Anda di halaman 1dari 1

Assalamualaikum Wr. Wb.

Yang terhormat bapak/ibu guru dan teman-teman yang saya sayangi

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kita dapat dipertemukan di halaman sekolah ini dalam keadaan
sehat wal’afiat.

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang penyakit Demam Berdarah yang banyak
menyerang masyarakat.

Demam berdarah dengue (disingkat DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Demam
berdarah juga disebut sebagai “breakbone fever” atau demam sendi, karena demam tersebut dapat
menyebabkan penderitanya mengalami nyeri seakan-akan tulang mereka patah.Nyamuk Aedes aegypti
adalah nyamuk yang paling banyak menyebarkan virus dengue. Nyamuk ini bertelur di wadah air yang
tenang dan bersih. Nyamuk Aedes aegypti dapat menggigit kapan saja, baik siang maupun malam hari.
Selain itu DBD biasanya berkembang di wilayah yang tingkat sanitasinya buruk seperti di kota-kota
berpenduduk padat yang terletak di negara-negara berkembang seperti Indonesia.Gejala DBD ditandai
dengan panas tinggi yang frekuensinya naik turun, sakit kepala, perdarahan pada hidung (mimisan),
Timbulnya beberapa gejala biasa seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan, sakit perut, diare,
menggigil, kejang serta munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh
darah.Dibandingkan dengan orang dewasa, bayi dan anak kecil yang menderita DBD lebih berisiko
mengalami infeksi yang serius, terutama anak-anak yang berkecukupan gizi.Hingga saat ini belum ada
vaksin yang bisa menangkal DBD, namun beberapa langkah pencegahan penyakit ini dapat dilakukan,
seperti :

• Mensterilkan rumah dengan semprotan pembasmi nyamuk,

• Menaburkan serbuk abate di bak penampungan air agar jentik-jentik nyamuk mati,

• Memasang kawat anti nyamuk di seluruh ventilasi rumah,

• Memasang kelambu di kasur,

• Melaksanakan kegiatan 3M, yaitu mengubur sampah non-organik yang dapat menampung air hujan,
menutup bak penampungan air, dan menguras bak penampungan air minimal 1 kali seminggu untuk
mencegah timbulnya jentik-jentik nyamuk.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga dengan apa yang saya sampaikan hari ini dapat
menumbuhkan semangat kita untuk semakin memperhatikan kebersihan lingkungan dan kesehatan.
Akhir kata, mohon maaf apabila ada kesalahan.

Wabillahi Taufiq Walhidayah.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai