Anda di halaman 1dari 61

TERMINOLOGI

ENDAPAN MINERAL

SUTARTO
Laboratorium Petrologi dan Bahan Galian
1. Endapan Mineral (mineral deposit) adalah konsentrasi mineral atau
kumpulan mineral dalam jumlah yang besar, membentuk anomali
dengan sekitarnya, tidak memperhatikan apapun yang
menyebabkannya.
2. Endapan Bijih (ore deposit) adalah endapan mineral yang
mempunyai nilai ekonomis. Istilah cebakan mineral atau cebakan
bijih, sering digunakan;
3. Bahan galian atau sering disebut bahan tambang adalah suatu
mineral, atau kumpulan mineral, atau batuan yang dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia. Bahan galian
dapat terdapat di dalam bumi maupun di permukaan bumi
4. Istilah Sumber Daya Mineral (mineral resources), istilah yang juga
sering digunakan
5. Istilah Sumberdaya dan cadangan, digunakan dalam arti yang lebih
kusus untuk mengetahui volume atau tonage endapan bijih
KLASIFIKASI BAHAN GALIAN

Menurut UU No.11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok


Pertambangan pasal 2, yang disebut bahan galian adalah bahwa unsur-
unsur kimia, mineral-mineral, bijih-bijih dan segala macam batuan termasuk
mulia yang merupakan endapan-endapan alam.

Pada pasal 3 ayat 1, bahan galian dibagi menjadi 3 macam, yaitu :


a. Golongan bahan galian yang strategis,
b. Golongan bahan galian yang vital, dan
c. Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan a dan b.
Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1980,
menjelaskan batasan bahan golongan bahan galian
sebagai berikut:

• Strategis artinya strategis untuk pertahanan dan


keamanan serta perekonomian negara.

• Vital artinya dapat menjamin hajat hidup orang


banyak.

• Tidak strategis dan vital artinya tidak langsung


memerlukan pasar yang bersifat internasional
a. Gologan bahan galian yang strategis adalah:

• Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam


• Bitumen padat, aspal
• Antrasit, batubara, batu bara muda
• Uranium, radium, thorium, dan bahan galian radioaktif lainnya
• Nikel. Kobalt
• Timah
b. Golongan bahan galian yang vital adalah:

• Besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan


• Bauksit, tembaga, timbal, seng
• Emas, platina, perak, air raksa , intan
• Arsin, antimon, bismut
• Yttrium, thutenium, cerium, dan logam langka lainnya
• Berillium, korundum, zirkon, kristal kuarsa
• Kriolit, flourspar, barit
• Yodium, brom, khlor, belerang
c.Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan a atau b adalah:

• nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halit)


• asbes, talk, mika, grafit, magnesit
• yarosit, leusit, tawas, oker
• batu permata, batu setengah permata
• pasir kuarsa, kaolin, feldfar, gipsum, bentonit
• batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah, tanah serap (fuller earth)
• marmer, batutulis
• batukapur, dolomit, kalsit
• granit, andesit, basalt, trakhit, tanah liat, dan pasir, sepanjang tidak
mengandung unsur-unsur mineral golongan A maupun golongan B
dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.
Berdasarkan jenis komoditinya, bahan galian
secara umum dapat dibagi menjadi :

• Bahan galian logam (Gol A dan Gol B)


• Bahan galian Industri (non logam) (Gol C)
• Mineral berharga dan batu mulia (Gol C)
• Batubara dan gambut (Gol A)
• Minyak, dan gas bumi (Gol A)
• Panas bumi
ENDAPAN Cebakan Bijih Cu & Au Type
LOGAM Porphyry/Skarn
BAHAAN GALIAN INDUSTRI

BATUGAMPING UNTUK SEMEN


BATUMULIA
BATUBARA
MINYAK DAN GAS BUMI
PANAS BUMI
Dengan dikeluarkannya UU no. 25 tentang Otonomi Daerah tahun 1999,
UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah maka
Peraturan Pemerintah tersebut di atas menjadi tidak relefan lagi

UU No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan


Batubara dan diperbarui dengan UU No3 Tahun 2020.
Undang-undang ini hanya mengatur tentang pertambangan
mineral dan batubara diluar panas bumi, minyak dan gas bumi
serta air tanah
UU No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan
Mineral Dan Batubara. Undang-undang ini hanya
mengatur tentang pertambangan mineral dan batubara
diluar panas bumi, minyak dan gas bumi serta air
tanah

