Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL PENELITIAN

UPAYA KOMUNITAS RUMAH BACA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR BAGI ANAK-ANAK DI DESA GALIS GILIGENTING

(Proposal Penelitian Ilmiah Untuk Memenuhi Tugas Akhir Penelitian Ilmiah)

Oleh

Nama: Nur Hasanah

NPM: 20872051A001487

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP PGRI) SUMENEP

TAHUN 2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehaadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya peneliti dapat

menyelesaikan penyususnan proposal skripsi yang berjudul “Upaya Komunitas Rumah

Baca Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Bagi Anak-Anak Di Desa Galis

Giligenting”. Penyusunan proposal skripsi ini peneliti menerima banyak bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Asmoni, M.Pd. selaku Ketua STKIP PGRI Sumenep.

2. Bapak Moh. Ikmal, M.Sos. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan, serta selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan dan

bimbingannya selama proses penyusunan proposal skripsi ini.

3. Dr. Jamilah, M.Ag selaku Dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan dan

bimbingannya selama proses penyususnan proposal skripsi ini.

4. Ibu, bapak, dan keluarga beserta teman-teman yang telah memberikan support yang

penuh

Saya menyadari dalam penyusunan proposal skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, atas

dasar itulah kritik dan saran yang membangun peneliti harapkan sehingga dalam penyususnan

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Batasan Masalah

D. Rumusan Masalah

E. Tujuan Penelitian

F. Manfaat Penelitian

G. Definisi Operasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

B. Penelitian Yang Relevan

C. Kerangka Berpikir

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

B. Kehadiran Peneliti

C. Lokasi Penelitian

D. Sumber Data

E. Prosedur Pengumpulan Data

F. Analisis Data

G. Pengecekan Keabsahan Temuan

3
H. Tahapan Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Generasi muda merupakan masa depan suatu bangsa, menjadi penerus,

mempertahankan dan berpartisipasi dalam membangun bangsa yang ideal

merupakan tanggung jawab generasi muda. Menurut (Yunisca 2017:9) generasi

muda merupakan generasi yang potensial sebagai penerus dan memiliki peran

penting dalam pembangunan bangsa. Pemerintah berkomitmen menyiapkan

generasi muda yang unggul dan berdaya Indonesia Emas 2045, (Kemenkopmk).

Pada Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 tentang pendidikan, ditegaskan bahwa

salah satu tujuan terbentuknya negara yaitu untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa, dan dalam mencerdaskan bangsa dimulai dari terciptanya pendidikan yang

terjamin oleh negara.

Penggerak utama dalam memajukan bangsa ditentukan oleh kualitas sumber

daya manusia, yang mana hal ini sangat ditentukan oleh kesejahteraan pendidikan.

Membangun generasi muda yang potensial pada dasarnya dimulai dari

pendidikan, pendidikan memiliki peranan penting dan merupakan pondasi dalam

menciptakan tatanan kehidupan manusia yang terkonsep serta berbudi luhur,

(Kemenkeu). Pendidikan dapat memberikan kemajuan berpikir dan mendorong

manusia untuk meningkatakan kemampuannya, (Ryan. Dkk. 2019:2). Pendidikan

merupakan suatu usaha yang dialakukan secara sadar dan terencana dalam

mewujudkan kegiatan belajar dan pembelajaran pada peserta didik untuk aktif

dalam mengemabangkan potensi-potensi yang dimilikinya, (Hidayat 2019:31).

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa pendidikan merupakan suatu

5
kebutuhan yang sangat penting dalam kehiduapan manusia, dengan pendidikan

manusia dapat meningkatkan kemampuannya serta dapat beradaptasi dengan

perubahan.

Galis merupakan nama sebuah desa di Kecamatan Giligenting, Kabupaten

Sumenep. Kecamatan Giligenting sendiri memiliki empat desa yaitu: Desa

Bringsang, Aenganyar, Gedugan, dan Galis. Jumlah masyarakat di Desa Galis

sebanyak 3826 dengan jumlah 6 dusun yaitu; Dusun Bere Lao, Bundan Daja,

Bundan Lao, Galis Bere, Julung Daja, dan Julung Lao. Desa Galis memiliki 4

SD/MI, 2 SMP/MTs, 1 SMK, (BPS Kabupaten Sumenep 2023). Desa Galis

memilki sumber daya alam berupa hasil laut dan budidaya garam yang melimpah

serta memiliki keindahan alam yang indah, namun hal tersebut tidak dapat

dikelola secara maksimal karena tidak adanya masyarakat yang bisa mengelolanya

dengan maksimal, (Hasil wawancara Kepala Desa Galis, Akhmad Safri

Wiarda:2023).

Table Data Pendidikan dalam KK 2024 Desa Galis, Kec. Giligenting

No Kelompok Jumlah Jumlah (%)

1 Tidak/Belum Sekolah 1476 44,59%

2 Belum Tamat SD/Sederajat 641 18,55%

3 Tamat SD/Sederajat 881 26,62%

4 SLTP/Sederajat 217 6,56%

5 SLTA/Sederajat 90 2,72%

6 Diploma ½ 5 0,15%

7 Akademi/Diploma 3 6 0,18%

8 Diploma 4/Strata 1 20 0,60%

9 Strata 3 1 0,03%
6
Sumber data: (https://galis.desa.sumenepkab.go.id/index.php/first/statistik/0)
Berdasarkan data di atas, rata-rata anak-anak di Desa Galis memiliki

motivasi yang rendah untuk dapat malanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan

tinggi. Kondisi ini membuat salah satu warga di Desa Galis memiliki inisiatif

untuk berkontribusi menjadi pemerhati sekaligus membersamai anak-anak di Desa

Galis dalam meningkatakan motivasi belajar, yaitu dengan membangun

komunikasi dan memberi edukasi tentang pentingnya pendidikan terutama bagi

anak muda yang akan menjadi generasi masa depan. Menurut Ach. Fauzy seiring

dengan pesatnya perkembangan teknologi dan pengetahuan, manusia juga dituntut

untuk beradaptasi dengan segala kemajuan tersebut, yang mana hal itu dimulai

dari pendidikan. Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi akan membuat ana-

anak memilki relasi, pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas. Sebagai salah

satu upaya dalam meningkatkan motivasi belajar bagi anak-anak di Desa Galis

Kecamatan Giligenting, Ach. Fauzi mendirikan sebuah komunitas Rumah Baca

yang terletak di Dusun Bara’ Lao’, Desa Galis, Kecamatan Giligenting. Rumah

baca ini diberi nama Toggal Ate, nama ini tidak lain diambil dari bahasa Madura

yang memiliki makna satu hati. Rumah baca ini berdiri sejak tahun 2015 dan aktif

sampai sekarang. Rumah baca ini sudah memiliki izin tidak tertulis dari Kepala

Desa Galis, hal tersebut dibuktikan dari beberapa kegiatan rumah baca

dilaksankan di balai desa dan telah melaksanakan berbagai kegiatan di beberapa

sekolah di Desa Galis atas persetujuan dari Kepala Desa Galis. Selain telah

memiliki izin dari Kepala Desa Galis, Rumah Baca ini telah terdaftar dan berada

dibawah naungan Pustaka Bergerak Indonesia yang bekerjasama dengan

Kemtrerian Kominfo, hal tersebut dibuktikan dengan penerimaan beberapa buku,

7
komik, dan majalah yang dikeluarkan oleh pihak Kominfo kepada komunitas

rumah baca yang diterima setiap satu bulan dan tiga bulan sekali melalui program

(Government Public Relations) GPR News, (Ahmad Fauzi, Maret:2024).

Database anak-anak di Rumah Baca 2022-2024

N Name Jenis Tenpat Tanggal Lahir Umu


o kelamin Lahir r
1 Ahmad Rafi Laki-laki Jakarta 14 Juni 2006 15

2 Fajar Raihan Laki-laki Sumenep 02 Januari 2003 18


Fahrezi
3 Ali Saputra Laki-laki Sumenep 25 Maret 2005 16
Hermansyah
4 Fajrul Amin Laki-laki Sumenep 01 Agustus 2005 16

5 M. Ilham Laki-laki Sumenep 23 Oktober 2005 16


Ramadan
6 Refti Sucianti Perempua Jakarta 27 November 20
n 2001
7 Wardatun Nisa' Perempua Sumenep 20 Januari 2005 16
n
8 Putri Dea Perempua Sumenep 13 Maret 2005 16
Amanda n
9 Ferdi Ardiansyah Laki-laki Sumenep 30 November 17
2004
10 Ade Firdaus Laki-laki Tegal 24 Agustus 2002 19
Syawalia
11 Della Muthia Perempua Jakarta 04 Mei 2004 17
Mayvia n
12 M. Alfin Firdaus Laki-laki Sumenep 24 November 18
2003
13 Muhammad Laki-laki Sumenep 09 Februari 2006 15
Dimas
Ardiansyah
14 Maria Ulfa Perempua Sumenep 15 Agustus 2007 15
n
15 Muh. Maulana Laki-laki Jakarta 27 Juli 2003 19
Alfaqih
16 Yuni Astari Perempua Jakarta 16 Juni 2007 15
n
17 Windi Putri Perempua Sumenep 24 Agustus 2007 15
n
18 Dewi Lestari Perempua Sumenep 26 November 17
n 2005
19 Windya Putri Perempua Jakarta 17 Maret 2007 15
Nur Arifin n

8
1 Afino Rafif Laki-laki Jakarta 19 Juni 2010 11
Maulana
2 Agus Indra Laki-laki Jakarta 07 Agustus 2008 14
Setiawan
3 Ahmad Shofyan Laki-laki Sumenep 14 Juli 2014 7
Alfareza
4 Ardiansyah Laki-laki Sumenep 27 Agustus 2007 14

