Surat Keputusan Ipcn

RUMAH SAKIT BUNDA NONI
Jl. Srijaya Negara, Rt. 072 Rw. 011 Kel. Bukit Lama Kec. Ilir Barat I
Palembang – Sumatera Selatan 30139
Telp. (0711) 441952, E-mail : rs.bundanoni@yahoo.co.id
SURAT KEPUTUSAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA NONI PALEMBANG
NOMOR : /RSIABN/SK-DIR/VIII/2017
TENTANG
IPCN ( INFECTION PREVENTION AND CONTROL NURSE )
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA NONI PALEMBANG
Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang,
MENIMBANG : a. bahwa dalam rangka pengawasan dan pencegahan pengendalian Infeksi di

Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang, perlu ditunjuk petugas
yang berkompeten.
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu

ditetapkan dengan Keputusan Direktur
MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. 436/Menkes/SK/Per/III/2008

Tentang Pencegahan Pengendalian Infeksi.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor. 382/Menkes/SK/III/2007 Tentang

Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
Kesehatan lainnya.
5.Surat keputusan PT.Noni Wiruan Juni Palembang No.012/VII/SK/NJW/2017,

tanggal 24 juli 2017 tentang pengakatan direktur RSIA Bunda Noni
Palembang.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

BUNDA NONI PALEMBANG TENTANG IPCN ( INFECTION
PREVENTION AND CONTROL NURSE ) RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK BUNDA NONI PALEMBANG.
Pertama : Nama, kriteria, Tugas dan Tanggung Jawab IPCN ( Infection Prevention
And Control Nurse ) RSU Bunda Noni Palembang sebagaimana dimaksud
Tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Kedua : IPCN menjalankan tanggung jawab pengawasan sebagaimana tugasnya

Atau yang tertulis dalam uraian tugas.
Ketiga : Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan.
Keempat : apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini,
Akan dilakukan perbaikan-perbaikan sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI : PALEMBANG
PADA TANGGAL : 2 Agustus 2017
DIREKTUR,
Drg.Donarita
Tembusan Yth,
1. Pengawas PT.Noni Wiruan Juni Palembang
2. Pengurus PT.Noni Wiruan Juni Palembang
3. Kasi dan Kasub
4. Unit terkait
5. Arsip
Lampiran 1
Keputusan Direktur Utama
Nomor : /RSIABN/SK-DIR/VIII/2017
Tanggal : 2 Agustus 2017
KRITERIA IPCN ( INFECTION PREVENTION AND CONTROL NURSE )

DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA NONI PALEMBANG
1. Perawat dengan pendidikan minimal D3 dan memiliki sertifikat pelatihan PPI

2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi
3. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara
4. Memiliki kemampuan leadership, inovatif, dan confident
5. Bekerja purna waktu
DIREKTUR,
Drg.Donarita
Lampiran 2
Nomor : 070/KPTS/PERS/1.3/VII/2016
Tanggal : 01 Juli 2016
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB IPCN ( INFECTION PREVENTION AND CONTROL NURSE )
1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi di lingkungan kerjanya,
baik rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kepatuhan petugas dalam menjalankan kewaspadaan
isolasi.
3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada komite PPI.
4. Bersama komite PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI dirumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
5. Melakukan Investigasi terhadap KLB dan bersama-sama komite PPI memperbaiki kesalahan yang terjadi
6. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi dari petugas ksehatan ke
pasien atau sebalikya.
7. Bersama komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit.
8. Audit pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk terhadap penatalaksanaan limbah, laundry, gizi, dan
lain-lain dengan menggunakan daftar tilik.
9. Memonitor kesehatan lingkungan
10. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang rasional.
11. Mendesain, melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi surveilans infeksi yang terjadi dirumah sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
12. Membuat laporan surveilans dan melaporkannya ke komite PPI.
13. Memberikan motivsi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI.
14. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI
15. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPIRS.
16. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan,pengunjung dan keluarga tentang topik infeksi yang
sedang berkembang di masyarakat, infaksi dengan insiden tinggi.
17. Sebagai koordinator antara departemen/unit dalam mendeteksi,mencegah dan mengendalikan infeksi
dirumah sakit.
DIREKTUR,
Drg.Donarita

SUSUNAN TIM PPI
: Direktur RSIA BUNDA NONI

Penanggung Jawab (drg.Donarita)
KETUA TIM PPI : dr. Sheila Noberta,Sp.A M.Kes
IPCO : dr. Krista
IPCN : Yolanda Agustina Am.Kep

IPCLN :
: - Vera Henrianingsih SST,M.Kes
- Rini Aprilianti Am.Keb
- Rafika Mutiara Utami Am.Keb
- Tia Apsari Amd
- Nurlestari S.Kep
- Heni Meikuri AMAK
-Doni Septiandi SKL,M.KM
-Evi Maryani Am.Keb
-Aninda Amirah Tandia Am.Kebb
TANGGAL : 02 AGUSTUS 2017
DIREKTUR
Drg.Donarita
NIK.0010140784
Telp. (0711) 441952, E-mail : rs.bundanoni@yahoo.com
- Doni Septiandi SKL,M.KM

- Evi Maryani Am.Keb
- Aninda Amirah Tandia Am.Kebb
DIREKTUR
Drg.Donarita
NIK.0010140784
SURAT KEPUTUSAN
TENTANG
KEBIJAKAN EVALUASI DAN ANALISA DATA YANG DIKUMPULKAN
DAN DILAKSANAKAN OLEH PPI
Direktur Utama Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang,
MENIMBANG : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Rumah

Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang, maka diperlukan
Penyelenggaraan pelayanan pencegahan pengendalian Infeksi
Yang bermutu tinggi.
b. bahwa rumah sakit perlu menetapkan fokus program melalui

pengumpulan data yang ada.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dan huruf b perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Utama.

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor. 382/Menkes/SK/III/2007

Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA
NONI PALEMBANG TENTANG KEBIJAKAN EVALUASI DATA YANG
DIKUMPULKAN DAN DILAKSANAKAN OLEH PPI
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA NONI PALEMBANG.
Pertama : Kebijakan Evaluasi Data yang dikumpulkan dan dilaksanakan oleh PPI
Sebagaimana dimaksud tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Kedua : berdasarkan evaluasi /analisis data diambil tindakan memfokus ulang
Program Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI)
Keempat : apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini,
PADA TANGGAL 02 Agustus 2017
DIREKTUR UTAMA,
Drg.Donarita
Tembusan Yth,
8. Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan
9. Kasi dan Kasub
10. Unit terkait
11. Arsip
Lampiran
Nomor : 141/KPTS/PERS/1.3/II/2015
Tanggal : 1 FEBRUARI 2015
KEBIJAKAN EVALUASI DAN ANALISIS DATA YANG DIKUMPULKAN

DAN DILAKSANAKAN PPI
1. IPCLN melakukan pengumpulan data kejadian infeksi pada pasien yang terpasang alat,
meliputi :
a) Saluran pernafasan
b) Saluran kencing
c) Peralatan intravaskuler invasif
d) Lokasi operasi
e) Penyakit dan organisme yang disignifikan secara epidemiologis, multi drug resistant
organisme, virulensi infeksi yang tinggi
f) Infeksi berulang di masyarakat.
2. Pengumpulan data dilakukan setiap 1 bulan sekali
3. Apabila dari hasil pengumpulan data tidak ada/tidak ditemukan Kejadian Luar Biasa
(KLB),maka tidak perlu ditindak lanjuti cukup diketahui
4. Apabila dari hasil pengumpulan data ditemukan Kejadian Luar Biasa (KLB),dilakukan
evaluasi dan di tindak lanjuti.
5. Hasil pengumpulan data dilaporkan ke Direktur
DIREKTUR,
Drg.Donarita
SURAT KEPUTUSAN
TENTANG
KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) UNTUK PENYAKIT TB PARU
Direktur Utama Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang,
MENIMBANG : a. bahwa untuk pencegahan penularan penyakit TB paru di Rumah sakit

Bunda Noni Palembang mengharuskan petugas kesehatan dan
Keluarga pasien untuk menggunakan Alat Pelindung Diri ( APD )
b. bahwa untuk menghindari resiko penularan penyakit TB Paru perlu

adanya kebijakan penggunaan APD di Rumah Sakit
bunda Noni Palembang.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dan b perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Utama.

4. Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor. 565/Menkes/SK/Per/III/2011
Tentang Strategi Nasional Pengendalian Tuberkolosis Tahun 2011 -

2014
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor. 364/Menkes/SK/V/2009
Tentang pedoman penanggulangan Tuberkolosi (TB)
7. Keputusan Direktur Rumah Sakit Bunda Noni Palembang
Nomor. 1501/KPTS/DIR/1.6/IX/2014 tentang Tim DOTS
( Directly Observed, Short-Course ) Rumah Sakit Bunda
Noni Palembang.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

BUNDA NONI PALEMBANG TENTANG KEBIJAKAN
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) UNTUK
PENYAKIT TB PARU DI RUMAH SAKIT IBU DANA ANAK
BUNDA NONI PALEMBANG.
Pertama : kebijakan penggunaan alat pelindung diri (APD) untuk penyakit TB Paru
Di RSU Bunda Noni Palembang sebagaimana dimaksud tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
Kedua : Kebijakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk penyakit paru
Sebagai acuan untuk memberikan pelayanan kepada pasien TB paru dan
Mendukung pelayanan TB DOT’S RSU Bunda Noni Palembang.
Keempat : apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini,
DIREKTUR,
Drg.Donarita
Tembusan Yth,
14. Kasi dan Kasub
15. Unit terkait
16. Arsip
Lampiran
KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD )

UNTUK PENYAKIT TB PARU
1. Pasien dengan TB paru BTA positif dan multidrug resistand tb (MDR TB) diwajibkan
memakai masker minimal masker bedah.
2. Setiap petugas yang berhubungan langsung dengan pasien BTA pasitif dan MDR TB wajib
memakai masker minimal NG5
3. Setiap keluarga yang mengunjungi pasien TB paru wajib memakai masker minimal masker
bedah
4. Pasien Tb paru adalah pasien yang telah diperiksa sputum BTA sewaktu pagi, sewaktu dan
hasilnya dengan BTA positif / BTA negatif tapi dinyatakan TB paru oleh dokter ahli
5. Adanya pemisahan kamar untuk pasien TB BTA positif dengan pasien lainnya agar tidak
terjadi infeksi nosokimial.
6. Pasien dengan suspek TB paru dipisahkan dari pasien lain non TB paru
7. Adanya pemisahan pasien MDR dirujuk ke RSUP Mohammad Hoesin Palembang
8. Setiap pasien rawat jalan dengan suspek TB paru wajib memakai masker bedah dan loket
antri pendaftaran.
DITETAPKAN DI :PALEMBANG
PADA TANGGAl : 02 Agustus 2017
DIREKTUR,
Drg.Donarita
SURAT KEPUTUSAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA NONI

PALEMBANG
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN LAUNDRY
RUMAH SAKIT IBU DANA ANAK BUNDA NONI PALEMBANG
Direktur Utama Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang
MENIMBANG : a. bahwa salah satu indikator kebersihan dalam pelayanan Laundry

rumah sakit adalah dihasilkannya pengelola linen secara tepat dan
benar sehingga dapat tercipta kondisi dan keinginan sesuai dengan
target yang diharapkan.
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Utama.
MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

2. Undang-undang Nomor.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
3. Undang- undang Nomor.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor, 1204/Menkes/SK/X/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA

NONI PALEMBANG TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN
LAUNDRY RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA NONI
PALEMBANG.
Pertama : Kebijakan Pelayanan Laundry di Rumah Sakit Bunda Noni Palembang

sebagaimana tersebut tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Kedua : Kebijakan Pelayan Laundry sebagai acuan dalam menyelenggarakan
pelayanan Laundry di Rumah Sakit Bunda Noni Palembang
Keempat : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputuan ini,
akan dilakukan perbaikan-perbaikan sebagaimana mestinya.
DIREKTUR,
Drg.Donarita
Tembusan Yth,
19. Kasi dan Kasub
20. Unit terkait
21. Arsip
Lampiran
KEBIJAKAN PELAYANAN LAUNDRY

