Disusun Oleh :
NIM : 227017015
MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
meningkatkan kinerja dengan melakukan inovasi untuk bertahan maupun memajukan dalam
persaingan bisnis agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Tujuan Perusahaan adalah
memperoleh laba, dan menjamin kelangsungan hidup perusahaan dimasa mendatang. Seperti
yang kita ketahui bahwa menjalankan bisnis tidak akan mudah yang dibayangkan, karna
beberapa perusahaan masih terlibat dalam urusan keuangan yang disebabkan belum memiliki
pengetahuan yang cukup tentang pencatatan dalam transaksi, penyusunan dan analisis dalam
laporan keuangan. Jadi diperlukan management untuk dikaitkan dengan proses pengelolaan yang
memang dibutuhkan untuk mendapatkan kinerja yang optimal, efektif dan efesien dalam suatu
hal pada bisnis. Management yang dimaksud adalah financial management, financial
management merupakan divisi pengelolaan yang berfokus pada financial atau keuangan,
pengelolaan terhadap keuangannya jika ingin menghindari hal-hal buruk yang mengancam.
Tujuan financial management adalah memastikan bahwa perusahaan memiliki sumber data
keuangan yang cukup, untuk membiayai seluruh kegiatan yang ada pada masa sekarang dan
masa yang akan datang, memastikan laba yang memuaskan bagi pemegang saham, dan
mengontrol keuangan dalam mengawasi arus kas masuk dan keluar. Menurut Sa'eed dkk (2020)
mendefinisikan praktik manajemen keuangan sebagai prosedur operasi standar yang dirancang
untuk meningkatkan pelaksanaan yang tepat dari akuntansi keuangan, pelaporan, penganggaran,
dan tugas terkait lainnya untuk meningkatkan efisiensi teknis perusahaan. Manajer keuangan
adalah seseorang yang paling utama yang bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan,
analisis keuangan, perencanaan anggaran, dan pengambilan keputusan secara akurat. Manajer
keuangan bertanggung jawab atas semua keputusan yang berhubungan dengan penggunaan dana
Kemudian manajer keuangan juga harus melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap
selusuh aktifitas yang dijalankan. Keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang sangat bergantung
pada kemampuan manajer keuangan untuk menggerakkan proses keuangan (Nguyen, 2001).
1
Tujuannya adalah untuk membuat keputusan mengenai kondisi keuangan Perusahaan, dan untuk
memberikan nasehat kepada manajemen dan pemangku kepentingan lainnya tentang keadaan
yang terjadi (Ray dan Hutchison, 1983). Menurut (Ntiedo B.Ekpo, PhD, FCA, dkk ; 2017)
menyatakan fungsi utama keuangan dan peran strategis manajer keuangan mempunyai peran
penting kelangsungan hidup dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Menurut Nagih, Efeeloo FCA, FCTI, ACFIA, Ofor, T.N. Ph.D ; Ofor T.N. Ph.D ; Ven Onuorah,
J. K. J Ph. D. (2020) mengatakan arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
perusahaan di sektor minyak dan gas. Menurut Etim Osim Etim, Emmanuel E. Daferighe,
Ekwere Raymond Enang and Mary Bassey Nyong (2022) mengatakan manajemen arus kas
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan Perusahaan terdaftar di
Nigeria.
mengendalikan perekonomian perusahaan tetap stabil maupun naik. Locus of control terbagi
menjadi 2 yaitu : locus of control internal, yaitu keyakinan seseorang bahwa yang menentukan
kendali maupun keberhasilan usaha itu diri sendiri, tidak memperdulikan lingkungan akan
mendukung atau tidak mendukung. Dan locus of control eksternal adalah keyakinan seseorang
bahwa usaha keberhasilan usaha karna faktor dari orang lain yang ikut serta membantu. Menurut
Rotter (2008, hlm.138), locus of control merupakan tingkat dimana seorang individu yakin
bahwa mereka adalah penentu nasib mereka sendiri dan merupakan tindakan dimana mereka
menghubungkan berbagai peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya dengan tindakan atau
kekuatan di luar kendalinya. Maka dari itu harus ada yang berkompeten melakukan pemeriksaan
dan penilaian di bidang sumber daya, operasional, keuangan perusahaan secara efektif dan
efisien agar tercapai tujuan perusahaan dengan maksimal dan dapat melakukan tugas dan
pekerjaan dengan benar, yaitu auditor internal. Auditor internal adalah seorang professional yang
bekerja pada suatu perusahaan untuk memberikan evaluasi yang independent, objektif dan
mempunyai sikap jujur saat tata kelola perusahaan, apakah laporan keuangan disajikan secara
wajar menurut prinsip akuntansi yang berlaku secara umum. Auditor internal wajib memberikan
laporan kepada pimpinan tertinggi perusahaan (direktur utama), ada juga melapor kepada komite
audit yang dibentuk oleh dewan komisaris jadi pemeriksaan internal merupakan suatu
pengawasan yg penting untuk Auditor internal senantiasa berusaha untuk menyempurnakan dan
melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk
1
dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks (Nasution, 2003).
Berdasarkan temuan yang dilaporkan oleh (Hyatt dan Prawitt, 2001), penelitian ini
menyelidiki peran LOC dan struktur audit dalam domain audit internal. Menurut Dr. Dewi
Indriasih, SE., M.M. (2020) mengatakan laporan audit internal disajikan kepada CEO dan dewan
(melalui komite audit), karna memberikan sudut pandang independent tentang sejauh mana
organisasi siap untuk sukses dan memberikan saran tentang area untuk perbaikan. Komite audit
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa prosedur audit internal dilaksanakan dengan benar.
Menurut Abdulfattah Mohamed G Khalifa H (2020) mengatakan locus of control komite audit
komite audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Menurut Ali Thamer Mutasher Nawarfly,
Ali Saleh Ahmed Alarussi (2018) mengatakan komite audit berpengaruh terhadap kinerja
keuangan. Menurut Wifa Arum Pramudityo (2023) mengatakan locus of control komite audit
tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Menurut Nakhla Yulia, Imam Hadiwibowo,
Mohammad Taufik Azis (2023) juga mengatakan komite audit tidak berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan. Dimana karakteristik komite audit digunakan dengan ukuran
Kinerja keuangan mengarah kepada perilaku keuangan yang bertanggung jawab atas
mengelola seluruh keuangan baik individu maupun organisasi yang dapat dikelola dengan baik.
Jika kinerja keuangan perusahaan baik, maka nilai usaha akan tinggi yang membuat para investor
akan menanamkan modalnya. Kinerja keuangan juga mempunyai peran penting karena sebagai
indikator penilaian yang baik atau buruknya kondisi keuangan dan hasil prestasi kerja suatu
perusahaan dalam waktu tertentu, bisa dilihat dari laporan keuangan yang dapat membantu pihak
internal dan eksternal dalam menilai kinerjanya. Kinerja keuangan merupakan penentuan
ukuran-ukuran tertentu yang dapat dijadikan sebagai ukuran keberhasilan suatu Perusahaan atau
Alamsyah (2019) menyatakan bahwa jika kualitas pengelolaan keuangan meningkat maka
kinerja keuangan tersebut juga akan meningkat. Perusahaan bukan hanya meningkatkan laba,
tetapi juga meningkatkan kinerja keuangan perusahaan untuk dapat mempertahankan stabilitas,
pertumbuhan dan prestasi laba yang diandalkan dalam investasi serta membuat pihak mampu
menerapkan strategi agar dapat berjalan dengan efektif dan mendorong kearah kemajuan
perusahaan. Pengelolaan keuangan yang baik akan mempermudah dalam proses pengembangan
1
bisnis dan pastinya hasil kinerja keuangan pun membaik. Dengan kinerja keuangan dapat melihat
sejauh mana suatu perusahaan mengelola usahanya dengan menerapkan fungsi manajemen agar
pelaksanaan sumber daya berjalan secara efektif dan efesien. Keuangan diperusahaan menjadi
pondasi yang kuat terbangunnya sebuah perushaan, jika tidak dikelola dengan baik akan
berdampak buruk dan menghambat segala aktivitas yang sudah direncanakan sebuah perusahaan
dan harus ada juga yang kontrol untuk bisa tetap sehat keuangannya. Kinerja perusahaan diukur
dengan ROA karena ukuran perusahaan mempengaruhi kinerja perusahaan dan umumnya
digunakan sebagai variabel kontrol dalam literatur empiris mengenai tata kelola perusahaan
(Andres et al, 2005; Ghosh, 2006). Penggunaan ROA tidak hanya mengandalkan laba saja, tetapi
perlu membandingkan bahwa laba yang diperoleh tersebut sesuai dengan jumlah asset yang
Berdasarkan uraian yang telah paparkan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan menyadari pentingnya financial management dan locus of control dalam suatu
perusahaan dengan judul “Pengaruh financial management, Locus of Control Terhadap Kinerja
Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Bahan Pangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Berdasarkan latar belakang diatas , maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
bahan pangan yang terdaftar di BEI dengan menggunakan rasio return on asset (roa) ?
yang terdaftar di BEI dengan menggunakan tingkat independensi jumlah komite audit ?
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari financial management terhadap kinerja
1
keuangan pada pada perusahaan manufaktur sektor bahan pangan yang terdaftar di BEI
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari locus of control terhadap kinerja
keuangan pada pada perusahaan manufaktur sektor bahan pangan yang terdaftar di BEI
Data dan informasi dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
1. Bagi peneliti, untuk mengetahui hubungan antar variabel yang diteliti dan menambah
wawasan penulis mengenai financial management dan locus of control terhadap kinerja
2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat digunakan untuk melihat financial management dan
locus of control perusahaan manufaktur sektor bahan pangan yang terdaftar di BEI dengan
menggunakan ROA.
3. Bagi pihak akademis, sebagai dasar untuk penelitian lanjutan, khususnya sebagai bahan
referensi dan pembanding bagi mereka yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut
4. Bagi masyarakat, penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran yang dapat berguna untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dan bahan
perpustakaan.
1.6 Originalitas
Penelitian ini menggunakan teori Agency Theory yang diintegrasikan dengan teori Clean
Surplus Theory dan Signalling Theory terhadap kinerja keuangan. Variabel yang digunakan
adalah financial management dan locus of control. Sampel penelitian adalah perusahaan
manufaktur sektor bahan pangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2019 -
2022.