5 Bunga Cinta Perempua Sumenep 13 Agustus 2007 14


Lestari n
6 Heni Rahma Perempua Sumenep 10 Januari 2007 14
Untari n
7 Karisma Suci Perempua Sumenep 11 November 14
Nur Fatimah n 2007
8 Khairil Anwar Laki-laki Sumenep 01 November 10
2011
9 Khalifatus Perempua Bekasi 16 Oktober 2008 14
Shalehah n
10 Moh. Hatta Ali Laki-laki Sumenep 14 Agustus 2007 14
Hukmi
11 Moh. Rizki Laki-laki Sumenep 25 Desember 12
2009
12 Muhammad Laki-laki Sumenep 31 Oktober 2011 10
Afandi
13 Naila Noviyanti Perempua Sumenep 30 November 14
n 2007
14 Riskandar Laki-laki Sumenep 16 Juli 2007 14

Kategori Anak-anak=14 Kategori Remaja=19 33

Berdasarkan database di atas rumah baca ini didirikan untuk membantu

anak-anak di Desa Galis memiliki pendidikan yang tinggi dan menyiapkan sumber

daya manusia yang potensial yang dimulai dari anak-anak yang memasuki usia

remaja. Anak-anak dan pemuda merupakan generasi serta penerus masa depan,

hal itulah yan2g membuat Ach. Fauzy berkeinginan anak-anak dan remaja di

desanya dapat mengenyam pendidikan yang tinggi sampai ke jenjang Universitas

atau Perguruan Tinggi melalui rumah baca yang didirikannya. Menurut Ach.

Fauzi Desa Galis kekurangan SDM yang potensial, sehingga ia berharap remaja

atau anak-anak muda di desanya memiliki pendidikan yang tinggi untuk bersama-

9
sama dan menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk membangun

desa yang berkemajuan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, sehingga

terhindar dari salah tafsir, maka penelitian ini dapat diidentitifikasi bahwa;

1. Rendahnya motivasi belajar anak-anak di Desa Galis yang mengakibatkan

pada kurangnya minat anak-anak untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan

tinggi

2. Kurangnya sumber daya manusia berpotensial di Desa Galis yang diakibtkan

dari kurangnya keterampilan dan pendidikan yang tidak memampuni

C. Batasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

diuraikan diatas, sehingga terhindar dari salah tafsir, maka dibuat batasan masalah

dalam penelitian ini. Penelitian ini dibatasi pada upaya komunitas rumah baca

dalam meningkatkan motivasi belajar anak-anak di Desa Galis untuk dapat

melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan

sumber daya manusia yang potensial untuk membangun masyarakat yang

berkemajuan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang yang telah peneliti paparkan

diatas, dapat ditarik beberapa permasalahan dari judul “upaya komunitas rumah

10
baca dalam meningkatkan motivasi belajar bagi anak-anak di Desa Galis

Giligenting” sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya komunitas rumah baca dalam meningkatkan motivasi

belajar anak-anak di Desa Galis?

2. Apa saja kendala komunitas rumah baca dalam meningkatkan motivasi

belajar anak-anak di Desa Galis?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan massalah yang telah dipaparkan

diatas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan komunitas rumah baca

dalam meningkatkan motivasi belajar anak-anak di Desa Galis

2. Untuk mengetahui kendala apa saja yang menghambat upaya komunitas

rumah baca dalam meningkatkan motivasi belajar

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menyumbang

beberapa konsep baru dan sebagai bahan edukasi untuk memperkaya wawasan

mengenai motivasi belajar serta untuk memotivasi kaum muda dalam

berkontribusi membangun negeri.

2. Manfaat praktis

a. Bagi masyarakat

Manfaat yang ditujukan kepada masyarakat luas ini diharapkan

untuk sebagai referensi dan bahan informasi mengenai komunitas rumah

11
baca, hususnya kepada orang tua serta masyarakat luas. Manfaat yang

selanjutnya yaitu sebagai bahan edukasi mengenai pentingnya peran orang

tua serta keluarga dalam proses tumbuh kembang anak.

b. Bagi peneliti

Kepada peneliti tulisan ini diharapkan untuk menjadi pegangan serta

sebagai bahan edukasi mengenai upaya-upaya kaum muda dalam

mengatasi persoalan-persoalan di lingkungan sekitar, terutama dalam

dunia pendidikan.

c. Bagi komunitas lain

Penelitian ini diharapkan dapat membantu komunitas-komunitas

yang memiliki tujuan yang sama dalam memperjuangkan dan memberi

konstribusi bagi masyarakat yang membutuhkan.

