Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN DATA PERMUKAAN UNTUK BERBAGAI MACAM

KEPENTINGAN

Data permukaan terdiri dari DEM (Digital Elevation Model), DTM (Digital Terrain
Model),DSM (Digital Surface Model). Berikut pengertian dan pengaplikasiannya diberbagai
bidang :
1. DEM (Digital Elevation Model)

Gambar 1 DEM/DTM

DEM (Digital Elevation Model) adalah teknik penyimpanan data tentang topografi suatu
terrain. Suatu DEM merupakan penyajian koordinat (X, Y, H) dari titik-titik secara digital,
yang mewakili bentuk topografi suatu terrain. [Dipokusumo dkk, 1983]
Aplikasi Penggunaan DEM :
DEM digunakan dalam berbagai apllikasi baik secara langsung dalam bentuk
visualisasi model permukaan tanah maupun dengan diolah terlebih dahulu sehingga menjadi
produk lain. Informasi dasar yang diberikan DEM dan digunakan dalam pengolahan adalah
koordinat titik-titik pada permukaan tanah.
1. Analisis medan
Analisis medan meyangkut data ketinggian (topografi):
a.

Geomorfologi
Geomorfologi secara quantitative mengukur permukaan medan dan bentuk lahan :

Kemiringan lereng
Aspek

Kecembungan dan kecekungan lereng


Panjang lereng

Hal tersebut penting untuk kerekayasaan yang menayangkut data tinggi :

Penggalian : volume
Manajemen lahan : site selection
Proses geomorfologi :erosi, landslide, aliransalju (modelling dan monitoring

b. Hidrologi
Aliran runoff
Estimasi volume reservoir
Pemodelan banjir dan sedimentasi
Batas DS
Pola aliran : 90% DAS di New York ditentukan dengan DEM
c. Klasifikasi penggunaan lahan
DEM membantu klasifikasi penutup lahan dengan mengkaitkan data kemiringan dan
aspek yang dilakukan pada data LANDSAT MSS. Akurasi pengenalan meningkat dari
46% menjadi 75% dengan kombinasi citra LANDSAT MSS dan DEM. Penentuan
penutup lahan (jenis tanaman) berdasarkan ketinggian, serta membuat rekayasa
pembuatan sawah terasering pada lahan yang berlereng miring sampai curam.
d. Pemetaan kontur
Pembuatan kontur dengan variasi CI
e. Komunikasi
Lokasi Pemancar telepon seluler
Pemancar TV
f. Keteknikan sipil
Rute perpipaan
Transmisi kabel listrik
Desain, konstruksi, dan pemeliharaan Jalan, jalan KA, airport, pelabuhan,
saluran air/kanal, DAM
g. Militer
Sistem senjata pertahanan
Pendaratan pasukan
h. Arsitektur
Desain dan perencanaan Landscape kota
2. Koreksi data
DEM untuk koreksi citra satelit dan FU karena pengaruh topografi.
DEM untuk orthophoto FU
DEM untuk koreksicitra Radar karena pengaruh layover pada medan

perbukitan
DEM baik untuk koreksi aeromagnetik, grafitasi, pengaruh ketinggian pada
survey spektrometer

3. Visualisasi
Visualisasi yang baik untuk menggambaran medan dengan pandangan perspektif da
nblok diagram. Teknik dapat dengan mengkombinasikan data lain (integras idan
registrasi SIG)
Contoh :visualisasi peta Penutup Lahan dengan peta shadow, peta-peta tematik.
2. DTM (Digital Terrain Model)

Gambar2. DTM (Digital Terrain Model )

Digital Terrain Model adalah sistem informasi yang menyimpan, memanipulasi, dan
menampilkan informasi tentang permukaan. Istilah DTM ini pertama kali diperkenalkan oleh
Miller dan La Flame pada tahun 1958. sejak itu istilah ini banyak digunakan dan
dikembangkan dibidang surveying, geologi, geografi, sipil dan perencanaan serta disiplin
ilmu kebumian lainnya.
Perolehan data DTM bisa melalui data dari peta, image matching, maupun
pengukuran secara langsung dilapangan. Disini akan dibicarakan mengenai aplikasi DTM
dalam berbagai bidang, antara lain untuk keperluan rekayasa dan non rekayasa, ortofoto
digital,

pemodelan

kualitas

meteorologi

dan

udara,

analisa

hidrologi,

analisa

geomorfologi, slope dan curvature, desain jalan, hitungan volume, perencanaan proyek
bangunan, navigasi, kehutanan, dan masih banyak lainnya.

APLIKASI DTM
1. Bidang meteorologi dan pemodelan kualitas udara.
Data yang diperlukan adalah data ketinggian dan informasi mengenai muka bumi.
Contoh masalah ini bisa dilihat pada daerah yang bertopografi kompleks
menyebabkan gangguan aliran angin dan pola dispersi polutan. Pemodelan
kualitas angin pada terrain ini dirancang untuk menghitung dan mengukur
perpindahan, penyebaran, reaksi kimia, dan polutan yang dibawa oleh angin
tersebut dari tempat lain. Data ini berguna untuk menentukan spesifikasi angin
dan pengukuran interaksi balik temperatur dari terrain, penyebaran polutan, dan
partikel-partikel yang dibawa oleh angin. Dalam analisa meteorologi, ini
digunakan dalam rangka peningkatan curah hujan dan hidrometeorologi gunung
dan aplikasi model simulasi salju yang mencair.
2. Bidang kehutanan
Ada tiga sistem dalam penggunaan DTM, yaitu :
a. Topographic Analysis System
Sistem ini dipakai dalam mengelola dan mengevaluasi alternatif
penggunaan lahan. Atau secara rincinya mengatur penggunaan lahan dan
mengevaluasi akibat dari penggunaan lahan pada lahan hutan.
b. Digital Terrain Information System
Adalah bagian dari system diatas yang dipakai untuk mendigitasi permukaan
dan sumber data, memanipulasi dan perhitungan data, serta hasil keluaran
berupa grafik yang dipakai dalam perencanaan penggunaan lahan.
c. Methode Of Science Alternative Impacts By Computer
Digunakan untuk sumber pengelolaan grafik bentang alam seperti; danau
buatan, jalan, menara pengamat, dalam hal kayu berapa pohon yang sudah
ditebang. Pada intinya DTM berguna untuk griding, penggambaran kontur dan
tampang untuk perhitungan volume dan pembuatan jalan dihutan, penentuan
loaksi sumur di hutan dan lainnya.
3. Bidang pemetaan topografi
Data DTM digunakan untuk mengetahui kebenaran dari pembuatan peta turunan
yang dibuat dari peta induk topografi.
4. Bidang analisa geomorfologi dan hidrologi
Basis data DTM banyak digunakan sebagai data masukan untuk pembuatan model
yang digunakan untuk aliran air hujan, erosi, analisa karakteristik suatu
permukaan dan kestabilan tanah. Data ini memiliki kelebihan karena posisinya

yang unik, sehingga memungkinkan untuk melakukan prediksi dampak dari suatu
lokasi.
5. Bidang komersil
Metode yang berkembang dalam bidang remote sensing: Metode fotogrametri,
metode digitasi stereo, metode permukaan digital. Keuntungan penggunaan data
DTM adalah ketika mengupdate bagian dari peta tanpa harus mengkompilasi lagi
keseluruhan luasan peta.
6. Data DTM - Landsat untuk pengelolaan SDA
Penggabungan teknik scanner multispektral Landsat dan sumber data DTM
menghasilkan data gabungan, dari Landsat diperoleh data yang mempresentasikan
tutupan lahan sedangkan data DTM mempresentasikan garis kontur.
7. Bidang pembuatan peta ortofoto
Memproduksi peta topografi bagi keperluan teknik, perencanaan dan desain
menempuh beberapa cara agar mendapatkan hasil dengan kualitas standart, antara
lain :

menggunakan ortofoto
membuat penggambaran kontur secara otomatis dengan mendigitasi
hasil scanning citra stereoskopis selama produksi ortofoto
keuntungan menggunakan penggambaran kontur digital adalah; kontur
yang diproduksi dengan calcomps general purpose countouring system
lebih akurat apabila dibandingkan dengan stereoploter, penggambarannya
lebih singkat, dan penggunaan data digital dari hasil ortophoto scanning
yang dikombinasi dengan plotter flatbed kecepatan tinggi akan sangat
menghemat waktu. (sumber: http://kmtg.ft.ugm.ac.id/artikel%20%20dtm.htm)

3. DSM(Digital Surface Model)


Digital Surface Model (DSM) merupakan ketinggian MSL dari permukaan
reflektif pohon, bangunan, dan fitur lainnya ditinggikan di atas Bare Earth. DSM
dapat diartikan sebagai model permukaan digital. DSM juga merupakan model elevasi
yang menampilkan ketinggian permukaan, jika DTM hanya menampilkan ground
(permukaan tanah tanpa apapun yang diatasnya) maka DSM menampilkan bentuk
permukaan apapun yang ada seperti ketinggian pohon, bangunan dan objek apapun
yang ada diatas tanah.

Gambar 3. DSM (Digital Surface Model )

Manfaat DEM, DSM dan DTM


Ada banyak sekali manfaat dari ketiga produk ini, pembuatan produk turunan
DEM disesuaikan dengan tujuan awal seperti untuk analisa volume, jarak cut and
fill, rencana pembuatan terowongan, jembatan analisis aliran air, analisis daerah
rawan longsor, irigas, erosi, pembuatan jaringan jalan dan banyak lagi bahkan
sampai aspek pertahanan yang dipakai dunia militer.
Dengan adanya model 3D dari suatu wilayah maka rencana dapat dibuat
dengan matang serta data yang ada dapat digunakan untuk berbagai macam simulasi
dan analisis.
Perkembangan software dan dunia digital yang begitu cepat juga membantu
mempermudah pembuatan produk ini, jika dulu penggunaan LIDAR menjadi tehnik
favorit untuk membuat DSM kini dengan foto udara dan bantuan software DSM juga
dapat dibuat dengan akurasi yang tidak kalah dan lebih murah.

