A. Latar Belakang
mengingat kawasan pesisir menjadi sumber pemasukan daerah sehingga pemerintah berorientasi
wilayah pesisir menjadi ekowisata. Sumber daya pesisir memiliki produktifitas yang tinggi dalam
pembangunan karena dapat meningkatkan devisa, lapangan kerja, pendapatan dan kesejahteraan
penduduk. Banyaknya kegiatan baik aktivitas wisata, pembangunan industri yang dilakukan di
daerah pesisir mengakibatkan daerah ini sangat rentan terhadap kerusakan dan pengrusakan
Masyarakat pesisir adalah para masyarakat yang berada di tepi pantai, mata pencaharian
mereka sebagai nelayan. Pemerintah sendiri tahun 2010 – 2014 memberikan perhatian khusus
dalam upaya pembangunan kesehatan pada para nelayan dan masyarakat di wilayah pesisir, Data
BPS tahun 2011 menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat sekitar 8.090 desa pesisir yang
tersebar di 300 kabupaten/kota pesisir. Dari 234,2 juta jiwa penduduk Indonesia, ada 67,87 juta
jiwa yang bekerja di sektor informal, dan sekitar 30% diantaranya adalah nelayan. Data lainnya,
31 juta penduduk miskin di Indonesia, sekitar 7,87 juta jiwa (25,14%) diantaranya adalah nelayan
Kementerian Kesehatan republik Indonesia tahun 2013 merilis, upaya Pemerintah untuk
Kementerian/Lembaga yang tertuang dalam Keputusan Presiden No.X/2011, sementara itu upaya
yang dilakukan di bidang kesehatan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan
kesehatan promotif-preventif dengan focal point keselamatan kerja disertai berbagai upaya lain
yang mencakup: Perbaikan gizi; Perbaikan sanitasi dasar dan penyediaan air bersih; Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA); Penanggulangan penyakit menular dan tidak menular, dan
Pemberdayaan masyarakat. Masyarakat pesisir identik dengan nelayan sebagai mata pencaharian
utama, risiko kesehatan selalu mengikuti setiap gerak nelayan dalam upaya memenuhi kebutuhan
hidupnya.
kecelakaan yang terjadi pada nelayan dan penyelam tradisional, menyebutkan bahwa sejumlah
nelayan yang tersebar di Kepulauan Indonesia seperti: Pulau Bungin, Nusa Tenggara Barat
menderita nyeri persendian (57,5%) dan gangguan pendengaran ringan sampai ketulian (11,3%).
Sedangkan, nelayan di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, mengalami kasus barotrauma (41,37%)
dan kelainan dekompresi (6,91%). Beberapa contoh wilayah pesisir yang mempunyai masalah
kesehatan di Indonesia Timur, Tengah maupun Indonesia Barat hampir mempunyai kesamaan
seperti : penyakit menular, keselamatan dan kesehatan nelayan, masalah gizi dan kesehatan
lingkungan terkait air bersih. Berdasarkan data dari Kementerian Kependudukan dari 77.126 desa
yang ada di Indonesia, 40,61% merupakan daerah tertinggal dan 84,43% daerah tersebut berada
memberikan kontribusi riil terhadap pembangunan masyarakat sinergis dengan program yang
3
Sumatera Utara, mempunyai peluang besar untuk mendukung program pemerintah dalam
perubahan paradigma dalam visi misi Fakultas dan Program Studi yang berorientasi pada wilayah
pesisir. Lokus wilayah pesisir ini sesuai dengan lokasi Fakultas Kesehatan Masyarakat di Kota
Medan yang berdekatan dengan daerah pantai ,yaitu Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Masyarakat Pesisir” yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat ini sebagai wujud Tri
darma Perguruan Tinggi, bukti nyata untuk mencapai visi misi Fakultas dan Program Studi.
Kegiatan ini bertujuan untuk menggali dan mencari solusi terhadap permasalahan kesehatan
bagi masyarakat di wilayah Pesisir. Oleh karena itu kegiatan seminar nasional ini mengupas 3
B. Tujuan Kegiatan
wilayah pesisir.
wilayah pesisir
5. Menciptakan suasana akademik yang mendukung visi misi program studi ilmu kesehatan
masyarakat.
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2018 bertempat di Hotel Putra Mulia.
Jalan Gatot Subroto Medan. Adapun jadwal waktu dan rincian kegiatan akan disusun secara
tersendiri
D. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam bentuk seminar sehari, yang direncakan
menghadirkan nara sumber dan pembicara tingkat nasional dan lokal. Seminar nasional
tersebut, terbagi menjadi 2 session. Session pertama, materi akan disampaikan oleh 2 orang
nara sumber yaitu: 1. Gizi Masyarakat Pesisir. 2. Kesehatan Nelayan. Sesi Kedua, materi akan
disampaikan oleh 1 orang nara sumber yaitu: Masalah Kesehatan Masyarakat Pesisir (Studi
Kasus di Belawan).
F. Peserta
Dosen dan Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam negeri Sumatera Utara,
mahasiswa, dosen luar biasa, Lembaga Swadaya Masyarakat, para stake holder Kesehatan
Masyarakat seperti: Institusi Kesehatan di Kota Medan, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit,
G. Penutup
Demikian kerangka acuan kegiatan ini disusun sebagai panduan pelaksanaan kegiatan,
H. Jadwal Kegiatan: