Eksalatif - S
Placer Au - Sn
Cr - Ni - Pt
ZONA REGANGAN
(RIFT ZONE)
ZONA TUMBUKAN
(SUBDUCTION ZONE)
ZONA TUMBUKAN
(SUBDUCTION ZONE)
Shaft
A Dip Level
Plunge
Tebal
Pitch / rake
Level
E
Level
Datar Serpih
Batugamping
Serpih
Batugamping
Serpih
B a t u la n a u
Batupasir
Footwall
Hanging wall
20 m
U r a t m i n e ra l i s a s i m e n g i s i b i d a n g
Urutan-urutan kejadian:
Aktivitas magma (magmatik cair) → injeksi larutan sisa
magma pada dekat permukaan (hidrothermal) → proses-
proses eksternal berupa proses sedimentasi atau proses
metamorfosa membentuk endapan-endapan sedimenter
atau endapan metamorfik.
Berdasarkan asal (sumber) dan proses pembentukannya, maka
secara umum endapan mineral (bahan galian) dapat
dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu:
Endapan primer
Endapan sekunder.
Endapan Primer
Endapan primer adalah endapan mineral yang terbentuk
langsung dari magma (segregrasi dan diferensiasi magma).
Berdasarkan urutan pembentukan (dari diferensiasi magma),
maka endapan primer ini dikelompokkan menjadi beberapa
fase, yaitu :
Magmatik Cair (early and late magmatic), adalah endapan
mineral yang terbentuk langsung pada magma (diferensiasi
magma), misalnya dengan cara gravitational settling.
Pegmatitik, adalah batuan beku yang terbentuk sebagai hasil
injeksi magma.
Pneumatolitik, adalah proses reaksi kimia dari gas dan cairan dari
magma dalam lingkungan yang dekat dengan magma.
Hidrotermal - larutan hidrotermal adalah larutan sisa magma
yang panas dan bersifat "aqueous" sebagai hasil diferensiasi
magma. Berdasarkan cara pembentukan endapan, dikenal 3
macam endapan hidrotermal, yaitu:
Epitermal :Temperatur 00C-2000C
Mesotermal :Temperatur 1500C-3500C
Hipotermal :Temperatur 3000C-5000C