Anda di halaman 1dari 23

TUGAS 5 METODOLOGI PENELITIAN

(Hubungan Antara Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Layanan E-commerce:


Studi Kasus pada Platform Online XYZ)

DOSEN PENGAMPU:
Drs. Muh Rifai Katili, M.Kom., Ph.D.

DISUSUN OLEH:
I GEDE ADI PRATAMA (413421044)

STATISTIKA B 2021

PROGRAM STUDI STATISTIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Industri e-commerce telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam
beberapa tahun terakhir. Semakin banyak orang yang beralih ke belanja online
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam konteks ini, kepuasan pelanggan
menjadi faktor kunci yang mempengaruhi kesuksesan perusahaan e-commerce.
Pada platform online XYZ, kepuasan pelanggan merupakan prioritas utama.
Namun, dalam upaya untuk mempertahankan pelanggan dan memenangkan
persaingan, platform ini perlu memahami dengan lebih baik faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap kepuasan pelanggan mereka. Oleh karena itu, penting
untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara tingkat kepuasan
pelanggan dan layanan e-commerce yang ditawarkan oleh platform online XYZ.
Hasil penelitian akan memberikan wawasan yang bagi pengambil keputusan
bisnis, pemasar, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengembangkan
strategi pemasaran yang efektif dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih
baik.

Penelitian ini akan memberikan kontribusi dalam memahami secara lebih


mendalam hubungan antara tingkat kepuasan pelanggan dan layanan e-commerce.
Temuan penelitian ini dapat memberikan wawasan baru tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan di platform online XYZ, dan juga
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang strategi yang dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Kajian Teori
2.1.1 Kepuasan Pelanggan
Definisi dari kepuasan pelanggan ialah kondisi perasaan seseorang
terhadap ekspektasi pada sebuah produk maupun kinerja pelayanan yang
dirasakan baik senang atau kecewa (Saputro, 2017). Kepuasan pelanggan dapat
dikatakan kondisi pengguna atau pembeli dimana keinginan, kebutuhan dan
harapan dapat dipenuhi oleh perusahaan atau organisasi sehingga menimbulkan
perilaku kesetian dan rela membeli secara berulang pada produk yang sama
(Musanto, 2017). Pada penelitian Zeithaml, Bitner, & Gremler (2006) mengatakan
Kepuasan Pelanggan menggunakan tiga dimensi yaitu:

(1) Satisfaction as Fulfillment, merupakan respon pelanggan yang merasa


puas dalam terpenuhnya kebutuhan seseorang;
(2) Satisfaction as Pleasure, pelayanan yang diberikan perusahaan kepada
pelanggan menjadi perasaan senang atau merasa baik yang membuat
perusahaan tidak memiliki citra yang buruk di mata para pelanggan
(3) Satisfaction as Ambivalence, merupakan perasaan unik yang dirasakan
pelanggan saat berhubungan dengan perusahaan.

2.1.2 Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan yaitu tingkat keunggulan yang diharapkan dan


pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan
pelanggan dan dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan (Sari, 2019). Kualitas
pelayanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu
sesuai dengan ekspektasi pelanggan (Aswad dkk, 2018). Lovelock & Wright
(2015) and Hertati, Safkaur, Simanjuntak, (2019) mengemukakan kualitas
pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas
tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Menurut
Alma (2013) dalam (Manopo and Widayanto, 2019) pelanggan lebih cenderung
untuk mencoba kembali apabila kualitas layanan yang diterima lebih baik atau
memenuhi harapan mereka.
(Rumiyati, 2021) Menjelaskan bahwa pengukuran kualitas pelayanan terdiri dari
5 ciri-ciri yaitu:

(1) Tangibles, bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam


menujukan eksistensinya kepada pelanggan. Penampilan dan
kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan
lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang
diberikan oleh pemberi jasa terhadap pelanggannya.
(2) Reliability, keandalan yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam
memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan
terpercaya.
(3) Responsiveness, Ketanggapan yaitu kemampuan perusahaan untuk
membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada
pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas.
(4) Assurance, jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kemampuan
karyawan perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan
kepada perusahaan.
(5) Emphaty, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat
individual kepada para pelanggan

2.1.3 E-Commerce

Menurut Rahmati (2009) E-commerce singkatan dari Electronic


Commerce yang artinya sistem pemasaran secara atau dengan media elektronik.
Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic
Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission
(Hildamizanthi. 2011). E-Commerce adalah website yang
menyediakan/melakukan transaksi online atau merupakan cara
berbelanja/berdagang online yang memanfaatkan fasilitas internet melalui website
yang menyediakan layanan “get and deliver“ (Lupi, 2015).

(Lupi, 2015) menjelaskan bahwa terdapat beberapa proses dalam E-


Commerce diantaranya:

a. Presentasi elektronis (pembuatan website) untuk produk dan layanan.


b. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
c. Secara otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor
rekening maupun nomor kartu kredit).
d. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan
transaksi.

(Lupi, 2015) juga menjelaskan bahwa Keuntungan menggunakan


transaksi melalui E-Commerce bagi perusahaan adalah:

a. Meningkatkan pendapatan dengan online channel yang biayanya lebih


murah.
b. Mengurangi biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti pos surat,
pencetakan, report, dan sebagainya.
c. Mengurangi keterlambatan dengan transfer elektronik/pembayaran
yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.
d. Mempercepat layanan pada pelanggan dengan layanan yang lebih
responsif

2.1.3 Korelasi

Korelasi sederhana merupakan korelasi yang bertujuan untuk memahami


hubungan antara variabel bebas (X) dengan varabel terikat (Y) (Uhar 37
suharsaputra, 2014:129). Teknik korelasi ini digunakan untuk membuktikan
hubungan variabel bila data variabel bebentuk interval atau ratio dan sumber
datanya sama (Sugiyono, 2007:228). Rumus yang digunakan dalam menghitung
koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

r xy=
∑ xy
√ ∑ x2 y 2
Dimana :

r xy =¿ Korelasi antara variabel x dan y

x = (xi – x)

y = (yi - y )
2.2 Penelitian yang relevan

No Judul Nama Tujuan Variabel Metode


1 Pengaruh Harga Dan Kualitas Ika Suhaimin Putri mengetahui pengaruh  Tingkat Kepuasan Penelitian ini
Pelayanan Terhadap Kepuasan harga dan kualitas Pelanggan (Y) menggunakan
Pelanggan Pengguna Marketplace pelayanan terhadap  Harga Produk (X1) metode penelitian
Shopee (Studi Kasus Pada kepuasan pelanggan.  Kualitas Pelayanan kuantitatif dengan
Mahasiswa Program Studi (X2) metode kausalitas.
Manajemen Angkatan 2017
Universitas Hasyim Asy’ari
Tebuireng Jombang)

2 Hubungan Antara Tingkat Kepuasan Randyka Rusniantoro, Memahami hubungan  Tingkat Kepuasan Webqual 4.0
Pelanggan dan Layanan E- Ari Kusyanti, Aditya antara tingkat kepuasan Pelanggan (Y) dengan analisis
commerce: Studi Kasus pada Rachmadi pelanggan dengan faktor-  Kualitas Layanan regresi linear
Platform Online XYZ faktor layanan e- E-commerce (X1) berganda
commerce yang ada pada  Kemudahan
platform online XYZ. Penggunaan (X2)
 Kecepatan
Pengiriman (X3)
 Responsifitas
Layanan Pelanggan
(X4)
 Kualitas Produk
(X5)
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

3.1.1 Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester VI tahun akademik 2022/2023

3.1.2 Tempat penelitian

Tempat analisis data penelitian dilakukan di Laboratorium Komputasi


Universitas X

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Variabel Penelitian

VARIABEL KETERANGAN
Y Kualitas Layanan E-Commerce
X Kepuasan Pelanggan

A. Definisi Konseptual
1. Kualitas Layanan E-Commerce
Kualitas Layanan E-Commerce merujuk pada keseluruhan pengalaman
dan tingkat kepuasan pelanggan dalam berinteraksi dengan platform atau
situs web yang menyediakan layanan perdagangan elektronik.
2. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan Pelanggan adalah tingkat kepuasan dan kepuasan pelanggan
setelah mereka berinteraksi dengan produk atau layanan yang disediakan
oleh suatu perusahaan.
B. Definisi Operasional
1. Kualitas Layanan E-Commerce
Kecanduan internet merupakan suatu kondisi individu yang ditandai
dengan penggunaan internet yang berlebihan dalam satu waktu.
Penggunaan yang berlebihan ini dapat mengakibatkan seseorang menjadi
ketergantungan dan mengalami kecemasan ketika sedang tidak
menggunakan internet.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keadaan mental dan emosional yang mendorong
individu untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar dan memiliki
dorongan yang kuat untuk mencapai tujuan belajar. Individu yang
memiliki motivasi belajar akan memiliki kemampuan inisiatif, mengatur
waktu, dan strategi dalam belajar yang lebih efektif.

3.2.2 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data diambil
dari 30 orang mahasiswa di Universitas X.

3.2.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas X. Sedangkan


sampelnya adalah 30 orang mahasiswa Universitas X.

3.2.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah


Teknik Accidental Sampling, yaitu peneliti memilih sampel yang ditemui dengan
tetap melihat karakteristik yang dibutuhkan sebagai acuan (Myers & Hansen,
2002).

3.2.5 Software Aplikasi

Software Aplikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS 26.

3.2.6 Tahapan Penelitian

Langkah Langkah penelitian ini terdiri dari :

1. Membuat kisi kisi instrument penelitian,


2. Menentukan jenis instrument penelitian,
3. Membagikan instrument penelitian melalui google form,
4. Melakukan analisis Reliabel dan Validitas pada data yang telah di
dapatkan dari Instrumen Penelitian,
5. Melihat nilai CronBach alpha pada analisis reliabel dan melihat nilai R
square pada Analisis Validitas,
6. Menarik kesimpulan.

Langkah Langkah penelitian ini juga dapat dilihat dari gambar flowchart
berikut ini :

Membuat Kisi Kisi Menentukan Jenis


Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian

Melakukan Analisis Membagikan


Reliabel dan Instrumen Penelitian
Validitas Melalui Google
Form

Melihat nilai
Cronbach alpha pada
analisis reliabel dan Menarik Kesimpulan
melihat nilai R
square pada Analisis
Validitas

Gambar 3.1
3.3 Pengujian Instrumen Penelitian
3.3.1 Analisis Reliabel

Dari segi bahasa, reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability


yang mempunyai asal kata rely dan ability. Bila digabungkan, kedua kata tersebut
akan mengerucut kepada pemahaman tentang kemampuan alat ukur untuk dapat
dipercaya dan menjadi sandaran pengambilan keputusan (Widodo, 2006). Oleh
Anastasi dan Urbina (1997), dalam konteks ini reliabilitas alat tes akan menunjuk
kepada sejauh mana perbedaan-perbedaan individual dalam skor tes dapat
dianggap disebabkan oleh perbedaan-perbedaan sesungguhnya dalam karakteristik
yang dipertimbangkan dan sejauhmana dapat dianggap disebabkan oleh kesalahan
peluang. Senada dengan pendapat tersebut, Suryabrata (2000) menyatakan bahwa
dalam arti yang paling luas, reliabilitas alat ukur menunjuk kepada sejauh mana
perbedaan-perbedaan skor perolehan mencerminkan perbedaan atribut yang
sebenarnya. Reliabilitas alat ukur yang juga menunjukkan derajad kekeliruan
pengukuran tidak dapat ditentukan dengan pasti melainkan hanya dapat diestimasi
(Suryabrata, 2000).