G. Definisi Operasional

1. Komunitas

Bahasa latin dari komunitas adalah community yang memiliki makna

kesamaan, kemudian dipersempit pada kata communis yang memiliki makna

sama. Komunitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan

sekelompok orang yang berinteraksi dan pada dasarnya memiliki tujuan yang

sama. Dapat dipahami bahwa komunitas merupakan sekelompok orang yang

memiliki misi dan tujuan yang sama. Menurut (Mochamad 2020:10)

menyebutkan bahwa komunitas merupakan kelompok yang mana individu

sebagai anggotanya. Pengertian ini menyimpulkan bahwa komunitas

merupakan suatu kelompok yang anggotanya terdiri dari beberapa individu.

2. Motivasi

12
Motivasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan

suatu dorongan yang berasal dalam diri seseorang baik secara sadar maupun

tidak sadar dalam melakukan suatu tindakan untuk suatu tujuan. Motivasi

berasal dari kata “motif” yang memiliki makna alasan atau sebab seseorang

melakukan suatu hal. Menurut (Rahman 2021:283) motivasi merupakan factor

yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan peserta didik. Dapat dipahami

bahwa motivasi merupakan suatu dorongan untuk melakukan sesuatu.

3. Belajar

Belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu

usaha untuk memdapatkan ilmu dan kepandaian. Definisi belajar dapat

diartikan sebagai aktivitas psikis seseorang yang berakibat pada perubahan

tingkah laku antara sebelum dan sesudah belajar. Sedangkan belajar menurut

(Nurlina. Dkk. 2022:1–2) merupakan sebuah aktivitas atau sebuah proses

dalam rangka mendapat pengetahuan, mengembangkan suatu keterampilan

serta mempelajari kepribadian-kepribadian yang baik. Dapat dipahami bahwa

belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapat

pengetahuan dan kepandaian.

13
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pemberdayaan

Pemberdayaan pada hakekatnya merupakan suatu proses perubahan. Dapat

dipahami bahwa pemberdayaan merupakan suatu perluasan sumber daya manusia

serta kapasitasnya dalam berpartisipasi dalam menuntut akuntabilitas terhadap

lembaga-lembaga yang mempengaruhi sekitarnya. Pemberdayaan merupakan

suatu proses transisi, hal ini karena perubahan tersebut yang awalnya bersifat pasif

yang kemudian beralif pada perubahan control ke arah yang lebih aktif. Sebuah

komunitas dapat diberdayakan untuk menjadi motor penggerak terhadap isu-isu

yang bertujuan dapat berkontribusi dan menciptakan solusi. Hakekatnya

pemberdayaan sebuah komunitas merupakan suatu perwujudan dari kondisi yang

demokratis, dalam hal ini bertujuan untuk menangani masalah ketidakberdayaan,

(Mochamad 2020:8–9).

Menurut Sumarjo (2008) ( dalam Sudarmanto Dkk. 2020:123) masyarakat

yang sudah berdaya memiliki ciri sebagai berikut:

a. Meraka dapat mengerti tentang diri mereka serta potensi-potensi yang mereka

miliki

b. Mereka telah dapat merencanakan dan mengantisipasi perubahan-perubahan

yang akan terjadi di masa depan

c. Mereka dapat mengarahkan dirinya sendiri dan potensi-potensinya

d. Mereka bekemampuan dalam hal berunding dan bermusyawarah

14
e. Mereka memilki posisi tawar untuk melakukan kerjasama dengan beberapa

pihak yang dapat dan saling menguntungkan

f. Bertanggungjawab dan siap dengan segala konsekoensi atas tindakan-tindakan

yang dilakukan

Menurut Mardikanto (2014) (dalam Sudarmanto Dkk. 2020:125–126)

pemberdayaan masyarkat memiliki enam tujuan sebagai berikut:

a. Memperbaiki kelembagaan. Lembaga merupakan factor penting dari sebuah

kelompok sosial atau komunitas. Adanya sebuah lembaga bagi kelompok

sosial, maka mereka dapat mempunyai aturan untak kemudian dapat

melakukan perbaikan-perbaikan kegiatan pembangunan dan dapat menjadi

tempat untuk melakukan kesepakatan dengan beberapa jaringan.

b. Memperbaiki usaha. Sebuah kelompok sosial atau suatu komunitas dapat

melaksanakan beberapa pelatihan untuk dapat meningkatkan kemampuan dan

keterampilan sumber daya manusia dalam beberapa hal.

c. Memperbaiki pendapatan. Melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan

pembangunan dapat memperbaiki pendapatan mereka.

d. Memperbaiki lingkungan. Melibatkan partisipasi masyarakat dalam

pembangungan dapat memperbaiki lingkungan secara fisik maupun sosial.

e. Memperbaiki kehidupan. Proses pemberdayaan masyarakat akan dapat

mengarahkan masyarakat pada pola hidup yang lebih positif dan kreatif, hal

tersebut merupakan upaya dalam meperbaiki tatanan kehidupan.

f. Memperbaiki masyarakat. Pemberdayaan masyarkat dapat memberbaiki

kualitas masyarakat, hal tersebut terjadi karena melibatkan masyarakat pada

proses pelaksanaannya.