1. Bangunan Laundry terpisah dari bagian pengelolaan makanan

2. Petugas Laundry menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai indikasi
3. Unit Laundry melayani pencucian linen kotor di rumah sakit.
4. Penanganan linen di unit Laundry :
a) Linen Infeksius dan linen Non Infeksius dipisah tidak digabung
b) Linen Infeksius dimasukkan dalam kantong kuning
c) Linen non Infeksius dimasukkan ke dalam Trolly Linen Kotor
d) Dekontaminasi linen tidak dilakukan di ruangan
5. Pengiriman Linen kotor dari ruang perawatan ke unit Laundry :
a) Trolly Linen Bersih dan Linen Kotor terpisah
b) Trolly linen harus selalu dalam keadaan bersih dan siap pakai
6. Pencucian di unit Laundry :
a) Pintu masuk antara linen kotor dan linen bersih terpisah
b) Linen kotor dibedakan menjadi : linen Infeksius dan non infeksius
c) Linen infeksius dilakukan perendaman terlebih dahulu
d) Perhitungan kebutuhan bahan-bahan kimia (detergent, sodium Hypoclorit, Softener, dll)
Menggunakan takaran mesin (secara otomatis)
7. Proses pencucian terprogram otomatis
8. Pemerasan dan pengeringan terprogram,secara otomatis
9. Penyetrikaan menggunakan roll press dan rotary press
10. Penyimpanan linen bersih dalam lemari tertutup sesuai dengan jenis linen dan
menggunakan sistem First In First Out (FIFO) / masuk pertama keluar pertama.
11. Distribusi linen bersih menggunakan Trolly Linen bersih tertutup.
DIREKTUR,
Drg.Donarita
SURAT KEPUTUSAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA NONI

PALEMBANG
TENTANG
KEBIJAKAN PENETAPAN AREA CUCI TANGAN
Direktur Utama Rumah Sakit Bunda Noni Palembang,

MENIMBANG : a. bahwa rumah sakit mengidentifikasi situasi mana yang diperlakukan
prosedur cuci tangan, disinfesi tangan ata disinfeksi permukaan.
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Utama.

3. peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. 436/Menkes/SK/Per/III/2008
4. keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor. 382/Menkes/SK/III/2007
MEMUTUSKAN
Menetapkan :KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN

ANAKBUNDA NONI PALEMBANG TENTANG KEBIJAKAN
PENETAPAN AREA CUCI TANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK BUNDA NONI PALEMBANG.
Pertama : Kebijaka Penetapan Area Cuci Tangan di Rumah Sakit Bunda

Noni Palembang sebagaimana dimaksud tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
Kedua : Prosedur cuci tangan dan disinfektan digunakan secara benar diseluruh
area tersebut.
Keempat : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputuan ini,
akan dilakukan perbaikan-perbaikan sebagaimana mestinya.
PADA TANGGAL : 01 Juli 2016
DIREKTUR,
Dr. Ari Sisworo, SpPD

Tembusan Yth,
24. Kasi dan Kasub
25. Unit terkait
26. Arsip
Lampiran
Tanggal: 02 Agustus 2017
KEBIJAKAN PENETAPAN AREA CUCI TANGAN

1) Rumah Sakit Mengadopsi Pedoman Hand Hygiene dari WHO

2) Rumah Sakit mengidentifikasi situasi mana diperlukan prosedur cuci tangan, disinfeksi tangan
atau disinfeksi permukaan.
3) Penetapan area prioritas cuci tangan teridiri dari area klinis dan area non klinis:
a) Area klinis meliputi : Rawat Inap, Rawat Jalan, IGD IBS, Inst. Gizi, Laboratorium,
Radiologi, Farmasi, Laundry, dan Kamar Jenazah
4) Fasilitas untuk masing-masing area :
 Area klinis : hand rub dan hand wash.
 Area non klinis : hand rub sedangkan untuk ruangan tertentu seperti Ruangan Kendaraan
ditambah dengan hand wash.
DIREKTUR,
Drg.Donarita
SURAT KEPUTUSAN
TENTANG
PENETAPAN URAIAN TUGAS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan daya guna dan hasil guna serta mutu
pelayanan keperawatan diperlukan adanya uraian tugas pencegahan dan
pengendalian infeksi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang
b. Bahwa dalam rangka mencapai tujuan pada butir ”a” di atas dipandang perlu
untuk menetapkan uraian tugas pencegahan dan pengendalian infeksi di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang melalui Surat Keputusan
Direktur.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Dirumah sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya
270/Menkes/SK/III/2007
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Uraian Tugas Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Ibu dan
Anak Bunda Noni Palembang sebagai pedoman kerja dalam pelayanan
keperawatan (terlampir).
Kedua : Ketentuan-ketentuan sebagai mana yang dimaksud dalam diktum pertama adalah
sebagai mana ketentuan dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan, dengan ketentuan apabila
terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagai mana mestinya.
DI TETAPAKAN DI : PALEMBANG
PADA TANGGAL : 02 AGUSTUS 2017
DIREKTUR
Drg.Donarita
SURAT KEPUTUSAN
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
Menimbang : a. Bahwa rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat
di RSIA Bunda Noni, perlu adanya wadah yang mendukung profesi Tim PPI
dalam menjalankan aktifitasnya, membantu direktur dalam bidang perencanan,
pemantauan dan pembinaan Tim PPI.
b. Bahwa untuk mewujudkan butir “a” diatas, perlu adanya pengurus Tim PPI, yang
di atur dan ditetapkan dengan keputusan Direktur Ruamah Sskit Ibu dan Anak
Bunda Noni Palembang
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Perumah Sakitan pasal 40
tentang Akreditasi Rumah Sakit dan pasal 25 tentang Perizinan Rumah Sakit
3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2002 tentang pedoman
susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional
5. Struktur organisasi RS Prof. Dr. Tabrani
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Membentuk Tim Akreditasi Rumah Sakit iBU dan Anak Bunda Noni Palembang
dengan susunan sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
Kedua : Tim bertugas membantu Direktur RS Prof. DR. Tabrani dalam mempersiapkan
Akreditasi Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkan surat keputusan ini dibebankan
kepada Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang
DIREKTUR
Drg.Donarita
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM PPI :
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.

2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI RS agar kebijakan dapat dipahami dan dilaksanakan
oleh petugas kesehatan rumah sakit.
3. Membuat SPO PPI.
4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
5. Bekerjasama dengan tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau KLB infeksi
nosokomial.
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan
pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya
dalam PPI.
8. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya dalam PPI.
9. Mengindentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam PPI.
10. Melakukan pertemuan berkala termasuk evaluasi kebijakan.
11. Menerima laporan dari tim PPI dan membuat laporan kepada direktur.
12. Berkoordinasi dengan unit tekait lain.
13. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang rasional dirumah
sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan menyebar-
luaskan data resistensi antibiotika.
14. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

15. Turut menyusun kebijakan kesehatan clinical governance dan patient safety.
16. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali rencana

manajemen PPI apakah telah sesuai dengan kebijakan manajemen RS.
17. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat dan bahan
kesehatan, renovasi ruangan, cara memproses alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan
prinsip PPI.
18. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial menyebarkan
infeksi.
19. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar prosedur
/ monitoring surveillance proses.
20. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksi bila ada KLB
di RS dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
KRITERIA IPCO :
(Infection Prevention and Contol Officer) :
1. Ahli atau dokter yang mempunyai minat dalam PPI

2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI
3. Memiliki kemampuan leadership
URAIAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB IPCO

(Infection Prevention and Contol Officer) :
1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.
2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilens.
3. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman pathogen dan pola resistensi antibiotika.
4. Bekerja sama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilens infeksi dan mendeteksi
serta menyelidiki KLB.
5. Membimbing dan mengajarkan pratek dan prosedur PPI yang berhubungan dengan prosedur
terapy.
6. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.
7. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memhami pencegahan dan pengendalian
infeksi.
URAIAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB IPCN
(Infection Prevention and Control Nurse) :
1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi di
lingkungan kerjanya, baik rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kewaspadaan isolasi.
3. Melaksanakan surveillance infeksi dan melaporkan kepada Komite PPI.
4. Bersama Komite PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI dirumah sakit dan
faslitas pelayanan kesehatan lainnya.
5. Melakukan Investigasi terhadap KLB dan bersama-sama Komite PPI memperbaiki kesalahan
yang terjadi.
6. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi dari petugas
kesehatan ke pasien atau sebaliknya.
7. Bersama Komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi tentang pencegahan
dan pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit.
8. Audit pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk terhadap limbah, laundry, gizi dan lain-
lainnya dengan menggunakan daftar tilik.
9. Memonitor kesehatan lingkungan.
10. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang rasional.
11. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi surveillance infeksi yang terjadi di
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
12. Membuat laporan surveillance dan melaporkan kepada Komite PPI.
13. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI.
14. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI.
15. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPI RS.
16. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan keluarga tentang topik
infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi.
17. Sebagai koordinator antara departemen / unit dalam mendeteksi, mencegah dan
mengendalikan infeksi di rumah sakit.
KRITERIA IPCLN
1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi
2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi
3. Memiliki kemampuan Leadership
URAIAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB IPCLN

