Anda di halaman 1dari 19

Layered

Architecture
Kelompok I Arsitektur Perangkat Lunak
Kelompok I
E1E121010
Nurul Azizah
E1E121001
Elvi Saktiawati Salemaku E1E121048
Anggun Lestari Arman Syah
E1E121029
Iksan E1E121076
Muhammad Gibran H.
E1E121072
Muhamad Fadli E1E121096
Wilda Aryani
E1E1210
Muhammad Irfan Chalik E1E121047
Anawula Mengga Tinggoa
Materi
01 02 03 04

Konsep Layered Kelebihan Rincian


Dasar Architecture Kekurangan Project
01
Konsep Dasar
Kelompok I Arsitektur Perangkat Lunak
Konsep Dasar

Layered Architecture atau N-Tier Architecture adalah


pendekatan pengembangan perangkat lunak di mana
komponen-komponen disusun secara horizontal dalam
lapisan. Setiap lapisan berfungsi secara mandiri,
memungkinkan pengembangan yang terstruktur dan efisien.
Arsitektur ini menjadi standar industri karena memudahkan
pembagian teknis aplikasi dan operasi independen antar-
lapisan. Kelebihan ini membuatnya pilihan umum dikalangan
pengembang perangkat lunak untuk aplikasi yang stabil dan
dapat diandalkan.
02
Layered
Architecture
Kelompok I Arsitektur Perangkat Lunak
Layered Architecture

Layered Architecture, membagi komponen-komponen


perangkat lunak secara teknis, disebut sebagai Technical
Partition. Ini melibatkan empat lapisan utama: Presentation
(antarmuka pengguna), Business (logika bisnis), Persistence
(penyimpanan data), dan Database. Jumlah lapisan dapat
bervariasi sesuai kompleksitas aplikasi, memberikan
fleksibilitas untuk penyesuaian sesuai kebutuhan proyek
pengembangan perangkat lunak.
Layered
Architecture
1. Presentation Layer (antarmuka
pengguna) bertanggung jawab
menangani semua user interface.
2. Business Layer (logika bisnis)
bertanggung jawab mengeksekusi
permintaan logika atau aturan
bisnis yang sesuai permintaan.
3. Persistence Layer (penyimpanan
data) bertanggung jawab untuk
berinteraksi dengan database
untuk melakukan pengolaha data
di database.
4. Database Layer bertanggung
jawab untuk menyimpan semua
data aplikasi.
03
Kelebihan &
Kekurangan
Kelompok I Arsitektur Perangkat Lunak
Kelebihan Layered Architecture
Layered architecture, juga dikenal sebagai arsitektur berlapis, adalah suatu pendekatan dalam perancangan
perangkat lunak di mana sistem diorganisir menjadi lapisan-lapisan fungsional yang terpisah.

Memisahkan sistem ke dalam lapisan-lapisan fungsional mempermudah


Pemisahan Fungsionalitas pemahaman dan pengembangan karena setiap lapisan memiliki tanggung jawab
tersendiri.
Perubahan pada satu lapisan dapat dilakukan tanpa mempengaruhi lapisan lain,
Pemeliharaan yang Mudah
memudahkan pemeliharaan dan pengembangan sistem.

Komponen-komponen pada setiap lapisan dapat digunakan kembali,


Reusabilitas Kponen
meningkatkan efisiensi dan mempercepat pengembangan proyek.

Struktur berlapis memungkinkan penambahan fungsionalitas atau perubahan


Skalabilitas
tanpa mempengaruhi seluruh sistem, mendukung skalabilitas yang baik.

Tim pengembang dapat bekerja secara paralel pada lapisan-lapisan yang


Pengembangan Paralel
berbeda, meningkatkan efisiensi dan mempercepat waktu pengembangan.

Setiap lapisan dapat diuji secara terpisah, memudahkan pengujian unit dan
Pengetesan yang Mudah
pengembangan secara keseluruhan.
Kekurangan Layered Architecture
Komunikasi antar lapisan dapat menimbulkan overhead, terutama dalam
Overhead Komunikasi lingkungan yang memerlukan pertukaran data yang intensif antar lapisan. Hal ini
dapat mempengaruhi kinerja secara keseluruhan.
Ketergantungan antar lapisan dapat menjadi masalah jika ada perubahan pada
Ketergantungan Antar Lapisan satu lapisan yang membutuhkan modifikasi pada lapisan-lapisan lainnya. Ini dapat
membuat pemeliharaan dan pengembangan lebih kompleks.
Struktur yang terlalu kaku dalam lapisan dapat menghambat fleksibilitas, terutama
Kurangnya Fleksibilitas ketika diperlukan perubahan signifikan dalam logika bisnis atau fungsionalitas
tertentu.
Dalam beberapa kasus, penambahan lapisan dapat memengaruhi kinerja aplikasi
Performa karena setiap pemanggilan antar lapisan membutuhkan waktu ekstra dan sumber
daya.
Kesulitan dalam Manajemen Manajemen kesalahan dapat menjadi lebih sulit karena kesalahan pada satu
Kesalahan lapisan tidak selalu mencerminkan kesalahan yang lebih dalam pada sistem.
Struktur berlapis memerlukan perencanaan dan desain yang baik agar efektif. Ini
Kompleksitas Pengembangan dapat meningkatkan kompleksitas pengembangan terutama dalam proyek-proyek
kecil atau sederhana.
04
Rincian Project
Kelompok I Arsitektur Perangkat Lunak
Folder Utama Project
Rincian Project
Presentation Layer
1. asset: Aset visual seperti gambar, ikon, dan font.
2. view: Kode untuk antarmuka pengguna, seperti layar, formulir, dan
menu.

Bussiness Layer
1. controller: Kode untuk mengendalikan aliran aplikasi.
2. entity: Kode untuk kelas model data yang mewakili objek di dunia
nyata.
3. report: Kode untuk menghasilkan laporan.
4. util: Kode utilitas umum, seperti fungsi matematika dan string.
Rincian Project

Persistence Layer
1. dao: Kode untuk mengakses data dari database.

Database Layer
1. db: Folder ini bertanggung jawab untuk menyimpan semua data aplikasi.
Tampilan UI
Tanya Jawab
Kesimpulan

Layered Architecture atau N-Tier Architecture adalah pendekatan


pengembangan perangkat lunak yang mengorganisir komponen-komponen
secara horizontal dalam lapisan. Setiap lapisan beroperasi secara mandiri,
memfasilitasi pengembangan terstruktur dan efisien. Arsitektur ini membagi
komponen perangkat lunak menjadi empat lapisan utama: Presentation
(antarmuka pengguna), Business (logika bisnis), Persistence (penyimpanan
data), dan Database. Setiap lapisan memiliki tanggung jawabnya sendiri,
memungkinkan pembagian teknis dan operasi independen. Kelebihan ini
membuatnya populer di kalangan pengembang untuk aplikasi yang stabil dan
dapat diandalkan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai