Anda di halaman 1dari 131

BAHAN AJAR

MATA KULIAH

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

Oleh
LENDE DANGGA. SE,MM
NIDN: 0830126302

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PERSATUAN GURU 1945
NUSA TENGGARA TIMUR
KONTRAK KULIAH
MATA KULIAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
Nama Mata Kuliah: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.
a. Program Studi : Manajemen/Akuntansi & Ek.Pembangunan.
b. SKS/Kode MK : 3 / EMMKK 344310
c. Fakultas : Ekonomi
d. Dosen : Lende Dangga,SE.,MM
1. Mata Kuliah Prasyarat
2. Standar Kompetensi/Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
a. Mampu melakukan komunikasi, negosiasi dan diplomasi untuk pengembangan
keilmuan dan kemampuan kerja.
b. Mampu memnganalisis, mensintesa,mendiagnosa berbagai masalah perekonomian
yang berkembang berpijak pada kajian-kajian ekonomi makro
c. Terampil menerapkan teori ekonomi di dalam maupun diluar kelas pembelajaran
d. Menguasai konsep teoritis secara umum Bank dan Lembaga Keuangan
e. Memahami etika bisnis dan kode etik profesi.
3. Deskripsi Singkat Mata Kuliah
Mata kuliah ini membahas dan menganalisis pengetahuan dasar tentang uang dan lembaga keuangan,
arti dan fungsi lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan Bank lainnya, teori dan
kebijakan keuangan dan pengaruh kebijakan keuangan terhadap perekonomian Indonesia.

4. Materi:
1. Uang
2. Lembaga Keuangan atau Sistem Moneter
3. Manajemen Dana bank
4. Otoritas Moneter dan Jasa Keuangan
5. Manajemen Kredit
6. Jasa Bank Lainnya
7. Rahasia Bank
8. Pasar Uang dan Valuta asing
9. Pasar Modal
10. Modal Ventura dan Anjak Piutang
11. Sewa Guna Usaha(leasing) dan Pembiayaan Konsumen
12. Pengadaian
13. Dana Pensiun.
Daftar Pustaka
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,Jakarta,Rajagrafindo Persada,2015
Latumaerissa,Julius R, Bank dan Lembaga Keuangan Lain Teori dan Kebijakan (
Jakarta,Mitra Salemba Empat,2017)
5. RPS : terlampir
6. Kriteria Penilaian:
a. Keaktifan = 10%
b. Tugas = 40%
c. UTS = 20%
d. UAS = 30%
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS )
Mi Kemampuan akhir yang diharapkan Bahan kajian(Materi Ajar) Bentuk Kriteria Penilaian Bobot
ng Pembelajar (Indikator) Nilai
gu an
1 2 3 4 5 6
1 Memahami rencana perkualihan dan 1. .Kontrak Kuliah Ceramah,di Keaktifan dikelas dan
sistem penilaian yang akan digunakan skusi,conta menjawab pertanyaan
dalam pembelajaran. h dan
tugas.
2 Memahami Uang 1. Pengertian dan sejarah dan Ceramah, Keaktifan dikelas dan 5%
perkembangan uang diskusi, dan menjawab pertanyaan
2. .Jenis dan Fungsi Uang contoh dan
3. Faktor yang mempemgaruhi tugas
uang beredar
4. Teori kualitatif dan
kuantitatif uang
5. Peranan uang dalam
perekonomian
3 Memahami Bank dan Lembaga 1. Pengertian dan sejarah Bank Ceramah, Keaktifan dikelas dan 5%
Keuangan atau sistem Moneter 2. Jenis dan Fungsi Bank diskusi, menjawab pertanyaan
3. Bank Umum comtoh dan
4. Bank Perkreditan Rakyat tugas
5. Bank Syarariah
4 Memahami Manajemen Dana Bank 1. Pengertian sumber Dana Ceramah, Keaktifan dikelas dan 5%
bank diskusi, menjawab pertanyaan
2. Manajemen sumber dan comtoh dan
alokasi dana bank tugas
3. Simpanan Giro
4. Simpanan tabungan
5. Simpanan deposito
5 Memahami Otoritas Moneter dan Jasa Ceramah, Keaktifan dikelas dan 5%
Keuangan. 1. Arsitektur Perbankan diskusi, menjawab pertanyaan
Indonesia (API) comtoh dan
2. Peran Bank Indonesia dalam tugas
Stabilitas Keuangan
3. Otoritas Moneter di
Indonesia
4. Otoritas Jasa Keuangan
5. Penilaian Kesehatan Bank
Perkembangan Perbankan
di Indonesia

6 Memahami Manajemen Kredit 1. Kebijakan Penggunaan dan Ceramah, Keaktifan dikelas dan 5%
pwertimbangan Penyaluran diskusi, menjawab pertanyaan
Dana. comtoh dan
2. Pengertian dan Jenis Kredit tugas
3. Prinsip Pemberian Kredit
4. Kolektibilitas kredit
7 Memahami Rasia Bank 1. Pengertian Rahasia bank Ceramah, Keaktifan dikelas dan 10%
2. Sifat dan Rahasia Bank diskusi, menjawab pertanyaan
3. Sejarah Konsep Rahasia comtoh dan
Bank tugas
4. Berbagai masalah berkaitan
dengan Rahasia bank
5. Kewajiban merahasiakan
bagi mantan pegawai bank
6. Pengertian pihak terafiliasi
lainnya.
7. Pengecualian atas kewajiban
rahasia bank.
8 Evaluasi/UTS 20%
9 Memahami Jasa Bank Lainnya 1. Fungsi pokok dan lingkup Ceramah, Keaktifan dikelas dan 10%
usaha Bank diskusi, menjawab pertanyaan
2. Jasa Bank Umum comtoh d
a. Jasa kliring an tugas
b. Jasa transfer
c. Jasa inkaso
d. Jasa L/C
e. Jasa Valas
f. Jasa bank Garansi
g. Jasa penyetoran dan
pembayaran dana
h. ATM
i. Kartu plastik
j. E-Banking
k. Safe Deposit Box
10 Memahami Pasar Uang dan Valuta 1. Pengertian dan fungsi pasar Ceramah, Keaktifan dikelas dan 5%
Asing uang dan valas. diskusi, menjawab pertanyaan
2. Jenis transaksi di Padsar comtoh d
uang & valas an tugas
3. Instrumen dan Indikator
4. Lembaga yang terlibat dalam
pasar uang & valas
5. Resiko investasi
11 Memahami Pasar Modal 1. Pengertian dan sejarah Ceramah, Keaktifan dikelas dan 5%
perkembangan diskusi, menjawab pertanyaan
2. Lembaga yang terlibat dalam comtoh d
pasar modal an tugas
3. Produk-produk di pasar
modal
4. Strategi investasi di Pasar
Modal
12 Memahami Modal Ventura/Capital 1. Pengertian dan sejarah Ceramah, Keaktifan dikelas dan 5%
vanture, & Abnjak Piutang/Factoring. 2. Jenis Manfaat diskusi, menjawab pertanyaan
3. Pihak-pihak yang terlibat comtoh d
4. Mekanisme kegiatan modal an tugas
ventura dan anjak piutang.
13 Memahami Sewa guna usaha (Leasing) 1. Pengertian dan Jenis Ceramah, Keaktifan 5%
& Pembiayaan Konsumen (finance). Perusahaan leasing/finance diskusi, dikelas
2. Manfaat pembiayaan comtoh d dan
3. Mekanisme dan teknik an tugas menjawab
pembiayaan
4. Perkembangan
pertanyaan
leasing/finance.
14 Memahami Pengadaian 1. Pengertian dan sejarah gadai Ceramah, Keaktifan dikelas dan 5%
2. Kegiatan usaha dan manfaat diskusi, menjawab pertanyaan
3. Produk/jasa gadaian comtoh d
an tugas
15 Memahami Dana Pensiun 1. Pengertian dan tujuan Ceramah, Keaktifan dikelas dan 5%
penyelenggaraan dana diskusi, menjawab pertanyaan
pensiun contoh dan
2. Jenis Lembaga Dana pensiun tugas
3. Asas, Fungsi dan Norma
Dana Penisun
4. Program dan Manfaat Dana
Pensiun
5. Peserta dan perhitungan
iuran Dana Pensiun.
16 UAS 25%
BAB I UANG

A. Pokok Bahasan
1. Pengertian dan sejarah perkembangan uang
2. Jenis dan fungsi uang
3. Faktor yang mempengaruhi uang beredar
4. Teori kualitatif dan kuantitatif uang
5. Peranan uang dalam perekonomian

B. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan


Setelah mempelajari ini, mahamasiswa diharapkan dapat memahami Pengertian dan
sejarah perkembangan uang, Jenis dan fungsi uang, Faktor yang mempengaruhi uang
beredar, Teori kualitatif dan kuantitatif uang Peranan uang dalam perekonomian

C. Kompetensi Umum

Memahami tentang konsep/teori dasar uang

D. Kompetensi Khusus
1. Ketepatan menjelaskan Pengertian dan sejarah perkembangan uang
2. Ketepatan menjelaskan Jenis dan fungsi uang
3. Ketepatan menjelaskan Faktor yang mempengaruhi uang beredar
4. Ketepatan menjelaskan Teori kualitatif dan kuantitatif uang
5. Ketepatan menjelaskan Peranan uang dalam perekonomian

E. Metode Pembelajaran
Petunjuk penggunaan:
1. Dosen memberikan pengantar tentang materi yang akan dibahas,
2. Dosen menjelaskan tentang konsep/teori dasar uang,
3. Dosen dan mahasiswa mendiskusikan bersama konsep/teori dasar uang,
4. Mahasiswa memberi tanggapan berupa pertanyaan,
5. Mahasiswa mengerjakan soal-soal latihan

3| M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
F. Uraian Materi

Sejarah Uang Indonesia

Masa Awal Kemerdekaan

Keadaan ekonomi di Indonesia pada awal kemerdekaan ditandai dengan


hiperinflasi akibat peredaran beberapa mata uang yang tidak terkendali, sementara
Pemerintah RI belum memiliki mata uang. Ada tiga mata uang yang dinyatakan
berlaku oleh pemerintah RI pada tanggal 1 Oktober 1945, yaitu mata uang Jepang,
mata uang Hindia Belanda, dan mata uang De Javasche Bank.

Mata uang Hindia Belanda, mata uang De Javasche bank dan mata uang Jepang (Dai
Nippon Teikoku Seihu)

Diantara ketiga mata uang tersebut yang nilai tukarnya mengalami penurunan
tajam adalah mata uang Jepang. Peredarannya mencapai empat milyar sehingga
mata uang Jepang tersebut menjadi sumber hiperinflasi. Lapisan masyarakat yang
paling menderita adalah petani, karena merekalah yang paling banyak menyimpan
mata uang Jepang.

Kekacauan ekonomi akibat hiperinflasi diperparah oleh kebijakan Panglima


AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) Letjen Sir Montagu Stopford yang
pada 6 Maret 1946 mengumumkan pemberlakuan mata uang NICA (Netherlands
Indies Civil adminitration) di seluruh wilayah Indonesia yang telah diduduki oleh
pasukan AFNEI. Kebijakan ini diprotes
4| M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
keras oleh pemerintah RI, karena melanggar persetujuan bahwa masing-masing
pihak tidak boleh mengeluarkan mata uang baru selama belum adanya
penyelesaian politik. Namun protes keras ini diabaikan oleh AFNEI. Mata uang
NICA digunakan AFNEI untuk membiayai operasi-operasi militernya di Indonesia
dan sekaligus mengacaukan perekonomian nasional, sehingga akan muncul krisis
kepercayaan rakyat terhadap kemampuan pemerintah RI dalam mengatasi
persoalan ekonomi nasional.
Karena protesnya tidak ditanggapi, maka pemerintah RI mengeluarkan kebijakan
yang melarang seluruh rakyat Indonesia menggunakan mata uang NICA sebagai
alat tukar. Langkah ini sangat penting karena peredaran mata uang NICA berada
di luar kendali pemerintah RI, sehingga menyulitkan perbaikan ekonomi nasional.

Oleh karena AFNEI tidak mencabut pemberlakuan mata uang NICA, maka pada
tanggal 26 Oktober 1946 pemerintah RI memberlakukan mata uang baru ORI
(Oeang Republik Indonesia) sebagai alat tukar yang sah di seluruh wilayah RI.
Sejak saat itu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda dan mata uang De
Javasche Bank dinyatakan tidak berlaku lagi. Dengan demikian hanya ada dua
mata uang yang berlaku yaitu ORI dan NICA.

NICA. Masing-masing mata uang hanya diakui oleh yang mengeluarkannya. Jadi
ORI hanya diakui oleh pemerintah RI dan mata uang NICA hanya diakui oleh
AFNEI. Rakyat ternyata lebih banyak memberikan dukungan kepada ORI. Hal ini
mempunyai dampak politik bahwa rakyat lebih berpihak kepada pemerintah RI
dari pada pemerintah sementara NICA yang hanya didukung AFNEI.

Untuk mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing yang ada di Indonesia,
pemerintah RI pada tanggal 1 November 1946 mengubah Yayasan Pusat Bank
pimpinan Margono Djojohadikusumo menjadi Bank Negara Indonesia (BNI).
Beberapa bulan sebelumnya pemerintah juga telah mengubah bank pemerintah
pendudukan Jepang Shomin Ginko menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan
Tyokin Kyoku menjadi Kantor Tabungan Pos (KTP) yang berubah nama pada Juni
1949 menjadi Bank tabungan Pos dan akhirnya di tahun 1950 menjadi Bank
Tabungan Negara (BTN). Semua bank ini berfungsi sebagai bank umum yang
dijalankan oleh pemerintah RI. Fungsi utamanya adalah menghimpun dan
5| M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
menyalurkan dana masyarakat serta pemberi jasa di dalam lalu lintas pembayaran.
Untuk mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing yang ada di Indonesia,
pemerintah RI pada tanggal 1 November 1946 mengubah Yayasan Pusat Bank
pimpinan Margono Djojohadikusumo menjadi Bank Negara Indonesia (BNI).
Beberapa bulan sebelumnya pemerintah juga telah mengubah bank pemerintah
pendudukan Jepang Shomin Ginko menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan
Tyokin Kyoku menjadi Kantor Tabungan Pos (KTP) yang berubah nama pada Juni
1949 menjadi Bank tabungan Pos dan akhirnya di tahun 1950 menjadi Bank
Tabungan Negara (BTN). Semua bank ini berfungsi sebagai bank umum yang
dijalankan oleh pemerintah RI. Fungsi utamanya adalah menghimpun dan
menyalurkan dana masyarakat serta pemberi jasa di dalam lalu lintas pembayaran.

Tahap sebelum Barter.

Tahap ini ditandai dengan belum adanya transaksi antar manusia, karena apa yang
dihasilkan langsung dipergunakan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

Tahap Barter

Tahap barter terjadi saat tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi sendiri, sehingga
membutuhkan orang lain yang memiliki barang yang dibutuhkan untuk ditukar
dengan barang yang ia miliki. Kesulitan yang muncul dalam tahap ini adalah :

 Kesulitan dalam menemukan orang yang memiliki barang yang diinginkan


dan menginginkan barangnya

 Kesulitan dalam menentukan nilai tukar antara barang yang satu dengan
barang yang lainnya.

Salah satu perbaikan penting atas kesederhanaan dari bentuk awal barter adalah
kecenderungan untuk memilih satu atau dua item dalam preferensi kepada orang
lain sehingga item yang lebih disukai cenderung diterima karena kualitas dan
menjadi sebagai media pertukaran. Komoditas dipilih sebagai pilihan barter item
untuk sejumlah alasan. Beberapa karena mereka nyaman dan mudah disimpan,
beberapa karena mereka memiliki nilai tinggi kerapatan dan mudah dibawa, dan
sebagian karena mereka tahan lama.

Tahap Penggunaan Uang Barang

Adanya kesulitan pada tahap barter mendorong masyarakat mencari alternatif lain

6| M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
dalam melakukan tukar menukar barang, yakni dengan menetapkan beberapa
barang/benda sebagai alat tukar. Barang/benda yang dipilih biasanya memiliki nilai
yang tinggi, berkekuatan magis, atau merupakan barang kebutuhan sehari-hari
(misalkan garam sebagai alat tukar masyarakat Roma pada jaman dahulu).

Penggunaan barang/benda sebagai alat tukar juga masih menimbulkan masalah,


antara lain :

 Tidak memiliki pecahan

 Hanya berlaku pada daerah tertentu saja

 Kesulitan dalam hal penyimpanan dan pengangkutan

 Mudah rusak dan tidak tahan lama.

Tahap Penggunaan Uang Logam

Uang jenis logam ini muncul untuk mengatasi kesulitan yang terjadi pada tahap
penggunaan barang sebagai uang. Logam yang dipilih antara lain uang logam dari
bahan perak dan emas. Namun demikian karena jumlah logam mulia tersebut
jumlahnya terbatas, sementara jumlah transaksi dalam masyarakat semakin
berkembang, maka uang logam jenis inipun tidak dapat dipertahankan.

Tahap Penggunaan Uang Kertas

Sebelum keberadaan dan fungsi uang kertas seperti sekarang ini, dahulu uang
kertas yang ada keberadaannya dijamin oleh logam mulia. Penggunaan uang kertas
dirasa lebih memudahkan transaksi karena sifat fisiknya yang mendukung sebagai
alat tukar.

Tahap Penggunaan Uang Elektronik

Seiring dengan kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi, mulailah


berkembang uang elektronik, dimana untuk menyelesaikan transaksi ekonomi,
pihak yang melakukan transaksi tidak perlu membawa uang tunai, namun cukup
dengan melakukan pembayaran melalui kartu kredit, trnasfer antar rekening, yang
saat ini bahkan telah dapat dilakukan melalui internet , serta sms dan telephon
seluler.

7| M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Jenis uang
Berdasarkan pengelompokkannya, jenis uang dibagi menjadi 4 yaitu:
a. Berdasarkan bahan pembuatnya
 Uang logam terbuat dari logam, emas, atau perak dan nominalnya kecil seperti
Rp100, Rp200, Rp500, dan Rp1.000.
 Uang kertas dibuat agar tidak mudah robek, luntur, dan tahan terhadap air.
Nominalnya besar contohnya Rp10.000, Rp20.000, atau Rp100.000.
b. Berdasarkan nilai
 Full bodied money (bernilai penuh) merupakan uang yang nilai intrisiknya
sama dengan nilai nominal, misalnya nilai emas pada uang logam Rp500
bernilai sama dengan nominalnya.
 Representative full bodied money (tidak bersifat penuh) yaitu nilai instrisik
lebih kecil dari nilai nominal. Biasanya terdapat pada jenis uang kertas.
c. Berdasarkan lembaga yang menerbitkan
1. Uang kartal diterbitkan oleh Bank Sentral yaitu Bank Indonesia serta
digunakan oleh seluruh masyarakat dalam bentuk logam dan kertas.
2. Uang giral diterbitkan oleh bank umum dalam bentuk cek atau bilyet giro.

d. Berdasarkan kawasan

 Uang lokal hanya berlaku di satu negara tertentu, misalnya mata uang peso
hanya dapat digunakan di negara Filipina.
 Uang regional berlaku di suatu kawasan yang lebih luas daripada uang lokal,
misalnya mata uang euro dapat digunakan untuk beberapa negara yang ada di
benua Eropa seperti Jerman, Spanyol, Austria, Spanyol, dan lain-lain.

8| M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
 Uang internasional berlaku di seluruh dunia sebagai standar pembayaran,
contohnya US dollar.
Fungsi Uang
Ada dua macam fungsi uang, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.

Fungsi Asli
 Uang berfungsi sebagai alat tukar (medium of exchange) yang dapat mempermudah
pertukaran.
 Uang berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) : Menunjukan nilai barang/
jasa (alat penunjuk harga), dan sebagai satuan hitung yang mempermudah
pertukaran.
 Uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta).

Fungsi Turunan
 Uang sebagai alat pembayaran yang sah.
 Uang sebagai alat pembayaran utang.
 Uang sebagai alat penimbun kekayaan.
 Uang sebagai alat pemindah kekayaan.
 Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi.

Teori uang terdiri atas teori uang statis dan teori uang dinamis.
Teori uang statis disebut juga “teori kualitatif statis” bertujuan untuk menjawab
pertanyaan; apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa
uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan
nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.
Yang termasuk Teori Uang Statis adalah:
a. Teori Metalisme (intrinsik) oleh KMAPP, uang bersifat seperti barang, nilainya tidak
bisa dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh
uang emas, uang perak.
b. Teori konvensi (Perjanjian ) oleh Davanzati dan Montanari. Teori ini menyatakan
bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah
pertukaran.
c. Teori nominalisme. Uang diterima berdasrkan nilai daya belinya

9| M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Teori Negara. Asal mula uang karena Negara, apabila Negara menetapkan apa yang
menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena
adanya kepastian dari Negara berupa undang-undang pembayaran yang sah.

Teori uang Dinamis mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang
Yang termasuk Teori Uang Dinamis adalah:
a. Teori Kuantitas dari David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya
nilai uang sangat bergantung pada jumlah uang yang beredar.apabila jumlah uang
yang beredar menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah
dari semula dan juga sebaliknya.
b. Teori Kuantitas dari Irving Fisher. Teori yang dikemukakan David Ricardo,
disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukkan unsure kecepatan
peredaran uang, barang dan jasa sebagi factor yang mempengaruhi nilai uang.
c. Teori Persediaan Kas. Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-
barang.
d. Teori Ongkos Produksi. Teori in menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal
dari logam dan uang dapat dipandang sebagai barang.
e. Uang dalam Ekonomi. Uang adalah salah satu topik utama dalam pembelajaran
ekonomi dan financial. Monetarisme adalah sebuah teori ekonomi yang kebanyakan
membahas tentang permintaan dan penawaran uang. Sebelum tahun 80-an, masalah
stabilitas permintaan uang menjadi bahasan utama karya-karya Milton Friedman,
Anna Schwartz, David Laidler dan lainnya

Arti Penting Uang dalam Perekonomian


Arti Penting Uang dalam Produksi
Produsen memproduksi dan menjual barang dan jasanya sehingga memperoleh
keuntungan dalam bentuk uang pada investasi kapitalnya. Bila keuntungan yang diperoleh
ditanamkan kembali untuk menambah pabrik atau peralatan baru, maka investasi ini akan
menguntungkan bagi masyarakat karena bertambahnya aliran barang dan jasa yang dapat
dikonsumsi oleh masyarakat.

Arti Penting Uang dalam Pertukaran dan Konsumsi

10
Melalui keberadaan uang yang diterima secara umum sebagai alat pertukaran barang/jasa,
maka aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen semakn lancar. Kelancaran pada
sistim pertukaran uang ini meningkatkan standar hidup masyarakat.
Arti Penting Uang pada Masyarakat
Masyarakat pada umumnya menggunakan uang untuk membeli barang-barang dan jasa-
jasa, dimana ini menjamin kesediaan masyarakat dalam menukarkan uangnya dengan
barang-barang dan jasa-jasa. Sehingga setiap orang puas pada pekerjaannya yang sudah
sesuai untuk mendapatkan penghasilan dalam bentuk uang. Pembagian tugas (spesialisasi)
merupakan ciri kas dari masyarakat modern yang akan meningkatkan produsksi,
pertukaran dan kesejaheraan masyarakat.

11 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
BAB II BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

A. Po kok Bahasan
1. Pengertian dan sejarah Bank
2. Jenis dan fungsi Bank
3. Bank Umum
4. Bank Perkreditan Rakyat
5. Bank Syariah
B. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Setelah mempelajari ini, mahamasiswa diharapkan dapat memahami Pengertian dan
sejarah Bank, Jenis dan fungsi Bank, ,Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat, Bank
Syariah

C. Kompetensi Umum

Pemahaman tentang jenis dan fungsi bank baik bank konvensional maupun syariah

D. Kompetensi Khusus
1. Ketepatan menjelaskan Pengertian dan sejarah Bank

2. Ketepatan menjelaskan Jenis dan fungsi Bank

3. Ketepatan menjelaskan Bank Umum

4. Ketepatan menjelaskan Bank Perkreditan Rakyat

5. Ketepatan menjelaskan Bank Syariah

E. Metode Pembelajaran
Petunjuk penggunaan:
1. Dosen memberikan pengantar tentang materi yang akan dibahas,
2. Dosen menjelaskan tentang konsep/teori jenis dan fungsi bank konvensional
maupun syariah,
3. Dosen dan mahasiswa mendiskusikan bersama konsep/teori jenis dan fungsi
bank konvensional maupun syariah,
4. Mahasiswa memberi tanggapan berupa pertanyaan,
5. Mahasiswa mengerjakan soal-soal latihan

12 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
F. Uraian Materi
Sejarah Perbankan
Asal Mula Kegiatan Perbankan
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan
tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat
oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika] dibawa
oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia,
Afrika maupun benua Amerika. Bila ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai
dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai
meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan tempo dulu mungkin
penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dnegan kerajaan yang lain.
Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money
Changer). Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan
berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini
kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan
peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan
kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul
sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.
Sejarah Perbankan di Indonesia
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda.
Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia
Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain:
1. De Javasce NV.
2. De Post Poar Bank.
3. De Algemenevolks Crediet Bank.
4. Nederland Handles Maatscappi (NHM).
5. Nationale Handles Bank (NHB).
6. De Escompto Bank NV.
Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang-orang asing
seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank-bank tersebut antara lain:
1. Bank Nasional indonesia.
2. Bank Abuan Saudagar.
3. NV Bank Boemi.

13 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
4. The Chartered Bank of India.
5. The Yokohama Species Bank.
6. The Matsui Bank.
7. The Bank of China.
8. Batavia Bank.
Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi.
Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada
di zaman awal kemerdekaan antara lain:
1. Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang dikenal
dengan BNI ’46.
2. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal
dar De Algemenevolks Crediet Bank atau Syomin Ginko.
3. Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) tahun 1945 di Solo.
4. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
5. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
6. Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi
Bank Amerta.
7. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
8. Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan
Bank Pasifik.
9. Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari. Kemudian
merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.
Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan. Lembaga
keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat
(BPR), Bank Umum Syari’ah, dan juga BPR Syari’ah (BPRS).
Masing-masing bentuk lembaga bank tersebut berbeda karakteristik dan fungsinya.

Sejarah Bank Pemerintah


Seperti diketahu bahwa Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas penjajahnya,
yaitu Belanda. Oleh karena itu, sejarah perbankanpun tidak lepas dari pengaruh negara
yang menjajahnya baik untuk bank pemerintah maupun bank swasta nasional. Berikut
ini akan dijelaskan secara singkat sejarah bank-bank milik pemerintah, yaitu:
 Bank Sentral

14 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No 13
Tahun 1968. Kemudian ditegaskan lagi dnegan UU No 23 Tahun 1999.Bank ini
sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang di nasionalkan di tahun 1951.
 Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor
Bank ini berasal dari De Algemene Volkscrediet Bank, kemudian di lebur
setelah menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit
II yang bergerak di bidang rural dan expor impor (exim), dipisahkan lagi
menjadi:
1. Yang membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia dengan UU No 21
Tahun 1968.
2. Yang membidangi Exim dengan UU No 22 Tahun 1968 menjadi Bank
Expor Impor Indonesia.
 Bank Negara Indonesia (BNI ’46)
 Bank ini menjalani BNI Unit III dengan UU No 17 Tahun 1968 berubah
menjadi Bank Negara Indonesia ’46.
 Bank Dagang Negara(BDN)
 BDN berasal dari Escompto Bank yang di nasionalisasikan dengan PP
No 13 Tahun 1960, namun PP (Peraturan Pemerintah) ini dicabut dengan
diganti dengan UU No 18 Tahun 1968 menjadi Bank Dagang Negara.
BDN merupakan satu-satunya Bank Pemerintah yangberada diluar Bank
Negara Indonesia Unit.
 Bank Bumi Daya (BBD)
 BBD semula berasal dari Nederlandsch Indische Hendles Bank,
kemudian menjadi Nationale Hendles Bank, selanjutnya bank ini
menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV dan berdasarkan UU No 19
Tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya.
 Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)
 Bank Pembangunan Daerah (BPD)
 Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I. Dasar hukumnya adalah
UU No 13 Tahun 1962.
 Bank Tabungan Negara (BTN)
 BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank
Tabungan Pos tahun 1950. Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia

15 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Unit V dan terakhir menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No 20
Tahun 1968.
 Bank Mandiri
Bank Mandiri merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang
Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Bank Expor Impor
Indonesia (Ban Exim). Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999.
Sejarah BI
Kelembagaan
Sejarah kelembagaan Bank Indonesia dimulai sejak berlakunya Undang-Undang (UU)
No. 11/1953 tentang Penetapan Undang-Undang Pokok Bank Indonesia pada tanggal 1
Juli 1953. Dalam melakukan tugasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia dipimpin
oleh Dewan Moneter, Direksi, dan Dewan Penasehat. Di tangan Dewan Moneter inilah,
kebijakan moneter ditetapkan, meski tanggung jawabnya berada pada pemerintah.
Setelah sempat dilebur ke dalam bank tunggal, pada masa awal orde baru, landasan
Bank Indonesia berubah melalui UU No. 13/1968 tentang Bank Sentral. Sejak saat itu,
Bank Indonesia berfungsi sebagai bank sentral dan sekaligus membantu pemerintah
dalam pembangunan dengan menjalankan kebijakan yang ditetapkan pemerintah
dengan bantuan Dewan Moneter. Dengan demikian, Bank Indonesia tidak lagi dipimpin
oleh Dewan Moneter. Setelah orde baru berlalu, Bank Indonesia dapat mencapai
independensinya melalui UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia yang kemudian
diubah dengan UU No. 3/2004. Sejak saat itu, Bank Indonesia memiliki kedudukan
khusus dalam struktur kenegaraan sebagai lembaga negara yang independen dan bebas
dari campur tangan pemerintah dan/atau pihak-pihak lain. Namun, dalam melaksanakan
kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, dan transparan, Bank Indonesia
harus mempertimbangkan pula kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.

Pengertian Lembaga Keuangan atau Bank


Bank adalah sebuah tempat di mana uang disimpan dan dipinjamkan.
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal
10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidur rakyat banyak.

16 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu
berkaitan dalam bidang keuangan.
Fungsi utama dari bank adalah menyediakan jasa menyangkut penyimpanan
nilai dan perluasan kredit. Evolusi bank berawal dari awal tulisan, dan berlanjut sampai
sekarang di mana bank sebagai institusi keuangan yang menyediakan jasa keuangan.
Sekarang ini bank adalah institusi yang memegang lisensi bank. Lisensi bank diberikan
oleh otoriter supervisi keuangan dan memberikan hak untuk melakukan jasa perbankan
dasar, seperti menerima tabungan dan memberikan pinjaman.
Kata bank berasal dari bahasa Italia banca atau uang. Biasanya bank
menghasilkan untung dari biaya transaksi atas jasa yang diberikan dan bunga dari
pinjaman.

Perusahaan merupakan kombinasi dan berbagai sumber daya ekonorni (resources)


seperti alam, tenaga kerja, modal, dan manajemen (managerial skill) dalam
memproduksi barang dan jasa untuk mencapai tujuan tertentu. Berbagai tujuan
perusahaan antara lain: untuk memperoleh keuntungan maksimal, menjamin
kelangsungan hidup perusahaan, memenuhi kehutuhan masyarakat, menciptakan
kesempatan kerja, dan heberapa ahli manajemen keuangan mengemukakan tujuan
perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham.
Secara umum perusahaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
 pertama perusahaan keuangan (financial enterprise) dan
 kedua, perusahaan bukan keuangan (non financial enterprise).
Perusahaan bukan keuangan merupakan perusahaan manufaktur yang menghasilkan
produk berupa barang rnisalnya: mobil, baja. komputer dan atau perusahaan yang
menyediakan jasa-jasa non keuangan misalnya: transportasi dan pembuatan program
komputer.

Sedangkan perusahaan keuangan, umurnnya lebih dikenal dengan istilah lembaga


keuangan (financial institution), yaitu perusahaan yang menyediakan jasa-jasa yang
berkaitan dengan keuangan.

17 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
1. Transformasi atau perpindahan aset keuangan melalui pasar.
Yaitu perpindahan dana dan pihak yang mengalami kelehihan dana (surplus) kepada
pihak yang mengalami kekurangan dana (deficit). Hal ini merupakan fungsi yang di
lakukan oleh perantara keuangan (financial intermediaries) yang ini merupakan peranan
penting dan lembaga keuangan. Pelayanan jasa dilakukan oleh bank, perusahaan
asuransi, dana pensiun dan perusahaan pembiayaan.
2. Perdagangan aset keuangan atas nama pelanggan.
Pelayanan jasa yang dilakukan oleh pialang (hi-oker) untuk membeli atau menjual
sekuritas atas perintah pelanggannya.
3. Perdagangan aset keuangan unluk kepentingan perusahaan sendiri
Pelayanan jasa yang dilakukan oleh perusahaan efek (dealer) untuk membeli dan menjual
sekuritas untuk kepentingan perusahaan sendiri.
4. Membantu pembuatan aset keuangan untuk pelanggan,
Menjual aset keuangan tersebut kepada pelaku pasar lainnya. Pelayanan jasa yang
dilakukan oleh perusahaan penjamin dalam emisi saham.
5. Menyediaan konsultasi investasi kepada pelaku pasar yang lain.
6. Mengelola portofolio para pelaku pasar lain (Fabozzi, 1994: 19).

Lembaga keuangan (financial institution) dapat didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang
aset utamanya berbentuk aset keuangan (financial assets) maupun tagihantagihan (claims)
yang dapat berupa saham (stocks), obligasi (bonds) dan pinjaman (loans), daripada berupa
aktiva riil misalnya bangunan, perlengkapan (equipment) dan bahan baku (Rose & Frasser,
1988 : 4).
Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang
dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui kegiatan-kegiatan di bidang
keuangan nienarik uang dan masyarakat dan menyalurkan uang tersehut kembali ke
masyarakat. Lembaga keuangan menyalurkan kredit kepada nasabab atau nienginvestasikan
dananya dalam surat berharga di pasar keuangan (flnauial market). lembaga keuangan juga
menawarkan bermacam – macam jasa keuangan mulai dan perlindungan asuransi, menjual
program pensiun sampai dengan penyimpanan barang-barang berharga dan penyediaan suatu
mekanisme untuk pemhayaran dana dan transfer dana.
Proses transfer dana yang terjadi antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) kepada
pihak yang memhutuhkan dana (deficit unit) pada umumnya sangat mernenlukan perantara
atau mediator lembaga keuangan. Proses intermediasi tersebut memberikan manfaat utama.

18 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
 Pertama, memberikan kesempatan kepada pihak surplus unit untuk menanamkan dananya
dan memperoleh keuntungan, sehingga membantu memobilisasi dana supaya tidak
menganggur.
 Kedua, proses tersehut akan rnengindahkan risiko dan pcnatung yailii dan surplus unit
kepada lciiihaga kcuangan alan kcpada pcmakai dana (deficit urii). .ladi keberadaan
lembaga keuangan tersebul dirnaksudkan agar proses alokasi atan transfer dana dan pihak
surplus unit kepada piliak deficit unit hisa herjalan lebih efisien.

Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan
jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi
keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk
perbankan, building society ( sejenis koperasi di Inggris) , Credit union, pialang saham, aset
manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun,pegadaian dan bisnis serupa. Di
Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank
dan lembaga keuangan non bank (asuransi,pegadaian,perusahaan sekuritas,lembaga
pembiayaan,dll).

Fungsi Lembaga keuangan


Menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar uang yang bertanggung
jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana
tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam
perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan,
sehingga resiko dari para investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian
menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan . Ini
adalah merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana untuk menghasilkan
pendapatan.
Jasa keuangan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk jasa yang disediakan oleh
industri keuangan. Jasa keuangan juga digunakan untuk merujuk pada organisasi yang
menangani pengelolaan dana. Bank, bank investasi, perusahaan asuransi, perusahaan kartu
kredit, perusahaan pembiayaan konsumen, dan sekuritas adalah contoh-contoh perusahaan
dalam industri ini yang menyediakan berbagai jasa yang terkait dengan uang dan investasi.

19 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Jasa keuangan adalah industri dengan pendapatan terbesar di dunia; pada tahun 2004. industri
ini mewakili 20% kapitalisasi pasar dari S&P 500.

Peranan Lembaga Keuangan


Lembaga keuangan sebagai badan yang melakukan kegiatan-kegiatan di bidang keuangan
mempunyai peranan sehagai berikut:
1) Pengalihan aset (assets Transmutation)
2) Likuiditas (liquidity)
3) Alokasi pendapatan (incon allocation)
4) Trans’aksi atan transaction (Ycager & Seitz, 1 )89 : 5)
1. Pengalilian Aset (Asset Transfer)
Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk “janji—janji untuk membayar” atau dapat
diartikan sebagai pinjaman kepada pihak lain dengan jangka waktu yang diatur sesuai
dengan kehutuhan perninjam. Dana pembiayaan asset tersehut diperoleh dari tabungan
masyarakat. Dengan demikian lembaga keuangan sebcnarnya hanyalah mengalihkan atau
mernindahkan kewaiban penlinjam menjadi suatu aset dengan suatu jangka waktu jattih
letnpo sesuai keinginan penabung. Proses pengalihan kewajiban menjadi suatu aset disebut
transmutasi kekayaan atau asset transimutation.
2. Likuiditas (liquidity)
Likitiditas berkaitan dengan kemanpuan untuk rnemperoleh uang tunai pada saat
dibutuhkan. Beberapa sekuritas sekunder dibeli sektor usaha dan rumah tangga terutama
dirnaksudkan untuk tujuan likuiditas. Sekuritas sekunder seperti tabungan, deposito,
sertifikat deposito yang diterbitkan bank umum memberikan tingkat keamanan dan
likuiditas yang tinggi, di samping tambahan pendapatan.
3. Realokasi Pendapatan (income reallocation)
Dalam kenyataannya di niasyarakat banyak individu merniliki penghasilan yang memadal
dan nienyadari bahwa di masa datang mereka akan pensiun sehingga pendapatannya jelas
akan berkurang. Tintuk rnenghadapi masa yang akan dating tersehut mereka menyisihkan
atau inerealokasikan pendapatannya untuk persiapan di masa yang akan datang. Untuk
melakukan hal tersebut pada prinsipnya mereka dapat saja niembeli atau menyimpan
barang rnisalnya : tanab, rumah dan sebagainya, namun pemilikan sekuritas sekunder yang
dikeluarkan lembaga keuangan, misalnya program tahungan, deposito, program pcnsiun,
polis asuransi atau saharn-saham adalah jauh lebih balk jika dihandingkan dengan
alteniatif pertama.

20 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
4. Transaksi (transaction)
Sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh lembaga intermediasi keuangan misalnya
rekening giro, tabungan, (leposito dan sehagainya, nicrupakan hagian dan sistem
pembayaran. Giro atau rekening tabungan tertentu yang ditawarkan bank pada prinsipnya
dapat berfungsi sehagal narig. Produk-produk tabungan tersebut dibeli oleh rumah tangga
dan unit usaha untuk rnernperrnudah mereka melakukan penukaran barang dan jasa.
Dalam ha! tertentu, unit ekonomi membeli sekuritas sekunder (misalnya giro) untuk
mempermudah penyelesaian transaksi keuangannya sehari-hari.

Dengan demikian lembaga keuangan berperan sebagai lembaga perantara keuangan yang
nienyediakan jasa—jasa untuk mepermudah transaksi moneter.

Faktor-Faktor Yang Mendorong Peningkatan Peranan Lembaga Keuangan


Ada beberapa faktor yang mendorong peningkatan peranan lembaga keuangan(Rose &
Frasser, 1988 : 13), yaitu:
1) Besarnya peningkalan pendapatan masyarakat kelas menengah Keluarga dan individu
dengan pendapatan yang cukup terutarna dan kalangan menengah memiliki sejumlah
bagian pendapatan untuk ditabung setiap tahunnya. Lembaga keuangan menyedtakan
saraiia atau sahiran yang menguntungkan untuk tabungan mereka.
2) Pesatnya perkembangan industri dan teknologi : Lembaga keuangan telah
memperlihatkan dan merniliki kemampuan untuk memenuhi sernua kebutuhan modal
alan dana sektor industri yang hiasanya dalain jumlah besar yang bersumber dan para
penabung.
3) Besarnya denominasi instrumen keuangan menyebabkan sulitnya penabung kecil
memperoleh akses. Ada beberapa jenis surat berharga yang menarik dan pinjaman di
pasar uang tidak dapat dimasuki atau diperoleh penabung kecil akibat denominasinya
yang demikian besar. Namun demikian dengan menghimpun dana dan banyak
penabung, lenihaga keuangan dapat memberikan kesempatan bagi penabung kecil
untuk memperoleh instrumen keuangan yang menarik tersehut.
4) Skala ekonomi dan ruang lingkup dalam produksi dan distribusi jasa-jasa keuangan
Dengan mengkombinasikan sumber-sumber dalam memproduksi herbagai jenis jasa-
jasa keuangan dalam jumlah besar, maka biaya jasa per unit dapat ditekan serendah
mungkin, yang memberikan lembaga keuangan suatu keunggulan kompetitif
(competitif advantage) terhadap pihak-pihak lain yang menawarkan jasa keuangan.

21 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
5) Lembaga keuangan menjual jasa-jasa likuiditas yang unik, mengurangi biaya
likuiditas bagi nasahahnya. Ketidakpastian arus kas unit usaha perusahaan dan
individu-individu, akan membahayakan kondisi mereka bila tidak dalam keadaan
likuid saat kas sangat dibutuhkan, sehingga dapat dikenakan denda (penalty cost).
Untuk inernenuhi kebutuhan tersebut lembaga keuangan menjual jasa-jasa likuiditas,
misalnya deposito.
6) Keuntungan jangka panjang Lembaga keuangan dapat memperoleh sumber dana atau
meminjam uang dan penabung dengan tingkat bunga yang relatif lebih rendah
kernudian meminjamkannya dengan tingkat hunga yang lebih tinggi untuk jangka
waktu yang Iebih panjang kepada nasahah debitur, Keuntimgan atau spread antara
biaya dana di satu pihak dan tingkat bunga kredit cenderung bergerak bersamaan, naik
atau turun.
7) Resiko yang lebih kecil: Pengawasan dan pengattiran pemerintah dan adanya program
asuransi menyebabkan risiko atas simpanan pada lembaga keuangan menjadi lcbih
kecil dan investasi lain.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


BPR pada dasarnya dapat melakukan sebatas fungsinya sebagai lembaga perantara di
bidang keuangan yaitu:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit. Dalam melakukan tugas ini, bank umum wajib mempunyai
keyakinan atas kemampuan atas kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya
sesuai dengan yang diperjanjikan.
3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, deposito berjangka,
sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.
5. Dalam melakukan usaha, BPR dilarang:
a. Menerima simpanan giro dan ikut serta dlam lalu lintas pembayaran.
b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.
c. Melakukan penyertaan modal.
d. Melakukan usaha perasuransian.

22 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Melakukan usaha lain diluar dari usaha yang diijinkan oleh Bank Indonesia sebagaimana
yang dijelaskan sebelumnya.

Bank Syariah
Khusus mengenai usaha bank syariah, baik itu bank umum atau bank perkreditan rakyat
dapat dilakukan hal–hal seperti berikut:

Dalam hal menghimpun dana, berlaku prinsip wadi’ah dan mudharabah.


Dalam prinsip wadi’ah bank sebagai penerima titipan tidak diperkenankan
menggunakannya, tetapi juga tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan
kehilangan uang tersebut sepanjang bukan kesalahannya. Prinsip wadi’ah yang dapat
diterapkan adalah wadi’ah ad dhamanah, yang berarti bank dapat memanfaatkan
dan menyalurkan dana yang disimpan serta menjamin bahwa dana tersebut dapat
ditarik setiap saat oleh pemilik dana. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran
dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, sedangkan pemilik dana mendapat
jaminan keamanan terhadap simpanannya serta fasilitas lain yang melekat pada jenis
simpanan itu sendiri.
1. Mudharabah merupakan perjanjian antara pemilik dana dengan bank sebagai
pengelola untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan. Prinsip ini dapat
dibedakan berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pemilik dana yaitu:
a. Mudharabah Mutlaqah, yang dapat diterapkan bagi tabungan dan deposito,
yaitu bank diberi wewenang penuh untuk mengelola dana.
b. Mudharabah Muqayadah, yang merupakan simpanan khusus, karena pemilik
dana menerapkan syarat–syarat tertentu yang harus diikuti bank.
2. Penyaluran dana dapat dilakukan berdasarkan beberapa prinsip yaitu:
 Prinsip jual beli (Bai) yang dikembangkan berdasarkan perjanjian penyediaan
pembiayaan untuk jual beli barang dengan menerbitkan surat utang dagang
atau surat berharga lain berdasarkan harga yang telah disepakati. Prinsip ini
mencakup:
a. Murabahah, perjanjian jual beli antara bank dengan nasabah.
b. Salam, pembelian barang untuk penyerahan yang ditangguhkan dengan
pembayaran dimuka.
c. Istishna, sama seperti salam, namun pembayarannya dapat dilakukan
dimuka, dicicil atau dibelakang.

23 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
 Prinsip sewa beli (ijarah) yang merupakan perjanjian sewa menyewa antara
bank dengan penyewa, dan setelah habis masa sewanya barang yang
disewakan harus dikembalikan kepada bank. Prinsip ini dikembangkan
menjadi ijarah wa igtina / penyewa dapat membeli.
 Prinsip bagi hasil (syirkah), yang meliputi:
a. Musyarakah, perjanjian kerjasama usaha patungan antara 2 pihak atau
lebih pemilik modal untuk membiayai suatu jenis usaha, dengan ketentuan
pendapatan atau keuntungannya akan dibagi sesuai dengan nisbah yang
disepakati bersama.
b. Mudharabah mutlaqah, yaitu perjanjian antara pemilik modal dengan
pengelola (proyek atau pekerjaan) untuk kemudian pendapatan atau
keuntungannya dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
c. Mudharabah muqayyahdah, yang pada dasarnya sama dengan mudharabah
mutlaqah, tetapi tujuan penyediaan modalnya telah ditetapkan untuk jenis
kegiatan tertentu dan dengan syarat yang sepenuhnya ditetapkan oleh
bank.
Prinsip lainnya, yaitu pemberian jasa perbankan yang pada dasarnya merupakan
penyediaan dana secara tidak langsung, seperti:
a. Qard, yaitu penyediaan dana oleh bank yang harus dikembalikan dalam jumlah
yang sama dengan memperoleh pinjaman tersebut.
b. Hawalah, yaitu perjanjian untuk memindahkan piutang nasabah kepada bank
dengan meminta pembayaran dahulu dari bank. Pada saat jatuh tempo, pihak
debitur akan membayarkannya kepada bank.
c. Rahn (gadai), merupakan perjanjian penyerahan barang atau harta dari nasabah
kepada bank sebagai jaminan sebagian atau seluruh utang.

Seperti halnya dengan bank–bank Konvensional, Bank Syariah dapat juga


memberikan berbagai pelayanan jasa perbankan seperti;
a. Wakalah, yaitu pemberian kuasa dari nasabah kepada bank untuk melaksanakan
pekerjaan atau tugas tertentu seperti pembukaan L/C, inkaso dan transfer uang.
b. Sharf, yaitu jual beli valuta asing.

24 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
c. Khafalah (garansi bank), yang dapat diberikan untuk menjamin pembayaran suatu
kewajiban membayar tertentu, yang bila perlu bank dapat mempersyaratkan
adanya penempatan dana untuk memperoleh fasilitas ini.

Ijarah (sewa), yaitu banj dapat menyewakan hartanya untuk memperoleh imbalan
atas barang yang disewakan tersebut. Wadi’ah amanah, yaitu pelayanan titipan,
seperti Safe Deposit Box dan administrasi dokumen (custodian).
Disamping usaha–usaha tersebut, Bank Syariah lazimnya juga memberikan bantuan
sosial yang merupakan ciri khusus bank syariah. Dalam melaksanakan fungsi ini,
bank berfungsi sebagai penyalur dana kebajikan, dengan cara;
a. Qardul hasan, yang merupakan pinjaman untuk tujuan kesejahteraan, seperti
pendidikan, bantuan kepada pengusaha sangat kecil, atau kebutuhan darurat
lainnya.
b. Santunan kebaikan kepada para mustahiq.

Ketentuan–ketentuan yang membatasi tugas dan usaha bank perkreditan rakyat yang
bekerja atas dasar prinsip bunga/konvensional berlaku pula bagi bank perkreditan
rakyat syariah, yaitu yang berkaitan dengan usaha di bidang lalu lintas pembayaran.
TugasMandiri
1.Sebutkan dan jelaskan jenis dan fungsi bank !
2.Sebutkan dan jelaskan peranan lembaga keuangan bank !
3.Sebukan dan jelaskan Faktor-Faktor pendorong Peningkatan Peranan Lembaga Keuangan !

25 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
BAB III MANAJEMEN DANA BANK

A. Pokok Bahasan
1. Pengertian sumber dana Bank
2. Manajemen sumber dan alokasi dana bank
3. Simpanan giro
4. Simpanan tabungan
5. Simpanan deposito
B. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Setelah mempelajari ini, mahamasiswa diharapkan dapat memahami Pengertian sumber
dana Bank, Manajemen sumber dan alokasi dana bank, Simpanan giro, Simpanan
tabungan, Simpanan deposito

B. Kompetensi Umum

Memahami tentang tentang Konsep dan Teori manajemen dana Bank

C. Kompetensi Khusus
1. Ketepatan menjelaskan Pengertian sumber dana Bank
2. Ketepatan menjelaskan Manajemen sumber dan alokasi dana bank
3. Ketepatan menjelaskan Simpanan giro
4. Ketepatan menjelaskan Simpanan tabungan
5. Ketepatan menjelaskan Simpanan deposito

D. Metode Pembelajaran
Petunjuk penggunaan:
1. Dosen memberikan pengantar tentang materi yang akan dibahas,
2. Dosen menjelaskan tentang konsep/teori manajemen dana,
3. Dosen dan mahasiswa mendiskusikan bersama konsep/teori manajemen dana
Bank,
4. Mahasiswa memberi tanggapan berupa pertanyaan,
5. Mahasiswa mengerjakan soal-soal latihan

26 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
E. Uraian Materi
Pengertian Sumber Dana Bank
Sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai
kegiatan operasinya. Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga keuangan dimana kegiatan
sehari-harinya adalah bergerak dibidang keuangan, maka sumber-sumber dana tidak terlepas
dari bidang keuangan. Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan
pinjaman), bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih
bunga tesebutlah bank memperoleh keuntungan.
Sumber-Sumber Dana Bank
1. Dana Bank Itu Sendiri
Sumber dana bank yang bersumber dari bank itu sendiri merupakan sumber dana modal
sendiri. Maksudnya adalah modal setoran dan para pemegang sahamnya. Apabila saham yang
terdapat dalam portepel belum habis terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka
pencariannya dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama. Akan
tetapi jika tujuan perusahaan untuk melakukan ekpansi, maka perusahaan dapat
mengeluarkan saham baru dan menjual saham baru tersebut di pasar modal.
Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri
terdiri dari ;
 Setoran modal dari pemegang saham,
 Cadangan-cadangan bank, dan
 Laba yang belum dibagi.
2. Dana Dari Masyarakat
Sumber dana ini merupaka sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank dan
merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana
ini. Pentingnya sumber dana dari masyarakat, disebabkan sumber dana dari masyarakat
merupakan sumber dana yang paling utama bagi bank.
Untuk memperoleh sumber dana dari masyarakat, bank dapat menawarkan berbagai jenis
simpanan. Pembagian jenis simpanan kedalam beberapa jenis dimaksudkan agar para
nasabah mempunyai banyak pilihan sesuai dengan tujuan masing-masing. Tiap pilihan
mempunyai pertimbangan tertentu dan adanya suatu pengharapan yang ingin diperolehnya,
yaitu berupa keuntungan, kemudahan atau keamanan uangnya atau kesemuanya.

27 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Manajemen sumber dan alokasi dana bank:
1. Menghimpun Dana (Funding)
Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat.
Kegiatan ini dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan
dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama
rekening atau account. Jenis-jenis simpanan yang ada dewasa ini adalah:
a. Simpanan Giro (Demand Deposit),
Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan
dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Kepada setiap pemegang rekening giro
akan diberikan bunga yang dikenal dengan nama jasa giro. Besarnya jasa giro
tergantung dari bank yang bersangkutan. Rekening giro biasa digunakan oleh para
usahawan, baik untuk perorangan maupun perusahaannya. Bagi bank jasa giro
merupakan dana murah karena bunga yang diberikan kepada nasabah relatif lebih
rendah dari bunga simpanan lainnya
b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
Merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan dilakukan menggunakan buku tabungan,
slip penarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kepada
pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan yang merupakan jasa
atas tabungannya. Sama seperti halnya dengan rekening giro, besarnya bunga
tabungan tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam praktiknya bunga
tabungan lebih besar dari jasa giro.
c. Simpanan Deposito (Time Deposit),
Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh tempo).
Penarikannyapun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Namun saat ini sudah ada
bank yang memberikan fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat. jenis depositopun beragam sesuai dengan keinginan nasabah. Dalam praktiknya
jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call.
TugasMandiri
1.Sebutkan dan jelaskan Sumber Dana Bank !
2.Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis sumber dana bank !
3.Sebutkan dan jelaskan sumber-sumber dana Bank !

28 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
BAB IV OTORITAS MONETER DAN JASA KEUANGAN

A. Pokok Bahasan
1. Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
2. Peran Bank Indonesia dalam Stabilitas Keuangan
3. Otoritas Moneter di Indonesia
4. Otoritas Jasa Keuangan
5. Penilaian Kesehatan Bank
6. Perkembangan Perbankan di Indonesia
B. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Setelah mempelajari ini, mahamasiswa diharapkan dapat memahami Pengertian
Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Peran Bank Indonesia dalam Stabilitas Keuangan,
Otoritas Moneter di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Penilaian Kesehatan Bank dan
Perkembangan Perbankan di Indonesia

C. Kompetensi Umum

Memahami tentang tentang Konsep dan Teori Otoritas Moneter dan Jasa Keuangan
D. Kompetensi Khusus
1. Ketepatan menjelaskan Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
2. Ketepatan menjelaskan Peran Bank Indonesia dalam Stabilitas Keuangan
3. Ketepatan menjelaskan Otoritas Moneter di Indonesia
4. Ketepatan menjelaskan Otoritas Jasa Keuangan
5. Ketepatan menjelaskan Penilaian Kesehatan Bank
6. Ketepatan menjelaskan Perkembangan Perbankan di Indonesia

E. Metode Pembelajaran
Petunjuk penggunaan:
1. Dosen memberikan pengantar tentang materi yang akan dibahas,
2. Dosen menjelaskan tentang konsep/teori Otoritas Moneter di Indonesia
3. Dosen dan mahasiswa mendiskusikan bersama konsep/teori Otoritas Moneter di
Indonesia,
4. Mahasiswa memberi tanggapan berupa pertanyaan,
5. Mahasiswa mengerjakan soal-soal latihan

29 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
F. Uraian Materi
Pesatnya laju perekonomian dunia dewasa ini menyebabkan fungsi lembaga keuangan
bergerak maju, tidak hanya sebagai tempat menyimpan uang tetapi juga menjadi sarana
penentu dalam pembangunan. Peranan Bank dan atau lembaga keuangan lainnya adalah
dalam rangka menjalankan amanat dalam pembukaan UUD Tahun 1945 tentang tujuan
Negara.

Peran yang dimiliki oleh Bank Indonesia utamanya sebagai penyelenggara otoritas moneter
di Indonesia menyebabkan Bank Indonesia memiliki kewenangan dalam hal menjaga
stabilitas moneter dan stabilitas keuangan

Oleh karena itu, melalui UU Nomor 21 tahun 2011 Pemerintah bersama dengan Dewan
Perwakilan Rakyat membentuk sebuah Undang-Undang tentang Otoritas Jasa Keuangan yang
secara umumnya “sedikit” mengambil alih fungsi dari Bank Indonesia utamanya dalam
penyelenggaraan sampai dengan pengawasan Jasa Keuangan.

Arsitektur Perbankan Indonesia (API)


Arsitektur Perbankan Indonesia (disingkat API) adalah kerangka dasar sistem perbankan
Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tanggal 9 Januari 2004. API
diluncurkan sebagai salah satu upaya Pemerintah dan Bank Indonesia dalam rangka
membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah
sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, di mana API menjadi salah satu program utama
dalam buku putih tersebut.
Visi Arsitektur Perbankan Indonesia adalah menciptakan sistem perbankan yang sehat, kuat,
dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan nasional dalam rangka mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk merealisasikan pencapaian visi API tersebut maka
ditetapkan 6 pilar API. Keenam pilar API tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan struktur domestik yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan.
2. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada
standar internasional.
3. Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta
memiliki ketahanan dalam menghadapi resiko.

30 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
4. Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi internal
perbankan nasional.
5. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri perbankan
yang sehat.
6. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.

Peran Bank Indonesia dalam Stabilitas Keuangan


Bank indonesia adalah bank sentral yang mengatur dan menstabilkan sistem keuangan yang
ada di indonesia, tugas utama dari bank indonesia menstabilkan moneter dan juga untuk
menstabilkan sistem keuangan negara. Apabila bank indonesia berhasil menjaga stabilitas
moneter namun tidak diikuti dengan keberhasilan dalam menstabilkan sistem keuangannya,
maka keberhasilan tersebut tidak memiliki banyak arti dalam pembangunan perekonomian
yang ada di Indonesia.
Bank Indonesia memiliki lima peran utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.
Kelima peran utama yang mencakup kebijakan dan instrumen dalam menjaga stabilitas
sistem keuangan itu adalah:
1. Bertugas menjaga kestabilan moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam
operasi pasar terbuka.
2. Memiliki peran penting dalam memproduksi kinerja keuangan yang sehat, khususnya
pada bagian perbankan.
3. Memiliki hak dan wewenang untuk mengatur serta menjaga sistem pembayaran.
4. Melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses
informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.
5. Bank Indonesia berfungsi sebagai jaringan pengaman sistim keuangan negara melalui
fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR).

Otoritas Moneter di Indonesia


Otoritas moneter adalah suatu entitas yang memiliki wewenang untuk mengendalikan jumlah
uang yang beredar pada suatu negara dan memiliki hak untuk menetapkan suku bunga dan
parameter lainnya yang menentukan biaya dan persediaan uang.
Umumnya otoritas moneter adalah bank sentral, meskipun kadang kala lembaga eksekutif
pemerintah mempunyai hak tertinggi untuk menetapkan kebijakan moneter dengan cara
mengendalikan bank sentral. Ada berbagai jenis otoritas moneter lainnya, seperti dibentuknya
satu bank sentral untuk beberapa negara, terdapatnya suatu dewan yang mengontrol jumlah

31 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
uang yang beredar terhadap mata uang lain, dan juga diperbolehkannya beberapa entitas
untuk mencetak uang kertas ataupun uang logam.

Otoritas Jasa Keuangan


Otoritas Jasa Keuangan atau lebih dikenal dengan istilah OJK, adalah sebuah lembaga
pengawasan jasa keuangan yang independen dan mengawasi industri perbankan, pasar modal,
reksadana, perusahaan pembiayaan, dana pensiun dan asuransi. Tujuan dibentuknya OJK
yaitu untuk mengatasi kompleksitas keuangan global dari ancaman krisis, menghilangkan
penyalahgunaan kekuasaan, dan mencari efisiensi di sektor perbankan dan keuangan lainnya.
1. Fungsi Otoritas Jasa Keuangan:
a. Mengawasi aturan main yang sudah dijalankan dari forum stabilitas keuangan.
b. Menjaga stabilitas sistem keuangan.
c. Melakukan pengawasan non-bank dalam struktur yg sama seperti sekarang.
d. Pengawasan bank keluar dari otoritas BI sebagai bank sentral dan dipegang oleh
lembaga baru.
2. Tugas dan Wewenang Otoritas Jasa Keuangan
OJK mempunyai tugas melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa
keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor IKNB.
Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang.
a. Menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini.
b. Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
c. Menetapkan peraturan dan keputusan OJK.
d. Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan.
e. Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK.

Penilaian Kesehatan Bank


Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan
operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kawajibannya dengan
baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku.
Aspek yang digunakan dalam penilaian kesehatan bank antara lain :
1. Aspek Permodalan (Capital)
Dalam aspek ini yang dinilai adalah permodalan yang dimiliki oleh bank yang
didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank.
2. Aspek Kualitas Aset (Aset)

32 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Dalam hal ini upaya yang dilakukan adalah untuk menilai jenis-jenis asset yang
dimiliki oleh bank. Penilaian asset harus seuai dengan Peraturan oleh Bank Indonesia
dengan memperbandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap
aktiva produktif.
3. Aspek Kualitas Manajemen ( Management)
Untuk menilai kualitas manajemen dapat dilihat hari kualitas manusianya dalam
mengelola bank. Kualitas manusia juga dilihat dari segi pendidikan serta pengalaman,
manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas dan
manajemen likuiditas.
4. Aspek Earning
Untuk menilai kualitas manajemen dapat dilihat hari kualitas manusianya dalam
mengelola bank. Kualitas manusia juga dilihat dari segi pendidikan serta pengalaman,
manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas dan
manajemen likuiditas.
5. Aspek Liquiditas (Liquidity)
Suatu bank dapat dilakukan likuid, apabila bank yang bersangkutan mampu
membayar semua hutangnya terutama hutang-hutang jangka pendek. Yang dimaksud
dengan hutang-hutang jangka pendek yang ada di bank antara lain adalah simpanan
masyarakat seperti simpanan tabungan, giro dan deposito. Dikatakan likuid jika pada
saat ditagih bank mampu membayar.

