Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS DATA KECELAKAAN LALU 2.

Matriks Ringkasan Kecelakaan


LINTAS
• Matriks ringkasan kecelakaan ini dikenal juga
Bagian-1: Presentasi Data dengan diagram tongkat (stick diagram) khususnya
yang biasa menggunakan perangkat lunak
Teknik Presentasi Data computer seperti MAAP (Microcomputer Accident
Ada beberapa cara yang umum dilakukan untuk Analysis Package) atau IRSMS (Integrated Road
mempresentasikan data kecelakaan, yaitu Safety Management Systems):
menggunakan: • Matriks ringkasan kecelakaan ini berisi detail
• Tabulasi silang, karakteristik kecelakaan dari suatu lokasi
kecelakaan yang bermanfaat untuk
• Tabel ringkasan kecelakaan (accident summary mengelompokkan tipikal kecelakaan yang sejenis.
tabel),
• Matriks ini biasanya terdiri atas 15 baris atau
• Diagram tabrakan Ketiga cara ini memerlukan lebih dan sejumlah kolom. Kolom paling kiri berisi
analisis statistik, variabel kecelakaan dan baris pertama dari atas
menunjukkan urutan kecelakaan.
• Lokasi / TKP kecelakaan secara visual
• Matriks ringkasan kecelakaan ini terlebih dahulu
• Kombinasi tabulasi silang dan peta lokasi
didesain dan disesuaikan dengan arah penyelidikan.
kecelakaan
Tabel ini biasanya memuat maksimum 15 variabel
• Metode GPS data dengan menggunakan simbol-simbol dan
singkatan tertentu yang umum digunakan.
1. Tabulasi Silang

• Tabulasi silang merupakan tabulasi yang


menampilkan fakta-fakta yang ditemukan dalam
suatu lokasi kecelakaan yang menyilangkan satu
variable dengan variable kecelakaan lainnya :

• Tabulasi yang diperlukan adalah dalam bentuk


nominal dan prosentasi;

• Tabulasi silang ini dibuat masing-masing untuk


ruas jalan (control) dan lokasi yang lebih spesifik
(site);
• Lima baris pertama biasanya memasukkan
• Analisis tabulasi silang ini diarahkan untuk informasi (nomor kecelakaan, waktu kejadian,
mengidentifikasi dominasi factor-faktor jenis kecelakaan). • Lima baris kedua menampilkan
kecelakaan, dengan cara mengidentifikasi adanya informasi tipe tabrakan dan lima baris berikutnya
perbedaan karakteristik umum kecelakaan yang bisa menampilkan informasi penyebab kecelakaan.
signifikan pada suatu ruas jalan terhadap
• Tabel ringkasan kecelakaan ini dapat
karakteristik kecelakaan pada segmen ruas jalan
dikembangkan (lebih dari satu) untuk
sebagai bagian dari ruas jalan tersebut
menampilkan informasi laiinnya yang dianggap
penting. • Sebagai contoh, tabel ringkasan
kecelakaan berikut menampilkan informasi waktu
kejadian, kelas kecelakaan, tipikal tabrakan dan
perkiraan penyebab kecelakaan.

3. Crash Diagram

• Diagram tabrakan merupakan salah satu alat


bantu yang sering digunakan untuk menganalisis
lokasi rawan kecelakaan. • Diagram tabrakan terdiri
dari peta/sketsa lokasi kecelakaan (persimpangan
atau segmen ruas jalan). • Diagram tabrakan berisi
informasi kecelakaan di setiap titik terjadinya
kecelakaan, informasi yang ditampilkan umumnya
nomor urut kejadian kecelakaan, tipe tabrakan, ◼ Metode ini menggunakan lokalisasi dalam
kelas kecelakaan, dan informasi lainnya yang koordinat geografis. GPS menawarkan metode
dianggap penting. • Nomor urut kejadian ini sangat lokalisasi tercepat dan termurah. Dengan demikian
penting untuk mengacu ke tiap file kecelakaan. • manfaatnya mendapatkan pengakuan yang lebih
Diagram tabrakan ini menjadi salah satu alat luas dan lebih besar digunakan. Aplikasi lokalisasi
penting untuk mengkonfirmasi data kecelakaan tersebut antara lain berisi:  Aplikasi untuk
dengan kondisi lokasi kecelakaan pada saat mentransfer data GPS,  Membuat titik lokasi
penyelidikan lapangan. secara manual ke dalam peta,  Visualisasi data
4. Lokasi / TKP kecelakaan secara dalam bentuk peta,  Mentransfer data lokalisasi ke
visual dalam file teks.

• Menetapkan Lokasi / TKP kecelakaan Inputing Data GPS (Global Positioning Systems)
berdasarkan crash diagram ◼ Penyebab kecelakaan lalulintas jalan.
• Buat sketsa/peta lokasi kecelakaan ◼ Nama lokasi kecelakaan lalulintas jalan.
• Ambil photo digital dari masing-masing TKP • ◼ Batas antara dalam kota dan luar kota.
Tuangkan gambar/photo masing-masing TKP ke
dalam peta lokasi kecelakaan ◼ Rincian data yang dimasukkan antara lain: kota,
jalan, nomor rumah, arah lalulintas, tipe jalan, jenis
5. Kombinasi Tabulasi Silang dan Peta permukaan jalan, stationing dan nomor jalan.
Lokasi
Bagian-2: Analisis Data Kecelakaan
• Teknik ini mengkombinasikan data kecelakaan
dalam bentuk tabulasi silang dengan peta 1 Teknik Analisis Statistik
lokasi/jaringan jalan
• Analisis statistik dimanfaatkan untuk melihat
• Buatkan tabulasi silang yang diperlukan tiap TKP sejauh mana suatu tipe kecelakaan yang dianggap
dominan pada suatu lokasi kecelakaan akan
• Tuangkan data tersebut dalam peta jaringan jalan berbeda nyata dengan kondisi kecelakaan di suatu
perkotaan atau ruas jalan. Uji statistik yang umum
dimanfaatkan adalah Uji-Chi Kuadrat atau
UjiNormal.

• Variabel : tentukan variable/tipe kecelakaan


sejenis baik untuk lokasi yang diamati (site)
maupun untuk keseluruhan lokasi yang ditinjau
(control).

• Hipotesis : buat suatu pernyataan dengan


asumsi-asumsi untuk menguji adanya persamaan
atau perbedaan dari kondisi site dengan control,
dengan hipotesis nol (Ho ) dan alternatifnya (Hi )
6. Metode Jaringan GPS (Global sebagai berikut : Ho : tidak terdapat perbedaan
Positioning Systems) yang berarti antara jumlah angka kecelakaan pada
grup kecelakaan pada suatu lokasi rawan (site)
◼ Penggunaan GPS (Global Positioning Systems)
adalah cara yang tercepat dan paling akurat yang dengan kelompok tipikal kecelakaan yang sejenis
dapat diandalkan untuk mendapatkan data pada ruas jalan atau pada suatu area (control)
mengenai lokasi kecelakaan. GPS juga merupakan secara umum, Hi : terdapat perbedaan yang
cara termurah untuk mengidentifikasi lokasi berarti
kecelakaan.

◼ Metode ini cocok untuk permasalahan tentang


analisis keselamatan jalan lokasi kecelakaan dan
lokasi kecelakaan lalulintas jalan yang dapat
dengan mudah diidentifikasi.
2. Uji Chi Square ruas jalan atau pada suatu area (control) secara
umum.
• Uji-chi kuadrat :Nilai observasi diperoleh dengan
perhitungan chi-kuadrat yang mengacu kepada • Bila nilai observasi lebih kecil daripada nilai tabel,
tabel kontigensi 2x2 maka hipotesis menerima Ho dan menolak Hi .
Dengan pengertian tidak terdapat perbedaan yang
berarti antara jumlah angka kecelakaan pada grup
kecelakaan pada suatu lokasi rawan (site) dengan
kelompok tipikal kecelakaan yang sejenis pada
ruas jalan atau pada suatu area (control) secara
Nilai observasi Chi –kuadrat ditentukan
umum
menggunakan rumus berikut :
• Interpretasi tingkat signifikansi dari hasil uji
statistik ditunjukkan seperti pada Tabel berikut:

3. Uji Normal

• Uji Z atau distribusi normal ini pada prinsipnya


sama dengan penggunaan uji Chi-kuadrat, dalam
hal ini nilai proporsinya yang lebih ditekankan dari
pada nilai nominalnya. Uji Z ini membandingkan
nilai proporsi suatu kasus sampel pada suatu lokasi
(site) dengan proporsi kasus yang sama dalam
suatu ruas jalan (control).

• Nilai observasi Z ditentukan menggunakan rumus


berikut :

4. Signifikansi pengujian

• Signifikansi uji statistik diperoleh dengan


membandingkan nilai observasi dengan nilai tabel
dengan tingkat signifikansi α tertentu pada
lampiran-O untuk uji Chi-kuadrat dan lampiran-P
untuk uji Normal.

• Bila nilai observasi lebih besar daripada nilai


tabel, maka hipotesis menolak Ho dan menerima
Hi . Dengan pengertian terdapat perbedaan yang
berarti antara jumlah angka kecelakaan pada grup
kecelakaan pada suatu lokasi rawan (site) dengan
kelompok tipikal kecelakaan yang sejenis pada

Anda mungkin juga menyukai