Anda di halaman 1dari 1

APAPUN ITU MEMILIH LAH

“Memilih mungkin dapat membuat perubahan mungkin tidak


Tetapi tidak memilih sudah pasti tak akan ada perubahan”

Alkisah di sebuah dusun, warga bersepakat untuk mengadakan pesta ulang tahun dusun. Pesta tersebut
harus diikuti oleh seluruh warga dusun bertempat di aula dusun nan luas. Sesuai kesepakatan masing-
masing kepala keluarga—yang jumlahnya sekitar 43 kepala keluarga—harus membawa makanan untuk
dimakan bersama-sama. Oleh karena saat itu musim dingin maka disepakati setiap kepala keluarga
harus membawa satu botol wine yang nanti akan digabung untuk diminum bersama.

Harga wine saat ini terbilang mahal namun karena sudah disepakati maka harus disediakan. Adalah
sebuah keluarga kecil yang hidup pas-pasan memiliki ide untuk membawa air biasa yang diisi dalam
botol wine. Tentu saja bisa berhemat jika akal bulus tersebut dilaksanakan. Warga lainnya juga tidak
akan tahu karena air biasa telah dicampur dengan wine dari keluarga lainnya sebelum dibagikan. Singkat
cerita, saat pelaksanaan pesta, semua wine yang dibawa oleh masing-masing keluarga dicampur
menjadi satu dalam wadah besar kemudian dibagi ke seluruh warga yang hadir.

Setelah dicicipi, semua yang hadir sadar bahwa yang diminum adalah air bukan wine. Ternyata hampir
semua keluarga membawa air yang diisi dalam botol wine dengan pikiran yang sama seperti keluarga
pas-pasan, “kalau cuman kita yang berbuat begini pasti tidak ketahuan. Rasa wine akan menutupi air
sebotol dari keluarga kita”. Hampir semua orang berpikir yang sama, maka makin besar dampaknya.

14 February 2024 tinggal sebentar lagi, jikalau saat ini kita sedang berpikiran atau berkeinginan untuk
golput (tidak ikut dalam pemilihan umum) pikirkan bahwa mungkin saja ada banyak orang yang punya
pikiran yang sama dengan kita. Jika demikian maka bersiaplah hal buruk yang dampaknya luas akan
terjadi. Setidaknya dampak langsung dari pilihan golput kita yakni ribuan atau bahkan jutaan surat suara
menjadi tidak terpakai. Pikirkan berapa banyak uang rakyat yang digunakan untuk membayar biaya
cetaknya.

Keputusan untuk tidak memilih memang tidak salah karena itu adalah hak yang dapat digunakan
ataupun tidak. Namun dengan tidak memilih, kita sedang tidak bertanggungjawab terhadap kebaikan
negara ini. Terlepas dari semua dinamika yang ada, negara memberikan kesempatan kepada kita untuk
menentukan nasib bangsa ini. Kemajuan atau kemunduran bangsa ini ditentukan oleh kita sebagai
rakyatnya. Mungkin kita menemukan bahwa calon-calon yang ada tidak memenuhi ekspektasi kita
namun ingatlah bahwa memilihlah yang terbaik diantara yang kurang itu—jika tak mau disebut yang
terburuk—intinya memilihlah apapun itu.

Dengan memilih kita mungkin akan melihan perubahan baik atau tidak ada perubahan sama sekolah tapi
tetap ada harapan namun saat tidak memilih maka taka da perubahan sama sekali. Mari memilih
seburuk-buruknya tetap memilihlah sebagai bentuk cintamu pada negara ini.

Selamat memilih! Merdeka!

Anda mungkin juga menyukai