Perkembangan Perbankan di Indonesia


Dari waktu ke waktu kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak
perubahan. Selain disebabkan oleh perkembangan internal dunia perbankan, juga tidak
terlepas dari pengaruh perkembangan di luar dunia perbankan, seperti sektor riil dalam
perekonomian, politik, hukum, dan sosial. Deregulasi di sektor riil dan moneter yang dimulai
sejak tahun 1980-an serta terjadinya krisis ekonomi di Indonesia sejak akhir tahun 1990-an
adalah dua peristiwa utama yang telah menyebabkan munculnya empat periode kondisi
perbankan di Indonesia sampai dengan tahun 2000.
Keempat periode itu adalah :
1. Kondisi perbankan di Indonesia sebelum serangkaian paket– paket deregualsi di sektor riil
dan moneter yang dimulai sejak tahun 1980-an.
2. Kondisi perbankan di Indonesia setelah munculnya deregulasi sampai dengan masa
sebelum terjadinya krisis ekonomi pada akhir tahun 1990-an.

33 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
3. Kondisi perbankan di Indoneisa pada masa krisis ekonomi sejak akhir tahun 1990-an.
4. Kondisi perbankan di Indonesia pada saat sekarang ini.

Tugas Mandiri
1.Sebutkan dan jelaskan empat metode kondisi perbankan di Indonesia pada tahun 2000 !
2.Sebutkan dan jelaskan aspek-aspek dalam penilaian kesehatan perbankan !
3.Sebutkan dan jelaskan fungsi dan wewenang OJK yang ada di Indonesia !
4.Sebutkan dan jelaskan enam Pilar API yang ada di Indonesia !

34 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
BAB V MANAJEMEN KREDIT (Kls Malam)

A. Pokok Bahasan
1. Kebijakan Penggunaan dan Pertimbangan Penyaluran Dana
2. Pengertian dan jenis kredit
3. Prinsip pemberian kredit
4. Prosedur pemberian kredit
5. Kolektibilitas kredit
B. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Setelah mempelajari ini, mahamasiswa diharapkan dapat memahami, Kebijakan
Penggunaan dan Pertimbangan Penyaluran Dana,Pengertian dan jenis kredit, Prinsip
pemberian kredit, Prosedur pemberian kredit, Kolektibilitas kredit

C. Kompetensi Umum

Memahami tentang tentang Konsep dan Teori manajemen kredit

D. Kompetensi Khusus
1. Ketepatan menjelaskan Kebijakan Penggunaan dan Pertimbangan Penyaluran Dana
2. Ketepatan menjelaskan Pengertian dan jenis kredit
3. Ketepatan menjelaskan Prinsip pemberian kredit
4. Ketepatan menjelaskan Prosedur pemberian kredit
5. Ketepatan menjelaskan Kolektibilitas kredit

E. Metode Pembelajaran
Petunjuk penggunaan:
1. Dosen memberikan pengantar tentang materi yang akan dibahas,
2. Dosen menjelaskan tentang konsep/teori manajemen kredit
3. Dosen dan mahasiswa mendiskusikan bersama konsep/teori manajemen kredit
4. Mahasiswa memberi tanggapan berupa pertanyaan,
5. Mahasiswa mengerjakan soal-soal latihan

35 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
F. Uraian Materi

Proses pengelolaan kredit yang terdiri dari perencanaan jumlah kredit, penentuan suku bunga,
prosedur pemberian kredit, analisis pemberian kredit sampai kepada pengendalian kredit
macet. Manajemen Kredit adalah bagaimana cara mengelola pemberian kredit mulai dari
kredit tersebut diberikan sampai dengan kredit tersebut lunas

Pengertian Kredit
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan
kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai imbalan.
Pengelolaan kredit dikenal dengan istilah manajemen kredit. Pengelolaan kredit dilakukan
mulai dari :
 Perencanaan jumlah kredit
 Penentuan suku bunga
 Prosedur pemberian kredit
 Analisa pemberian kredit
 Pengendalian kredit macet

Kata kredit berasal dari kata credere yang memiliki arti kepercayaan. Pengertian kredit
menurut UU No 10 Th 1998, adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga.
Pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Dari pengertian di atas baik kredit atau pun pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang
nilainya dapat diukur dengan uang. Yang membedakan antara kredit yang diberikan oleh

36 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
bank konvensional dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah adalah terletak pada
keuntungan yang diharapkan. Bank konvensional menggunakan sistem bunga, sedangkan
bank syariah dengan sistem bagi hasil.
Unsur-unsur Kredit
Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah :

1. Kepercayaan
Keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang diberikan baik berupa uang, barang
maupun jasa akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa yang akan datang.
2. Kesepakatan
Kredit juga mengandung kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit.
Kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian yang masing-masing pihak menandatangani
hak dan kewajibannya.

3. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, ini mencakup masa
pengembalian kredit yang telah disepakati.

4. Risiko
Risiko dapat diakibatkan dua hal :
 Risiko yang diakibatkan nasabah tidak mau membayar kreditnya;
 Risiko yang diakibatkan terjadinya musibah seperti bencana alam.

5. Balas Jasa
Keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut kita kenal dengan bunga, komisi
dan biaya administrasi bagi bank konvensional sedang bagi bank yang berdasarkan prinsip
syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

Tujuan dan Fungsi Kredit


1. Mencari keuntungan

37 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Hasil keuntungan yang diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas
jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting
untuk kelangsungan hidup bank, di samping itu keuntungan juga dapat membesarkan usaha
bank.
2. Membantu usaha nasabah
Nasabah yang memerlukan dana baik dana investasi atau dana modal kerja.
3. Membantu pemerintah
Bagi pemerintah, semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka
semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya kucuran dana dalam rangka
peningkatan pembangunan di berbagai sektor, terutama sektor riil.
Penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh nasabah bank.
Membuka kesempatan kerja.
Meningkatkan jumlah barang dan jasa.

Jenis-jenis Kredit
Jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh bank adalah:

1. Dilihat dari Segi Kegunaan


Maksud dari segi kegunaan adalah untuk melihat apakah uang kredit digunakan untuk
kegiatan utama atau hanya kegiatan tambahan. Dari segi kegunaan terdapat dua jenis kredit :
 Kredit Investasi. Kredit investasi yaitu kredit yang biasanya digunakan untuk
keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru.
 Kredit Modal Kerja. Kredit modal kerja yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan
meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

2. Dilihat Dari Segi Tujuan Kredit


Maksud segi tujuan kredit adalah apakah bertujuan untuk diusahakan kembali atau di pakai
untuk keperluan pribadi. Dilihat dari segi tujuan kredit terdapat tiga jenis kredit:
 Kredit Produktif. Kredit produktif adalah kredit yang digunakan untuk meningkatkan
usaha atau produksi atau investasi. Artinya kredit ini digunakan untuk diusahakan
sehingga menghasilkan sesuatu baik berupa barang atau jasa.

38 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
 Kredit Konsumtif. Kredit konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk dikonsumsi
atau dipakai secara pribadi. Artinya tidak ada pertambahan barang dan jasa yang
dihasilkan karena untuk digunakan seseorang. Contoh kredit perumahan.
 Kredit Perdaganan. Kredit perdagangan adalah kredit yang digunakan untuk kegiatan
perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya
diharapkan dari hasil penjualan barang dagagannya tersebut. Contoh kredit untuk
supplier.

3. Dilihat Dari Segi Jangka Waktu


 Kredit Jangka Pendek. Kredit jangka pendek adalah kredit yang memiliki jangka
waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun.
 Kredit Jangka Menengah. Kredit jangka menengah adalah kredit yang memiliki
jangka waktu satu tahun sampai 3 tahun.
 Kredit Jangka Panjang. kredit jangka panjang adalah kredit yang masa
pengembaliannya paling panjang yaitu minimal tiga tahun.

4. Dilihat Dari Segi Jaminan


Kredit Dengan Jaminan. Kredit dengan jaminan yaitu kredit yang diberikan dengan jaminan
tertentu. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang
diberikan si calon debitur.
Kredit Tanpa Jaminan. Kredit tanpa jaminan yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan
barang atau orang tertentu. Kredit ini diberikan dengan melihat :
 Prospek Usaha
 Karakter
 Loyalitas debitur selama berhubungan dengan bank tersebut.

5. Dilihat Dari Sektor Usaha


 Kredit Pertanian. Kredit pertanian merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor
perkebunan atau pertanian rakyat. Kredit ini dapat berupa jangka pendek atau jangka
panjang
 Kredit Perternakan. kredit perternakan merupakan kredit yang diberikan untuk sektor
perternakan. Kredit ini dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang.

39 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
 Kredit Industri. Kredit untuk membiayai industri pengolahan baik industri kecil,
menengah atau besar.
 Kredit Pertambangan. Kredit pertambangan merupakan jenis kredit untuk usaha
tambang biasanya dalam jangka panjang.
 Kredit Pendidikan. Kredit pendidikan merupakan kredit yang diberikan untuk
membangun sarana dan prasarana pendidikan atau kredit untuk para mahasiswa
belajar.
 Kredit Profesi. Kredit profesi merupakan kredit yang diberikan kepada kalangan para
profesional seperti dokter, dosen atau pengacara.
 Kredit Perumahan. Kredit perumahan adalah kredit untuk membiayai pembangunan
atau pembelian rumah.
 dan sektor lainnya.

Jaminan Kredit
Ketidakmampuan nasabah dalam melunasi kreditnya dapat ditutupi dengan suatu jaminan
kredit. Fungsi jaminan kredit adalah :
 Untuk melindungi bank dari kerugian
 Untuk melindungi bank dari nasabah yang nakal
 Mengikat nasabah untuk segera melunasi utang-utang nasabah mengingat jaminan
kredit akan disita oleh bank apabila tidak dilunasi.
Dalam praktiknya yang dapat dijadikan jaminan kredit oleh debitur adalah:
 Jaminan dengan barang-barang
 Jaminan dengan surat berharga
 Jaminan orang atau perusahaan. Yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang atau
perusahaan kepada bank terhadap fasilitas kredit yang diberikan. Artinya apabila
kredit macet maka orang atau perusahaan yang memberikan jaminan itulah yang
dimintai pertanggungjawabannya.
 Jaminan asuransi. Yaitu bank menjaminkan kredit tersebut kepada pihak asuransi
terutama terhadap fisik objek kredit seperti kendaraan gedung dan lainnya. Apabila
terjadi kehilangan atau kebakaran maka pihak asuransi-lah yang menanggung
kerugian tersebut.

40 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Prosedur Pemberian Kredit
Prosedur pemberian kredit dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara umum antar bank
yang satu dengan yang lain tidak jauh berbeda. Yang menjadi perbedaan mungkin hanya
terletak dari bagaimana tujuan bank tersebut serta persyaratan yang ditetapkannya dengan
pertimbangan masing-masing.
Prosedur pemberian kredit dibedakan antara pinjaman perseorangan dan badan hukum, yang
secara umum dapat di jelaskan sebagai berikut :

1). Pengajuan berkas-berkas


Pengajuan proposal kredit hendaklah yang berisi antara lain :
a. Latar belakang perusahaan
b. Maksud dan tujuan
c. Besarnya kredit dan jangka waktu
d. Cara pengembalian kredit
e. Jaminan kredit

Selanjutnya proposal ini dilampiri dengan berkas-berkas yang telah dipersyaratkan seperti :
a. Akte notaries
b. Tanda daftar perusahaan (TDP)
c. Nomor Pokok wajib Pajak (NPWP)
d. Neraca dan laporan rugi laba 3 tahun terakhir
e. Bukti diri dari pimpinan perusahaan
f. Foto copy sertifikat jaminan

Penilaian yang dapat kita lakukan untuk sementara adalah dari neraca dan laporan rugi laba
yang ada dengan menggunakan rasio-rasio sebagai berikut :
a. current ratio
b. inventory turn over
c. sales to receivable ratio
d. profit margin ratio
e. return on net worth
f. working capital

2). Penyelidikan berkas pinjaman

41 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas pinjaman yang diajukan sudah lengkap
sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau cukup
maka nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas waktu tertentu
nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangannya, maka sebaiknya permohonan kredit
dibatalkan saja.

3). Wawancara I
Merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung berhadapan dengan calon
peminjam.

4). On the Spot


Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai obyek yang akan
dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasilnya dicocokan dengan hasil wawancara I.
5). Wawancara II
Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan pada saat setelah
dilakukan on the spot di lapangan.
6). Keputusan Kredit
Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak,
jika diterima, maka dipersiapkan administrasinya. Biasanya mencakup :
a. jumlah uang yang diterima
b. jangka waktu
c. dan biaya-biaya yang harus dibayar

7). Penandatangan akad kredit/perjanjian lainnya


Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit dicairkan
maka terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit.
8). Realisasi kredit
Diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening
giro atau tabungan di bank yang bersangkutan.

9). Penyaluran/penarikan

42 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian
kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit yaitu :
a. sekaligus atau
b. secara bertahap

Kolektibilitas kredit
"Keadaan pembayaran pokok atau angsuran pokok dan bunga kredit oleh nasabah serta
tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam surat-surat berharga
atau penanaman lainnya; berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, kolektibilitas dari suatu
pinjaman dapat dikelompokkan dalam lima kelompok, yaitu lancar, dalam perhatian khusus
(special mention), kurang lancar, diragukan, dan macet (collectibility)." Otoritas Jasa
Keuangan

Apa Itu Kolektibilitas?


Dalam lingkup dunia perbankan, istilah kolektibilitas merujuk pada klasifikasi status
pembayaran angsuran—baik angsuran bunga maupun angsuran pokok—dari debitur yang
menggunakan fasilitas pinjaman dana (kredit). Kolektibilitas ini lantas memengaruhi
keputusan analis kredit dalam menyetujui atau tidak menyetujui pemberian fasilitas kredit
kepada debitur yang mengajukan.

Aktivitas menganalisis kolektibilitas calon debitur tersebut dikenal dengan istilah pre-
screening, atau lebih populernya BI Checking. Pada dasarnya, ada 2 (dua) faktor yang
dijadikan pertimbangan setiap analis kredit sebelum memutuskan apakah akan menyetujui
pengajuan kredit atau tidak, yakni kemauan membayar (willingness of payment) dan
kemampuan membayar (ability of payment).

Kategori Kolektibilitas
Lebih lanjut, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia (BI) No. 7/2/PBI/2005, Surat Edaran
BI No. 7/3/DPNP tertanggal 31 Januari 2005 ihwal Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum,
Peraturan BI No. 14/15/PBI/2012 ihwal Penilaian Kualitas Aset Bank Umum, dan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 29/POJK.05/2014 ihwal Penyelenggaraan Usaha
Kolektibistas (Bahasa Inggris: collectability) merupakan klasifikasi status keadaan
pembayaran angsuran bunga atau angsuran pokok dan bunga kredit oleh debitur serta tingkat
kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam surat-surat berharga atau

43 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
penanaman lainnya. Dalam filosofi pembayaran kembali kredit, terdapat dua dasar analisis
debitur dalam pemberian kredit, yaitu itikad baik/kemauan membayar (willingness of
payment) dan kemampuan membayar (ability of payment) dimana untuk menentukan karakter
calon debitur diperlukan peninjauan track record secara kuantitatif terhadap kualitas riwayat
kredit calon debitur yang ditandai melalui pengecekan kolektibilitas. Fase awal ini disebut
prescreening yang harus dilewati setiap calon debitur. Di Indonesia, pengecekan kolektibilitas
dapat diakses secara rahasia oleh pegawai bank ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan) melalui
SISTEM LAYANAN INFORMASI KEUANGAN (SLIK)

Perusahaan Pembiayaan, terdapat beberapa kategori kualitas kredit calon debitur, yakni
meliputi:

Kolektibiltas 1: Kredit Lancar (Pass)


Kol-1 atau Kolek 1 dengan tagar (LANCAR) adalah status kolektibilitas tertinggi yang
tergolong Performing Loan (PL) dan ditandai dari riwayat pembayaran angsuran bunga atau
angsuran pokok dan bunga kredit tiap bulannya tepat atau kurang dari tanggal jatuh tempo
pembayaran bulanannya (tanpa cela). Kol-1 merepresentasikan karakter/watak yang baik
debitur karena kelancaran membayar kewajibannya.

Kolektibiltas 1 atau kredit lancar mengindikasikan bahwasanya calon debitur memiliki track
record kredit yang baik, dalam artian debitur tidak pernah mengalami keterlambatan dalam
hal pembayaran angsuran pokok maupun angsuran bunga sampai dengan 30 hari.

Tipe debitur seperti ini biasanya tidak akan memiliki kesulitan berarti dalam memperoleh
fasilitas pinjaman dari lembaga pembiayaan tempat ia mengajukan kredit.

Kolektibilitas 2: Dalam Perhatian Khusus (Special Mention)


Kol-2 atau Kolek 2 dengan tagar (DALAM PERHATIAN KHUSUS) yang populer dalam
dunia perbankan disingkat DPK, merupakan status kolektibilitas yang tergolong Performing
Loan (PL) dimana ditandai oleh keterlambatan membayar debitur melebihi tanggal jatuh
tempo sampai dengan sekurang-kurangnya 60 hari sejak tanggal jatuh tempo atau 1-2 bulan
lamanya. Penetapan status DPK secara manual juga diberikan apabila debitur masih
dipertimbangkan memiliki aliran kas yang baik namun kurang mampu dalam membayar
kewajibannya. Dalam praktik perbankan, umumnya DPK oleh pihak bank sudah dianggap

44 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
buruk walaupun secara teoretis masih tergolong PL. Penyelesaian kredit bermasalah dengan
status Kol-2 dapat dilakukan melalui penagihan biasa atau melaksanakan restrukturisasi
tergantung kesepakatan antara debitur dengan kreditur.
Kolektibilitas 2 atau ‘dalam perhatian khusus’ mengindikasikan bahwasanya calon debitur
pernah mengalami keterlambatan dalam pembayaran angsuran pokok maupun angsuran
bunga selama 30 – 90 hari.

Kolektibiltas 3: Kurang Lancar (Substandard)


Kol-3 atau Kolek 3 dengan tagar (KURANG LANCAR) merupakan status kolektibilitas
debitur yang terlambat membayar lebih dari 60 hari sejak tanggal jatuh tempo bulanannya
sampai dengan sekurang-kurangnya 120 hari atau 3-4 bulan lamanya. Penetapan status Kol-3
secara manual dapat diberikan oleh bank apabila debitur masih memiliki itikad baik
meskipun kemampuan membayarnya kurang memadai namun bank meyakini debitur masih
memiliki aliran kas yang cukup baik. Pada tahap status ini, bank berkewajiban mengeluarkan
Surat Peringatan (SP) dan mulai melakukan perhitungan akrual terhadap tunggakan pokok
dan bunga berjalan, tunggakan penalti berjalan, tunggakan administrasi pembukuan, dan
tunggakan-tunggakan lainnya melalui penerbitan anjak piutang. Apabila masih
memungkinkan debitur untuk mampu membayar kewajibannya, restrukturisasi dapat
dilaksanakan.
Kolektibilitas 3 atau ‘kurang lancar’ mengindikasikan bahwasanya calon debitur pernah
mengalami keterlambatan dalam pembayaran angsuran pokok maupun angsuran bunga
selama 90 – 120 hari.
Pada kondisi ini, calon debitur akan mulai menghadapi ‘jalan terjal’ untuk bisa mendapatkan
fasilitas pinjaman dari lembaga pembiayaan yang bersangkutan.
Kolektibilitas 4: Diragukan (Doubtful)
Kol-4 atau Kolek 4 dengan tagar (DIRAGUKAN) merupakan status kolektibilitas yang
menandakan keterlambatan membayar melebihi 120 hari sejak tanggal jatuh tempo
bulanannya atau maksimum 4 bulan ke atas. Pada tahap status kolektibilitas ini, bank sudah
harus mengambil asumsi angsuran pokok dan bunga kredit tidak terbayarkan dan bersiap
mengambil kesimpulan penyelesaian kredit bermasalah melalui pelelangan agunan. Pada
tahap ini, secara manual Kol-4 dapat digeser ke Kol-5 apabila bank telah memperoleh
keyakinan bahwa debitur tidak hanya tidak mampu membayar kewajibannya, tapi tidak

45 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
memiliki itikad baik untuk menyelesaikan kewajibannya. Di tahap ini pula, bank
berkewajiban mengeluarkan SP-2 dan SP-3 kepada debitur.
Kolektibilitas 4 atau ‘diragukan’ mengindikasikan bahwasanya calon debitur pernah
mengalami keterlambatan dalam pembayaran angsuran pokok maupun angsuran bunga
selama 120 – 180 hari.
Kolektibilitas 5: Macet (Loss)
Kol-5 atau Kolek 5 dengan tagar (MACET) merupakan kolektibilitas terendah yang
tergolong Non-Performing Loan (NPL) yang merepresentasikan angsuran pokok dan bunga
kredit tidak terbayarkan dan bank berkewajiban melaksanakan penyelesaian kredit
bermasalah paling terakhir yaitu melelang agunan untuk menutup PPAP yang terbentuk
100% dari aktiva produktif untuk mengcover risiko terburuk kredit. Status kolektibilitas ini
lebih populer dengan sebutan Kredit Macet. Bank berhak melakukan pelelangan agunan
setelah mengeluarkan Surat Peringatan (SP) sebanyak 3 kali, menerbitkan anjak-piutang, dan
melaporkan riwayat penanganan dan penyelesaian kredit, mulai dari riwayat penagihan,
negosiasi, dan restrukturisasi (bila ada). NPL secara total pada suatu unit kerja perbankan
disyaratkan harus di bawah 3% sebagai ambang batas coverage Kol-5. Secara makro, bila
dibiarkan dapat menyebabkan kondisi perekonomian moneter di Indonesia memburuk dan
memiliki trickle down effect terhadap perekonomian keseluruhan.
Kolektibilitas 5 atau ‘macet’ adalah kualitas kredit paling bawah, di mana debitur memiliki
riwayat kredit yang ‘buruk’ oleh karena tidak melakukan pembayaran angsuran pokok dan
angsuran bunga selama lebih dari 180 hari terhitung dari tanggal jatuh tempo.
Kondisi ini tentu saja akan membuat debitur kecil kemungkinan untuk bisa kembali
mendapatkan fasilitas pinjaman dana dari pihak bank maupun lembaga pembiayaan lainnya.

46 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
BAB VI RAHASIA BANK

A. Pokok Bahasan
1. Pengertian Rahasia Bank

2. Sifat dan Rahasia Bank

3. Sejarah Konsep Rahasia Bank

4. Berbagai Masalah Berkaitan Dengan Rahasia Bank

5. Kewajiban merahasiakan bagi mantan pegawai bank

6. Pengertian pihak terafiliasi lainnya

7. Pengecualian atas kewajiban rahasia bank

B. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan


Setelah mempelajari ini, mahamasiswa diharapkan dapat memahami,Pengertian Rahasia
Bank, Sifat dan Rahasia Bank, Sejarah Konsep Rahasia Bank, Berbagai Masalah
Berkaitan Dengan Rahasia Bank, Kewajiban merahasiakan bagi mantan pegawai bank,
Pengertian pihak terafiliasi lainnya, Pengecualian atas kewajiban rahasia bank

C. Kompetensi Umum
Memahami tentang tentang Konsep dan Teori Pengertian dan konsep Rahasia Bank

D. Kompetensi Khusus
1. Ketepatan menjelaskan Pengertian Rahasia Bank
2. Ketepatan menjelaskan Sifat dan Rahasia Bank
3. Ketepatan menjelaskan Sejarah Konsep Rahasi Bank
4. Ketepatan menjelaskan Berbagai Masalah Berkaitan Dengan Rahasia Bank
5. Ketepatan menjelaskan Kewajiban merahasiakan bagi mantan pegawai bank
6. Ketepatan menjelaskan Pengertian pihak terafiliasi lainnya
7. Ketepatan menjelaskan Pengecualian atas kewajiban rahasia bank

E. Metode Pembelajaran
Petunjuk penggunaan:
1. Dosen memberikan pengantar tentang materi yang akan dibahas,

47 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
2. Dosen menjelaskan tentang konsep/teori Rahasia Bank
3. Dosen dan mahasiswa mendiskusikan bersama konsep/teori Rahasia Bank
4. Mahasiswa memberi tanggapan berupa pertanyaan,
5. Mahasiswa mengerjakan soal-soal latihan

F. Uraian Materi
Pada mulanya bank berkembang dari kegiatan tukar-menukar yang dikenal sejak
jaman purbakala di athena, dan romawi. Selain melakukan tugas tukar-menukar uang
dinamakan trapezites(orang dihadapan meja) atau orgentarius di romawi. Selain melakukan
tugas tukar-menukar mereka juga menjalankan untuk menyimapan serta meminjamkan uang
bagi mereka yang memerlukannya. Usaha tukar menukar dan simpan pinjam ini menjadi lebih
berkembang pada abad pertengahan. Hal ini disebabkan karena perkembangan usaha- usaha
perdagangan di Eropa serta timbulnya berbagai mata uang yang dimiliki oleh beberapa
negara. Khusus dalam tugas peminjaman uang yang dilakukan oleh orang-orang
Yahudi,kemudian diikuti oleh orang-orang Italia yang berasal dari Lombardia.
Sejak 4000 tahun lalu di Babylonia,kerahasian bank sebagai suatu kelaziman telah
diperaktekan sebagaimana tercantum dalam Code of Hamourabi. Begitu juga pada romawi
kuno,hal yang menyangkut hubungan antar nasabah dan perbankan sudah diatur,termasuk
didalamnya kerahasiaan bank. Sejarah mencatat pula aturan tentang pelarangan-pelarangan
yang berkaitan tentang bank.
Di Indonesia pengaturan rahasia bank untuk pertama kali dilakukan pada tahun 1960
dengan keluarnya peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor. 23 tahun 1960
tentang rahasia bank. Pengaturan rahasia bank selanjutnya mengalami perubahan dari waktu
ke waktu yang dapat dikelompokan menjadi 2 bagian :
1. Pengertian rahasia bank yang hanya meliputi keterngan mengenai nasabah penyimpan
dana dan simpanannya saja. Pengertian ini sangat terbatas dan berlaku sejak 10
November 1998 dengan dikeluarkannya undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang
undang-undang perbankan.
2. Pengertian rahasia bank meliputi keterangan-keterangan mengenai keadaan keuangan dan
lain-lain dari segala macam nasabah yang hanya menggunakan jasa bank. Pengertian ini
sangat luas meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan nasabah dan diterapkan dalam
ketentuan yang berlaku dari tahun 1960 sampai tanggal 10 November 1998 dengan
lahirnya undang-undang nomor 10 tahun 1998.

48 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Pengertian rahasia bank dalam undang-undang Nomor 7 1992 yang dimuat Pasal 1 ayat 16
mengatakan bahwa rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan
dan lain-lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia perbankan wajib
dirahasiakan. Pengertian ini kemudian diubah dengan pengertian baru oleh undang-undang
Nomor 10 tahun 1998 yang mengatakan bahwa Rahasia Bank adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan ketentuan mengenai nasabah menyimpan dan penyimpan.

Sifat dan Rahasia Bank


Mengenai sifat rahasia bank,ada dua teori yang dikemukakan,yaitu teori yang mengatakan
rahasia bank yang bersifat mutlak (absolute theory) dan yang mengatakan bersifat
relatif (relative theory). Teori ini masing-masing berpegang pada alasan atau argumentasinya.
Adapun dua teori mengenai kekuatan berlakunya asas rahasia bank,yaitu :

1. Teori mutlak (Absolute Theory)


Menurut teori ini rahasia bank bersifat mutlak. Semua keterangan mengenai nasabah
dan keuangannya tercatat di bank wajib dirahasiakan tanpa pengecualian dan pembatasan.
Dengan alasan apapun dan oleh siapapun kerahasiaan mengenai nasabah dan keuangannnya
tidak boleh dibuka(diungkapkan). Apabila terjadi pelanggaran terhadap kerahasian
tersebut,bank yang bersangkutan harus bertanggung jawab atas segala akibat yang
ditimbulkannya.
Keberatan terhadap teori mutlak adalah terlalu individulis,artinya hanya mementingkan hak
individu (perseorangan). Disamping itu teori mutlak juga bertentangan dengan kepentingan
negara atau masyarakat banyak dikesampingkan oleh kepentingan individu yang merugikan
negara atau masyarakat banyak. Teori mutlak ini terutama dianut oleh negara swiss sejak
tahun 1934. Sifat rahasia bank tidak dapat diterobos dengan alasan apapun. Hal ini dapat
dilihat di undang-undang Pemerintah Swiss No.47 mengenai “Perbankan dan bank
Tabungan”november 1934. Dengan demikian para koruptor atau pedagang narkotika kelas
kakap didunia merasa aman menyimpan hasil uang kejahatannya di bank-bank Swiss. Salah
satu contoh pelaku yang melakukan teori mutlak tentang kerahasiaan bank di bank-bank
Swiss adalah mantan Presiden Ferdinand Marcos dari Filiphina,dan gembong narkotika
Dennis Levine.
Ketatnya rahasia bank dilaksanakan di Swiss,mengakibatkan beberapa Negara tidak dapat
menjangkau uang hasil kejahatan warga negaranya yang merugikan negara dan masyarakat
banyak,yang disimpan di bank-bank Swiss. Oleh karena itu teori mutlak dianut oleh negara

49 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
swiss mendapat reaksi keras dari beberapa negara yang kepentingannya dirugikan. Sebagai
contoh adalah kasus gugatan Pemerintah Amerika Serikat melalui Stock Exchange
Commission ( SEC) kepada semua bank di swiss sehubungan dengan penampungan dana
hasil insider tradingyang disimpan dibeberapa bank di swiss. Agar bank-bank yang
bersangkutan membuka rahasia keuangan nasabahnya.
Ternyata rahasia bank yang bersifat mutlak itu dapat dikompromikan. Sifat mutlak ini telah
ditinggalkan oleh bank-bank di swiss sejak tahun 1991 dengan menghapuskan nama samaran
dari kode rekening nasabah yang terkenal dengan “formulir B”,yang harus diganti dengan
nama aslinya melalui pendaftaran ulang. Jika para nasabah yang bersangkutan tidak
mendaftar ulang,mereka harus menutup rekeningnya.

2. Teori Relatif ( Relative Theory )


Mengenai teori ini bank bersifat relatif ( terbatas). Semua keterangan tentang nasabah dan
keuangannya yang tercatat dibank wajib dirahasiakan. Namun bila ada alasan yang dapat
dibenarkan oleh undang-undang,rahasia bank mengenai keuangan nasabah yang
bersangkutan boleh dibuka ( diungkapkan ) kepada pejabat yang berwenang,misalnya pejabat
perpajakan,pejabat penyidik tindak pidana ekonomi.
Keberatan terhadap teori relatif adalah rahasia bank masih dapat dijadikan perlindungan bagi
pemilik dana yang tidak halal, yang kebetulan tidak terjangkau oleh aparat penegak hukum (
low enforcer ) karena tidak terkena penyidik. Dengan demikian dana tetap aman,tetapi teori
relatif sesuai dengan rasa keadilan (sense ofjustice),artinya dalam kepentingan negara atau
kepentingan masyarakat tidak dikesampingkan begitu saja. Apabila ada alasan sesuai dengan
prosedur hukum maka rahasia keuangan nasabah bloeh dibuka (diungkapkan). Dengan
demikian,teori relatif melindungi kepentingan semua pihak baik individu,masyarakat,maupun
negara. Teori relatif dianut oleh negara-negara pada umumnya antara lain Amerika
Serikat,Belanda,Malaysia,Singapura,Indonesia. Rahasia bank berdasarkan teori relatif diatur
undang-undang Nomor 7 tahun 1992 sebagaimana telah diubah oleh undang-undang Nomor
10 tahun 1998 tentang perbankan.

Sejarah Munculnya Konsep Rahasia Bank


Konsep rahasia bank bermula timbul dari tujuan untuk melindungi nasabah yang
bersangkutan. Timbulnya pemikiran untuk merahasiakan keadaan keuangan nasabah bank
sehingga melahirkan ketentuan hukum mengenai kewajiban rahasia bank adalah semula
bertujuan unuk melindungi kepentingan nasabah secara individual.

50 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Namun rahasia bank dapat dikesampingkan bila terjadi perkembangan sehubungan
dengan keadaan politik dalam negeri, keadaan sosial, terutama menyangkut timbulnya
kejahatan-kejahatan dibidang money laundering.

Berbagai Masalah Berkaitan Dengan Rahasia Bank


a. Menyangkut ruang lingkup kerahasiannya, apakah dari sisi aktiva (asset) atau sisi pasiva
(liabilities).
b. Menyangkut jangka waktu bagi bank unuk merahasiakan bila nasabah tersebut tidak lagi
menjadi nasabah.
c. Masalah mengenai siapa saja yang dibebani dengan merahasiakan itu.
d. Menyangkut jangka waktu kewajiban merahasiakan itu bagi pengurus dan pegawai bank.
e. Mengenai sikap apa yang seharusnya diambil bila terdapat benturan antara kepentingan
nasabah secara individual dan kepentingan masyarakat luas.
f. Bila terjadi keadaan dimana demi melindungi kepentingan bank.
g. Mengungkapkan rahasia bank sebagai pengecualian demi hukum atau harus terlebih
dahulu memperoleh izin dari otoritas yang berwenang.
h. Masalah mengenai siapa otoritas yang berwenang memberikan izin pengecualian tersebut
i. Masalah adanya persetujuan nasabah yang dapat menghapuskan kewajiban bank untuk
memegang teguh rahasia bank.

Rumusan Pengertian Rahasia Bank Dan Rumusan Tindak Pidana Rahasia Bank
Rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai Nasabah
Penyimpan dan simpanannya. Terdapat dalm UU No.10/1998 pasal 1 ayat (28).
Selain dari memberikan rumusan dari pengertianya, UU perbankan juga memberikan
rumusan mengenai delik rahasia bank yang terdapat dalam UU No. 7 Tahun 1992 Pasal 40
ayat (1).
Tindak pidana rahasia bank menurut Pasal 51 ialah kejahatan. Sangksi tindak pidana rahasia
bank ditentukan dalam pasal 47 ayat (2), yaitu tindak pidana sekurang-kurangnya 2 tahun dan
paling lama 4 tahun dan denda sekurang-kurangnya Rp. 4.000.000.000,- (empat milyar
rupiah) dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,- (delapan milyar rupiah).
 Pasal 1 angka 16 UU No. 7 thn 1992 ttg Perbankan:
” Rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan, dan hal-hal
lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia perbankan wajib dirahasiakan”.

51 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
 Pasal 1 angka 28 UU No. 10 thn 1998
” Rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dangan keterangan mengenai
nasabah penyimpan dan simpanannya.”
Ketentuan Rahasia Bank
 Ketentuan Rahasia Bank dalam UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diatur dlm
Pasal 40 s.d Pasal 45.
 Menurut UU No. 10 tahun 1998, ketentuan rahasia bank mengalami perubahan dan
penambahan. Bank wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan
simpanannya kecuali dlm hal sebagaimana dimaksud dlm Pasal 41, 41A,42, 43, 44
dan 44A.

Pihak –Pihak Yang Berkewajiban Memegang Teguh Rahasia bank.


Menurut pasal 47 ayat (2) UU No. 10/1998 yang memegang teguh rahasia bank ialah :
a. Anggota Dewan Komisaris Bank
b. Anggota Direksi Bank
c. Pegawai Bank (semua karyawan yang memiliki akses ataupun tidak memiliki akses)
d. Pihak Terafiliasi lainnya dari Bank.

Tujuan Penerapan
Dasar dari kegiatan perbankan adalah kepercayaan. Tanpa adanya kepercayaan dari
masyarakat terhadap perbankan dan juga sebaliknya maka kegiatan perbankan tidak akan
dapat berjalan dengan baik.

Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
suatu bank. Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Integritas pengurus
b. Pengetahuan dan Kemampuan pengurus baik berupa pengetahuan kemampuan manajerial
maupun pengetahuan dan kemampuan teknis perbankan
c. Kesehatan bank yang bersangkutan
d. Kepatuhan bank terhadap kewajiban rahasia bank.

Sebagaimana dikemukakan di atas, salah satu faktor untuk dapat memelihara dan
meningkatkan kadar kepercayaan masyarakat terhadap suatu bank pada khususnya dan
perbankan pada umumnya ialah kepatuhan bank terhadap kewajiban rahasia bank.

52 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Maksudnya adalah menyangkut "dapat atau tidaknya bank dipercaya oleh nasabah yang
menyimpan dananya pada bank tersebut untuk tidak mengungkapkan simpanan nasabah
identitas nasabah tersebut kepada pihak lain". Dengan kata lain, tergantung kepada
kemampuan bank itu untuk menjunjung tinggi dan mematuhi dengan teguh "rahasia bank".
Data nasabah yang berada di bank, baik data keuangan maupun non keuangan, seringkali
merupakan suatu data yang ingin diketahui oleh pihak lain. Jumlah kekayaan yang tersimpan
di bank bagi nasabah tertentu merupakan sesuatu yang perlu dirahasiakan dari orang lain.
Biodata bagi nasabah tertentu merupakan data yang harus dirahasiakan. Sebagian nasabah
juga menginginkan agar pinjamannnya dari bank dirahasiakan kepada orang lain. Bila
kerahasiaan data nasabah tidak dapat dijamin oleh bank, maka nasabah akan merasa enggan
untuk berhubungan dengan bank. Dalam usaha mewujudkan terjaminnya rahasia tertentu dari
nasabah yang berada di bank, maka ketentuan tentang rahasia bank dicantumkan dalam
undang-undang perbankan.

Dasar Hukum
1. Undang-undang no 7 tahun 1992 tentang perbankan telah mencantumkan aturan tentang
rahasia bank dalam bab 1 pasal 1 butir 16 dan bab VII pasal 40, 41, 42,43,44,45 dan bab
VII pasal 47. Definisi rahasia bank adalah “ segala sesuatu yang berhubungan dengan
keuangan dan hal-hal lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia perbankan
wajib dirahasiakan”. Definisi tersebut merupakan suatu batasan yang sangat luas dan
cenderung kurang jelas mengenai rahasai bank. Pembatasan didasarkan pada istilah
“menurut kelaziman dunia perbankan” sehingga batasannya sangat tergantunga pada
interpretasi dari istilah “kelaziman”. Interpretasi satu orang dengan orang lain mungkin
berbeda. Secara umum batasan tersebut juga dapat diartikan bahwa rahasia bank
mencakup data milik nasabah deposan maupun nasabah debitor. Perkembangan dunia
perbankan sejak ditetapkannnya undang-undang no7 tahun 1992 sampai dengan tahun
1998 menunjukkan bahwa bank sering kali mengalami kesulitan untuk menyelesaikan
kredit bermasalah karena terbentur aturan tentang rahasia bank. Berdasarkan
pertimbangan tersebut dan untuk memberikan batasan yang lebih jelas terhadap rahasia
bank, maka undang-undang diperbaharui dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998.
2. Aturan mengenai rahasia bank ini kemudian di ubah seperti tercantum dalam undang-
undang nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas undang-undang no 7 tahun 1992.

53 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Mengubah pengertian rahasia bank dalam pasal 1 butir 1 menjadi: “segala sesuatu yang
berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya”.
Undang-undang ini membatasi rahasia bank hanya pada nasabah deposan atau penyimpan
dana. Perubahan ini membawa 2 (dua) macam konsekuensi. Pertama, perubahan tersebut
menyebabkan peningkatan posisi bank dalam berhubungan dengan debitornya, karena
data nasabah peminjam dana tidak termasuk dalam pengertian rahasia bank. Manfaat ini
akan dirasakan oleh bank terutama untuk menyelesaikan kredit-kredit bermasalah. Kedua,
perubahan ini sedikit banyak akan menurunkan motivasi calon debitor untuk memperoleh
bantuan dana pinjaman dari bank, karena kerahasiaan datanya tidak termasuk dalam
pengertian rahasia bank. Di samping dua konsekuensi tersebut, masih terdapat satu
permasalahan yang akan muncul pada saat penentuan suatu data termasuk rahasia bank
atau bukan. Nasabah debitor biasanya juga sekaligus sebagai nasabah penyimpan dana,
sehingga penentuan suatu data nasabah tergolong data nasabah penyimpan atau nasabah
peminjam merupakan sesuatu yang tidak mudah. Masalah tersbut sebenarnya ssudah
berusaha diantisipasi melalui penjelasan pasal 40 undang-undang Nomor 10 tahun 1998.
3. Penjelasan pasal 40 undang-undang Nomor 10 tahun 1998. Penjelasan pasal 40 adalah “
apabila nasabah bank adalah nasabah penyimpan yang sekaligus juga sebagai nasabah
debitor, bank wajib tetap merahasiakan keterangan tentang nasabah dalam kedudukannya
sebagai nasabah penyimpan. Keterangan mengenai nasabah selain sebagai nasabah
penyimpan, bukan merupakan keterangan yang wajib dirahasiakan bank.

Secara lebih rinci Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 dan undang-undang Nomor 10
tahun 1998 mengatur rahasia bank sebagai berikut:
a. Rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai
nasabah penyimpan dan simpanannya.
b. Bank wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpananannya.
c. Ketentuan tresebut berlaku pula bagi pihak terafiliasi
d. Pihak terafiliasi adalah:
1) Anggota dewan komisaris, pengawas, direksi, atau kuasanya, pejabat, atau karyawan
bank.
2) Anggota pengurus, pengawas, pengelola, atau kuasanya, pejabat atau karyawan bank,
khusus bagi bank yang berbentuk hukum koperasi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

54 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
3) Pihak yang memberikan jasanya kepada bank, antara lain, akuntan publik, penilai,
konsultan hukum, dan konsultan lainnya.
4) Pihak yang menurut penilaian BI turut mempengaruhi pengelolaan bank, antara lain,
pemegang saham dan keluarganya, keluarga komisaris, keluarga pengawas, keluarga
direksi, keluarga pengurus.

b. Pengecualian Terhadap Rahasia Bank


Secara umum kerahasiaan berkaitan dengan kepercayaan,karena itu pula rahasia bank
diperlukan sebagai salah satu faktor untuk menjaga kepercayaan nasabah penyimpan.
Mengingat kerahasiaan bank tersebut utamaannya untuk menjaga kepercayaan nasabah
penyimpan sehingga tidak berlebihan apabila Bank Indonesia dalam pengaturan rahasia
bank,menentukan sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 ayat (2) Peraturan Bank Indonesia
Nomor 2/19/PBI/2000 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Perintah Izin Tertulis
Membuka Rahasia Bank,bahwa keterangan mengenai nasabah selain nasabah penyimpan
bukan merupakan keterangan yang wajib dirahasiakan oleh bank.
Selain itu didalam Undang – Undang Perbankan Indonesia dalam pengaturan kerahasian bank
tidak secara mutlak untuk menutupi informasi dan data yang ada untuk kalangan pihak
tertentu. Dari ketentuan larangan pembukaan rahasia bank menurut ketentuan Pasal 40 ayat
(1) Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan tersebut dapat dikecualikan
beberapa kondisi tertentu. Dengan demikian Indonesia menganut teori nisbi,yaitu bahwa
pemberian data dan informasi yang menyangkut kerahasian bank kepada pihak lain
dimungkinkan dengan alasan tertentu. Tetapi mengenai pihak yang harus menyimpan rahasia
karena profesi dan pekerjaannya hampir sama ketentuannya dengan Swiss yaitu menyangkut
semua pihak yang berhubungan dengan kegiatan bank. Kata ” kecuali” dalam pasal 40 ayat
(1) ini merupakan pembatasan terhadap berlakunya rahasia bank. Mengenai keterangan yang
disebutkan dalam pasal – pasal yang dikecualikan itu,bank boleh mengungkapkannya ( tidak
Mengenai kemungkinan perobosan kerahasiaan bank dapat dilakukan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 40 ayat (1) Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan adalah :
1. Untuk kepentingan peradilan pidana
2. Untuk kepentingan tukar menukar informasi antar bank
dirahasiakannya ). Untuk kepentingan piutang bank
Untuk kepentingan perpajakan,penyelesaian piutang bank yang sudah diserahkan kepada
Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara dan kepentingan peradilan dalam perkara
pidana,wajib terlebih dahulu memperoleh perintah atau ijin tertulis untuk membuka rahasia

55 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
bank dari Pimpinan Bank Indonesia,sedangkan untuk kepentingan peradilan dalam perkara
perdata antara bank dengan nasabahnya,tukar menukar informasi antar
bank,permintaan,persetujuan atau kuasa dari nasabah penyimpan yang dibuat secara
tertulis,permintaan ahli waris yang sah dari nasabah penyimpan yang telah meninggal
dunia,tidak memerlukan perintah atau ijin tertulis untuk membuka rahasia bank dari
Pimpinan Bank Indonesia.

1. Untuk kepentingan peradilan pidana


Didalam Pasal 42 ayat ( 1 ) disebutkan bahwa untuk kepentingan peradilan dalam perkara
pidana, Pimpinan Bank Indonesia dapat memberikan izin kepada polisi,jaksa,atau hakim
untuk memperoleh keterangan dari bank mengenai simpanan tersangka atau terdakwa pada
bank. Izin tersebut diperoleh dengan cara seperti diatur dalam pasal 42 ayat ( 2 ) dan ( 3 ).
a. Atas permintaan tertulis dari :
1. Kepala Kepolisian Republik Indonesia dalam tahap penyidikan
2. Jaksa agung dalam tahap penuntutan
3. Ketua Mahkamah Agung dalam tahap pemeriksaan dimuka pengadialan
b. Pemberian Izin Pimpinan Bank indonesia tersebut :
1. Dibuat secara tertulis
2. Menyebutkan nama dan jabatan polisi,jaksa dan hakim yang meminta
3. Nama tersangka atau terdakwa
4. Alasan diperlukannya keterengan
5. Hubungan perkara pidana yang bersangkutan dengan keterangan yang diperlukan
tersebut.

Dalam penjelasan Pasal 42 menyebutkan kata “ dapat “ memberikan izin dimaksudkan untuk
memberi penegasan bahwa izin oleh Pimpinan Bank indonesia akan diberikan sepanjang
permintaan tersebut telah memenuhi syarat dan tatacara seperti yang disebutkan dalam pasal
42 ayar ( 2 ) dan ( 3 ).

2. Untuk kepentingan tukar menukar Informasi antar bank


Pasal 44 ayat (1) Undang – undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan menerangkan
bahwa dalam tukar menukar informasi antar bank,direksi dapat memberitahukan keadaan
keuangan nasabahnyan kepada pihak bank lain. Tujuan tukar menukar informasi antar bank
dimaksudkan untuk mempelancar dan mengamankan kegiatan usaha bank,antara lain guna

56 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
mencegah kredit rangkap serta mengetahui keadaan dan status dari suatu bank lain. Dengan
demikian,bank dapat menilai tingkat resiko yang dihadapi sebelum melakukan transaksi
dengan nasabah atau bank lain. Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang –
Undang Nomor 23 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah oleh Undang – Undang Nomor 3
Tahun 2004 Tentang Bank Indonesia pada Pasal 32. Informasi bank tersebut dapat berupa :
a. Informasi bank,untuk mengetahui keadaan dan status bank dalam rangka melakukan kerja
sama atau transaksi dengan bank.
b. Informasi kredit,untuk mengetahui keadaan dan status debitor bank guna mencegah
penyimpangan pengelolaan perkreditan.
c. Informasi pasar uang,untuk mengetahui tingkat suku bunga dan kondisi likuiditas pasar.

Surat keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 27/6/UPB tanggal 25 januari 1995,
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan tukar menukar informasi antar bank adalah
permintaan pemberian informasi mengenai keadaan kredit yang diberikan bank kepada
debitor tertentu dan keadaan serta status suatu bank. Informasi antar bank ini hanya dapat
dilakukan oleh anggota direksi atau pejabat yang memperoleh penunjukansebagaimana diatur
oleh ketentuan internal masing – masing.

Dalam tukar menukar informasi antar bank ini,ada 2 bentuk permintaan informasi antar bank
yaitu :
1. Permintaan informasi antar bank yaitu;
Bank dapat meminta informasi kepada bank lain mengenai keadaan debitor tertentu
secara tertulis dari direksi bank dengan menyebutkan secara jelas tujuan penggunaan
informasi yang diminta.

Permintaan informasi mengenai keadaan kredit dapat dilakukan oleh :


a. Bank umum kepada bank umum.
b. Bank perkreditan rakyat kepada perkreditan rakyat

Bank yang diminta informasi wajib memberikan informasi secara tertulis sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Untuk nasabah yang masih tercatat sebagai debitor aktif
(nasabah aktif) cukup dengan menegaskan bahwa nasabah dimaksud adalah debitor yang
bersangkutan. Sedangkan untuk nasabah yang tidak lagi tercatat sebagai debitor aktif
(nasabah tidak aktif) informasinya dapat meliputi :

57 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Data debitor,Data pengurus,Data anggunan,Data jumlah fasilitas kredit yang
diberikan,Data keadaan kolektibilas terakhir.
Informasi yang diterima oleh bank peminta,bersifat rahasia dan wajib digunakan sesuai
dengan tujuan penggunaan sebagaimana disebut dalam surat permintaan informasi. Bank
yang melanggar akan dikenakan sanksi administrasi yang dapat menurunkan tingkat
kesehatan bank.

2. Permintaan informasi melalui Bank Indonesia


Bank dapat meminta informasu mengenai nasabah debitor kepada Bank Indonesia atau
keadaan atau status suatu bank melalui Bank Indonesia secara tertulis dengan menyebut
secara jelas tujuan penggunaan informasi yang diminta.
Informasi mengenai bank yang dapat diberikan oleh Bank Indonesia meliputi :
a. Nomor dan tanggal akta pendirian dan izin usaha
b. Status/jenis usaha
c. Tempat kedudukan
d. Susunan pengurus
e. Permodalan
f. Neraca yang telah diumumkan
g. Pengikut sertaan dalam kliring dan
h. Jumlah kantor bank
Bank yang melanggar ketentuan ini dikenakan sanksi administratif yang dpat menurunkan
tingkat kesehatan bank.

Dalam situasi atau keadaan tertentu sesuai dengan unang-unang, data nasabah di bank
dapat saja tidak harus dirahasiakan lagi. Pengecualian terhadap rahasia bank tersebut
meliputi:
1. Kepentingan perpajakan
Pimpinan Bank Indonesia atas permintaan menteri Keuangan berwenang
mengeluarkan perintah tertulis kepada bank agar memberikan keterangan dan
memperlihatkan bukti-bukti tertulis serta surat-surat mengenai keadaan keuangan
nasabah penyimpan tertentu kepada pejabat pajak. Perintah tertulis tersebut harus
menyebutkan nama pejabat pajak dan nasabah wajib pajak yang dikehendaki
keterangannya, dan pihak wajib memberikan keterangan yang diminta.

58 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
2. Penyelesaian piutang bank yang diserahkan ke BUPLN atau PUPN

Pimpinan Bank Indonesia memberikan izin kepada pejabat Badan Urusan Piutang dan
Lelang Negara/ panitia Urusan Piutang Negara untuk memperoleh keterangan dari bank
mengenai simpanan nasabah debitor, dan pihak bank wajib memberikan keterangan yang
diminta. Izin sebagaimana dimaksud di atas diberikan secara tertulis atas permintaan tertulis
dari Kepala Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara/ Ketua Panitia Urusan Piutang Negara.
Permintaan tertulis tersebut di atas harus menyebutkan nama dan jabatan pejabat Badan
Urusan piutang dan Lelang negara/ Panitia Urusan Piutang Negara, nama nasabah debitor
yang bersangkutan, dan alasan diperlukanya keterangan.

3. Kepentingan peradilan dalam perkara pidana


Pimpinan Bank Indonesia dapat memberikan izin kepada polisi, jaksa, atau hakim
untuk memperoleh keterangan dari bank mengenai simoanan tersangka atau terdakwa pada
bank, dan pihak bank wajib memberikan keterangan yang diminta. Izin sebagaimana
dimaksud di atas diberikan secara tertulis atas permintaan tertulis dari kepala kepolisian
Republik Indonesia, Jaksa Agung, atau Ketua Mahkamah Agung. Pemberian izin oleh Bank
Indonesia harus dilakukan selambat-lambatnya 14 hari setelah dokumen permintaan diterima
secara lengkap. Permintaan tertulis tersebut harus menyebut nama dan jabatan polis, jaksa,
atau hakim, nama tersangka atau terdakwa, serta alasan diperlukannya keterangan dan
hubungan perkara pidana yang bersangkutan dengan keterangan yang diperlukan.

4. Perkara perdata antara bank dengan nasabahnya


Direksi bank bersangkutan dapat menginformasikan kepada pengadilan tentang
keadaan keuangan nasabah bersangkutan dan memberikan keterangan lain yang relevan
dengan perkara tersebut. Dalam situassi ini bank dapat menginformasikan keadaan keuangan
nasabah yang dalam perkara serta keterangan yang berkaitan dengan perkara tersebut, tanpa
izin dari pimpina Bank Indonesia.

5. Tukar-menukar informasi antar bank


Direksi bank dapat memberitahukan keadaan keuangan nasabahnya kepada bank lain.
Tukar-menukar informasi antarbank dimaksudkan untuk memperlancar dan mengamankan
kegiatan usaha bank, antara lain guna mencegah kredit rangkap serta mengetahui keadaan
dan status dari suatu bank yang lain. Dengan demikian bank dapat menilai tingkat risiko yang

59 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
dihadapi, sebelum melakukan transaksi dengan nasabah atau dengan bank lain. Dalam
ketentuan yang akan ditetapkan lebih lanjut oleh Bank Indonesia antara lain diatur mengenai
tata cara penyimpanan dan permintaan informasi serta bentuk dan jenis informasi tertentu
yang dapat dipertukarkan, seperti indikator secara garis besar dari kredit yang diterima
nasabah, agunan, dan masuknya debitor yang bersangkutan dalam daftar kredit macet.
Ketentuan mengenai tukar menukar informasi tersebut diatur lebih lanjut oleh Bank
Indonesia.

6. Atas permintaan, persetujuan, atau kuasa dari nasabah penyimpan yang dibuat secara
tertulis
Bank wajib memberikan keterangan mengenai simpaan nasabah penyimpan pada bank
yang bersangkutan kepada pihak yang ditunjuk oleh nasabah penyimpan tersebut atas dasar
permintaan, persetujuan, atau kuasa dari nasabah penyimpan yang dibuat secara tertulis.

7. Dalam hal nasabah penyimpan telah meninggal dunia


Apabila nasabah penyimpan telah meninggal dunia, maka ahli waris yang sah dari
nasabah penyimpan yang bersangkutan barhak memperoleh keterangan mengenai simpanan
nasabah penyimpan tersebut.

Sanksi –Sanksi Pidana Dan Perdata


Sanksi Pidana menurut Pasal 40 UU No. 7 tahun 1989 bagi mereka yang memaksa
pihak bank dan pihak terapiliasi untuk memberikan keterangan sekurang-kurangnya 2 tahun
penjara dan paling lama 4 tahun serta denda sekurang-kurangnya 10.000.000.000,- (sepuluh
milyar rupiah) dan paling banyak 200.000.000.000,- (dus ratus milyar rupiah) sedangkan
Sanksi Perdata; nasabah yang dirugikan dapat menggugat bank brdasarkan dalil bahwa bank
telah melakukan perbuatan melawan hukum berdasarkan Pasal 1365 KUH Perdata. Jelas
perbuatan bahwa perbuatan yang bertentangan dengan hukum yang dilanggar oleh bank itu
adalah Pasal 40 UU No. 10/1998. Menurut ketentuan didalam Undang – Undang Nomor 10
Tahun 1998 tentang Perbankan maka sanksi pidana atas pelanggaran prinsip rahasia bank ini
bervariasi. Ada 3 ciri khas dalam sanksi pidana terhadap pelanggar rahasia bank dalam
undang – undang perbankan ini,sebagaimana juga terhadap sanksi – sanksi pidana lainnya
dalam undang – undang perbankan yang bersangkutan. Ciri dan sanksi pidana terhadap
pelanggaran prinsip rahasia bank,yaitu sebagai berikut :
a. Terdapat ancaman hukuman minimal disamping ancaman maksimal

60 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
b. Antara ancaman hukuman penjara dengan hukuman denda bersifat kumulatif,bukan
alternatif
c. Tidak ada kolerasi antara berat ringannya ancaman hukuman penjara dengan hukuman
denda

Jika dikaitkan antara rahasia bank yang diatur dalam UUP, tidak terlepas dari dasar
permahaman dari hakekat rahasia bank itu sendir. Oleh karena itu perlindungan hukum yang
diatur dalam UUP tersebut merupakan suatu kepatutan, yang pengecualian hanya dapat
dilakukan dalam hal-hal yang sangat diperlukan.

1. Ditilik dari sudut sifat kerahasian bank ada 2 teori sebagaimana dikemukakan oleh Djumhana
yaitu teori rahasia bank yang bersifat mutlak dan yang bersifat nisbi.
Teori yang bersifat mutlak menghendaki bahwa bank berkewajiban menyimpan rahasia
nasabah karena kegiatan usahanya dalam keadaan apapun baik dalam keadaan biasa maupun
luar biasa, sedangkan teori yang bersifat nisbi memperolehkan bank membuka rahasia
nasabahnya untuk kepentingan yang mendesak seperti kepentingan negara (Djumhana,
1993,111).
Negara Swiss menganut teori mutlak (absolut) dimana kepentingan individu nasabah
dalam segala hal dilindungi sedemikian rupa tanpa melihat kepentingan kepentingan lain,
seperti kepentingan negara. Kasus pemburuan harta kekayaan Soeharto di bank-bank Swiss
sebagaimana diberitakan di media massa, juga terkait dengan rahasia bank.
UU No.10 tahun 1998 jelas menganut teori nisbi (sholehuddin,1997,74) yang membenarkan
tindakan bank untuk membuka rahasia dalam beberapa kepentingan sebagaimana yang telah
dibahas terdahulu.
2. Rahasia Bank Sebagai Faktor Kriminogen
Ada berbagai tindak pidana yang terdapat terjadi karena berlindung pada rahasia bang, seperti
pencurian uang (money laundering), penggelapan pajak, korupsi.
Sumarkoco menulis bahwa dengan adanya kerahasiaan bank, oleh oknum-oknum tertentu
dapat digunakan sebagai payung pelindung untuk melakukan berbagai kejahatan yang sulit
diungkapkan karena modus operandinya sangat canggih seiring dengan kemajuan informasi
dan teknologi dewasi ini.
Bentuk kejahatan dibidang perbankan yang sering dilakukan oleh oknum-oknum tertentu
(negarawan, politikus, pengusaha, dan para koruptor lainnya) adalah apa yang disebut
“money laundering” (Sumarkoco S, 1990:1)

61 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Rahasia bank bukan suatu faktor yang berdiri sendiri di mana orang termotivasi untuk
melakukan kejahatan, masih ada faktor lain yang mendahuluinya.
Dilihat dari sudur teori kriminologi, rahasia bank ini telah meniadakan kontrol sosial,
terhadap terjadinya perbuatan-perbuatan yang menyimpan.

3. Kendala Dalam Pengukapan Kasus


Ada anggapan bahwa rahasia bank merupakan salah satu kendala dalam pengungkapan kasus
-kasus dibidang perbankan. Secara formal kendalanya terletak pada prosedur untuk
memperoleh data dari bank karena jalur birokrasi yang telah ditetapkan dalam UU yaitu
dalam Pasal 41, Pasal 41A, dan Pasal 42.

Diambil contoh jika kasus yang sedang ditangani oleh penyidik memerlukan data dan
keuangan tersangka yang ada dibank , maka penyidik tidak dapat langsung meminta kepada
bank yang bersangkutan data tersebut, tetapi penyidik harus menyampaikan kebutuhan itu
kepada KAPOLRI untuk meminta izin kepada Bank Indonesia.
Tentunya pula seorang penyidik tidak dapat secara langsung menyurati KAPOLRI untuk
keperluan tersebut, tetapi harus melalui berakhir secara vertikal. Prosedur ini dapat dipahami
sebagai tindakan untuk mencegah agar tidak secara mudah orang dapat meminta data tersebut
dengan alasan adanya kasus yang sedang ditangani.

Kewajiban merahasiakan bagi mantan pegawai bank


Seorang pegawai bank, ada kemungkinan tak selamanya menjadi pegawai bank tersebut, bisa
karena telah tiba masa pensiun, keluar dan menjadi pegawai di perusahaan lain, meninggal
dan sebagainya. Pada krisis moneter, banyak pegawai bank yang terkena PHK karena bank
nya terkena likuidasi.
Pertanyaan yang muncul, apakah mantan pegawai bank masih tetap terkena oleh kewajiban
memegang teguh rahasia bank yang menjadi kewajibannya sewaktu yang bersangkutan masih
menjadi pegawai aktif di bank yang bersangkutan? Ternyata Undang-undang no.7/1992
maupun Undang-undang no.10/1998 tak mengaturnya.
Beberapa negara menentukan bahwa mantan pengurus dan pegawai bank terikat oleh
kewajiban rahasia bank. Ada yang menentukan keterikatannya itu berakhir setelah beberapa
tahun sejak saat yang bersangkutan berhenti sebagai pengurus atau pegawai bank, ada pula
yang menentukan kewajiban tersebut melekat terus sampai seumur hidup.

62 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Pengertian pihak terafiliasi lainnya
Sebagaimana ditentukan dalam pasal 1 ayat (22) Undang-undang no.10/1998, yang dimaksud
pihak terafiliasi adalah:
anggota dewan komisaris, pengawas, pengelola atau kuasanya, pejabat atau karyawan bank,
anggota pengurus, pengawas, pengelola, atau kuasanya, pejabat atau karyawan bank, khusus
bagi bank yang berbentuk hukum koperasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku pihak yang memberikan jasanya kepada bank, antara lain: akuntan publik,
penilai, konsultan hukum, dan konsultan lainnya pihak yang menurut penilaian Bank
Indonesia, turut serta mempengaruhi pengelolaan bank, antara lain pemegang saham dan
keluarganya, keluarga komisaris, keluarga pengawas, keluarga direksi, keluarga pengurus.

Pengecualian atas kewajiban rahasia bank


Undang-undang no.10/1998 memberikan pengecualian dalam 7 (tujuh) hal. Pengecualian
tersebut tidak bersifat limitatif, artinya di luar 7 (tujuh) hal yang telah dikecualikan itu tidak
terdapat pengecualian yang lain. Pengecualian itu adalah:
Untuk kepentingan perpajakan dapat diberikan pengecualian kepada pejabat pajak
berdasarkan perintah Pimpinan Bank Indonesia atas permintaan Menteri Keuangan (pasal 41)
Untuk penyelesaian piutang bank yang sudah diserahkan kepada Badan Urusan Piutang dan
Lelang Negara/Panitia Urusan Piutang Negara, dapat diberikan pengecualian kepada Pejabat
Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara/PUPN atas izin Pimpinan Bank Indonesia (pasal
41A)
Untuk kepentingan peradilan dalam perkara pidana dapat diberikan pengecualian kepada
polisi, jaksa atau hakim atas izin Pimpinan Bank Indonesia (pasal 42)
Dalam perkara perdata antara bank dengan nasabahnya dapat diberikan pengecualian tanpa
harus memperoleh izin Pimpinan Bank Indonesia (pasal 43)
Dalam rangka tukar menukar informasi di antara bank kepada bank lain dapat diberikan
pengecualian tanpa harus memperoleh izin dari Pimpinan Bank Indonesia (pasal 44)
Atas persetujuan, permintaan atau kuasa dari nasabah penyimpan secara tertulis dapat
diberikan pengecualian tanpa harus memperoleh izin Pimpinan Bank Indonesia (pasal 44A
ayat 1)
Atas permintaan ahli waris yang sah dari nasabah penyimpan dana yang telah meninggal
dunia (pasal 44A ayat 2)

63 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Sehubungan dengan pengecualian yang bersifat limitatif tersebut, apabila ada pihak-pihak
lain (selain yang telah ditentukan sebagai pihak-pihak yang boleh memperoleh pengecualian)
meminta penjelasan mengenai keadaan keuangan suatu nasabah dari suatu bank, jelas
jawabannya adalah “tidak boleh”.
Sifat limitatif dari pengecualian itu bukan tidak dapat diperluas, asal perluasannya ditentukan
oleh undang-undang. Apabila pengecualian di dalam undang-undang perlu ditambah, maka
penambahan dapat dilakukan dengan:
Mengubah Undang-undang no.10/1998, atau Memberikan tambahannya dengan
mencantumkannya dalam undang-undang tersendiri.
Dari ulasan di atas terlihat, bahwa Bank merupakan lembaga yang harus beroperasi
secara prudent. Mengapa? Bank adalah bagian dari sistim keuangan dan sistim pembayaran
suatu negara. Kepentingan masyarakat untuk menjaga eksistensi bank sangat penting, karena
ambruknya bank dapat mengakibatkandomino effect, yaitu menular kepada bank-bank lain,
yang akan menggangg fungsi sistim keuangan dan sistim pembayaran negara yang
bersangkutan.
Bank adalah lembaga keuangan yang eksistensinya tergantung pada kepercayaan para
nasabahnya, yang mempercayakan dana dan jasa-jasa lain, yang dilakukan nasabah melalui
bank. Oleh karena itu bank sangat berkepentingan agar kadar kepercayaan masyarakat, yang
telah maupun yang akan menyimpan dananya, maupun yang telah atau akan menggunakan
jasa-jasa bank lainnya, terpelihara dengan baik. Salah satu faktor untuk memelihara
kepercayaan masyarakat terhadap suatu bank, adalah kepatuhan bank terhadap kewajiban
rahasia bank.

64 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
BAB VII JASA BANK LAINNYA

A. Pokok Bahasan
1. Fungsi pokok dan lingkup usaha Bank

2. Jasa Bank Umum

B. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan


Setelah mempelajari ini, mahamasiswa diharapkan dapat memahami, Fungsi pokok dan
lingkup usaha Bank dan Jasa Bank Umum

C. Kompetensi Umum
Memahami tentang tentang Konsep dan Teori aktivitas jasa bank lainnya

D. Kompetensi Khusus
1. Ketepatan menjelaskan Fungsi pokok dan lingkup usaha Bank
2. Ketepatan menjelaskan Jasa Bank Umum
E. Metode Pembelajaran
Petunjuk penggunaan:
1. Dosen memberikan pengantar tentang materi yang akan dibahas,
2. Dosen menjelaskan tentang konsep/teori aktivitas jasa bank lainnya
3. Dosen dan mahasiswa mendiskusikan bersama konsep/teori aktivitas jasa bank
lainnya
4. Mahasiswa memberi tanggapan berupa pertanyaan,
5. Mahasiswa mengerjakan soal-soal latihan

F. Uraian Materi
Tujuan pemberian jasa-jasa bank adalah untuk mendukung dan memperlancar kegiatan
menghimpun dana dan penyaluran dana.
Keuntungan Jasa-jasa Bank:
 Keuntungan pokok perbankan didapat dari selisih bunga simpanan dengan bunga kredit
(spread based)
 Bank juga memperoleh keuntungan dari transaksi yang diberikan dalam jasa-jasa bank
lainnya (fee based).

65 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
 Bentuk keuntungan dari jasa-jasa bank ini diperoleh dari biaya administrasi, biaya kirim,
biaya tagih, biaya provisi, biaya sewa, biaya iuran.

Jenis-jenis Jasa Bank Lainnya:


1. Kiriman uang (transfer);
2. Kliring (clearing);
3. Inkaso (collection);
4. Safe Deposit Box (SDB);
5. Bank Card;
6. Bank Notes;
7. Travellers Cheque;
8. Letter of Credit (L/C);
9. Bank Garansi dan Referensi Bank;
10. Memberikan jasa-jasa di Pasar Modal;
11. Menerima setoran-setoran: pembayaran listrik, telepon, air, pajak, dan lainnya;
12. Melakukan pembayaran: gaji, pensiun, bonus, dividen, dan lainnya.

Transfer
Transfer merupakan kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai
dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk
sebagai penerima transfer. Keuntungan kiriman uang (transfer):

1. Bagi nasabah :
 Pengiriman uang lebih cepat;
 Aman sampai tujuan;
 Pengiriman dapat dilakukan lewat -telepon melalui pembebanan rekening;
 Prosedur mudah dan murah.
2.Bagi Bank akan memperoleh:
 Biaya kirim;
 Biaya provisi dan komisi;
 Pelayanan kepada nasabah.
 Transfer Keluar

66 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Baik transfer uang keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya hubungan antar cabang
yang bersifat timbal balik, artinya bila satu cabang mendebet cabang lain mengkredit.
Transfer keluar adalah Salah satu jenis pengiriman uang yang dapat menyederhanakan lalu
lintas pembayaran adalah dengan pengiriman uang keluar. Pembatalan Transfer keluar: Bila
terjadi pembatalan transfer, harus diperhatikan bahwa pembatalan tersebut hanya dapat
dilakukan bila transfer keluar belum dibayarkan kepada si penerima uang dan untuk itu bank
pemberi amanat harus memberi perintah berupa “stop payment” kepada cabang pembayaran.
Pembayaran pembatalan ini baru dapat dilakukan oleh bank pemberi amanat kepada nasabah
pemberi amanat hanya apabila telah diterima berita konfirmasi dari bank pembayar bahwa
memang transfer dimaksud belum dibayarkan.

Transfer Masuk

Bank menerima amanat dari salah satu cabang untuk membayar sejumlah uang kepada
seseorang beneficiary. Dalam hal ini bank pembayar akan membukukan hasil transfer kepada
rekening nasabah beneficiary bila ia memiliki rekening di bank pembayar. Transfer masuk
tidak dikenakan lagi komisi karena si nasabah pemberi amanat telah dibebankan sejumlah
komisi pada saat memberikan amanat transfer. Pembatalan Transfer Masuk Jika terjadi
pembatalan, pertama – tama yang harus dilakukan adalah memeriksa apakah hasil transfer
telah dibayarkan kepada beneficiary. Bila ternyata belum, akan diblokir dan dibatalkan untuk
kemudian dikembalikan kepada cabang pemberi amanat melalui pemindahbukuan.

Kliring (Clearing)
Kliring merupakan jasa penyelesaian utang-piutang antarbank dengan cara saling
menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring (penagihan warkat
seperti cek atau BG yang berasal dari dalam kota). Tujuan dilaksanakan kliring oleh Bank
Indonesia yaitu:
 Untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral.
 Agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilaksanakan lebih mudah, aman dan
efisien.
Warkat-warkat yang dapat dikliring/diselesaikan di lembaga kliring adalah warkat yang
berasal dari dalam kota sperti : Cek, Giro Bilyet (BG), Wesel Bank, Surat bukti penerimaan
transfer dari luar kota. Proses Penyelesaian Warkat-warkat Kliring di Lembaga Kliring:

67 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
1. Kliring keluar, yaitu membawa warkat-warkat kliring ke lembaga kliring dan
menyerahkan kepada yang berhak. Kliring keluar terdiri dari penyerahan surat-surat
debet keluar dan penyerahan Nota Kredit keluar
2. Kliring masuk, menerima warkat di lembaga kliring dan diproses dibank yang
bersangkutan. Kliring masuk terdiri dari penerimaan surat-surat debet masuk dan Nota
Kredit masuk
3. Pengembalian kliring (clearing retour), yaitu pengembalian warkat-warkat kliring yang
tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Penolakan pembayaran cek/BG disebabkan oleh:


 Cek atau BG salah
 Tanggal cek atau BG belum jatuh tempo
 Materai tidak ada atau tidak cukup
 Jumlah yang tertulis di angka & huruf berbeda
 Tanda tangan tidak sama/berbeda
 Coretan / perubahan tidak ditanda tangani
 Cek atau BG sudah kadaluarsa
 Resi belum kembali
 Endorsment cek tidak benar
 Rekening sudah ditutup
 Dibatalkan penarikan
 Rekening diblokir oleh berwajib
 Kondisi cek atau BG rusak atau tidak sempurna
 serta alasan lainnya

Inkaso
Inkaso merupakan jasa bank untuk menagihkan warkat-warkat yang berasal dari luar kota
atau luar negeri. Sebagai contoh apabila kita memperoleh selembar cek yang diterbitkan oleh
bank di kota Semarang, maka cek tersebut dapat dicairkan di Yogyakarta melalui jasa inkaso.

Warkat-warkat yang dapat diinkasokan yang berasal dari luar kota atau luar negeri seperti:
Cek, BG, Wesel, Kuitansi, Surat Aksep, Deviden, Kupon, Money order, dan surat berharga
lainnya.Proses Penyelesaian Inkaso yang Dilakukan oleh Bank:

68 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
1. Inkaso berdokumen. Surat-surat yang diinkasokan disertai dengan dokumen yang
mewakili surat/barang tersebut.
2. Inkaso tidak berdokumen. Surat yang diinkasokan tidak mewakili dokumen yang
mewakili surat/barang tersebut.

Penyelesaian inkaso keluar negeri merupakan penagihan warkat keluar negeri dan merupakan
proses inkaso keluar, sedangkan penerimaan warkat dari luar negeri merupakan inkaso masuk
dari luar negeri.

Keuntungan Inkaso:
1. Menghemat biaya; dengan menggunakan jasa inkaso, biaya yang dikeluarkan nasabah
sangat kecil jika dibandingkan dengan ditagih sendiri.
2. Menghemat waktu; dengan menggunakan jasa inkaso, waktu yang ditempuh relatif
singkat.
3. Menghindari risiko kehilangan; dengan menggunakan jasa inkaso, nasabah akan
terhindar dari segala seperti risiko kehilangan atau perampokan atau risiko lainnya.

Safe Deposit Box


Safe Deposit Box (SDB) merupakan jasa-jasa bank yang diberikan kepada nasabahnya,
dengan jalan menyewakan kepada nasabah yang berkepentingan untuk menyimpan dokumen
atau benda-benda berharga miliknya. Kegunaan dari SDB : untuk menyimpan surat-surat
berharga dan surat-surat penting seperti: sertifikat deposito, sertifikat tanah, saham, obligasi,
surat perjanjian, akte kelahiran, surat nikah, ijazah, paspor, dan surat/dokumen lainnya.
 SDB juga dapat digunakan untuk menyimpan benda-benda berharga seperti: Emas,
mutiara, berlian, intan, permata, dan benda yang dianggap berharga lainnya.
 Larangan menyimpan barang-barang di SDB antara lain: Narkotik dan sejenisnya, bahan
yang mudah meledak, dan larangan lainnya.
 Keuntungan bagi bank dengan membuka jasa SDB kepada masyarakat adalah
mendapatkan biaya sewa, uang setoran jaminan yang mengendap, pelayanan nasabah.

Keuntungan bagi nasabah pemegang SDB:


1. Menjamin kerahasiaan barang-barang yang disimpan, karena pihak bank tidak perlu tahu
isi SDB selama tidak melanggar aturan yang telah ditentukan sebelumnya.

69 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
2. Keamanan dokumen juga terjamin, hal ini disebabkan:
 Peralatan keamanan canggih
 SDB terbuat dari baja tahan api
 Terdapat dua buah anak kunci dimana SDB hanya dapat dibuka dengan kedua kunci
tersebut yang masing-masing dipegang oleh bank dan nasabah.
 Tidak dapat dibuka oleh salah satu pihak, apakah nasabah pemegang SDB maupun
bank.
Biaya yang Dikenakan kepada Nasabah Penyewa SDB:
 Biaya sewa yang besarnya tergantung ukuran box yang diinginkan serta jangka waktu
sewa. Biaya sewa biasanya dibayar per tahun.
 Setoran jaminan, merupakan biaya pengganti, apabila kunci yang dipegang oleh
nasabah hilang dan box harus dibongkar. Akan tetapi, jika tidak terjadi masalah, maka
apabila SDB tidak diperpanjang setoran jaminan dapat diambil kembali.

Bank Notes
Bank notes merupakan uang kartal yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh bank di luar negeri.
Bank notes dikenal dengan istilah “devisa tunai”. Pengelompokan bank notes berdasarkan
kategori sbb:

 Bank notes mudah diperjualbelikan


 Nilai tukar terkendali/stabil
 Frekuensi penjualan sering terjadi
 Dan pertimbangan lainnya.

Alasan Bank tidak menerima pembelian dan penjualan bank notes:


 Kondisi bank notes cacat/rusak.
 Tergolong dalam valuta lemah
 Tidak memiliki persediaan
 Diragukan keabasahannya
Contoh bank notes kuat: USD, SGD, GBP, AUD. DEM, YPN, HKD. Sedangkan bank notes
yang lemah: ITL, NLG, FRF, CAD, NZD, MYR,THB.

71 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Travellers Cheque
Travellers Cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan yang biasa digunakan
oleh mereka yang hendak berpergian atau sering dibawa turis. Travellers Cheque diterbitkan
dalam pecahan-pecahan tertentu seperti halnya uang kartal dan diterbitkan dalam mata uang
rupiah dan mata uang asing. Manfaat Travellers Cheque
1. Memberikan kemudahan berbelanja, karena Travellers Cheque dapat dibelanjakan atau
diuangkan di berbagai tempat.
2. Mengurangi risiko kehilangan uang karena setiap Travellers Cheque yang hilang dapat
diganti
3. Memberikan rasa percaya diri, karena si pemakai Travellers Cheque dilayani secara
prima
4. Dapat dijadikan cedera mata ataupun hadiah buat teman, kolega atau nasabah
5. Biasanya untuk pembelian Travellers Cheque , tidak dikenakan biaya, begitu pula pada
saat pencairannya, namun hal ini sangat tergantung kepada bank yang menerbitkan.

Perbedaan antara Travellers Cheque dengan Personal Cheque Personal Cheque:


1. Umurnya mak. 70 hari
2. Hanya dapat diuangkan pada bank di mana dibuka rekening
3. Besarnya nilai cek ditulis pada saat penerbitan cek
4. Dikenakan bea materai
5. Tanda tangan dibubuhkan pada saat cek diterbitkan
6. Dapat ditandatangani lebih dari dua orang
7. Cek biasa pada hakikatnya adalah pencairan dana dibank
8. Cek biasa jika hilang, maka tidak dapat digantikan

Travellers Cheque
1. Umurnya tidak dibatasi tergantung dari bank yang menerbitkan
2. Dapat dibelanjakan dan diuangkan di berbagai tempat yang punya hubungan dengan
bank yang mengeluarkan.
3. Besarnya nilai travellers cheque dalam bentuk pecahan tertentu
4. Tidak dikenakan materai
5. Tanda tangan dibubukkan dua kali, yaitu pada saat pembelian dan pencairan
6. Hanya ditandatangani oleh satu orang (yang berhak)
7. TC pada hakikatnya bukan berasal dari simpanan di bank
8. TC jika hilang dapat diganti sesuai dengan nominal yang hilang tersebut.

72 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Bank Card
Bak card merupakan “kartu plastik” yang dikeluarkan oleh bank yang diberikan kepada
nasabahnya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di tempat-tempat tertentu
seperti : supermarket, pasar swalayan, hotel, restoran, tempat hiburan, dsb. Kartu ini juga
dapat berfungsi sebagai ATM/kartu dapat diuangkan.

Sistem Kerja Bank Card


 Cara kerja kartu ini dimulai dari nasabah mengajukan permohonan sebagai pemegang
kartu dengan memenuhi segala peraturan yang ada
 Bank anak menerbitkan kartu bila “disetujui” dan diserahkan ke nasabah
 Dengan kartu ini pemegang kartu berbelanja di suatu tempat dengan bukti pembayaran
 Pihak pedagang akan menagihkan ke bank dan bank akan bayar sesuai perjanjian
 Bank akan menagih ke pemegang kartu berdasarkan bukti pembelian dengan disertai suku
bunga
 Pemegang kartu akan membayar sejumlah nominal yang tertera sampai batas waktu yang
ditentukan.
Keuntungan Kartu Kredit
Keuntungan bagi bank dan lembaga pembiayaan
 Iuran tahunan
 Bunga
 Biaya administrasi
 Biaya denda
Keuntungan bagi pemegang kartu
 Kemudahan berbelanja
 Kemudahan memperoleh uang tunai
 Bonafiditas
Bagi pedagang
 Meningkatkan omset penjualan
 Sebagai bentuk pelayanan

Kerugian Kartu Kredit:


1. Kerugian bagi bank: kemacetan pembayaran oleh nasabah
2. Kerugian bagi nasabah: nasabah boros

Pelayanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM)


73 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
1. Penarikan uang tunai
2. Dapat digunakan sebagai tempat untuk melihat atau mengecek saldo rekening
3. Pelayanan lainnya seperti pembayaran listrik, telepon dan pembayaran lainnya
4. Manfaat lain:
 Praktis dan mudah pengoperasian
 Melayani keperluan nasabah 24 jam termasuk hari libur
 Menjamin keamanan dan privacy
 Kemungkinan mengambil uang tunai lebih dari 1 x sehari
 Terdapat diberbagai tempat-tempat yang strategis.

Letter of Credit (L/C)


LC merupakan salah satu jasa bank yang diberikan kepada masyarakat untuk memperlancar
arus barang (ekspor – impor) termasuk barang dalam negeri (antarpulau). Kegunaan LC
adalah untuk menampung dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan dari pihak pembeli
(importir) maupun penjual (eksportir) dalam transaksi dagangannya.
Jenis-jenis L/C
1. Revocable L/C. Merupakan L/C yang setiap saat dapat dibatalkan atau diubah secara
sepihak oleh bank pembuka (opening bank) tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada
benefeciary.
2. Irrevocable L/C. Kembalikan dari revocable yaitu L/C yang tidak dapat dibatalkan atau
diubah tanpa persetujuan dari semua pihak yang terlibat.
3. Sight L/C. Merupakan L/C yang syarat pembayarannya langsung pada saat dokumen
diajukan oleh eksportir kepada advise bank
4. Usance L/C. Merupakan L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang
waktu tertentu, misal satu bulan dari pengapalan barang atau satu bulan setelah
penunjukan dokumen.
5. Restricted L/C. Merupakan L/C yang pembayarannya atau penerusan L/C hanya dibatasi
kepada bank-bank tertentu saja yang namanya tercantum dalam L/C.
6. Unresticted L/C. L/C yang membebaskan negosiasi dokumen di bank manapun.

74 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
7. Red clause L/C. Merupakan L/C dinama bank pembuka L/C memberikan kuasa kepada
bank pembayar untuk membayar uang muka kepada benefeciary sebagian tertentu atau
seluruh nilai L/C sebelum benefeciary menyerahkan dokumen.
8. Transferable L/C. Merupakan L/C yang memberikan kepada benefeciary untuk
memindahkan sebagian atau seluruh nilai L/C kepada satu, atau beberapa pihak lainnya.
9. Revolving L/C. L/C yang penggunaannya dapat dilakukan secara berulang-ulang.

Dokumen-dokumen dalam Proses Penyelsaian L/c:


b. Bill of lading (B/L) atau konosemen. B/L berfungsi sebagai:
 Bukti tanda pengiriman
 Bukti kontrak pengangkutan dan penyerahan barang
 Bukti pemilikan atau dokumen pemilikan barang.
c. Draft (Wesel)
d. Faktur (invoice)
e. Asuransi
f. Daftar pengepakan (packing list)
g. Certificate of origin
h. Certicate of inspection
i. Dan lain-lain

Bank Garansi dan Referensi Bank


Bank Garansi yaitu jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank kepada suatu pihak, baik
perorangan, perusahaan atau badan/lembaga lainnya dalam bentuk surat perjanjian.
Di dalam pemberian fasilitas bank garansi ada tiga pihak yang terlibat yaitu:
 Pihak penjamin (bank)
 Pihak terjamin (nasabah)
 Pihak penerima jaminan (pihak ketiga)

Tujuan Pemberian Bank Garansi


1. Memberi bantuan fasilitas dan kemudahan dalam memperlancar transaksi nasabah.
2. Bagi pemegang jaminan bank garansi adalah untuk memberikan keyakinan bahwa
pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian bila pihak yang dijaminkan melalaikan
kewajibannya, karena pemegang akan mendapatkan ganti rugi dari pihak perbankan.

74 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
3. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan, yang dijaminkan dan yang
menerima jaminan.
4. .Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik, bagi bank maupun bagi
pihak lainnya.
5. Bagi bank di samping keuntungan yang di atas juga akan memperoleh keuntungan dari
biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta jaminan lawan yang diberikan.

Dilihat dari tujuan, Bank Garansi terdiri dari beberapa jenis:


1. Bank Garansi untuk penanguhan bea masuk. Diberikan kepada kantor bea cukai untuk
kepentingan pemilik barang guna penangguhan pembayaran bea masuk atau barang
yang dikeluarkan oleh pelabuhan.
2. Bank garansi untuk pita cukai tembakau. Diberikan kepada kantor bea cukai untuk
kepentingan yang dijamin (pengusaha pabrik rokok) guna penangguhan pembayaran
pita cukai tembakau atau rokok yang akan dikeluarkan dari pabrik untuk peredaran.
3. Bank garansi untuk tender dalam negeri. Diberikan kepada baowheer (yang memberik
pekerjaan) untuk kepentingan kontraktor/leveransir yang akan mengikuti tender.
4. Bank Garansi diberikan kepada bouwheer untuk kepentingan kontraktor guna
menjamin pelaksanaan pekerjaan yang diterima bouwheer.
5. Bank garansi untuk uang muka pekerjaan. Diberikan kepada bouwheer untuk
kepentingan kontraktor untuk menerima pembayaran uang muka dari yang memberikan
pekerjaan.
6. Bank garansi untuk tender luar negeri. Diberikan untuk kepentingan kontraktor yang
akan mengikuti tender pemborong yang mana bouwheer adalah pihak luar negeri
7. Bank garansi untuk perdagangan. Diberikan kepada agen atau dealer perdagangan atau
depot-depot perdagangan.
8. Bank garansi untuk penyerahan barang. Diberikan kepada nasabah yang akan
melakukan penyerahan barang, baik yang dibiayai oleh bank atau tidak.
9. Bank garansi untuk mendapatkan keterangan pemasukan barang. Diberikan untuk
pengeluaran barang yang L/C nya belum dibayar penuh oleh importir.

Jasa Bank yang Diberikan untuk Kelancaran Pasar Modal:


 Penjamin emisi (underwriter)
 Penjamin (guarantor)

75 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
 Wali amanat (trustee)
 Perantara perdagangan efek/pialang (broker)
 Pedagang efek (dealer)
 Perusahaan pengelola dana (investment company)
Setoran atau pembayaran yang biasa diterima oleh bank:
 Pembayaran Listrik
 Pembayaran telepon
 Pembayaran pajak
 Pembayaran uang kuliah
 Pembayaran rekening air
 Setoran ONH
 Gaji
 Pensiun
 Bonus
 Hadiah
 Deviden

Internet Banking: Fitur, Kelebihan, dan Kekurangannya

internet banking ialah sebuah layanan online yang dari perbankan yang dioperasikan
menggunakan teknologi internet dengan tujuan mempermudah nasabahnya melakukan semua
transaksi perbankan seperti transfer uang, cek saldo, akses produk perbankan seperti
membuka tabungan berjangka, deposito, pinjaman KTA/KMG/KPR hingga membayar
tagihan kartu kredit, listrik dan air

Untuk akses internet banking, Anda hanya perlu modal ponsel pintar atau laptop/tablet plus
memiliki data internet yang cukup agar koneksi internetnya bagus, tidak lemot. Layanan bank
via internet banking itu gratis. Tidak ada biaya dan sangat mudah digunakan.

Fitur Internet Banking (e-banking), Kelebihan dan Kekurangannya


Internet banking sangat memudahkan Anda melakukan sederet transaksi dengan cepat di
mana saja. Dulunya, transaksi yang berhubungan dengan penyetoran dan pengambilan uang
dilakukan dengan cara biasa, yaitu melalui teller bank atau ATM atau menggunakan mesin
CDM (cash deposit machine untuk setor tunai tanpa melalui teller).

76 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Kelebihan Internet Banking
1. Praktis dan gratis. Anda bisa hemat waktu dan biaya dalam melakukan transaksi
perbankan. Tak perlu lagi mengeluarkan ongkos transportasi ataupun antri ke bank
karena semuanya bisa diakses dari ponsel pintar Anda. Transaksi e-banking dimana saja
dan kapan saja (24 jam).
2. Nasabah bisa melakukan banyak transaksi keuangan, membuat dan mengatur jadwal
transaksi dalam satu waktu sekaligus.
3. Hemat biaya operasional bagi bank. Bank yang telah menerapkan sistem informasi
teknologi dan memiliki fitur internet banking pastinya menghemat biaya operasional
karena tak perlu lagi membuka cabang bank baru dsb.
4. Melakukan berbagai macam transaksi bank: transfer uang antar bank non-tunai, cek
saldo dan mutasi rekening, bayar tagihan kartu kredit, bayar tagihan bulanan (seperti
taguhan listrik, telepon, air, biaya pendidikan, TV berlanggangan), membeli pulsa
elektrik, bayar transaksi di e-commerce (belanja online, bayar tiket pesawat, tiket
hotel,dll) dsb.
5. Membuka rekening tabungan baru, membuka tabungan pendidikan, tabungan berjangka,
membeli asuransi, membeli reksadana, atau membuka rekening deposito dengan cepat
dan aman.
6. Mengajukan pinjaman KTA, KPR, KMG secara online dengan mudah dan cepat.
7. Cek nilai tukar mata uang (kurs) rupiah terhadap mata uang negara lain, seperti dolar
Amerika (USD), dolar Singapura (SGD), dolar Australia (AUD), euro (EUR), yen
Jepang (JPY) dll.
8. Update dengan berbagai program dan produk terkini dari Bank.

Kekurangan Internet Banking


1. Rawan pencurian dan penyadapan data. Sebagai nasabah dan juga pihak bank perlu
waspada akan kejahatan cyber oleh hacker. Kejahatan hacker terharap pencurian data
nasabah di e-banking bisa saja terjadi apabila ada keteledoran. Jadi, nasabah wajib
mematuhi semua prosedur penggunaan e-banking / internet banking yang baik sehingga
lebih aman. Sementara, pihak bank harus rajin melakukan pengawasan dan perawatan
terhadap infrastruktur teknologi informasi perbankan.

77 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
2. Rawan kejahatan online dengan berbagai modus seperti teknik skimming, phising,
penawaran hadiah palsu, dsb. Jangan mudah tergiur hal yang tidak masuk akal atau iklan-
iklan yang menggiurkan.
3. Rawan terkena serangan malware/virus. Ini penting sekali diperhatikan, Anda sebaiknya
menggunakan paket data atau koneksi internet yang aman agar tidak terena serangan
virus. Jangan gunakan koneksi VPN gratisan dan Wi-Fi publik sebab ada banyak
virus/malware. Pastikan smartphone/laptop Anda sudah tertanam perangkat lunak
antivirus dan antimalware supaya terhindar dari cracking.
4. Tidak bisa akses e-banking di daerah terpecil atau sinyal koneksi internet rendah. Di
Indonesia, tentunya ada beberapa daerah yang masih belum memiliki sinyal internet yang
kuat, jadi hal ini merupakan kelemahan e-banking karena harus online untuk transaksi.

78 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
BAB VIII PASAR UANG DAN VALAS

A. Pokok Bahasan
1. Pengertian dan fungsi pasar uang & valas
2. Jenis transaksi di Pasar uang & valas
3. Instrumen dan Indikator
4. Lembaga yang terlibat dalam pasar uang dan valas
5. Resiko investasi

B. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan


Setelah mempelajari ini, mahamasiswa diharapkan dapat memahami, Pengertian dan
fungsi pasar uang & valas, Jenis transaksi di Pasar uang & valas, Instrumen dan
Indikator, Lembaga yang terlibat dalam pasar uang dan valas, Resiko investasi

C. Kompetensi Umum
Memahami tentang tentang Konsep dan Teori pasar uang dan valas

D. Kompetensi Khusus
1. Ketepatan menjelaskan Pengertian dan fungsi pasar uang & valas
2. Ketepatan menjelaskan Jenis transaksi di Pasar uang & valas
3. Ketepatan menjelaskan Instrumen dan Indikator
4. Ketepatan menjelaskan Lembaga yang terlibat dalam pasar uang dan valas
5. Ketepatan menjelaskan Resiko investasi

E. Metode Pembelajaran
Petunjuk penggunaan:
1. Dosen memberikan pengantar tentang materi yang akan dibahas,
2. Dosen menjelaskan tentang konsep/teori pasar uang dan valas
3. Dosen dan mahasiswa mendiskusikan bersama konsep/teori pasar uang dan valas
4. Mahasiswa memberi tanggapan berupa pertanyaan,
5. Mahasiswa mengerjakan soal-soal latihan
F. Uraian Materi
Pengertian Pasar Uang

79 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Pasar uang adalah suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka
pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya, baik secara
langsung maupun melalui perantara. Sedangkan yang dimaksud dengan dana jangka
pendek adalah dana-dana yang dihimpun dari perusahaan maupun perorangan dengan
batasan waktu dari satu hari sampai satu tahun, yang dapat diperjualbelikan di dalam
pasar uang.
Sesuai dengan namanya, pasar uang (money market) adalah keseluruhan permintaan dan
penawaran dana-dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun
atau kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Pasar
uang sering juga disebut pasar kredit jangka pendek.

Kebutuhan Adanya Pasar Uang


Ada beberapa alasan mengapa pasar uang dibutuhkan dalam sistem perekonomian karena
banyaknya perusahaan serta individu yang mengalami arus kas yang tidak sesuai antara
inflows dan outflows. Misalnya, perusahaan melakukan penagihan dari klien pada periode
tertentu dan pada waktu yang lain ia harus mengeluarkan uang dan menutupi biaya
operasionalnya. Untuk mengatasi masalah tersebut (pada saat kas perusahaan mengalami
defisit), maka perusahaan sementara dapat memasuki pasar uang sebagai peminjam dengan
mencari lembaga keuangan atau pihak lain yang memiliki surplus (kelebihan) dana.
Selanjutnya, pada saat mengalami surplus dana perusahaan menjadi kreditur dalam pasar
uang untuk memperoleh pendapatan daripada membiarkan dananya tak terpakai .

Oleh karena itu, pasar uang berfungsi untuk menjembatani adanya kesenjangan antara
penerimaan dan pengeluaran dana, menutup kekurangan dengan pinjaman jangka pendek
apabila pengeluaran dana melebihi penerimaan dan penyediaan outlet investasi untuk
memperoleh pendapatan bunga bagi unit yang penerimaannya melebihi pengeluaran.

Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatar belakangi oleh adanya kebutuhan untuk
mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya harus segera dipenuhi.
Dengan demikian pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk membiayai
modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya
b. Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan dengan membeli
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
81 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
c. Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.

Tujuan dan Fungsi Pasar Uang


Investor di pasar uang terutama mencari keamanan dan likuiditas di samping peluang untuk
memperoleh pendapatan bunga. Hal tersebut karena dana yang diinvestasikan di pasar uang
kelebihan untuk sementara dan biasanya dibutuhkan dalam waktu singkat untuk membayar
pajak, gaji, deviden, dan sebagainya. Dengan alasan ini, maka investor sangat sensitif
terhadap risiko.

Pasar uang mempunyai fungsi yaitu sebagai sarana alternatif bagi lembaga-lembaga
keuangan, perusahaan-perusahaan nonkeuangan, dan peserta-peserta lainnya baik dalam
memenuhi kebutuhan jangka pendeknya maupun dalam rangka melakukan penempatan dana
atas kelebihan likuiditasnya. Pasar uang juga berfungsi sebagai sarana pengendali moneter
dalam melaksanakan operasi pasar terbuka. SBI (Sertifikat Bank Indonesia) sebagai
instrumen dalam melakukan operasi pasar terbuka digunakan untuk kontraksi moneter.

Pelaksanaan pasar terbuka oleh Bank Indonesia dilakukan dengan menggunakan Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). SBI sebagai instrumen dalam
melakukan operasi pasar terbuka digunakan untuk tujuan kontraksi moneter. Sementara
SBPU berfungsi sebagai instrumen ekspansi moneter.

Peserta Pasar Uang


Pihak yang terlibat dalam transaksi pasar uang baik sebagai investor maupun sebagai penerbit
instrument dalam rangka mobilisasi dana antara lain adalah :
1. Lembaga-lembaga keuangan
2. Perusahaan-perusahaan besar
3. Lembaga-lembaga pemerintah
4. Individu-individu
Pasar uang menyediakan fasilitas atau jaringan transaksi jual beli asset financial, pasar ini
menekankan pada kredit untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek. Pasar uang adalah
mekanisme yang mempertemukan pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak yang
mengalami defisit. Transaksi dalam pasar uang sebagian besar bersifat jangka pendek. Oleh
karena itu mekanisme dalam pasar uang pada dasarnya dirancang untuk mempertemukan

82 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
kebutuhan dana jangka pendek perusahaan, lembaga keuangan, dan pemerintah. Dengan
demikian, keberadaan pasar uang memungkinkan terjadinya transaksi pinjam-meminjam.
Instrument Pasar Uang
Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar uang jenisnya cukup
bervariasi termasuk surat-surat berharga yang diterbitkan oleh badan-badan usaha swasta dan
negara serta lembaga-lembaga pemerintah.
1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh
Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek kurang dari satu
tahun.
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Surat berharga jangka pendek yang dapat diperjual-belikan secara diskonto dengan
Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang telah ditunjuk oleh BI.
3. Sertifikat Deposito
Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan dalam
suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu. Sertifikat Deposito adalah
deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan. Ciri pokok yang
membedakannya dengan deposito berjangka terletak pada sifat yang dapat
dipindahtangankan atau diperjualbelikan sebelum jangka waktu jatuh temponya melalui
lembaga - lembaga keuangan lainnya.
4. Commerecial Paper
Promes yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar uang.
5. Call Money
Kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk jangka
waktu pendek.
6. Repurchase Agreement
Transaksi jual beli surat-surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa penjual akan
membeli kcmbali surat-surat berharga yang dijual tersebut pada tanggal dan dengan
harga yang telah ditetapkan lebih dahulu
7. Banker's Acceptence
Suatu instrumen pasar uang yang digunakan untuk memberikan kredit pada eksportir
atau importir untuk membayar sejumlah barang atau untuk membeli valuta asing.

82 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Indikator Pasar Uang
Indikator pasar uang sangat diperlukan untuk mengukur atau paling tidak mengamati
perkembangan pasar uang. Indikator pasar uang meliputi:
1. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (Rp)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam
meminjam dana dalam bentuk rupiah.
2. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk rupiah.
3. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam
meminjam dana dalam bentuk US $.
4. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk US $.
5. JIBOR (Jakarta Interbank Offered)
Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam meminjam antar bank.
6. Suku bunga deposito Rupiah (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam
bentuk Rupiah.
7. Suku bunga deposito US$ (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam
bentuk US $.
8. Nilai Tukar Rupiah (Kurs)
Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang
terhadap mata uang lainnya
9. Suku bunga kredit
Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan lainnya kepada para
kreditor.

Kelebihan dan Kelemahan


1. Kelebihan
a. Sarana untuk mencari pinjaman dana jangka pendek bagi perusahaan yang mengalami
kesulitan likuiditas.
b. Sarana untuk menempatkan kelebihan dana yang dimiliki oleh badan usaha

83 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
2. Kelemahan
a. Risiko pasar
Risiko ini terjadi karena turunnya harga suatu instrumen pasar uang dikarenakan
tingkat suku bunga naik sehingga investor mengalami kerugian.
b. Risiko gagal bayar
Risiko ini terjadi karena debitur tidak dapat memenuhi kewajiban bayar pada kreditor.
c. Risiko inflasi
Risiko ini terjadi karena naiknya harga barang atau jasa sehingga daya beli menurun
atas pendapatan yang diterima dari pinjaman yang diberikan.
d. Risiko nilai tukar
Risiko ini terjadi karena adanya perubahan tidak menguntungkan terhadap kurs mata
uang asing.

Pasar Valuta Asing


Pengertian Pasar Valuta Asing
Valuta Asing yang biasa disingkat Valas atau dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai forex
(Foreign Exchange), yang berarti pertukaran uang dari nilai mata uang yang berbeda. Valuta
asing merupakan suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli antarnegara,
memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasioanal, dan
meminimalkan kemungkinan resiko kerugian (exposure of risk) akibat terjadinya fluktuasi
kurs suatu mata uang. Pasar Valuta Asing menyediakan pasar sarana fisik maupun dalam
pasar kelembagaan untuk melakukan perdagangan mata uang asing, menentukan nilai tukar
mata uang asing, dan menerapkan managemen mata uang asing.
Menurut survei BIS (Bank International for Settlement, bank sentral dunia), yang dilakukan
pada akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar valuta asing mencapai lebih dari USD$1,4 triliun
per harinya. Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi
tersebut, valuta asing juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (return on
investment atau tingkat pengembalian investasi) serta laba yang akan didapat bisa melebihi
rata-rata perdagangan pada umumnya. Akibat pergerakan yang cepat tersebut, maka pasar
valuta asing juga memiliki risiko yang sangat tinggi.
Mekanisme Kerja Pasar Valuta Asing
Perantara utama dalam pasar valas adalah bank-bank utama yang beroperasi diseluruh dunia
terutama yang berdagang valas. Bank-bank ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi

84 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
yang sangat maju dan canggih, dimana dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan
klien utamanya dan bank-bank lain diseluruh dunia. Tidak seperti di bursa saham yang
memiliki lantai perdagangan (trading floor), pialang-pialang berbagai bank dalam pasar valas
tidak pernah bertemu dan berhadapan secara langsung. Hanya telepon, modem, mesin faks,
terminal computer, atau telex yang menghubungkan permintaan dan penawaran valas. Ada
dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama, pasar konsumen/eceran (consumer/retail market),
dimana individu atau institusi membeli dan menjual valas kepada bank. Sebagai contoh, bila
IBM bermaksud merepatriasi keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat
mendatangi sebuah bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang dimilikinya untuk
ditukarkan US$. Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang diinginkan,
maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau
valas lain. Penjualan dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank.
Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi diluar bursa
perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan valuta asing,
banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya dimana mata
uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa “tidak ada
kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana
atau pelaku pasar mana yang bertransaksi”. Namun dalam praktiknya, perbedaan tersebut
seringkali sangat tipis.

Fungsi Pasar Valuta Asing


Fungsi pasar valuta asing antara lain:
1. Transfer daya beli (transfer of purchasing power)
Sangat diperlukan terutama dalam perdagangan internasioanal dan transaksi modal
yang biasanya melibatkan pihak-pihak yang tinggal di negara yang memiliki mata
uang yang berbeda.
2. Penyediaan kredit
Pengiriman barang antarnegara dalam perdagangan internasional membutuhkan
waktu. Oleh karena itu, harus ada suatu cara untuk membiayai barang-barang dalam
perjalanan pengiriman barang termasuk setelah barang sampai ke tempat tujuan yang
biasanya memerlukan beberapa waktu untuk kemudian dijual kepada pembeli.
3. Mengurangi risiko valuta asing
Importir mengharapkan memperoleh keuntungan dalam usaha perdagangan. Dalam
kondisi normal dari kemungkinan risiko yang tidak diperkirakan misalnya terjadi

85 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
perubahan kurs yang tiba-tiba sehingga mempengaruhi besarnya keuntungan yang
telah diperkirakan.

Tujuan Transaksi Valuta Asing


Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas baik yang dilakukan oleh
perusahaan/badan maupun individu adalah sebagai berikut:
1. Komersial: ekspor-impor lalu lintas modal, lalu lintas jasa, dan lain-lain.
2. Funding: pinjaman valuta asing dan kebutuhan cash flow.
3. Hedging: untuk keperluan hedging atas risiko perubahan kurs valuta asing.
4. Investasi: commercial investment, property investment, dan portfolio investment.
5. Individu: turis dan kebutuhan individu lainnya.
6. Marketmaking: berupa perdagangan valuta asing yang dilakukan bank-bank dengan
menawarkan harga dua arah sebagai marketmaker.
7. Position taking: aktivitas ini lazim ditemui untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada
aktivitas ini, pelaku pasar akan memposisikan dirinya sesuai dengan kecendrungan
menguat atau melemahnya mata uang.

Pelaku Pasar Valuta Asing


Pelaku ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan menjadi:
a. Perusahaan
Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi, perusahaan selalu melakukan
eksplorasi terhadap berbagai sumber-sumber daya yang baru dan yang lebih murah. Ada
kegiatan impor dan ekspor yang dilakukan perusahaan kadang memerlukan mata uang negara
lain dengan jumlah yang cukup besar.
b. Individu
Masyarakat atau perorangan melakukan transaksi valuta asing di sebabkan oleh beberapa
faktor. Faktor yang pertama adalah kegiatan spekulasi, yaitu dengan memanfaatkan fluktuasi
pergerakan nilai valuta asing untuk memperoleh keuntungan. Faktor kedua adalah kebutuhan
konsumsi pada saat berada di luar negeri.
c. Bank Umum dan Perbankan
Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai keperluan antara lain
melayani nasabah yang ingin menukarkan uangnya dalam bentuk mata uang lain. Perbankan

86 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling aktif. Perbankan beroperasi dalam pasar
valas lewat para pedagangnya.
d. Pialang Pasar Valas atau Broker
Mereka membantu untuk mencarikan pembeli ataupun penjual.
e. Pemerintah
Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara lain membayar
hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus di tukarkan lagi
kedalam mata uang lokal.
f. Bank Sentral.
Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka menstabilkan nilai tukar
mata uang.
g. Spekulan dan Arbitraser
Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta
spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar
keuntungan.
h. Institusi
Institusi yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang mempunyai investasi
internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi, mutual fund, dan bank investasi.

Jenis-jenis Pasar Valuta Asing


1. Pasar SPOT (Pasar Tunai)
Dalam transaksi spot biasanya penyerahan valas ditetapkan dua hari kerja berikutnya.
Misalkan kontrak jual beli valas di tutup tanggal 10 maka penyerahannya dilakukan tanggal
12, namun apabila tanggal 12 adalah hari minggu atau hari libur Negara asal (Home
Countries), penyerahan dilakukan pada hari berikutnya (Eligible Date) tanggal penyerahan ini
disebut Value Date.
2. Pasar Forward
Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta dengan valuta lain pada suatu waktu di masa
depan yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang dimaksud pasar forward adalah
pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak forward mata uang. Waktu antara
ditetapkannya kontrak dan pertukaran mata uang yang sebenarnya terjadi dapat bervariasi
dari dua minggu hingga satu tahun.
Pasar Currencies Future

87 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Pasar currency futures merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak currency
futures. Suatu kontrak currency futures menetapkan suatu volume standar dari suatu valuta
tertentu yang akan ditukarkan pada tanggal penyelesaian (settlement date) tertentu di masa
depan. Sebuah MNC (multi national corporation) yang ingin meng-hedge hutangnya akan
membeli kontrak currency futures untuk mengunci harga suatu valuta di masa depan.
3. Pasar Currency Options
Pasar currency options merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak currency
options. Kontrak currency options dapat diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu currency
call options menyediakan hak untuk membeli suatu valuta tertentu dengan harga tertentu
dalam suatu periode waktu tertentu. Currency call options digunakan untuk meng-hedge
hutang-hutang valas yang harus dibayarkan di masa depan. Currency put options memberikan
hak untuk menjual suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu
tertentu. Currency put options digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang akan
diterima di masa depan.
4. Pasar Barter (SWAP)
Kombinasi antara pembeli dan penjual untuk dua mata uang secara tunai yang diikuti
membeli dan menjual kembali mata uang yang sama secara tunai dan tunggal secara
stimultan dengan batas waktu yang berbeda.

Kelebihan dan Kelemahan Pasar Valuta Asing


1. Kelebihan Pasar Valuta Asing
a. Transaksi 24 jam
Tidak seperti transaksi di pasar modal, pasar valas berjalan 24 jam sehari selama 5
hari dalam seminggu.
b. Likuiditas
Banyaknya broker/dealer dalam pasar valas menjadikan pasar valas menjadi sangat
likuid sekaligus bisa menjadikan harga menjadi lebih stabil. Dengan begitu, trader
bisa membuka atau menutup posisi pada fair market price.
c. Rendahnya biaya transaksi
Biaya transaksi di pasar valas secara online tidak ada, namun hanya dikenakan biaya
yang jumlahnya cukup beragam salah satu contohnya adalah biaya pada saat
penarikan dana dari akun forex.
d. Keuntungan dari kenaikan dan penurunan harga
`q

88 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Para trader dapat menarik keuntungan dari kenaikan harga yaitu selisih antara harga
beli (ask/offer) dengan harga jual/harga penutupan (bid) pada pesanan beli (buying
order). Sedangkan pada pesanan jual (selling order), keuntungan didapat dari selisih
antara harga jual (bid) dengan harga beli/penutupan (ask/offer).
e. Marjin perdagangan
Perdagangan dengan marjin dapat membuat daya beli investor melebihi jumlah modal
yang dimiliki.
f. Two way opportunities
Anda dapat menghasilkan keuntungan 2 arah, ketika market naik atau pun ketika
market turun. Hal ini tidak berlaku bagi investasi jenis lain (1 way opportunity),
sebagai contoh: saham.
g. Fungsi laverage (fungsi pengali/daya ungkit)
Dengan modal relatif kecil anda dapat menghasilkan keuntungan yang jauh lebih
besar. Contoh : tanpa leverage anda hanya akan mendapatkan $0.01/point dengan
modal $100. Tapi dengan leverage 1:100 maka anda dapat menghasilkan $1/point
dengan modal yang sama ($100).
2. Kelemahan Pasar Valuta Asing
a. Risiko kurs pertukaran (exchange rate risk)
Risiko ini timbul sebagai akibat dari naik-turunnya nilai tukar (kurs) valas.
b. Risiko negara asal
Risiko ini timbul dari akibat campur tangan pemerintah yang mata uangnya di
perdagangkan di pasar valas contohnya seperti intervensi bank sentral di negara
tersebut dengan menaikkan tingkat suku bunga, melepas obligasi pemerintah,
pembelian valuta asing secara besar-besaran oleh pemerintah dan sebagainya.

89 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
BAB IX PASAR MODAL

A. Pokok Bahasan
1. Pengertian dan sejarah perkembangan
2. Lembaga yang terlibat dalam pasar modal
3. Produk-produk di Pasar Modal
4. Strategi investasi di Pasar Modal

B. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan


Setelah mempelajari ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami, Pengertian dan sejarah
perkembangan, Lembaga yang terlibat dalam pasar modal, Produk-produk di Pasar
Modal, Strategi investasi di Pasar Modal,

C. Kompetensi Umum
Memahami tentang Konsep dan Teori kegiatan modal ventura dan anjak piutang

D. Kompetensi Khusus
1. Ketepatan menjelaskan Pengertian dan sejarah
2. Ketepatan menjelaskan Jenis dan manfaat
3. Ketepatan menjelaskan Pihak-pihak yang terlibat
4. Ketepatan menjelaskan Mekanisme kegiatan modal ventura dan anjak piutang

E. Metode Pembelajaran
Petunjuk penggunaan:
1. Dosen memberikan pengantar tentang materi yang akan dibahas,
2. Dosen menjelaskan tentang konsep/teori pasar modal ventura dan anjak piutang
3. Dosen dan mahasiswa mendiskusikan bersama konsep/teori modal ventura dan
anjak piutang
4. Mahasiswa memberi tanggapan berupa pertanyaan,
5. Mahasiswa mengerjakan soal-soal latihan

F. Uraian Materi

90 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Definisi Pasar Modal
Secara awam pengertian dan definisi pasar modal adalah mirip seperti pada umunya, yaitu
tempat bertemunya antara pembeli. Secara akademisi, pengertian dan definesi pasar modal
adalah pasar yang dikelola secara terorganisir dengan aktivitas perdagangan surat berharga,
seperti saham, obligasi, option, warrant, right, dengan menggunakan jasa perantara,
komisioner dan underwriter.
Menurut UU nomor 8 Tahun 1995
“Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan
Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan Efek. Pasar Modal berbeda dengan pasar uang.”
Sejarah Pasar Modal Indonesia
Menurut buku "Effectengids" yang dikeluarkan Vereneging voor den Effectenhandel pada
tahun 1939, transaksi efek telah berlangsung sejak 1880 namun dilakukan tanpa organisasi
resmi sehingga catatan tentang transaksi tersebut tidak lengkap. Pada tahun 1878 terbentuk
perusahaan untuk perdagangan komunitas dan sekuritas, yakti Dunlop & Koff, cikal bakal
PT. Perdanas.
Di zaman penjajah, sekitar awal abad 19 pemerintah colonial Belanda mulai membangun
perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari
para penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari
orang-orang Belanda dan Eropah lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari
penghasilan penduduk pribumi. Atas dasar itulah maka pemerintah colonial waktu itu
mendirikan pasar modal. Setelah mengadakan persiapan, maka akhirnya berdiri secara resmi
pasar modal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912
dan bernama Vereniging voor de Effectenhandel (asosiasi perdanagan efek) dan langsung
memulai perdagangan.
Di tingkat Asia, bursa Batavia ini merupakan yang keempat tertua terbentuk setelah Bombay
(1830), Hong Kong (1847), dan Tokyo (1878). Pada saat awal terdapat 13 anggota bursa
yang aktif (makelar) yaitu : Fa. Dunlop & Kolf; Fa. Gijselman & Steup; Fa. Monod & Co.;
Fa. Adree Witansi & Co.; Fa. A.W. Deeleman; Fa. H. Jul Joostensz; Fa. Jeannette Walen; Fa.
Wiekert & V.D. Linden; Fa. Walbrink & Co; Wieckert & V.D. Linden; Fa. Vermeys & Co;
Fa. Cruyff dan Fa. Gebroeders.
Sedangkan Efek yang diperjual-belikan adalah saham dan obligasi perusahaan/perkebunan
Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan Pemerintah (propinsi dan

91 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
kotapraja), sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor
administrasi di negeri Belanda serta efek perusahaan Belanda lainnya.

Badan atau Lembaga yang terlibat di Pasar Modal


1. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990 tentang Pasar
Modal adalah :
 Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat ditawarkan dan
diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal
masyarakat umum.
 Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga berikut:
a. Bursa efek
b. Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan
c. Reksa dana
d. Perusahaan efek dan perorangan
 Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal

Bapepam sebagai lembaga pengawas pasar modal wajib menetapkan ketentuan bagi
terjaminnya pelaksanaan efek secara tertib dan wajar dalam rangka melindungi pemodal dan
masyarakat berupa:
1) Keterbukaan informasi tentang transaksi efek di bursa efek oleh semua perusahaan efek
dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat persyaratan kererbukaan kepada Ketua
Bapepam dan masyarakat tentang semua transaksi efek oleh semua pemegang saham
utama dan orang dalam serta pihak terasosiasikan dengannya.
2) Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak telah memperoleh izin usaha,
izin perorangan, persetujuan atau pendaftaran profesi.
3) Penjatahan efek, dalam hal terdapat kelebihan jumlah permintaan pada suatu penawaran
umum. Ketentuan ini tidak mengharuskn diadakannya penerbitan sertifikat dalam jumlah
yang kurang dari jumlah standar yang berlaku dalam perdagangan efek pada suatu bursa
efek.
Bapepam dipimpin oleh seorag ketua yang tugas pokoknya adalah memimpin Bapepam
sesuai dengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pemerintah dan membina aparatur
Bapepam agar berdaya guna dan berhasil guna. Disamping itu Ketua Bapepam bertugas

92 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
membuat ketentuan pelaksanaan teknis di bidang pasar modal secara fungsional menjadi
tanggung jawabnya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan serta
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

Lembaga Penunjang Pasar Perdana


a. Penjamin Emisi Efek
Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut:
1. Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan, harga yang wajar
dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit)
2. Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu menyelesaikan tugas
adinistrasi yang berhubungan dengan pengisian dokumen pernyataan pendaftaran emisi
efek, penyusunan prospektus merancang spesimen efek dan mendampingi emiten selama
proses evaluasi.
3. Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan sarana-sarana
penunjang).
b. Akuntan Publik
Tugas akuntan publik antara lain adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapatya.
2. Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.
3. Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik apabila diperlukan
c. Konsultan Hukum
Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan memberikan
pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten, yang meliputi
anggaran dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas kekayaaan emiten, perikatan yang
dilakukan oleh emiten dengan pihak ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.
d. Notaris
Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta perubahan anggaran
dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.
e. Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang bertugas
melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan pengembalian uang pesanan dan
menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan.

93 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
f. Perusahaan Penilai
Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan penilaian kembali
aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui beberapa besarnya nilai wajar
aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal.
Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi
Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham juga dikenal
lembaga sebagai berikut:
a. Wali Amanat (Trustee)
Tugas wali amanat antara lain:
1. Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten
2. Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan emiten yang
diterima olehnya sebagai jaminan.
3. Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
4. Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta bunganya yang
harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.
5. Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
6. Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan perusahaan emiten.
7. Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
8. Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila diperlukan.
b. Penanggung (Guarantor)
Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok obligasi
beserta bunganya dari emiten kepada para pemengang obligasi tepat pada waktunya, apabila
emiten tidak memenuhi kewajibannya.
c. Agen Pembayar (Paying Agent)
Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya dilakukukan setiap dua
kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah jatuh tempo.
Lembaga Penunjang Pasar Sekunder
Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang menyediakan jasa-jasa dalam
pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang terdiri dari:
a. Pedagang Efek

94 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang efek juga berfungsi untuk
menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga keseimbangan harga serta memelihara
likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek tertentu di pasar sekunder.
b. Perantara Perdagangan Efek (Broker)
Broker bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk kemudian ditawarkan di
bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker mengenakan fee kepada investor.
c. Perusahaan Efek
Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (sekurities company) dapat menjalankan beberapa
kegiatan, baik sebagai penjamin emisi efek (underwriter) , peranraa pedagang efek, manajer
investasi atau penasihat investasi.
d. Biro Administrasi Efek
Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur menyediakan jasa-jasa
melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran dividen, pembagaian hak
opsi, emisi sertifikat, atau laporan tahunan untuk emiten.
e. Reksa Dana (Mutual Fund)
Reksadana merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-dana investor yang pada
umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen pasar modal atau pasar uang oleh manajer
investasi. Atas dana yang dikelola tersebut diterbitkan unit saham atau sertifikat sebagai bukti
keikutsertaan investor pada perusahaan reksadana.
Produk-produk di Pasar Modal
a. Produk Saham
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, saham adalah produk yang ada pada pasar
modal. Saham diperjualbelikan dalam bentuk sertifikat sebagai bukti atas pemilikan
perusahaan. Pada pasar modal, saham yang ada diperjualbelikan menurut satuan round
lot. Dan ada dua jenis saham yang ditawarkan yaitu, Saham Biasa serta Saham Preferen.
b. Produk Derivatif
Ini adalah salah satu bagian dari produk di pasar modal yang berdiri sebagai efek hasil
penurunan instrumen efek berbeda alias underlying.
c. Produk Waran
Jika Anda sama sekali belum pernah terjun ke dunia pasar modal, maka akan asing
dengan produk satu ini. Waran berarti produk yang dapat dibeli dengan harga yang
terlebih dahulu ditetapkan dan hanya dapat dijual dan belikan dalam waktu tertentu.

95 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Ketika hendak membeli produk Waran, investor harus menunggu hingga waktu yang
sudah ditentukan datang.
d. Produk Obligasi
Produk dari pasar modal yang ditujukan untuk perusahaan dan investor dikenal sebagai
obligasi. Tertulis dalam bentuk sertifikat dan sertifikat tersebut sebagai bukti bahwa
investor telah menanamkan modal atau uang untuk perusahaan yang ditunjuk untuk
bekerja sama.
e. Produk Reksa Dana
Suatu kelompok investor membeli produk pasar modal seperti obligasi, saham, atau
produk lainnya adalah produk dari reksa dana. Tidak sembarang orang bisa mengelola
produk pasar modal ini. Lebih tepatnya adalah perusahaan investasi yang sudah
profesional melakukan pengelolaan terhadap produk reksa dana.
f. Produk Bukti Right
Investor memiliki hak untuk melakukan pembelian saham baru yang ditawarkan atau
dijual pihak emiten dan dihadirkan dalam bentuk surat berharga adalah penjelasan dari
produk bukti right. Investor berhak untuk membeli sejumlah saham baru dengan surat
berharga tersebut ketika berada dalam pasar modal.
Umumnya, produk-produk yang diperjualbelikan dalam pasar modal tersebut untuk janka
waktu selama satu tahun. Produk pasar modal ini dapat berfungsi sebagai modal jangka
panjang bagi investor maupun perusahaan yang terlibat dalam penanaman modal di pasar
modal.
Strategi Investasi di Pasar Modal
Keuntungan (capital gain) dan kerugian (capital loss) bagi investor sangat dipengaruhi oleh
kemampuannya dalam menganalisis keadaan harga saham dan kemungkinan turun naiknya
harga di Bursa. Beberapa strategi dalam melakukan investasi di Bursa Efek (khususnya
dalam bentuk saham) sebagai berikut.
1. Mengumpulkan beberapa jenis saham dalam satu portofolio. Strategi ini dapat
memper kecil risiko investasi karena risiko akan disebar ke beberapa jenis saham.
Peluang untuk mendapatkan keuntungan cukup besar. Kerugian pada salah satu jenis
saham dapat tertutupi oleh keuntungan pada jenis saham lainnya.
2. Beli di pasar perdana dan dijual begitu dicatatkan di bursa.

96 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
3. Beli dan simpan. Strategi ini dapat digunakan apabila investor memiliki keyakinan
berdasarkan analisis bahwa perusahaan yang bersangkutan memiliki prospek untuk
berkembang yang cukup pesat beberapa tahun mendatang sehingga sahamnya
diharapkan akan mengalami kenaikan yang cukup besar. Keuntungan yang dapat
diperoleh dari strategi ini di samping dividen juga capital gain.
4. Beli saham tidur. Saham tidur adalah saham yang jarang atau tidak pernah ada
transaksi. Saham tidur ini dapat disebabkan karena jumlah saham yang dicatatkan
terlalu sedikit atau dikuasai oleh investor institusi dan pemilik saham lama (pendiri
perusahaan). Atau dapat pula disebabkan oleh kinerja perusahaan yang bersangkutan
kurang baik atau prospek usahanya masih kurang cerah sehingga kurang mendapat
perhatian pemodal.
5. Strategi berpindah dari saham yang satu ke saham yang lain. Investor yang memilih
strategi ini cenderung bersifat lebih spekulatif. Investor seperti ini harus senantiasa
mengikuti pergerakan atau perubahan harga-harga saham di Bursa.
6. Konsentrasi pada industri tertentu. Strategi ini lebih cocok bagi investor yang benar-
benar menguasai kondisi suatu jenis industri sehingga mengetahui prospek
perkembangannya di masa yang akan datang. Investor dapat memilih beberapa saham
perusahaan yang bank yang memiliki bisnis dalam sektor industri yang bersangkutan.
7. Reksa dana. Melakukan investasi dengan membeli unit penyertaan atau saham yang
diterbitkan oleh reksa dana. Strategi ini cocok bagi investor yang tidak memiliki
cukup waktu melakukan analisis pasar atau tidak ada akses informasi. Biasanya
investor pemula cenderung memilih jenis investasi ini.