1
BAB II
Teori yang digunakan sebagai dasar penelitian ini adalah Agency Theory, Clean Surplus
Theory dan Signalling Theory. Berikut penjelasan dari masing-masing teori tersebut.
Teori keagenan menjadi landasan teoritis penelitian ini. Dirumuskan oleh Jensen & Meckling
(1976) menjelaskan hubungan antara agen (manajemen) dan prinsipal (Pemegang Saham). Agen
diharapkan bertindak dengan cara yang menguntungkan pemilik entitas. Konflik kepentingan mungkin
timbul antara manajemen dan prinsipal dan mungkin terdapat juga informasi asimetris. Masalah keagenan
menimbulkan biaya keagenan yang menjadi biaya tambahan perusahaan yang mempengaruhi kinerja
keuangan. Oleh karena itu, untuk mengurangi biaya keagenan dan asimetri informasi, antara lain dengan
membentuk komite audit, perusahaan harus menggunakan mekanisme pengendalian (Kalbers & Fogarty,
1998). Komite audit yang bertanggung jawab untuk memantau semua hubungan, setiap komunikasi serta
transaksi mereka dan menerapkan standar akuntansi dengan benar. Menurut Etim Osim Etim, Emmanuel
E. Daferighe, Ekwere Raymond Enang and Marry Basset Nyong (2022), menyatakan bahwa manajer
yang dikenal sebagai agen yang ditunjuk oleh pemegang saham diharapkan menjalankan dan mengelola
operasi entitas profitabilitas. Tanggung jawab untuk memastikan bahwa profitabilitas untuk
Teori ini mendasari relevansi nilai informasi akuntansi. Teori ini menyatakan bahwa nilai
perusahaan tercermin dalam data-data akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan (Ohlson,
1995). Teori ini menjelaskan bahwa variabel dasar dalam menentukan nilai perusahaan adalah
laba dan nilai buku ekuitas (Widiastuti & Meiden, 2012). Laba yang diharapkan dimasa yang
akan datang tersebut memberikan informasi yang cukup untuk menghitung present value dalam
menentukan nilai perusahaan (Ohlson, 1995). Model clean surplus juga ditentukan oleh adanya
asimentri informasi (Scott, 2015 : 225). Upaya perusahaan dalam mengatasi asimetri informasi
adalah dengan melakukan menjalankan mekamisme tata kelola perusahaan dan penggunaan
Teori sinyal berkaitan dengan asimetri informasi. Signaling theory menjelaskan tentang
pentingnya memberikan informasi berupa laporan keuangan kepada pihak luar perusahaan
1
seperti investor dalam kondisi dimasa lalu, sekarang dan masa depan untuk kelangsungan hidup
perusahaan. Investor memerlukan informasi yang lengkap, relevan, akurat untuk dapat
menganalisis pasar dan digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Menurut Aini (2009)
signalling theory atau teori sinyal merupakan sebuah teori yang menjelaskan bahwa laporan
keuangan yang baik merupakan sinyal positif atan tanda bahwa perusahaan telah beroperasi
dengan baik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi yang menyatakan bahwa kondisi
perusahaan akan menghasilkan laba lebih baik, berkualitas dari pada perusahaan lain dan itu
akan dilakukan oleh manajer untuk kelangsungan hidup perusahaan. Apabila kondisi operasi
dalam keadaan baik, semakin tinggi profit yang diperoleh perusahaan dari tahun ke tahun maka
para investor pun tertarik untuk berinvestasi, maupun menjadi target untuk penanaman modal
jadi keadaan laporan arus kas pun juga membaik dan kinerja keuangan juga terlihat baik.
Menurut Al-Shaer dan Zaman (2018) mengatakan komite audit memberi sinyal atas pengawasan
Telaah literatur terdiri dari penjelasan dan pengukuran mengenai varibel independent dan
Financial management adalah segala aktivitas keuangan perusahaan yang berkaitan dengan
pengalokasian dana secara efisien untuk dapat pengambilan keputusan. Menurut Mustafa (2017 :
3), manajemen keuangan menjelaskan tentang beberapa keputusan yang harus dilakukan, yaitu
keputusan investasi, keputusan pendanaan atau keputusan pemenuhan kebutuhan dana, dan
dana pada berbagai aktivitas. Keputusan pemenuhan kebutuhan adalah aktivitas untuk
mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal
perusahaan. Dan keputusan kebijakan deviden adalah seberapa besar bagian dari pendapatan
perusahaan yang akan dibagikan kepada pemegang saham atau diinvestasikan kembali ke
perusahaan.
1
2.2.1.1 Tujuan Manajemen Keuangan
adalah untuk memastikan manajer keuangan melaksanakan tugas dan fungsi dalam menjaga
Menurut Silvia Hendrayanti, S.E, M.M, dkk (2022) mengatakan dalam manajemen
keuangan perusahaan, ada beberapa tujuan manajemen keuangan untuk perusahaan yang harus
1. Memaksimalkan Keuntungan
pengeluaran yang tidak perlu dan tidak diinginkan. Dalam sebuah perusahaan, peran ini
menjadi tugas utama dari manajer perusahaan dan pengawas keuangan. Mereka harus
memilih asset yang tepat, proyek-proyek yang dapat dikerjakan dengan sukes, serta
Memaksimalkan nilai shareholder sama dengan meningkatkan nilai perusahaan, dan ini
juga menjadi tugas dari manajer keuangan dan pengawas keuangan. Nilai perusahaan sendiri
sama dengan total nilai pasar ekuitas dan nilai pasar utang perusahaan. Jika nilai perusahaan
dimaksimalkan maka nilai pasar ekuitas juga akan meningkat. Oleh karena itu,
memaksimalkan nilai perusahaan akan konsisten dengan memaksimalkan harga saham atau
Sebuah perusahaan harus memiliki arus kas yang sehat untuk bisa memenuhi biaya
sehari-hari seperti pembelanjaan bahan baku, membayar gaji pegawai, membayar sewa, dll.
