Anda di halaman 1dari 6

1

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM Of REFERENCE)


SEMINAR NASIONAL 29 MARET 2018
“PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT PESISIR”

Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas : Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Nama Kegiatan : Seminar Nasional

Volume Keluaran : 1 (satu) volume

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah pesisir dewasa ini digalakkan pemerintah

mengingat kawasan pesisir menjadi sumber pemasukan daerah sehingga pemerintah berorientasi

wilayah pesisir menjadi ekowisata. Sumber daya pesisir memiliki produktifitas yang tinggi dalam

pembangunan karena dapat meningkatkan devisa, lapangan kerja, pendapatan dan kesejahteraan

penduduk. Banyaknya kegiatan baik aktivitas wisata, pembangunan industri yang dilakukan di

daerah pesisir mengakibatkan daerah ini sangat rentan terhadap kerusakan dan pengrusakan

lingkungan yang juga berdampak pada masyarakat di sekitarnya.

Masyarakat pesisir adalah para masyarakat yang berada di tepi pantai, mata pencaharian

mereka sebagai nelayan. Pemerintah sendiri tahun 2010 – 2014 memberikan perhatian khusus

dalam upaya pembangunan kesehatan pada para nelayan dan masyarakat di wilayah pesisir, Data

BPS tahun 2011 menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat sekitar 8.090 desa pesisir yang

tersebar di 300 kabupaten/kota pesisir. Dari 234,2 juta jiwa penduduk Indonesia, ada 67,87 juta

jiwa yang bekerja di sektor informal, dan sekitar 30% diantaranya adalah nelayan. Data lainnya,

31 juta penduduk miskin di Indonesia, sekitar 7,87 juta jiwa (25,14%) diantaranya adalah nelayan

dan masyarakat pesisir.


2

Kementerian Kesehatan republik Indonesia tahun 2013 merilis, upaya Pemerintah untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan dilakukan melalui 8 kegiatan lintas

Kementerian/Lembaga yang tertuang dalam Keputusan Presiden No.X/2011, sementara itu upaya

yang dilakukan di bidang kesehatan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan

jaringannya bagi masyarakat nelayan. Kegiatan Puskesmas diarahkan pada upaya-upaya

kesehatan promotif-preventif dengan focal point keselamatan kerja disertai berbagai upaya lain

yang mencakup: Perbaikan gizi; Perbaikan sanitasi dasar dan penyediaan air bersih; Pelayanan

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA); Penanggulangan penyakit menular dan tidak menular, dan

Pemberdayaan masyarakat. Masyarakat pesisir identik dengan nelayan sebagai mata pencaharian

utama, risiko kesehatan selalu mengikuti setiap gerak nelayan dalam upaya memenuhi kebutuhan

hidupnya.

Hasil penelitian di bawah Kementerian Kesehatan (2006) mengenai penyakit dan

kecelakaan yang terjadi pada nelayan dan penyelam tradisional, menyebutkan bahwa sejumlah

nelayan yang tersebar di Kepulauan Indonesia seperti: Pulau Bungin, Nusa Tenggara Barat

menderita nyeri persendian (57,5%) dan gangguan pendengaran ringan sampai ketulian (11,3%).

Sedangkan, nelayan di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, mengalami kasus barotrauma (41,37%)

dan kelainan dekompresi (6,91%). Beberapa contoh wilayah pesisir yang mempunyai masalah

kesehatan di Indonesia Timur, Tengah maupun Indonesia Barat hampir mempunyai kesamaan

seperti : penyakit menular, keselamatan dan kesehatan nelayan, masalah gizi dan kesehatan

lingkungan terkait air bersih. Berdasarkan data dari Kementerian Kependudukan dari 77.126 desa

yang ada di Indonesia, 40,61% merupakan daerah tertinggal dan 84,43% daerah tersebut berada

di wilayah Kawasan Timur Indonesia (Kementrian PDT, 2011).

Seiring dengan perjalanan perkembangan dunia pendidikan, pendidikan tinggi diarahkan

memberikan kontribusi riil terhadap pembangunan masyarakat sinergis dengan program yang
3

digalakkan pemerintah. Keberadaan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri

Sumatera Utara, mempunyai peluang besar untuk mendukung program pemerintah dalam

kesehatan masyarakat. Pada tahun ke 3 berdirinya Fakultas Kesehatan Masyarakat, mengalami

perubahan paradigma dalam visi misi Fakultas dan Program Studi yang berorientasi pada wilayah

pesisir. Lokus wilayah pesisir ini sesuai dengan lokasi Fakultas Kesehatan Masyarakat di Kota

Medan yang berdekatan dengan daerah pantai ,yaitu Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

Serdang. Pelaksanaan seminar nasional yang mengangkat tema “Pembangunan Kesehatan

Masyarakat Pesisir” yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat ini sebagai wujud Tri

darma Perguruan Tinggi, bukti nyata untuk mencapai visi misi Fakultas dan Program Studi.

Kegiatan ini bertujuan untuk menggali dan mencari solusi terhadap permasalahan kesehatan

bagi masyarakat di wilayah Pesisir. Oleh karena itu kegiatan seminar nasional ini mengupas 3

materi seminar yaitu:

1. Kajian dan Analisa Gizi Masyarakat Pesisir

2. Nutrisi dan Aspek Sosial Budaya Masyarakat Pesisir

3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nelayan

4. Produktivitas Nelayan/Masyarakat Pesisir dalam Perspektif Islam

B. Tujuan Kegiatan

1. Meningkatkan pemahaman peserta seminar tentang masalah kesehatan yang terjadi di

wilayah pesisir.

2. Peserta mempunyai kesempatan mengetahui aspek penting menyelesai masalah kesehatan

dan pengembangan masyarakat pesisir.

3. Peserta memahami masalah gizi yang terkait di wilayah pesisir.


4

4. Meningkatkan peran serta peserta seminar untuk meraalisasikan program kesehatan di

wilayah pesisir

5. Menciptakan suasana akademik yang mendukung visi misi program studi ilmu kesehatan

masyarakat.

C. Waktu dan tempat

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2018 bertempat di Hotel Putra Mulia.

Jalan Gatot Subroto Medan. Adapun jadwal waktu dan rincian kegiatan akan disusun secara

tersendiri

D. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam bentuk seminar sehari, yang direncakan

menghadirkan nara sumber dan pembicara tingkat nasional dan lokal. Seminar nasional

tersebut, terbagi menjadi 2 session. Session pertama, materi akan disampaikan oleh 2 orang

nara sumber yaitu: 1. Gizi Masyarakat Pesisir. 2. Kesehatan Nelayan. Sesi Kedua, materi akan

disampaikan oleh 1 orang nara sumber yaitu: Masalah Kesehatan Masyarakat Pesisir (Studi

Kasus di Belawan).

E. Pembicara dan Materi

No Nama Jabatan Materi/Tema


1. Dr. Denas Symon, MCN Ka. Prodi Ilmu Gizi Kajian dan Analisa Gizi
UNAND Masyarakat Pesisir
2. Eliska, SKM., M.Kes Sekretaris Prodi Ilmu Nutrisi dan Aspek Sosial
Kesehatan Masyarakat Budaya Masyarakat Pesisir
FKN UIN Sumatera Utara
5

3. Dr.Noeroel Widajati, Departemen K3 FKM Keselamatan dan Kesehatan


S.KM., MKM UNAIR Kerja Nelayan
4. Dr. Tri Niswati Utami, Dosen FKM UIN SU Produktivitas
M.Kes Nelayan/Masyarakat Pesisir
dalam Perspektif Islam

F. Peserta

Dosen dan Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam negeri Sumatera Utara,

mahasiswa, dosen luar biasa, Lembaga Swadaya Masyarakat, para stake holder Kesehatan

Masyarakat seperti: Institusi Kesehatan di Kota Medan, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit,

Puskesmas, Bapelkes dan KKP (Kesehatan Kerja Pelabuhan) Belawan.

G. Penutup

Demikian kerangka acuan kegiatan ini disusun sebagai panduan pelaksanaan kegiatan,

sehingga kegiatan dapat dilaksanakan dengan tertib.

H. Jadwal Kegiatan:

Waktu Kegiatan Penanggung Jawab


09.00 – 09.30 wib Registrasi Peserta Panitia

09.30 – 10.00 wib Opening Ceremony Panitia

Sambutan/Pembukaan: Dekan FKM UIN SU Dr. Azhari akmal Tarigan, M.Ag

Laporan ketua panitia Dr. Nefi Darmayanti,M.Si

10.00 – 10.30 wib Coffe break Panitia


10.30 – 12.00 wib Session I : Moderator
Nara Sumber 1: Dr. Denas Symon, MCN
Nara Sumber 2: Eliska, SKM., M.Kes
(Diskusi)
6

Waktu Kegiatan Penanggung Jawab


12.00 – 13.00 wib Ishoma Moderator
13.00 – 14.30 wib Session II Moderator
Narsum 3: Dr. Noeroel Widajati, S.KM., MKM
Narsum 4: Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes
(Diskusi)
14.30 – 15.00 wib Closing ceremony Panitia

Medan, 3 Maret 2018


Ketua Pelaksana,

Dr. Nefi Darmayanti, M.Psi


NIP. 196311092001122001

Anda mungkin juga menyukai