97 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
BAB X MEMAHAMI MODAL VENTURA (CAPITAL VANTURE) DAN ANJAK
PIUTANG (FACTORING)

A. Pokok Bahasan
1. Pengertian dan sejarah
2. Jenis dan manfaat
3. Pihak-pihak yang terlibat
4. Mekanisme kegiatan modal ventura dan anjak piutang
B. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Setelah mempelajari ini, mahamasiswa diharapkan dapat memahami, Pengertian dan
sejarah, Jenis dan manfaat, Pihak-pihak yang terlibat, Mekanisme kegiatan modal ventura
dan anjak piutang
C. Kompetensi Umum
Memahami tentang tentang Konsep dan Teori kegiatan modal ventura dan anjak piutang

D. Kompetensi Khusus
1. Ketepatan menjelaskan Pengertian dan sejarah
2. Ketepatan menjelaskan Jenis dan manfaat
3. Ketepatan menjelaskan Pihak-pihak yang terlibat
4. Ketepatan menjelaskan Mekanisme kegiatan modal ventura dan anjak piutang

E. Metode Pembelajaran
Petunjuk penggunaan:
1. Dosen memberikan pengantar tentang materi yang akan dibahas,
2. Dosen menjelaskan tentang konsep/teori modal ventura dan anjak piutang
3. Dosen dan mahasiswa mendiskusikan bersama konsep/teori modal ventura dan
anjak piutang
4. Mahasiswa memberi tanggapan berupa pertanyaan,
5. Mahasiswa mengerjakan soal-soal latihan

F. Uraian Materi
Pengertian Modal Ventura (Capital Venture)
Istilah Ventura berasal dari kata Venture yang secara harafiah dapat berarti sesuatu yang
mengandung risiko atau dapat pula diartikan sebagai usaha. Adalah perusahaan modal

98 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
ventura yang berani melakukan investasi di mana investasi tersebut mengandung suatu risiko
tinggi. Kegiatan investasi yang dibiayai oleh modal ventura biasanya dalam jangka waktu
panjang dan memiliki risiko tinggi, seperti membentuk atau pengembangan usaha baru di
bidang tertentu. Meskipun risiko yang dihadapi tinggi, pihak modal ventura mengharap suatu
keuntungan yang tinggi pula dari penyertaan modalnya berupa capital gain atau deviden.
Perusahaan yang pembinyaan dari modal ventura disebut Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)
atau investee ompanyc.
Pengerian perusahaan modal ventura sesuai dengan keputusan Presiden Nomor 61 tahun
1998 tentang Lembaga Pembiayan, adalah “Badan usaha yang melakukan suatu pembiayaan
dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan
pembiayaan.”
Perbedaan antara bank dengan modal ventura terletak pada jenis kegiatannya. Bank
membiayai suatu kegiatan, tetapi tidak masuk ke perusahaan yang biayainya, sedangkan
modal ventura memberikan pembiayaan dengan cara melakukan penyertaan langsung ke
dalam perusahaan yang dibiayainya.
Dengan demikian, kegiatan modal ventura memiliki karakteristik tersendiri jika dibandingkan
dengan lembaga pembiayaan lainnya. Ciri atau karakteristik modal ventura adalah sebagai
berikut :
1. Kegiatan yang dilakukan bersifat penyertaan langsung ke suatu perusahaan.
2. Penyertaan dalam perusahaan bersifat jangka panjang dan biasanya di atas tiga tahun.
3. Bisnis yang dimasuki merupakan bisnis yang memiliki risiko tinggi.
4. Keuntungan yang diperoleh berasal dari capital gain, deviden, atau bagi hasil
tergantung dari penyertaan modalnya di bidang jenis yang diinginkan.
5. Kegiatannya lebih banyak dilakukan dalam usaha pembentukan usaha baru atau
pengembangan suatu usaha.
Secara sempit, modal ventura dapat diartikan sebagai modal yang ditanamkan pada usaha
yang mengandung risiko dengan tujuan memperoleh pendapatan berupa bunga atau deviden.

Perusahaan Modal Ventura di Indonesia diawali dengan pembentukan PT Bahana Pembinaan


Usaha Indonesia (BPUI), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sahamnya
dimiliki oleh Departemen Keuangan (82,2%) dan Bank Indonesia (17,8%). Gema nama
Bahana memang sempat menggetarkan dunia keuangan nusantara. Ketika pada tahun 1993
salah satu anak usahanya, PT Bahana Artha Ventura (BAV), agresif melebarkan usaha ke

99 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
seluruh provinsi, membentuk Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD). Sasarannya,
Usaha Kecil Menegah untuk dibiayaya.

Perbedaan Modal Ventura dan Bank.


Keterangan BANK MODAL VENTURA
Pelaku Bank, Kreditur, Debitur Investor, Perusahaan
Modal Vnetura, PPU.
Bantuan pembiayaan Pinjaman/Kredit Penyertaan Modal
Keterlibatan Tidak ada Ada (sebagai partner)
manajemen
Jenis resiko Kredit macet Usaha gagal
Bentuk keuntungan Bunga kredit Capital gain/Keuntungan
Modal
Jangka waktu Pendek, Menengah, 5-10 Tahun (jangka
Panjang panjang)
Akhir kontrak Lunas Divestasi (pengurangan
modal)

Pengertian Anjak Piutang (Factoring)


Factoring adalah salah satu alternatif sumber pembiayaan perusahaan dalam rangka
memperbaiki aliran kas (cash flow). salah satu bisnis modern yang sedang berlangsung di
indonesia adalah penjualan secara kredit yang sedang menyentuh penjualan berbagai jenis
barang kebutuhan industri maupun rumah tangga. semakin banyak transaksi bisnis secara
kredit, semakin banyak pula melahirkan kelangkaan dana tunai, baik bagi pihak produsen
maupun bagi pihak dealer. memang selama ini kredit perbankan dapat mengatasinya, tetapi
ada alternatif lain yang salah satu di antaranya adalah lembaga factoring. Dengan
mendiskontokan piutang pada lembaga ini, perusahaan dapat dengan segera memperoleh
uang tunai. Perusahaan factoring adalah salah satu perusahaan pembiayaan yang usaha
pokoknya adalah membeli piutang dagang perusahaan-perusahaan lain atas dasar atau syarat-
syarat yang tercantum dalam akta jual belinya. Ada macam-macam bentuk piutang yang bisa
diambil alih oleh perusahaan factoring, antara lain adalah sebagai berikut.
1. Perusahaan factoring membeli tunai surat perintah bayar dari suatu perusahaan, baik
yang sudah jatuh tempo maupun tagihan yang baru dapat dilakukan dalam jangka
waktu tertentu
2. Perusahaan factoring membeli tunai surat perintah bayar dari suatu perusahaan yang
jatuh tempo pembayarannya masih memerlukan beberapa waktu lagi

100 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
3. Perusahaan factoring membeli tagihan dari suatu perusahaan, dimana pembayaran atas
tagihan itu berdasarkan proses pengiriman barang yang memerlukan waktu
4. Perusahaan factoring membeli tunai surat-surat berharga yang belum jatuh tempo
5. Perusahaan factoring membeli tunai dokumen lain yang sifatnya tagihan dimasa yang
akan datang, seperti tagihan dari biro-biro perjalanan dan kartu kredit.

Kegiatan Anjak Piutang sudah dikenal sejak 2000 Tahun yang lalu dan pertama kali
dipraktekkan di Mesopotamia. Tetapi pada saat itu kegiatan-kegiatan anjak piutang dilakukan
dengan cara sederhana, yaitu pihak faktor biasanya bertindak sebagai agen penjualan yang
juga sekaligus berperan sebagai pemberi perlindungan kredit. Eksistensi kelembagaan Anjak
Piutang dimulai sejak ditetapkan Paket Kebijaksanaan 20 Desember 1988 (PAKDES 20
1988) yang diatur dengan KEPRES No. 61 Tahun 1988 dan Keputusan Mentri Keuangan No.
172/KMK.06/2002.
Pengenalan Anjak Piutang bisa didirikan secara independen (berdiri sendiri) atau dapat di
lakukan oleh Multi Finance Company yaitu lembaga pembiayaan yang dapat melakukan
kegiatan usaha secara sekaligus di bidang Anjak Piutang (factoring), Sewa Guna Usaha
(leasing), Modal Ventura (joint venture), Kartu Kredit (credit card), dan Pembiayaan
Konsumen.

Jenis Dan Manfaat


b. Jenis Pembiayaan Modal Ventura.
Jenis-jenis pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan modal ventura adalah sebagi
berikut:
1. Equity Financing
Yaitu merupakan jenis pembiayaan langsung. Dalam hal ini perusahaan modal
ventura melakukan penyertaan langsung pada Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)
dengan cara menambil bagian dari sejumlah saham milik PPU (Perusahaan Pasangan
Usaha)
2. Semi Equity Financial
Yaitu merupakan pembiayaan dengan membeli obligasi konversi yang diterbitkan
oleh perusahaan PPU.
3. Mendirikan perusahaan baru. Dalam hal ini perusahaan modal ventura bersama-sama
dengan PPU mendirikan usaha yang baru sama sekali.
4. Bagi Hasil

101 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Pembiayaan jenis ini merupakan pembiayaan kepada usaha kecil yang belum
memiliki bentuk badan hukum perseroan terbatas (PT), namun tidak tertutup
kemungkinan dengan yang berbadan hukum PT, apabila kedua belah pihak saling
menginginkannya.
Manfaat Pembiayaan Modal Ventura:
1. Memungkinkan dan mempermudah pendirian suatu perusahaan baru.
2. Membantu pembiayaan perusahaan yang sedang mengalami kesulitan dana dalam
pengembangan usahanya, terutama pada tahap awal.
3. Membantu perusahaan baik pada tahap pengembangan suatu produk maupun pada
tahap mengalami kemunduran.
4. Memperlancar mekanisme investasi didalam dan diluar negeri.

c. Macam jenis factoring


Berdasarkan Pembiayaan Modal Ventura
1. Full service factoring
Pada full service factoring,pihak factoring melayani semua jasa factoring, baik yang
bersifat financing maupun jasa non financing
2. Recourse factoring
recourse factoring juga mencakup semua jasa factoring, kecuali jasa proteksi atas bad
debt. sampai saat ini mayoritas transaksi factoring masih bersifat recourse factoring
3. Bulk factoring
transaksi factoring seperti ini biasanya terjadi dalam jumlah besar kepada klien
tertentu saja
4. Invoice discounting
pada invoice discounting, klien hanya membutuhkan jasa financing
5. Undiscloesed factoring
undiscloesed factoring hampir sama dengan invoice discounting, tetapi kadang-
kadang pihak klien dapat meminta perlindungan atas bad debt dan pihak faktor
biasanya menunjuk pihak klien sebagai agen nya untuk menagih dari nasabah. dengan
demikian, pihak nasabah tidk merasa terganggu oleh intervensi pihak factoring.

Berdasarkan penanggung risiko


a. With resourse factoring

102 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Berkaitan dengan risiko debitur yang tidak mampu memenuhi kewajiabnnya.
b. Without resourse factoring
Perusahaan anjak piutang menanggung risiko atas tidak tertagihnya piutang yang telah
dialihkan oleh klien.
Berdasarkan lingkup kegiatan
a. Domestic factoring
Kegiatan transaksi berdomisili di dalam negeri.
b. International factoring
Kegiatan anjak piutang untuk transaksi ekspor impor barang yang melibatkan dua
perusahaan factoring.
Manfaat Anjak Piutang :
a. Menurunkan biaya produksi perusahaan.
b. Memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk pembayaran di muka atau advanced
payment sehingga meningkatkan credit standing perusahaan klien.
c. Meningkatkan kemampuan klien, karena klien dapat mengadakan transaksi dagang secara
bebas atas dasar open account baik perdagangan dalam maupun luar negeri.
d. Meningkatkan kemampuan klien memperoleh laba melalui peningkatan perputaran modal
kerja.
Adapun peran factoring dalam perdagangan internasional melibatkan empat pihak, yakni
eksportir, importir, perusahaan factoring di bidang eksport dan import. Misalnya, ekportir
menjual barangnya ke Amerika Serikat, prosesnya adalah sebagai berikut[9] :
1. Eksportir yang bersangkutan membuat perjanjian factoring, dengan perusahaan factoring
di indonesia.
2. Eksportir mengajukan permohonan batasan kredit sehubungan dengan ekspor tersebut.
3. Perusahaan factoring di indonesia memilih salah satu perusahaan factoring di negara
tujuan.
4. Perusahaan factoring di amerika serikat meneliti kredibilitas importir yang bersangkutan.
5. Jika perusahaan factoring menyetujui transaksi ini, eksportir dapat langsung mengirimkan
barangnya ke amerika serikat dan mengirimkan invoice kepada importir disertai
pemberitahuan supaya importir membayar kepada perusahaan factoring yang telah di
tunjuk di amerika serikat.

103 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
6. Salinan faktur di sampaikan kepada perusahaan factoring di dalam negri dan pihak
factoring membayar sebesar faktur dikurangi diskonto.
7. Perusahaan factoring dalam negri mengirimkan salinan bukti pembayaran kepada
perusahaan factoring di amerika serikat.
Setelah perusahaan factoring menerima pembayaran dari importir ia mengirimkan jumlah itu
setelah di potong bunga dan biaya lain-lainnya.
Pihak-Pihak Yang Terlibat
Pihak Yang Terlibat dalam Modal Ventura.
1. Pihak Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company)
2. Pihak Perusahaan Pasangan Usaha
3. Pihak Penyandang Dana Pihak Yang Terlibat dalam Anjak Piutang
Pihak Yang Terlibat dalam Anjak Piutang
1. Perusahaan factoring yang bersangkutan, yang akan membeli atau mengambil alih atau
mengelola piutang atau menjual kredit debiturnya.
2. Klien (perusahaan yang menjual piutang), sebagai kreditor, yang memiliki piutang atau
perusahaan yang menjual piutang agar dikelola oleh factoring.
3. Nasabah (perusahaan yang berutang pada klien), sebagai debitur, perusahaan atau
nasabah yang memiliki masalah pembayaran tagihan utang kepada klien (kreditor).
Mekanisme Kegiatan
Modal Ventura
1. Single Tier Approach
2. Perusahaan Modal Ventura menghimpun dana dan mengelola dana yang diinvestasikan
dalam bentuk penyertaan modal pada perusahaan pasangan usaha.
3. Two Tier Approach
4. Pengelolaan modal ventura yang melibatkan dua badan usaha terpisah, dimana yang satu
sebagai perusahaan penyedia dana (fund company) dan yang lain sebagai perusahaan
pengelola (management company) yang melakukan pengelolaan fund company yang
bersangkutan.
Anjak Piutang
1. Kreditor menjual atau memberikan piutang yang dimilikinya kepada perusahaan anjak
piutang baik dengan cara memberitahukan kepada debitur ataupun tidak.

104 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
2. Perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur sebagai pihak yang punya
utang sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dengan kreditor.
3. Debitur membayar kewajiban utangnya kepada perusahaan anjak piutang sesuai dengan
tanggal jatuh tempo yang disepakati.
4. Perusahaan anjak piutang memberikan atau membayar uang penjualan piutang dengan
diskonto (potongan atau bunga yang harus dibayar oleh orang yang menjual wesel atau
surat dagang yang diuangkan sebelum waktunya) kepada kreditor sesuai tanggung
jawabnya sesudah semua permasalahan utang piutang diselesaikan.

105 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
BAB XI SEW A GUNA USAHA (LEASING) DAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
(FINANCE)

A. Pokok Bahasan
1. Pengertian dan Jenis perusahaan leasing/finance
2. Manfaat pembiayaan
3. Mekanisme dan teknik pembiayaan
4. Perkembangan leasing/finance

B. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan


Setelah mempelajari ini, mahamasiswa diharapkan dapat memahami, Pengertian dan
Jenis perusahaan leasing/finance, Manfaat pembiayaan, Mekanisme dan teknik
pembiayaan, Perkembangan leasing/finance

C. Kompetensi Umum
Memahami tentang tentang Konsep dan Teori Sewa guna usaha (Leasing)dan
Pembiayaan Konsumen (finance)

D. Kompetensi Khusus
1. Ketepatan menjelaskan Pengertian dan Jenis perusahaan leasing/finance
2. Ketepatan menjelaskan Manfaat pembiayaan
3. Ketepatan menjelaskan Mekanisme dan teknik pembiayaan
4. Ketepatan menjelaskan Perkembangan leasing/finance

E. Metode Pembelajaran
Petunjuk penggunaan:
1. Dosen memberikan pengantar tentang materi yang akan dibahas,
Dosen menjelaskan tentang konsep/teori Sewa guna usaha (Leasing)dan
Pembiayaan Konsumen (finance)
2. Dosen dan mahasiswa mendiskusikan bersama konsep/teori Sewa guna usaha
(Leasing)dan Pembiayaan Konsumen (finance)
3. Mahasiswa memberi tanggapan berupa pertanyaan,
4. Mahasiswa mengerjakan soal-soal latihan

106 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
F. Uraian Materi

Pengertian Sewa Guna Usaha


Pengertian sewa guna usaha secara umum adalah perjanjian antara lessor (perusahaan
leasing) dengan lassee (nasabah) dimana pihak lessor menyediakan barang dengan hak
penggunaan oleh lessee/nasabah dengan imbalaln pembayaran sewa untuk jangka waktu
tertentu.
Sedangkan sewa guna usaha sesuai dengan peraturan menteri keuangan
NO.1169/KMK.01/1991 adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna
usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh lease selama jangka waktu
tertenru berdasarkan pembayaran secara berkala. Selanjutnya yang dimaksud dengan finance
lease adalah kegiatan sewa guna usaha dimana lease pada akhir masa kontrak mempunyai hak
opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati.
Sebaliknya, operating lease tidak memiliki hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha.
Pengertian lessor adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha leasing dengan
menyediakan berbagai macam barang modal, sedangkan lesse adalah nasabah yang
menginginkan barang modal tersebut.
Jenis Perusahaan Leasing
1. Independent leasing: Perusahaan leasing yang berdiri sendiri dapat sebagai supplier atau
membeli barang-barang modal dari supplier lain untuk di-lease-kan.
2. Captive lessor: Produsen atau supplier mendirikan perusahaan leasing dan yang mereka
lease-kan adalah barang-barang mereka sendiri. Tujuan utamanya adalah untuk
meningkatkan penjualan sehingga mengurangi penumpukan barang di gudang/toko.
3. Lease broker: Perusahaan ini hanya mempertemukan keinginan lessee untuk memperoleh
barang modal kepada pihak lessor untuk di-lease-kan. Lease broker hanya sebagai
perantara antara pihak lessor dengan pihak lessee.
Pengertian Pembiayaan
Menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah No:
91/Kep/M.KUKMI/IX/2004 tentang Petunjuk Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan
Syariah Pembiayaan adalah kegiatan penyediaan dana untuk investasi atau kerjasama
permodalan antar koperasi dengan anggota, calon anggotanya, yang mewajibkan penerima
pembiayaan itu untuk melunasai pokok pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi

sesuai akad diserta pembayaran sejumlah bagi hasil dari pendapatan atau laba dari kegiatan
yang dibiayai atau penggunaan dana pembiayaan tersebut.
108 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Jenis-Jenis Pembiayaan
Dalam menjelaskan jenis-jenis pembiayaan dapat dilihat dari tujuannya, jangka waktunya,
orangnya (yang menerima dan memberi pembiayaan ) dan tempat kediaman.
1. Jenis Pembiayaan dilihat dari Tujuan
a. Pembiayaan Kansumtif
Pembiayaan konsumtif bertujuan untuk memperoleh barang-barang atau kebutuhan-
kebutuhan lainnya guna memenuhi keputusan dalam konsumsi
1) Pembiayaan konsumtif untuk umum
2) Pembiayaan konsumtif untuk pemerintah
b. Pembiayaan Produktif
Pembiayaan Produktif bertujuan untuk memungkinkan penerima pembiayaan dapat
mencapai tujuannya yang apabila tanpa pembiayaan tersebut tidak mungkin dapat
terwujudkan.Untuk memperoleh pembiayaan , dapat dilakukan dengan beberapa
alternatif.
1) Alternatif yang pertama ialah dapat diambil dari saving, yaitu bagian keuntungan
perusahaan yang tidak dibagikan
2) Jika alternatif yang pertama tidak mencukupi, maka pembiayaan tersebut dapat
dilakukan dengan jalan menjual saham-saham kepada masyarakat ( menarik
saving dari masyarakat)
3) Pembiayaan dapat pula dilakukan dengan jalan mengadakan pinjaman-pinjaman
baik kepada bank maupun kepada masyarakat
2. Jenis pembiayaan dilihat dari jangka waktu
a. Short term ( pembiayaan jangka pendek ) ialah suatu bentuk pembiayaan yang
berjangka waktu maksimal satu tahun.
b. Intermediate Tern ( Pembiayaan jangka waktu menengah )ialah suatu bentuk
pembiayaan yang berjangka waktu dari satu tahun sampai tiga tahun.
c. Long Term ( Pembiayaan jangka panjang )ialah suatu bentuk pembiayan yang
berjangka waktu lebih dari tiga tahun
d. Demand loan atau Call loan ialah suatu bentuk pembiayaan yang setiap waktu dapat
diminta kembali.
3. Jenis Pembiayaan Dilihat Menurut Lembaga yang menerima pembiayaan

109 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
a. Pembiayaan untuk badan usaha pemerintah / daerah
b. Pembiayaan untuk badan usaha swasta
c. Pembiayaan perorangan
4. Jenis Pembiayaan Dilihat Menurut Tujuan Penggunaan
a. Pembiayaan Modal kerja / pembiayaan ekploitasi
Pembiayaan modal kerja (PMK) adalah pembiayaan untuk kerja perusahaan dalam
rangka pembiayaan aktiva lancar pembiayaan
b. Pembiayaan Investasi
Pembiayaan investasi adalah pembiayaan (berjangka menengah atau panjang ) yang
diberikan kepada usaha-usaha guna merehabilitas , modernisasi , perluasan ataupun
pendirian proyek baru, misalnya untuk pembelian mesin-mesin ,bangunan dan tanah
untuk pabrik.
c. Pembiayaan Konsumen
Pembiayaan bank yang diberikan bank kepada pihak ketiga / perorangan(termasuk
karyawan bank sendiri ) untuk keperluan konsumsi berupa barang atau jasa dengan
cara membeli, nyewa atau dengan cara lain.
5. Jenis Pembiayaan Menurut Sektor Ekonomi
Pembiayaan menurut sektor ekonomi atas dasar kebutuhan untuk menentukan kebijakan
pengarahan pembiayan secara kuantatif yang dititik beratkan pada sektor ekonomi yang
diutamakan dalam pembiayaan bank itu. Sektor-sektor ekonomi:
a. Sektor Pertanian, Perburuan , dan Sarana Pertanian
b. Sektor Pertambangan
c. Sektor Perindustrian
d. Sektor Listrik Gas dan Air
e. Sektor Konstruksi
f. Sektor Perdagangan , Restoran dan Hotel
g. Sektor Pengangkutan,Pergudangan dan Komunikasi
h. Sektor jasa-jasa Dunia Usaha
i. Sektor jasa-jasa Sosial/Masyarakat
j. Dan sektor lainnya

6. Jenis Pembiayaan Menurut Sifat


Jenis Pembiayaan Menurut Sifat adalah berhubungan dengan perkembangan baik debet
sejak pembiayaan ditarik/dipergunakan sampai dengan pembiayaan dilunasi.

109 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
7. Jenis Pembiayaan yang Disalurkan Menurut Bank
a. Cash Loan adalah pinjaman uang tunai yang diberikan kepada customernya ,sehingga
dalam pembelian fasilitas cash loan ini bank telah nyediakan dana (fresh money) yang
dapat digunakan oleh customer berdasarkan ketentuan yang ada dalam akad
pembiayaannya.
b. Non Cash Loan adalah fasilitas yang diberikan kepada customernya , tetapi bank
belum mengeluarkan uang tunai atas fasilitas tersebut
8. Jenis Pembiayaan Menurut Sumber Dana
a. Pembiayaan dengan dana sendiri
b. Pembiayaan dengan dana bersama-sama
c. Pembiayaan dengan dana dari luar negri
9. Jenis Pembiayaan Menurut Wewenang Pemutusan
Dilihat dari wewenang peemutusannya , maka pembiayaan dibedakan atas wewenang
kantor wilayah , wewenang cabang dan wewenang kantor pusat.
10. Jenis pembiayaan Menurut Sifat Fasilitas
a. Committed Facility adalah suatu fasilitqas yang secara yuridis berkewajiban untuk
memenuhinya sesuai dengan yang diperjanjikan, kecuali terjadi suatu peristiwa yang
memberikan hak untuk menarik kembali / menanggukan fasilitas tersebut sesuai surat
atau dokumen lainnya.
b. Uncommitted Facility adalah suatu fasilitas yang secara yuridis bank tidak
mempunyai kewajiban untuk memenuhinya sesuai dengan yang telah diperajanjikan.
11. Jenis Pembiayaan Menurut Akad
a. Pembiayaan dengan akad pembiayaan adalah pembiayaan yang disertai dengan suatu
akad pembiayaan tertulis antara lembaga pembiayaan dan nasabah , yang antara lain
mengatur besarnya plafond pembiayaan , suku/nasabah , jangka waktu, jaminan, cara-
cara perluasan dan sebagainya.
b. Pembiayaan Tanpa Akad Pembiayaan adalah pembiayaan yang disertai suatu akad
tertulis.
12. Jenis Pembiayaan Two Step Loan(TSL), Buyer’s Credit (Export Credit) , Onshore Loan
dan Offshore Loan
a. Two Step Loan (TSL) adalah suatu pembiayaan yang diperoleh dari lenders (lembaga
keuangan) diluar negri
b. Buyer’s Cr

110 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Menurut Adiwarman Karim (2008: 231), pembiayaan syariah dapat digolongkan menjadi
enam pembiayaan yaitu :
a. Pembiayaan modal kerja syariah
Pembiayaan modal kerja syariah adalah pembiayaan jangka pendek yang diberikan
kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja usahanya berdasarkan
prinsip syariah. Jangka waktu pembiayaan modal maksimum satu tahun dan dapat
diperpanjang sesuai kebutuhan.
b. Pembiayaan investasi syariah
Pembiayaan investasi syariah adalah penanaman dana dengan maksud memperoleh
imbalan/manfaat/keuntungan dikemudian hari.
c. Pembiayaan konsumtif syariah
Pembiayaan konsumtif syariah adalah jenis pembiayaan yang diberikan untuk tujuan
diluar usaha umumnya bersifat perorangan.
d. Pembiayaan sindikasi
Pembiayaan sindikasi adalah pembiayaan yang diberikan oleh lebih dari satu lembaga
keuangan bank untuk obyek pembiayaan tertentu.
e. Pembiayaan berdasarkan take over
Pembiayaan berdasarkan take over adalah membantu masyarakat untuk mengalihkan
transaksi nonsyariah yang telah berjalan menjadi transaksi yang sesuai dengan
syariah.
f. Pembiayaan letter of credit
Pembiayaan letter of credit adalah pembiayaan yang diberikan dalam rangka
memfasilitasi transaksi impor atau ekspor nasabah
Manfaat Pembiayaan
Muhammad syafi’i Antonio mengemukakan bahwa terdapat banyak manfaat dari pembiayaan
1. Bank akan menikmati peningkatan dalam jumlah tertentu pada saat keuntungan nasabah
meningkat.
2. Bank tidak berkewajiban membayar dalam jumlah tertentu pada nasabah pendanaan
secara tetap
3. Pengambilan pokok pembiayaan sesuai dengan cash flow/arus kas nasabah, sehingga
tidak memberatkan nasabah
4. Bank akan lebih selektif dan berhati-hati

111 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Teknik Pembiayaan Leasing
Teknik pembiayaan leasing dapat dilihat dari jenis transaksi leasing yang secara garis besar
dapat dibagi dua kategori pembiayaan yaitu :
1. Finance lease
2. Operating lease

Mekanisme Leasing
1. Lessee menghubungi supplier untuk pemilihan dan penentuan jenis barang, spesifikasi,
harga, jangka waktu pengiriman, jaminan purnajual atas barang yang akan di-lease
2. Lessee melakukan negoasiasi dengan lessor mengenai kebutuhan pembiayaan barang
modal. Pada tahap awal ini, lessee dapat meminta lease quotation yang tidak mengikat
dari lessor. Dalam lease quotation ini dimuat mengenai syarat-syarat pokok pembiayaan
leasing antara lain: keterangan barang, cash security deposit, residual value, asuransi,
biaya administrasi, jaminan uang sewa dan persyaratan-persyaratan lainnya.
3. Lessor mengirimkan letter of offer atau commitment letter kepada lessee yang berisi
syarat-syarat pokok persetujuan lessor untuk membiayai barang modal yang dibutuhkan
lessee tersebut. Apabila lessee menyetujui semua ketentuan dan persyaratan dalam letter
of offer, kemudian lessee menandatangani dan mengembalikannya kepada lessor.
4. Penandatanganan kontrak leasing setelah semua persyaratan dipenuhi lessee. Kontrak
leasing tersebut sekurang-kurangnya mencakup hal-hal antara lain : pihak-pihak yang
terlibat, hak milik, jangka waktu, jasa leasing, opsi bagi lessee, penutupan asuransi,
tanggung jawab atas objek leasing, perpajakan, jadwal pembayaran angsuran sewa dan
sebagainya.
5. Pengiriman order beli kepada supplier disertai instruksi pengiriman barang kepada lessee
sesuai dengan tipe dan spesifikasi barang yang telah disetujui
6. Pengriman barang dan pengecekan barang oleh lessee sesuai pesanan. Selanjutnya lessee
menandatangani surat tanda terima dan perintah bayar dan diserahkan kepada supplier
7. Penyerahan dokumen oleh supplier kepada lessor termasuk faktur dan bukti-bukti
kepemilikan barang lainnya.
8. Pembayaran oleh lessor kepada supplier
9. Pembayaran angsuran (lease payment) secara berkala oleh lessee kepada lessor selama
masa sewa guna usaha yang seluruhnya mencakup pengembalian jumlah yang dibiayai
serta bunga

112 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Mekanisme Umum Pembiayaan
Penjelasan mekanisme pembiayaan meliputi ketentuan dan syarat-syarat atau yang harus
dilakukan sejak nasabah mengajukan permohonan pembiayaan sampai pembiayaan tersebut
dilunaskan oleh nasabah, dan untuk jenis pembiayaan tertentu mempunyai kekususan dalam
ketentuan dan prosedurnya.
Tujuan utama mekanisme pembiayaan ini adalah
1. Memberikan ketegasan atas tugas-tugas dari seorang account officer sehingga demikian
akan lebih memperjelas wewenang dan tanggung jawab para account offcer
2. Flow of document dapat di ikuti dan diketahui dengan jelas
3. Memperlancar arus pekerjaan
Langkah-langkah tersebut harus benar-benar di ketahui dan di ikuti oleh para account offcer.
Mekanisme ini berlaku untuk permohonan pembiayaan baru, perpanjangan maupun tambahan
yang berlaku secara umum untuk setiap jenis pembiayaan baik untuk modal kerja maupun
untuk investasi.