REPRESENTASI PERMUKAAN BUMI

Permukaan digital terrain dapat direpresentasikan secara matematis dan grafis. Fourier seri
dan polinomial adalah representasi matematika.
Representasi permukaan terin digital dapat digambarkan skema klasifikasi seperti gambar
berikut

1. Model konsep Matematis adalah obyek atau konsep yang digunakan untuk mewakili
sesuatu yang lain. Hal ini realitas diperkecil dan diubah menjadi bentuk yang dapat
dipahami.
1)
Global
Pada skala global (dengan nama GTOPO30 dan SRTM 30) memiliki
kekuatan resolusi sebesar 900m, sehingga sangat memungkinkan melakukan
analisis permodelan baik DTM maupun DSM dalam skala yang cukup luas
dan dengan tingkat detail lebih rendah. Global terdiri dari fours series dan
2)

polinomial.
Local
Untuk skala local (dengan nama PHOTOGRAMMETRY dan LASER DEM)
biasanya dihasilkan melalui kerja lapangan oleh deskriptornya sehingga
tingkat detail data juga sangat tinggi.
Local ini terdiri atas fungsi selang yang teratur dan fungsi selang yang tidak
teratur.

Kelebihan menggunakan model matematis:


a) Memungkinkan membuat abstraksi
b) Bisa focus ke daerah tertentu.
c) Memungkinkan membuat generalisasi.
d) Dalam analisis bisa melibatkan cekungan-cekungan,evaluasi alternative
dan dapat mengeliminasi.
e) Alat memahami dunia nyata untuk menemukan hukum-hukum alam.
2. Grafis
Interpolasi grafis yaitu dengan cara membagi garis menggunakan garis lain
dengan ukuran lebih mudah lalu digaris dengan mempergunakan prinsip garis sejajar
untuk mendapatkan ukuran yang sebanding.

Kegunaan garis kontur :


1. Mengetahui bentuk lereng
2. Mengetahui besarnya kemiringan lereng
3. Menunjukan bentuk relief
Semakin rapat garis kontur, maka bentuk lereng di daerha tersebut
menunjukkan bentuk lereng yang terjal dan curam atau sebaliknya.
Kesan 3 dimensi :
Untuk mengesankan 3 dimensi dalam representasi relief, maka dipakai teknik
1. Hill shading memberi bayangan pada suatau gambaran relief pada garis
kontur
2. Layer shading menggunakan prinsip skala warna untuk mencerminkan
ketinggian
1) Pemodelan Permukaan berbasis titik
Jika istilah orde nol dalam polinomial digunakan untuk realisasi permukaan
DTM, kemudian hasilnya berbentuk planar horisontal, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1. Pada setiap titik, permukaan horisontal planar dapat dibangun. Jika
permukaan planar dibangun dari titik data individu digunakan untuk mewakili daerah
kecil di sekitar titik, maka seluruh permukaan DTM dapat dibentuk oleh serangkaian
permukaan kontinu berdekatan.

Gambar permukaan terputus-putus DTM dihasilkan dari titik-based permodelan


(a) data sampel dengan grid persegi dan
(b) data sampel dengan pola segi enam

2) Area
Pembentukan Jaringan Segitiga reguler dari Distributed Data Secara teratur
Proses pembentukan jaringan segitiga biasanya disebut sebagai triangulasi.
Triangulasi dapat diterapkan baik untuk data secara terdistribusikan teratur
(seperti data grid) untuk membentuk jaringan segitiga atau data
terdistribusikan tidak teratur untuk membentuk, yang terdiri dari serangkaian
segitiga berdekatan ukuran dan bentuk tidak teratur. Jika sumber data
diperoleh dalam pola yang teratur, maka ini adalah jaringan sederhana untuk

membentuk. Untuk grid persegi, sederhana sub-divisi menggunakan satu atau


dua diagonal menghasilkan serangkaian segitiga biasa
Pembentukan Pemodelan Permukaan untuk Jaringan Grid
Seperti telah dibahas sebelumnya, pemodelan berbasis jaringan merupakan
pendekatan utama untuk pemodelan permukaan DTM. Jika grid sampling rutin
digunakan, maka data yang dihasilkan memiliki struktur grid dan tidak ada
proses khusus diperlukan ketika semua titik digunakan untuk pemodelan. Jika
tidak, resampling perlu dilakukan untuk mendapatkan grid baru. Jika data
yang tidak teratur terdistribusikan, interpolasi acak-to-grid diperlukan

Gambar tipe pada grid

DAFTAR PUSTAKA

http://indoatlas.net/index.php/2015/06/24/perbedaan-dem-dtm-dan-dsm/
http://arryprasetya.blogspot.co.id/2010/05/definisi-dem-digital-elevation-model.html
(sumber : https://www.scribd.com/doc/51682169/DIGITAL-TERRAIN-MODEL)
(http://komunitas-atlas.blogspot.co.id/2010/12/digital-elevation-model-dem.html)
https://goo.gl/efW8Ef
http://www.madesapta.com/2015/04/mengenal-model-terrain-digital-mtd_47.html

Anda mungkin juga menyukai