Npm : 02042011003
Kelas : Marketing /Semester 7
MK : Seminar Manajemen
UTS :
Jawaban :
1. Alasan saya mengambil model penelitian Pengaruh E-Service quality (X1) dan E-Trust (X2)
Terhadap e-loyalty (Y) dengan e-statisfaction (Z) sebagai variabel mediasi pada Nasabah BCA
Pengguna Mobile Banking di Kota Ternate, karena masi terdapat permasalahan yang terjadi
pada mobile banking BCA yang membuat nasabah meluapkan kekesalannya pada sosial
media instagram dan twitter akun resmi BCA, yang dimana nasabah tidak dapat melakukan
transaksi secara online, pembayaran yang gagal, Mobile banking yang tidak dapat di akses
sehingga membuat nasabah kesusahan dan merasa kesal dan sebagian nasabah juga
berkomentar di akun resminya mengatakan jika mereka ingin berpindah mobile banking saja.
Terdapat juga kesenjangan pada dua penelitian terhadulu di tahun yang sama, dimana
penelitian dari melinda (2023), Mengatakan bahwa hasil dari e-service quality berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap e-loyalty dan e-trust berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap e loyalty, namun ditahun yang sama pada penelitian yang di lakukan
alfarobi dan widodo (2023), mengahasilkan bahwa e-service quality tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap e-loyalty dan juga e-trust tidak berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap e-loyalty.
E-Service
H1
Quality (X1)
H3 H6
E-Statisfaction H5 E-Loyalty
E-Loyalty (Y)
(Z) (Y) H5
H4 H7
E-Trust
(X2) H2
Shiffcman dan Kanuk (2007) mengemukakan bahwa perilaku konsumen adalah studi
mengenai proses-proses yang terjadi saat individu atau kelompok menyeleksi, membeli,
menggunakan atau menghentikan pemakaian produk, jasa, ide atau pengalaman dalam
rangka memuaskan keinginan dan hasrat tertentu. Engel et,al (1995), mengemukakan
perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan,
mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan tersebut. Demikian pula yang dikemukakan oleh Sheth
dan Mittal (2004), mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah aktifitas fisik dan mental
yang dilakukan oleh pelanggan rumah tangga dan pelanggan bisnis yang menghasilkan
keputusan untuk membayar, membeli dan menggunakan produk dan jasa tertentu. Menurut
Mowen dan Minor (2002) perilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian (buying
units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan
barang, jasa, pengalaman serta ide-ide
Kotler dan Keller (20191:53), mengatakan loyalitas adalah komitmen yang sangat dipegang
untuk membeli kembali atau berlangganan produk atau layanan yang disukai di masa depan
meskipun ada pengaruh situasional dan upaya pemasaran yang memiliki potensi yang
menyebabkan konsumen beralih. Sama halnya juga dengan penelitian Syahidah & Aransyah
(2023), yang mengatakan e-loyalty ini merujuk pada komitmen pengguna untuk terus
menggunakan aplikasi secara konsisten dan melakukan transaksi online di masmendatang
tanpa terpengaruh oleh upaya pemasaran dari pesain, serta merasa
ingin merekomendasikan aplikasi tersebut kepada orang lain.
Pramuditha et al., (2021), kepuasan dalam konteks online banking sering disebut dengan e-
statisfaction sebagai akumulasi terhadap kepuasan yang nasabah dapatkaan disetiap
pembelian dan pengalamaan menggunakan dari waktu ke waktu. Apabila jauh dari ekspetasi
nasabah maka akan timbul perasaan ketidakpuasan. Dan di saat sesuai atau bahkan
melewati ekspetasi nasabah, maka nasabah akan merasakan puas.
4. Operasional variabel
6.
Populasi :
Sugiyono, 2017:80), mengartikan populasi adalah wilayah generalasisasi yang terdiri
dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu.
(Margono, 2004), juga mengartikan hal yang sama bahwa populasi adalah gabungan
objek penelitian yang membentuk suatu kelompok yang dimana objek tersebut
mumpunyai infomasi atau data yang ingin diketahui oleh peneliti. Maka dari itu
penelitian ini yang menjadi populasi adalah nasabah BCA yang menggunakan Mobile
Banking di Wilayah Kota Ternate.
Sampel :
(Sugiyono, 2010) sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Maka yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik non-
probality sampling dengan pendekatan purposive sampling dengan kriteria, yaitu : (1).
Nasabah BCA yang menggunakan Mobile banking. (2) Nasabah BCA yang sudah
bertransaksi minimal 3 kali dalam enam bulan terkahir. (3) Nasabah yang sudah
berumur 18-50 tahun. (4) Nasabah yang berada pada titik lokasi penelitian yaitu di
Kota Ternate.
7.
B. Validitas
Discriminant validity
Discriminant validity dari model pengukuran dengan reflektif indikator dinilai
berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk. Jika korelasi konstruk
dengan item pengukuran lebih besar 78 dari pada ukuran konstruk lainnya, maka
akan menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada blok yang lebih
baik dari pada ukuran blok lainnya. Instrument dikatakan valid jika instrument
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono,
2008:363).
C. Reliabilitas
Convergent validity melihat konsistensi alat ukur yang digunakan dengan
menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Suatu kuesioner dikatakan realibel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu-waktu. Menurut Sekaran (1992:23), reliabilitas > 0,6 adalah kurang baik,
sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik.