Anda di halaman 1dari 3

Digital Surface Model (DSM) Adalah gambar dari suatu permukaan (bidang) oleh suatu model yang didasarkan

pada : a. Simpanan data digit dari titik diskrit (x, y, z) pada permukaan tersebut. b. Suatu kumpulam ilmu hitung dan atau rumus-rumus interpolasi yang dapat menghasilkan informasi dari titik-titik yang disimpan tadi (untuk menghitung volume, profil, interpolasi diantara titik-titik). Distribusi titik-titik diskrit, secara : 1. Regular 2. Random 3. Morphologi : berbentuk segiempat, segitiga, dan sebagainya : mengikuti suatu bentuk

Yang harus diperhatikan dalam rekonstruksi bidang/permukaan : Diperlukan titik-titik yang cukup untuk memperoleh ketelitian dalam interpolasi. Ketelitian interpolasi tidak dapat lebih besar dari ketelitian titik-titik. Ketelitian 5m berarti standar deviasi 5m (68% dalam 5m). Desain tergantung dari ketelitian dalam interpolasi.

Aspek pengujian : 1. Metoda sampling : didasarkan pada cara titik diskrit dipilih dan diambil sebagai sampel. 2. Metoda interpolasi atau rekonstruksi : mengetahui apakah interpolasi dilakukan dengan cara interpolasi linier atau interpolasi non linier.

Digital Terrain Model (DTM) Merupaka gambaran dari bagian permukaan bumi atau dapat dikatakan sebagai suatu nomor-nomor yang menggambarkan distribusi ruang dan karakteristik dari terain. Distribusi ruang digambarkan dengan koordinat X, Y dan karakteristik terain berupa elevasi Z. Data DTM bisa berupa matrik dari tripel koordinat atau berupa persamaan dari bidang polinomial atau deret Fourier. Metode interpolasi untuk penggunaan teknik DTM : 1. Metode linier atau triangles 2. Metode moving average 3. Metode kuadrat terkecil Pendekatan dari sistem DTM :

Pengumpulan data

Untuk memperoleh data DTM dapat berasal dari peta yang ada (exsisting map), stereomodel fotogrametris, survei lapangan, dan lain-lain. Pengolahan dengan sumber dari peta. Metode yang dilakukan ada 2 cara, yaitu dengan digitasi kontur secara manual dari peta yang ada dan pengumpulan data secara otomatis dari peta yang ada dengan melakukan peralatan scanning. Caranya peta kontur diletakkan pada drum yang berputar satu titik sinar tetap yang melakukan crosing pada setiap kontur dan mencatat x dan y. Pengolahan dengan sumber dari stereomodel fotogrametris. Dengan menggunakan peralatan digitizer yang berdasarkan atas encoder linier atau encoder putaran yang dipasang pada plotter, dapat dicatat koordinatnya pada pita kertas atau pita magnetik. Preprosesing data digital

Data DTM yang diperoleh masih memerlukan proses editing data yang dapat dilakukan penggambaran grafis pada screen. Kesalahan atau cacat pada data dapat dilihat dari screendan dapat dikoreksi dengan cara digitasi kembali. Transformasi koordinat juga merupakan bagian penting, yaitu dengan mengkonversi sistem koordinat stereomodel ke dalam sistem koordinat bidang datar, atau ditansformasikan ke koordinat UTM atau ke dalam lintang dan bujur sebelum data disimpan. Interpolasi juga merupakan bagian dari preprosesing. Misalnya data ketinggian yang diperoleh dari tampang melintang masih harus dilakukan interpolasi untuk mendapatkan ketinggian dengan sistem grid teratur. Penyimpanan dan managemen data

Data yang bermacam-macam harus dapat disimpan dengan teratur dan baik sehingga mudah untuk diidentifikasi. Penyimpanan data biasanya dilakukan pada pita magnetik. Aplikasi data

Yang harus dioperasikan dalam aplikasi data DTM : 1. Diberikan x, y, hitung z. 2. Diberikan susunan koordianat x, y, z, suatu bidang matematis diterapkan untuk mencari z yang merupakan fungsi dari x, y. 3. Diberiakn susunan koordinat x, y, z, pada interval tertentu, dihitung harga z pada harga x, y lainnya dengan cara interpolasi.

4. Penentuan perpotongan garis lurus/lengkung dengan suatu bidang matematis tertentu. 5. Penentuan volume antar bidang tertentu. Aplikasi DTM : 1. 2. 3. 4. Penggambaran/penentuan garis kontur. Pembuatan tampang. Pembuatan pandangan perspektif. Perhitungan pekerjaan tanah.

Anda mungkin juga menyukai