Perkembangan Leasing
Kehadiran industri pembiayaan (multi finance) di Indonesia sesungguhnya belumlah terlalu
lama, terutama bila dibandingkan dengan di negara-negara maju. Dari beberapa sumber,
diketahui industri ini mulai tumbuh di Indonesia pada 1974. Kelahirannya didasarkan pada
surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri, yaitu Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian,
dan Menteri Perdagangan. Setahun setelah dikeluarkannya SKB tersebut, berdirilah PT
Pembangunan Armada Niaga Nasional pada 1975. Kelak, perusahaan tersebut mengganti
namanya menjadi PT (Persero) PANN Multi Finance. Kemudian, melalui Keputusan
Presiden (Keppres) No.61/1988, yang ditindaklanjuti dengan SK Menteri Keuangan No.
1251/KMK.013/1988, pemerintah membuka lebih luas lagi bagi bisnis pembiayaan, dengan
cakupan kegiatan meliputi leasing, factoring, consumer finance, modal ventura dan kartu
kredit.
Sebagai sesama industri keuangan, perkembangan industri leasing relatif tertinggal
dibandingkan yang lain, perbankan, misalnya. Terlebih lagi bila dibandingkan dengan
perbankan pasca Pakto 1988. Pada era inilah bank muncul dan menjamur bagai musim hujan.
Deregulasi yang digulirkan pemerintah di bidang perbankan telah membuahkan banyak sekali
bank, walaupun dalam skala gurem. tetapi banyak kalangan menuding, justru Pakto 88 inilah
menjadi biang keladi suramnya industri perbankan di kemudian hari. Puncaknya, terjadi pada
1996 ketika pemerintah melikuidasi 16 bank. Langkah itu ternyata masih diikuti dengan

113 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
dimasukkannya beberapa bank lain dalam perawatan Badan Penyehatan Perbankan
Nasional(BPPN).
Meski demikian, perusahaan pembiayaan juga mampu berkembang cukup mengesankan.
Hingga saat ini leasing di Indonesia telah ikut berkiprah dalam pembiayaan perusahaan. Jenis
barang yang dibiayai pun terus meningkat. Jika sebelumnya hanya terfokus pada pembiayaan
transportasi, kini berkembang pada keperluan kantor, manufaktur, konstruksi dan pertanian.
Hal ini mengindikasikan multi finance kian dikenal pelaku usaha nasional.
Ada beberapa hal menarik jika kita mencermati konsentrasi dan perkembangan perusahaan
leasing. Pada era 1989, misalnya, industri ini di Indonesia cenderung berupaya memperbesar
asset. perburuan asset tersebut diantaranya disebabkan tantangan perekonomian menuntut
mereka tampil lebih besar, sehat dan kuat. Perusahaan yang tidak beranjak dari skala semula,
tampak terguncang-guncang dana akhirnya tutup sama sekali.
Dengan asset dan skala usaha yang besar, muncul anggapan perusahaan lebih andal
dibandingkan yang lain. Bagi yang kapasitasnya memang terbatas, mereka berupaya agar
tetap tampil megah dan gagah. Maka, dimulailah saling lirik dan penjajakan di antara
sesamanya. Skenario selanjutnya, banyak perusahaan leasing yang melakukan penggabungan
menjadi satu grup. Tampaknya, langkah ini membuahkan hasil positif. Selain modal dan asset
menggelembung, kredibilitas dan penguasaan pasar pun ikut terdongkrak.
Namun gairah menggelembungkan asset tersebut berangsur-angsur mulai pudar. Karena pada
tahun berikutnya (1990), industri leasing mulai kembali pada prinsip dasar ekonomi. mereka
lebih mengutamakan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Sebetulnya, berubahnya orientasi ini dipicu oleh kian sengitnya persaingan di industri
leasing. Akibatnya, kehati-hatian menjadi agak terabaikan. Indikasinya, persyaratan untuk
memperoleh sewa guna usaha menjadi semakin longgar. Bahkan, kabarnya di Bengkulu,
orang bisa mendapatkan sewa guna usaha hanya dengan menyerahkan selembar kartu tanda
penduduk (KTP).
Pada tahun 1991, kembali terjadi perubahan besar-besaran pada perusahaan pembiayaan.
Seiring dengan kebijakan uang ketat (TMP = tight money policy) – yang lebih dikenal
dengan Gebrakan Sumarlin I dan II – suku bunga pun ikut meroket naik. Akibatnya, banyak
kredit yang sudah disetujui terpaksa ditunda pencairannya.
Dari sisi permodalan, TMP membuat perusahaan multi finance seperti kehabisan darah.
Aliran dana menjadi seret. kalaupun ada, harganya tinggi sekali. Itulah sebabnya banyak di
antara mereka yang menggabungkan usahanya. Dengan bergabung, mereka lebih mudah
dalam memperoleh kredit, termasuk dari luar negeri.

114 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
BAB XII PEGADAIAN

A. Pokok Bahasan
1. Pengertian dan sejarah gadai
2. Kegiatan usaha dan manfaat
3. Produk/Jasa Pegadaian

B. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan


Setelah mempelajari ini, mahamasiswa diharapkan dapat memahami, Pengertian dan
sejarah gadai, Kegiatan usaha dan manfaat, Produk/Jasa Pegadaian

C. Kompetensi Umum
Memahami tentang tentang Konsep dan Teori produk/jasa pegadaian

D. Kompetensi Khusus
1. Ketepatan menjelaskan Pengertian dan sejarah gadai
2. Ketepatan menjelaskan Kegiatan usaha dan manfaat
3. Ketepatan menjelaskan Produk/Jasa Pegadaian

E. Metode Pembelajaran
Petunjuk penggunaan:
1. Dosen memberikan pengantar tentang materi yang akan dibahas,
2. Dosen menjelaskan tentang konsep/teori pegadaian
3. Dosen dan mahasiswa mendiskusikan bersama konsep/teori pegadaian
4. Mahasiswa memberi tanggapan berupa pertanyaan,
5. Mahasiswa mengerjakan soal-soal latihan

F. Uraian Materi
Pengertian Pegadaian
Pegadaian adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) keuangan indonesia yang
bergerak dalam 3 bidang bisnis utama yaitu pembiayaan, emas, dan penyedian jasa. Secara
bahasa, kata dasar dari “Pegadaian” berasal dari kata “Gadai”. Pengertian Gadai menurut
Kitab Undang Undang Hukum Perdata Pasal 1150 adalah hak yang diperoleh seseorang yang

115 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
mempunyai hak piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan
kepada orang yang berpiutang oleh seseorang yang mempunyai utang atau oleh orang lain
atas nama orang yang mempunyai utang. Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di
indonesia yang mempunyai izin resmi untuk melaksanakan kegiatan gadai ini. Sederhananya
Pegadaian merupakan pihak yang menerima jaminan berupa barang atau surat berharga dari
seorang yang ingin berhutang guna mendapatkan sejumlah uang senilai barang yang
dijaminkan, dan nantinya barang yang dijamin akan ditebus sesuai dengan kesepakatan antara
nasabah dengan lembaga gadai.
Sejarah Terbentuknya Pegadaian
Lembaga Pegadaian pertama kali dikenal di Indonesia pada masa penjajahan Belanda.
Pemerintah Belanda saat ini mendirikan Lembaga Keuangan yang bekerja dengan sistem
gadai, lembaga ini disebut Bank Leening, didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1946.
Tetapi ketika Inggris berhasil mengambil alih kekuasaan atas Indonesia dari Belanda,
lembaga tersebut dibubarkan, kemudian masyarakat diberikan kebebasan untuk membangun
usaha gadainya tersendiri dengan syarat harus mendapatkan lisensi dari Pemerintah Daerah
setempat. Namun sistem ini ternyata memberikan kerugian kepada pemerintah inggris
dimana pemilik lisensi bersifat semena-mena dengan praktik rentenir. Oleh karena itu
sistemnya kembali diubah, pendirian usaha dengan sistem gadai diberikan kepada umum
asalkan mereka mampu membayar pajak yang tinggi kepada Pemerintah daerah.
Kemudian kembali terjadi konflik perebutan kekuasaan dan Belanda menang sehingga
menjadi penguasa lagi. Pada masa tersebut Belanda memutuskan untuk mempertahankan
sistem tadi. Tetapi tidak lama kemudian pemerintah Belanda menyadari bahwa banyak
penyelewangan yang dilakukan orang-orang yang diberikan menjalankan bisnis gadai
sehingga mereka kembali mengganti sistemnya. Kali ini Kegiatan Pegadaian dilakukan
sendiri oleh pemerintah dengan tujuan memberikan manfaat terbesar bagi pemerintah dan
masyarakat. Pada Tanggal 1 April 1901, Belanda mendirikan Pegadaian negara pertama di
Sukabumi, Jawa Barat, dan seterusnya tanggal 1 April dijadikan hari ulang tahun Pegadaian.
Setelah Belanda kalah dengan Jepang. Sistem pegadaian masih sama dan tidak banyak
perubahan sejak masa tersebut. Ketua pegadaian masa itu adalah orang Jepang, sedangkan
wakilnya adalah pribumi.
Pada era perjuangan kemerdekaan, kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang awalnya berada di
jalan Kramat Raya, Jakarta sempat dipindahkan ke Karanganyar, Kebumen karena situasi
perang yang masih memanas. Agregasi militer Belanda II membuat kantor pusat ini kembali

116 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
dipindahkan lagi ke Magelang sebelum akhirnya kembali dipindahkan ke Jakarta pasca
perang kemerdekaan. Sejak masa itu Pegadaian sudah beberapa kali berubah statusnya,yaitu
sebagai Perusahaan Negara sejak 1 Januari 1961, kemudian sebagai Perusahaan Jawatan
(Perjan), lalu sebagai Perusahaan Umum (Perum), dan menjadi Perseroan pada tanggal 13
Desember 2011.
Ciri –Ciri Pegadaian
 Dana yang diinginkan nasabah didapatkan dengan menjadikan barang berharga untuk
digadaikan.
 Dana yang diberikan tergantung nilai barang yang digadaikan.
 Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali jika nasabah memenuhi syarat ketentuan
yang telah disepakati.
 Pegadaian mendapatkan keuntungan dari sistem gadai yang diterapkan.

Fungsi Pegadaian
 Melakukan pengelolaan atas penyaluran uang pinjaman dengan berdasar kepada hukum
gadai yang prosesnya mudah, cepat, aman dan hemat.
 Membuka dan mengembangkan usaha yang dapat menguntungkan pemerintah dan
masyarakat.
 Melakukan pengelolaan terhadap keuangan, perlengkapan, kepegawaian, pelatihan,
peindidikan dan tatalaksana pegadaian.
 Melakukan penelitian dan pengembangan serta pengawaan terhadap sistem gadai dalam
masyarakat.
 Mencegah adanya pemberitan tidak wajar, pegadaian gelap dan praktek riba.
 Membina pola kredit agar terarah dan bermanfaat.

Manfaat Pegadaian
1. Manfaat Bagi Masyarakat (Nasabah)
 Prosedurnya sederhana dan cepat sehingga lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan
mereka.
 Jasa yang ditawarkan tidak hanya pegadaian, melainkan banyak jasa lainnya.
 Mendapatkan fasilitas penitipan barang yang aman dan dapat dipercaya.
2. Manfaat Bagi Lembaga Pegadaian dan Pemerintah

117 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
 Sewa modal yang dibayarkan oleh nasabah akan dijadikan sebagai penghasilan.
 Ongkos yang dibayarkan oleh nasabah juga dapat dijadikan sebagai penghasilan.
 Memenuhi Misi pegadaian sebagai Badan Usaha Milik Negara untuk memberikan
bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang
relatif sederhana
 Laba dari pegadaian dapat digunakan untuk Dana Pembangunan (55%), Cadangan
Umum (20%), Cadangan Tujuan (5%), Dana Sosial (20%).
Kelebihan Dan Kekurangan Pegadaian
1. Kelebihan Pegadaian
 Waktu yang diperlukan untuk mendapatkan uang relatif singkat.
 Prosedur yang sederhana.
 Nasabah diberikan kebebasan dalam penggunaan uang yang didapatkan.
 Tidak perlu membuka rekening seperti tabungan atau deposito.
 Banyak barang yang dapat dijadikan sebagai jaminan.
 Jangka waktu dapat diperpanjang jika bunga sudah dibayarkan.
2. Kekurangan Pegadaian
 Harus ada jaminan untuk mendapatkan uang.
 Uang yang didapatkan cenderung lebih rendah dari harga barang sebenarnya.
 Barang yang digadaikan harus diserahkan ke pegadaian sehingga barang tersebut
tidak dapat dimanfaatkan.
 Jumlah uang yang dapat diberikan terbatas.

Klasifikasi Macam –Macam Jenis Pegadaian


1. Pegadaian Konvensional
Pegadaian Konvensional adalah Badan Usaha Miliki Negara yang menjalankan sistem gadai
dengan berpedoman kepada Undang-Undang dan Hukum di Indonesia. Pegadaian
Konvensional menjalankan tugasnya sesuai dengan sistem gadai. Sistem Gadai menurut
Kitab Undang Undang Hukum Perdata Pasal 1150 adalah hak yang diperoleh seseorang yang
mempunyai hak piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan
kepada orang yang berpiutang oleh seseorang yang mempunyai utang atau oleh orang lain
atas nama orang yang mempunyai utang. Pada pegadaian konvensional tarif jasa dan bunga
terhadap pinjaman lebih besar dibandingkan dengan pegadaian syariah di bawah ini.

118 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
2. Pegadaian Syariah
Pegadaian Syariah adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjalankan sistem
gadai sesuai dengan hukum islam. Sistem Gadai menurut Kitab Undang Undang Hukum
Perdata Pasal 1150 adalah hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai hak piutang atas
suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang
oleh seseorang yang mempunyai utang atau oleh orang lain atas nama orang yang
mempunyai utang. Nah dalam Pegadaian Syariah sistem gadai atau yang disebut rahn dalam
bahasa arab ini dijalankan sesuai dengan hukum islam. Kata “rahn” berarti tetap atau lama,
dengan kata lain juga dapat dikatakan penahanan barang dalam jangka waktu tertentu, barang
yang memiliki nilai harta ini dijadikan jaminan dalam utang-piutang. Sama seperti lembaga
lain yang berlabel syariah, landasan pembentukan Pegadaian Syariah adalah Al – Qur’an dan
Hadist.
Produk/Jasa Pegadaian
1. Produk Gadai Konvensional
Jenis produk Pegadaian yang satu ini menjadi yang paling dikenal oleh masyarakat. Layanan
ini memberikan kemudahan untuk mendapatkan dana cair dengan cara menjaminkan suatu
barang ke Pegadaian. Kegiatan gadai konvensional yang diterapkan di Pegadaian dilandaskan
kepada hukum gadai yang terdapat di Kita Undang-Undang Hukum Perdata 1150-1160.
Karena itulah, Anda akan merasa lebih aman dan terjamin ketika memutuskan memilih
produk ini untuk mendapatkan dana cair. Bunga yang diberlakukan untuk produk Pegadaian
satu ini relatif rendah, yaitu 0,75-1,15 persen per 15 hari.
2. Produk Gadai Syariah (Rahn)
Gadai syariah tidak terlalu berbeda dengan produk gadai konvensional. Keduanya sama-sama
menahan benda dari peminjam untuk dijadikan jaminan atas utang yang dimilikinya. Hal
yang membedakannya, karena berprinsip syariah, produk yang satu ini tidak mengenal sewa
modal yang sama dengan bunga pinjaman. Sebagai gantinya, produk gadai syariah
memberlakukan sewa tempat (ujrah) kepada tiap peminjam.
3. Produk Berbasis Fidusia
Bukan hanya perseorangan yang membutuhkan dana dari Pegadaian, berbagai sektor usaha
kecil dan menengah (UKM) juga sering memerlukan tambahan suntikan modal untuk

119 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
pengembangan usaha. Situasi tersebutlah yang dlirik oleh Pegadaian sehingga muncul produk
berbasis fidusia, Produk ini ditujukan untuk menyediakan dana bagi usaha produktif di segala
sektor dengan benda bergerak mampun tidak bergerak yang tidak dapat dibebani hak
tanggungan. Aturan mengenai jaminan fidusia ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 42
Tahun 1999.
4. Produk Gadai Sistem Angsuran
Produk yang dibuat sebagai kredit untuk para pengusaha mikro ini secara konsep tidak jauh
berbeda dengan produk gadai konvensional. Peminjam akan memperoleh sejumlah dana
segar dari hasil gadai barang berharganya. Namun yang membedakan, dalam produk gadai
sistem angsuran, peminjam melakukan pembayaran pinjaman dengan cara dicicil.
5. Produk Investasi Emas
Selain menyalurkan kredit dan pembiayaan, ada produk lain di Pegadaian yang berorientasi
ke arah investasi. Produk investasi emas ini ditujukan bagi masyarakat yang ingin memiliki
logam mulia yang satu ini dengan cara tunai maupun dengan cara mengangsur.
Emas yang dijual di pegadaian berbentuk lempengan logam mulia dengan berat 1 gram
sampai 1.000 gram. Guna mengakomodasi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat,
Pengadaian bahkan mengadakan arisan emas agar tiap orang dapat membeli produk ini.
6. Jasa Taksiran
Menaksir barang di Pegadaian tidak mesti menggadaikan barang yang nilainya diukur
tersebut. Sebab pada kenyataannhya, Pegadaian memiliki produk jasa taksiran yang
menyediakan layanan jasa pengujian nilai terhadap barang bergerak. Produk ini berguna bagi
masyarakat yang ingin menjual barang berharganya, seperti perhiasan emas, agar tidak
dipermainkan bahkan ditipu oleh pihak yang hendak membeli barang tersebut.
7. Jasa Titipan
Bagi yang sering merasa khawatir terhadap keamanan barang berharga yang dimiliki, Anda
kini dapat menemukan solusi penyimpanannya melalu produk jasa titipan yang dikeluarkan
oleh Pegadaian. Dengan produk ini, Anda dapat menyimpan barang berharga Anda di
Pegadaian dengan membayar sewa tempat.
8. Jasa Sertifikasi Batu Mulia

120 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Layanan yang produknya disebut sebagai G-Lab Pegadaian ini merupakan bentuk pengujian
dan penilaian untuk melihat keaslian batu pertama, logam mulia, ataupun jenis batuan lain.
Jika terbukti asli, pihak Pegadaian akan menerbitkan sertifikat untuk batu mulia tersebut.
Produk ini diadakan demi mencegah semakin maraknya penipuan tentang batu mulia yang
digandrungi oleh masyarakat Indonesia.

121 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
BAB XIII DANA PENSIUN

A. Pokok Bahasan
1. Pengertian dan tujuan penyelenggaraan dana pensiun
2. Jenis lembaga Dana Pensiun
3. Asas, Fungsi dan Norma Dana Pensiun
4. Program dan manfaat Dana Pensiun
5. Peserta dan perhitungan iuran Dana Pensiun

B. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan


Setelah mempelajari ini, mahamasiswa diharapkan dapat memahami, Pengertian dan
tujuan penyelenggaraan dana pensiun, Jenis lembaga Dana Pensiun, Asas, Fungsi dan
Norma Dana Pensiun, Program dan manfaat Dana Pensiun, Peserta dan perhitungan iuran
Dana Pensiun

C. Kompetensi Umum
Memahami tentang tentang Konsep dan Teori penyelenggaraan dana pensiun

D. Kompetensi Khusus
1. Ketepatan menjelaskan Pengertian dan tujuan penyelenggaraan dana pensiun
2. Ketepatan menjelaskan Jenis lembaga Dana Pensiun
3. Ketepatan menjelaskan Asas, Fungsi dan Norma Dana Pensiun
4. Ketepatan menjelaskan Program dan manfaat Dana Pensiun
5. Ketepatan menjelaskan Peserta dan perhitungan iuran Dana Pensiun
E. Metode Pembelajaran
Petunjuk penggunaan:
1. Dosen memberikan pengantar tentang materi yang akan dibahas,
2. Dosen menjelaskan tentang konsep/teori penyelenggaraan danan pensiun
3. Dosen dan mahasiswa mendiskusikan bersama konsep/teori penyelenggaraan dana
pensiun
4. Mahasiswa memberi tanggapan berupa pertanyaan,
5. Mahasiswa mengerjakan soal-soal latihan

122 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
F. Materi
Bagi perusahaan dana pensiun iuran yang dipungut dari para karyawan suatu perusahaan
tidak dikenakan pajak . Hal ini dilakukan pemerintah dalam rangka pengembangan program
pensiun kepada masyarakat luas, seperti yang tertuang dalam peraturan Perundang-
undangan dibidang perpajakan yang merupakan memberikan fasilitas penundaan pajak
penghasilan seperti dalam Undang – undang Nomor 7 tahun 1991, tentang pajak penghasilan
yang berbunyi.
“iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang disetujui Menteri Keuangan,
baik yang dibayar pemberi kerja maupun oleh karyawan dan penghasilan dana
pensiun dari modal yang ditanamkan dalam bidang bidang tertentu berdasarkan
keputusan Menteri Keuangan tidak termasuk obyek pajak ”

Manfaat Dana Pensiun


Manfaat atau tujuan penyelenggaraan dana penerima pensiun dapat dilihat dari dua atau tiga
pihak yang terlibat. Jika hanya dua pihak berarti antara pemberi kerja dengan karyawannya
sendiri. Sedangkan jika tiga pilihan, yaitu pemberi kerja, karyawan dan lembaga pengelola
dana pensiun, dimana kemudian masing masing pihak memiliki tujuan tersendiri.
Bagi pemberi kerja tujuan atau manfaat penyelenggaraan dana pensiun bagai karyawan
adalah sebagai berikut:
1. Memberikan penghargaan kepada para karyawan yang telah mengabdi diperusahaan
tersebut.
2. Agar dimasa usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang diperoleh
setelah bekerja diperusahaannya.
3. Memberikan rasa aman dari segi batiniah sehingga dapat menurunkan turn over
karyawan.
4. Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari – sehari.
5. Meningkatkan citra perusahaan dimata masyarakat dan pemerintah

Sedangkan bagi karyawan yang menerima pensiun, manfaat yang diperoleh dengan adanya
dana pensiun adalah:
1. Kepastian memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang sesudah masa pensiun.
2. Memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untuk bekerja
Selanjutnya bagi lembaga pengelola dana pensiun tujuan penyelenggaraan dana pensiun
adalah:

123 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
1. Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan dengan melakukan
berbagai kegiatan investasi.
2. Turut membantu dan mendukung program pemerintah

Jenis Jenis Pensiun


Secara umum jenis pensiun yang dapat dipilih oleh karyawan yang akan menghadapi pensiun
sebagai berikut:
1. Pensiun normal
Yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa pensiun
seperti yang ditetapkan perusahaan. Sebagai contoh rata rata usia pensiun di Indonesia
adalah telah berusia 58 tahun dan 60 tahun untuk profesi tertentu.
2. Pensiun dipercepat
Jenis pensiun ini untuk kondisi tertentu, misalnya karena adalah pengurangan pegawai di
perusahaan tertentu.
3. Pensiun ditunda
Merupakan pensiuan yang diberikan kepada para karyawan yang meminta pensiun
sendiri, namun usia pensiun belum memenuhi untuk pensiun. Dalam hal tersebut
karyawan yang mengajukan tetap keluarnya dan pensiunnya baru dibayar pada saat usia
pensiun tercapai.
4. Pensiun cacat
Pensiun yang diberikan bukan karena usia, tetapi lebih disebabkan peserta mengalami
kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu lagi untuk dipekerjakan. Pembayaran
pensiun biasanya dihitung berdasarkan formula manfaat pensiun normal dimana masa
kerja diakui seolah olah sampai usia pensiun normal.
Jenis Dana Pensiun
Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992, dana pensiun dapat digolongkan kedalam
beberapa jenis yaitu:
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Jadi pengelolaan dana pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja (DPPK)) atau lembaga
keuangan (DPLK). Perusahaan mempunyai beberapa alternatif. Altenatif ini disesuaikan
dengan tujuan perusahaan tanpa menghilangkan hak karyawan . alternatif yang dapat dipilih
antara lain:

124 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
1. Mendirikan sendiri dana pensiun bagi karyawannya
2. Mengikuti program pensiun yang diselenggarakan oleh dana pensiun lembaga keuangan
lain
3. Mendirikan dana pensiun secara bersama sama dengan pemberi kerja

Selanjutnya penyelenggaraan dana pensiun lembaga keuangan dapat pula dilakukan oleh
bank umum atau asuransi jiwa setelah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan (DPLK).
Menurut ketentuan diatas program pensiun yang dapat dijalankan adalah sebagai berikut:

Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)


Merupakan program pensiun yang besar manfaat pensiun ditetapkan dalam Peraturan Dana
Pensiun. Seluruh iuran merupakan beban karyawan yang dipotong dari gajinya.
Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Besarnya manfaat pensiun tergantung dari hasil pengembangan kekayaan dana pensiun.
Iuran ditanggung bersama oleh karyawan dan perusahaan pemberi kerja

Sistem Pembayaran Pensiun


Ada dua jenis pembayaran uang pensiun yang biasa dilakukan oleh perusahaan baik untuk
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) maupun Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).
Ketentuan ini sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 343/KMK.017/1998
Tanggal 13 Juli 1998. Menurut ketentuan ini pembayaran rumus yang tersedia yaitu Rumus
Bulanan atau Rumus Sekaligus.
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPM)
Pembayaran pensiun sekaligus dilakukan oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain:
 Perusahaan tidak mau pusing dengan karyawan yang sudah pensiun
 Untuk memberikan kesempatan kepada pensiunan agar dapat mengusahakan uang
pensiun yang diperolehnya untuk berusaha, karena biasanya pensiun sekaligus uangnya
dalam jumlah besar
 Kerena permintaan pensiunan itu sendiri.
Perhitungan menggunakan rumus sekaligus bagi PPMP sebagai berikut:
MP = FPd x MK x PDP

125 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
Ket:
MP = Manfaat Pensun
FPd = faktor penghargaan dalam desimal
MK = Masa Kerja
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir atau rata rata berapa bulan terakhir

Dalam hal manfaat pensiun dihitung dengan menggunakan rumus sekaligus besar faktor
penghargaan per tahun masa kerja tidak boleh melebihi 2.5% dan total manfaat pensiun tidak
boleh 80 kali penghasilan dasar pensiun.

Sedangkan perhitungan dengan rumus bulanan bagi PPMP sebagai berikut:


MP = Fpe x MK x PDP
Ket:
MP = Manfaat Pensun
FPe = faktor penghargaan dalam persentase (%)
MK = Masa Kerja
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir atau rata rata berapa bulan terakhir
Contoh:
Menurut perhitungan final earning pensiun plan adalah jika gaji terakhir anda sebelum
pensiun adalah Rp.1000.000; sementara masa kerja 20 tahun, maka anda akan memperoleh
uang pensiun bulanan sebesar 2,5% x 20 x Rp.1000.000 = Rp.500.000

Contoh lain menurut perhitungan career average eraning atau pendapatan rata rata selama
masa kerja misalnya gaji awal pertama kali kerja adalah Rp.50.000 dan terakhir adalah
Rp.1.000.000, kemudian jika dihitung secara rata rata selama 20 tahun adalah sebesar
Rp.400.000, maka pensiun per bulan yang diterima adalah 2,5 x 20 x Rp.400.000 =
Rp.200.000

Selanjutnya sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 343/KMK/0.17/1998


pembayaran manfaat pensiun oleh dana pensiun dapat pula dilaksanakan

 Dalam hal jumlah yang akan dibayarkan per bulan oleh dana pensiun yang
menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti yang menggunakan rumus bulanan
kurang dari Rp.300.000, dari manfaat pensiun tersebut dapat dibayarkan sekaligus

126 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
 Dalam hal manfaat pensiun yang menjadi hak peserta pada Program Pensiun Manfaat
Pasti yang menggunakan rumus sekaligus lebih kecil dari Rp.36.000.000, manfaat
pensiun tersebut dapat dibayarkan sekali gus.

Program Pensiun Iuran Pasti


Pembayaran manfaat pensiun dari Program Pensiun Iuran Pasti dan hasil pengembangannya
lebih kecil dari Rp.36.000.000 dapat dibayarkan sekaligus.
Iuran peserta dalam 1 tahun untuk Program Pensiun Iuran Pasti yang menggunakan rumus
sekaligs maksimal 3 kali faktor penghargaan per tahun masa kerja yang dinyatakan dalam
desimal kali penghasilan dasar pensiun per tahun, sedangkan rumus bulanan maksimal 3 kali
faktor penghargaan per tahun masa kerja yang dinyatakan dalam persentase kali penghasilan
dasar pensiun per tahun
Perhitungan menggunakan Rumus Sekaligus bagi PPIP adalah sebagai berikut:
IP = 3 x FPd x PDP
Ket:
IP = Iuran pensiun
FPd = Faktor Penghargaan per tahun dalam desimal
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun per tahun
Sedangkan perhitungan Rumus Bulanan adalah
IP = 3 x Fpe x PDP
Ket:
IP = Iuran pensiun
FPe = Faktor Penghargaan per tahun dalam persentase (%)
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun per tahun

127 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, 2014, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya edisi revisi, PT Raja Grafindo Persada
- Jakarta
Kasmir, 2002,Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya cetakan ke-6,RajaGrafindo
Persada:Jakarta
Kasmir,2002,Dasar-Dasar Perbankan,Rajagrafindo Peersada:Jakarta
Kasmir. 2006. Dasar-Dasar Perbankan. PT. RajaGrafindo ; Jakarta
Triandaru, Sigit. Budisantoso, Totok. 2006. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba
empat ; Jakarta
www.bi.go.id
www.google.c

128 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a
132 | M o d u l B a n k d a n L e m b a g a K e u a n g a n L a i n n y a

Anda mungkin juga menyukai