3.3.2 Analisis Validitas

Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas


yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan
hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut
(Widodo, 2006). Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan
pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar, 2000).
Menurut Hair Jr. et al. (2019), Validitas adalah sejauh mana suatu instrumen
pengukuran mampu mengukur dengan tepat dan konsisten apa yang dimaksudkan
untuk diukur. Validitas melibatkan analisis dan evaluasi terhadap hubungan antara
instrumen dan konstruk yang diukur. Validitas mengacu pada sejauh mana
instrumen pengukuran mampu mengukur secara akurat dan tepat sesuai dengan
tujuan penelitian. Validitas melibatkan perbandingan antara hasil pengukuran
dengan konsep yang sebenarnya dan penilaian terhadap apakah instrumen tersebut
menghasilkan data yang valid Bryman (2016).
3.4 Analisis Data
Data yang digunakan merupakan data simulasi yang dikumpul dari
responden

NOMOR BUTIR SOAL


Responde
n TOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L
1 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 38
3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38
5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 45
6 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 38
7 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 36
8 2 3 3 4 4 3 3 4 4 2 32
9 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 26
10 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 42
11 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 30
12 4 4 4 3 5 4 4 3 5 4 40
13 1 1 2 2 3 4 2 2 3 1 21
14 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 48
16 3 1 4 3 1 1 4 3 1 3 24
17 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 44
18 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 43
19 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 35
20 4 2 2 2 4 4 4 2 4 4 32
21 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 42
22 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 30
23 4 4 4 3 5 4 4 3 5 4 40
24 1 1 2 2 3 4 2 2 3 1 21
25 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 48
26 3 1 4 3 1 1 4 3 1 3 24
27 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 30
28 4 4 4 3 5 4 4 3 5 4 40
29 1 1 2 2 3 4 2 2 3 1 21
30 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 42
TOTAL 100 89 97 101 114 108 106 101 114 100 1030
Tabel 3.2 Data Simulasi Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Layanan E-
commerce

3.4.1 Hasil Analisis Validitas

Gambar 3.1 Output Inter-item Corelation Matrix


Dari gambar 3.1 Output Inter-item Corelation Matrix, dapat dilakukan pengujian
untuk melihat kevalidan setiap butir soal, sebagai berikut:

 Butir soal 1

Hipotesis

H 0 : Data tidak valid

H 1: Data Valid

Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

Daerah Penolakan

Tolak H 0 jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.872 nilai tersebut
dapat digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan Tolak H 0

Keputusan
Karena nilai R hitung (0.872) > R tabel (0.361) maka Tolak H 0

Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 1 Valid

 Butir soal 2

Hipotesis

H 0 : Data tidak valid

H 1: Data Valid

Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

Daerah Penolakan

Tolak H 0 jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.862 nilai tersebut
dapat digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan Tolak H 0

Keputusan

Karena nilai R hitung (0.862) > R tabel (0.361) maka Tolak H 0

Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 2 Valid

 Butir soal 3

Hipotesis

H 0 : Data tidak valid

H 1: Data Valid
Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

Daerah Penolakan

Tolak H 0 jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.696 nilai tersebut
dapat digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan Tolak H 0

Keputusan

Karena nilai R hitung (0.696) > R tabel (0.361) maka Tolak H 0

Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 3 Valid

 Butir soal 4

Hipotesis

H 0 : Data tidak valid

H 1: Data Valid

Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

Daerah Penolakan

Tolak H 0 jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.728 nilai tersebut
dapat digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan Tolak H 0
Keputusan

Karena nilai R hitung (0.728) > R tabel (0.361) maka Tolak H 0

Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 4 Valid

 Butir soal 5

Hipotesis

H 0 : Data tidak valid

H 0: Data Valid

Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

Daerah Penolakan

Tolak H 0 jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.855 nilai tersebut
dapat digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan Tolak H 0

