Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA 03

A. STANDAR KOMPETENSI
Nama Pekerjaan : Pembuatan Struktur data DEM dalam bentuk
TIN(Triangulated Irregular Network)
Nomor : / 03
Jenis Pekerjaan : Praktikum Laboratorium / Studio / Lapangan
Alokasi Waktu : 1 (8 x 45 menit)
Kelompok 7 : 1. Akmal (A030321006)
2. Catur Haryo Yoedanto (A030321010)

B. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa diharapkan mampu secara baik dan benar :
1. Mampu mempraktikkan pembuatan struktur data Digital Elevation Model
(DEM) dalam bentuk TIN (Triangulated Irregular Network)
2. Memanfaatkan data DEM sebagai pembelajaran untuk mengetahui berbagai
macam bentuk struktur data dalam keperluan rekayasa spasial

C. DASAR TEORI
DEM
DEM (Digital Elevation Model) adalah data digital yang menggambarkan
geometri dari bentuk permukaan bumi atau bagiannya yang terdiri dari himpunan
titik-titik koordinat hasil sampling dari permukaan dengan algoritma yang
mendefinisikan permukaan tersebut menggunakan himpunan koordinat (Tempfli,
1991 dan Purwanto, 2015 dalam Duantari Novita, 2017).
DEM merupakan suatu sistem, model, metode, dan alat dalam mengumpulkan,
processing, dan penyajian informasi medan. Susunan nilai-nilai digital yang mewakili
distribusi spasial dari karakteristik medan, distribusi spasial diwakili oleh nilai-nilai
pada sistem koordinat horisontal X dan Y serta karakteristik medan diwakili oleh
ketinggian medan dalam sistem koordinat Z (Doyle, 1991 dan Purwanto, 2015 dalam
Duantari Novita, 2017).
Digital Elevation Model (DEM) khususnya digunakan untuk menggambaran
model relief rupa bumi tiga dimensi (3D) yang menyerupai keadaan sebenarnya di
dunia nyata (real world) divisualisasikan dengan bantuan teknologi komputer grafis
dan teknologi virtual reality (Mogal, 1993 dan Purwanto,2015 dalam Duantari Novita,
2017).
Sumber data dari DEM dapat bermacam-macam diantaranya FU stereo
(Photogrammetric Techiques), citra satelit stereo (Stereo-pairs technique), data
pengukuran lapangan (GPS, Theodolith, EDM, Total Station, Echosounder), peta
topografi (Interpolation Technique), peta topografi (Interpolation Technique), radar
(Radar technique), LiDAR (Laser Scanner Technique). Sedangkan bentuk data dari
DEM meliputi titik (titik tinggi), garis (kontur), dan penyiaman (LiDAR) (Purwanto
2015).

Struktur Data DEM

a. Grid
Grid atau Lattice menggunakan sebuah bidang segitiga teratur, segiempat, atau
bujursangkar atau bentuk siku yang teratur grid. Perbedaan resolusi grid dapat
digunakan, pemilihannya biasanya berhubungan dengan ukuran daerah penelitian dan
kemampuan fasilitas komputer. Data dapat disimpan dengan berbagai cara, biasanya
metode yang digunakan adalah koordinat Z berhubungan dengan rangkaian titik-titik
sepanjang profil dengan titik awal dan spasi grid tertentu (Moore et al., 1991).
b. TIN
TIN adalah rangkaian segitiga yang tidak tumpang tindih pada ruang tak beraturan
dengan koordinat x, y, dan nilai z yang menyajikan data elevasi. Model TIN disimpan
dalam topologi berhubungan antara segitiga dengan segitiga didekatnya, tiap bidang
segitiga digabungkan dengan tiga titik segitiga yang dikenal sebagai facet. Titik tak
teratur pada TIN biasanya merupakan hasil sampel permukaan titik khusus, seperti
lembah, igir, dan perubahan lereng (Mark 1975)
c. Kontur
Kontur dibuat dari digitasi garis kontur yang disimpan dalam format seperti DLGs
(Digital Line Graphs koordinat (x, y) sepanjang tiap garis kontur yang menunjukkan
elevasi khusus. Kontur paling banyak digunakan untuk menyajikan permukaan bumi
dengan simbol garis.
Kelebihan dan Kekurangan Struktur data DEM
Kelebihan Data Grid adalah sebagai berikut :
a. Struktur Data Penyimpanan dan Algoritma Sederhana
b. Data Mudah untuk diaplikasikan
c. Mudah direlasikan dengan data raster yang lain.
d. Untuk ruang dari point yang yang tidak beraturan dan kosong dapat dikonversi ke
regular dengan interpolasi.
Kekurangan Data Grid adalah sebagai berikut :
a. Transformasi dari dan ke model yang lain diperlukan komputasi matematis yang
rumit.
b. Butuh memory yang besar untuk resolusi tinggi.
c. Untuk model linear tidak direpresentasi dengan baik
d. Tidak sesuai untuk variabilitas topografi.

Kelebihan dan Kekurangan TIN


Kelebihan TIN adalah sebagai berikut:
a. Slope dapat teridentifikasi dengan jelas.
b. Efisen pada pembentukan Segitiga untuk daerah yang datar
c. Lebih mudah dalam melakukan analisa terhadap slope, aspek dan volume
Kelemahan TIN adalah sebagai berikut :
a. Analisis dengan layer yang lain sulit dilakukan
D. UNJUK KERJA 04
Membuat Struktur Data TIN Pada DEM :
1. Buka aplikasi Arscene kemudian klik add data lalu pilih kontur yang dibuat
sebelumnya.

2. Klik Arctoolbox lalu 3D Analyst Tools pilih Data Management tekan TIN lalu
Create TIN setelah itu masukkan data sesuai keperluan dan setting proyeksi sesuai
zonawilayahnya lalu klik Ok, tunggu hingga proses selesai
3. Jika hasilnya sudah muncul maka kemudian untuk memunculkan efek 3D klik
pada layer TIN kemudian Properties, pada kotak dialog Factor to
convert…….ketik angka 2 atau sesuai kebutuhan (kotak tersebut memiliki fungsi
sebagai pengaturan tampilan bentuk 3D, angka yang dimasukkan semakin besar
maka semakin lama prosesnya dan nampak lebih jelas view 3D nya) jika sudah
klik Ok tunggu hingga proses selesai.

4. Maka tampak hasil permukaan bumi dalam bentuk 3 dimensi

Anda mungkin juga menyukai