15
Komunitas memiiki aktivitas yang bercirikan seperti partisipasi yang

anggotanya terlibat secara langsung dalam sebuah kegiatan yang dilakukan secara

gotong royong, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk usaha untuk meningkatkan

taraf hidup sebesar mungkin tergantung pada inisiatif suatu komunitas. Menurut

Bolland dan McCallum dalam (Mochamad 2020:6) berpendapat bahwa komunitas

merupakan kelompok yang terhubung antara yang satu dengan yang lain,

memiliki tujuan yang sama, serta memiliki motivasi yang sama untuk mencapai

tujuan.

Elemen penting dari pemberdayaan adalah sebuah partisipasi. Partisipasi

merupakan kunci keberhasilan dari suatu pemberdayaan. Sebagai suatu proses

pengembangan sebuah komunitas, maka hakekat dari pemberdayaan adalah untuk

mempersiapkan komunitasnya agar mampu berperan aktif dalam program-

program serta kegiatan-kegiatan pembangunan yang bertujuan untuk memperbaiki

tatanan kehidupan dalam rangka mencapai kesejahteraan masyarakat dari segi

pengembangan sosial, ekonomi, politik dan lain-lain.

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar menurut (Sardiman 2011:75) merupakan suatu faktor psikis

dan bersifat non-intelektual, oleh karena itu motivasi belajar merupakan suatu

minat atau keinginan yang melibatkan perasaan serta tidak ada hubungan dengan

kecerdasan. Memberi suatu motivasi artinya membantu menggerakkan dan

mendorong seseorang untuk melakukan suatu hal. Memberikan motivasi belajar

kepada siswa, berarti menggerakkan siswa untuk melakukan suatu hal yang

bertujuan untuk siswa lebih giat belajar. Memberikan motivasi belajar kepada

siswa merupakan hal yang sengat perlu untuk dilakukan, hal tersebut akan

berdampak pada hasil belajar siswa lebih optimal.

16
Menurut Ngalim Purwanto (dalam Kayyis 2021:27–31) teori motivasi

terbagi menjadi lima macam, yaitu:

a. Teori Hedonisme

Teori hedonism merupakan suatu aliran dalam filsafat yang berpandangan

bahwa tujuan hidup manusia yang paling utama merupakan kesenangan yang

sifatnya duniawi. Menurut aliran hedonisme, pada hakikatnya manusia

merupakan makhluk yang mementingkan kesenangan.

b. Teori Naluri

Teori ini berpandangan bahwa manusia memiliki tiga dorongan nafsu yang

disebut sebgai naluri, naluri tersebut yaitu: naluri untuk mempertahankan diri,

naluri untuk mengembangkan diri, dan naluri untuk mempertahankan jenis.

c. Teori Reaksi yang Dipelajari

Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia dipelajari dari

kebudayaan ditempat yang mereka tinggali. Mereka belajar banyak dari

kebudayaan lingkungannya yaitu di mana mereka dibesarkan.

d. Teori Daya Dorong

Teori ini merupakan gabungan dari teori naluri dan teori reaksi yang

dipelajari. Teori memandang bahwa cara memotivasi seorang anak harus

berdasar pada daya dorong. Daya dorong yang dimaksud yaitu suatu dorongan

kekuatan yang luas dan bersifat umum.

e. Teori Kebutuhan

Teori ini berpandangan bahwa perilaku serta tindakan-tindakan yang

dilakukan oleh manusia pada hakikatnya untuk memenuhi kebutuhannya.

17
Menurut (Sardiman 2011:89–91) motivasi belajar memiliki dua macam

yaitu, motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, adapun penjelasan keduanya

yaitu:

a. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsic merupakan suatu motivasi yang berasal dari dalam diri

sendiri, hal tersebut karena pada setiap individu memiliki dorongan untuk

melakukan suatu hal. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin

maju dan berkembang tanpa memerlukan motivasi dari luar dirinya.

b. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ektrinsik merupakan suatu motivasi yang berasal dari luar diri

kita, biasanya motivasi ini didapat dari orang-orang yang ada disekitar kita.

Motivasi ekstrinsik merupakan sebuah motivasi yang tidak kalah penting dari

motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik sangat bergantung pada lingkungan dan

orang-orang disekitar kita, hal ini karena motivasi ekstrinsik dipicu dari

berbagai hal yang ada disekitar kita.

Menurut Imron (dalam Rusydi 2020:166) ada enam factor yang

mempengaruhi motivasi belajar, eman diantaranya yaitu:

a. Cita-cita aspirasi peserta didik

b. Kemampuan siswa

c. Kondisi siswa (jasmani/rohani)

d. Kondisi lingkungan siswa

e. Unsur-unsur dinamis belajar dan pembelajaran

f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa

18
B. Penelitian Yang Relevan

Pada penelitian ini yang mengambil judul “Upaya komunitas rumah baca

dalam meningkatkan motivasi belajar bagi anak-anak di Desa Galis

Giligenting”. Berdasarkan hasil dari beberapa sumber penelusuran dan penelitian-

penelitian terdahulu, maka peneliti menemukan beberapa penelitian yang berkaitan,

antara lain sebagai berikut:

NO JUDUL JENIS PERSAMAAN PERBEDAAN

1 Upaya peningkatan Skripsi Penelitian ini Penelitian ini

minat belajar anak membahas berfokus pada minat

putus sekolah melalui mengenai upaya belajar melalui

pendidikan akhlaq komunitas belajar pendidikan akhlaq

(kejar paket) pada dalam (kejar paket)

komunitas belajar meningkatkan

qoryah tayyibah (qt) minat belajar

tahun 2019. (Siti

Rohmaniah, 2019)

2 Motivasi belajar Jurnal Penelitian ini Penelitian ini

sebagai determinan mengambil isu mengarah pada

hasil belajar siswa. tentang analisis pengaruh

(Rike Andriani dan meningkatkan motivasi belajar

Rasto, 2019) motivasi belajar terhadap hasil

belajar siswa.

3 Upaya komunitas Jurnal Penelitian ini Penelitian ini

19
sohib literasi membahas upaya berfokus pada minat

indinesia (solid) dan kontribusi belajar anak

dalam meningkatkan komunitas sebagai

minat baca anak (Ari pemberdaya

Pamungkas, 2023)

4 Upaya komunitas Skripsi Penelitian ini Penelitian ini

belajar lascar membahas peran berfokus pada

pengajar Indonesia serta kontribusi peningkatan self

dalam meningkatkan komunitas dalam esteem anak dengan

self esteem anak pemberdayaan stigma bimbingan

dengan stigma terhadap anak- belajar

bimbingan belajar di anak

desa gedangsewu

kecamatan pare

kabupatem Kediri

(Izzatus Shobyatin,

2020)

5 Kedudukan motivasi Jurnal Penelitian ini Penelitian ini lebih

belajar siswa dalam membahas membahas terhadap

pembelajaran (Amna mengenai motivasi kekdudukan

Emda, 2017) belajar siswa. motivasi belajar

dalam

pembelajaran.

20
21
C. Kerangka Berpikir

Rendahnya motivasi belajar


1. Kurangnya SDM potensial di Desa Galis
2. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
pendidikan
3. Minimnya anak-anak yang melanjutkan pendidikan ke
tingkat perguruan tinggi

Upaya meningkatkan
motivasi belajar siswa

Pemberdayaan Rumah Baca


komunitas Tonggal Ate

Bagaimana upaya
komunitas Rumah Baca Kualitatif
dalam meningkatkan Deskriptif
motivasi belajar ?

22
BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan secara ilmiah guna

mendapatkan beberapa data yang diperlukan, hal ini bertujuan untuk memperkuat

suatu temuan secara rasional dan empiris. Metode pada suatu penelitian memiliki dua

jenis, kedua jenis tersebut yaitu kualitatif dan kuantitatif.

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif

sendiri merupakan penelitian yang bersifat deskriptif. Menurut Bogdan dan

Taylor (1982) (dalam Abdussamat 2021:30) berpendapat bahwa penelitian

kualitatif merupakan penelitian yang prosedurnya menghasilkan data secara

deskriptif atau berupa kata-kata tertulis dari hasil pengamatan prilaku

beberapa orang. Jadi penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berbasis

kata-kata yang kemudian dirangkai menjadi sebuah kalimat yang baku dan

tersusun.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif.

Jenis penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan fenomena-fenomena sosial

secara mendalam dan spesifik. Untuk mengambarkan fenomena yang akan

disajikan, peneliti menggabungkan beberapa data temuan yang kemudian

diolah dan sajikan dalam bentuk kata-kata.

Menurut (Abdussamat 2021:94) penelitian fenomenologi merupakan

jenis penelitian yang mengungkap makna pada fenomena-fenomena

23
berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dialami oleh individu. Pada

penelitian fenomenologi ini peneliti berusaha mengungkap fenomena sosial di

masyarakat yang kemudian dideskripsikan dalam bentuk kata-kata dan tulisan.

B. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peniliti pada suatu penelitian merupakan suatu proses yang

sangat penting, hal tersebut untuk mengetahui secara langsung kondisi pada objek

penelitian yang akan dilakukan. Pada penelitian “Upaya komunitas rumah baca

dalam meningkatkan motivasi belajar bagi anak-anak di Desa Galis Giligenting”

peneliti hadir langsung ke lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu di Desa

Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep. Adapun tahapan pada

penelitian ini yaitu:

1. Pada tahap pertama peneliti melakukan observasi awal yang bertujuan untuk

mengetahui kondisi terkini terkait objek yang akan diteliti.

2. Proses yang selanjutnya peneliti mengumpulkan beberapa data yang

diperlukan dalam penyusunan penelitian.

3. Pada tahap terakhir peneliti melakukan evaluasi atau pengecekan kembali

mengenai kesesuaian dan kebenaran dari data-data yang sudah diperoleh.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi pada penelitian ini terletak di Rumah Baca yang berada di Desa

Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep. Lokasi ini dipilih menjadi

tempat penelitian karena komunitas rumah baca merupakan satu-satunya

komunitas yang ada di Desa Galis yang bergerak dalam pendidikan. Penelitian ini

berfokus pada rendahnya motivasi belajar anak-anak di Desa Galis serta upaya

24
komunitas rumah baca dalam meningkatkan motivasi belajar anak-anak di Desa

Galis.

D. Sumber Data

1. Data Primer

Menurut (Fattah 2023:6) data primer merupakan data utama yang

diperoleh secara langsung. Sumber data primer merupakan data yang bersifat

otentik dan objektif, hal tersebut karena data jenis ini akan digunakan sebagai

dasar dalam memecahkan permasalahan. Sumber data primer yang digunakan

dalam penelitian ini berupa wawancara secara langsung kepada pendiri

komunitas rumah baca, Guru, Kepala Desa, Perangkat Desa dan sebagian

masyarakat di Desa Galis lainnya.

2. Data Sekunder

Menurut (Fattah 2023:6) data sekunder merupakan data yang diperoleh

secara tidak langsung atau diperoleh dari penelitian-penelitian terdahulu dan

beberapa dokumen yang berkaitan. Jenis sumber data sekunder akan

digunakan sebagai pelengkap dan memperkuat data primer. Sumber data

sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa berita, beberapa

dokumen dan beberapa wawancara pendukung.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada sebuah penelitian bertujuan untuk menghimpun

beberapa informasi yang dapat dipertanggung jawabkan untuk kemudian disusun

menjadi sebuah temuan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan tiga prosedur

25
pengumpulan data, empat prosedur tersebut berupa observasi, wawancara,

dokumentasi dan triangulasi. Adapun empat tahapan tersebut sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dalam sebuah penelitian merupakan sebuah langkah awal

untuk menemukan data. Observasi merupakan kegiatan peneliti terjun

langsung ke lapangan guna untuk mengetahui kondisi terkini dari suatu

penelitian yang akan diteliti. Pada penelitian ini observasi dilakukan di Desa

Galis, Kecamatan Giligenting terlebih pada komunitas rumah baca.

2. Wawancara

Wawancara dalam sebuah penelitian merupakan sebuah proses

konfirmasi kepada narasumber untuk mengetahui sejauh mana kondidisi dan

perkembangan dari objek penelitian yang akan diteliti. Pada penelitian ini

wawancara dilakukan pada pendiri komunitas rumah baca, kepala desa galis,

perangkat desa, wakil kepala sekolah SMK Anwarudin dan sebagian warga di

Desa Galis.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam sebuah penelitian merupakan hal penting.

Dokumentasi dilakukan untuk mendukung penelitian serta sebagai bukti dari

proses penelitian yang dilakukan peneliti. Umumnya dokumentasi

berhubungan dengan bukti berupa foto selama melakukan penelitian.

4. Triangulasi

Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan beberapa data dan beberapa sumber. Triangulasi dalam

penelitian merupakan pengecekan data dari berbagai sumber. Sumber yang

26
digunakan bervariasi agar hasil penelitian bersifat objektif dan data yang

dihasilkan kredibel.

F. Analisis Data

Analisis data menurut (Sugiono 2019:348) merupakan suatu proses memilah

data yang kemudian dikumpulkan dan disusun dari hasil wawancara, observasi

dan dokumentasi. Menurut Miles dan Huberman (1984) (dalam Abdussamat

2021:160–162) analisis data dalam suatu penelitian memiliki beberapa tahapan,

adapun tanhapan tersebut yaitu:

1. Reduksi data

Reduksi data dalam sebuah penelitian merupakan suatu proses

penyederhanaan. Reduksi data dalam sebuah penelitian bertujuan untuk

berfokus pada data-data yang penting. Data yang sudah melewati tahap

reduksi akan menghasilkan gambaran yang jelas.

2. Penyajian data

Penyajian data dalam sebuah penelitian bertujuan untuk memudahkan

pembaca dalam melihat data dan mudah dimengerti. Penyajian data juga dapat

berpengaruh untuk mempermudah dalam mengambil keputusan serta

kesimpulan secara tepat dan akurat.

3. Verivikasi

Verivikasi dalam sebuah penelitian bertujuan untuk membuktikan akan

suatu hal sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan dalam

penelitian kualitatif tidaklah bersifat permanen, hal tersebut karena dalam

penelitian kualitatif sering mengalami perkembangan dan kemajuan.

27
G. Pengecekan Keabsahan Temuan

1. Perpanjangan penelitian

Perpanjangan dalam suatu penelitian berarti peneliti kembali

mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan dan wawancara yang

bertujuan untuk mamastikan data temuan lebih dalam lagi.

2. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan dalam suatu penelitian berarti peneliti

melakukan pengamatan secara cermat. Tujuan dari meningkatkan ketekunan

ini untuk memastikan data untuk kemudian diolah secara berurutan dan

sisitematis.

3. Menggunakan reverensi

Penggunaan referensi dalam suatu penelitian merupakan hal yang sangat

wajib, hal tersebut bertujuan untuk mengumpulkan beberapa data pendukung

untuk membuktikan hasil penelitian.

H. Tahapan Penelitian

Tahapan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Tahap pra lapangan

a) Merencanakan topik dan lokasi penelitian

b) Menentukan narasumber dan menyiapkan pertanyaan

c) Melakukan konvirmasi dengan pihak narasumber

2. Tahap bekerja dilapangan

a) Melakukan observasi dan wawancara

b) Mengumpulkan beberapa data yang diperlukan

3. Tahap penyusunan laporan

28
a) Menyusun dan mengelompokkan beberapa data temuan

b) Menyalin hasil wawancara ke bentuk teks

c) Mencari reverensi dari berbagai sumber

d) Menyusun laporan sesuai dengan sistematika

29
Daftar Pustaka

Buku

Abdussamad, Zuchri (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Syakir Media Press

Ananda, Rusydi dan Fitri Hayati (2020). Variabel Belajar (Kompilasi Konsep). Medan: CV.

Pusdikra Mitra Jaya

Ariani Hrp, Nurlina, Dkk (2022). Belajar dan Pembelajaran. Bandung:Widina Bhakti

Persada

Chazienul Ulum, Mochamad dan Niken Lastiti Veri Aggaini (2020). Community

Empowerment. Malang:UB Press

Fattah Nasution, Abdul (2023). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Harva Creative

Fithri Ajhuri, Kayyis (2021). Urgensi Motivasi Belajar. Yogyakarta:Penebar Media Pustaka

Hidayat, Rahmat dan Abdillah (2019). Ilmu Pendidikan "Konsep, Teori dan Aplikasinya".

Medan:LPPPI

Nurmalisa, Yunisca (2017). Pendidikan Generasi Kedua. Yogyakarta

Sardiman (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:PT Rajagrafindo Persada

Sudarmanto, Eko Dkk (2020). Konsep Dasar Pengabdian Kepada Masyarakat:

Pembangunan dan Pemberdayaan. Yayasan Kita Menulis

Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B. Bandung:Alfabeta

Skripsi

Indy, Ryan Dkk (2019). "Peran Pendidikan dalam Poses Perubahan Sosial di Desa

Tumaluntung Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara". UNSRAT, Vol. 12, No.

4, 2019

Rahman, Sunarti (2021). "Pentingnya Motivasi Belajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar".

Gorontalo, November 2021 ISBN 978-623-98648-2-8

30
Website
https://www.kemenkopmk.go.id/menuju-indonesia-emas-2045-pemerintah-siapkan-generasi-
muda-unggul-dan-berdaya-saing
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-kalbar/baca-artikel/13347/Strategi-Membangun-
Indonesia-Maju.html
https://galis.desa.sumenepkab.go.id/index.php/first/statistik/0
https://sumenepkab.bps.go.id/publication.html?page=3
https://www.memoonline.co.id/read/9743/20210608/220625/ditengah-krisisnya-literasi-di-

pulau-giligenting-rumah-baca-tongghel-ate-optimis-bisa-mengatasinya/

Wawancara
Ahmad Fauzi: Pendiri komunitas rumah baca, kesiswaan di SMK Annibros Galis Giligenting,

Guru Seni Budaya. Wawancara mendalam, Kec. Giligenting, Kab. Sumenep 14

Desember 2023 dan 2 Maret 2024

Akhmad Safri Wiarda: Kepala Desa Galis Giligenting. Wawancara mendalam, Kec.

Giligenting, Kab. Sumenep Agustus 2023

Miskali: Aparatur Desa Galis Giligenting, Guru Bahasa Inggris di SMK Annibros Galis

Giligenting. Wawancara mendalam 2 Maret 2024

Muhammad Aminuddin Firmansyah: Wakil Kepala Sekolah, Operator Sekolah di SMK

Annibros Galis Giligenting. Wawancara mendalam, Kec. Giligenting, Kab. Sumenep 2

Maret 2024

Ade Firdaus Syawalila: Mahasiswa aktif di STKIP PGRI Sumenep, pengelolah komunitas

rumah baca, Ketua Forum Persatuan Mahasiswa Pulau Giligenting (organisasi

pemuda). 20 Februari 2024

31

Anda mungkin juga menyukai