Dengan arus kas yang sehat, maka perusahaan dapat bertahan lebih lama dan mampu
menghadapi krisis dengan baik. Dengan demikian, kesempatan perusahaan untuk meraih
Perusahaan harus mampu bertahan terutama dalam kondisi yang tidak stabil seperti
terjadinya krisis secara global maupun regional yang mengganggu kestabilan system
1
ekonomi. Manajer keuangan harus sangat teliti dan berhati-hati dalam membuat keputusan
keuangan.
Kondisi keuangan bisa dikatakan stabil apabila mereka memiliki dana cadangan.
Perusahaan tidak seharusnya membagikan semua keuntungan yang mereka peroleh kepada
pemegang saham hingga habis, namun harus mengambil Sebagian dari keuntungan tersebut
sebagai Cadangan. Dimasa depan, dana Cadangan bisa digunakan untuk mengembangkan
Untuk meraih tujuan diatas, seorang manajer keuangan biasanya harus melakukan fungsi-
fungsi pengelolaan keuangan seperti planning, budgeting, controlling, auditing, dan reporting.
Lima fungsi ini harus dijalankan secara menyeluruh dan beriringan supaya tujuan pengelolaan
Berikut ini pembahasan detail tentang masing-masing poin fungsi manajemen keuangan
diatas :
Yang dimaksud dengan perencanaan secara umum adalah bahwa seorang manajer punya
tugas untuk melakukan perencaan keuangan buat perusahaannya. Perencanaan ini tidak hanya
dilakukan pada saat bisnis baru dimulai atau sudah untuk perkembangan bisnis dimasa depan.
Seorang manajer haruslah mengetahui kekuatan dari perusahaannya, karena dengan begitu
bisa membuat rencana dengan baik dan menyusun rencana pemasukan serta pengeluaran di
Budgeting adalah sebuah kegiatan pengalokasian dana untuk semua keperluan perusahaan
yang harus dilakukan seminimal mungkin dengan memaksimalkan anggaran yang sudah ada.
Fungsi budgeting merupakan tindak lanjut dari perencaan yang sudah dilakukan diawal, yang
alokasi dananya secara detail untuk pemasukan hingga pengeluaran bisnis. Seorang manager
keuangan diharapkan dapat menilai secara teliti catatan yang penting seperti penyusunan
1
3. Controlling atau Pengendalian
berjalan atau digunakan yang sifatnya menyerupai evaluasi dan control kas atas pemakaian
dana agar tetap berada di koridor yang tepat dan tidak membengkak. Karena dengan begitu
perusahaannya dapat bertahan dan berkembang dengan baik. Fungsi ini memiliki peran untuk
mengevaluasi dan memperbaiki sistem keuangan yang ada diperusahaan agar fungsinya bisa
berjalan dengan baik, maka dibuatlah prosedur keuangan hingga kebijakan tertentu.
keuangan.
Auditing adalah proses pemeriksaan keuangan, proses ini dilakukan sesuai dengan kaidah
akuntansi, sehingga terhindar dari adanya penyelewengan atau penyimpangan dana yang
dimiliki oleh perusahaan. Artinya seorang manajer keuangan harus bisa memeriksa kondisi
finansial internal perusahaan sehingga keuangannya jadi selaras dan sesuai dengan kaidah
yang ada.
Reporting adalah kegiatan untuk melaporkan keuangan yang dilakukan secara transparan
dan terbuka, terhadap semua kalangan yang ada diperusahaannya. Seperti mengetahui rugi
dan laba dalam bisnisnya, kenaikan asset, kenaikan omset dan yang lainnya. Seorang manajer
juga diharapkan bisa menganalisis rasio keuangannya, karna dengan begitu laporannya bisa
Dalam uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semua komponen fungsi pengendalian
manajemen ini saling berkaitan dan saling diperlukan disuatu perusahaan supaya semua
kegiatan yang dilakukan dapat terkendali dengan baik dan tercapainya tujuaan yang
diharapkan.
perusahaan memiliki peran besar dalam menentukan arah perkembangan perusahaan. Terdapat
tanggung jawab dan tugas penting manajer keuangan dalam perusahaan, yaitu :
1
a. Tanggung Jawab Manajer Keuangan
Menurut Dr. Dety Mulyanti, M.Pd, (2017) menyatakan manajer keuangan mempunyai
tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah dilakukannya. Ada pun keputusan
keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan dikelompokkan kedalam 3 jenis,
yaitu
Pemilihan investasi yang diinginkan dari sekelompok kesempatan yang ada, memilih satu
atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling menguntungkan. Implementasi dari
allocation off funds (aktivitas penggunaan dana). Aktivitas penggunaan dana bisa dalam
jangka pendek dalam bentuk working capital yang berupa aktiva lancar atau jangka panjang
dalam bentuk capital investment, berupa aktiva tetap. Tercermin disisi aktiva sebuah neraca
yang harus ditetapkan misalnya total aktiva yang dialokasikan untuk kas atau persediaan.
Pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi,
memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.
Implementasi dari rasing of funds (aktivitas perolehan dana), meliputi besarnya dana, jangka
penarikan dana tersebut. Hasil financial dicision tercermin disebelah kanan dari neraca.
Rasing of funds bisa diperoleh dari internal (modal sendiri) meliputi : saham preferen,
saham biasa, laba ditahan dan cadangan, maupun eksternal (modal asing) jangka pendek
maupun jangka Panjang. Sumber dana jangka pendek, misalnya utang dagang (trade payable
atau open account), utang wesel (notes payable), utang gaji, utang pajak. Sumber dana
Menyangkut dalam penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan
sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham,, stabilitas pembayaran dividen,
penentuan presentase dari keuntungan neto yang akan dibayarkan sebagai cash dividend.
Penentuan stock dividen dan pembelian kembali saham, keputusan tersebut harus diambil
1
dalam kerangka tujuan yang seharusnya dipergunakan oleh perusahaan yaitu
Menurut Dr. Sri Handini, MM (2020) menyatakan tugas manajer keuangan yang utama
masa depan perusahaan dan menetapkan rencana Bersama untuk menentukan posisi masa
depan perusahaan.
keuangan harus membantu menentukan tingkat pertumbuhan penjualan yang optimal dan
pengambilan keputusan atas investasi spesifik yang akan dilaksanakan serta menentukan
Manajer keuangan harus bekerja sama dengan eksekutif bidang lain agar perusahaan
Manajer keuangan harus berinteraksi dengan pasar keuangan yang meliputi pasar uang
dan pasar modal, yang tempat dimana dana diperoleh dan sekuritas perusahaan
5. Manajemen risiko
secara keseluruhan, termasuk mengidentifikasi risiko yang harus dilindungi nilai (hedging)
dan kemudian melakukan hedging dipasar derivative dengan cara yang paling efisien.
tanggung jawab dan tugasnya dengan baik supaya tercapainya tujuan dan memajukan
perusahaan lebih baik secara efisien dan efektif. Dan harus dilakukan sungguh-sungguh
1
2.2.2 Locus Of Control
Locus of control adalah cara pandang seseorang dalam melihat suatu peristiwa apakah
seseorang dapat atau tidak dapat mengendalikan peristiwa yang terjadi. Menurut Dr.
Mochammad Munir Rachman, (2022) locus of control adalah keyakinan individu dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya, berusaha sendiri tanpa dukungan dari orang lain.
Locus of control yang terdiri dari indikator internal dan eksternal. Menurut Dr. Mochammad
Sesorang dikatakan mempunyai locus of control internal jika merasa yakin bahwa semua
peristiwa yang terjadi dalam hidupnya berada di dalam kendali diri sendiri. Artinya, orang
tersebut mengetahui bahwa dalam dirinya ada potensi yang luar biasa untuk menentukan arah
hidupnya serta percaya diri akan kemapuan dalam menghadapip tantangan atau ancaman yang
akan timbul. Ia tidak peduli apakah ada faktor lingkungan yang memberinya dukungan atau
tidak.
Sesorang dikatakan mempunyai locus of control eksternal jika ia percaya bahwa selutuh
peristiwa yang terjadi dalam dirinya berada diluar kendali diri sendiri. Artinya factor
lingkungan berperan aktif pada setiap peristiwa dalam hidupnya, dimana ia memandang
Berdasarkan kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa penulis akan memilih locus of
control internal yaitu audit internal dalam komite audit. Menurut Rusmida Hutabarat & Shelly
F tobing (2022) mengatakan audit internal dan peran komite audit merupakan penerapan tata
kelola perusahaan yang baik. Audit internal adalah suatu fungsi penilaian independent yang
dibentuk oleh manajemen untuk memberikan pelayanan kepada organisasi dengan cara
melakukan review atas kecukupan sistem pengendalian intern dalam mengarahkan ketepatan,
Moeller (2019), piagam internal audit adalah dokumen formal yang disetujui oleh komite
Menurut FCGI (2012 : 16) Komite audit adalah individu yang mandiri dan tidak terlibat
dengan tugas sehari-hari dari manajemen yang mengelola perusahaan, dan yang memiliki
pengalaman untuk melaksanakan fungsi pengawasan secara efektif. Piagam komite audit
1
adalah suatu dokumen yang mengatur tentang tugas, tanggung jawab dan wewenang serta
struktur komite audit dituangkan secara tertulis dan disahkan oleh Dewan Komisaris yang
menjamin terciptanya dengan baik kondisi pengawasan suatu perusahaan. Jadi di penelitian
ini penulis menggunakan komite audit yang menjadi locus of control internal.