Keputusan

Karena nilai R hitung (0.855) > R tabel (0.361) maka Tolak H 0

Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 5 Valid

 Butir soal 6

Hipotesis

H 0 : Data tidak valid


H 1: Data Valid

Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

Daerah Penolakan

Tolak H 0 jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.613 nilai tersebut
dapat digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan Tolak H 0

Keputusan

Karena nilai R hitung (0.613) > R tabel (0.361) maka Tolak H 0

Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 6 Valid

 Butir soal 7

Hipotesis

H 0 : Data tidak valid

H 1: Data Valid

Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

Daerah Penolakan

Tolak H 0 jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

Statistik Uji
Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.764 nilai tersebut
dapat digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan Tolak H 0

Keputusan

Karena nilai R hitung (0.764) > R tabel (0.361) maka Tolak H 0

Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 7 Valid

 Butir soal 8

Hipotesis

H 0 : Data tidak valid

H 1: Data Valid

Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

Daerah Penolakan

Tolak H 0 jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.728 nilai tersebut
dapat digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan Tolak H 0

Keputusan

Karena nilai R hitung (0.728) > R tabel (0.361) maka Tolak H 0

Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 8 Valid


 Butir soal 9

Hipotesis

H 0 : Data tidak valid

H 1: Data Valid

Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

Daerah Penolakan

Tolak H 0 jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.855 nilai tersebut
dapat digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan Tolak H 0

Keputusan

Karena nilai R hitung (0.855) > R tabel (0.361) maka Tolak H 0

Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 9 Valid

 Butir soal 10

Hipotesis

H 0 : Data tidak valid

H 1: Data Valid

Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

Daerah Penolakan

Tolak H 0 jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)
Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.872 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan Tolak H 0

Keputusan

Karena nilai R hitung (0.872) > R tabel (0.361) maka Tolak H 0

Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 10 Valid

3.4.2 Hasil Analisis Reliabel

Gambar 3.2 Output Reability Statistics

Hipotesis

H 0 : Data Tidak Reliable

H 1 : Data Reliable

Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

Daerah Penolakan

Tolak H 0 jika nilai Koefisien Cronbach’s Alpha ≥ 0.7

Statistik Uji
Dari output SPSS di dapatkan nilai Koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0.781
nilai tersebut dapat digunakan untuk menjadi nilai perbandingan dengan nilai 0.7
untuk mendapatkan keputusan

Keputusan

Karena nilai Koefisien Cronbach’s Alpha ( 0.781) ≥ 0.7 maka Tolak H 0

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa Data simulasi yang digunakan Reliable


DAFTAR PUSTAKA
Feri Fernandesa, A. Y. (2021). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kecanduan
Internet pada Siswa SMAN “X” Padang. Jurnal Keperawatan.
KECANDUAN SMARTPHONE DITINJAU DARI KONTROL DIRI DAN JENIS
KELAMIN PADA SISWA SMA MARDISISWA SEMARANG. (2018).
Jurnal Empati.
Mulia Sosiady, N. D. (2022). The Effects of Internet Addiction Disorder on Students'
Learning Motivation.
Mutohharoh, A. (2014). TEKNIK PENGELOLAAN DIRI PERILAKUAN DALAM
MENURUNKAN KECANDUAN. Jurnal Intervensi Psikologi.
Ramadani Anisa Firdaus, D. S. (2021). EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN
KECANDUAN INTERNET PADA . PSHIMPONI.
Sari Wardani Simarmata, Y. C. (2020). KECANDUAN INTERNET TERHADAP
KETERAMPILAN SOSIAL DI ERA . Jurnal Serunai Bimbingan dan Konseling.
Suryaningsih, N. F. (2021). Shyness Dan Kecanduan Internet Pada Mahasiswa . Jurnal
Psikologi Talenta Mahasiswa.
Tantri Widyarti Utami, F. N. (2019). KECANDUAN INTERNET BERHUBUNGAN
DENGAN INTERAKSI SOSIAL. Keperawatan Jiwa, 33-38.

Anda mungkin juga menyukai