Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN POHUWATO

DINAS KESEHATAN
FKTP POPAYATO BARAT
Jl. Trans Sulawesi Desa Padengo Kec. Popayato Barat Kab. Pohuwato

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)
KEGIATAN SURVAILANS KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunusasi)
FKTP POPAYATO BARAT
BULAN MARET 2017

I. LATAR BELAKANG
Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian sakit dan kematian
yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi. Vaksin mutakhir aman tetapi bukan
tanpa resiko maka sebagian orang dapat mengalami reaksi imunasasi yang bersifat ringan
bahkan sampai mengancam jiwa.
Reaksi KIPI imunisasi campak yang banyak dijumpai dengan gejala demam lebih
dari 39,50C yang terjadi pada 5- 15% kasus, demam mulai dijumpai pada hari 5-6 sesudah
imunisasidan berlangsung selama 2 hari. Ruam dapat dijumpai pada 5% resipin,timbul pada
hari 7-10 sesudah imunisasi dan berlangsung selama 2-4 hari. Penyuntikan BCG yang benar
akan menimbulakan ulkus lokal yang superfisial 3 minggu setelah imunisasi. Ulkus akan
sembuh 2-3 bulan dan meninggalkan parut bulat denagn diameter 4-8mm. apabila dosis
terlalu tinggi maka ulkus yang timbul terlalu besar, apabila penyuntikan terlalu dalam
parutyang terjadi tertarik kedalam.
KIPI iminusasi DPT diantaranya kemerahan,bengkak,dan nyeri pada lokasi
penyuntikan. Bayi akan menderita demam ringan, seiring gelisah dan menangis terus-
menurus selama beberapa jam pasca suntikan . kasus poliomelitis yang berkaitan dengan
vaksin telah dilaporkan terjadi pada resipien. Diperkirakan terdapat 1 kasus lumpuh pasca
imunisasi polio yang berkaitan dengan vaksin pada setiap 2,5 juta dosis Oral Polio Vaccine
(OPV) yang dberikan.
Tujuan utama pemantauan kasus KIPI adalah untuk mendeteksi dini, merespon kasus
KIPI dengan cepat dan tepat, mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan individu dan
terhadap program imunsasi. Pemantauan kasus KIPI pada dasarnya terdiri dari penemuan
kasus, pelacakan kasus, analisa kejadian, tindak lanjut kasus, pelaporan dan evaluasi.

II. DASAR PELAKSANAAN


Surat Tugas Kepala Fktp Popayato Barat Nomor 800/PKM-POP BRT/DAK/
/III/2017. Tanggal 05 Maret 2017.

III. TUJUAN PELAKSANAAN


a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran mengenai KIPI dan cara penanganan KIPI oleh ibu
di fktp popayato barat.
b. Tujuan Khusus
 Memahami dan mengetahui karakteristik ibu meliputi umur, pendidikan, dan status
pekerjaan.
 Memahami dan mengetahui kejadian ikutan pasca imunisasi.
 Mengetahui cara penangan kejadian ikutan pasca imunisasi.

IV. WAKTU DAN TEMPAT


a. Waktu : Hari/Tanggal : Jumat, Sabtu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at
03, 04, 06,07,08, 09 Dan 10 Maret 2017
b. Tempat : Di tujuh Desa yang merupakan Wilayah Fktp Popayato barat

V. PROSES PELAKSANAAN

Petugas berangkat dari fktp popayato barat menuju lokasi kegiatan survailans
KIPI ( kejadian ikutan pasca imunisasi) di masing-masing wilayah kerja fktp popayato
barat.

VI. BIAYA
Biaya Penyelenggaraan dibebankan pada DPA BOK/DAK Dinas Kesehatan Kabupaten
Pohuwato Tahun 2017.

VII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini di buat sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan survailans
KIPI ( Kejadian ikutan pasca imunisasi).

Penanggung Jawab
Popayato barat , 03 Maret 2017
Fktp Popayato Barat

Roy Dihuma, SKM


Nip:19821130.200901.1.004
LAPORAN HASIL KEGIATAN
SURVAILANS KIPI ( Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)
FKTP POPAYATO BARAT KABUPATEN POHUWATO