Menurut Shinta Ratna Dewi & Rizky Enriandani (2022) mengatakan komite audit adalah
mekanisme tata kelola yang di miliki perusahaan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan
dan kualitas audit. Pada struktur tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG)
keterlibatan komite audit menjadi bagian yang penting untuk memberi peningkatan atas kualitas
pengawasan internal dalam perusahaan, dan mampu memaksimalkan mekanisme check and
balance, yang pada akhirnya ditujukan untuk memberikan perlindungan yang optimal kepada
pihak pemangku kepentingan (Ikatan Komite Audit Indonesia, 2012). Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nomor IX.1.5 menetapkan peraturan mengenai :
“Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” dimana perusahaan yang
terdaftar memiliki keanggotaan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) wajib untuk membentuk
komite audit. Dari regulasi tersebut karakteristik yang harus dimiliki komite audit, yaitu : 1)
ukuran atau jumlah anggota komite audit minimal terdiri dari 3 orang yang diketuai dewan
komisaris independent dan dua anggota pihak independent, 2) independensi komite audit dinilai
dari anggota komite audit yang berasal dari eksternal perusahaan dan tidak terikat hubungan
dengan perusahaan, 3) frekuensi pertemuan komite audit dilakukan minimal 4 kali setahun, 4)
komite audit harus memiliki minimal 1 anggota yang memiliki keahlian dalam bidang ekonomi,
akuntansi dan keuangan. Komite audit dibentuk dan bertanggung jawab langsung kepada pihak
dewan komisaris perusahaan, anggotanya dipilih dan diberhentikan oleh dewan komisaris.
Berdasarkan kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa komite audit adalah suatu
komite yang bekerja secara professional dan independent yang untuk membantu dewan
komisaris yang tugasnya untuk membantu dan memperkuat proses pelaporan keuangan,
Kinerja keuangan adalah kondisi keuangan perusahaan yang dianalisis dengan rasio untuk
melihat apakah target perusahaan tercapai atau tidak selama periode tertentu. Menurut Dr.
Francis Hutabarat, MBA, CIBA (2020), mengatakan kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
1
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan
meenggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja keuangan
melibatkan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan, yang mana data yang terkandung
dalam laporan keuangan benar-benar krusial yang dipakai untuk memahami posisi keuangan
perusahaan.
Menurut Dr. Francis Hutabarat, MBA, CIBA (2020), mengatakan ada beberapa tahap
Tujuan dilakukan review adalah agar laporan keuangan yang sudah dibuat tersebut
sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam dunia akuntansi.
2. Melakukan perhitungan
dengan kondisi dan permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari perhitungan
tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang diinginkan.
Dari hasil perhitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian dilakukan perbandingan
dengan hasil perhitungan dari berbagai perusahaan lainnya. Metode yang paling umum
2.1.1 Time series analysis, yaitu membandingkan secara antar waktu atau antar periode,
3.1.1 Cross sectional approach, yaitu melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan
rasio-rasio yang telah dilakukan antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya dalam
Dari hasil kedua metode tersebut akan dibuat kesimpulan yang menyatakan posisi
perusahaan tersebut dalam kondisi sangat baik, sedang/normal, tidak baik dan sangat tidak
baik.
1
Berdasarkan kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa pentingnya dalam
untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba sehingga dapat melihat
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
Menurut Dr Wastam Wahyu Hidayat, SE., MM (2018) mengatakan laporan keuangan adalah alat
yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-
hasil yang telah dicapai oleh perusahaan bersangkutan, dengan begitu laporan keuangan
diharapkan akan membantu para pengguna (user) untuk membuat Keputusan ekonomi yang
bersifat finansial. Laporan keuangan pada umumnya terdiri dari : neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Menurut Dr Wastam Wahyu Hidayat, SE., MM (2018), Tujuan laporan keuangan adalah
untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan
dari sudut angka-angka dalam satuan moneter. Tujuan laporan keuangan secara garis besar
adalah :
dengan demikian seorang analisis tidak perlu turun langsung ke lapangan untuk
terdapatnya masalah baik di dalam manajemen ataupun masalah yang lain dalam
perusahaan.
1
Berdasarkan definisi diatas tujuan laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi
keuangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan baik itu pihak internal maupun eksternal agar
dapat melihat kinerja keuangan perusahaan tersebut dan dalam rangka pengambilan keputusan
ekonomi.
Ada beberapa pihak yang selama ini dianggap memiliki kepentingan terhadap laporan
1. Kreditur adalah pihak yang memberikan pinjaman baik dalam bentuk uang, barang
2. Investor adalah pihak yang membeli saham, atau komisaris perusahaan yang
3. Akuntan Publik adalah pihak yang melakukan audit laporan keuangan perusahaan, untuk
4. Karyawan adalah pihak yang secara penuh bekerja di perusahaan yang menggantungkan
kehidupan, oleh karena itu perlu laporan keuangan guna mengetahui kondisi perusahaan
5. Bapepam Pihak yang mengawasi perusahaan yang go public serta melakukan evaluasi
laporan keuangan perusahaan tersebut, apakah layak atau tidak perusahaan itu go public.