Selanjutnya pertambangan mineral dan batubara dibagi


dan diatur menjadi:

Pertambangan Mineral Radioaktif


ENDAPAN
Pertambangan Mineral Logam MINERAL
Pertambangan Mineral Bukan Logam
Pertambangan Batuan
Pertambangan Batubara
Terimakasih
MINYAK DAN GAS BUMI
Sedimentary Basins of Indonesia
(after Padmosukismo at al., 1989)
PANAS BUMI
BATUBARA
Apabila suatu pohon yang mati kemudian jatuh
kedalam air atau rawa yang cukup dalam, maka
bakteri yang menguraikan sisa pohon tersebut tidak
dapat bekerja lagi, sehingga perubahan yang terjadi
selanjutnya hanya perubahan fisik dan kimia. Dalam
hal ini pohon tersebut tidak mengalami pembusukan
secara sempurna, dan lama kelamaan, sisa tumbuhan
tersebut akan berubah menjadi suatu sediment
organik yang kemudian disebut “ BATUBARA “
Coal Formation

24
Coal Rank

25
BAHAN GALIAN LOGAM
Definisi bijih (ore) adalah suatu batuan atau
kumpulan mineral, yang mengandung mineral-
mineral yang bernilai ekonomis, dan dapat
diekstrak.

Bijih terdiri dari mineral-mineral yang bernilai


ekonomis (biasanya mengandung logam) yang
disebut sebagai mineral bijih (ore mineral,
mengandung logam) serta termasuk mineral
industri (industrial mineral, non-logam) dan mineral
yang tidak bernilai ekonomis yang disebut sebagai
mineral penyerta (gangue mineral).
BAHAN GALIAN LOGAM
Distribution of Magmatic Arcs and Ore Minerals
of Indonesia

LAUT CINA SELATAN


KALIMANTAN
MALAYSIA Busang MINDANAO
Mt. Muro (Au)
(Au,Ag)
Gosowang
Borneo Tombulilato
Masupa Ria (Ni) Mesel
Malala
(Au)
Calang Bintan (Au,Ag) (Ni) Gebe
(Al) (Ni) Grasberg/Estberg
Geumpang
(Cu, Au)
SUMATERA Kelian Bulagidun
Logas Burung Mandi (Au) (Cu,Ag)
(Au) Gag
Lebong Tandai Ampalit
(Au) Soroako (Ni)
(Au,Ag)
(Ni)
Lebong Donok
(Au,Ag) Kelapa Kampit Mirah Pomalaa
(Sn) (Au,Ag) (Ni)
Lebong Simpang Lerokis/
(Au,Ag) JAWA SULAWESI Kali Kuning IRIAN
WETAR (Au,Ag) JAYA
Endapan bijih utama Cikijang SUMBAWA
(Au)
Busur magmatik termineralisasi Gunung Pongkor
( sumber: Carlile dan Mitchel, 1994 ) Cikotok (Au,Ag)
(Au,Ag)
Trenggalek Batu Hijau
(Cu, Au) Primalirang

SAMODRA HINDIA AUSTRALIA


Bahan galian logam (mineral logam) adalah batuan
atau mineral-mineral yang di dalamnya terdapat unsur
logam, yang dapat diambil untuk kepentingan
manusia.
• Mn/Mangan (manganese)
• Au/Emas (gold)
• Al/Aluminium
• Ag/Perak (silver)
• Co/Kobal
• Fe/Besi
• Sb/Antimon (antimony)
• Cu/Tembaga (copper)
• Bi/Bismut (bismuth)
• Pb/Timbal (lead)
• Mo/Molibdenum
• Zn/Seng (zinc)
• W/wolfram (tunsten)
• Sn/Timah (tin)
• Pt/Platina (platinum)
• Ni/Nikel (nickel)
• Sn/Arsen (arsenic)
• Cr/Krom (chromium)
Logam
Logam dapat diartikan sebagai unsur yang
mempunyai kemampuan melepas elektron membentuk
ion positip, umumnya mempunyai permukaan
cenderung mengkilat, baik untuk penghantar panas
dan listrik, serta dapat dilebur maupun dipipihkan.
Secara umum logam dapat dibagi menjadi lima golongan, yaitu:

1. Precious metals (logam mulia): emas (Au), perak (Ag), platina (Pt)
2. Non-ferrous metals (logam non-ferrous): tembaga (Cu), timbal (Pb/lead),
seng (Zn/zinc), timah (Sn/tin), dan aluminium (Al). Empat pertama dikenal
sebagai logam dasar (base metals).
3. Iron and ferroalloy metals (logam ferroalloy dan besi): besi (Fe), Mangan
(Mn), nikel (Ni), krom (Cr), molibdenum (Mo), wolfram (W/tungsten),
vanadium (V), kobal (Co).
4. Minor metals and related non-metals: antimon (Sb/antimony), arsen (As),
berilium (Be/beryllium), bismut (Bi), kadmium (Cd), magnesium (Mg), air raksa
(Hg/mercury), REE, selenium (Se), tantalium (Ta), telurium (Te), titanium (Ti),
Zirkonium (Zr), dsb.
5. Fissionable metals: uranium (U), torium (Th), radium(Ra).
Bahan galian logam (mineral logam) umumnya
bersenyawa dengan unsur lain membentuk mineral
bijih (atau mineral logam).

Mineral bijih menurut Stanton (1972), dapat dikelompokkan


menjadi:
1. Native metals and semimetals: emas, tembaga, perak dll
2. Sulfides and sulfosalts, umumnya merupakan mineral-
mineral bijih dari logam nonferrous : sfalerit, galena kalkosit
dll.
3. Oxides, umumnya mineral bijih dari logam ferrous:
magnetite, kromit
Logam Mineral bijih Komposisi % logam Kadar Dlm Cut-off
Kerak(%) Grade(%)
Au/Emas (gold) Native gold Au 75-98 0.000 000 4 0.000 1-
Electrum (Ag,Au) 50-80 0.0020
Calaverite AuTe2 39
Ag/Perak (silver) Native silver Ag 100 0.07 0,01-0,1
Argentite AgS2 87
Fe/Besi Magnetite Fe3O4 72 5 25-60
Hematite Fe2O3 70
Goethite Fe2O3.H2O 63
Cu/Tembaga Native copper Cu 100 0.005 0.4-1
(copper) Chalcopyrite CuFeS2 35
Bornite Cu5FeS4 69
Pb/Timbal (lead) Galena PbS 86 0.001 4
Cerussite Pb(CO3) 77
Zn/Seng (zinc) Sphalerite ZnS 67 0.007 4
Smithsonite Zn(CO3) 52
Sn/Timah (tin) Cassiterite SnO2 79 0.000 2 0.5-2.5
Stannite CuFeSnS4 28
Ni/Nikel (nickel) Pendlandite (Fe,Ni)9S8 10-40 0.007 0.5-3
Garnierite (Ni,Mg)6(Si4O10) 44
(OH)4.4H2O
Mn/Mangan (manganese) Pyrolusite MnO2 55-63 0.09 35
Manganite MnO(OH) 50-62
Al/Aluminium Diaspore HalO2 47 8 30
Boehmite AlOOH 47
PERAK
TEMBAGA

EMAS

PIRIT
BORNIT KALKOSIT

MALAKIT AZURIT
MAGNETIT GALENA

MANGANIT SFALERIT
Mineral Penyerta (Gangue Minerals)

Mineral yang sering menyertai kehadiran mineral


bijih, tetapi tidak bernilai ekonomis. Mineral penyerta
sangat penting dalam penentuan zona ubahan

Sebagian besar mineral gangue hadir sebagai kelompok


m mineral silikat, silika, dan karbonat.
Kelompok Nama mineral Komposisi

Silika Kuarsa SiO2


Kalsedon SiO2

Oksida Magnetite Fe3O4


Hematite Fe2O3
Goetite Fe(OH)
Bauxite Al2O3

Silikat Olivin MgSiO4


Diopsit Ca(Mg,Fe)(SiO2)2
Wollastonit CaSiO3
Tremolit-aktinolit Ca2(Mg,Fe)2(OH)2(Si4O11)2
Klorit Mg5(Al,Fe)(OH)8(Al,Si)4O10
Epidote Ca(Al,Fe)2(OH)2(SiO4)3
Andradit-grosularit Ca2(Al-Fe)2(SiO4)3
Kalium felspar KAlSi3O8
Albit NaAlSi3O8
Kaolinit Al2O3.2SiO2.2H2O
Illit KAl2(OH)2(AlSi3O)10(O,OH)10
Serisit KAl2(OH)2(AlSi3O10)
Tourmalin Na(Fe,Mg)3B3All3(OH)4(Al3Si6O27)
Topas Al2(F,OH)2SiO4