I. PENDAHULUAN
Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau adverse events following imunization
adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah
imunisasi. Pada keadaan tertentu lama pengamatan KIPI dapat mencapai masa 42
hari( arthiritis kronik pasca vaksinasi rubella), atau bahkan 42 hari (infeksi virus campak
vaccine-starin pada pasien imunodefisiensi pasca vaksinasi campak, dan polio paralitik
serta infeksi virus vacciene-strain pada resipien non imunodefisiensi atau resipien
imunodefisiensi pasca vaksinasi polio).
Pada umumnya reaksi terhadap obat dan vaksin dapat merupakan reaksi simpang(
adverse events), atau kejadian lain yang bukan terjadi akibat efek langsung vaksin.
Reaksi simpang ( side- effect ), interksi obat, interlonesasi, reaksi idiosinkrasi, dan reaksi
alergi yang umumnya secara klinis sulit di bedakan. Vaksin campak, influenza, dan
demam kuning), antibiotik, bahan preservatif( neomisin, merkuri), atau unsur lain yang
terkandung vaksin.
KIPI yang paling serius terjadi pada anak adalah reaksi anafilaksi. Angka kejadian
rekasi anafilaktoid diperkirakan 2 dalam 100.000 dosis DPT, tetapi yang benar –benar
reaksi anafilaksis hanya 1-3 kasus diantara 1 juta dosis. Anak yang lebih besar dan orang
dewasa lebih banyak mengalami sinkope, segera atau lambat.
II. DASAR PELAKSANAAN
Surat Tugas Kepala Fktp Popayato Barat Nomor 800/PKM-POP BRT/DAK/
/I/2017. Tanggal 02 Maret 2017.

III. TUJUAN PELAKSANAAN


a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran mengenai KIPI dan cara penanganan KIPI oleh ibu
di fktp popayato barat
b. Tujuan Khusus
Memahami dan mengetahui karakteristik ibu meliputi umur, pendidikan, dan status
pekerjaan.
Memahami dan mengetahui kejadian ikutan pasca imunisasi.
Mengetahui cara penangan kejadian ikutan pasca imunisasi.

IV. WAKTU DAN TEMPAT


a. Waktu : Hari/Tanggal : Jumat, Sabtu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at/

03, 04, 06, 07, 08, 09 Dan 10 Maret 2017


b. Tempat : Di tujuh Desa yang merupakan Wilayah Fktp Popayato barat
V. PROSES PERTEMUAN

Berupa kunjungan ke rumah –rumah warga.


VI. JENIS KEGIATAN
a. Proses Pelaksanaan
- Kunjungan kerumah warga yang terdeteksi kejadian ikutan pasca imunisasi

- Diskusi dan tanya jawab antara penderita dan petugas fktp.


b. Permasalahan
Masih kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya mencegah
kegiatan dari survailans KIPI.

c.Kesimpulan dan Saran


- Kesimpulan
Setelah melakukan kunjungan ke rumah-rumah tingkat pemahaman masyarakat
tentang menjadi lebih baik.
- Saran
Diharapkan agar masyarakat bisa menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar
tidak bertambah

VII. PENUTUP
Demikian Laporan ini kami buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Pelaksana

1. Dewi Indarti Nur,SKM (……………..)

2. Vita Priliani Doke,Amd.Keb (…………)


JADWAL PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERMASUK KB
SE-KECAMATAN POPAYATO BARAT

HARI / TANGGAL
NAMA DESA NAMA KET
PELAKSANAAN
Jum’at, 1. Ningsih Amara
Desa Tunas Jaya
06 Januari 2017 2. Sarlin Bahuwa, Amd.Keb
Sabtu, 1. Ningsih Amara
Desa Butungale
07 Januari 2017 2. Sarlin Bahuwa, Amd.Keb
Senin, 1. Ningsih Amara
Desa Dudewulo
09 Januari 2017 2. Sarlin Bahuwa, Amd.Keb
Selasa, 1. Ningsih Amara
Desa Padengo
10 Januari 2017 2. Sarlin Bahuwa, Amd.Keb
Rabu, 1. Ningsih Amara
Desa Persatuan
11 Januari 2017 2. Sarlin Bahuwa, Amd.Keb
Kamis, 1. Ningsih Amara
Desa Molosipat
12 Januari 2017 2. Sarlin Bahuwa, Amd.Keb
Jum’at, 1. Ningsih Amara
Desa Molosipat Utara
13 Januari 2017 2. Sarlin Bahuwa, Amd.Keb

Popayato Barat, 05 Januari 2017


Kepala Puskesmas

Roy Dihuma, SKM


Nip : 19821130 200904 1 004
JADWAL KEGIATAN
PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERMASUK KB
PUSKESMAS POPAYATO BARAT BULAN JANUARI 2017
HARI/TANGGAL : JUM’AT S/D JUM’AT / 06 – 13 JANUARI 2017

JAM URAIAN KEGIATAN PENGARAH

09.00 – 09.15 Pembukaan Panitia

09.15 – 10.15 Penyuluhan Panitia

10.15 - 11.00 Penutup Panitia

Popayato Barat, 05 Januari 2017


Kepala Puskesmas

Roy Dihuma, SKM


Nip : 19821130 200904 1 004

Anda mungkin juga menyukai