(Infection Prevention and Control Link Nurse) :
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilens setiap pasien diunit rawat inap masing-
masing, kemudian menyerahkannya kepada IPCN ketika pasien pulang.
2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan
pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit rawatnya masing-masing.
3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi nosokomial pada
pasien.
4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan bagi pengunjung
diruang rawat masing-masing, konsultasi prosedur yang harus dijalankan bila belum paham.
5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan Standar Isolasi.
DI TETAPKAN DI : PALEMBANG

DIREKTUR
Drg.Donarita
SUSUNAN TIM PPI

: Direktur RSIA BUNDA NONI
Penanggung Jawab (drg.Donarita)
KETUA TIM PPI : dr. Sheila Noberta,Sp.A M.Kes
IPCO : dr. Krista
IPCN : Yolanda Agustina Am.Kep

IPCLN :
: - Vera Henrianingsih SST,M.Kes
- Rini Aprilianti Am.Keb
- Rafika Mutiara Utami Am.Keb
- Tia Apsari Amd
- Nurlestari S.Kep
- Heni Meikuri AMAK
- Doni Septiandi SKL,M.KM
- Evi Maryani Am.Keb
- Aninda Amirah Tandia Am.Kebb
DIREKTUR
Drg.Donarita
NIK.0010140784

Surat Keputusan Ipcn

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Surat Keputusan Ipcn

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

RUMAH SAKIT BUNDA NONI

Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang,

MENIMBANG : a. bahwa dalam rangka pengawasan dan pencegahan pengendalian Infeksi di

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu

MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. Undang-undang Nomor.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. 436/Menkes/SK/Per/III/2008

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor. 382/Menkes/SK/III/2007 Tentang

5.Surat keputusan PT.Noni Wiruan Juni Palembang No.012/VII/SK/NJW/2017,

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

Kedua : IPCN menjalankan tanggung jawab pengawasan sebagaimana tugasnya

Ketiga : Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan.

KRITERIA IPCN ( INFECTION PREVENTION AND CONTROL NURSE )

1. Perawat dengan pendidikan minimal D3 dan memiliki sertifikat pelatihan PPI

RUMAH SAKIT BUNDA NONI

SUSUNAN TIM PPI

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA NONI PALEMBANG

: Direktur RSIA BUNDA NONI

IPCN : Yolanda Agustina Am.Kep

- Doni Septiandi SKL,M.KM

MENIMBANG : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Rumah

b. bahwa rumah sakit perlu menetapkan fokus program melalui

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor. 382/Menkes/SK/III/2007

KEBIJAKAN EVALUASI DAN ANALISIS DATA YANG DIKUMPULKAN

MENIMBANG : a. bahwa untuk pencegahan penularan penyakit TB paru di Rumah sakit

b. bahwa untuk menghindari resiko penularan penyakit TB Paru perlu

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Tentang Strategi Nasional Pengendalian Tuberkolosis Tahun 2011 -

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

Ketiga : Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan.

KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD )

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA NONI

MENIMBANG : a. bahwa salah satu indikator kebersihan dalam pelayanan Laundry

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA

Pertama : Kebijakan Pelayanan Laundry di Rumah Sakit Bunda Noni Palembang

KEBIJAKAN PELAYANAN LAUNDRY

1. Bangunan Laundry terpisah dari bagian pengelolaan makanan

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA NONI

Direktur Utama Rumah Sakit Bunda Noni Palembang,

MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Menetapkan :KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN

Pertama : Kebijaka Penetapan Area Cuci Tangan di Rumah Sakit Bunda

Dr. Ari Sisworo, SpPD

KEBIJAKAN PENETAPAN AREA CUCI TANGAN

1) Rumah Sakit Mengadopsi Pedoman Hand Hygiene dari WHO

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM PPI :

1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.

14. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

16. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali rencana

1. Ahli atau dokter yang mempunyai minat dalam PPI

URAIAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB IPCO

1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.

2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilens.

3. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman pathogen dan pola resistensi antibiotika.

URAIAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB IPCN

(Infection Prevention and Control Nurse) :