Karbonat Kalsit CaCO3


Siderit FeCO3
Rodokrosit MnCO3

Fosfat Barit BaSO4


gypsum CaSO4
SERISIT-SILIKA KF-BIOTIT-SILIKA

KUARSA AMETIS URAT SILIKA-KALSIT


BAHAN GALIAN INDUSTRI
Bahan galian industri (bahan galian non logam) adalah batuan atau mineral-mineral
yang bermanfaat untuk kepentingan manusia dan tidak termasuk kedalam bahan
galian logam, batubara, batu mulia, maupun migas dan panas bumi.
BGI yang terkait dengan
Bahan Galian Industri (BGI) yang berkaitan
BGI yang terkait dengan endapan residual dan placer
dengan batuan sedimen
batuan vulkanik
• Lempung
Terkait dengan batuan karbonat
• Perlit • Kaolin
• Batugamping
• Obsidian • Pasir kuarsa
• Dolomit
• Batuapung • Sirtu
• Kalsit
• Batukeprus • Belerang
• Opal kalsedon BGI yang terkait dengan
• Fosfat
• Kayu terkersikan proses hidrotermal
• Oniks
• Gips • Tras
• Pasir vulkanik Gypsum
• Rijang
• Batuan trakit, andesit, dan basalt Talk
Tidak terkait dengan batuan karbonat
• Magnesit
• Bentonit
• Barit
• Fireclay
BGI yang terkait dengan • Firofilit
• Ballclay
batuan plutonik • Toseki
• Zeolit
• Kaolin
• Felspar
• Granit dan granodiorit
• Yodium
• Gabro dan peridotit BGI yang terkait dengan batuan metamorf
• Doatomea
• Alkali felspar
• Mangan?
• Mika • Marmer
• Asbes • Batusabak
• Kuarsi
• grafit
BENTONIT
FELDSPAR
BATUMULIA DAN MINERAL BERHARGA
Mineral berharga dan batu mulia
Mineral berharga dan Batumulia, adalah mineral atau batuan
yang dipergunakan untuk perhiasan dan bernilai tinggi.

Batumulia (menurut Pouw Kioe An, 1977) dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Kelas-dua : nilai kekerasan 7-8 Kelas-tiga : nilai kekerasan sekitar 7


Kelas-satu : nilai kekerasan 8-10

• zirkon • kordierit
• intan • visuvian
• korundum (ruby, safir, mirah ) • beryl (aquamarin)
• topas • chrysolite
• chrysoberyl • axiniete
• spinel • tourmalin
• garnet • cyanite
• opal-mulia • staourolit
• andalusit
• chiastolite
• pistazite
• turqooise (pirus)
Kelas-empat : nilai kekerasan 4-7

• ametis (kecubung), agat, korneal, citrine,jasper, tiger’s eye,kuarsa pink,


opal
• felspar (adular, amazone)
• labradorit
• obsidian
• lazuri
• hipersten
• diopsit
Kelas-satu : nilai kekerasan 8-10

• intan
• korundum (ruby, safir, mirah )
• chrysoberyl
• spinel
Kelas-dua : nilai kekerasan 7-8

• zirkon
• beryl (aquamarin)
• topas
• tourmalin
• garnet
• opal-mulia
Kelas-tiga : nilai kekerasan sekitar 7

• kordierit
• visuvian
• chrysolite
• axiniete
• cyanite
• staourolit
• andalusit
• chiastolite
• pistazite
• turqooise (pirus)
Kelas-empat : nilai kekerasan 4-7

• ametis (kecubung), agat, korneal, citrine,jasper,


tiger’s eye,kuarsa pink, opal
• felspar (adular, amazone)
• labradorit
• obsidian
• lazuri
• hipersten
• diopsit
Kelas-empat : nilai kekerasan 4-7

• ametis (kecubung), agat, korneal, citrine,jasper, tiger’s


eye,kuarsa pink, opal
• felspar (adular, amazone)
• labradorit
• obsidian
• lazuri
• hipersten
• diopsit

Anda mungkin juga menyukai