6. Konsumen Pihak yang menikmati produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan,
sehingga konsumen yang menjadi loyal terhadap produk dan jasa yang dihasilkan oleh
1
BAB III
Menurut Sugiyono (2017, 60) Kerangka penelitian dalam suatu penelitian perlu
dikemukakan apabila berkenaan dua variabel atau lebih. Kerangka konsep penelitian merupakan
alur penelitian yang akan dibahas secara detail serta kejelasan penelitan dan pemahaman yang
baik terkait dengan topik yang akan dibahas, yang bersifat sementara terhadap gejala - gejala
yang menjadi obyek penelitan. Kerangka penelitian ini dibentuk dan didasari oleh integrasi 3
teori, yaitu: Agency Theory, Clean Surplus Theory, Signalling Theory. Berdasarkan uraian teori
yang berkaitan dengan penelitian ini serta masalah penelitian dan landasan teori yang sudah
dijelaskan sebelumnya, maka kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini dapat
Financial Management
X1
Kinerja Keuangan
Y
Locus of Control
X2
Dalam dunia bisnis, manajemen keuangan memegang peranan kursial dalam menjaga
kesehatan finansial suatu perusahaan. Salah satu aspek yang sangat penting dalam manajemen
keuangan adalah pemahaman tentang cash flow atau arus kas. Laporan arus kas merupakan
laporan keuangan yang memberikan gambaran mengenai perubahan kas dan setara kas, yang
penting bagi investor dan kreditor karena mereka lebih tertarik untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam membayar deviden dan melunasi kewajiban-kewajibannya. Arus kas yang
dikelola dengan baik sangat penting untuk keberlanjutan masa depan perusahaan, karena arus kas
memiliki dampak signifikan pada semua kegiatan kinerja keuangan. Apabila arus kas masuk
lebih besar dari arus kas keluar, hal tersebut mencerminkan arus kas yang sehat atau positif.
Adanya arus kas operasi yang positif melambangkan bahwa perusahaan dapat menciptakan dana
1
yang cukup dari kegiatan usahanya sendiri untuk mempertahankan berbagai kegiatan seperti
melunasi hutang pihak ketiga, memperoleh peralatan baru, dan membayar gaji karyawan tanpa
bergantung pada sumber pendanaan eksternal (Wahyu, 2017). Menurut Etim Osim Etim,
Emmanuel E. Daferighe, Ekwere Raymond Enang and Mary Bassey Nyong (2022) mengatakan
manajemen arus kas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan
Locus of control adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa apakah dia dapat
mengendalikan (control) peristiwa yang terjadi. Locus of control berdampak pada perilaku
disfungsional audit, kepuasan kerja, komitmen organisasi dan turnover intention (Donelly et all,
2003). Untuk tata kelola perusahaan yang baik, komite audit merupakan salah satu bagian dari
mekanisme tata kelolaan perusahaan dalam pengendalian interna (locus of control internal).
Bapepam melalui surat edaran No. SE-03/PM/2000 merekomendasikan perusahaan public untuk
membentuk komite audit. Komite audit lebih lanjut diatur dalam KEP-339/BEJ/07-2001 yang
mengharuskan semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indoensia memiliki komite audit.
Menurut Wifa Arum Pramudityo (2023) mengatakan locus of control komite audit tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Menurut Nakhla Yulia, Imam Hadiwibowo, Mohammad
Taufik Azis (2023) juga mengatakan komite audit tidak berpengaruh positif terhadap kinerja
keuangan.
1
BAB IV
METODE PENELITIAN
deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang menggunakan pengukuran data yang
berbentuk angka yang menyajikan data dalam bentuk tabel dan grafik dari sumber yang
diperoleh, kemudian dianalisis lebih lanjut untuk dapat dibuat suatu kesimpulan. Menurut
Siregar (2015 : 16), metode deskriptif memiliki prosedur pemecahan masalah dengan cara
sebagaimana adanya, kemudian dianalisis dan diinterprestasi, bentuknya berupa survey dan studi
perkembangan.
Definisi operasional variabel adalah penjabaran dari variabel penelitian, indikator yang
digunakan untuk mengukur variabel tersebut dan ditarik kesimpulan. Tujuan operasional
variabel adalah memudahkan penelitian dalam menetapkan pengukuran antar variabel yang
bersifat konseptual (Hikmawati, 2020). Pada bagian ini dijelaskan definisi operasional variabel
Variabel Dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2017 : 39). Variabel dependen pada penelitian ini
adalah kinerja keuangan perusahaan yang mencerminkan hasil kerja suatu perusahaan dalam
periode tertentu yang mengacu kepada standar yang telah ditetapkan untuk mencapai visi misi
perusahaan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan yang baik secara efektif dan
efisien. Pada penelitian ini menggunakan elemen keuangan yang berupa return of assets (ROA),
alasannya karna mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan labanya. Jika ROA
meningkat setiap periodenya menandakan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik.
Variabel Independen (variabel bebas) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahaannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,
1
1. Financial Management
kas pendanaan. Arus kas pendanaan adalah aktivitas perubahan dalam bentuk jumlah
serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjnag perusahaan, berupa kegiatan
penghasilan dari sumber dana tersebut, meminjam dan membayar hutang atau
melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar hutang tertentu (Sofyan Syafri
2. Locus of Control
pengelolaan suatu kinerja keuangan. Indikator locus of control adalah komite audit.
