛُّﻠَﻬﺎ َأْو َأْﻛَﺜﺮﻫﺎ ِﻣْﺜﻞ َﻣﺎ ُﻳَﻘﺎِﺑُﻠَﻬﺎِﻣ ِ ﺣَﺪى ِﻓْﻘَﺮَﺗْﻴ ْ ن ِﻓْﻴِﻬَﺄْﻟَﻔﺎظ ِإ َ َﻣﺎ َﻛﺎ
yaitu saja’ yang seluruh atau sebagian besar lafadz-lafadzdari salah satu
rangkaiannya semisal bandingannya dari rangkaian yang lainya dalam wazan dan
kofiahnya.
Contoh syairkarya Al-Hariri:
ﻈِﻪِ ﻋْ ﺣِﺮ َوِ ع ِﺑَﺰَوا َ ﺳَﻤﺎْ َ ع اﻷ ُ َوَﻳْﻘَﺮ،ﻈِﻪ ِ ﻫِﺮ َﻟْﻔ ِ ﺠَﻮا َ ع ِﺑَ ﺠﺎ َ ﺳ ْ َ ﻄَﺒُﻊ اﻷ ْ ﻫَﻮ َﻳ ُ
Artiya: Dia mencetak sajak-sajak dengan permata ucapannya dan mengetuk
pendengaran dengan teguran-teguran nasehatnya.
Keseimbangan kata dan wazan terdapat pada kata (ﻄَﺒُﻊ ْ )َﻳdengan (ع ُ )َﻳْﻘَﺮ, kata (اﻷ
َﺠﺎع َ ﺳ ْ َ ) dengan (ع َ ﺳَﻤﺎْ َ )اﻷ, kata (ﻫِﺮ ِ ﺠَﻮا َ )ِﺑdengan (ﺣِﺮ ِ )ِﺑَﺰَوا, dan kata (ﻈِﻪ ِ )َﻟْﻔdengan
(ﻈِﻪِ ﻋ ْ )َو.
ْ ﻄَﻠ
ﺖ ِّ ﻋ ُ ﺸﺎُر َ َوِإَذا اْﻟِﻌ،ت ْ ﺳِّﻴَﺮ ُ ل ُ ﺠَﺒا ِ َوِإَذا اْﻟ
Artinya: “dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang
bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan).” (QS. At-Takwir: 3-4).
Keseimbangannya terdapat pada kata (ل ُ ﺠَﺒاِ )اْﻟdengan (ﺸﺎُر َ )اْﻟِﻌ, dan (ت ْ ﺳِّﻴَﺮ ُ ) dengan
(ﺖْ ﻄَﻠِّ ﻋ ُ )
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
- Pengertian Izdiwaj
Adalah Sejenisnya dua lafazh yang saling bersandingan, artinya datangnya secara
berurutan.
- Pengertian Saja’
Kesamaan dua Fasilah (kata terakhir) mengenai huruf akhirnya, dan yang paling baik
adalah yang sama paragrafnya.
- Pembagian Saja
a. Saja’ Mutharraf
b. Saja’ Mutawazi
c. Saja’ Murashosh
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hasyimy,jawahir al-Balaghoh,h,330
Muhammad ibn al-shamili “Al-Qoul Badi fi”ilm al-Badi”.
Ali al-jarimi dan mustofa amin op,cit h,273
Buku pintar untuk memahami “Balaghah” h,257-261