Menurut Arthur (2002 : 1), komite audit memiliki tanggung jawab dalam pengawasan
dan internal, serta mengevaluasi proses perusahaan yang terkait dengan risiko dan
lingkungan pengendalian.
fokus penelitian. Definisi operasional, item pengukuran dan skala pengukuran dapat
Tabel 4.1
Operasional
1
Control digunakan untuk,
laporan keuangan,
Diukur menggunakan
(Rahmawati,2017)
kinerja keuangan
perusahaan tersebut
(Putra, 2015)
4.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2017:80), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang memiliki kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah semua perusahaan manufaktur bahan pangan yang ada di Bursa Efek Indonesia pada
Tabel 4.2
1
4 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk
Menurut Sugiyono (2017:81), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling, teknik ini menggunakan pertimbangan tertentu untuk penentuan sampel. Populasi
yang akan menjadikan sampel adalah semua perusahaan manufaktur bahan pangan yang ada di
Tabel 4.3
1
Perusahaan Manufaktur Subsektor Bahan Pangan yang Terdaftar di BEI
1
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Sugiyono (2017 :
137) data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data. Penulis menggunakan data sekunder karna mengumpulkan informasi dari data yang telah
diolah oleh pihak lain, dengan melakukan olah data laporan keuangan dari BEI maupun website
Teknik analisa data merupakan Teknik yang dipergunakan dalam penelitian dimana
diharapkan dapat memperoleh suatu kesimpulan (Waluyo, 2011). Analisis keterkaitan antara
berbagai variabel dilakukan dengan uji statistic Structural Equation Modeling (SEM). Model
Persamaan Struktural atau SEM adalah suatu analisis yang menggabungkan pendekatan analisis
factor (factor analysis), model structural (structural model) dan analisis jalur (path analysis)
(Sugiyono, 2014). Analisis dalam penelitian ini menggunakan SEM dengan pendekatan Partial
Least Square (PLS). Menurut Ghozali (2008) Partial Least Square merupakan metode yang
tidak didasarkan banyak asumisi, pendekatan analisis ini dapat melalui distribution free (tidak
mengasumsikan data tertentu, dapat berupa nominal, kategori, ordinal, interval dan rasio). PLS
dibagi menjadi dua persamaan yaitu inner model dan outer model. Inner model atau model
sedangkan outer model menggambarkan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan
variabel laten dimana dapat menentukan sifat indikator dari masing-masing variabel.
Analisa outer model digunakan untuk memastikan data penelitan yang dilakukan
pengukuran bersifat valid dan reliabel, dimana analisa ini dapat merincikan hubungan antara
a. Convergent Validity adalah suatu indikator yang diukur berdasarkan hubungan antar
component score dengan construct score, yang dapat dilihat dari standardized loading
factor yang mana menggambarkan besarnya hubungan antar setiap item indikator dengan
konstraknya. Indikator dikatakan memiliki reliabilitas yang baik apabila nilai outer loading
b. Discriminant Validity bertujuan untuk menguji seberapa jauh konstruk laten berbeda
1
dengan konstruk lainnya. Nilai discriminant validity yang tinggi menunjukkan bahwa suatu
konstruk mampu menjelaskan fenomena yang diukur. Sedangkan menurut metode lain
average variance extracted (AVE) dengan nilai korelasi antar variabel laten. Nilai akar
c. Composite Reliability merupakan indikator untuk mengukur suatu konstruk yang dapat
dilihat pada view laten variabel coefficients. Untuk mengevaluasi composite reliability
terdapat dua alat ukur yaitu internal consistency dan Cronbach’s alpha. Apabila nilai yang
dicapai adalah > 0,70 maka disimpulkan bahwa konstruk tersebut memiliki reliabilitas
yang tinggi.
d. Cronbach’s Alpha merupakan pengujian yang dilakukan untuk mendukung hasil dari
composite reliability. Suatu variabel dapat dinyatakan reliabel apabila memiliki nilai
Keempat pengujian diatas merupakan pengujian outer model untuk indikator reflektif.
Sementara, untuk indikator formatif terdapat pengujian yang berbeda. Husein (2015)
signifikan.
mengalami multicollinearity dengan melihat nilai VIF. Nilai VIF < 5 menunjukkan bahwa
Analisa inner model (structural model) bertujuan untuk menguji variabel yang telah
dihipotesiskan dalam penelitian ini. Pengujian inner model dapat dievaluasi menggunakan R-
square untuk konstruk dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk predictive relevance dan uji
t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur structural. Dalam pengevaluasian inner model
dengan PLS (Partial Least Square) dimulai dengan cara melihat R-square untuk setiap variabel
laten dependen. Nilai R-square digunakan untuk menilai pengaruh variabel independent terhadap
variabel dependen apakah memiliki pengaruh yang substantif. Selain melihat nilai R-square,
juga dapat dievaluasi dengan melihat nilai Q-square dapat menghitungkan seberapa baik nilai
1
observasi dihasilkan oleh model. Nilai Q-square lebih besar dari nol (0) menunjukkan bahwa
model mempunyai nilai predictive relevance, sedangkan apabila nilai Q-square kurang dari nol
Pengujian hipotesis dilakukan dengan melihat nilai t-statistik dan nilai probabilitas. Nilai t-
statistik alpha 5% yang digunakan adalah 1,66. Apabila nilai t-statistik > 1,66 maka hipotesis
diterima. Sementara hipotesis ditolak Ketika nilai t-statistik < 1,66. Untuk menolak/menerima
hipotesis probabilitas maka Ha diterima, jika nilai p < 0,05 (Husein, 2015).
Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan PLS dengan model persamaan sebagai
berikut :
Keterangan :
e = Eror term
1
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta, Bandung.